Anda di halaman 1dari 25

BAB II

MANAJEMEN PROYEK

2.1 Tinjauan Umum Proyek


2.1.1 Data Umum Proyek
Informasi umum yang berhubungan dengan proyek pembangunan
Apartemen the Conexio-Cikunir 1 tertera pada uraian dibawah ini:
1. Nama Proyek : Apartemen the Conexio-Cikunir 1
2. Lokasi Proyek : Jalan Caman Raya No. 12, Jatibening,
Pondok Gede, Bekasi
3. Jumlah Lantai : 2 Basemen, 1 Semi Basemen, 25 Lantai
Tower
4. Jumlah Unit : 713 Unit
5. Luas Bangunan : 36.792 m2
6. Nilai Kontrak Induk : Rp. 72.010.415.048,-
7. Jenis Pelelangan : Direct Project
8. Jenis Kontrak : Lumsum Fixed Price
9. Jenis Pembayaran : Montly Progress Payment
10. Waktu Pelaksanaan : R0 – 11 bulan (April 2018 – Februari 2019)
R1 – 14 bulan (April 2018 – Mei 2019)
11. Waktu Pemeliharaan : 360 Hari
12. Fungsi Bangunan : Apartemen (tempat tinggal)
13. Pemilik (Owner) : PT. Adhi Persada Properti
14. Kontraktor Utama : PT. Adhi Persada Gedung
15. Subkontraktor
a. Sub-kont Bor Pile : PT. Indo pile
b. Sub-kont Dewatering : PT. Gazindo
c. Sub-kont Scaffolding : PT. Surya Gemilang Intertrade
16. Konsultan
a. Konsultan MK : PT. Tethagra Catur Matra
b. Konsultan Struktur : PT. Susanto Ciptajaya
c. Konsultan Arsitektur : PT. Joso
d. Konsultan MEP : PT. Daffalindo
17. Supplier
a. Supplier Ready Mix : PT. Adhimix dan PT. Pionir Beton
b. Supplier Besi : PT. Krakatau Steel
c. Supplier Hebel : PT. Ducon Tetrablok Indonesia

2.1.2 Data Teknis Proyek


Data teknis proyek pembangunan Apartemen the Conexio-Cikunir 1
adalah sebagai berikut:
1. Jenis Bangunan : Apartemen
2. Jenis Struktur : Beton Bertulang
3. Jenis Atap : Struktur Beton
4. Jenis Pondasi : Bore Pile
5. Luas Lahan : 3.170 m2
6. Luas Tapak : 2.356 m2
7. Luas Bangunan : 36.792 m2
8. Tinggi Bangunan : ± 99.700 m
9. Elevasi Bangunan
a. Elevasi Lantai GWT : - 13.200 m
b. Elevasi Lantai STP : - 15.500 m
c. Elevasi Lantai Basemen 2: - 9.300 m
d. Elevasi Lantai Basemen 1: - 6.300 m
e. Elevasi Semi Basement : - 3.300 m
f. Elevasi Lantai GF : ± 0.000 m
g. Elevasi Lantai UG : + 4.500 m
h. Elevasi Lantai 3-27 : + 3100 m dari lantai sebelumnya
i. Elevasi Lantai Atap : + 80.300 m
j. Elevasi Lantai Roof Top : + 84.500 m
10 Tulangan
a. Jenis tulangan : Ulir BJTD 40 dengan Fy 420 N/mm² dan
Fu 520 N/mm²
b. Diameter tulangan : D10, D13, D16, D19, D22, D25, dan D32.
10. Beton
a. Mutu
a) K300 : Bore Pile
b) K350 : Pile Cap, Tie Beam, Balok, Pelat Lantai,
Tangga, Ramp, Pit Lift, dan Sump Pit
c) K450 : Kolom, STP, GWT, dan Retaining Wall
b. Nilai Slump : 12±2 cm

2.2 Unsur – Unsur Organisasi Proyek


Unsur pelaksana proyek dapat diartikan sebagai unsur-unsur yang terlibat
langsung dalam proses terwujudnya suatu pembangunan. Masing-masing unsur
memiliki tugas, kewajiban, dan wewenang yang berbeda-beda. Setiap unsur yang
terlibat saling berkaitan sehingga harus mampu berkoordinasi dan bekerjasama
dengan baik. Berikut adalah unsur – unsur yang terlibat dalam proyek ini :
1. Pemilik proyek (owner)
2. Konsultan perencana
3. Kontraktor pelaksana
4. Subkontraktor pelaksana
5. Konsultan manajemen konstruksi

2.2.1 Pemilik Proyek (Owner)


Pemilik proyek (owner) adalah seseorang atau instansi baik swasta
maupun negeri yang memiliki sumber dana dan memberikannya ke pihak lain
yang mampu mewujudkan proyek tersebut sesuai dengan perjanjian kontrak
kerja. Pemilik proyek (owner) pada proyek pembangunan Apartemen the
Conexio-Cikunir adalah PT. Adhi Persada Properti.
Hak dari pemilik proyek (owner) meliputi :
1. Memilih konsultan manajemen konstruksi dan konsultan perencana
melalui proses pelelangan. Pada proyek pembangunan Apartemen the
Conexio-Cikunir ini yang terpilih sebagai konsultan manajemen konstruksi
adalah PT. Tethagra Catur Matra, dan konsultan perencana adalah PT.
Susanto Ciptajaya, PT. Joso, dan PT. Daffalindo
2. Memilih kontraktor pelaksana melaui proses pelelangan. Pada proyek
proyek pembangunan Apartemen the Conexio-Cikunir ini yang terpilih
sebagai kontraktor pelaksana adalah PT. Adhi Persada Gedung
3. Mengganti desain rancangan yang telah dibuat oleh konsultan perencana.
4. Menerima ataupun menolak perubahan – perubahan pekerjaan yang
dilakukan oleh pihak kontraktor akibat keadaan yang tidak terduga, seperti
bencana alam, kebakaran, dan lain sebagainya
5. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh kontraktor pelaksana
6. Memberikan teguran ataupun sanksi terhadap unsur – unsur yang terlibat
dalam proyek yang tidak menjalankan tanggung jawabnya yang telah
diatur dalam dokumen kontrak yang disepekati sebelumnya
7. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak yang terlibat didalam proyek
yang tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak
Adapun kewajiban yang harus dilakukan owner adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan lahan lokasi pembangunan proyek
2. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek
3. Mengeluarkan surat perintah kerja kepada kontraktor mengenai
pembangunan proyek sesuai dengan dokumen kontrak
4. Memerintahkan penambahan atau pengurangan pekerjaan suatu proyek
5. Menerima suatu pekerjaan apabila telah memenuhi persyaratan
6. Mengurus dan menyelesaikan perizinan administrasi yang berhubungan
dengan proyek
7. Mengawasi dan memonitor secara berkala pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh pihak kontraktor utama

2.2.2 Konsultan Perencana


Konsultan perencana adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang
memiliki kemampuan untuk merancang, merencanakan, atau memberi konsultasi
yang ditunjuk dan diberikan kewenangan oleh pemilik proyek sebagai perencana
terhadap suatu proyek konstruksi sesuai dengan keahliannya yang meliputi
perencanaan struktur, arsitektur, serta mekanikal dan elektrikal.
Proyek pembangunan Apartemen the Conexio-Cikunir ini menggunakan
jasa beberapa jasa konsultan perencana, yaitu perencana arsitektur (PT. Joso),
perencana struktur (PT. Susanto Ciptajaya), dan konsultan MEP (Daffalindo).
Hak dan kewajiban setiap pihak konsultan perencana dijelaskan pada sub
berikut :

2.2.2.1 Konsultan Perencana Arsitektur


Konsultan perencana arsitektur yang ditunjuk oleh owner, berada
langsung di bawah owner karena memegang peranan penting untuk
perencanaan awal/konsep desain dari segi arsitektur dan estetika ruangan.
Hak dari konsultan perencana arsitektur adalah :
1. Menerima pembayaran dari PT. Adhi Persada Properti selaku pemilik
proyek (owner) sesuai dengan waktu dan jumlah yang telah disepakati
pada dokumen kontrak.
Kewajiban dari konsultan perencana arsitektur adalah :
1. Membuat gambar atau desain arsitektural secara lengkap baik spesifikasi
teknis, fasilitas dan penempatannya
2. Menentukan syarat – syarat pekerjaan arsitektural secara administratif
3. Membuat perencanaan ulang atau revisi apabila diperlukan
4. Menentukan material finishing yang akan digunakan secara lengkap
dengan spesifikasi teknisnya
5. Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan yang dibuat apabila
sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

2.2.2.2 Konsultan Perencana Struktur


Konsultan perencana struktur berperan dalam merencanakan dan
merancang struktur atas maupun bawah yang sesuai dengan keinginan owner
melalui kontrktor dengan mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :
kondisi tanah, kondisi alam, fungsi bangunan, bentuk bangunan.
Hak dari konsultan perencana struktur adalah :
1. Menerima pembayaran dari owner sesuai dengan waktu dan jumlah yang
telah disepakati pada dokumen kontrak
2. Mengklaim atau mengajukan untuk melakukan pekerjaan ulang kepada
pihak kontraktor apabila ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan
spesifikasi
Kewajiban dari konsultan perencana struktur adalah :
1. Membuat gambar rencana struktur dari bangunan yang menjadi acuan
shop drawing
2. Membuat perhitungan struktur berdasarkan spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan
3. Menentukan spesifikasi teknis dan standar detail yang dijadikan acuan
untuk pekerjaan dilapangan
4. Memeriksa, memberi persetujuan (approval), dan memberi nilai untuk
dokumen – dokumen yang bersifat melibatkan pekerjaan struktur yang
diajukan oleh pihak kontraktor
5. Melakukan inspeksi secara berkala terkait pekerjaan dilapangan, dan
melaporkan apabila terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan

2.2.2.3 Konsultan Perencana Mechanical, Electrical and Plumbing (MEP)


Konsultan perencana MEP merupakan badan yang ahli dalam bidang
mechanical, electrical, and plumbing.
Hak dari konsultan perencana MEP adalah :
1. Menerima pembayaran dari owner sesuai dengan waktu dan jumlah yang
telah disepakati pada dokumen kontrak.
Kewajiban dari konsultan perencana MEP adalah :
1. Membuat gambar rencana sistem dari MEP bangunan yang menjadi
acuan shop drawing
2. Merencanakan instalasi peralatan MEP, meliputi pekerjaan mekanikal,
elektrikal, ventilasi, hydrant box, sprinkler, instalasi pipa air bersih, air
kotor, dan genset.
3. Memeriksa, memberi persetujuan (approval), dan memberi nilai untuk
dokumen – dokumen dan material yang bersifat melibatkan pekerjaan
MEP yang diajukan oleh pihak kontraktor ataupun sub-kontraktor
4. Melakukan inspeksi secara berkala terkait pekerjaan dilapangan, dan
melaporkan apabila terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan
spesifikasi yang sudah disepakati

2.2.3 Konsultan Manajemen Konstruksi


Konsultan manajemen konstruksi adalah pihak yang menerima tugas dari
owner untuk melihat dan mengawasi jalannya proyek agar sesuai dengan yang
direncanakan. Pelaksanaan kerja kontraktor akan diawasi dengan detail, apakah
sudah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan atau tidak. Konsultan
manajemen konstruksi adalah kepanjangan tangan dari pemilik proyek atau
wakil dari pemilik proyek di lapangan.
Konsultan manajemen konstruksi pada proyek pembangunan Apartemen
the Conexio-Cikunir 1 ini adalah PT. Tethagra Catur Matra. Prinsip
manajemen konstruksi yang diterapkan tidaklah manajemen konstruksi secara
menyeluruh dari awal, tapi hanya pada tahap pengawasan (controlling).
Hak dari konsultan manajemen konstruksi adalah:
1. Menerima pembayaran owner sesuai dengan waktu dan jumlah yang telah
disepakati pada dokumen kontrak.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam pelaksanaan proyek agar
sesuai dengan rencana
3. Menolak pekerjaan dari kontraktor dan memberi arahan untuk
memperbaiki atau melakukan pekerjaan ulang apabila hasil pekerjaan tidak
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan
4. Memperingatkan atau menegur melalui lisan ataupun tulisan (Engineering
Instruction) kepada kontraktor apabila terjadi penyimpangan terhadap
kontrak kerja
5. Memberikan usulan kepada owner untuk menghentikan sementara proyek
jika kontraktor tidak melaksanakan peringatan yang diberikan
6. Menolak dokumen yang berkaitan dengan pekerjaan di lapangan apabila
tidak memenuhi standar
7. Menyutujui atau tidak menyutujui metode-metode pekerjaan yang
diajukan kontraktor.
Kewajiban dari konsultan manajemen konstruksi adalah :
1. Mengoreksi dan menyetujui shop drawing yang diajukan kontraktor
sebagai acuan pelaksanaan pembangunan proyek
2. Melaporkan dan membuat hasil evaluasi dari kegiatan yang dilakukan oleh
pihak kontraktor kepada owner.
3. Melakukan inspeksi ke lapangan, baik secara mandiri ataupun bersamaan
(join inspection) dengan pihak Quality Control dari kontraktor.
4. Mengadakan dan memimpin rapat progress konstruksi mingguan (weekly
construction progress meeting) yang dihadiri oleh seluruh unsur yang
terlibat di proyek pembangunan Apartemen the Conexio-Cikunir 1
5. Mendampingi dan mengawasi pihak kontraktor pada proses pekerjaan
yang berkaitan dengan pengendalian mutu pada material yang akan
digunakan di proyek, seperti slump test, uji kuat tekan beton, uji rembesan
beton, uji kuat tarik baja, dan uji tekuk baja

2.2.3 Subkontraktor
Subkontrkator adalah kontraktor yang bertugas melaksanakan bidang
pekerjaan tertentu dan dipilih oleh kontraktor utama. Subkontraktor berada di
bawah perintah kontraktor utama. Berikut adalah subkontraktor pada proyek
pembangunan Apartemen the Conexio-Cikunir 1
1. Sub-kont Bor Pile : PT. Indo pile
2. Sub-kont Dewaterig : PT. Gazindo
3. Sub-kont Scaffolding : PT. Surya Gemilang Intertrade

2.2.4 Kontraktor Pelaksana


Kontraktor pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk
untuk melaksanakan pekerjaan secara fisik berdasarkan gambar rencana beserta
perhitungannya. Dalam proyek ini, pemilik proyek memberikan tugas kepada
PT. Adhi Persada Gedung sebagai kontraktor utama. Peraturan dan persetujuan
yang telah disepakati, diatur dalam dokumen kontrak dan di dalamnya terdapat
hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Hak dari kontraktor adalah :
1. Menerima pembayaran dari pihak owner atas progres dari pekerjaannya
2. Berkonsultasi dan meminta sudut pandang alternatif dari pihak konsultan,
baik konsultan perencana ataupun konsultan manajemen konstruksi, terkait
hal – hal yang belum jelas dan melibatkan proses konstruksi
Kewajiban dari kontraktor adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan seluruh dokumen
kontrak yang sudah disetujui
2. Membuat shop drawing yang akan dijadikan acuan untuk pelaksanaan
pekerjaan di lapangan
3. Melengkapi perijinan administrasi yang terlibat dengan pekerjaan
konstruksi, dan mendapatkan izin untuk melakukan pekerjaan dari pihak
owner, konsultan manajemen konstruksi, dan konsultan perencana
4. Membuat metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang disetujui oleh
pihak owner, konsultan manajemen konstruksi, dan konsultan perencana
5. Membuat project schedule, dan action plan mingguan sehingga tidak
terjadi keterlambatan kerja
6. Menyiapkan tenaga kerja, material, alat berat, atau hal – hal teknis yang
berkaitan dengan proses konstruksi yang tidak disediakan oleh pihak
owner
7. Menyerahkan laporan progress mingguan kepada pihak konsultan
manajemen konstruksi secara berkala
8. Melaporkan secara tertulis jika terjadi force major (bencana alam, perang,
dam kejadian lain akibat tindakan pemerintah bidang moneter)
9. Mengamankan semua perlengkapan, bahan, dan perkejaan terhadap
kehilangan dan kerusakan
10. Menyerahkan pekerjaan apabila dianggap selesai dilaksanakan dengan
serah terima pertama, masa pemeliharaan lalu serah terima kedua
Struktur Organisasi PT. Adhi Persada Gedung

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana


1. Project Manager (PM)
Project Manager adalah pimpinan pada suatu proyek yang ditugasi dari
kantor pusat untuk memimpin proyek. Project Manager harus mempunyai
kemampuan merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi
seluruh pekerjaan proyek.
Tugas dari project manager antara lain :
a. Menerima, memahami, dan melaksanakan pekerjaan yang tercakup
dalam dokumen kontrak
b. Menyusun struktur organisasi proyek sesuai dengan kebutuhan proyek
c. Menyusun rencana pelaksanaan konstruksi proyek secara keselurahan
dan mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi
d. Memimpin pelaksanaan pekerjaan dengan memperdayagunakan sumber
daya yang ada, untuk mencapai tuntutan pengendalian mutu, biaya, dan
waktu
e. Memotivasi dan memastikan semua staf menjalankan tugasnya sesuai
dengan job description yang diberikan
f. Menerima dan mengevaluasi progress yang sudah dilakukan oleh tim
konstruksi sebagai acuan untuk pekerjaan berikutnya
g. Mengambil tindakan dan memberi penyelesaian terhadap permasalahan
kegiatan pekerjaan yang timbul, untuk kelancaran jalannya pekerjaan
dan citra perusahaan
h. Mengadakan ikatan kerja, mengkoordinir pelaksanaan kerja dan
melakukan kontrol secara periodik para sub-kontraktor, supplier, dan
mandor
i. Menghadiri rapat-rapat koordinasi dengan pihak – pihak yang terlibat,
seperti owner ataupun tim konsultan
j. Menyelengarakan rapat mingguan untuk megetahui kemajuan proyek
secara menyeluruh
k. Mengajukan progress klaim kepada owner
l. Mengkoordinir pengajuan dan pelaksanaan pekerjaan tambah maupun
kurang dari perpanjangan waktu serta menghitung biayanya apabila
terjadi perubahan terhadap kontrak
Tanggung jawab Project Manager ialah :
1. Memastikan pelaksanaan konstruksi di lapangan berjalan sesuai yang
direncanakan
2. Menjamin kelancaran koordinasi kerja antara unsur-unsur organisasi
proyek.
3. Menyelesaikan proyek secara keseluruhan, baik dari segi biaya,
kualitas, waktu maupun keselamatan kerja pelaksanaan proyek

2. Project Engineering Manager (PEM)


Project Engineering Manager berperan mengurus segala hal yang
menyangkut teknis pelaksanaaan yang telah ditetapkan, agar pelaksanaan
pekerjaan memenuhi tuntutan target mutu, K3L, waktu, dan biaya. Kegiatan
engineering meliputi pemahaman dan perencanaan proyek, manajemen
proyek, metode kerja, monitoring, dan lain-lain.
Tugas dan tanggungjawab dari engineering adalah sebagai berikut:
a. Membuat metode pelaksanaan yang efisien untuk diterapkan di
lapangan
b. Membuat Master ScheduleI dan S-Curve sebagai manajemen
pengendali waktu di proyek
c. Menggambar, mendistribusikan dan mengendalikan pembuatan shop
drawing
d. Melakukan klarifikasi setiap permintaan perubahan pekerjaan terhadap
dokumen kontrak kerja (Variation Order)
e. Mengantisipasi setiap masalah yang timbul selama proses kegiatan
engineering berlangsung terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan di
lapangan
f. Mengajukan usulan berkaitan dengan efektivitas dan keandalan bagian
engineering
g. Menyiapkan data yang perlu ditanyakan ke pihak owner/konsultan
apabila ada masalah teknis yang belum jelas (Request for Information)
h. Membuat laporan kegiatan proyek dan membantu menyiapkan detail
materi laporan bulanan engineering

Dalam melaksanakan tugasnya, PEM dibantu oleh beberapa staf yaitu :


1) Drafter
Drafter secara umum bertugas membuat gambar-gambar sebagai
acuan pelaksanaan di lapangan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Tugas dan tanggung jawab drafter adalah sebagai berikut:
a) Menyiapkan gambar forcon sesuai arahan PEM dengan mengacu
pada shop drawing dari konsultan perencana
b) Memperjelas gambar dengan menambahkan detail potongan
maupun keterangan lain
c) Redesign jika diperlukan atas ijin PEM, konsultan MK dan owner
d) Mengatur pengarsipan gambar dan data pendukung

2) Project Control
Project Control merupakan bagian engineering yang bertugas:
a) Membuat master Cost Control sesuai dengan PBB
b) Mengawasi keluar masuk semua barang proyek
c) Mengecek pengajuan order pembelian (PO)
d) Mengirim laporan Cost Control ke Divisi PT. Adhi Persada
Gedung Pusat
e) Mengkoordinasikan pengendalian biaya proyek agar tidak
melebihi budget yang telah ditentukan
f) Membuat laporan progress mingguan dan bulanan dari hasil
pekerjaan lapangan
g) Membuat rencana jadwal pekerjaan dan mengevaluasi hasil
pekerjaan sesungguhnya yang ditampilkan dalam bentuk kurva S
Dalam menjalankan tugasnya, project control dibantu oleh quantity
surveyor.
3) Project Procurement
Project Procurement adalah bagian yang mengurus pengadaan
produk, jasa, atau hasil yang dibutuhkan dari luar proyek. Di bagian
bawah project procurement, terdapat dua staf yaitu logistik dan gudang.
Tugas dan tanggung jawab project procurement adalah :
a) Mengajukan jadwal pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan
lapangan
b) Melakukan incoming inspection (pengecekan kedatangan)
terhadap barang datang
c) Menyiapkan contoh material (sample) yang dijadikan
pertimbangan sebelum pemilihan material
d) Membuat daftar sisa bahan berdasarkan hasil verifikasi
e) Membuat laporan penilaian penyediaan barang dan jasa

3. Project Production Manager (PPM)


Project Production Manager atau biasa dikenal Site Manager adalah
orang yang memimpin dan bertanggung jawab secara langsung terhadap
konstruksi di lapangan. Tugas dan tanggung jawab PPM adalah sebagai
berikut:
a. Membuat action plan mingguan yang berisi rencana jadwal pekerjaan
yang akan dilaksanakan selama satu minggu
b. Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman di
lapangan
c. Menjamin terlaksananya pekerjaan sesuai dengan persyaratan mutu dan
waktu yang telah ditetapkan
d. Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai dengan gambar kerja
e. Melakukan koordinasi dengan seluruh elemen pelaksana agar
mengurangi resiko ketidaksesuaian tiap pekerjaan
f. Mengadakan pemeriksaan pekerjaan di lapangan
g. Melaksanakan pengarahan harian kepada subkontraktor dan mandor
h. Melakukan koordinasi dengan engineering apabila ada ketidaksesuaian
gambar dengan kondisi yang ada di lapangan
i. Membuat jadwal pengadaan material yang diperlukan dan pengadaan
alat kerja selama berlangsungnya proyek
Dalam melaksanakan tugasnya, PPM dibantu oleh beberapa staf yaitu :
1) Supervisor
Banyaknya item pekerjaan yang harus dicermati, tidak
memungkinkan hanya diawasi oleh seorang PPM, oleh karena itu
dibutuhkan kaki tangan PPM yang disebut supervisor. Tugas supervisor
adalah:
a) Berkoordinasi langsung dengan PPM sebelum melakukan
pekerjaan
b) Memastikan proses kontruksi yang menjadi bagian tanggung
jawabnya berjalan dengan lancar
c) Berkoordinasi secara intensif dengan Quality Control agar
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi

2) Surveyor
Surveyor bertugas melaksanakan pengukuran secara tepat dan
akurat di lapangan sesuai dengan posisi dan letak perencanaan. Tugas
dari surveyor adalah:
a) Memahami construction drawing sebelum dilakukan pengukuran
b) Melaksanakan marking dan melaporkan hasilnya ke PPM
c) Melakukan pengukuran secara kontinyu untuk melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Menentukan titik berat kolom, balok dan lain-lain
2. Memberi tanda yang menunjukan elevasi bangunan yang
menjadi pedoman bagi pekerja lain dalam melaksanakan
pekerjaannya
3. Memeriksa bekisting kolom agar tetap tegak lurus dan tidak
miring
4. Mengukur elevasi pelat lantai sebelum dan sesudah
pengecoran
5. Memberi tanda berupa titik dan garis sebagai pedoman
untuk pemasangan bekisting
d) Merawat dan meneliti status kalibrasi dari alat-alat ukur yang
digunakan
e) Melakukan pengukuran kembali atas hasil pelaksanaan konstruksi
f) Melakukan klarifikasi kepada PPM apabila terjadi
ketidaksesuaian pada gambar.

3) Mekanik
Mekanik secara umum bertugas menerima permintaan
penggunaan alat, mengawasi pengoperasiannya, merawat dan
memperbaikinya agar peralatan tersedia saat dibutuhkan, dalam kondisi
layak dan siap pakai. Tugas dan tanggung jawab mekanik adalah
sebagai berikut:
a) Membuat program kegiatan pemeriksaan dan perawatan alat
b) Membuat laporan pengoperasian alat secara periodik
c) Membuat laporan kerusakan alat
d) Mengkoordinasi pihak-pihak terkait apabila terjadi permasalahan
kerusakan alat saat alat tersebut dipakai dalam suatu pekerjaan
e) Menyediakan sumber energi untuk kepentingan penggunaan alat
dan bertanggung jawab dalam ketersediaan sumber energi yang
dipakai

4. Project Finance Manager (PFM)


Project Finance Manager (PFM) adalah bagian yang menangani segala
permasalahan keuangan di proyek. Tugas dari PFM adalah sebagai berikut:
a. Merekap seluruh pengeluaran proyek
b. Membuat laporan keuangan
c. Membuat tagihan berupa invoice
d. Melakukan pembayaran gaji staff
5. DCC/Sekretaris
Tugas DCC adalah:
a. Membuat surat keluar dan menerima surat masuk
b. Mengendalikan seluruh dokumen masuk dan keluar
c. Membuat atau memonitoring dari setiap dokumen administrasi

6. Health and Safety Environment (HSE) Officer


Health and Safety Enviromental (HSE) officer secara umum bertugas
mengawasi aspek keselamatan dan kesehatan tenaga kerja agar tercipta
kondisi zero accident dan memastikan seluruh tenaga kerja bekerja sesuai
dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku. Tugas dan
tanggung jawab HSE officer adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan implementasi kebijakan K3L diawal proyek dan
sesuai dengan kondisi proyek dengan mengikuti prosedur K3L yang
telah ditetapkan
b. Menyiapkan peraturan safety, spanduk, poster, kotak obat, sarana safety.
Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alat Perlindungan Diri (APD),
railing, safety net, dll
c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan penanganan kecelakaan kerja
maupun keadaan darurat lainnya di lapangan
d. Melaksanakan kegiatan safety morning talk
e. Melaksanakan safety patrol dalam inspeksi lapangan
f. Membuat laporan mingguan safety seperti laporan kecelakaan, laporan
investigasi dan penilaian K3L
g. Memastikan prosedur K3 telah dilaksanakan dan melaporkan jika ada
ketidaksesuaian atau pelanggaran
h. Memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis bagi karyawan dan
pekerja proyek yang tidak menjalankan program K3
i. Memeriksa semua barang yang dapat mengakibatkan bahaya kebakaran
dan kecelakaan kerja
j. Mengontrol persedian isi kotak P3K, spanduk K3, rambu-rambu dan
lainnya yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
k. Mengambil keputusan mengenai permasalahan-permasalahan mengenai
K3L selama proyek berlangsung
l. Memberhentikan pekerjaan apabila pekerjaan tidak aman,
membahayakan

7. Quality Control (QC)


Quality Control adalah bagian yang bertanggung jawab terkait kualitas,
mutu, dan proses pekerjaan sesuai spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan.Tugas dan tanggung jawab QC adalah:
a. Melakukan pengecekan secara berkala secara internal maupun dengan
konstultan MK
b. Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan yang disetujui oleh PPM dan
HSE
c. Melakukan koordinasi perbaikan dan pelatihan jika terjadi kegagalan
mutu di lapangan
d. Bertanggungjawab atas hasil pengecekan terhadap kualitas material
yang datang
e. Membuat daftar evaluasi pekerjaan yang belum memenuhi spesifikasi
dan diinformasikan ke Supervisor untuk segera diperbaiki
f. Memastikan material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan
g. Mengawasi pengujian material

8. Umum
Bagian yang bertugas memastikan proyek mendapatkan sumber daya
manusia sesuai dengan kebutuhan serta menyimpan database staf proyek.
2.3 Hubungan Unsur Pelaksana Proyek
Hubungan kerja adalah hubungan yang terjalin antar unsur yang terlibat
dalam proyek. Unsur-unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu sama lain
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Hubungan kerja tersebut dapat
bersifat ikatan, kontrak, garis koordinasi maupun perintah. Hubungan kerja yang
baik dan terorganisir mutlak diperlukan dalam mengelola proyek konstruksi.
Adapun pola hubungan kerja antar unsur proyek ditunjukkan oleh Gambar 2.2.

Owner
PT. Adhi Persada
Properti

Konsultan Perencana
Konsultan MK
PT. Susanto Ciptajaya
PT. Tethagra Catur Matra PT. Joso
PT. Daffalindo

Kontraktor
PT. Adhi Persada Gedung

Subkontraktor

Keterangan:
Garis koordinasi
Garis perintah
Gambar 2.2 Pola Hubungan Kerja Antar Unsur Proyek
a. Hubungan Owner dengan Konsultan Perencana
1. Ikatan kontrak
2. Konsultan perencana menyerahkan jasa/karya perencanaan teknis
bangunan beserta kelengkapannya kepada owner
3. Owner memberikan imbalan atas jasa/ biaya perencanaan
4. Konsultan perencana bertanggung jawab kepada owner
b. Hubungan Owner dengan Kontraktor
1. Ikatan kontrak
2. Kontraktor melaksanakan pekerjaan yang diberikan owner, kemudian
menyerahkannya kembali kepada owner dengan ketepatan mutu,
waktu sesuai dengan perjanjian kontrak
3. Owner memberikan imbalan atas jasa/ biaya pelaksanaan
4. Kontraktor bertanggung jawab kepada owner
c. Hubungan Owner dengan Konsultan Manajemen Konstruksi
1. Ikatan kontrak
2. Konsultan manajemen konstruksi memberikan jasa pengawasan
pembangunan proyek mulai dari pekerjaan persiapan sampai finishing
3. Owner memberikan imbalan atas jasa/ biaya pengawasan
4. Konsultan MK bertanggung jawab terhadap owner
d. Hubungan Kontraktor Pelaksana dengan Konsultan Perencana
1. Ikatan aturan dalam pelaksanaan proyek
2. Kontraktor melaksanakan proyek sesuai dengan desain dari konsultan
perencana yang telah disetujui oleh pihak owner
3. Kontraktor dapat berkoordinasi langsung dengan konsultan perencana
dalam hal perubahan desain atau ketidaksesuaian dengan kondisi
lapangan
e. Hubungan Kontraktor Pelaksana dengan Konsultan Manajemen Konstruksi
1. Ikatan aturan dalam pelaksanaan proyek
2. Kontraktor melaksanakan proyek dengan mendapat pengawasan dari
konsultan pengawas sesuai dengan dokumen kontrak
2.4 Site Plan Management
Site management merupakan pengaturan lahan selama proyek berlangsung untuk melayani aktifitas alat, bahan dan pekerja.
Pengaturan lahan harus dipertimbangan dengan baik karena menyangkut kemudahan untuk mobilisasi dan faktor keamanan. Gambar 2.3
menunjukan gambar lay out site plan proyek Pembangunan Apartemen the Conexio-Cikunir 1.

Gambar 2.3 Site Plan Management Proyek Pembangunan Apartemen the Conexio-Cikunir 1
Fasilitas-fasilitas yang ada pada site proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Pos Keamanan
Pos keamanan adalah tempat petugas keamanan untuk memudahkan
pengawasan seluruh area proyek terutama dari pihak asing yang memasuki proyek
tanpa izin.

Gambar 2.4 Pos Keamanan Proyek

2. Direksi Keet
Direksi keet adalah kantor sementara untuk kontraktor, owner, maupun
konsultan yang berlokasi di area proyek dan berfungsi sebagai tempat beraktivitas,
bekerja, rapat, ataupun berdiskusi.

Gambar 2.5 Direksi Keet Proyek


3. Musholla
Musholla adalah ruangan yang digunakan untuk kepentingan pegawai-
pegawai muslim beribadah.

Gambar 2.6 Musholla

4. Toilet dan Kamar Mandi


Toilet dan kamar mandi merupakan fasilitas untuk sanitasi. Disediakan 2
toilet yaitu untuk staff dan pekerja.

Gambar 2.7 Toilet dan Kamar Mandi

5. Gudang
Gudang adalah ruangan yang ditempati oleh bagian logistik lapangan dan
digunakan untuk menyimpan sebagian material dan peralatan proyek.
Gambar 2.8 Gudang

6. Stockyard dan Tempat Fabrikasi Bekisting dan Besi

Gambar 2.9 Stockyard

Gambar 2.8 Tempat Fabrikasi Bekisting dan Besi


7. Smooking Area
Smooking area adalah area yang diijinkan merokok.

Gambar 2.10 Smoking area

Anda mungkin juga menyukai