0.25 × 𝑓 ′ 𝑐
× 𝑏𝑤 × 𝑑
𝑓𝑦
≥ 𝐴𝑠 ≥ 0.025. 𝑏𝑤. 𝑑
1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑
𝑓𝑦
Sedikitnya harus disediakan dua buah tulangan menerus, baik sisi atas taupun sisi bawah
penampang.
b) Kuat lentur positif komponen struktur lentur pada muka kolom tidak boleh lebih keil dari
setengah kuat lentur negatifnya pada muka tersebut, pasal 21.5.2.2
1
𝜙𝑀𝑛 𝑘𝑖 ≥ 𝜙𝑀𝑛−𝑘𝑖 𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑟𝑖
+
2
1
𝜙𝑀𝑛+𝑘𝑎 ≥ 𝜙𝑀𝑛+𝑘𝑎 𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
2
c) Sambungan lewatan tulangan lentur diizinkan hanya jika tulangan sengkang atau spiral
disediakan sepanjang panjang sambungan. Spasi tulangan transversal yang melingkupi
batang tulangan yang disambung lewatkan tidak boleh melebihi yang lebih kecil dari d/4
dan 100 mm. Sambungan lewatan tidak boleh digunakan: pasal 21.5.2.3
a) Dalam joint;
b) Dalam jarak dua kali tinggi komponen struktur dari muka joint; dan
c) Bila analisis menunjukkan pelelehan lentur diakibatkan oleh perpindahan lateral inelastis
rangka.
0.25 × 𝑓 ′ 𝑐 1.4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = × 𝑏𝑤 × 𝑑 atau × 𝑏𝑤 × 𝑑
𝑓𝑦 𝑓𝑦
1 1
𝜙𝑀𝑛+𝑘𝑖 ≥ 𝜙𝑀𝑛−𝑘𝑖 𝜙𝑀𝑛+𝑘𝑎 ≥ 𝜙𝑀𝑛−𝑘𝑎
2 2
1
(𝜙𝑀𝑛+ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜙𝑀𝑛− ) ≥ (𝜙𝑀𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑑𝑖 𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘
4
SKETSA PERSYARATAN TULANGAN LENTUR SRPMK
SAMBUNGAN LEWATAN DILETAKAN DI LUAR
DAEARAH YANG BERPOTENSI TERBENTUK
SENDI PLASTIS
SPIRAL ATAU
2h SENGKANG TERTUTUP
2h
d/2
50mm
Gaya geser desain tulangan transversal untuk SRPMK, Ve, harus ditentukan dari peninjauan
gaya statis pada bagian komponen struktur antara muka-muka joint. Harus diasumsikan
bahwa momen-momen dengan tanda berlawanan yang berhubungan dengan kekuatan
momen lentur yang mungkin, Mpr, bekerja pada muka-muka joint dan bahwa komponen
struktur dibebani dengan beban gravitasi tributari terfaktor sepanjang bentangnya (Gambar
S21.5.4). Pasal 21.5.4.1
+ − −
qu +
𝑀𝑝𝑟 + 𝑀𝑝𝑟 𝑞𝑢 × 𝑙𝑛 𝑀𝑝𝑟 𝑘𝑖 𝑀𝑝𝑟 𝑘𝑎
𝑉𝑘𝑎 = −
𝑙𝑛 2
Goyang Ke
− + 𝑀+
𝑀𝑝𝑟 𝑝𝑟 𝑞𝑢 × 𝑙𝑛 Kiri
𝑉𝑘𝑖 = +
𝑙𝑛 2 𝑉𝑘𝑖 𝑉𝑘𝑎
+
𝑀𝑝𝑟
qu −
𝑀𝑝𝑟
𝑘𝑖 𝑘𝑎
Goyang Ke
Kanan
𝑉𝑘𝑖 𝑉𝑘𝑎
Dimana
Vki, Vka = gaya geser rencana pada ujung kiri dan kanan komponen struktur lentur.
Mpr = kuat momen lentur di ujung balok yang ditentukan dengan menganggap kuat
Tarik tulangan memanjang sebesar minimum 1,25 fy dan fektor reduksi = 1
Ln = panjang bentangan bersih komponen struktur lentur.
qu = beban merata terfaktor (qu = 1.2D + 1.6L)
Besarnya nilai Mpr, dapat dihitung dengan mengunakan persamaan
𝑎
𝑀𝑝𝑟 = 𝐴𝑠 × 1,25. 𝑓𝑦 × 𝑑 −
2
𝐴𝑠 × 1,25. 𝑓𝑦
𝑎=
0,85 × 𝑓𝑐′ × 𝑏
Tulangan transversal
Tulangan transversal sepanjang panjang yang diidentifikasi dalam 21.5.3.1 harus
diproporsikan untuk menahan geser dengan mengasumsikan Vc = 0 bilamana keduanya (a)
dan (b) terjadi: pasal 21.5.4.2
(a)Gaya geser yang ditimbulkan gempa yang dihitung sesuai dengan 21.5.4.1 mewakili
setengah atau lebih dari kekuatan geser perlu maksimum dalam panjang tersebut;
(b) Gaya tekan aksial terfaktor, Pu, termasuk pengaruh gempa kurang dari Ag.f’c/20
CONTOH
Rencanakan balok AB pada lantai ketiga dari struktur portal suatu gedung. Bangunan merupakan
struktur rangka beton bertulang pemikul momen khusus yang difungsikan sebagai rumah sakit,
berlokasi pada daerah dengan nilai Ss = 1,5 dan S1 = 0,6 serta kelas situs SB. Data lain yang
dikethui adalah :
Material
a) Mutu beton f’c = 25 Mpa
b) Mutu baja fy = 400 Mpa
Ukuran penampang
a) Balok, 450 x 650 mm
b) Kolom, 600 x 600 mm
c) Tebal pelat lantai = 150 mm
Beban
a) qd = 20 kN/m’
b) ql = 15 kN/m’
Dari hasil nalisa struktur dan kombinasi benan maksimum telah dilakukan diperoleh momen
maksimum pada balok AB, adalah sebasar
Tumpuan negative Mu- = 588,50 kNm
Tumpuan positif Mu+ = 303, 07 kNm
Lapangan Mu = 138, 31 kNm
a) Periksa persyaratan umum untuk komponen lentur bagian dari SRPMK:
Ln ≥ 4d
D = h – selimut beton – diameter sengkan – db/2
D = 650 – 40 – 10 – 25/2 = 587,5 mm
Ln = 9000 – 600 = 8400 mm 4d ( 4 x 587.5 = 2350 mm )…………………………………..oke
b) Bw ≥ 0,3h atau 250 mm
Bw ≥ 450 mm 250 mm ………………………………………………………………………….oke
0,3h = 0,3 x( 650 ) = 195 mm bw = 450 ……………………………………………………...oke
c) Lebar penampang, bw, tidak boleh melebihi lebar kolom ditambah jarak tiap sisi kolom yang
sama atau lebih kecil dari nilai terkecil antara lebar kolom atau ¾ kali tinggi kolom, maka
Bw = 450 mm < 600 + 2 x (3/4 x 600) = 1500 mm ……………………………………………oke
4. PERENCANAAN ELEMEN PRIMER BALOK Momen maksimum yang terjadi pada Balok Lantai I
4.I. DATA PERENCANAAN - Mu- maks tumpuan = 55850.00 kg.m
4.1.1 Muru Material - Mu+ maks tumpuan = 30307.00 kg.m
fy = 400 Mpa fy = 400 Mpa, (Tulagan Logitudinal) 13831.00 kg.m
- Mu maks lapangan =
fy = 240 MPa fy = 240 Mpa, (Tulangan Sengkang)
Momen maksimum yang terjadi pada Ring Balok
f'c = 25 MPa
- Mu- maks tumpuan = 736.10 kg.m
Es = 200000 Mpa
Bj.btn = 24 kN/m3 - Mu+ maks tumpuan = 368.05 kg.m
Kategori Gedung Asrama Mahasiswa Pegunungan Bintang - Mu maks lapangan = 238.34 kg.m
4.2. Beban Hidup
Lantai Tipical = 359 kg/m2 - Perhitungan Tulangan Tumpuan BALOK UTAMAA
Lantai Atap = 100 kg/m2 Mu maks tumpuan = 55850.0 kg.m = 558500000 N.mm
4.3. Beban Mati Mu 558500000
Spesi = 21 kg/m2 Mn = = = 620555556 N.mm
Ø 0.90
Keramik = 25 kg/m2
Koefisien tahanan Rn :
Plafon + Pengantung = 18 kg/m2
Plumbing = 30 kg/m2 Mn 620555555.56
Rn = 2
= = 3.26 N/mm2
Berat Dinding = 1700 kg/m2 b.d 450 x 597.5^2
4.4. Dimensi Komponen Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) : Rn = ρ x fy x ((1 - 0.59 (ρ x fy / f'c))
Balok Induk = 450 x 650 mm = ρ x 400 x ((1 - 0.59 (ρ x 400 / 25))
Balok Anak = 200 x 300 mm 3.26 = 400 ρ - 3776 ρ^2
Tebal Lantai Typical = 130 mm = 3776.ρ^2 - 400.ρ + 3.26.c = 0
Tebal Tangga = 170 mm Nilai ρ diselesaikan dengan menggunakan rumus ABC
Kolom 35/35 = 350 x 350 mm
ρ1 = 0.097023
= 694639770.0 N.mm
= 0.85 x 25 x 39.63 x 450
Gunakan Tul. 3 Ø 25 As aktual = 1472.6216 mm2 = 378993.17 N
ϕMn > Mu ada → 694639770.03 N.mm > 620555555.56 N.mm .......OK Hitung nilai ρ akibat As aktual Hitung momen nominal :
As 1472.62 Mn = Cc . (d - a/2) + Cs . (d - d')
ρ = = = 0.005477 < ρb (OK)
b xd 450 x 597.5 = 378993.17 x (597.5 - 39.63/2) + 589048.62 x (597.5 - 30)
Lengan Momen : = 326774723.4 N.mm
As . fy 1472.62 x 400 ϕMn > Mu ada → 326774723.36 N.mm > 138310000 N.mm .......OK
a = = = 61.600
0.85 . f'c . b 0.85 x 25 x 450
Periksa persyaratan untuk tulangan lentur
Persyaratan terhadap luas tulangan minimum dan maksimum
As min = 1,4/fy x bw x d = 1,4/400 x 450 x 587,5 = 925,31 mm2
As maks = 0,025 x bw x d = 0,025 x ( 450 x 587,5 ) = 6609 mm2
Disetiap potongan penampang balok kedua syarat ini sdh terpenuhi
Kuat lentur positif pada muka kolom ≥ ½ kuat lentur negative pada muka tersebut;
Mn+ ( 385,62 kNm ) > ½ Mn- =( ½ x 636,86 = 318,43 ) ……………………………………….oke
Mn+ atau Mn- ≥ ¼ ( Mn terbesar di setiap titik)
Mn = 200,04 kNm > ¼ x 636,86 = ( 159,22 kNm)………………………………………………oke
Perhitungan kebutuhan tulangan transferal
Gayageser rencana dihitung berdasarkan persamaan
− + 𝑀+
𝑀𝑝𝑟 𝑝𝑟 𝑞𝑢 × 𝑙𝑛
𝑉𝑘𝑖 = +
𝑙𝑛 2
+ + 𝑀−
𝑀𝑝𝑟 𝑝𝑟 𝑞𝑢 × 𝑙𝑛
𝑉𝑘𝑎 = −
𝑙𝑛 2
Nilai Mpr dihitung sebagai berikut
Untuk tulangan 7D25 di sisi atas
Dengan
Mnc = jumlah kuat lentur nominal kolom yang merangka pada suatu hubungan balok
kolom (HBK). Kuat lentur kolom harus dihitung untuk gaya aksial terfaktor yang sesuai
dengan arah gaya-gaya lateral yang ditinjau yang menghasilkan nilai-nilai kuat lentur yang
terkecil.
Mnb = jumlah kuat lentur nominal balok yang meranka pada satu hubungan balok kolom
(HBK)
Pendekatan ini disebut sebagai konsep kolom kuat-balok lemah (strong column-weak
beam), dengan konsep ini berarti kolom tidak boleh gagal terlebih dahulu sebelum balok.
Sehinga rasio tulang harus dipilih antara 0,01 rg 0,06.
Mnc a Mnc a
Mnb ka Mnb ki
Mnb ki Mnb ka
Mnc b Mnc b
𝑠 × 𝑏𝑐 × 𝑓′𝑐 𝐴𝑔
0,3 × × −1 Dengan
𝑓𝑦𝑡 𝐴𝑐ℎ S = jarak antara tulangan transversal
𝐴𝑠ℎ ≥ bc = ukuran inti penampang diukur tegak lurus terhadap kaki sengkang Ash
𝑠 × 𝑏𝑐 × 𝑓′𝑐
0,09 ×
𝑓𝑦𝑡
c) Jika tebal selimut beton di luar tulangan transversal melebihi 100 mm, meka perlu dipasang
tulangan transfersal tambahan dengan jarak tidak lebih dari 300 mm, tebal selimut di luar
tulangan transversal tidak boleh melebihi 100 mm
d) Jarak tulangan transversal pada daerah sepanjang lo, harus diambil tidak melebihi nilai
terkecil dari
- ¼ x dimensi terkecil komponen struktur
- 6 x diameter tulangan memanjang
350−ℎ𝑥
- 100 𝑚𝑚 ≥ 𝑠𝑜 = 100 + ≥ 150 𝑚𝑚
3
Besar hx merupakan jarak antara pengikat silang atau kaki sengkang dalam suatu penampang
melintang komponen struktur, yang tidak boleh diambil lebih dari 350 mm, seperti pada gambar
serta Ash dan bc seperti persamaan di atas
e) Diluar daerah sepanjang lo dari hubungan balok kolom jarak sengkang tertutup diambil tidak
melebihi nilai terkecil antara 6 x diameter tulangan longitudinal atau 150 mm, sedangkan
untuk tulangan spiral jarak antara lilitan diambil tidk lebih dari 75 mm, namun tidak perlu
kurang dari nilai terkecil dari 25 mm atau 4/3 x ukuran agregat terbesar.
f) Tulangan transversal harus didesai untuk memikul gaya geser rencana Ve, yang ditentukan
mengunakan momen maksimum, Mpr dari komponen struktur tersebut yang terkait dengan
rentang beban-beban aksial terfaktor yang bekerja, Pu
Dua pengikat silang yang mengikat tulangan
longitudinal yang sama harus mempunya kait
90o yang dipasang selang seling
𝑀𝑝𝑟𝑐 𝑎 + 𝑀𝑝𝑟𝑐 𝑏
𝑉𝑒 =
𝑙𝑐
Indeks a dan b menyatakan sisi atas dan bawah dari kolom yang ditinjau sedangkan lc,
adalah panjang dari kolom tersebut, gaya geser rencana tersebut tidak perlu lebih
besar daripada gaya geser rencana maksimum, Mpr, dari komponen struktur balok
yang merangka pada hubungan balok kolom tersebut, gaya geser rencana Ve, tidak
boleh lebih kecil dari geser tervaktor yang dihasilkan melalui perhitungan Analisa struktur
f) Tulangan sepanjang lo dapat direncanakan untuk memikul gaya geser rencana
Ve, dengan menganggap Vc = 0
- Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesui dengan Mpr, mewakili ½ atau lebih
dari kuat geser perlu maksimum pada bagian sepanang lo
- Gaya tekan aksial terfaktor termasuk akibat pengaruh gempa tidak melebihi
Ag.f’c/20
Gambar dibawah merangkum persyaratan detailing untuk komponen struktur kolom
dengan tulangan transversal bentuk spiral atau sengkang tertutup persegi.
o 1/4 ( h1 dan h2 )
o terbesar antara h1 dan h2 = o 6db
o 1/6 bentangan bersih lo o so
o 450 mm
s/2
lo
o 75 mm
= o 25 mm atau
o 450 mm = s< 6db atau 150 mm
s x bc x f'c Ag
h1 0,3 1
fyt Ach
Ash
f'c s x bc x f'c
0,12 0,09
fyt fyt
rs h2
Ag f'c
0,45 1
Ach fyt 350 - hx
100 mm So = 100 + 150 mm
3
Rencanakan kolom BC pada lantai ke 3 dari struktur pada gedung yang ditunjkan pada
gambar, hasil Analisa struktur yang dilakukan memberikan
Untuk goyangan kekanan, kuat lentur dari ujung balok (tumpuan) pada titik atas kolom BC,
diperoleh dari nilai Mn yang telah dihitung dan dibagi dengan factor = 0,9
Mnc a
Mnc b
1.2σ 𝑀𝑛𝑏 = 1.2 707,62 + 428,46 = 1363,3 𝑘𝑁𝑚
Untuk kombinasi U2, beban aksial kolom BD adalah sebear 3704 kN, nilai Mn yang
bersesuaian dengan gaya aksial tersebut adalah Mn = 517 kNm. Sedangkan pada
kolom yang akan didesain (kolom BC ), gaya aksial sebesar 4076 kN, bersesuaian
dengan Mn = 474 kNm, untuk keduanya nilai = 0,65 sehingga untuk hubungan balok
kolom disebelah atas kolom BC nilai Mc adalah
517 + 474
𝑀𝑛𝑐 = = 1524.615 𝑘𝑁𝑚 > 1.2 𝑀𝑛𝑏 = 1363,3 𝑘𝑁𝑚 … … … … … … … … … … … … … … . 𝑜𝑘𝑒
0,65
Diagram interaksi kolom
BD Bawah (dihitung
dengan program
SPColumn v.5.1)
Diagram interaksi kolom
BC Atas (dihitung
dengan program
SPColumn v.5.1)
Diagram interaksi kolom
CE Atas (dihitung
dengan program
SPColumn v.5.1)
Untuk kolom CE kolom dibawah, beban aksil 4424 kN bersesuain dengan Mn = 428 kNm,
sehingga untuk hubungan balok kolom disebelah bawa kolom BC nilai Mc adalah
428 + 474 6
𝑀𝑛𝑐 = = 1387,692 𝑘𝑁𝑚 > 𝑀𝑛𝑏 = 1363,3 𝑘𝑁𝑚 … … … … … … … … … … … … … … . 𝑜𝑘𝑒
0,65 5
Dengan
Bc = ukuran inti penampang diukut hingga sisi terluar sengkang tertutup 600 – 2 x (40) = 520 mm
Ach = luas inti penampang = 520 x 520 = 270400 mm2
Maka nilai Ash/s dihitung dari kedua persamaan diatas adalah
𝐴𝑠ℎ 520 × 25 600 × 600 𝑚𝑚2
= 0,3 × × −1 = 3,23
𝑠 400 270400 𝑚𝑚
𝐴𝑠ℎ 520 × 25
= 0,09 × = 2,93 𝑚𝑚2/𝑚𝑚
𝑠 400
350 − ℎ𝑥
𝑠𝑜 = 100 + ≥ 150 𝑚𝑚
3
Nilai hx dapat diperkirakan sebesar 1/3 hc = (1/3 x 520 = 173,3)
Yang lebih kecil dari syarat yaitu 350 mm, sehinga so adalah:
350 − 173,3
𝑠𝑜 = 100 + = 158,90 𝑚𝑚
3
Sehinga jarak maksimum tulangan transfersal yang dapt di ambil adalah 150 mm,
maka luas tulangan sengkang tertutup adalah ash = 3,23 x 150 = 484,5 mm2. missal
digunakan sengkang tertutup diameter 13 mm, maka dibutuhka 4 kaki D13 ( Ash =
530,92 mm2), atau jika jarak antara sengkang tertutup disediakan sebesar 100 mm,
maka Ash = 3,23 x 100 = 323 mm2. dapat dipasang sengkang tertutup 3 kaki D13 –
100 mm (Ash = 398,19 mm2), sengkang tertutup ini dapat dipasang hingga jarak lo,
diukur dari hubungan balok kolom, di mana lo diambil dari nilai terbesar antara:
Tinggi penampang komponen struktur pada muka hubungan balok kolom = 600 mm
1/6 dari bentangan bersi komponen struktur = 1/6 x 3500 = 583,3 mm
450 mm
Jadi sepanjang 600 mmdari muka hubungan balok kolom harus disediakan
sengkang tertutup 3 kski D13 – 100 mm. sedangkan diluar daerah dipasang
sengkang tertutup berrjarak 150 m.
Desain tulangan geser terhadap gaya geser yang bekerja pada kolom. Gaya geser Ve harus
diambil sebagai berikut
Gaya geser yang berhubungan dengan sendi plastis di kedua ujung kolom.
Nilai Ve dari langka a) dan b), tidak boleh kurang dari gaya geser terfaktor hasil Analisa,
Ve = 175 kN, sehingga dari ketiga nilai Ve, diambil Ve = 394,09 kN, selanjutnya dengan
mengasumsi kuat geser yang disumbangkan oleh beton, Vc = 0 maka
𝑉𝑢 394,09
𝑉𝑠 = = = 525,45 𝑘𝑁
𝜙 0,75
𝑉𝑠 𝑉𝑠 525,45 × 103
= = = 2,44 𝑚𝑚2 /𝑚𝑚
𝑠 𝑓𝑦𝑡 × 𝑑 400 × 537,5
Untuk s = 100 mm, maka Av = 2,44 x (100) = 244 mm2. sudah disediakan sengkang tertutup yaitu
3D13 – 100 (Ash = 398,19 mm2 …………………………………………………………………………oke
𝑁𝑢
𝑉𝑐 = 0,71 × 1 + × 𝜆 × 𝑓 ′ 𝑐 × 𝑏𝑤 × 𝑑
14𝐴𝑔
Untuk daerah di luar lo maka Vc ditentukan berdasarkan.
𝑁𝑢
𝑉𝑐 = 0.17 × 1 + 𝜆 × 𝑓𝑐′ × 𝑏𝑤 × 𝑑
14 × 𝐴𝑔
Nilai Nu diambil dari nilai gaya aksial terfaktor terkecil pada kolom yang didesain, yaitu 2221 kN,
sehinga :
2221 × 1000
𝑉𝑐 = 0.17 × 1 + × 1 × 25 × 600 × 537,5 = 394924 𝑁 = 394,92 𝑘𝑁
14 × 600 × 600
Krena Vc sudah melebihi Vu = 175 kN, diluar panjang lo, maka pada daerah diluar lo, dapat
dipasang tulangan sengkang dengan jarak d/2 = 537,5/2 = 268,75 mm = 250 mm. namun
persyaratan jarak tulangan transfersal diluar lo menyatakan bahwa jarak antara tulangan tidak
boleh melebihi 150 mm, sehinga tetap harus dipasang tulangan maksiman 150 mm.
Detail Penulangan Kolom BC
HUBUNGAN BALOK KOLOM
Daerah pertemuan balok dan kolom atau disebut
hubungan balok kolom (HBK) merupakan derah
yang harus di detail dengan baik,
Syarat umum ( SNI 2847 2013 pasal 21.7.2 )
1) Gaya pada tulangan longitudinal balok di muka
HBK harus ditentukan dengan menganggap
bahwa tegangan pada tulangan Tarik lentur
adalah 1,25fy
2) Tulangan longitudinal balok yang berhenti pada
suatu kolom harus memiliki Panjang penyaluran
yang cukup hingga mencapai sisi jauh dari inti
kolom terkekang.
3) Jika tulangan longitudinal balok diteruskan
melewati HBK, maka dimensi kolom dalam arah
parallel terhadap tulangan longitudinal balok
tidak boleh kurang dari 20 kali diameter
tulangan longitudinal terbesar balok. Untuk
beton ringan, maka dimensi tersebut tersebut
tidak boleh kurang dari 26 kali diameter
tulangan longitudinal terbesar balok.
Persyaratan tulangan transfersal ( SNI 2847:2013 Pasal 21.7.3 )