Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam
bahasa Belanda. Kata Concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa
latin CONCRETOS yang berarti tumbuh bersama atau menggabungkan
menjadi satu
A. Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan beton, semua bagian yang terlibat
harus terlebih dahulu memahami bahwa semua kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan beton harus di dasarkan pada :
a. Spesifikasi.
b. Gambar desain dengan status “ For Construction “.
c. Bestek.
d. Shop Drawing (gambar pelaksanaan).
1. Shop drawing
Untuk mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka harus
dibuat gambar yang detail dan lengkap, gambar tersebut
disebut gambar pelaksanaan atau shop drawing.
B. Pelaksanaan
Semua bahan dan konstruksi, jika tidak diberi catatan khusus maka
standar yang digunakan memenuhi standar yang berlaku dipakai di
Indonesia.
Jika persyaratan setempat yang tersebut diatas tidak dapat dipenuhi,
maka konstruksi disesuaikan dengan Standar lnternasional yang
diakui dan dapat diterima oleh Direksi. Mutu beton yang digunakan
sesuai dengan syarat – syarat teknis pada bestek dan kontrak,
kecuali ditetapkan lain oleh Direksi.
-2-
bekisting selesai maka dilakukan suatu perawatan beton dengan
baik.
-3-
pemakaiannya sesuai syarat-syarat teknis dan dengan
persetujuan direksi).
1.1. Semen
Semen adalah unsur kunci dalam beton. Semen adalah
bahan yang mempunyai sifat adhesif maupun kohesif,
yaitu bahan pengikat. Menurut SII 0013 – 1981 defenisi
Semen Portland adalah : Semen hidraulis yang dihasilkan
dengan cara menghaluskan Klinker yang terutama terdiri
dari Silikat-silikat Kalsium yang bersifat Hidraulis
bersama bahan-bahan yang biasa digunakan, yaitu
gypsum dan kapur keras.
Semen Hidraulis adalah semen yang akan mengeras bisa
bereaksi dengan air, tahan terhadap air (water resistance)
dan stabil didalam air setelah mengeras
-4-
air, membentuk produk hidrasi yang
stabil. Mengingat sifat hisrasi dan
kecepatan bereaksi dengan air dari setiap
komponen berbeda-beda maka sifat
hidrasi dari masing-masing komponen itu
perlu menjadi perhatian.
-5-
Ada korelasi yang baik antara kecepatan
hidrasi dan panas hidrasi. Ini dapat dilihat
dari tabel berikut :
-6-
Terlihat bahwa bahwa senyawa C3A
mempunyai reaksi yang sangat cepat
disusul oleh senyawa C3S dan C4AF.
Senyawa C2S mempunyai kecepatan
hidrasi yang paling lambat sehingga
semen dengan proporsi C2S yang tinggi
sering digunakan untuk pengecoran beton
masif dengan skala besar, misalnya untuk
dam atau ondasi rakit (raft foundation).
-7-
bereaksi dengan air dan membentuk
komponen baru.
-8-
berbentuk rongga sebanyak 70%
dari semen. Kalsium hidroksida
yang dihasilkan akan membuat
sifat basa kuat (pH = 12,5). Ini
menyebabkan semen sensitif
terhadap asam dan akan
mencegah timbulnya karat pada
besi baja.
2C3S + 6 H C – S – H gel + 3 CH
trikalsium silikat gel tobermorite kalsium
hidroksida
2C2S + 4 H C – S – H gel + CH
dikalsium silikat gel tobermorite kalsium
hidroksida
-9-
3CaO.Al2O3 + 10 H2O + CaSO4.2H2O 3CaO.Al2O3.CaSO4.12H2O
trikalsium aluminat gypsum ettringite
- 10 -
akan terhenti apabila tebal lapisan
mencapai 25 mikron. Semen
portland pada umumnya memiliki
ukuran kristal antara 5 hingga 50
mikron. Proses hidrasi semen
memerlukan air sebanyak 20%
dari berat semen (faktor sisa air-
semen (w/c) = 0,2).
- 11 -
osmosis. Inilah waktu initial
set. Kecepatan reaksi
bertambah samapi final set.
- 12 -
Semen bila dicampur dengan air akan
menghasilkan pasta yang plastis dan
lecak (workable). Namun setelah selang
beberapa waktu, pasta akan mulai
menjadi kaku dan sukar dikerjakan. Inilah
yang disebut pengikatan awal (initial set).
Selanjutnya pasta akan meningkat
kekakuannya sehingga didapatkan
padatan yang utuh. Ini disebut pengikatan
akhir (final set). Proses berlanjut hingga
pasta mempunyai kekuatan, disebut
pengerasan (hardening). Pada umumnya
waktu pengikatan awal minimum 45
menit, sedangkan waktu pengikatan akhir
adalah 6 – 10 jam.
- 13 -
mengembalikan plastisitas beton. Agar
beton dapat digunakan maka harus
ditambahkanair dan semen ke dalam
campuran agar faktor air-semen tetap
konsisten.
- 14 -
kecepatan dan jumlah panas
yang timbul harus minimum,
misalnya pada bangunan masif
seperti bendungan gravitasi
yang besar. Pertumbuhan
kekuatannya lebih lambat dari
semen type I.
- 15 -
membeku-mencair yang umumnya terjadi
dinegara-negara empat musim.
- 16 -
baik, masih dapat berkurang kekuatannya
(+20%) setelah 4 hingga 6 minggu.
Pengurangan ini disebut ignition loss atau
kehilangan daya hidrasi.
1.2. Agregat
Mengingat bahwa Kualitas agregat sangat berpengaruh
terhadap kualitas beton. Dengan agregat yang baik, beton
dapat dikerjakan (workable), kuat, tahan lama (durable)
dan ekonomis. Pengaruhnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Sifat Agregat Pengaruh Sifat Beton
pada
Bentuk, tekstur, gradasi Beton Cair Kelecakan
Pengikatan dan pengerasan
Sifat fisik, sifat kimia, Beton keras Kekuatan, kekerasan, ketahanan
mineral (durability)
- 17 -
Ada dua peraturan yang berlaku. Pertama, SII 0052-80
“Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”. Kedua PBI 89
menyebutkan ASTM C33 “Standard Spesification for
Concrete Aggregate”.
- 18 -
No. 50 0,3 10 30
No. 100 0,15 2 10
Dasar
- 19 -
dalam larutan 3% NaOH, cairan diatas
endapan tidak boleh lebih gelap dari warna
larutan pembanding. Agregat halus yang
tidak memenuhi percobaan warna ini dapat
juga dipakai, asal kekuatan tekan adukan
agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari
tidak kurang dari 95% dari kekuatan adukan
agregat yang sama tetapi dicuci dalam
larutan 3% NaOH yang kemudian dicuci
hingga bersih dengan air, pada umur yang
sama.
f. Susunan besar butir agregat halus
mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 -
36 dan harus terdiri dari butir-butir yang
beraneka ragam besarnya. Apabila diayak
dengan susunan ayakan yang ditentukan,
harus masuk salah satu dalam daerah
susunan butir menurut zone 1, 2, 3 atau 4
(SKBVBS.662) dan harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
- Sisa diatas ayakan 4,6 mm, harus
maximum 2% berat.
- Sisa diatas ayakan 1,2 mm, harus
minimum 10% berat.
- Sisa diatas ayakan 0,30 mm, harus
minimum 15% berat.
g. Untuk beton dengan tingkat keawetan yang
tinggi, reaksi pasir terhadap alkali harus
negatif.
h. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai
agregat halus untuk semua mutu beton,
kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari
lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang
diakui.
- 20 -
i. Agregat halus yang digunakan untuk
maksud spesi plesteran dan spasi terapan
harus memenuhi persyaratan diatas (pasir
pasang).
Kelas dan Mutu Kekerasan Dengan Bejana Tekan Kekerasan Dengan Bejana Geser
Beton Rudeloff Bagian Hancur Menembus Los Engelos, Bagian Hancur
ayakan 2 mm, Maksimum % Menembus Ayakan 1,7 mm,
Maximum
BO serta mutu B1 22 – 30 24 – 32 40 - 50
Beton Mutu K 125, K 175 & K 225 14 – 22 16 – 24 27 - 40
Mutu Beton Diatas K 225 atau Kurang dari 14 Kurang dari 16 Kurang dari 27
Beton Pratekan
- 21 -
d. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal
artinya tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan.
e. Sifat kekal apabila diuji dengan larutan
Garam Sulfat, sebagai berikut :
- Jika dipakai Natrium Sutfat, bagian
yang hancur, maximum 12%.
- ika dipakai Magnesium Sulfat, bagian
yang hancur, maximum 10%.
f. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-
zat yang dapat merusak beton, seperti zat-
zat yang reaktif alkali.
g. Agregat kasar tidak boleh mengandung
lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap
berat kering). Apabila kadar lumpur
melampaui 1% maka agregat kasar harus
dicuci.
h. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir
yang beraneka ragam besarnya dan apabila
diayak dengan susunan ayakan yang
ditentukan, susunan besar butir mempunyai
modulus kehalusan antara 6 – 7,10 dan
harus memenuhi syarat-syarat berikut :
- Sisa diatas ayakan 36 mm, harus 0%
berat.
- Sisa diatas ayakan 4,8 mm, harus
berkisar antara 90% dan 98% berat.
- Selisih antara sisa-sisa kumulatif
diatas dua ayakan yang berurutan,
adalah maximum 60% dan minimum
10% berat.
i. Besar butir agregat maximum tidak boleh
lebih dari pada seperlima jarak terkecil
antara bidang-bidang samping dari cetakan,
- 22 -
sepertiga dari tebal plat atau tiga per empat
dari jarak bersih minimum diantara batang-
batang atau berkas-berkas tulangan.
Penyimpangan dari pembatasan ini diijinkan
apabila menurut penilaian Pongawas Ahli
cara-cara pengecoran beton adalah
sedemikian rupa hingga menjamin tidak
terjadi sarang sarang kerikil.
Pengaruh kotoran
Kotoran secara umum dapat menyebabkan :
a Gangguan pada hidrasi dan pengikatan
b Gangguan pada kekuatan dan ketahanan
c Perubahan volume yang dapat menyebabkan
keretakan
d Korosi pada tulangan baja maupun kehancuran
beton
e Bercak-bercak pada permukaan beton
- 23 -
Sodium Sulfat 10.000 Kekuatan dini dapat meningkat tetapi kekuatan akhir menurun
Magnesium Sulfat 40.000 Kekuatan dini dapat meningkat tetapi kekuatan akhir menurun
Sodium klorida 20.000 Mengurangi setting time, kekuatan dini meningkat tetapi
kekuatan akhir menurun
Kalsium klorida 50.000 Mengurangi setting time, kekuatan dini meningkat tetapi
kekuatan akhir menurun
Magnesium klorida 40.000 Mengurangi setting time, kekuatan dini meningkat tetapi
kekuatan akhir menurun
Garam besi 40.000
Phosphat, arsenat, borat 500 Memperlambat set
Garam Zn, Cu, Mn, Sn 500 Memperlambat set
Asam Inorganis 10.000 pH tidak kurang dari 3,0
Sodium hidroksida 500
Sodium sulfida 100 Beton harus diuji
Gula 500 Mempengaruhi set
- 24 -
d. Jenis D : A+B (Water Reducer dan Retarder)
e. Jenis E : A+C (Water Reducer dan Accelerator)
f. Jenis F : Superplasticizer (Water Reducer dan
High Range)
g. Jenis G : Water Reducer dan High Range dan
Retarder
- 25 -
muatan negatif pada permukaan. Ini menghasilkan
tolak-menolak antara butiran sehingga
mengakibatkan aksi penyebaran pada struktur
butiran merumpun (flocculated) yang umumnya
terjadi bila bertemu dengan air. Air yang
terperangkap dilepaskan sehingga membantu
melumaskan campuran dan memperbaiki
kelecakan.
Aksi perlambatan adalah akibat lapisan yang
terserap menghalangi kecepatan reaksi selama
masa pasif (dormant period). Pengaruh ini secara
bertahap berkurang ketika permukaan total untuk
penyerapan bertambah karena hidrasi semen
mempunyai permukaan spesifik yang sangat tinggi.
Sebagai tambahan, trikalsium aluminat bisa
bereaksi dengan bahan kimia membentuk garam
yang rumit sehingga mengurangi konsentrasi bahan
kimia tambahan dalam fase cair campuran.
Bahan Dasar
Dasar gula (karbohidrat, polysacharida dan asam
gula), garam-garam dari asam lighnosulponik
(produk sampingan dari proses industri kayu-pulp)
dan asam hydroxilated carboxylic, material
anorganik (seperti garam seng, borat, fosfat dan
klorida), amina dan turunannya, serta polimer
tertentu (seperti ether selulosa, turunan dari
melamin, turunan dari napthalene, silikon dan
hidrokarbon sulfonat).
Cara kerja
Melapisi butir dengan ion negatif sehingga butir-
butir yang asalnya saling menempel menjadi
berjarak, karena adanya gaya tolak menolak akibat
- 26 -
ion negatif tadi. Secara mendetail adalah sebagai
berikut :
a. Butir semen mempunyai kecendrungan untuk
menjadi satu dan membentuk kumpulan (floc)
yang menyebabkan air terjebak di dalamnya.
b. Adanya bahan kimia pembantu ini, yang
mempunyai sifat seperti deterjen (bahan
dengan permukaan aktif), membawa muatan
listrik negatif, dan jika dimasukkan kedalam
air cendrung untuk pindah kepermukaan air,
dengan muatan listrik atau ujung tongkat yang
aktif didalam air dan ekor diudara.
c. Ekor dan permukaan yang aktif diserap oleh
permukaan partikel semen. Akibatnya partikel
semen tidak menyatu lagi, sebab permukaan
yang bermuatan sesama negatif akan saling
tolak-menolak.
d. Akibat terjadinya gaya tolak-menolak tersebut,
butir semen yang mengumpul tadi menjadi
tersebar sehingga air yang terjebak diantara
butir semen tersebut terlepas.
Dosis
Sedikit, yaitu antara 0,2% - 0,5% berat semen yang
digunakan. Penggunaan dosis yang benar harus
menurut dosis yang disarankan pada brosur produk
bahan kimia yang digunakan.
Kegunaan
a. Meningkatkan workability tanpa menambah
air, dengan kekuatan sama.
b. Meningkatkan kekuatan dengan mengurangi
kebutuhan air, sampai sebanyak 10%, tanpa
kehilangan workability.
- 27 -
Kelemahan
Pemakaian yang berlebihan akan menyebabkan
perlambatan yang berlebihan atau cacat pada
betonnya. Juga dapat menyebabkan pemisahan
(segregation).
Bahan Dasar
Pada umumnya dari bahan dasar yang
mengandung gula (sugar based). Beberapa bahan
sama dengan komposisi kimia untuk water reduser,
tetapi dalam dosis yang lebih tinggi. Bila diberikan
kadar sampai 0,2 – 1%, maka campuran tidak akan
set.
Meknisme kerja
Retarder akan membungkus butir semen dengan
OH sehingga memperlambat reaksi awal dari
hidrasinya. Terbentuknya garan Ca dalam air
mengurangi konsentrasi ion Ca dan memperlambat
kristalisasi selama fase hidrasi.
- 28 -
Pemakaian yang berlebihan akan menyebabkan
perlambatan yang berlebihan. Tetapi kekauatan
akan meningkat dengan normal setelah periode
perlambatan selesai, asalkan curing tetap dilakukan
dan bekisting tidak diubah.
Kegunaan
Memperlambat waktu pengikatan (set) dan
pengerasan (hardening)
Kelemahan
a. Dapat mengakibatkan pendarahan (bleeding)
b. Dapat memperbesar susut plastis
c. Ada tendensi pengurangan kekuatan pada
umur dini (1 sampai 3 hari)
- 29 -
c. Jenis Pencepat Pengikatan (Accelerator)
Bahan kimia ini mengurangi waktu pengikatan untuk
keperluan perbaikan yang mendesak dan sering
sangat berpengaruh pada kekautan beton.
Contohnya adalah sodium karbonat, aluminium
klorida, potasium karboant, sodium fluorida, sodium
aluminat dan garam ferrit. Dapat dipakai setelah
lengkap menilai konsekuensinya.
Komposisi
Biasanya sebagai bahan dipakai kalsium klorida.
Garam-garam anorganik yang dapat larut (klorida,
bromida, fluorida, karbonat, nitrat, thiosulfat, silikat,
aluminat, alkali hidroksida), susunan organik yang
dapat larut (triethanolamine, kalsium format, kalsium
ecetat, kalsium propionat, kalsium butyrat), dan
bahan padat seperti mineral silikat.
Cara Kerja
Kalsium klorida mempercepat hidrasi dari C2S dan
C3S. Pada saat yang sama memperlambat hidrasi
C3A
- 30 -
Kegunaan
a. Untuk mempercepat reaksi (set dan
perkembangan kekuatan dini), terutama
dimusim dingin. Pengaruh kurang terasa
untuk daerah tropis, bahkan bisa berbahaya
karena setting time terlalu cepat.
b. Untuk menambal kebocoran, untuk tekanan
air yang merata kesemua arah (uni-
directlonal). Paling tepat pakai water glass,
karena set hampir langsung.
Kelemahan
a. Meningkatkan kekuatan dini tetapi
berpengaruh negatif terhadap kekuatan 28
hari dan kekuatan akhir.
b. Pemacuan hidrasi menambah puncak panas
tetapi tidak mempengaruhi panas hidrasi total.
Ini memungkinkan terjadinya retak karena
evolusi panas yang sangat cepat akibat dari
proses hidrasi.
c. Accelerator dari bahan klorida dapat
menyebabkan terjadinya korosi pada
tulangan. Karena itu dilarang untuk dipakai
pada beton pratekan, juga pada beton yang
didalamnya tertanam aluminium. Untuk itu
beton harus betul-betul padat. Juga
menyebabkan kurangnya ketahanan terhadap
serangan sulfat.
d. Overdosis akan menyebabkan kesulitan
placement dan akan merusak, karena akan
menyebabkan set yang cepat, menambah
susut pengeringan, korosi pada tulangan, dan
mengurangi kekautan pada umur lanjut.
- 31 -
d. Superplasticizer
Superplasticizer (high range water reducer
admixtures) sangat meningkatkan kelecakan
campuran. Campuran dengan slump sebesar 7,5
cm akan menjadi 20 cm. Digunakan terutama untuk
beton mutu tinggi, karena dapat mengurangi air
sampai 30%.
Komposisi
Superplasticizer ini juga terbagi atas beberapa jenis,
yaitu tipe sulphonate melamine formaldehyde
condensates (SMFC), suphonate naphthalene
formaldehyde condensates (SNFC), dan tipe
Polycarboxylate ethers (PCE).
- 32 -
colloidal dengan sejumlah besar polar grup dalam
mata rantai (N dan O) sementara anion terdiri dari
sekitar 60 SO3 grup. Struktur molekul dari polimer
polycarboxylate ether (PCE) terdiri dari group
carboxyl sebagai batang polimer (main chain) dan
oksida polyethylene sebagai cabang polimer (side
chain). Batang utama akan melekat pada
permukaan semen sementara cabang polimer
berfungsi memberikan gaya tolak pada partikel
semen lainnya.
Cara Kerja
Butiran partikel semen mempunyai kecendrungan
untuk menjadi satu dan membentuk kumpulan
ketika bercampur dengan air. Hal ini menyebabkan
air terjebak diantara kumpulan partikel semen
tersebut. Dampak dari air yang terjebak di antara
partikel semen ini antara lain mengurangi flowability
dan kelecakan dari campuran, juga menghasilkan
rongga-rongga yang dapat mengurangi
kekuatannya. Agar partikel semen tidak berkumpul,
partikel semen tersebut perlu didispersikan dengan
superplasticizer.
- 33 -
dari batang polimer (main chain) yang melekat pada
permukaan semen.
Dosis
Dosis yang digunakan tergantung dosis yang
disarankan oleh pembuat superplasticizer.
Pemberian dosis yang berlebihan selain tidak
ekonomis juga akan dapat menyebabkan
penundaan setting yang lama hingga beton justru
kehilangan kekuatan akhir.
Kegunaan
a. Meningkatkan workability sehingga menjadi
lebih besar daripada water reducer biasa.
b. Mengurangi kebutuhan air (25 – 35%).
c. Memudahkan pembuatan beton yang sangat
cair. Memungkinkan penuangan pada
tulangan yang rapat atau pada bagian yang
sulit dijangkau oleh pemadatan yang
memadai.
d. Karena tidak terpengaruh oleh perawatan,
yang dipercepat, dapat membantu
mempercepat pelepasan kabel prategang dan
acuan.
e. Dapat membantu penuangan dalam air
karena gangguan menyebar beton dihindari.
- 34 -
Kelemahan
a. Slump loss perlu lebih diperhatikan untuk type
naphtalene; dipengaruhi oleh temperatur dan
kompatibilitas antara merek semendan
superplasticizer.
b. Kadar udara hanya 1,2 – 2,7%, bahkan tanpa
pemadatan apapun.
c. Ada resiko pemisahan (segregasi) dan
pendarahan (bleeding) jika mix design tidak
dikontrol dengan baik.
e. Air-Entrain
Air-Entrain adalah menambahkan sejumlah buih
udara dalam bentuk yang benar ke dalam campuran
tanpa secara signifikan mengubah sifat-sifat setting
atau kecepatan hardening. Buih-buih udara kecil
dengan jarak yang pendek dihasilkan oleh bahan
kimia ini, yang berfungsi untuk memberikan rongga
dari pemuaian air ketika air mulai membeku pada
iklim dingin. Hadirnya sejumlah kecil air-entrain (2
sampai 5% volume beton) akan memperbaiki kohesi
dan mengurangi kapasitas perdarahan.
Komposisi
Secara umum resin kayu alamiah dan sabun-
sabunnya. Garam dari asam abiotic dan primeric
serta asam berlemak, Alkiaryl sulphonates dan
Alkhil Sulphat, serta Phenol athoxylates. ASTM
C260.
Cara kerja
Air entrainment adalah juga material yang aktif
dipermukaan (surface active Agent), yaitu material
bermuatan negatif yang mempunyai ekor (polar tail)
- 35 -
jika berada didalam air. Ekor yang tidak bermuatan
ini bersifat menolak air dan dan selalu berlari ke
arah udara atau permukaan air di sekitar
gelembung. Muatan ini saling tarik menarik dengan
butir semen dan pasir yang muatannya berlawanan
dengan molekul tersebut sehingga menjadi satu.
Muatan pada gelembung tersebut saling tolak
menolak sehingga membantu untuk menghasilkan
distribusi yang seragam.
Kegunaan
Memperbaiki ketahanan terhadap beku (frost) dan
garam de-icing, pada perkerasan beton.
- 36 -
sehingga menghilangkan tekanan dan mencegah
kerusakan beton.
Pengaruh sampingan
a. Karena faktor air semen rendah, meskipun
terdapat C3A, air-entrain membuat beton
sangat tahan terhadap serangan air tanah
yang mengandung sulfat ataupun air laut.
b. Karena faktor air-semen rendah, beton lebih
kedap air.
c. Setiap persen tambahan udara menambah
slump 1-2 cm.
d. Sangat efektif untuk campuran yang
mengandung semen sedikit (lean), yang kalau
tidak diberi akan menjadi kasar (harsh) dan
sulit dikerjakan. Demikian pula untuk
workabilitas dan campuran dengan agregat
bergradasi jelek.
e. Mengurangi bleeding dan segregasi sehingga
memungkinkan pemakaian agregat yang
jelek.
f. Dapat digunakan untuk mengurangi bleeding,
memperbaiki kohesi, kepadatan, dan
penyelesaian permukaan beton yang tidak
rata (extruded concrete).
g. Akibat adanya pengurangan bleeding dan
perbaikan workability, dapat digunakan
sebagai pembantu pada beton yang
dipompakan dengan tekanan kecil.
h. Dapat dipakai pada pembuatan beton ringan.
Kelemahan
a. Setiap persen tambahan udara akan
mengurangi kekuatan akhir 10 – 20 kg/cm2.
Namun pengurangan kekuatan dapat
- 37 -
ditoleransi dengan keuntungan lain yaitu
keleceka yang bertambah. Pengurangan
berlaku hanya untuk campuran dengan
3
semen lebih dari 340 kg/m . Pada campuran
lean atau hars, kekuatan umumnya
bertambah.
b. Ketahanan terhadap abrasi berkurang.
c. Tidak memperngaruhi susut pengeringan dan
rangkak, tetapi bila penambahan kandungan
udara lebih dari 6%, susut pengeringan dan
rangkak akan terjadi.
Waktu Pemberian
Waktu pemberian terbatas karena agen yang
terserap kemudian terbentuk di dalam etteringite-
shell yang akan semakin tebal. Karena itu dosisnya
tergantung pada saat pemberian. Pengangkutan
dapat mengurangi udara 0,5%. Oleh sebab itu
sebaiknya diberikan dilokasi site dan tidak ready-
mix plant. Hasilnya akan lebih baik, disamping dosis
yang diberikan akan lebih sedikit.
Dosis
Secara umum perngaruh yang timbul berbanding
lurus dengan dosis. Namun jika dosis diberikan
terlalu banyak maka akan memberikan efek
samping yang tidak diinginkan, selain efek utama
yang juga bisa berubah. Karenanya dosis harus
dibatasi, tergantung jenis semen (kadar C3A dan
kehalusan). Praktisnya lebih kurang 30 ml per 50 kg
semen.
f. Waterproofing Admixture
Bahan kimia tambahan yang waterproofing berguna
mengurangi permeabilitas melalui kapiler dari pasta
- 38 -
semen keras, terutama terbuat dari stearat. Ada
formula yang menambahkan butiran halus, misalnya
campuran bitumen untuk menghalangi kepiler
secara parsial. Material ini membentuk lapisan
coating kapiler dengan suatu bungkus hidrofobik.
Lapisan ini mengurangi masuknya air melalui
kapiler. Supaya bahan ini dapat berfungsi sesuai
tujuannya, perlu pengendalian lebar retak dari
daerah tarik beton. Tegangan baja yang
direncanakan dengan mengikuti rekomendasi untuk
struktur yang kedap air. Jika mungkin, regangan
tarik dibawah beban kerja tidak boleh melebihi
kapasitasnya, misalnya dengan beton pratekan.
Kegunaan
a. Mengurangi kadar air dengan workability yang
sama.
b. Meng-entrain sejumlah udara ke dalam beton
c. Mengandung mineral filler halus untuk
menghentikan air pori.
Komposisi
Silikat, blast furnace slag, pozzolan, bentonite, talk.
Water-Repellent bisa mengurangi efek gaya kapiler
dan karenanya mengurangi derajat kejenuhan
- 39 -
beton. Agen water-repellent adalah kalsium stearat,
butyl stearat, sabun-sabun lain, emulsi minyak, dsb.
Yang mengurangi absorpsi air dan sistem kepiler
beton atau mortar kering. Untuk damp-proofing dan
permeability-reducing termasuk beberapa sabun
tertentu, stearat, dan produk petroleum.
- 40 -
tertera di tabel perencanaan untuk campuran
biasa.
b. Kekuatan yang diharapkan didasarkan pada
faktor air-semen yang didapat dari kadar air
bebas dan kadar semen.
2. Beton Segar
2.1. Rheologi Pasta Semen
Bila semen dicampur dengan air, butir semen akan
tersebar di dalam air. Suspensi ini berubah dari keadaan
cair (slurry) menjadi pasta plastis atau kaku dengan
ditambahnya semen. Ruang yang penuh air diantara
butiran semen dapat dianggap sebagai sistem kapiler
yang saling berhubungan. Jumlah air tidak hannya
mempengaruhi kelecakan, tetapi juga hampir semua sifat
beton segar maupun keras beton keras. Alasan utamanya
adalah semakin sedikit air, semakin tinggi konsentrasi
butir semen dalam pasta semen yang padat.
- 41 -
disebut gaya van der walls. Gaya tolak disebabkan oleh
tolakan elektrostatis ion negatif dan molekul air yang
terserap membungkus permukaan butir semen.
Akibatnya, butir semen mempunyai energi potensial yang
minimum, dimana butir-butir saling terpisah dengan jarak
tertentu, sejauh 10 molekul air, atau kurang. Butir semen
cenderung mengatur posisi sesuai keseimbangan gaya-
gaya dalam ini. Inilah kondisi yang perlu untuk kondisi
plastis.
- 42 -
Demikian pula, untuk jumlah yang cocok dari matriks dan
agregat, plastisitas beton tergantung pada komposisi
matriks. Matriks dengan faktor air-semen rendah adalah
kaku. Pasta semacam ini bisa memisahkan agregat tetapi
tidak dapat menahannya dengan baik. Kemampuan
lubrikasi yang jelek membuat beton tambah kaku.
Konsistensi matriks mengakibatkan beton semakin lunak
dengan pertambahan air sampai batas tertentu.
2.3. Workability
Agregat melayang dalam suatu matriks dari pasta.
Sedangkan pasta semen segar umumnya bersifat
sebagai benda padat lunak plastis bila dalam keadaan
diam. Namun demikian pasta ini bila diagitasi (diaduk)
akan berubah menjadi cair. Jadi bila pasta dalam
keadaan plastis, beton juga plastis. Jika pasta dalam
keadaan cair, maka beton juga cair.
- 43 -
Ada 3 pengertian yang dimaksud dengan kemudahan
mengerjakan beton yaitu kompaktibilitas, mobilitas dan
stabilitas.
a. Kompaktibilitas : kemudahan mengeluarkan udara
dan pemadatan atau Konsistensi : yaitu, derajat
kebasahan dari campuran
b. Mobilitas : kemudahan mengisi acuan dan
membungkus tulangan atau kemampuan untuk
mengalir
c. Stabilitas : kemampuan untuk tetap menjadi massa
homogen tanpa pemisahan atau Plastisitas : yaitu,
jumlah pelekatan (coherence) yang berkenaan
dengan kekerasan (harshness) campuran.
Kemampuan untuk dibentuk tanpa kehilangan
kontinuitas, dan mampu mempertahankan bentuk
- 44 -
lebih lecak daripada bila pemadatan dengan getaran
mekanis. Beton yang ideal adalah yang cukup lecak untuk
dipadatkan secara menyeluruh dengan alat apapun,
namun yang tidak memerlukan air yang berlebihan.
- 45 -
b. Rasio antara agregat halus dan agregat kasar
c. Diameter maksimum
d. Absorpsi
- 46 -
mixer perlu diputar sebanyak 10 sampai 15 putaran per
menit dengan waktu 7 – 10 menit.
- 47 -
4. Pengujian Beton
Sebelum membuat campuran beton, tes laboratorium dilakukan
terhadap kekuatan dan kekentalannya sesuai dengan prosedur-
prosedur yang ditunjukkan dalam standar referensi untuk
menjamin pemenuhan spesifikasi proyek dalam membuat
campuran yang diperlukan.
- 48 -
Gambar diatas menunjukkan peralatan untuk melakukan tes
slump yaitu kerucut slump dengan tinggi 30 cm dengan
diameter atas 10 cm dan diameter bawah 20 cm (ASTM C143),
batang baja penumbuk dengan ukuran diameter 16 mm dengan
panjang 60 cm dengan ujung berbentuk seperti peluru, dasar
bujur sangkar yang kedap air dengan lebar 50 cm, sekop kecil,
cetok besi, penggaris dan kain lap pembersih.
- 49 -
beton yang kurang pasir (lean), menandakan rendahnya kohesi
dan rendahnya kemampuan beton segar untuk berdeformasi
plastis.
- 50 -
oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka hal ini
dilakukan konsultasi dengan pengawas.
- 51 -
dari mix design tersebut masih harus disesuikan
dengan kadar lengas agregat dilapangan.
- 52 -
workability saja, beton yang terekpose
kepada kelengasan, frost atau bahan
agresif dalam tanah.
- 53 -
5.2.1 Urutan Pencampuran
Memasukkan sedikit air terlebih dahulu selanjutnya
Agregat kasar, kemudian semen, lalu agregat halus,
dan sisa air dimasukkan setelah seluruh material
masuk.
- 54 -
Kereta / Gerobak Untuk mengangkut secara Sangat efektif pada Jumlah dan kapasitas buket
horizontal. kondisi pengecoran disesuaikan takaran batch.
yang selalu berubah Penuangan beton harus bisa
dikontrol
Truk Agitator Mengangkut beton untuk Operasi dari central Waktu pengiriman sesuai
semua kegunaan. Jarak maks mixing plant dimana organisasi kerja. Pekerja dan
1,5 jam kualitas dikontrol. alat harus siap untuk
Keluarnya beton dari menangani pengecoran dalam
agitator diawasi ketat jumlah besar
Truk pengaduk Untuk tempat kerja dekat dan Tidak perlu central Kontrol tidak sebaik central
jauh. Jarak apapun mixing plant. mixing plant. Tes slump perlu
Penuangan seperti truk perlu dilakukan pada saat
agitator penuangan. Perlu persiapan
yang baik.
Truk Non Agitasi Untuk jarak dekat Biaya lebih kecil dari Slump harus dibatasi. Ada
truk agitator. kemungkinan segregasi. Perlu
posisi tinggi untuk penuangan
Mixer mobil Untuk produksi menerus Cepat dan tepat. Perlu program pemeliharaan
menerus dilapangan Operasi cukup satu preventif. Material harus
orang seragam dengan rencana.
Crane Cocok untuk kerja diatas Dapat menangani Hanya punya satu alat angkut.
permukaan tanah beton, tulangan, Perlu jadwal cermat supaya
bekesting dan barang efesien
lain pada bangunan
tingkat tinggi
Bucket Dipakai pada crane dan Sangat efektif pada Pilih kapasitas buket sesuai
cableways untuk konstruksi kondisi pengecoran takaran batch dan kapasitas
gedung dan bendungan. yang selalu berubah. alat penuang. Penuangan beton
Memindahkan beton langsung harus bisa dikontrol.
dari central discharge.
Troli (Barrows & Untuk pemindahan mandatar Sangat efektif. Ideal Lambat dan memakai banyak
buggies) pendek, khususnya dimana untuk kondisi tenaga manusia
akses kerja terbatas. pengecoran yang selalu
berubah.
Corong (chutes) Untuk mengangkut beton ke Murah dan mudah Kemiringan 1:2 – 1:3. Harus
level yang lebih rendah. dimanuver. Tidak perlu cukup disokong. Perlu
Umumnya dibawah level lantai, mesin, bekerja dengan mengatur ujung akhir untuk
pada semua jenis konstruksi. gaya gravitasi. mencegah segregasi
Belt conveyors Untuk mengangkut secara Ujung dapat diatur. Ada Hindari segregasi di ujung.
horizontal maupun ke level diverter, variabel Jangan ada sisa mortar pada
yang lebih tinggi. Umumnya kecepatan, baik maju waktu kembali. Dalam cuaca
tidak cocok untuk langsung maupun mundur. Dapat panas dan dingin, ban panjang
mengangkut ke bekisting. menuang volume besar perlu penutup.
secara cepat dimana
akses terbatas.
Pistol pneumatis Untuk lokasi yang sulit, atau Cocok untuk mengecor Kualitas tergantung keahlian
elemen tipis dan area luas. bentuk yang bebas, orang yang menggunakan alat.
untuk perbaikan dan
perkuatan bangunan.
Untuk coating protektif,
dan pelapisan tipis.
Pompa beton Untuk mengangkut beton Tempat efesien, pipa Diperlukan aliran yang merata.
langsung dari sentral discharge dapat diperpanjang. Bersihkan pada akhir setiap
ke bekisting atau ke titik berikut. Pengiriman dalam operasi. Gerak vertikal, belokan
aliran yang menerus. dan sambungan fleksibel akan
Pompa yang bergerak mengurangi jarak pemompan
- 55 -
dapat menuang beton maksimum
vertikal maupun
horizontal.
Dropchute Untuk menuang beton dalam Mengarahkan beton Bukaan harus cukup besar.
bekisting vertical. Ada jenis turun ke dasar bekisting Penampang harus
utuh maupun lepasan. tanpa segregasi. memungkinkan penuangan
Menghindari percikan tanpa mengganggu tulangan.
(spillage) dari grout /
beton pada beton
dengan permukaan
khusus.
Tremie Untuk penuangan dibawah air Dapat dipakai untuk Ujung keluarnya beton
fondasi di dalam air (discharge) harus selalu
terbenam didalam beton. Ø 200
– 300 mm, kecuali tekanan
tersedia. Pompa beton dapat
dipakai. Perlu kadar semen
lebih dari 363-446 kg/m3 dan
slump lebih dari 150-230 mm,
karena perlu konsolidasi tanpa
vibrasi apapun.
Screw spreaders Untuk menyebar beton pada Discharge dari buket Umumnya dipakai sebagai
area datar pada pavement. atau truk dapat dengan bagian dari paving train. Harus
cepat disebarkan pada dipakai untuk penyebaran beton
area yang luas. segar sebelum divibrasi.
- 56 -
Acuan dibuat sedemikian rupa sehingga
pembongkarannya mudah dan tidak
merusak beton. Pada acuan kayu, dihindari
paku yang terlalu besar atau terlalu
banyak. Acuan dilapisi release agent.
Untuk beton arsitektural memakai emulsi
stereat sehingga tidak membekas
(staining).
5.3.1.3 Vertikal
Menjatuhkan campuran secara vertikal,
sedapat mungkin tidak di dorong secara
horizontal. Menyekop (shovelling) secara
umum tidak efektif dan kurang baik.
- 57 -
Beton tidak boleh digerakkan secara
horizontal untuk jarak yang terlalu jauh.
Bila terlalu jauh, air kelebihan dan mortar
akan dipaksa di depan beton yang
bergerak. Hal ini menghasilkan beton yang
tidak seragam dan kualitas rendah bila
akhirnya faktor air-semen bertambah.
- 58 -
dimulai dari titik terndah agar pemadatan
dapat meningkat dengan pertambahan
beton yang baru.
5.3.1.6 Kolom
Dihindari jarak jatuh yang tinggi bilamana
cenderung mengalamai pemisahan.
Campuran beton dituangkan secepat
mungkin sesuai kapasitas peralatan.
Kecepatan menuang dan pemadatan harus
seimbang. Kelambatan atau penundaan
akan memunculkan variasi pada warna
permukaan.
Pada pengecoran kolom yang kecil, tiap
lapisan pengecoran dibatasi setinggi 30
cm, agar bisa dipadatkan dengan baik.
Lapisan pertama pada sambungan
pengecoran (construction joint) tidak lebih
dari 30 cm.
- 59 -
Namu bagian atas papan acuan dapat
dihilangkan pada awalnya dan beton
dituangkan langsung pada bagian ini.
Papan kemudian dapat dipasang kembali.
- 60 -
menghadapi cairan yang agak agresif maupun
pelapukan akibat cuaca (weathering). Selain itu
udara yang lembab akan mengakibatkan
berkaratnya tulangan. Kantong udara juga
mengurangi lekatan antara beton dengan tulangan.
5.3.2.1.1 Vibrator
Bila beton digetarkan, gesekan
antara butir agregat kasar
- 61 -
dihilangkan sementara beton
menjadi seperti cair. Ia settle di
dalam acuan di bawah aktivitas
gravitasi dan buih udara besar
yang terjebak lebih mudah naik
kepermukaan. Ada dua macam
penggetar (vibrator), yaitu
internal dan external.
- 62 -
secara vertikal
hingga sedikit
menyentuh lapisan
sebelumnya (yang
seharusnya masih
belum mengeras)
agar dihasilkan
sambungan yang
baik antar kedua
lapisan. Pada plat
yang tipis mungkin
harus dimiringkan
agar kepala
penggetar terbenam
seluruhnya. Segera
terlihat permukaan
campuran menurun
dengan cepat.
Penggetaran
dianggap cukup,
tanda-tandanya
adalah perubahan
tampak permukaan,
timbulnya lapisan
tipis pasta yang
mengkilat, atau
naiknya buih-buih
besar udara yang
terjebak ke
permukaan. Kadang-
kadang dilakukan
dengan
membedakan
suaranya, yaitu
- 63 -
selesai bila suaranya
mulai konstan.
Bila telah cukup
maka penggetar
ditarik secara
perlahan sampai
bekas lubangnya
menutup kembali.
Bila tidak menutup
penggetar
dimasukkan kembali
di titik di dekatnya.
Vibrator tidak dipakai
untuk mendorong
karena akan
menyebabkan
pemisahan, terutama
pada campuran yang
sangat basah.
Vibrator tidak sampai
mengenai tulangan,
karena akan
mengganggu lekatan
dari bagian yang
mulai set.
- 64 -
vibrating screeds,
plate vibrator,
vibrator roller
screeds, atau
vibratory hands floats
atau trowels.
Form vibrator
diikatkan ke bagian
luar dari bekisting.
Sering dipakai untuk
dinding yang tipis
atau yang padat
tulangan, untuk
membantu internal
vibrator dan untuk
campuran kental
dimana internal
vibrator tidak dapat
digunakan.
Penggetaran lebih
lama dari internal,
yaitu 1-2 menit,
hanya dapat
memadatkan setebal
30 cm.
Meja penggetar
dilengkapi dengan
kendali sehingga
frekuensi dan
amplitudo dapat
disesuaikan dengan
elemen yang
digetarkan.
Vibrating screeds
adalah screed yang
- 65 -
dipasangi mesin
getar, digunakan
pada lantai sampai
tebal 150 mm, yang
tanpa tulangan atau
dengan tulangan
ringan.
- 66 -
5.4.4 Edging dan Jointing
Beton dipisahkan dari bekisting sedalam 25 mm
dengan trowel runcing. Ini memadatkan beton di
bagian tepi dan pada siar pelaksanaan. Jointing
mengeliminasi retak acak yang tampak jelek.
Sambungan kontrol dibuat dengan pencelah manual
(hand groover), gergaji listrik atau dengan
memasukkan lapisan material plastik, kedalam
beton yang plastis.
5.4.5 Floating
Dengan float tangan dari kayu atau logam, atau
mesin dengan bilah-bilah. Tujuannya untuk
membenamkan agregat yang persis dibawah
permukaan, menyingkirkan cacat, humps (tonjolan
kecil) dan rongga-rongga kecil (voids), memadatkan
mortar pada permukaan sebagai persiapan operasi
finishing dan menjaga permukaan tetap terbuka
sehingga kelengasan yang berlebihan dapat keluar.
5.4.6 Trowelling
Merupakan float dengan tekanan, untuk
mendapatkan permukaan yang padat, rata dan
kedap air, terutama pada lantai yang tidak akan
diberi penutup lagi. Ini dilakukan setelah beton
mulai set dan cukup keras untuk menerima tekanan
alat sehingga air dan material halus tidak naik
kepermukaan.
5.4.7 Brooming
- 67 -
Permukaan yang tahan slip dibuat dengan
brooming, sebelum beton mengeras secara
menyeluruh, tetapi cukup keras untuk membuat
goresan. Dapat di lakukan dengan sapu kawat baja
atau fiber.
- 68 -
menodai tampak arsitektural. Dibuat begitu beton
mulai mengeras.
Sambungan konstruksi dibuat karena tidak mungkin
untuk mengecor beton secara terus menerus. Ada
keterbatasan dari acuan maupun dari kapasitas
pengecorannya sendiri. Ikatan sambungan harus
baik, untuk menghindarai pergerakan atau
kebocoran. Sambungan harus sekuat beton itu
sendiri. Permukaan harus bersih, dilakukan dengan
menyiram atau dengan membersihkannya dengan
sikat baja, dilakukan sekitar 2 jam setelah
meletakkan.
- 69 -
dengan beton lama, maka batas tadi harus
diperlakukan seperti conctruction joints, dimana
permukaan consctruction joints harus dikasarkan,
dibersihkan dengan air hingga bersih.
- 70 -
segera dipasang setelah beton cukup
keras. Bagian tepi harus saling menumpuk
beberapa sentimeter lalu ditutup rapat
dengan pasir, papan, cellotape, mastic
(resin) atau lem. Jenis ini juga melindungi
beton dari gangguan aktivitas konstruksi.
Bila memakai mesin untuk area yang luas,
dengan spray atau nozzle. Umumnya
cukup sekali semprot, 3,5 – 5 m2 per liter,
juga dipakai bila metode yang lain tidak
mungkin dilaksanakan.
- 71 -
Pekerjaan penulangan memegang peranan penting dari
aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi tulangan
yang penting dalam kekuatan struktur bangunan.
Besi beton dipasang sebagimana pada gambar rencana.
Besi beton yang digunakan dengan mutu sesuai syarat
syarat teknis. Tulangan yang terpasang sesuai ukuran,
bentuk, panjang, posisi dan banyaknya dan diperiksa
setelah kondisi terpasang.
6.1.1 Pembersihan
Sebelum besi dipasang, besi beton harus dalam
keadaan bersih, bebas dari karat, kotoran lemak
atau material lain yang seharusnya tidak melekat
pada besi beton tadi yang dapat mengurangi atau
menghilangkan lekatan antara beton dan besi
beton, dan kebersihan ini harus tetap dijaga sampai
proses pengecoran beton.
6.1.3 Pelurusan
- 72 -
Besi tulangan tidak boleh dibengkokan dengan cara
yang dapat menyebabkan kerusakan pada besi
beton. Besi tulangan dengan kondisi yang tidak
lurus atau dibengkok dengan tidak sesuai gambar
tidak dipergunakan lagi.
6.1.4 Pemasangan
Besi beton dipasang dengan teliti agar sesuai
dengan gambar rencana, dan harus diikat dengan
kuat dengan menggunakan kawat pengikat dan
didudukan pada support dari beton atau besi
ataupun dengan hanger agar posisinya tidak
berubah selama proses pemasangan dan
pengecoran. Pengikat dan tumpuan dari besi tadi
tidak boleh menyentuh bidang bekisting dalam hal
beton yang dicor adalah beton exposed. Bila besi
tulangan didudukkan pada blok beton kecil, blok tadi
harus dibuat dari beton yang mutunya lebih tinggi
dari beton rencana dan bentuknya harus menjamin
didapatnya permukaan beton yang baik.
Suatu ketika mungkin diperlukan merakit tulangan
dahulu diluar bekisting baru kemudian meletakkan
sesuai posisinya.
- 73 -
posisi pada gambar rencana, posisi tersebut
harus ditentukan oleh Pengawas. Sambungan
ini tidak diperkenankan diletakkan pada lokasi
tegangan yang minimum, dan penyambungan
pada besi beton yang letaknya bersebelahan
agar dilaksanakan dengan bergeser posisinya
(staggered). Bilamana dikehendaki suatu
panjang yang tanpa sambungan, panjang dari
batang tadi harus dibuat sepanjang yang bisa
dilakukan dengan tetap memperhatikan
panjang sambungan lewatan sebagaimana
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis terkecuali
ditentukan lain.
6.2. Acuan
Acuan adalah suatu konstruksi pembantu yang bersifat
sementara yang merupakan cetakan/mal (beserta
pelengkapnya) pada bagian samping dan bawah dari
suatu konstruksi beton yang dikehendaki
Persyaratan Acuan :
Kuat
Kokoh / stabil
Tidak bocor
Mudah dibongkar
- 74 -
Ekonomis
Bersih
6.2.2 Perencanaan
Acuan harus mampu menahan tekanan atau berat
dari beton yang masih basah, beban pelaksanaan,
tanpa menimbulkan distorsi, kebocoran,
keruntuhan, atau bahaya pada pekerja. Acuan
direncanakan sedemikian rupa sehingga mudah
dilaksanakan dan dilepas. Pengaturannya harus
memungkinkan orang dan peralatan untuk bekerja
dengan leluasa dalam proses pengecoran,
pemadatan, penyelesaian dan perawatan, dengan
alat-alat yang dimiliki. Pada sambungan harus
diusahakan agar rapat dan tidak terjadi kebocoran.
6.2.3 Bahan
Bahan acuan dapat berupa Kayu, tripleks, plywood,
multipleks, plat baja.
- 75 -
miringnya, bila tidak terlalu curam tidak
perlu dipasang.
Pemasangan cetakan dilakukan setelah
pekerjaan pemasangan tulangan selesai.
- 76 -
5. Disamping mengerjakan
papan duga, dalam waktu
bersamaan dapat pula
dilakukan pekerjaan
pabrikasi tulangan
6. Setelah ditentukan letak
pondasi / as pondasi,
dilakukan pekerjaan
merangkai tulangan di
tempatnya
7. Tancapkan tiang D
berpatokan pada benang,
dengan jarak antar tiang
arah panjang dengan
ukuran sesuai lebar
pondasi.
8. Membuat cetakan A dan B
dengan lebar dan panjang
sesuai gambar.
9. Memasang papan C pada
tiang D. Cek kedataran
dengan waterpass.
10. Membuat papan siku E,
dipakukan pada papan C
dan tiang D. antara kiri dan
kanan dilevelkan
ketinggiannya. Cek
ketegakkan siku dengan
waterpass.
11. Memasang papan B dan
dilevelkan ketinggiannya
antara yang kiri dan kanan
12. Memasang cetakan A pada
siku E dengan cara
dipakukan.
- 77 -
6.2.4.2 Kolom
Cetakan kolom bisa terbuat dari papan
maupun multipleks. Untuk kolom
berpenampang luas, apabila acuannya
menggunakan papan maka perlu
menyambung papan cetakan tersebut
dengan beberapa klam perangkai. Yang
perlu diperhatikan adalah kerapatan dari
sambungan – sambungan yang dibuat,
sehingga air semen tidak keluar melalui
celah – celah sambungan.
- 78 -
b + (2x½d)
Bagian panjang cetakan=
l + (2x½d)
b = lebar kolom
l = panjang kolom
d = tebal dinding cetakan
Penjepit Cetakan
Fungsi penjepit ini adalah untuk menahan
cetakan agar tidak pecah ketika beton
dicor. Penjepit ini dipasang sesuai dengan
jarak klam perangkai yang dibuat. Panjang
penjepit tergantung dari ukuran kolom yang
dibuat.
- 79 -
Gambar dibawah adalah Gambar Ilustrasi.
Sedangkan Material /Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah sesuai dengan
spesifikasi teknis/ atau Analisa Harga Satuan Pekerjaan/ atau atas Perintah Direksi
Gambar Ilustrasi :
- 80 -
2. Peralatan keamanan dan
keselamatan kerja dipilih
dan dipakai secara benar.
3. Peralatan kerja dipilih dan
dipakai secara benar dan
dicek kemampuannya
4. Cetakan kolom bisa terbuat
dari papan maupun
multipleks. Apabila cetakan
menggunakan papan,
maka rangkaikan papan-
papan menggunakan klam
perangkai sesuai dengan
ukuran yang tercantum di
gambar kerja
5. Buat papan duga, tentukan
letak as kolom
6. Pasang tulangan beserta
penjaga jarak (tebal selimut
beton) pada tempatnya
7. Letakkan cetakan pada
tempatnya
8. Dirikan tiang perancah
dengan jarak antara tiang
perancah adalah lebar
kolom ditambah 2 kali 35
cm
9. Rangkaikan tiang acuan
dengan gelagar. Jarak
gelagar sama dengan jarak
klam perangkai, tetapi
diukur dari as klam
perangkai
10. Tiang acuan harus tegak
- 81 -
11. Memasang penjepit untuk
bagian atas dan bawah
terlebih dahulu, bagian
tengah menyusul setelah
cetakan kolom benar –
benar telah tegak
12. Untuk menegakkan kolom
dipakai unting – unting
13. Kedudukan kolom harus
benar – benar tegak dan
siku / lurus terhadap
kedudukan kolom yang lain
6.2.4.3 Balok
Balok adalah salah satu elemen konstruksi
bangunan yang digunakan untuk
meneruskan beban dari lantai atau dinding
ke kolom
- 82 -
Cetakan balok bisa terbuat dari papan
maupun multipleks. Apabila acuannya
menggunakan papan maka perlu
menyambung papan cetakan tersebut
dengan beberapa klam perangkai. Yang
perlu diperhatikan adalah kerapatan dari
sambungan – sambungan yang dibuat,
sehingga air semen tidak keluar melalui
celah – celah sambungan
- 84 -
3. Peralatan kerja dipilih dan dipakai
secara benar dan dicek
kemampuannya
4. Cetakan balok bisa terbuat dari
papan maupun multipleks. Apabila
cetakan menggunakan papan, maka
rangkaikan papan-papan
menggunakan klam perangkai sesuai
dengan ukuran yang tercantum di
gambar kerja.
5. Dirikan tiang perancah dengan jarak
antara tiang perancah sama dengan
jarak klam perangkai
6. Tiang perancah dikakukan ke arah
panjangnya dengan skor
7. Menimbang dan memasang gelagar
8. Letakkan cetakan pada tempatnya di
atas gelagar
9. Pasang klam penjepit dan skor atas
10. Pasang tulangan beserta penjaga
jarak (tebal selimut beton) pada
tempatnya
11. Periksa kesikuan balok dan
sambungan antara balok dan kolom.
- 85 -
6.2.4.4 Lantai
Untuk perancah dari kayu untuk menyetel
ketinggian, di bagian bawah tiang perancah
diberi baji, sehingga akan memudahkan
menaik-turunkan ketinggian yang
ditentukan. Sedangkan bila perancah dari
baja untuk menyetel ketinggian sudah
terdapat ulir yang berfungsi untuk menaik -
turunkan ketinggian tiang perancah.
Tiang perancah dipasang di atas landasan
papan . Tiang – tiang tersebut diperkuat
dengan skor, dan jika terlalu tinggi
dipasang papan pencegah tekuk.
Gelagar dipakukan pada tiang bagian atas
sesuai dengan ketinggian yang ditentukan
dengan bantuan benang. Untuk
menentukan ketinggian gelagar, dipasang
profil, atau menggunakan batas tepi
cetakan balok bagian dalam. Pemasangan
dimulai dari tepi ke bagian tengah.
Pada pembuatan acuan lantai, yang perlu
diperhatikan adalah ketinggian dari lantai,
di samping konstruksi cetakan yang harus
kuat, kokoh dan stabil karena cetakan
- 86 -
lantai merupakan cetakan yang luas dan
menahan beban yang berat.
Bahan yang digunakan multipleks karena
permukaannya yang luas dan rata.
- 87 -
5. Menimbang gelagar
6. Dirikan tiang perancah
yang lain
7. Tiang perancah dikakukan
ke arah panjangnya
dengan skor
8. Memasang gelagar
9. Memasang cetakan lantai
di atas gelagar yang sudah
terpasang
6.2.4.5 Tangga
Jika letak tangga menumpu pada balok,
maka cetakan balok dibuatkan coakan.
Penulangan dipasang setelah cetakan
tangga dan klos untuk cetakan optrade
dipasang. Setelah penulangan selesai
kemudian dipasang cetakan optrade
- 88 -
cara menarik benang dari
lantai atas ke lantai bawah
sepanjang bentang tangga
yang telah direncanakan.
Kemudian letakan tiang-
tiang dengan diberi alas
dari papan pada tempat
yang telah diukur tetapi
ukurannya dikurangi
sedikit dengan maksud
agar lebih memudahkan
penimbangan Gelagar.
5. Menimbang dan
memasang gelagar.
Jika pemasangan tiang
telah selesai, lanjutkan
dengan penimbangan dan
pemasangan gelagar.
Penimbangan gelagar
untuk bordes tangga
hampir sama dengan
penimbangan gelagar
untuk cetakan lantai.
Penimbangan gelagar
untuk plat tangga hampir
sama dengan
penimbangan gelagar
untuk cetakan lantai, hanya
benang pedoman tidak
horizontal, tetapi sesuai
dengan kemiringan tangga.
6. Memasang lantai cetakan
sesuai dengan lebar
tangga rencana.
- 89 -
7. Pemasangan dinding tride,
melukis optrade pada
cetakan samping dan
pemasangan papan
pencetak optrade.
Jika tepi lantai sudah
sesuai dengan lebar
tangga rencana, baru
dinding cetakan dipasang
pada tepi lantai cetakan,
berdiri vertikal lalu ditopang
bagian atasnya dengan
tiang sedangkan bagian
bawahnya ditahan oleh
papan penguat.
Setelah tulangan tangga
dipasang dan dirangkai,
selanjutnya dipasang
papan pencetak optrade.
Pemasangan papan
pencetak optrade harus
diperkuat oleh klos yang
dipakukan pada dinding
cetakan. Pada bagian
tengah papan ini diberi
paku dengan sebilah kayu
yang dipasang miring dari
atas ke bawah.
6.3. Penyangga
Acuan dapat runtuh akibat cara pemasangan penyangga
yang salah atau karena memakai penyangga yang tidak
memenuhi syarat. Selain berat sendiri dari beton yang
masih basah, perlu diperhitungkan juga beban
- 90 -
pelaksanaan. Adalah perlu memberikan ikatan lateral
(bracing) yang cukup untuk mencegah faktor tekuk.
- 91 -
Namun bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada
bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih
tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak
dibongkar selama dalam keadaan tetap berlangsung
C. Checkpoint
Peralatan keamanan dan keselamatan kerja dipilih dan dipakai
secara benar.
Peralatan kerja dipilih dan dipakai secara benar dan dicek
kemampuannya.
- 92 -
tujuan penggunaan beton, kondisi exposure, ukuran, dan bentuk
section, sifat fisik beton (kekuatan) yang dibutuhkan.
- 93 -
3). Pekerjaan Lantai Kerja
Pelaksanaan pekerjaan lantai kerja sebagaimana
diuraikan pada metode kerja lantai kerja
b) Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi maka lakukan
pemasangan tulangan.
- 94 -
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan
tulangan:
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam
bekisting dan diletakkan tegak lurus
permukaan lantai kerja dengan bantuan
waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung
bersentuhan dengan lantai kerja, yaitu dengan
menggunakan penjaga jarak atau beton
deking agar ada jarak antara tulangan dan
permukaan lantai kerja untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi
karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-
benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
- 95 -
(mixer). Besarnya proporsi masing-masing bahan
didapat dari perencanaan campuran (mix design).
Proses penakaran yang paling akurat adalah
dengan menimbangnya.
- 96 -
seorang ahli, dilakukan pengambilan benda
uji dan test slump dari mesin pengaduk. Jika
tidak memenuhi syarat maka adukan beton
tidak digunakan, dan dilakukan pencampuran
ulang sehingga memenuhi syarat.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari pengaduk sampai ke lokasi, dari lokasi ke
bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
- 97 -
1. Pemesanan
Diperlukan kerja sama yang baik dengan pemasok
beton jadi pada semua tahap, mulai dari
pemesanan sampai penuangan.
Syarat beton maupun jumlah kubikasi dari setiap
campuran diberitahukan kepada pemasok, dimana
perencanaan mix design dilakukan oleh pemasok,
atau dengan memberikan perbandingannya,
dengan disertai kelecakan yang disyaratkan. Juga
dapat dilakukan pemesanan khusus, misalnya
menggunakan agregat tertentu, atau semen
tertentu, atau menambahkan bahan kimia pembantu
tertentu.
- 98 -
sampai 15 putaran per menit dengan waktu 7
– 10 menit.
Truk mixer dapat menuang campuran
3
sebanyak 0,5m per menit, sehingga seluruh
mix diatas truk dapat dituangkan hanya dalam
waktu 10 menit. Diusahakan beton dapat
dituang selambat-lambatnya 30 menit setelah
tiba dilapangan.
Diusahakan agar truk sedekat mungkin
dengan tempat pengecoran.
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke lokasi/site , dilakukan pengambilan benda uji dan
test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi
syarat maka adukan beton ditolak, dan dilakukan
pemesanan ulang sehingga memenuhi syarat.
- 99 -
yang kosong dan lebih padat. Beton dipadatkan
menggunakan vibrator.
2. Sloof
Pekerjaan sloof dapat segera dilaksanakan setelah pekerjaan
pondasi dan pemasangan bata 1 bata pondasi menerus
selesai.
- 100 -
Pekerjaan Sloof tidak bisa dipisahkan pengerjaannya dengan
kolom, karena saat pengecoran sloof dilakukan maka kerangka
besi kolom tiang harus sudah terpasang dan ter-cor bersamaan
dengan sloof.
- 101 -
Tulangan balok sloof dipasangkan sejajar dengan arah
pasangan pondasi lajur dan sebelum pemasangan
terlebuh dahulu dilakukan pembersihan dari cley (tanah)
pada area tata letak sloof.
- 102 -
5. periksa kesikuan sloof dan sambungan antara sloof
dan kolom.
- 103 -
Pelaksanaan pengecoran beton sloof dilakukan setelah
pekerjaan tulangan dan pemasangan bekisting selesai,
dimana pengecoran dimulai dari balok terujung.
- 104 -
1. Penakaran (batching)
Ini adalah proses untuk mengukur proporsi dan
material beton sebelum dimuat kedalam pengaduk
(mixer). Besarnya proporsi masing-masing bahan
didapat dari perencanaan campuran (mix design).
Proses penakaran yang paling akurat adalah
dengan menimbangnya.
- 105 -
Setelah selesai pengadukan, adukan beton
memperlihatkan susunan dan warna yang
merata dan pekerjaan ini diawasi oleh
seorang ahli, dilakukan pengambilan benda
uji dan test slump dari mesin pengaduk. Jika
tidak memenuhi syarat maka adukan beton
tidak digunakan, dan dilakukan pencampuran
ulang sehingga memenuhi syarat.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari mesin pengaduk sampai ke lokasi/site, dari
lokasi ke bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
4. Penuangan (Placing).
Beton dituangkan sedekat mungkin dengan
kedudukan rencana dengan secepat dan seefesien
mungkin, sehingga pemisahan dapat dihindari dan
beton dapat dipadatkan secara penuh.
- 106 -
c. Kehilangan semen. Beton segar akan menjadi
kasar (harsh) dan tidak lecak.
5. Pemadatan (compacting)
Beton dipadatkan menggunakan vibrator. Vibrator
dimasukkan kedalam beton secara vertikal. Segera
terlihat permukaan campuran menurun dengan
cepat.
Penggetaran dianggap cukup, tanda-tandanya
adalah perubahan tampak permukaan, timbulnya
lapisan tipis pasta yang mengkilat, atau naiknya
buih-buih besar udara yang terjebak ke permukaan.
Kadang-kadang dilakukan dengan membedakan
suaranya, yaitu selesai bila suaranya mulai konstan.
Bila telah cukup maka penggetar ditarik secara
perlahan sampai bekas lubangnya menutup
kembali. Bila tidak menutup penggetar dimasukkan
kembali di titik di dekatnya. Vibrator tidak dipakai
untuk mendorong karena akan menyebabkan
pemisahan, terutama pada campuran yang sangat
basah. Vibrator tidak sampai mengenai tulangan,
karena akan mengganggu lekatan dari bagian yang
mulai set.
- 107 -
menggunakan agregat tertentu, atau semen
tertentu, atau menambahkan bahan kimia pembantu
tertentu.
- 108 -
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke lokasi/site , dilakukan pengambilan benda uji dan
test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi
syarat maka adukan beton ditolak, dan dilakukan
pemesanan ulang sehingga memenuhi syarat.
3. Penuangan (Placing).
Beton dituangkan sedekat mungkin dengan
kedudukan rencana dengan secepat dan seefesien
mungkin, sehingga pemisahan dapat dihindari dan
beton dapat dipadatkan secara penuh.
- 109 -
4. Pemadatan (compacting)
Beton dipadatkan menggunakan vibrator. Vibrator
dimasukkan kedalam beton secara vertikal. Segera
terlihat permukaan campuran menurun dengan
cepat.
Penggetaran dianggap cukup, tanda-tandanya
adalah perubahan tampak permukaan, timbulnya
lapisan tipis pasta yang mengkilat, atau naiknya
buih-buih besar udara yang terjebak ke permukaan.
Kadang-kadang dilakukan dengan membedakan
suaranya, yaitu selesai bila suaranya mulai konstan.
Bila telah cukup maka penggetar ditarik secara
perlahan sampai bekas lubangnya menutup
kembali. Bila tidak menutup penggetar dimasukkan
kembali di titik di dekatnya. Vibrator tidak dipakai
untuk mendorong karena akan menyebabkan
pemisahan, terutama pada campuran yang sangat
basah. Vibrator tidak sampai mengenai tulangan,
karena akan mengganggu lekatan dari bagian yang
mulai set.
- 110 -
retak-retak sehingga mengurangi kekuatan beton itu
sendiri.
3. Kolom
Struktur kolom pada lantai dasar dapat segera dibangun
setelah pondasi mempunyai kekuatan yang cukup. Sedangkan
untuk struktur kolom pada lantai atas dapat segera dibangun
apabila balok dan plat lantai telah mempunyai kekuatan yang
cukup untuk menahan beban pelaksanaan.
Gambar Ilustrasi :
- 111 -
Gambar Ilustrasi dibawah ini adalah untuk menggambarkan struktur kolom
pada lantai atas. Sedangkan detail penulangan, dimensi serta titik peletakan
kolom dan balok adalah mengikuti gambar rencana/gambar kerja
Gambar Ilustrasi :
- 112 -
Struktur kolom merupakan struktur penumpu berat bangunan
diatasnya.
- 113 -
2). Penulangan Kolom
Pemasangan tulangan kolom untuk di lantai dasar
menumpu pada sloof dan/atau masuk (menyatu) dengan
pembesian pondasi [disesuaikan dengan gambar
rencana/gambar kerja].
- 114 -
Yang tidak kalah penting adalah letak dan posisi besi
kolom terhadap as-as bangunan harus sesuai dengan
gambar rencana/ gambar kerja. Sebab adakalanya timbul
pergeseran posisi kolom bahkan sampai 10 cm dari as
dimaksud akibat dari kelalaian pengecekan posisi kolom
sehingga mempengaruhi sistem struktur secara
kesesluruhan. Kemudian sebelum ditutup dengan
bekisting, di tulangan besi kolom dipasang terlebih dahulu
beton decking (selimut beton) agar bekisting tidak
menempel pada tulangan yang dapat menyebabkan
keroposnya kolom.
- 115 -
Berdasarkan fungsi pembentuk struktur, yang harus dicek
dalam pekerjaan bekisting adalah dimensi, verticality,
kekuatan sistem bekisting, dan kemudahan
pembongkaran bekisting. Sehingga:
1. Untuk memperoleh permukaan yang halus, dan
bekisting mudah untuk dibuka, maka pada
permukaan bekisting diolesi dengan minyak
bekisting.
2. Bentuk dan besaran dimensi bekisting kolom harus
sesuai dengan bentuk dan ukuran kolom rencana.
3. Pengecekan verticality atau tegak lurus kolom
diperlukan agar kolom nantinya benar-benar tegak
lurus dan tidak mengalami puntir. Pengecekan
verticality ini dilakukan pada saat pemasangan
bekisting kolom dan diulang kembali pada sesaat
setelah beton selesai dituang.
4. Sedangkan kekuatan sistem sendiri diperlukan agar
bekisting mampu menahan tekanan beton saat
pengecoran sehingga tidak terjadi bleeding bahkan
pecahnya bekisting. Setelah selesainya
pengecoran, bekisting harus tetap mampu menahan
beban sampai kolom mampu memikul beban
sendiri.
- 116 -
3. Bersihkan area kolom dan pasang bekisting sesuai
metode pekerjaan bekisting kolom yang telah
diuraikan pada metode pekerjaan beton
sebelumnya.
Gambar Ilustrasi
- 117 -
• Additives (Jika diperkenankan dan disyaratkan
dalam syarat-syarat teknis dalam bestek. Jenis ,
merek serta pemakaiannya sesuai syarat-syarat
teknis dan dengan persetujuan direksi).
- 118 -
dan lamanya pengadukan sesuai kapasitas
mesin pengaduk.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari mesin pengaduk sampai ke lokasi/site, dari
lokasi ke bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
4. Penuangan (Placing).
Beton dituangkan sedekat mungkin dengan
kedudukan rencana dengan secepat dan seefesien
mungkin, sehingga pemisahan dapat dihindari dan
beton dapat dipadatkan secara penuh.
- 119 -
Tiap lapisan tidak lebih tebal dari 45 cm. Jika lebih
tebal dari itu maka udara akan terjebak dan tidak
dapat keluar, biarpun memamakai penggetar.
5. Pemadatan (compacting)
Beton dipadatkan menggunakan vibrator. Vibrator
dimasukkan kedalam beton secara vertikal hingga
sedikit menyentuh lapisan sebelumnya (yang
seharusnya masih belum mengeras) agar dihasilkan
sambungan yang baik antar kedua lapisan. Segera
terlihat permukaan campuran menurun dengan
cepat.
Penggetaran dianggap cukup, tanda-tandanya
adalah perubahan tampak permukaan, timbulnya
lapisan tipis pasta yang mengkilat, atau naiknya
buih-buih besar udara yang terjebak ke permukaan.
Kadang-kadang dilakukan dengan membedakan
suaranya, yaitu selesai bila suaranya mulai konstan.
- 120 -
Bila telah cukup maka penggetar ditarik secara
perlahan sampai bekas lubangnya menutup
kembali. Bila tidak menutup, penggetar dimasukkan
kembali di titik di dekatnya. Vibrator tidak dipakai
untuk mendorong karena akan menyebabkan
pemisahan, terutama pada campuran yang sangat
basah. Vibrator tidak sampai mengenai tulangan,
karena akan mengganggu lekatan dari bagian yang
mulai set.
- 121 -
Truk mixer digunakan dengan 2 cara :
1. Sebagai agitator. Dalam perjalanan drum
mixer berputar secara perlahan dengan
kecepatan 1 atau 2 rpm. Ketika tiba
dilapangan kecepatan ditambah menjadi 10
atau 15 rpm selama sedikitnya 3 menit.
2. Sebagai truk mixer. Setelah air ditambahkan
dilapangan, harus diputar 100 kali. Secara
umum drum mixer perlu diputar sebanyak 10
sampai 15 putaran per menit dengan waktu 7
– 10 menit.
Truk mixer dapat menuang campuran
sebanyak 0,5m3 per menit, sehingga seluruh
mix diatas truk dapat dituangkan hanya dalam
waktu 10 menit. Diusahakan beton dapat
dituang selambat-lambatnya 30 menit setelah
tiba dilapangan.
Diusahakan agar truk sedekat mungkin
dengan tempat pengecoran.
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke lokasi/site , dilakukan pengambilan benda uji dan
test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi
syarat maka adukan beton ditolak, dan dilakukan
pemesanan ulang sehingga memenuhi syarat.
- 122 -
3. Penuangan (Placing).
Beton dituangkan sedekat mungkin dengan
kedudukan rencana, dengan secepat dan seefesien
mungkin, sehingga pemisahan dapat dihindari dan
beton dapat dipadatkan secara penuh.
4. Pemadatan (compacting)
Beton dipadatkan menggunakan vibrator. Vibrator
dimasukkan kedalam beton secara vertikal hingga
sedikit menyentuh lapisan sebelumnya (yang
seharusnya masih belum mengeras) agar dihasilkan
- 123 -
sambungan yang baik antar kedua lapisan. Segera
terlihat permukaan campuran menurun dengan
cepat.
Penggetaran dianggap cukup, tanda-tandanya
adalah perubahan tampak permukaan, timbulnya
lapisan tipis pasta yang mengkilat, atau naiknya
buih-buih besar udara yang terjebak ke permukaan.
Kadang-kadang dilakukan dengan membedakan
suaranya, yaitu selesai bila suaranya mulai konstan.
Bila telah cukup maka penggetar ditarik secara
perlahan sampai bekas lubangnya menutup
kembali. Bila tidak menutup penggetar dimasukkan
kembali di titik di dekatnya. Vibrator tidak dipakai
untuk mendorong karena akan menyebabkan
pemisahan, terutama pada campuran yang sangat
basah. Vibrator tidak sampai mengenai tulangan,
karena akan mengganggu lekatan dari bagian yang
mulai set.
- 124 -
membantu agar beton dapat cepat masuk dan
memenuhi cetakan dengan baik digunakan vibrator
dan masih dibantu dengan mengetuk-ngetuk papan
cetakan dengan palu.
- 125 -
beton tersebut mengalami kerusakan, terutama kembang
susut akibat cuaca. Penguapan akibat terik matahari yang
terlampau cepat akan menyebabkan beton mengalami
retak-retak sehingga mengurangi kekuatan beton itu
sendiri.
- 126 -
menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang.
- 127 -
Metode konstruksi untuk pekerjaan balok dan plat lantai yaitu:
1). Bekisting balok dan plat lantai
2). Penulangan balok dan plat lantai
3). Pengecoran balok dan plat lantai
4). Penyelesain (finishing)
5). Perawatan (curing).
6). Membongkar Bekisting
- 128 -
3. elevasi dasar atas bekisting balok lantai adalah =
(elevasi dasar atas bekisting plat) - (tinggi balok) –
(tebal plat);
4. pasangkan perancah untuk balok terlebih dahulu
dengan jarak antara tiang perancah sama dengan
jarak klam perangkai;
5. tiang perancah dikakukan ke arah panjang balok
dengan skor;
6. menimbang dan memasang gelagar;
7. letakkan cetakan balok pada tempatnya di atas
gelagar;
8. pasang klam penjepit dan skor;
9. perlu diingat pada bekisting balok, jika letak tangga
menumpu pada balok, maka cetakan balok
dibuatkan coakan [berlaku hanya bila pada gambar
rencana/ gambar kerja letak tangga menumpu pada
balok].
10. lanjutkan dengan pembekistingan plat lantai dengan
cara mendirikan tiang perancah yang akan
digunakan untuk menimbang gelagar;
11. kemudian menimbang gelagar;
12. dirikan tiang perancah yang lain;
13. tiang perancah dikakukan ke arah panjangnya;
dengan skor;
14. memasang gelagar;
15. memasang cetakan lantai di atas gelagar yang
sudah terpasang;
- 129 -
Tulangan balok terdiri dari tulangan longitudinal/
memanjang yang dipasang searah sumbu batang, dan
tulangan geser (tulangan sengkang/begel) yang dipasang
untuk keperluan agar balok dapat menahan gaya geser.
Gambar Ilustrasi :
Gambar Ilustrasi :
- 130 -
Pembengkokan besi tulangan longitudinal sisi
dalam balok
Gambar Ilustrasi :
Sambungan
Gambar Ilustrasi :
- 131 -
Pembengkokan besi sengkang/begel
Gambar Ilustrasi :
- 132 -
2. Pekerjaan berlanjut pada perakitan tulangan balok
lantai berkaitan pada tulangan kolom.
Rakit tulangan dengan cara tulangan longitudinal/
memanjang dipasang dengan cara dimasukkan satu
- 133 -
per satu kedalam tulangan sengkang sesuai
gambar rencana/gambar kerja, kemudian diikat
dengan bendrat (kawat ikat atau kawat beton);
Gambar Ilustrasi :
- 134 -
3. masukkan tulangan balok beserta penjaga jarak
(tebal selimut beton) kedalam bekisting balok yang
sudah disiapkan;
- 135 -
2. susun besi Hb (Horizontal bawah) sesuai dengan
gambar 2 [gambar Ilustrasi] dibawah ini. Posisi besi
diletakkan tepat diatas besi Vb (gambar 1)
(bersinggungan). Lalu ikat setiap pertemuan besi
tesebut dengan bendrat (kawat ikat atau kawat
beton). Perhatikan tulisan AS pada gambar, itu
menjadi Acuan untuk pelaksanaan selanjutnya;
- 136 -
tesebut dengan bendrat (kawat ikat atau kawat
beton).
- 137 -
5. tambahan besi tulangan ekstra untuk Momen (pada
bidang horizontal) seperti gambar 5 [gambar
Ilustrasi] dibawah ini agar kekuatan plat lantai pada
tumpuan balok menjadi lebih tinggi.
Perhatikan tulisan AS pada gambar, susun besi
bergeser 1/2 dari jarak besi Ha (gambar 3). Lalu ikat
setiap pertemuan besi tesebut dengan bendrat
(kawat ikat atau kawat beton).
- 138 -
6. tambahan besi tulangan ekstra untuk Momen (pada
bidang vertikal) seperti gambar 6 [gambar Ilustrasi]
dibawah ini agar kekuatan plat lantai pada tumpuan
balok menjadi lebih tinggi.
Perhatikan tulisan AS pada gambar, susun besi
bergeser 1/2 dari jarak besi Va (gambar 4). Lalu ikat
setiap pertemuan besi tesebut dengan bendrat
(kawat ikat atau kawat beton).
- 139 -
• Semen Portland.
• Agregat halus
• Agregat kasar
• Air.
• Additives (Jika diperkenankan dan disyaratkan
dalam syarat-syarat teknis dalam bestek. Jenis ,
merek serta pemakaiannya sesuai syarat-syarat
teknis dan dengan persetujuan direksi).
- 140 -
g). Pemeriksaan besi-besi stek/penjangkaran
untuk kolom praktis [berlaku hanya bila pada
gambar rencana/ gambar kerja diperlukan
stek/ penjangkaran untuk kolom praktis].
- 141 -
2.2 Waktu Pencampuran
Pencampuran dilakukan untuk mendapatkan
campuran yang seragam. Pengadukan
dikerjakan dengan memakai mesin pengaduk
dan lamanya pengadukan sesuai kapasitas
mesin pengaduk.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari mesin pengaduk sampai ke lokasi/site, dari
lokasi ke bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
- 142 -
2). Beton dituangkan sedekat mungkin dengan
kedudukan rencana dengan secepat dan
seefesien mungkin, sehingga pemisahan
dapat dihindari dan beton dapat dipadatkan
secara penuh. Sebelumnya, sambungan
beton lama dengan beton baru diolesi Lem
Beton.
Pengecoran dimulai dari balok dan plat dan
dilanjut ke berikutnya. Beton dituangkan
kedalam bekisting yang sudah diletakkan
tulangan dalam lapisan-lapisan yang
seragam. Penuangan dilakukan selapis demi
selapis, dimana setiap lapisan dipadatkan
dengan concrete vibrator dengan maksud
agar terbentuk beton yang benar-benar padat.
- 143 -
dengan disertai kelecakan yang disyaratkan. Juga
dapat dilakukan pemesanan khusus, misalnya
menggunakan agregat tertentu, atau semen
tertentu, atau menambahkan bahan kimia pembantu
tertentu.
- 144 -
Diusahakan agar truk sedekat mungkin
dengan tempat pengecoran.
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke dalam bucket pada concrete pump truck,
dilakukan pengambilan benda uji dan test slump
dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka
adukan beton ditolak, dan dilakukan pemesanan
ulang sehingga memenuhi syarat.
- 145 -
Penuangan dilakukan selapis demi selapis,
dimana setiap lapisan dipadatkan dengan
concrete vibrator dengan maksud agar
terbentuk beton yang benar-benar padat.
- 146 -
Metode perawatan (curing) adalah sebagaimana yang
telah diuraikan pada metode pekerjaan beton
sebelumnya.
- 147 -
5. Tangga
Fase pengerjaan tangga beton dilaksanakan bersama
pekerjaan balok dan plat lantai.
2. Bordes :
1). Material :
a). Beton : Jenis Beton Ready-mix Mutu beton
K400 (fc’30 Mpa)
b). Tulangan : Jenis Beton Ready-mix Mutu beton
K400 (fc’30 Mpa)
2). Dimensi : Sesuai gambar rencana/ gambar kerja
3. Anak tangga :
1). Material :
a). Beton : Jenis Beton Ready-mix Mutu beton
K400 (fc’30 Mpa)
b). Tulangan : Jenis Beton Ready-mix Mutu beton
K400 (fc’30 Mpa)
2). Dimensi : Sesuai gambar rencana/ gambar kerja
4. Railling :
1). Material : Besi Hollow
2). Dimensi : Sesuai gambar rencana/ gambar kerja
5. Baluster :
- 148 -
1). Material : Besi Hollow
2). Dimensi : Sesuai gambar rencana/ gambar kerja
2. Bordes
Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian
dari tangga sebagai tempat mengistirahatkan kaki
sejenak menuju tangga berikutnya. Bordes juga dapat
berfungsi sebagai pengubah arah tangga.
3. Anak tangga
Hal penting yang harus diperhatikan dalam pekerjaan
pembuatan anak tangga adalah :
1). Tinggi anak tangga (optrade)
- 149 -
Metode konstruksi untuk pekerjaan tangga yaitu:
1). Pondasi tangga
2). Balok bordes
3). Pembekistingan badan tangga, bordes, tutup samping,
dan pencetak optrade
4). Penulangan tangga
5). Pemasangan bekisting Optrade tangga
6). Pengecoran
7). Penyelesain (finishing)
8). Perawatan (curing).
9). Membongkar Bekisting
- 150 -
per satu kedalam tulangan sengkang sesuai
gambar rencana/gambar kerja, kemudian diikat
dengan bendrat (kawat ikat atau kawat beton)
11. Masukkan tulangan beserta penjaga jarak (tebal
selimut beton) kedalam bekisting yang sudah
disiapkan
12. Lakukan pengecoran bersamaan dengan
pengecoran tangga setelah tulangan tangga
terpasang dan papan pencetak optrade terpasang;
13. Perawatan (curing)
- 151 -
9. Rakit tulangan dengan cara tulangan longitudinal/
memanjang dipasang dengan cara dimasukkan satu
per satu kedalam tulangan sengkang sesuai
gambar rencana/gambar kerja, kemudian diikat
dengan bendrat (kawat ikat atau kawat beton);
10. Masukkan tulangan balok beserta penjaga jarak
(tebal selimut beton) kedalam bekisting balok yang
sudah disiapkan
11. Lakukan pengecoran bersamaan dengan
pengecoran tangga setelah tulangan tangga
terpasang dan papan pencetak optrade terpasang.
12. Perawatan (curing)
- 152 -
Jika pemasangan tiang telah selesai, lanjutkan
dengan penimbangan dan pemasangan gelagar.
Penimbangan gelagar untuk bordes tangga hampir
sama dengan penimbangan gelagar untuk cetakan
lantai.
Penimbangan gelagar untuk plat tangga hampir
sama dengan penimbangan gelagar untuk cetakan
lantai, hanya benang pedoman tidak horizontal,
tetapi sesuai dengan kemiringan tangga.
6. Memasang lantai cetakan sesuai dengan lebar
tangga rencana.
7. Pemasangan dinding tride, melukis optrade pada
cetakan samping.
Jika tepi lantai sudah sesuai dengan lebar tangga
rencana, baru dinding cetakan dipasang pada tepi
lantai cetakan, berdiri vertikal lalu ditopang bagian
atasnya dengan tiang sedangkan bagian bawahnya
ditahan oleh papan penguat. Dinding cetakan pada
bagian rencana anak tangga dibuat penggambaran
optrade.
Setelah tulangan tangga dipasang dan dirangkai,
selanjutnya dipasang papan pencetak optrade.
Pemasangan papan pencetak optrade harus
diperkuat oleh klos yang dipakukan pada dinding
cetakan. Pada bagian tengah papan ini diberi paku
dengan sebilah kayu yang dipasang miring dari atas
ke bawah.
- 153 -
tulangan balok] untuk plat tangga dan plat bordes
dengan cara tulangan longitudinal/ memanjang
dimasukkan satu per satu kedalam tulangan
sengkang. Bagian bawah tulangan dipasang beton
decking (tebal selimut beton).
Gambar Ilustrasi :
- 154 -
2. Pemasangan tulangan anak tangga.
Tulangan ini dihubungkan dengan tulangan badan
tangga/ plat tangga dengan cara diikat dengan
kawat bedrat, kemudian dipasang tulangan
perkuatan anak tangga. Beton decking (tebal
selimut beton) juga dipasang pada sisi bekisting.
Sebelum proses pemasangan, bekisting dipasang
pada sisi dinding tangga agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemasangan tulangan.
Gambar Ilustrasi :
- 155 -
5). Pemasangan bekisting Optrade
Setelah penulangan selesai kemudian dipasang cetakan/
bekisting optrade.
6). Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah :
• Semen Portland.
• Agregat halus
• Agregat kasar
• Air.
• Additives (Jika diperkenankan dan disyaratkan
dalam syarat-syarat teknis dalam bestek. Jenis ,
merek serta pemakaiannya sesuai syarat-syarat
teknis dan dengan persetujuan direksi).
- 156 -
Kemudian pelaksanaan pengecoran dapat dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
- 157 -
Untuk campuran dengan kelecakan rendah
memerlukan pengadukan lebih lama. Agregat
yang menyerap air juga memerlukan waktu
yang lebih lama untuk pori meyerap air.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari mesin pengaduk sampai ke lokasi/site, dari
lokasi ke bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
- 158 -
ada celah yang kosong dan lebih padat. Beton
dipadatkan menggunakan vibrator.
- 159 -
mixer. Kecepatan pengadukan umumnya
sekitar antara 2 sampai 6 rpm.
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke lokasi/site , dilakukan pengambilan benda uji dan
test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi
syarat maka adukan beton ditolak, dan dilakukan
pemesanan ulang sehingga memenuhi syarat.
- 160 -
Dari truk mixer ke site, pemindahan beton dari site
ke bagian yang dicor dilakukan dengan peralatan
yang sesuai.
- 161 -
permukaan beton sesuai rencana. Kegiatan penyelesaian
terkoordinasi baik dengan kegiatan sebelumnya seperti
pengadukan, pengangkutan dan penuangan.
- 162 -
Pekerjaan balok merupakan pekerjaan beton bertulang yang
berfungsi untuk menahan tegangan tekan dan tegangan tarik
yang diakibatkan oleh beban lentur. Balok merupakan bagian
struktur bangunan yang kaku dan dirancang untuk
menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen
kolom penopang.
- 163 -
- Baja Tulangan Penguatan, Ø < 10 mm BJTP24 (fy = 240
Mpa)
- Dimensi Plat Dag : Sesuai gambar rencana/ gambar kerja
- 164 -
2. Elevasi dasar atas bekisting balok adalah = (elevasi
dasar atas bekisting plat) - (tinggi balok) – (tebal
plat);
3. Pasangkan perancah untuk balok terlebih dahulu
dengan jarak antara tiang perancah sama dengan
jarak klam perangkai;
4. tiang perancah dikakukan ke arah panjang balok
dengan skor;
5. menimbang dan memasang gelagar;
6. letakkan cetakan balok pada tempatnya di atas
gelagar;
7. pasang klam penjepit dan skor;
8. perlu diingat pada bekisting balok, jika letak tangga
menumpu pada balok, maka cetakan balok
dibuatkan coakan [berlaku hanya bila pada gambar
rencana/ gambar kerja letak tangga menumpu pada
balok].
9. lanjutkan dengan pembekistingan plat dag dengan
cara mendirikan tiang perancah yang akan
digunakan untuk menimbang gelagar;
10. kemudian menimbang gelagar;
11. dirikan tiang perancah yang lain;
12. tiang perancah dikakukan ke arah panjangnya;
dengan skor;
13. memasang gelagar;
14. memasang cetakan plat di atas gelagar yang sudah
terpasang;
- 165 -
Langkah dan hal yang perlu diperhatikan dalam
penulangan balok antara lain :
1. Lakukan pemotongan dan pembengkokan tulangan
longitudinal/ memanjang, dan tulangan sengkang;
Gambar Ilustrasi :
Gambar Ilustrasi :
- 166 -
Pembengkokan besi tulangan longitudinal sisi
dalam balok
Gambar Ilustrasi :
Sambungan
Gambar Ilustrasi :
- 167 -
Pembengkokan besi sengkang/begel
Gambar Ilustrasi :
- 168 -
2. Pekerjaan berlanjut pada perakitan tulangan balok
berkaitan pada tulangan kolom.
Rakit tulangan dengan cara tulangan longitudinal/
memanjang dipasang dengan cara dimasukkan satu
- 169 -
per satu kedalam tulangan sengkang sesuai
gambar rencana/gambar kerja, kemudian diikat
dengan bendrat (kawat ikat atau kawat beton);
Gambar Ilustrasi :
- 170 -
3. masukkan tulangan balok beserta penjaga jarak
(tebal selimut beton) kedalam bekisting balok yang
sudah disiapkan;
- 171 -
• Air.
• Additives (Jika diperkenankan dan disyaratkan
dalam syarat-syarat teknis dalam bestek. Jenis ,
merek serta pemakaiannya sesuai syarat-syarat
teknis dan dengan persetujuan direksi).
- 172 -
[UNTUK BETON SEGAR pengadukan DENGAN
MOLLEN/MIXER]
1. Penakaran (batching)
Ini adalah proses untuk mengukur proporsi dan
material beton sebelum dimuat kedalam pengaduk
(mixer). Besarnya proporsi masing-masing bahan
didapat dari perencanaan campuran (mix design).
Proses penakaran yang paling akurat adalah
dengan menimbangnya.
- 173 -
yang menyerap air juga memerlukan waktu
yang lebih lama untuk pori meyerap air.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari mesin pengaduk sampai ke lokasi/site, dari
lokasi ke bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
- 174 -
Pengecoran dimulai dari balok dan plat dan
dilanjut ke berikutnya. Beton dituangkan
kedalam bekisting yang sudah diletakkan
tulangan dalam lapisan-lapisan yang
seragam. Penuangan dilakukan selapis demi
selapis, dimana setiap lapisan dipadatkan
dengan concrete vibrator dengan maksud
agar terbentuk beton yang benar-benar padat.
- 175 -
1. Transh-mixed concrete, dicampur
sepenuhnya dalam truk pengaduk.
2. Central-mixed concrete, dicampur
sepenuhnya dalam mixer tetap dan dikirim
dengan truk agitator.
3. Shrink-mixed, dicampur sebagian di dalam
mixer tetap dan disempurnakan di dalam truk
mixer. Kecepatan pengadukan umumnya
sekitar antara 2 sampai 6 rpm.
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke dalam bucket pada concrete pump truck,
dilakukan pengambilan benda uji dan test slump
dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka
- 176 -
adukan beton ditolak, dan dilakukan pemesanan
ulang sehingga memenuhi syarat.
- 177 -
Yang harus dihindari :
a. Pemisahan/segregasi.
b. Kehilangan kelecakan (slump loss).
c. Kehilangan semen. Beton segar akan menjadi
kasar (harsh) dan tidak lecak.
- 178 -
Pembongkaran cetakan/ bekisting dilakukan sampai
beton cukup kuat menahan tegangan akibat berat sendiri
dan beban kerja atau setelah waktu minimal untuk
masing-masing jenis konstruksi sesuai spesifikasi teknis
dan dengan persetujuan pihak pengawas/ direksi.
7. Talang Beton
Fungsi utama talang adalah sebagai tempat menampung air
dari atap untuk diteruskan ke tempat yang telah direncanakan.
Talang beton terdiri dari balok dan plat talang. Plat talang beton
merupakan struktur beton bertulang dengan bentuk dan
dimensi sesuai gambar rencana/ gambar kerja dengan beban
yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut. Sedangkan
balok merupakan beton bertulang yang berfungsi untuk
- 179 -
menahan tegangan tekan dan tegangan tarik yang diakibatkan
oleh beban lentur.
- 180 -
setel (penurunan) akibat pengecoran plat talang
berlangsung.
Untuk perancah dari kayu untuk menyetel ketinggian, di
bagian bawah tiang perancah diberi baji, sehingga akan
memudahkan menaik-turunkan ketinggian yang
ditentukan. Sedangkan bila perancah dari baja untuk
menyetel ketinggian sudah terdapat ulir yang berfungsi
untuk menaik - turunkan ketinggian tiang perancah.
Dibawah tiang perancah dipakai papan alas.
- 181 -
13. Memasang cetakan plat tegak untuk tutupan talang
bagian luar dan diskor.
14. Setelah besi balok dan besi plat terpasang beserta
beton beton decking, maka pasang cetakan plat
vertikal untuk tutupan talang bagian dalam.
- 182 -
dalam), dan tulangan balok selesai dikerjakan,
maka dilakukan pemasangan tulangan plat talang
dirangkai berkaitan pada penulangan balok.
Pekerjaan pemasangan tulangan plat talang
sebagaimana gambar rencana/gambar kerja;
Gambar Ilustrasi :
- 183 -
• Additives (Jika diperkenankan dan disyaratkan
dalam syarat-syarat teknis dalam bestek. Jenis ,
merek serta pemakaiannya sesuai syarat-syarat
teknis dan dengan persetujuan direksi).
- 184 -
(mixer). Besarnya proporsi masing-masing bahan
didapat dari perencanaan campuran (mix design).
Proses penakaran yang paling akurat adalah
dengan menimbangnya.
- 185 -
seorang ahli, dilakukan pengambilan benda
uji dan test slump dari mesin pengaduk. Jika
tidak memenuhi syarat maka adukan beton
tidak digunakan, dan dilakukan pencampuran
ulang sehingga memenuhi syarat.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari mesin pengaduk sampai ke lokasi/site, dari
lokasi ke bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
- 186 -
c. Kehilangan semen. Beton segar akan menjadi
kasar (harsh) dan tidak lecak.
- 187 -
2. Sebagai truk mixer. Setelah air ditambahkan
dilapangan, harus diputar 100 kali. Secara
umum drum mixer perlu diputar sebanyak 10
sampai 15 putaran per menit dengan waktu 7
– 10 menit.
Truk mixer dapat menuang campuran
sebanyak 0,5m3 per menit, sehingga seluruh
mix diatas truk dapat dituangkan hanya dalam
waktu 10 menit. Diusahakan beton dapat
dituang selambat-lambatnya 30 menit setelah
tiba dilapangan.
Diusahakan agar truk sedekat mungkin
dengan tempat pengecoran.
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke lokasi/site , dilakukan pengambilan benda uji dan
test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi
syarat maka adukan beton ditolak, dan dilakukan
pemesanan ulang sehingga memenuhi syarat.
- 188 -
Pengecoran dimulai dari balok dilanjutkan ke
plat. Beton dituangkan kedalam bekisting
yang sudah diletakkan tulangan dalam
lapisan-lapisan yang seragam, dan
dipadatkan dengan concrete vibrator dengan
maksud agar terbentuk beton yang benar-
benar padat.
- 189 -
Metode perawatan (curing) adalah sebagaimana yang
telah diuraikan pada metode pekerjaan beton
sebelumnya.
8. Kolom Praktis
Data-data ketentuan kolom praktis adalah sebagai berikut :
- Beton yang digunakan adalah Jenis Beton Ready-mix
- Mutu beton K400 (fc’30 Mpa)
- Baja Tulangan Pokok ulir, Ø > 10 mm BJTP40 (fy = 400
Mpa)
- Baja Tulangan Sengkang, Ø < 10 mm BJTP24 (fy = 240
Mpa)
- Dimensi : Sesuai gambar rencana/ gambar kerja
- 190 -
Cara pembuatan kolom praktis adalah dengan memasang
rangkaian tulangan secara vertical, memasang bekisting
dengan jarak tulangan terluar dengan bekisting (tebal selimut
beton) sesuai gambar rencana/gambar kerja, kemudian
memasukkan adukan beton secara bertahap, dan dipadatkan.
Persiapan
1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing.
2). Approval material yang akan digunakan.
3). Persiapan lahan kerja.
4). Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, agregat
halus, agregat kasar, kaso, multiplek/papan, besi beton,
kawat beton, paku, air, dll.
5). Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith,
waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi, pembengkok
besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll.
Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dan memberi tanda (marking)
untuk posisi titik perletakan kolom beton praktis.
- 191 -
1). Fabrikasi besi beton untuk tulangan dengan mutu, ukuran
dan panjang dibuat sesuai gambar rencana/gambar kerja.
Rakit tulangan dengan cara tulangan longitudinal/
memanjang dipasang dengan cara dimasukkan satu per
satu kedalam tulangan sengkang sesuai gambar
rencana/gambar kerja, kemudian diikat dengan bendrat
(kawat ikat atau kawat beton).
2). Besi beton yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai
dengan penempatannya, supaya tidak membingungkan
pada saat akan di pasang.
3). Posisi beton untuk tulangan pada kolom praktis yang
belum ada besi stek/penjangkaran existing, terlebih
dahulu dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat
bantu bor listrik.
Perawatan (curing).
Perawatan beton dengan cara menyiram air.
Membongkar Bekisting
Pembongkaran bekisting dilakukan secara benar dan hati – hati
agar permukaan beton tidak rusak akibat pekerjaan bongkaran
dan bahan bekisting dapat digunakan lagi untuk kegiatan lain.
- 192 -
Dilihat dari timingnya, terdapat dua metode pengerjaan kolom
praktis yaitu :
1). Bertahap bersamaan pekerjaan dinding bata
2). Sebelum dinding bata dipasang
1. Pengerjaan kolom praktis bersamaan dengan
dinding bata.
Gambar Ilustrasi :
- 193 -
pada gambar diatas, “tepi bata yang kasar
pada pertemuan dengan kolom” tepi bata
yang kasar merupakan hasil dari pemotongan
bata. Fungsi pada bagian yang kasar ini
diletakan pada bagian pertemuan kolom
karena tentu saja dengan permukaan yang
kasar akan dihasilkan lekatan yang lebih
bagus dibandingkan dengan permukaan yang
halus.
- 194 -
2). Pengerjaan bersamaan dinding bata pada
bagian selanjutnya sampai dinding
terpasang penuh
Catatan :
1). Apabila pada gambar rencana/ gambar kerja,
tulangan kolom praktis berkaitan pada
tulangan balok latei, maka pekerjaan kolom
praktis tidak bisa dipisahkan pengerjaannya
- 195 -
dengan balok latei, karena saat pengecoran
kolom praktis dilakukan maka kerangka besi
balok latei harus sudah terpasang dan ter-cor
bersamaan dengan kolom praktis.
Gambar Ilustrasi :
- 196 -
Pengerjaan kolom praktis sebelum dinding bata
dipasang kami jelaskan dengan penggambaran
ilustrasi sebagai berikut :
Gambar Ilustrasi :
Catatan :
1). Apabila pada gambar rencana/ gambar kerja,
tulangan kolom praktis berkaitan pada
tulangan balok latei, maka pekerjaan kolom
praktis tidak bisa dipisahkan pengerjaannya
dengan balok latei, karena saat pengecoran
kolom praktis dilakukan maka kerangka besi
- 197 -
balok latei harus sudah terpasang dan ter-cor
bersamaan dengan kolom praktis.
Gambar Ilustrasi :
- 198 -
berbeda dimana usia kolom lebih lama dibandingkan dengan
usia dindingnya, walaupun secara kekuatan tidaklah ada
perbedaan yang signifikan, hal itu dibuktikan dengan
dibolehkanya metode keduanya.
Dengan melihat keunggulan metode pengerjaan kolom praktis
poin 1, maka pada pekerjaan ini kami memilih menggunakan
metode pengerjaan kolom praktis sebagaimana poin 1, kecuali
ditentukan lain oleh direksi.
Persiapan
1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing.
2). Approval material yang akan digunakan.
3). Persiapan lahan kerja.
- 199 -
4). Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, agregat
halus, agregat kasar, kaso, multiplek/papan, besi beton,
kawat beton, paku, air, dll.
5). Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith,
waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi, pembengkok
besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll.
Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dan memberi tanda (marking)
untuk posisi titik perletakan balok latei.
Catatan :
- 200 -
1). Apabila pada gambar rencana/ gambar kerja, tulangan
balok latei berkaitan pada tulangan kolom praktis, maka
pekerjaan balok latei tidak bisa dipisahkan pengerjaannya
dengan kolom praktis, karena saat pengecoran balok latei
dilakukan maka kerangka besi kolom praktis harus sudah
terpasang dan ter-cor bersamaan dengan balok latei.
Gambar Ilustrasi :
Perawatan (curing).
Perawatan beton dengan cara menyiram air.
Membongkar Bekisting
Pembongkaran bekisting dilakukan secara benar dan hati – hati
agar permukaan beton tidak rusak akibat pekerjaan bongkaran
dan bahan bekisting dapat digunakan lagi untuk kegiatan lain.
- 201 -
10. Kanopi Beton
Pada dasarnya fungsi kanopi pada bangunan adalah untuk
melindungi dari teriknya matahari dan air hujan. Namun selain
itu, kanopi juga dapat mempercantik tampilan bangunan,
terutama dari sisi desain eksterior.
Kanopi beton terdiri dari balok dan plat kanopi. Plat kanopi
merupakan beton bertulang dengan bidang arah horizontal
dengan beban yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut.
Sedangkan balok merupakan beton bertulang yang berfungsi
untuk menahan tegangan tekan dan tegangan tarik yang
diakibatkan oleh beban lentur.
- 202 -
2). Penulangan balok dan plat kanopi
3). Pengecoran balok dan plat kanopi
4). Penyelesain (finishing)
5). Perawatan (curing).
6). Membongkar Bekisting
- 203 -
4. Lanjutkan dengan pembekistingan plat kanopi
dengan cara mendirikan tiang perancah yang akan
digunakan untuk menimbang gelagar;
5. Kemudian menimbang gelagar;
6. Dirikan tiang perancah yang lain;
7. Tiang perancah dikakukan ke arah panjangnya;
dengan skor;
8. Memasang gelagar;
9. Memasang cetakan plat di atas gelagar yang sudah
terpasang;
- 204 -
Langkah dan hal yang perlu diperhatikan dalam
penulangan plat kanopi antara lain :
1. Sesudah bekisting balok, bekisting plat kanopi, dan
tulangan balok selesai dikerjakan, maka dilakukan
pemasangan tulangan plat kanopi dirangkai
berkaitan pada penulangan balok.
Pekerjaan pemasangan tulangan plat kanopi
sebagaimana gambar rencana/gambar kerja;
Gambar Ilustrasi :
- 205 -
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah :
• Semen Portland.
• Agregat halus
• Agregat kasar
• Air.
• Additives (Jika diperkenankan dan disyaratkan
dalam syarat-syarat teknis dalam bestek. Jenis ,
merek serta pemakaiannya sesuai syarat-syarat
teknis dan dengan persetujuan direksi).
- 206 -
Ini adalah proses untuk mengukur proporsi dan
material beton sebelum dimuat kedalam pengaduk
(mixer). Besarnya proporsi masing-masing bahan
didapat dari perencanaan campuran (mix design).
Proses penakaran yang paling akurat adalah
dengan menimbangnya.
- 207 -
Setelah selesai pengadukan, adukan beton
memperlihatkan susunan dan warna yang
merata dan pekerjaan ini diawasi oleh
seorang ahli, dilakukan pengambilan benda
uji dan test slump dari mesin pengaduk. Jika
tidak memenuhi syarat maka adukan beton
tidak digunakan, dan dilakukan pencampuran
ulang sehingga memenuhi syarat.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari mesin pengaduk sampai ke lokasi/site, dari
lokasi ke bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
- 208 -
a. Pemisahan/segregasi.
b. Kehilangan kelecakan (slump loss).
c. Kehilangan semen. Beton segar akan menjadi
kasar (harsh) dan tidak lecak.
- 209 -
dilapangan kecepatan ditambah menjadi 10
atau 15 rpm selama sedikitnya 3 menit.
2. Sebagai truk mixer. Setelah air ditambahkan
dilapangan, harus diputar 100 kali. Secara
umum drum mixer perlu diputar sebanyak 10
sampai 15 putaran per menit dengan waktu 7
– 10 menit.
Truk mixer dapat menuang campuran
3
sebanyak 0,5m per menit, sehingga seluruh
mix diatas truk dapat dituangkan hanya dalam
waktu 10 menit. Diusahakan beton dapat
dituang selambat-lambatnya 30 menit setelah
tiba dilapangan.
Diusahakan agar truk sedekat mungkin
dengan tempat pengecoran.
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke lokasi/site , dilakukan pengambilan benda uji dan
test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi
syarat maka adukan beton ditolak, dan dilakukan
pemesanan ulang sehingga memenuhi syarat.
- 210 -
dapat dihindari dan beton dapat dipadatkan
secara penuh.
Pengecoran dimulai dari balok dilanjutkan ke
plat. Beton dituangkan kedalam bekisting
yang sudah diletakkan tulangan dalam
lapisan-lapisan yang seragam, dan
dipadatkan dengan concrete vibrator dengan
maksud agar terbentuk beton yang benar-
benar padat.
- 211 -
beton mengalami retak-retak sehingga mengurangi
kekuatan beton itu sendiri.
- 212 -
2). Penulangan balok
3). Pengecoran balok
4). Penyelesain (finishing)
5). Perawatan (curing).
6). Membongkar Bekisting
Gambar Ilustrasi :
- 213 -
Pembengkokan besi tulangan longitudinal sisi
luar balok
Gambar dibawah adalah Gambar Ilustrasi.
Sedangkan bentuk, dimensi, dan bengkokan besi longitudinal sisi
luar balok pada pekerjaan ini adalah Sesuia Gambar Rencana/
Gambar Kerja.
Gambar Ilustrasi :
Gambar Ilustrasi :
- 215 -
Pembengkokan besi sengkang/begel
Gambar Ilustrasi :
- 216 -
2. Pekerjaan berlanjut pada perakitan tulangan balok
berkaitan pada tulangan kolom.
Rakit tulangan dengan cara tulangan longitudinal/
memanjang dipasang dengan cara dimasukkan satu
per satu kedalam tulangan sengkang sesuai
gambar rencana/gambar kerja, kemudian diikat
dengan bendrat (kawat ikat atau kawat beton);
- 217 -
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah :
• Semen Portland.
• Agregat halus
• Agregat kasar
• Air.
• Additives (Jika diperkenankan dan disyaratkan
dalam syarat-syarat teknis dalam bestek. Jenis ,
merek serta pemakaiannya sesuai syarat-syarat
teknis dan dengan persetujuan direksi).
- 218 -
didapat dari perencanaan campuran (mix design).
Proses penakaran yang paling akurat adalah
dengan menimbangnya.
- 219 -
uji dan test slump dari mesin pengaduk. Jika
tidak memenuhi syarat maka adukan beton
tidak digunakan, dan dilakukan pencampuran
ulang sehingga memenuhi syarat.
3. Pengangkutan (transporting)
Ada 3 macam gerakan dalam pengangkutan, yaitu
dari mesin pengaduk sampai ke lokasi/site, dari
lokasi ke bagian yang di cor.
Dari mesin pengaduk sampai ke site, pemindahan
beton dari site ke bagian yang dicor dilakukan
dengan peralatan yang sesuai.
- 220 -
c. Kehilangan semen. Beton segar akan menjadi
kasar (harsh) dan tidak lecak.
- 221 -
2. Sebagai truk mixer. Setelah air ditambahkan
dilapangan, harus diputar 100 kali. Secara
umum drum mixer perlu diputar sebanyak 10
sampai 15 putaran per menit dengan waktu 7
– 10 menit.
Truk mixer dapat menuang campuran
sebanyak 0,5m3 per menit, sehingga seluruh
mix diatas truk dapat dituangkan hanya dalam
waktu 10 menit. Diusahakan beton dapat
dituang selambat-lambatnya 30 menit setelah
tiba dilapangan.
Diusahakan agar truk sedekat mungkin
dengan tempat pengecoran.
2. Pengangkutan (transporting)
Sebelum adukan beton dipindahkan dari truk mixer
ke lokasi/site , dilakukan pengambilan benda uji dan
test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi
syarat maka adukan beton ditolak, dan dilakukan
pemesanan ulang sehingga memenuhi syarat.
- 222 -
Beton dituangkan kedalam bekisting yang
sudah diletakkan tulangan dalam lapisan-
lapisan yang seragam, dan dipadatkan
dengan concrete vibrator dengan maksud
agar terbentuk beton yang benar-benar padat.
- 223 -
Metode perawatan (curing) adalah sebagaimana yang
telah diuraikan pada metode pekerjaan beton
sebelumnya.
- 224 -