TEKNIK GEMPA
Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Gempa
Dosen Pengampu : Ida Nugroho Saputro S.T., M.Eng.
Disusun Oleh :
Dwi Sarono
K1513028
Soal
1.
2.
3.
4.
Jawaban :
1. Lapisan pada bumi
a. Barisfer, yaitu lapisan inti bumi dan merupakan bahan padat yang tersusun dan
lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi). Jari-jari lapisan ini sebesar 3.470
km dan batas luarnya kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi. Itu membuat
hampir sepertiga massa bumi. Inti juga dibagi menjadi dua wilayah, inti dalam dan
inti luar.
b. Lapisan perantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km.
Berat jenisnya rata-rata 5 g/cm3. Lapisan perantara disebut juga astenosfer (mantel).
Lapisan ini merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Mantel adalah lapisan
bawah kerak. Itu membuat hampir dua pertiga dari massa bumi dan sekitar 2900 km
tebal. Mantel ini dibagi menjadi dua wilayah, bagian atas dan bawah.
c. Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan perantara, dengan ketebalan 1.200
km. Berat jenisnya rata-rata 2,8 g/cm3. Litosfer (kulit bumi) terdiri atas dua bagian:
Lapisan sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas unsur silikon dan
Kemudian gambar dibawah ini adalah contoh yang bagus bagi benturan antar
lempeng benua. Benturan yang terus berlangsung antara India dan Asia, yang
dimulai sejak 45 juta tahun yang lalu, membentuk Pegunungan Himalaya.
Selain itu, Patahan Besar Sumatra (Sumatra great fault) yang masih aktif
akan selalu pula mengancam kawasan itu apabila terjadi pergeseran di zona patahan
tersebut. Ditambah pula, aktivitas gunung berapi yang masih aktif, misalnya Marapi,
Tandikat, dan Talang dapat menimbulkan getaran yang cukup kuat. Antara zona
subduksi, Sesar Sumatra, dan gunung-gunung berapi aktif ini saling berkaitan dan
mempengaruhi. Oleh karena itu, Sumbar bukan hanya rawan terhadap bencana
gempa, namun juga bencana lain yaitu letusan gunung berapi, tsunami, bahkan tanah
longsor (akibat getaran gempa).
Sumbar menjadi daerah yang sering terkena (baca: rawan) bencana ini. Beberapa
gempa di Sumbar tidak terjadi sekali getaran saja, tapi dapat berulang-ulang seperti
serangkaian gempa yang pernah mengguncang Sumbar, gempa susulan akan
mengguncang beberapa kali dalam waktu dekat . Bahkan di Sumbar sering terjadi
gempa besar yang getarannya dapat pula dirasakan hingga ke propinsi tetangga seperti
Riau, Kepulauan Riau (Kepri), dan Jambi, bahkan hingga ke negara tetangga yaitu
Singapura dan Malaysia (kawasan Semenanjung) .
7. Maluku termasuk wilayah gempa besar
Perairan Maluku Utara rawan gempa. kawasan tersebut masuk dalam zona subduksi
ganda, tempat pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik
sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.. Pertemuan lempeng ini,
menjadikan kawasan tersebut termasuk zona aktif. Bahkan gempa yang berpotensi
tsunami pernah terjadi pada puluhan tahun silam.
8. Hubungan antara plat tektonik dan gunung api
Hubungan antara plat tektonik dan gunung api, antara lain :
a. Lempeng tektonik ialah segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di
bawahnya dan bebas bergerak untuk menggesek satu sama lain.
b. Lempengan-lempengan tersebut saling menjauh, mendekat dan bertabrakan
sehingga membentuk relief-relief di kerak bumi seperti pembentukan gunung serta
dapat menimbulkan ada-nya gempa bumi.
c. Terjadinya gunung api di wilayah Indonesia disebabkan oleh pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia sehingga lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi di bawah Indonesia. Lalu suhu yang
tinggi melelehkan pinggiran lempengan tersebut dan menghasilkan mag-ma yang
muncul melalui retakan di permukaan bumi dan akhirnya memben-tuk gununggunung api.
d. Gempa bumi terjadi disebabkan oleh pergerakan lempengan-lempengan, pergerakan magma di dalam gunung api, menumpuknya massa air yang sangat besar
di balik dam, injeksi atau akstraksi cairan dari atau ke dalam bumi dan peledakan
bahan peledak.
terlampaui 10% dalam 50 tahun, 10% dalam 100 tahun dan 2% dalam 50 tahun atau
setara dengan periode ulang gempa 500, 1000 dan 2500 tahun,