0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan3 halaman
Modul pertemuan ke-10 mata kuliah Teknologi Bahan & Konstruksi membahas tentang bahan tambah pada beton. Dibahas definisi, alasan penggunaan, jenis, dan perhatian penting dalam penggunaan bahan tambah seperti memperhatikan standar dan petunjuk penggunaan. Jenis bahan tambah dibedakan menjadi lima kelompok berdasarkan fungsinya.
Modul pertemuan ke-10 mata kuliah Teknologi Bahan & Konstruksi membahas tentang bahan tambah pada beton. Dibahas definisi, alasan penggunaan, jenis, dan perhatian penting dalam penggunaan bahan tambah seperti memperhatikan standar dan petunjuk penggunaan. Jenis bahan tambah dibedakan menjadi lima kelompok berdasarkan fungsinya.
Modul pertemuan ke-10 mata kuliah Teknologi Bahan & Konstruksi membahas tentang bahan tambah pada beton. Dibahas definisi, alasan penggunaan, jenis, dan perhatian penting dalam penggunaan bahan tambah seperti memperhatikan standar dan petunjuk penggunaan. Jenis bahan tambah dibedakan menjadi lima kelompok berdasarkan fungsinya.
MODUL PERTEMUAN KE – 10 MATA KULIAH : TEKNOLOGI BAHAN & KONSTRUKSI (4 sks)
MATERI KULIAH:
Definisi Bahan Tambah, Beberapa Alasan Menggunakan Bahan Tambah, Aspek
Ekonomi Penggunaan Bahan Tambah, Perhatian Penting Dalam Penggunaan Bahan Tambah, Jenis Bahan Tambah, Bahan Tambah Kimia Menurut Draft Pedoman 1989.
POKOK BAHASAN: BAHAN TAMBAH
1-1 DEFINISI BAHAN TAMBAH
Menurut ACI Committee 212.1R-8 (Revised 1986) yang selalu diperbaiki sejak 1944, 2954, 1963, 1971, Jenis bahan tambah untuk beton dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu: accelerating, air-entraining, water reducer and set-controlling, finely devided mineral dan miscellaneous.
1-2 BEBERAPA ALASAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH
Beberapa tujuan yang penting dari penggunaan bahan tambah ini menurut manual of concrete practice dalam admixtures and concrete (ACI.212.1R-8, Revised 1986) antara lain:
a) Memodifikasi Beton Segar, Mortar dan Grouting
Menambah sifat kemudahan pekerjaan tanpa menambah air atau mengurangi kandungan air dengan sifat pengerjaan yang sama. Menghambat atau mempercepat waktu peningkatan awal dari campuran beton.
2012 Teknologi Bahan Konstruksi
1 Ir. Alizar, MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
Karena tujuannya memperbaiki atau mengubah sifat dan karakteristik
tertentu dari beton atau mortar yang akan dihasilkan, maka kecenderungan perubahan komposisi dalam berat – volume tidak terasa secara langsung dibandingkan dengan komposisi awal beton tanpa bahan tambah. Penambahan biaya mungkin baru bisa terasa efeknya pada saat pengadaan bahan tambah tersebut yang meliputi biaya transportasi, penempatannya dilapangan dan biaya diluar dari biaya yang langsung tetap menjadi perhatian dalam aspek ekonominya.
1-3 PERHATIAN PENTING DALAM PENGGUNAAAN BAHAN TAMBAH
Penggunaan bahan tambah dalam sebuah campuran beton harus dikonfirmasikan dengan standar yang berlaku seperti SNI, ASTM, atau ACI. Selain itu, yang terpenting adalah memperhatikan petunjuk dalam manualnya jika menggunkaan bahan ”paten” yang diperdagangkan. Beberapa evaluasi yang perlu dilakukan jika menggunakan bahan tambah: a) Penggunaan semen dengan tipe yang khusus b) Penggunaan satu atau lebih bahan tambah c) Petunjuk umum mengenai penggunaan atau temperatur yangt diijinkan pada saat pengadukan dan pengecoran Selanjutnya hal yang menjadi perhatian adalah: a) Penggantian tipe semen atau sumber dari semen atau jumlah dari semen yang digunakan atau memodifikasi gradasi agregat, atau proporsi campuran yang diharapkan b) Banyak bahan tambah mengubah lebih dari satu sifat beton, sehingga kadang – kadang justru merugikan c) Efek bahan tambah sangat nyata untuk mengubah karakteristik beton misalnya FAS, tipe dan gradasi agregat, tipe dan lama pengadukan.
2012 Teknologi Bahan Konstruksi
2 Ir. Alizar, MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana
dengan mengubah kadar semen tetapi tidak mengubah
faktor air semen dan slump. Pada kasusu pertama dengan mengurangi faktor air semen secara tidak langsung akan meningkatkan kekuatan tekannya karena dalam banyak kasus dengan faktor air semen yang rendah akan meningkatkan kekuatan beton. Pada kasus kedua dengan tingginya nilai slump yang didaptkan akan memudahkan penuangan adukan (placing) atau dengan hal ini waktu penuangan adukan dapat diperlambat. Pada kasus ketiga dimasukkan untuk mengurangi biaya karena penggunaan semen yang lebih kecil (marther, Bryant., 1994:494- 495).
Bahan tambah pengurang air dapat berasal dari bahan
organik ataupun campuran anorganik untuk beton tanpa udara (non-air-entrained) atau dengan udara dalam hal mengurangi kandungariair campuran.
Selain itu bahan tambah ini dapat digunakan untuk
memodifikasi waktu pengikatan beton atau mortar sebagai dampak perubahan faktor air semen. Komposisi dari campuran bahan tambah ini diklasifikasikan secara umum menjadi 5 kelas:
1. Asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam.
2. Modifikasi dan turunan asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam. 3. Hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garamnya. 4. Modifikasi hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garamnya. 5. Material lain seperti:
• Material inorganik seperti seng, garam-garam,
barak, posfat, klorida.
• Asam amino dan turunannya,
• Karbonhidrat, polisakarin dan gula asam.
2012 Teknologi Bahan Konstruksi
3 Ir. Alizar, MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id