Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH

TEKNIK GEMPA

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Gempa
Dosen Pengampu : Ida Nugroho Saputro S.T., M.Eng.
Disusun Oleh :
Dwi Sarono
K1513028

Pendidikan Teknik Bangunan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
2016

Soal
1.
2.
3.
4.

Sebutkanlah beberapa lapisan yang terdapat dalam bumi kita !


Sebutkan beberapa nama plat tektonik yang anda ketahui minimum 3 plat !
Uraikanlah mengapa plat tektonik tersebut selalu bergerak !
Lukislah sketsa beberapa bentuk pertemuan antara plat tektonik yang berhubungan

penunjaman tumbukan dan patahan horisontal !


5. Tunjukkan pula tempat dimana pertemuan plat-plat tersebut berada !
6. Uraikanlah mengapa sumatera bagian barat termasuk wilayah gempa yang lebih besar
dari pada daerah timur !
7. Terangkan mengapa Maluku termasuk wilayah gempa besar uraikan bendanya
berhubungan dengan adanya plat tektonik !
8. Uraikan hubungan antara plat tektonik dan gunung api !
9. Uraikan peta gempa 2010 yang dipakai di Indonesia !

Jawaban :
1. Lapisan pada bumi

a. Barisfer, yaitu lapisan inti bumi dan merupakan bahan padat yang tersusun dan
lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi). Jari-jari lapisan ini sebesar 3.470
km dan batas luarnya kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi. Itu membuat
hampir sepertiga massa bumi. Inti juga dibagi menjadi dua wilayah, inti dalam dan
inti luar.
b. Lapisan perantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km.
Berat jenisnya rata-rata 5 g/cm3. Lapisan perantara disebut juga astenosfer (mantel).
Lapisan ini merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Mantel adalah lapisan
bawah kerak. Itu membuat hampir dua pertiga dari massa bumi dan sekitar 2900 km
tebal. Mantel ini dibagi menjadi dua wilayah, bagian atas dan bawah.
c. Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan perantara, dengan ketebalan 1.200
km. Berat jenisnya rata-rata 2,8 g/cm3. Litosfer (kulit bumi) terdiri atas dua bagian:
Lapisan sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas unsur silikon dan

aluminium, termasuk senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.


Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas unsur-unsur silikon dan
magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat
jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung mineral
ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima bersifat elastis dan mempunyai
ketebalan rata-rata 65 km.

2. Nama-nama plat tektonik


Plat Amerika Utara

Plat Amerika Selatan


Plat Afrika
Plat Eurasia
Plat Indo-Australia

3. Plat tektonik selalu bergerak


Sejak awal planet ini terbentuk, inti bumi selalu cair dan panas. Panas dari bagian
ini, menyebabkan cairan pada bagian selubung selalu bergolak. Ini sama dengan
ketika kita merebus air. Gerakan inilah yang kemudian menyebabkan lempeng-lempeng
di atasnya juga ikut bergerak saling menjauh atau mendekat.
Ketika bertumbukkan dengan lempeng benua, terdapat bagian dari lempeng samudra
yang menyusup di bawah lempeng benua. Hal ini karena kerapatan masa lempeng
samudera biasanya lebih keras. Zona tumbukan itu disebut subduksi.
Secara rinci dapat dijabarkan bahwa penyebab lempeng tektonik selalu bergerak
karena :
a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan
antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua
atau antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera.
b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan
saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan.
c. Sesar mendatar
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah)
antarlempeng tektonik.

4. Gambar pertemuan antar lempeng

Pergerakan lempeng divergen


yaitu pergerakan dua lempeng
yang saling menjauh.

Pergerakan lempeng konvergen


yaitu pergerakan dua lempeng
yang saling mendekat.

Pergerakan lempeng transform


Pertemuan antar dua lempeng
tektonik secara horisontal dan
berlawanan

5. Contoh tempat pertemuan antar lempeng


Daerah timur laut Afrika adalah contoh yang bagus untuk batas divergen. Disini,
magma yang keluar merekahkan lempeng litosfer. Ketika rekah pada litosfer

semakin melebar, batuan di atasnya runtuh dan membentuk zona rekahan.


Semakin melebar dan membentuk laut yang dangkal, seperti Laut Merah.

Kemudian gambar dibawah ini adalah contoh yang bagus bagi benturan antar
lempeng benua. Benturan yang terus berlangsung antara India dan Asia, yang
dimulai sejak 45 juta tahun yang lalu, membentuk Pegunungan Himalaya.

Sesar geser Mendonico yang menghubungkan zona penunjaman dan zona


pemekaran menyebabkan landas samudera yang dihasilkan di pematang lempeng
Juan De Fuca bergerak relatif ke selatan dan menyusup di bawah Lempeng
Amerika Utara.

6. Alasan Sumatra Barat rawan terhadap gempa


Sumatera bagian barat termasuk wilayah gempa yang lebih besar daripada
bagian timur karena, disebabkan letaknya yang secara tektonik berada berdekatan
dengan zona subduksi (subduction zone), yaitu zona pertemuan/perbatasan antara 2
lempeng tektonik berupa penunjaman lempeng India-Australia ke bawah lempeng
Eurasia. Pergerakan lempeng-lempeng ini akan menyebabkan gempa yang tak jarang
berkekuatan besar.

Selain itu, Patahan Besar Sumatra (Sumatra great fault) yang masih aktif
akan selalu pula mengancam kawasan itu apabila terjadi pergeseran di zona patahan

tersebut. Ditambah pula, aktivitas gunung berapi yang masih aktif, misalnya Marapi,
Tandikat, dan Talang dapat menimbulkan getaran yang cukup kuat. Antara zona
subduksi, Sesar Sumatra, dan gunung-gunung berapi aktif ini saling berkaitan dan
mempengaruhi. Oleh karena itu, Sumbar bukan hanya rawan terhadap bencana
gempa, namun juga bencana lain yaitu letusan gunung berapi, tsunami, bahkan tanah
longsor (akibat getaran gempa).

Oleh sebab posisinya yang dikepung oleh sumber-sumber gempa , maka

Sumbar menjadi daerah yang sering terkena (baca: rawan) bencana ini. Beberapa
gempa di Sumbar tidak terjadi sekali getaran saja, tapi dapat berulang-ulang seperti
serangkaian gempa yang pernah mengguncang Sumbar, gempa susulan akan
mengguncang beberapa kali dalam waktu dekat . Bahkan di Sumbar sering terjadi
gempa besar yang getarannya dapat pula dirasakan hingga ke propinsi tetangga seperti
Riau, Kepulauan Riau (Kepri), dan Jambi, bahkan hingga ke negara tetangga yaitu
Singapura dan Malaysia (kawasan Semenanjung) .
7. Maluku termasuk wilayah gempa besar
Perairan Maluku Utara rawan gempa. kawasan tersebut masuk dalam zona subduksi
ganda, tempat pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik
sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.. Pertemuan lempeng ini,

menjadikan kawasan tersebut termasuk zona aktif. Bahkan gempa yang berpotensi
tsunami pernah terjadi pada puluhan tahun silam.
8. Hubungan antara plat tektonik dan gunung api
Hubungan antara plat tektonik dan gunung api, antara lain :
a. Lempeng tektonik ialah segmen keras kerak bumi yang disokong oleh magma di
bawahnya dan bebas bergerak untuk menggesek satu sama lain.
b. Lempengan-lempengan tersebut saling menjauh, mendekat dan bertabrakan
sehingga membentuk relief-relief di kerak bumi seperti pembentukan gunung serta
dapat menimbulkan ada-nya gempa bumi.
c. Terjadinya gunung api di wilayah Indonesia disebabkan oleh pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia sehingga lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi di bawah Indonesia. Lalu suhu yang
tinggi melelehkan pinggiran lempengan tersebut dan menghasilkan mag-ma yang
muncul melalui retakan di permukaan bumi dan akhirnya memben-tuk gununggunung api.
d. Gempa bumi terjadi disebabkan oleh pergerakan lempengan-lempengan, pergerakan magma di dalam gunung api, menumpuknya massa air yang sangat besar
di balik dam, injeksi atau akstraksi cairan dari atau ke dalam bumi dan peledakan
bahan peledak.

9. Peta gempa 2010 Indonesia

Dalam pengembangan peta hazard gempa Indonesia, telah menggunakan parameter


sumber gempa yang berasal dari berbagai publikasi, penelitian sebelumnya dari para
anggota tim, dan informasi terkini yang didapatkan selama studi serta merangkum dan
mengintegrasikan studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya.
Prosedur yang dilakukan untuk pembuatan peta hazard gempa ini meliputi:
1) Review dan studi literatur mengenai kondisi morfologi, geologi, geofisika dan
seismologi dalam mengidentifikasi aktivitas sumber gempa di wilayah Indonesia,
2) Pengumpulan dan pengolahan data kejadian gempa yang terekam alat dan dari catatan
sejarah di wilayah Indonesia,
3) Pemodelan zona sumber gempa berdasarkan peta sesar aktif dan model tektonik aktif
yang sesuai untuk wilayah Indonesia,
4) Perhitungan parameter-parameter seismik yang meliputi a-b parameter, magnitude
maksimum dan slip-rate,
5) Perhitungan seismic hazard dengan menggunakan Teorema Probabilitas Total,
6) Pembuatan peta gempa Indonesia yang berupa berupa peta percepatan maksimum dan
respon spektra percepatan di batuan dasar untuk probabilitas kemungkinan resiko

terlampaui 10% dalam 50 tahun, 10% dalam 100 tahun dan 2% dalam 50 tahun atau
setara dengan periode ulang gempa 500, 1000 dan 2500 tahun,

Anda mungkin juga menyukai