Anda di halaman 1dari 61

Pemindahan Tanah

Mekanis dan Peralatan


Konstruksi

Fahrizal Zulkarnain S.T, M.Sc, Ph.D


Prakata

Judul :
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
Pemindahan Tanah Mekanis dan Peralatan
Rahmat-Nya, Salawat beserta salam semoga tetap
Konstruksi dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku “Pemindahan Tanah
Penulis
Mekanis dan Peralatan Konstruksi” untuk mahasiswa
Fahrizal Zulkarnain S.T, M.Sc, Ph.D
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Editor : Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Muhammad Arifin, MPd Buku ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
harus diambil oleh mahasiswa. Secara umum buku ini
Desain Sampul
dilengkapi dengan teori yang dapat difahami mahasiswa,
Rizki Yunida Br Panggabean
serta dapat menguji pemahaman terkait dengan materi yang
Cetakan Pertama ; Desember 2020 terdapat pada buku ini. Dalam buku akan dibahas tentang
ii ; 86 hlm; 15,5 x 23 cm “Pengenalan Alat-alat berat dan Contoh Perhitungan
Penggunaan Alat Berat”.
ISBN: 978-623-6888-18-6
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
E-ISBN : 978-623-6888-19-3 (PDF)
penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
Penerbit
kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan buku ini
pada masa akan datang.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
Redaksi
Jalan Kapten Muktar Basri No 3 Medan, 20238 berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesain
Telepon, 061-6626296,Fax. 061-6638296 buku ini, terutama Bapak/Ibu yang telah memberikan
Email; umsupress@umsu.ac.id
Website; http://umsupress.umsu.ac.id/ masukan terhadap penulisan agar lebih mudah difahami.
Anggota IKAPI Sumut, No : 38/Anggota Luar Biasa/SUT/2020
Anggota APPTI (Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia)
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
Anggota APPTIMA (Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Muhammadiyah khususnya para mahasiswa teknik sipil.
Aisyiyah)

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak atu memindahkan sebagian dari sebagian isi buku ini Medan, Desember 2020
dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanis, termasuk
memfotocopy, merekam dan dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin
tertulis dari penulis.
Penulis

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI


i
DAFTAR ISI BAB I
Prakata i PENGENALAN UMUM
Daftar Isi ii
1. BAB I
Pengenalan Umum 1 Untuk melakukan pekerjaan dalam konstruksi dengan
waktu yang cepat, diperlukan beberapa alat-alat berat dengan
2. BAB II
keadaan baik dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
Pengenalan Dasar Alat 3
biaya relatif murah. Penggunaan alat berat menjadi solusi
3. BAB III
yang utama sebagai pengganti tenaga kerja manusia.
Jenis dan Fungsi Alat Berat 11
Pekerjaan pada bangunan-bangunan tinggi dan pekerjaan
4. BAB IV
tanah sangat memerlukan alat-alat berat sebagai sarana
Alat penggali Tanah (Excavator) 17
utama dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi tersebut.
5. BAB V
Pemindahan tanah adalah ilmu yang menyangkut
Klasifikasi Berdasarkan Jenis dan Fungsi
perubahan tata letak tanah atau material yang diolah dan
Alat Berat 23
akan mengalami perubahan yang disebabkan oleh unsur
6. BAB VI
tanah itu sendiri. Perubahan inilah yang akan memberikan
Pembersihan Lahan (Land Clearing) 25
perlawanan terhadap alat pemindahnya. Perlawanan ini
7. BAB VII
tidak sama pada setiap jenis material dan perlawanan inilah
Pengaruh Landai Permukaan (Grade) 31
yang biasanya menunjukkan tingkat kesulitan
8. BAB VIII pengolahannya (Indrayani dan Fuad, 2010).
Alat-alat Gali 41
Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan
9. BAB IX
salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek.
Backhoe 65
Alat berat yang dipilih haruslah tepat baik jenis, ukuran
10. BAB X
maupun jumlahnya. Ketepatan dalam pemilihan alat berat
Loader 73
akan memperlancar jalannya proyek. Kesalahan dalam
11. Daftar Pustaka 83
pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi
12. Tentang Penulis 85 tidak lancar.
Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek
dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan
biaya proyek membengkak. Produktivitas yang kecil dan
tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat
lain

ii

ii PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 1
yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya BAB II
yang lebih besar (Rostiyanti, 2010).
Modul ini akan membahas beberapa istilah dan teori PENGENALAN DASAR ALAT
yang berkaitan dengan alat-alat berat pada konstruksi sipil
Ada beberapa faktor yang menjadi penentu dalam
dan juga pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis.
penggunaan alat berat, yaitu:
Beberapa gambar dan juga perhitungan yang dapat
digunakan sebagai bahan acuan dalam perkerjaan 1. Tenaga yang dibutuhkan (Power Required),
pemindahan tanah. 2. Tenaga yang tersedia (Power Available),
3. Tenaga yang dapat dimanfaatkan (Power Usable).
Dari ketiga faktor diatas akan berkaitan dengan
kapasitas alat yang digunakan atau dipilih untuk
menyelesaikan pekerjaaan konstruksi bangunan ataupun
pemindahan tanah. Sehingga ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi tenaga yang diperlukan dengan
pemamfaatan alat-alat berat tersebut, antara lain:

a. Beda Ketinggian
Beda ketinggian adalah tempat dimana alat tersebut
bekerja dari permukaan laut. Beda ketinggian akan
mempengaruhi kerja mesin secara keseluruhan. Tenaga yang
dihasilkan oleh mesin akan berkurang apabila masukan dari
udara juga berkurang. Hal ini terjadi apabila tempat
pekerjaan proyek memiliki udara yang kurang akibat
ketinggian. Pembakaran yang dihasilkan akan kurang
sempurna pada mesin alat berat dan tentunya, kinerja yang
diperlukan dari mesin tersebut akan berkurang juga.
Pembakaran pada mesin akan menjadi sempurna
apabila adanya perbandingan yang tepat antara udara dan
bahan bakar, akan tetapi kinerja mesin menjadi berkurang.
Keadaan ini akan menjadi pertimbangan yang harus
dicermati agar dapat memilih alat berat sesuai dengan lokasi
pekerjaan dan ketinggian dari permukaan laut.

2 3

2 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 3
Menurut (Bangun, 2009), berkurangnya tenaga mesin Pengaruh berkurangnya tenaga pada mesin akibat
adalah untuk mesin pnggerak empat roda (four cycle engines), temperatur ini adalah, tenaga mesin berkurang sebesar 1%
sebesar 3% dari tenaga kuda (horse power = HP) seluruhnya untuk tiap suhu udara naik 100 F diatas temperatur standar
untuk tiap penambahan 1000 kaki (feet) di atas 3000 kaki (feet)
850 F, atau tenaga mesin bertambah 1% bila suhu udara turun
yang pertama dari atas permukaan air laut, dan untuk mesin
penggerak dua roda (two cycle engines) berkurang sebesar 1% tiap 100 F di bawah temperatur standar 850 F (Bangun, 2009).
tiap penambahan ketinggian 1000 kaki (feet).
Koefisien Traksi
Contoh 1 : Sebuah traktor 100 HP (four cycle engines)
bekerja pada ketinggian 10.000 kaki dari Traktor adalah alat yang mengubah energi mesin
permukaan air laut: menjadi energi mekanik. Sebenarnya Traktor merupakan
prime mover (penggerak utama) dari sebagian alat-alat
berat. Kegunaan utama dari Traktor ini adalah sebagai
• Tenaga mesin (diatas muka air laut) = 100 HP
penarik atau pendorong beban yang memerlukan tenaga
• Pengurangan = (3% x (10.000-3.000) x 100) : 100 = 21 yang besar, tetapi disamping itu traktor dapat juga
HP - dipergunakan untuk keperluan lain (Indrayani dan Fuad,
• Tenaga efektif = 79 HP 2010).

Pada prinsipnya Traktor dibedakan menjadi 2, yaitu :

Sehingga untuk keperluan kerja traktor tersebut, hanya a. Traktor roda kelabang (Crawler Tractor), dimana
dihitung kemampuannya sebesar 79 HP atau bekerja efektif penggunaannya antara lain :
79% saja. - Sebagai tenaga penggerak untuk mendorong dan
menarik beban.
Pada akhir‐akhir ini penggunaan alat super charger - Sebagai tenaga penggerak untuk winch dan alat
dapat mengurangi hilangnya tenaga akibat ketinggian tempat angkut.
ini. Super Charger bertujuan untuk menginjeksikan udara - Sebagai tenaga penggerak blade (Bulldozer).
kedalam cylinder, sehingga sistem super charger ini dapat - Sebagai tenaga penggerak front-end bucket Loader.
mempertinggi tenaga mesin hingga 125%.

b. Suhu/Temperatur

Apabila suhu udara naik udara mengembang (kerapatan


berkurang), hal ini akan mengurangi kandungan oksigen
persatuan volume udara, sehingga akan mengurangi tenaga
mesin seperti yang telah dijelaskan pada 1.1.

4 5

4 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 5
Tipe Wheel Tractor ada dua yaitu, Wheel Tractor roda dua
dan Wheel Tractor roda empat. Jika dibandingkan dengan
yang menggunakan roda empat Wheel Tractor roda dua
mempunyak kemungkinan selip yang lebih besar, tetapi
sebaliknya Wheel Tractor ruda dua memiliki kemampuan
menarik yang lebih besar, sebab seluruh beratnya
dilimpahkan pada dua roda saja. Selain itu pemeliharaan
Wheel Tractor dengan roda dua lebih murah karena jumlah
rodanya lebih sedikit; tetapi karena rodanya lebih sedikit
itulah maka Wheel Tractor mempunyai ketahanan gelinding
yang lebih kecil. Wheel Tractor roda empat lebih nyaman
dikemudikan, pada kondisi kerja jalan yang sangat jelek lebih
stabil sehingga kemungkinan berjalan pada kecepatan yang
Gambar 1. Traktor Roda Kelabang (Crawler Tractor) lebih tinggi lebih besar. Traktor jenis ini jika dilepas dapat
(Wedhanto, 2009).
bekerja sendiri. (Wedhanto, 2009).
b. Traktor roda ban (Wheel Tractor), penggunaannya
Perbedaan dari Crawler Tractor dan Wheel Tractor, yaitu:
dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan yang
lebih besar, sebagai konsekuensinya tenaga tariknya  Crawler Tractor:
menjadi lebih kecil, kadang-kadang kecepatannya - tenaga tarik besar
mencapai 45 km/jam. - kecepatan relatif kecil
- ground contact bidang singgung antara roda dengan
tanah lebih besar
- dapat bekerja pada kondisi tanah yang buruk,
karena daya apungnya lebih besar
- kemungkinan selip kecil
 Wheel Tractor:
- tenaga tarik yang relatif lebih kecil untuk ukuran
yang sama dengan Crawler Tractor
- kecepatan besar
- ground contact lebih kecil
- sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah di lapangan
- ada kemungkinan selip
Gambar 2. Traktor roda ban (Wheel Tractor)
(http://mesinnews.blogspot.com/2016/04/perbedaan-crawler-tractor-dan- Tenaga mesin alat hanya dapat dijadikan tenaga traksi
wheel.html).

6 7

6 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 7
yang maksimal apabila ada gesekan yang cukup antara Jadi koefisien traksi = 2.400/3.000 = 0.8.
permukaan ban/roda dengan permukaan tanah tempat alat
tersebut bekerja. Apabila gesekan antara tanah dan roda/ban Contoh 3 : Sebuah loader berat totan 10.000 kg, 60% berat
kurang, maka tenaga berlebih yang dilimpahkan kepada roda kendaraan dilimpahkan pada roda gerak.
hanya akan menyebabkan selip. Dari hasil pengamatan roda gerak selip pada
tenaga tarik sebesar 4.000 kb.
Koefisien traksi adalah besarnya tenaga tarik yang
Berat alat yang dilimpahkan pada roda gerak =
menyebabkan selip dibagi dengan berat kendaraan
0,60 x 10.000 kg = 6.000 kg. Koefisien traksi =
keseluruhan (untuk crawler/roda rantai) atau besarnya
4.000/6000 = 0.667
tenaga tarik yang menyebabkan selip dibagi dengan berat
Besarnya koefisien traksi ini dipengaruhi oleh beberapa
kendaraan yang terlimpah pada roda geraknya.
faktor, misalnya untuk kendaraan roda karet, kembangan
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih ban, bentuk dan ukuran ban, keadaan permukaan tanah dan
traktor menurut Soemardikatmodjo 2003, ialah: sebagainya sangat mempengaruhi besarnya nilai koefisien
traksi. Variasi‐variasi ini tidak dapat diberikan secara pasti,
a. Ukuran yang diperlukan untuk pekerjaan yang akan tetapi dari percobaan‐percobaan dapat diberikan seperti pada
dilaksanakan. tabel berikut:
b. Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, mis.
mendorong (dozing), menarik Scrapper, Besarnya koefisien traksi ini dipengaruhi oleh beberapa
Ripping, mengupas tanah, memuat (loading) faktor, misalnya untuk kendaraan roda karet, kembangan
dan lain-lain. ban, bentuk dan ukuran ban, keadaan permukaan tanah dan
c. Jenis landasan tempat beroperasinya traktor, tanah sebagainya sangat mempengaruhi besarnya nilai koefisien
stabil atau labil. traksi. Variasi‐variasi ini tidak dapat diberikan secara pasti,
d. Kekerasan jalan hantar yang akan dilalui. tetapi dari percobaan‐percobaan dapat diberikan seperti pada
e. Kekasaran jalan yang akan dilalui. tabel berikut:
f. Kemiringan jalan (tanjakan/turunan). Tabel I-1 Koefisien Traksi
g. Panjang lintasan pengangkutan. Jenis permukaan Ban Karet Crawler
h. Jenis pekerjaan selanjutnya yang akan dikerjakan, Beton kering dan kasar 0,80 – 1,00 0,45
setelah proyek ini selesai. Tanah liat kering 0,50 – 0,70 0,90
Tanah liat basah 0,40 – 0,50 0,70
Contoh 2 : Sebuah alat dengan roda rantai (crawler) berat
Pasir kering 0,15 – 0,20 0,30
total alat 3.000 kg. Dari hasil pengamatan alat Pasir basah 0,20 – 0,40 0,50
tersebut bekerja pada medan tertentu, roda Kerikil lepas 0,10 – 0,30 0,40
mengalami selip pada saat diberikan tenaga Es / salju 0,05 – 0,10 0,15
traksi sebesar 2.400 kg.

8 9

8 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 9
Contoh 4 : Sebuah traktor roda karet dengan dua gerak BAB III
berat total 18.000 lbs bekerja pada tanah pasir
basah dengan koefisien traksi 0,3. Maka tenaga JENIS DAN FUNGSI ALAT BERAT
traksi yang dapat dimanfaatkan = 0,3 x 18.000
= 5.400 lbs. Dalam bidang Teknik Sipil, pertambangan dan
pekerjaan tanah lain, relatif cukup banyak jenis alat berat
yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Secara
umum alat penggusur tanah dapat dibedakan menjadi dua
yaitu Bulldozer (Buldoser) dan scarapper. Buldoser dapat
dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang
(Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda
karet Wheel Tractor Dozer (Indrayani dan Fuad, 2010).

Gambar 3. Bulldozer (https://www.amazon.com/Ailejia-Bulldozer-


Construction-Engineering-Business/dp/B07PN3K89X).

Pada dasarnya Bulldozer adalah alat yang


menggunakan traktor sebagai penggerak utama. Disebut
Bulldozer karena biasanya tractor dilengkapi dengan dozer
attachment, dalam hal ini attachmentnya adalah blade atau
perlengkapannya adalah blade. Bulldozer sebenarnya adalah
nama jenis dari dozer yang mempunyai kemampuan untuk
mendorong ke muka (Indrayani dan Fuad, 2010).
Bulldozer digunakan pada pelaksanaan pekerjaan
seperti tersebut dibawah ini:

10 11

10 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 11
- Pembersihan medan dari kayu-kayuan, pokok- sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang
pokok/tonggak-tonggak pohon dan batu-batuan. - ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah
Pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun di jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan.
daerah berbatu-batu.
Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga
- Memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 feet
atau kurang lebih 90 m. gerakannya gesit dan lincah. Produksi Self Propelled Scrappers
- Menarik Scraper. dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang
- Menghampar tanah isian (fills). sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik
- Menimbun kembali trencher. itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun kecepatannya
- Pembersihan sites/ medan. (Wedhanto, 2009).
- Pemeliharaan jalan kerja.
- Menyiapkan bahan-bahan dari soil borrow pit dan
quarry pit/tempat pengambilan bahan.

Namun secara umum fungsi dan keguanaan Bulldozer


adalah : menggusur, mendorong, menggali, meratakan dan
menarik (Indrayani dan Fuad, 2010). Alat ini digunakan
untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke
tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan
dan diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas
permukaan tanah sampai setebal ± 2,5 mm atau menimbun
suatu tempat sampai tebal minimum ± 2,5 mm pula Gambar 4. Scarapper (https://www.cat.com/id_ID/products/new/
equipment/wheel-tractor-scrapers.html).
(Wedhanto, 2009).
Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai
tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor
terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi
lapangan terbang. Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah
pada: kedalaman tanah yang digali, kondisi mesin, dan (Wedhanto, 2009).
operator yang bekerja. Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis
Scrapper ada dua macam yakni: Scrapper yang ditarik
Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan Scrapper yang memiliki
mesin penggerak sendiri Self Propelled Scrappers (Wedhanto,
2009).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper
ini bekerja dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga
punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser

12 13

12 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 13
Crawler Tractor Dozer Wheel Tractor Dozer

Punya daya dorong besar,


Daya dorongnya lebih kecil tapi
terutama pada tanah lunak karena
kecepatannya lebih besar
bidang geser besar

Dapat digunakan pada tanah Tak dapat digunakan pada tanah


lumpur maupun lumpur, jika
digunakan pada tanah berbatu usia
berbatu tajam
ban menjadi lebih pendek

Untuk membawa ke lokasi harus Dapat dibawa ke lokasi tanpa


diangkut, diangkut
Gambar 5. Crawler Tractor Dozer (https://www.wwtrain.co.uk/ karena jika berjalan di aspal dapat
a34-crawler-tractor-dozer.html). merusak aspal
Memiliki jarak angkut yang
Jarak angkutnya bisa jauh
pendek (maksumum 30 feet)

Operator cepat lelah Enak dikendarai


Jalan proyek tak perlu dipelihara Jalan proyek harus dipelihara

Gambar 6. Wheel Tractor Dozer (https://www.cat.com/id_ID/products/


new/equipment/wheel-dozers.html).

Tabel 1. Perbandingan antara Crawler Tractor Dozer dan


Wheel Tractor Dozer (Wedhanto, 2009).

14 15

14 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 15
BAB IV

ALAT PENGGALI TANAH (EXCAVATOR)


Menurut Wedhanto, 2009, alat penggali sering juga
disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu: Excavator yang
berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator) dan
Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (Wheel
Excavator).
Bagian-bagian utama dari Excavator antara lain:
- Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)
- Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)
- Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat
diganti sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dikerjakan.

Gambar 7. Wheel excavator


https://www.cat.com/content/catdotcom/id_ID/products/new/
equipment/wheel-excavators/wheel-excavators/1000001273.html

16 17

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 17


Backhoe adalah:
a. Gerakan yang mengisi bucket (land bucket).
b. Gerakan mengayun (swing loaded).
c. Gerakan membongkar beban (dump bucket).
d. Gerakan mengayun balik (swing empty).
Ke-4 gerakan tersebut merupaklan lamanya waktu
siklus, namun demikian kecepatan waktu siklus ini
tergantung pada besar kecilnya ukuran Backhoe, sema kin
kecil Backhoe maka waktu siklus akan lebih cepat karena
lebih gesit, lain dgn yang berukuran besar. Demikian juga
dengan kondisi kerja, akan mempengaruhi kelincahan
Backhoe, seperti pada penggalian tanah liat, penggalian
saluran dll.
Pada tanah yang sulit digali, waktu pengisian bucket
yang diperlukan akan lebih lama. Juga pada pekerjaan
Gambar 7. Crawler Excavator
penggalian saluran yang dalam dan jarak pembuangan nya
(https://eu.doosanequipment.com/en/products/crawler-excavators)
jauh, maka bucket harus bergerak lebih jauh, dengan
demikian waktu siklus yang dibutuhka juga akan lama.
Bagian-bagian tambahan yang penting diketahui Demikian pula pembuangan tanah atau pemuatan tanah dari
adalah: Crane, Shovel, Back Hoe, Dragline, dan Clam shell. Backhoe ke Truck yang berada sebidang akan mempengaruhi
Bagian bawah Excavator ada yang menggunakan roda rantai waktu siklus (Soemardikatmodjo, 2003).
(Crawler truck) ada yang dipasang di atas truck mounted truck merupakan pondasi
(Wedhanto, 2009). salah satu bangunan/ba
Selanjutnya ada yang dikenal dengan BackHoe, Backhoe dari sement dan
kelompok sebagainya.
excavator Sehingga
yang fungsinya
digunakan, mirip Dragline
sebagai atau Clamshell,
penggali namun
tanah yang Backhoe
berada di dapat
bawah menggali
kedudukan lebih teliti
alat tersebut, pada jenis
untuk kendali
penggalian dengan
saluran, hidrolik. Serta
terowongan, memiliki
18 19

18 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 19
kemampuan perasia
yang lebih n
baik dalam
melakukan
penggalian
karena
punya
pergelangan
yang dapat Gambar 8. BackHoe
berputar (https://w
pada bagian ww.stokke
bucket (wrist r.com/laad
action bucket) ur-
dan dapat ekskavaato
difungsikans r-jcb- 3cx-
ebagai alat jcb/-
63502711
pemuat
0).
tanah bagi
Truck Dump
pengangkut
Truk adalah
hasil galian.
alat yang
Backhoe
berbeda digunakan
dengan sebagai alat
Power Shovel angkut
yang dibuat jarak jauh.
guna Dapat juga
melakukan digunakan
penggalian sebagai alat
diatas angkut
permukaan jarak
tebing sedang bila
(Soemardika Wheel
tmodjo, Tractor
2003). Scraper
tidak dapat
Geraka
digunakan
n yang
diperlu
kan
dalam
pengo
18 19

18 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 19
karena kondisi pekerjaan yang tidak memungkinkan.
Dikenal 3 macam Dump Truk, yaitu:
- Side Dump Truk (penumpahan ke samping)
- Rear Dump Truk (penumpahan ke belakang)
- Rear dan Side Dump Truk (penumpahan ke belakang
dan ke samping).

Gambar 9. Motor Grader


(https://www.cat.com/id_ID/products/new/equipment/
motor-graders/motor-graders/100320.html).

Compactor/Roller

Gambar 8. Dump Truk (https://truckmagz.com/perawatan-dump-


truck/).
Motor Grader
Motor Grader adalah alat berat yang dapat digunakan
untuk keperluan perataan tanah, juga sebagai pembentuk
permukaan yang dikendaki. Motor Grader juga diperlukan
untuk keperluan sebagai berikut :
- Grading (perataan permukaan tanah)
- Shaping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk/
profil tanah)
- Bank Shaping (pemotongan untuk mendapatkan
bentuk/ profil tanah)
- Scarifiying ( pengerukan untuk pembuatan saluran)
- Dithing (pemotongan untuk pembuatan saluran)
- Mixing and Spreading (mencampur dan menghampar
material di lapangan)

Gambar 10. Compactor/Roller


(https://www.cat.com/en_US/products/new/equipment/
compactors/pneumatic-rollers/1000024740.html

20 21

20 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 21
BAB V
Kedua jenis alat di atas memiliki fungsi yang sama
yakni sebagai alat pemadat. Hanya saja Compactor sering KLASIFIKASI BERDASARKAN JENIS DAN
diartikan sebagai alat pemadat sedangkan Roller sering FUNGSI ALAT BERAT
disebut sebagai alat penggilas. Alat pemadat digunakan
untuk memadatkan tanah yang merupakan upaya untuk
Berdasarkan jenis dan fungsi dari masing-masing alat
mengatur kembali susunan butiran tanah agar menjadi lebih
berat seperti yang telah diuraikan di atas ditambah dengan
rapat sehingga tanah akan menjadi lebih padat.
jenis-jenis alat lainnya, maka alat-alat berat tersebut dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:
Jenis-jenis alat pemadat mekanis, antara lain yaitu:
- Three Wheel Roller (mesin gilas roda tiga) 1) Klasifikasi alat pemindah dan perataan tanah
- Tandem Roller (mesin gilas roda dua atau tandem) - Tractor (prime mover)
- Sheepfoot Type Roller (mesin gilas roda besi dengan - Scraper
permukaan seperti kaki kambing) - Bulldozer
- Pneumatic Tire Roller (mesin gilas dengan roda ban - Motor Grader
karet bertekanan angin) - Loader
2) Klasifikasi alat pengangkut
- Soil Compactor (pemadat tanah)
- Asphalt Compactor (pemadat aspal) - Dump Truk
- Landfill Compactor - Trailer
3) Klasifikasi alat pemadatan
- Three Wheel Roller
- Tandem Roller
- Sheepfoot Type Roller
- Pneumatic Tire Roller
- Soil Compactor
- Asphalt Compactor
- Landfill Compactor
- Mesh Grid Roller, Segmented Wheel Rollers
4) Klasifikasi alat penggali dan pemuat
- Excavator
- Shovels
- Backhoe
- Draglines

22 23

22 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 23
- Clamshell BAB VI
- Crane dan Pile Drivers
5) Klasifikasi alat pengangkat PEMBERSIHAN LAHAN (LAND CLEARING)
- Forklift
- Truck Crane Land Clearing

6) Klasifikasi peralatan pabrik Menurut Soemardikatmodjo, 2003, sebagai pioneer


equipment tugas pertama Bulldozer adalah land clearing yaitu
- Asphal Mixing Plant
merobohkan pohon, membersihkan semak belukar,
- Crushing Crane membongkar tanggul dan akar-akar pohon. Didalam
7) Klasifikasi peralatan dengan tekanan udara merobohkan pohon-pohon besar (diameter 30-50 cm) tidak
- Crawler Drill dibenarkan menggunakan tenaga sepenuhnya, pertama-tama
blade dinaikkan setinggi-tingginya, kemudian mendorong
- Compresor
secara perlahan dengan 50% tenaga. Diusahakan arah
rebahan pohon sesuai kemiringannya, dan dijaga agar ranting
dan cabang pohon tidak membahayakan operator,
selanjutnya pada arah yang berlawanan dilakukan
pemotongan akar-akar besar dengan kedalaman yang cukup,
akhirnya membuat oprit (ramp) untuk mendaapatkan titik
sentuh blade setinggi mungkin agar mendapatkan momen
yang besar guna merobohkan pohon Perhitungan
produktivitas pembersihan lahan dapat dilakukan dengan
rumus sbb:

Prod. (ha /jam) =Lebar cut (m) x kec. (km/jam) x efisiensi (1)
10
Sedangkan produktivitas pemotongan kayu atau
pepohonan (dalam satuan menit/acre) dihitung dengan
rumus:
Prod. = H( A x B + M1 x N1 + M2 x N2 + M3 x N3 + M4 x N4 + D x F) (2)

Dimana, H : faktor kekerasan kayu


A : kepadatan pohon.
B : base time.

24 25

24 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 25
M (menit) : waktu pemotongan . bahan timbunan, diusahakan stripping ini jarak angkut nya
N : banyak pohon/acre dengan diameter tidak melebihi 100 meter dan dikerjakan sekali dorong serta
tertentu. pada jalur yang tidak menanjak. Hal ini dimaksudkan untuk
D (ft): jumlah diameter pohon dengan efisiensi kerja.
ukuran > 6 ft.
Side Hill Cut.
F (menit/ft) : waktu pemotongan pohon
dengan diameter > 2 mtr (6 ft). Ada kalanya pioneering dilakukan dari tempat yang
tinggi ketempat yang rendah, cara ini lebih menguntungkan
karena adanya gravitasi. Untuk menaiki tempat yang tinggi
Tabel 1. Faktor kekerasan kayu (Soemardikatmodjo, 2003). biasanya dilakukan dari seberang bukit atau bila daerahnya
Kekerasan Kayu (%) H cukup curam digunakan winch. Bila menjumpai tempat
75-100 % kayu keras 1,3 kedudukan yang mantap maka Bulldozer bisa memulai
25-75 % kayu keras 1,0 manuver untuk membuat alur jalan yang direncana kan
0-25 % kayu keras 0,7 dengan cara short swinging proses kebawah. Cara short
swinging proses ini dapat pula dilakukan dari bawah keatas
setelah jalan tersebut selesai, maka bull- dozer membuat
Tabel 2. Faktor produksi (Soemardikatmodjo, 2003). cutting step by step.

Tra Diameter Dozing Rock.


ktor B 1–2 2–3 ft 3–4 ft 4–6 ft > 6 ft
(hp) ft Dengan memiringkan blade, Bulldozer sangat baik
M1 M2 M3 M4 F untuk membongkar batu an sand stone rock, shale maupun
16 34, 0,7 3,4 6,8 - -
5 41 boulder, dengan cara mengangkat lapisan ba- tuan dan
21 23, 0,5 1,7 3,6 10,2 3,3 mendorongnya.
5 48
33 18, 0,2 1,3 2,2 6 1,8
5 22 Down Hill Slot Dozing.
46 15, 0,1 0,4 1,3 3 1,0
0 79 Dengan cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kapasitas produksi alat, yaitu dengan cara menggunakan
Jika pembongkaran dan pemindahan akar juga tanggul yang terjadi akibat ceceran (spillage) dari beberapa
dilakukan dalam satu kegiatan maka nilai produktivitas proses pertama hingga terjadi paritan. Dengan cara ini maka
diatas ditambahkan 25%. Sedangkan pemindahan akar untuk proses selanjutnya ceceran tidak terjadi lagi, dan
dilakukan terpisah maka produktivitas ditambahkan 50%. produksi Bulldozer bisa meningkat sampai 50%.
Stripping. Blade to Blade Dozing atau Side by Side Dozing.
Yang dimaksud dengan stripping disini adalah Dengan system ini dipakai 2 (dua) buah Bulldozer yang
pengupasan top soil yang tak dapat dimanfaatkan untuk bekerja secara paralel, hal ini dimaksudkan untuk

26 27

26 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 27
meningkatkan produksi kerja. Namun cara ini hanya dapat dengan baik, harus di ketahui dimana pass berikutnya
dilakukan pada areal yang luas, dimana jarak dorong antara yang harus dikerjakan.
20-100 m, karena bila jarak dorong kurang dari 20 m, maka 11. Dalam menggunakan tilt dan angling adjustment harus
kedua Bulldozer tersebut kehilangan waktu akibat manuver. bergantian, agar keausan blade dan steering dapat
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam merata.
pengoperasian Bulldozer: 12. Dalam keadaan berjalan tanpa dozing maka blade atau
1. Bulldozer tidak boleh digunakan pada tanjakan yang pisau harus terangkat tidak boleh melebihi 35 cm untuk
melebihi 45º . melindungi bagian bawah traktor.
2. Peralatan pelengkapan (option equipment) akan
mengakibatkan berubahnya Keseimbangan Bulldozer.
3. Bulldozer dapat tergelincir bila berada diatas tanah
timbunan baru pada daerah kemiringannya, terutama
bila timbunan tersebut terdiri dari batuan.
4. Slipnya track akibat berat yang melampaui batas akan
mengakibatkan terjadi nya down hill track (track sebelah
menurun) dan akan membuat lubang yang akan
menambah kemiringan traktor.
5. Menarik beban yang diikatkan pada drawbar akan
mengurangi tekanan pada up hill track.
6. Tingginya titik gandulan melebihi titik yang telah
ditentukan pada traktor, akan mengakibatkan
berkurangnya kestabilan.
7. Track-track lebar akan mengurangi digging in sehingga
traktor lebih stabil.
8. Dalam mengoperasikan alat, agar hati-hati terhadap
stability alat-alat perleng kapan penting.
9. Jangan memaksakan Bulldozer beroperasi untuk hal-
hal yang tidak perlu, seperti mendorong tanah melebihi
ketentuan 100 m, karena tidak effektif.
10. Dalam mengoperasikan Bulldozer harus direncanakan

28 29

28 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 29
BAB VII

PENGARUH LANDAI PERMUKAAN


(GRADE)
Jika sebuah kendaraan melalui jalan yang menanjak,
tenaga traksi yang diperlukan akan naik pula, kira‐kira akan
sebanding dengan tanjakan jalan yang akan dilalui. Demikian
juga bila jalan turun, tenaga yang diperlukan berkurang
dengan nilai yang sama seperti jalan yang menanjak.
Landai jalan dinyatakan dalam persen (%), ialah
perbandingan antara perubahan ketinggian per satuan
panjang jalan. Penambahan dan pengurangan tenaga traksi
akibat adanya tanjakan atau turunandapat dikatakan
berbanding lurus dengan % naik turunnya landai jalan
tersebut. Meskipun keadaan sebenarnya tidak tepat
demikian, namun secara pernyataan tersebut dapat
digunakan secara praktis, karena hasilnya tidak begitu jauh
dengan kenyataan. Misalnya sebuah kendaraan dengan berat
1.000 kg melewati jalan naik dengan landai 5% maka
tambahan tenaga traksi yang diperlukan : 5% * 1.000 kg = 50
kg.
Secara mudah pengaruh landai (Grade) ini adalah
sebesar 10 kg atau 20 lbs per ton berat kendaraan setiap &
grade. Dalam hitungan‐hitungan kebutuhan tenaga traksi
dibedakan antara tanjakan dan turunan sebagai berikut :
1. Grade Resistance adalah tanjakan yang
mengakibatkan bertambahnya tenaga traksi yang
diperlukan.
2. Grade Assistance adalah turunan yang
mengakibatkan berkurangnya tenaga traksi yang
diperlukan.

30 31

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI


31
Jadi Total Resistance = TR adalah : TR = RR + GR atau Tenaga Tarik (Drawbar Pull = DBP)
TR = RR - GA
Tenaga tersedia pada traktor/kendaraan yang dapat
Keterangan : dihitung untuk menarik muatan disebut Tenaga Tarik
TR = Total Resistance RR = Rolling Traktor (Drawbar Pull = DBP), ialah tenaga yang terdapar
Resistance GR = Grade Resistance GA =
Grade Assistance pada gantol (hook) di belakang traktor tersebut, yang
dinyatakan dalam kilogram atau lbs.
i. Tenaga Roda (Rimpull)
Dari tenaga mesin secara keseluruhan setelah
4. Tenaga roda adalah tenaga gerak yang dapat disediakan
mesin kepada roda-roda gerak suatu kendaraan yang dikurangi untuk mengatasi gesekan‐gesekan mekanisme
dinyatakan dalam kilogram atau lbs. traktor, untuk tenaga menggerakkan kendaraannya sendiri
5. Jika secara rinci tidak disediakan oleh pabrik pembuat dan lain‐lain pengaruh yang mengurangi daya guna mesin,
alat/kendaraan, tenaga roda ini dapat dihitung dengan maka sisanya dihitung sebagai DBP.
rumus :
DBP ini besarnya tergantung juga dari kecepatan
Rimpull = 375 x HP x Efisiensi = (lbs) gerak kendaraan (gear selection), untuk masing‐masing gigi
Kecepatan (mph) dinyatakan masing‐masing DBP nya untuk kecepatan
Efisiensi nilai berkisar 80 ‐85%, sedang HP adalah tenaga mesin
dalam Horse Power (tenaga kuda) maksimal pada gigi tersebut, pada putaran mesin tertentu
(rated RPM). Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut
Contoh 1 : Sebuah traktor roda 160 HP, berjalan pada gigi ke 1 ini.
dengan kecepatan 3,6 mph, maka Rimpull yang tersedi
pada roda‐roda maksimal :375 x 160 x 0,80 = 13.500 lbs Tabel 1-3 Tenaga Tarik atau DBP
3,6 DBP
Gigi /Persnelling Kecepatan (mph) (lbs)
Tenaga ini hanya dapat dimanfaatkan apabila cukup
gesekan antara tanah dengan roda. Misalnya traktor 1 1,56 9,909
2 2,20 6,872
tersebut pada gigi ke 4 dengan kecepatan 22,4 mph harus
3 3,04 4,752
menarik muatan (total + berat traktor) sebesar 16 ton dan
4 3,88 3,626
harus melalui tanjakan 5% dan RR = 50 lbs/ton, maka : 5 5,30 2,419
Rimpull = 3,6 x 13.500 = 2.160 lbs
22,4
Akibat RR = 50 x 16 = 800 lbs
Akibat GR = 5 x 20 x 16 = 1.600 lbs (+) Biasanya dalam daftar spesifikasi yang diberikan oleh
TR = 2.400 lbs masing‐masing pabrik telah diperhitungkan besarnya Rolling
Resistance sebesar 110 lbs/ton berat traktor. Jika dalam
kenyataannya nilai RR tersebut lebih kecil atau lebih besar,
Di sini Rimpull yang tersedia 2.160 lbs < 2.400 lbs (berat maka dapat dilakukan penyesuaian nilai DBP nya.
traktor + muatan yang harus ditarik), sehingga harus pindah Contoh 2 : Sebuah traktor berat 15 ton mempunyai DBP =
gigi yang lebih rendah agar traktor dapat menarik. 5.684 lbs, diperhitungkan pada nilai

32 33

32 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 33
- Total RR = 4.200 kg
RRF = 110 lbs/ton. Jika traktor bekerja pada maka:
Maksimal DBP yang dihitung : 85% * 9.200 = 7.820 kg
jalan dengan RRF = 180 lbs/ton, Untuk mengatasi RR = 4.200 kg ‐ DBP yang tersedia =
3.620 kg
DBP pada RRF 110 lbs/t = 5.684 lbs Berat traktor + scraper : 20 + 36 = 56 ton
Reduksi DBP : (180 110)x15 = 1.050 lbs Diperlukan DBP tambahan 10 kg/ton untuk tiap landai 1%, jadi untuk traktor +
Jadi DBP efektif = 4.634lbs
scraper : 10 * 56 = 560 kg untuk tiap 1% landai naik. Kemampuan mendaki
traktor menarik scraper : 3.620 x 1% = 6,46%
560
Kemampuan Mendaki Tanjakan (Gradability)
Kemampuan mendaki tanjakan ini adalah landai Untuk traktor dengan roda karet dapat dilakukan
maksimal yang dapat ditempuh oleh sebuah traktor atau hitungan yang sama, haya perlu dihitung koefisien traksinya,
kendaraan yang dinyatakan dalam % landai. Kemampuan ini karena pada traktor jenis ini mempunyai pengaruh yang
berbeda pada masing‐masing keadaan traktor/kenda-raan cukup berarti.
yang kosong atau kecepatan pada gigi yang dipilih dan Contoh 4 : Traktor roda karet 120 HP berat total 12 ton,
sebagainya. distribusi beban pada gerak 60%, koefisien
Gerakan maju traktor sebagai alat penarik (prime mover) traksi 0,5.
dibatasi oleh:
Traktor menarik scraper berat dengan muatan
1. Daya tarik (DBP atau rimpull) yang disediakan oleh penuh 25 ton. DBP traktor pada gigi ke 2
mesin,
sebesar 4.500 kg, RR traktor 60 kg/ton, RR
2. Rolling resistance pada permukaan jalan
yang diperhitungkan dari pabrik 50 kg/ton,
3. Berat total traktor dengan muatan, dan scraper 70 kg/ton. Efisiensi mesin 85%.
Landai permukaan jalan yang dilalui
Untuk crawler traktor, kemampuan mendaki dihitung Hitungan : - Tambahan RR Tracktor : (60 – 50) * 12 = 120 kg
berdasarkan sisa DBP, setelah dari DBP seluruhnya dikurangi -RR Scraper : 70 * 25 = 1.750 kg
dengan DBP yang dibutuhkan untuk menanggulangi rolling -RR Total ; RR Total = 1.870 kg
resistance.
Contoh 3 : Sebuah traktor menarik scraper dengan
ketentuan sebagai berikut : Kontrol Traksi pada Roda Gerak
Traktor 180 HP, berat 20 ton, scraper dengan muatan penuh Beban pada roda gerak 60% * 12.000 kg = 7.200 kg
berat 36 ton. DBP traktor pada gigi ke 3 sebesar 9.200 kg, rolling Tenaga traksi sebelum terjadi selip = 0,5 * 7.200 kg = 3.600 kg.
resistance (RR) traktor 80 kg/ton, RR traktor yang diperhitungkan Maksimal DBP traktor dihitung = 85% * 4.500 kg= 3.825 kg > 3.600
oleh pabrik 50 kg/ton, RR scraper 100 kg/ton, efisiensi 85%. kg ‐‐‐‐‐ traktor sudah selip
Hitungan : - RR tambahan untuk traktor (80 – 50) = 30 kg/ton - Tenaga yang dapat dimanfaatkan : 3.600 kg
- Tracktor : 20*30 = 600 kg - Untuk menanggulangi RR : 1.870 kg
- RR Scraper : 36*100 = 3.600 kg DBP tersisa : 1.730 kg

34 35

34 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 35
Berat traktor + scraper : 12 + 25 = 37 ton untuk menghitung efisiensi penggunaan alat
Tiap % landai perlu tenaga = 10 * 37 = 370 kg 3. Efisiensi kerja, di sini dipertimbangkan efisiensi kerja
Jadi kemampuan mendaki traktor : 1.730 x 1% = 4.67% untuk siang atau malam akan berbeda, hal ini dapat
370
dijelaskan pada tabel berikut.
Untuk traktor dengan roda karet dapat juga digunakan
rumus sebagai berikut :
K = 972 * T * G _ NKerja
R*W
Traktor 20Efektif Efisiensi Kerja
(menit/jam)
Kerja siang:
Keterangan d
K - Crawler 50 a0,83
- Wheel 45 n0,75
=
Kerja malam m
k - Crawler 45 u0,75
e - Wheel 40 a0,67
m t
a a
m n
p
u G
a
n =

m t
e o
n t
d a
a l
k
i r
e
t d
r u
a k
k s
t i
o
r g
i

36 37

36 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 37
g s a i
i i l s
n t
p k a
a r e n
n c
d a
d e
a t
a a
r (
g ‐
a l
i r
a b
g a
n s
i t
/
a
+ t
y o
a ( n
m
n l )
u
g b a
s t Contoh 5 :
d , a J
i f n i
p t k
i ) ( a
l R = rolling l
radius roda b d
i
gerak, diukur s
h dari pusat roda i
. ) k
sampai
tanah e
(inci) N t
T
W a
= h
=
= u
r i
t o
o b T
e l
r l
r =
g i
a
u n
t
e g 7
5
t
m r 0
o
e t e
s l
36 37

36 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 37
b g 0 0
s i .
. k l 0
f e b 0
t s 0
1 / 20
p . t =
a R o
d n 4
a = ,
K
6
2 3
= 2
. 0
%
1
0 i 9
0 n 7 P
c 2 e
r i n
p , * g
m W a
, 7 r
= 5 u
G 0 h
1
= 4 * l
0 a
4 . 4 i
1 0 1 n
0 Di
: 0 _ samping
beberapa
1 l 5 faktor yang
b 0 telah
P s disebutkan
3
a , di atas,
0
d N beberapa hal
a perlu juga
=
* dipertimban
g gkan dalam
i 5 1 menghitung
4
36 37

36 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 37
produksi besar erat
alat dan sehing or,
pemilihan ga jika
alat yang perlu ope
digunakan, dipilih rato
antara lain alat
sebagai
r
yang ma
berikut : sesuai,
1. Wakt K mp
demiki u
u an juga ondisi
yang kerja dan
untuk
dibutu pada ber
tanah
hkan kepasira malam pen
untuk n, hari gal
menye lepas. banyak am
lesaika Faktor
dipenga an,
n besar aka
kecilnya ruhi
pekerj n
kemban oleh
aan. dip
g susut jarak
2. Mater erol
ial,
tanah pandan
perlu gan eh
yang juga has
dikerja operator
untuk
, karena il
kan diketah yan
berat ui sinar
lampu g
volum ma
e, jenis yang
digunak ksi
tanah
an mal
kohesi
f atau jaraknya .
kepasi sangat 5. Kea
ran, terbatas. daa
Untuk 4. Ke n
jenis ma me
tanah, mp dan
kohesi yan
ua
f, g
n
lekata bai
nnya op
k
36 37

36 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 37
aka me gk ara
n ngu atk n
me ran an pek
mp gi pr erja
eng pro od an
aru duk uk dan
hi si si, pro
pro kerj bil duk
du a. a si.
ksi 6. Ko ko
ker ndi ndi
Hal
ja, si si
yang
seb alat ala
telah
alik yan t
nya su diuraikan
g
bila da di atas
dig
me una h tentu
da kan, tua bukanlah
n jika , hal
jele alat ser mutlak
k, mas ing untuk
ber ih ma menentuk
deb baik cet an
u, , /r
produksi
ber terp usa
yang
kab elih k
akan
ut ara ak
da an dihasilka
aka
n san n,
n
tid san gat
ak gat me
rat me ng
a/ mb ga
dat ant ng
ar u gu
aka me kel
n nin anc

36 37

36 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 37
karena beberapa pertimbangan manajemen juga sangat tenaga manusia. Besarnya ukuran tanah dalam
mendukung hasil yang diharapkan. Untuk itu perlu juga keadaan pam[pat (compacted) ini, jika dibandingkan
dipelajari ilmu manajemen sehingga akan diperoleh hasil dengan BM, sangat tergantung dari usaha
interaksi yang optimal. pemampatan yang diberikan, jadi mungkin dapat
lebihbesar atau mungkin dapat lebih kecil.
b. Sifat-Sifat Tanah
Bertambahnya volume tanah dari bank menjadi loose
Beberapa sifat tanah sehubungan dengan pekerjaan doisebut dengan swell yang dinyatakan dalam %, dan
pemindahan, penggusuran dan pemampatan perlu dihitung dengan :
diketahui, karena tanah yang dikerjakan akan mengalami SW = ( B _ 1 ) * 100%
perubahan dalam volume dan kepampatannya. Oleh karena L
perubahan‐perubahan ini, maka dalam menyatakan jumlah Keterangan : Sw = % swell
volumenya, perlu dinyatakan keadaan tanah yang dimaksud. B = berat tanah dalam keadaan bank (alam)
L = berat tanah dalam keadaan loose (lepas)
Keadaan tanah yang mempengaruhi volume tanah
yang dijumpai dalam pekerjaan- pekerjaan tanah antara Berkurangnya volume tanah dari keadaan bank menjadi
lain : pampat disebut dengan shrinkage atau susut, yang dinyatakan
dalam %, dan dihitung dengan rumus :
1. Keadaan tanah yang dijumpai sebelum tanah
tersebut terusik, jadi keadaan yang sesuai dengan Sh = (1 ‐ B ) * 100%
kehendak alam. Keadaan ini disebut dengan keadaan C
bank atau alam, dan ukurannya dinyatakan dalam Keterangan : Sh = % shrinkage atau susut
bank measure (BM). Keadaan yang demikian ini B = berat tanahdalam keadaan bank (alam)
meliputi juga keadaan sejumlah tanah yang akan C = berat tanah dalam keadaan compacted (pampat)
dikerjakan, jadi tidak mutlak keadaan alam Contoh 1 : Suatu tanah dari hasil penyelidikan diperoleh
LoadFactor 
volume nilai‐nilai sebagai berikut :
sebenarnya. volume keadaan
2. Keadaan tanah yang lepas atau loose, ialah keadaan keadaan - berat tanah alam 92 lbs/cu.ft
bank
tanah setelah diberikan usaha‐usaha pengusikan, loose - berat tanah lepas 76 lbs/cu.ft
misalnya digusur, digali, diangkut dan sebagainya. - berat tanah dipampatkan 108 lbs/cu.ft
maka ;
Ukuran tanah dalam keadaan lepas ini biasanya
SW = ( 92 _ 1 ) * 100% = 21%
dinyatakan dalam % BM (BM + swell), jadi volume
tanah loose lebih besar dibanding volume tanah alam 76
pada berat tanah yang sama. Sh = ( 1 - 92 ) * 100% = 15%
108
3. Keadaan tanah mampat, ialah keadaan tanah setelah
Di samping % swell dan % shrinkage, untuk menyatakan
diberikan usaha‐usaha pemampatan dengan
bermacam cara, baik dengan alat maupun dengan

38 39

38 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 39
ShrinkageFactor 
volume keadaan BAB VIII
volume keadaan
konversi keadaan tanah dapat juga digunakan load factor dan ALAT-ALAT GALI
shrinkage factor, dan dihitung sebagai berikut : 1. Umum
am
Tana
S h
ebag
Jenis tanah
ai Lempung alami
ilust Lempung berkerikil ke
rasi, Lempung berkerikil ba
bebe Tanah biasa baik, kerin
rapa Tanah biasa baik, basa
mac Kerakal
am Pasir kering
tana Pasir basah
h Batu
deng
an Contoh 2 : Berapa
sifat kali
kara har
kter us
nya dia
dapa ng
t kut
dilih ole
at h
pada scr
tabel ape
berik r
ut : yan
g
Tabe
kap
l 1-5
asit
Sifat
asn
-
ya
sifat
18
Bebe
cu–
rapa
yd,
Mac
jika

40 41

40 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 41
dibutuhka y kut
n tanah d A ant
tan
lempung lat‐ ara
ah
berkerikil, ( ala lain
: 18
kering, b * t :
sebanyak a gal 1. Bagian
8.000 cu‐yd J
n = i atas
(compacte k yang
ini
d), dengan ) dapa
shrinkage ser
0 t
factor ing
, berp
0,80 ? dis utar
8
- d 0 eb (revol
i - K ut ving
p seb unit);
e
e ag 2. Bagi
m
rl an
a ai
u
m ex ba
k
a p ca wa
n u va h
t a tor unt
a n , uk
n ya ber
a s ng pin
h c da
me
: r
m h
8. a
0 pu te
p
0 ny mp
e
0 ai at
r
= ba (tra
1 gia vell
m
0. n‐ ing
e
0 ba
n uni
0
g gia t),
0
a n da
c
u n uta n
‐ g ma 3. Bagi
40 41

40 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 41
an‐ clamshell. e a ber
bagia Bagian t iku
n bawah dari t
tamb excavator d atta
ahan ini ada a ch
(attac yang n me
hmen digunakan nt
t) roda rantai s yan
yang (track/craw e g
dapa ler) dan ada b dip
t yang a asa
diga dipasang di g ng
nti atas truck a pa
sesua (truck i da
i mounted). n uni
peke Pada y t
rjaan umu a ters
yang mnya . ebu
akan excav 2. Pen t
dilak ator gg 3. Peng
sana mem era ger
kan; puny k ak
ai un unt
Attac
tiga tu uk
hment
pasan k me
yang
g me njal
penting
mesi m ank
untuk
n uta an
diketahui
peng r exc
adalah
gerak re ava
crane,
poko vol tor
dipper
k vin ber
shovel,
ialah g pin
backhoe,
: un da
dragline
1. P it h
dan
40 41

40 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 41
dari tempat, dan
satu dipilih
temp yang RPM
at ke nya tinggi,
temp agar
at diperoleh
lain. mobilitas
yang tinggi.
Pada
crawler
mounted
excavator,
mesin
penggerak
pada
umumnya
bersumber
pada
power unit
yang sama
dengan
mesin‐
mesin
penggerak
lainnya,
sedang
pada truck
mounted
excavator
biasanya
digunakan
mesin
khusus
untuk
berpindah
40 41

40 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 41
Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian 10. Kabin Operator
atasnya pada sumbu vertikal di antara sistem roda‐rodanya, 11. Under Carriage
sehingga excavator yang beroda ban (truck mounted), pada Cara Kerja Power Shovel
kedudukan arah kerja attachment tidak searah dengan sumbu Pekerjaan dimulai dengan menempatkan shovel pada
memanjang sistem roda‐rodanya, sering terjadi proyeksi posisi dekat tebing yang akan digali, dengan menggerakkan
pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil menggaruk
sistem kendaran, sehingga dapat menyebabkan alat berat tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah
terguling. Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini masuk dalam bucket, jika bucket sudah penuh maka bucket
diberikan alat yang disebut out-riggers. ditarik keluar. Operator yang telah berpengalaman dapat
mengatur gerakan ini sedemikian rupa sehingga bucket
Power Shovel sudah terisi penuh pda saat bucket mencapai bagian atas
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator tebing.
maka didapatkan alat yang disebut power shovel. Alat ini Setelah terisi penuh, maka shovel dapat diputar (swing)
baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat ke kanan atau ke kiri menuju tempat yang harus diisi. Segera
lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan
angkut lainnya. Alat ini juga digunakan untuk membuat sempurna, maka shovel dapat digerakkan/berjalan menuju
timbunan bahan persediaan (stock pilling). Pada umumnya posisi baru hingga dapat bergerak seperti semula. Pada
power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena dasarnya gerakan- gerakan selama bekerja dengan shovel
diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan ialah :
kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan
1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,
digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya
2. Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
lebih tinggi dari tempat kedudukan alat.
3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel
4. Swing (memutar) untukmembuang (dump),
dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan
5. Berpindah jika sudah jauh dari tebing galian, dan
kendali hidrolis (hydraulic controlled). Bagian‐bagian yang
6. Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan.
terpenting dari shovel adalah sebagai berikut :
1. Bucket
2. Tangkai Bucket
Ukuran Shovel
3. Sling Bucket Ukuran shovel didasarkan pada besarnya bucket yang
4. Rol Ujung
dinyatakan dalam m3 atau cu‐yd, dan dibedakan dalam
5. Boom
keadaan isi peres (struck) atau munjung (heaped), juga
6. Sling Boom
7. Penahan Boom dalam kondisi tanah alam atau lepas. Dalam perdagangan
8. Mesin Penggerak terdapat shovel dalam kapasitas bucket 0,50 ; 0,75 ; 1,00 ; 1,25
9. Counter Weight (pengimbang) ; 1,50 ; 2,00 dan 2,5 cu‐yd, sesuai ketentuan‐ketentuan dari

42 43

42 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 43
Power Crane & Shovel Association (PCSA). Untuk ukuran‐ Produksi Shovel
ukuran yang lebih besar dapat dibuat sesuai dengan Dalam menghitung produksi shovel perlu
permintaan. diperhatikan cycle time selama operasi berlangsung. Satu
Untuk memilih ukuran shovel ada beberapa faktor, cycle time terdiri dari menggali/mengisi bucket, berputar
antara lain banyaknya volume pekerjaan, bila harus (swing), membuang (dump) dan berputar (swing) ke posisi
mengerjakan banyak pekerjaan kecil-kecil di tempat-tempat semula. Faktor‐faktor selama operasi, keadaan medan dan
yang berjauhan satu sama lain, maka pemilihan shovel hambatan‐ hambatan lain perlu pula dipertimbangkan,
dengan truck mounted merupakan keuntungan yang tidak karena akan mempengaruhi produksi shovel.
kecil artinya. Sebaliknya jika pekerjaan terpusat di satu
tempat dengan jumlah besar, mobilitas tidak begitu penting, 1. Pengaruh tinggi tebing galian terhadap produksi
dan crawler mounted shovel lebih menguntungkan. Pemilihan shovel :
shovel dengan ukuran yang besar dipertimbangkan atas dasar Tinggi tebing galian yang paling baik ialah yang
sebagai berikut: sedemikian besarnya, sehingga pada waktu dipper/bucket
1. Pengangkutan shovel merupakan usaha yang sulit, jadi mencapai titik tertinggi tebing sudah penuh terisi, dengan
harus dipertimbangkan jalan angkut yang ada. tidak perlu memberikan beban yang berlebihan pada mesin.
Tinggi tebing yang demikian disebut dengan tinggi optimal,
2. Pengausan bagian‐bagian/spare parts shovel
ukuran besar relatif besar pula, karena pekerjaan yang bagi shovel‐shovel yang dibuat menurut spesifikai
yang dilakukan juga besar. PCSA untuk masing‐masing ukuran shovel dan macam tanah
3. Pada pekerjaan di quarry, shovel besar tidak perlu yang digali diberikan seperti pada Tabel 1.
terlebih dahulu menghancurkan batu‐batu.
4. Biaya untuk operator untuk shovel besar relatif lebih
kecil, karena produksinya besar.
5. Shovel besar lebih mampu mengerjakan material yang
keras karena tenaganya lebih besar.
6. Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat.
Keterangan :
B : panjang boom
D : tinggi buauang maks.
E : radius buang maks.
G : tinggi gali maks.
sI : dalam gali maks.
J : radius gali maks.
X : sudut putar boom

44 45

44 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 45
Tabel 1 Produksi Ideal Power Shovel hal tersebut akan mempengaruhi produksi shovel. Sebaliknya
dan Tinggi Gali Optimal bila tebing lebih tinggi dari optimal, operator harus hati‐hati
agar tidak terjadi lubang‐lubang dalam tebing, yang dapat
Jenis Tanah Ukuran Power Shovel, cu-yd mengakibatkan longsornya tebing tersebut dan menimpa
3/8 0,5 0,75 1,0 1,25 1,5 1,75 2,0 2,5
Lempung
shovel.
berpasir, 3,8 4,6 5,3 6,0 6,5 7,0 7,4 7,8 8,4
basah Operator dapat memilih menggali dengan mengurangi
85 115 165 205 250 285 320 355 405 tenaga tekan pada bucket ke dalam tebing, atau penggalian
Pasir dan
kerikil
3,8 4,6 5,3 6,0 6,5 7,0 7,4 7,8 8,4 tidak dimulai dari dasar tebing, atau menggali secara normal
80 110 155 200 230 270 300 330 390 tetapi membiarkan tanah tumpah dari bucket dan mengambil
Tanah biasa, 6,
baik
4,5 5,7
8
7,8 8,5 9,2 9,7 10,2 11,2 pada cycle berikutnya. Ketiga hal tersebut akan mengurangi
70 95 135 175 210 240 270 300 350 produksi shovel.
Tanah
lempung, 6,0 7,0 8,0 9,0 9,8 10,7 11,5 12,2 13,3
keras
50 75 110 145 180 210 235 265 310
Batu ledakan, ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
2. Pengaruh sudut putar (swing) terhadap produsi
baik shovel :
40 60 95 125 155 180 205 230 275
Lempung 10, Sudut putar shovel adalah sudut dalam bidang
6,0 7,0 8,0 9,0 9,8 11,5 12,2 13,3
lekat, basah 7 horizontal antara kedudukan dipper/bucket pada waktu
25 40 70 95 120 145 165 185 230
menggali dan pada waktu membuan muatan, yang
Batu ledakan,
jelek
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ dinyatakan dalam derajat. Besarnya sudut putar ini
15 25 50 75 95 115 140 160 195 mempengaruhi cycle time pekerjaan, sehingga
mempengaruhi produksi shovel. Pada Tabel 2 diberikan
Catatan : * angka yang di atas = tinggi gali optimal (ft) faktor koreksi produksi shovel untuk sudut putar dan prosen
* angka yang di bawah = produksi ideal shovel (cu‐ tinggi galian optimal.
yd/jam) BM Tabel 2 Faktor Koreksi Sudut Putar dan % Tinggi Gali
Optimal pada Produksi Power Shovel
Angka‐angka dalam Tabel 1 tersebut adalah angka
praktek, meskipun tidak tepat benar dapat digunakan sebagi
titik tolak Sudut Putar
perencanaan (Swing),
pekerjaan Derajat
penggalian
tebing. Bila
tinggi tebing mengisi
kurang bucket
optimal maka sekaligus
tidak penuh dalam
mungkin satu pass
46 47

46 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 47
tanpa Optimal
memberikan 45 60 75
beban lebih 40 0,93 0,89 0,85
60 1,10 1,03 0,96
pada mesin. 80 1,22 1,12 1,04
Hal ini 100 1,26 1,16 1,07
120 1,20 1,11 1,03
aka 140 1,12 1,04 0,97
menyebabka 160
n cepat
rusaknya 1,03
mesin, maka
0,96
operator
dapat 0,90
memilih
dua 0,85
kemungkin
0,5
an, ialah
mengisi 0,67
bucket
penuh 0,62
dalam
beberapa
kali pass
atau
membiarkan
bucket tidak
terisi penuh
langsung di‐
dump, tentu
saja dua

46 47

46 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 47
1. Pengaruh keadaan medan (job condition) terhadap Tabel 3 Faktor Koreksi Keadaan Medan dan Keadaan
produksi shovel : Manajemen
Keadaan Medan Keadaan Manajemen
Produksi shovel sangat ditentukan oleh keadaan medan Sangat
Baik Sedang Kurang
tempat alat tersebut bekerja. Tempat penggalian yang Baik
ideal antara lain memenuhi syarat lantai kerja yang - Sangat baik 0,84 0,81 0,76 0,70
keras, drainasi baik, tempat kerja luas, truk pengangkut
dapat ditempatkan pada kedua sisi sehingga tinggi - Baik 0,78 0,75 0,71 0,65
optimal terpelihara, jalan angkut tidak terpengaruh - Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60
keadaan musim, perbandingan yang sesuai antara
produksi shovel dengan truk pengangkutnya. Keadaan - Kurang 0,63 0,61 0,57 0,52
medan ini dinyatakan sebagai sangat baik, baik, sedang
dan kurang menguntungkan, tetapi tidak ada ukuran
Contoh 1 : Sebuah shovel bucket 1 cu‐yd menggali tanah
yang eksak untuk menyatakan ini. lempung keras berupa tebing dengan ketinggian
3. Pengaruh keadaan manajemen (management 2,30 meter. Sudut putar (swing) 750, kondisi
conditions) terhadap produksi shovel : medan sedang, kondisi manajemen baik.
Berapakan produksi shovel perjamnya ?
4. Pengaruh manajemen ini menyangkut tindakan
pemilik/pemakai alat dalam menggunakan dan Hitungan : Dari Tabel 1 untuk tanah lempung keras dengan
memelihara kondisi alat. Beberapa hal yang ukuran bucket 1 cu‐yd diperoleh :
mempengaruhi kondisi antara lain pemberian minyak - Produksi ideal 145 cu‐yd/jam (BM)
pelumas, pencekan bagian‐bagian shovel sebelum - Tinggi gali optimal 9 ft = 2,75 meter, % tinggi gali
digunakan, penggantian dipper/operator atau suku optional = (2,30/2,75) x 100% = 83,64%
cadang lain yang perlu, pemberian bonus pada Swing 750 ‐‐‐‐ dari Tabel III.2 diperoleh faktor koreksi
pekerja/operator dan lain‐lainnya. Keadaan 1,05 (interpolasi lurus)
manajemen diklasifikasikan sebagai sangat baik, baik, Keadaan medan sedang ; keadaan manajemen baik, dari Tabel
sedang dan kurang menguntungkan. Tabel 3 III‐3 : faktor koreksi 0,69
memberikan faktor‐faktor koreksi pengaruh keadaan Jadi produksi shovel :
medan dan manajemen.
= 145 x 1,05 x 0,69
= 105,05 cu‐yc/jam (BM) atau
= 80,32 m3/jam (BM)

Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan
memuatkan pada alat‐alat angkut, misalnya truk, traktor

48 49

48 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 49
penarik gerobag, atau ke tempat penimbunan yang dekat Keterangan :
dengan galian. Pada umumnya power shovel samapai
1. Hoist Cable
dengan kapaitas 2,5 cu‐yd dapat diubah menjadi dragline,
dengan melepas boom dan shovel diganti boom dan bucket 2. Boom
dragline. 3. Dump Cable
Untuk beberapa proyek, power shovel atau dragline 4. Hoist Chain
digunakan untuk menggali, tetapi dalam beberapa hal 5. Drag Chain
dragline mempunyai keuntungan, yang umumnya 6. Drag Cable
dikarenakan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu 7. Bucket
digali. Dragline biasanya tiak perlu masuk ke dalam tempat
galian untuk melaksanakan pekerjaannya, dragline dapat
bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang baik, Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik,
kemudian menggali pada tempat yang penuh air atau sementara hoist cable di “mainkan” agar bucket dapat
berlumpur. Jika hasil galian terus dimuat ke dalam truk, mengikuti permukaan tebing galian sehingga dalamnya
maka truk tidak perlu masuk ke dalam lubang galian yang lapisan tanah yang terkikis dalamsatu pass dapat teratur, dan
kotor dan berlumpur yang menyebabkan terjebaknya truk
terkumpul dalam bucket. Kadang‐kadang hoist cable dikunci
tersebut. Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit‐
parit, sungai yang tebingnya curam, sehingga kendaraan pada saat penggalian, berarti pada saat drag cable ditarik,
angkut tidak perlu masuk ke lokasi penggalian. bucket bergerak mengikuti lingkaran yang erpusat pada
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk ujung boom bagian atas. Keuntungan cara ini ialah bahwa
menggali ialah produksinya yang rendah, antara 70% ‐ 80% tekanan gigi bucket ke dalam tanah adalah maksimal.
dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang Operator yang berpengalaman dapat melemparkan
sama.
bucket jauh ke depan dengan tujuan untuk mendapatkan
Macam dragline ada tiga tipe ialah Crawler Mounted , lebar galian yang besar. Lemparan ini dilakukan dengan cara
wheel Mounted dan truck Mounted. Crawler Mounted menarik bucket dan drag cable sedemikian rupa hingga
digunakan pada tanah‐tanah yang mempunyai daya dukung
mendekati pangkal boom, kemudian secara mendadak
kecil, sehinggafloatingnya besar, tetapi kecepatan geraknya
rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk dilepaskan, maka bucket akan terayun ke depan. Untuk
membawa alat sampai ke lokasi pekerjaan. memberi percepatan, coist cablenya ditarik. Setelah tercapai
Cara Kerja Dragline kecepatan yang cukup, hoist cable dilepas, maka bucket jatuh
bebas menuju titik permukaan tanah yang dikehendaki.
Penggalian dimulai dengan swing pada keadaan bucket
Lemparan bucket ini juga dapat dilakukan dengan tenaga
kosong menuju ke posisi menggali, pada saat yang sama drag
cable dan hoist cable dikendorkan, sehigga bucket jatuh tegak swing dari excavatornya sendiri, yang disebut dengan swing
lurus ke bawah. throw, dan ini hanya boleh dilakukan oleh operator yang
benar‐benar berpengalaman, karena cara pengoperasiannya
sulit dilakukan.

50 51

50 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 51
Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable halnya pada power shovel, produksi dragline dinyatakan
masih ditarik, hoist cable dikunci sehingga bucket terangkat dalam cu‐yd atau m3 dalam keadaan bank, sedang ukuran
lepas dari permukaan tanah. Hal ini untuk menjaga agar bucket dinyatakan dalam keadaan kosong.
muatan tidak tumpah, juga dijaga posisi dump cable tetap
tegang dan tidak berubah kedudukannya. Kemudian
1. Pengaruh dalam galian pada produksi dragline:
dilakukan swing menuju tempat (dump)nya material dari
Dalamnya tebing galian optimal adalah kedalaman
bucket. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa
yang memberikan produksi yang maksimal, yang didapat
sehingga swing tidak melewati kabin truk. Jika bucket sudah
dari pengamatan dan pengalaman yang oleh Power Crane &
ada di atas badan truk, drag cable dikendorkan, bucket akan Shovel Association diberikan dalam Tabel III‐4.
terjungkir ke bawah dan muatan tertuang.
Tabel 1. Produksi Ideal Dragline Boom Pendek dan Dalam
Gali Optimal
Ukuran Dragline
Ukuran dragline ditunjukkan dari ukuran bucketnya. Jenis Tanah Ukuran Bucket (cu-yd)
Yang dinyatakan dalam cu‐yd, pada umumnya sama dengan 3/8 0,50 0,75 1 1,25 1,50 1,75 2 2,50
ukuran bucket power shovel. Dragline dapat menggunakan Lempung
lebih dari 5,0 5,5 6,0
6,6 7,0
satu ukuran 7,4 7,7
8,0 8,5
bucket,
tergantung
pada panjang
boom dan
jenis tanah
yang digali.
Batasan
kapasitas
angkut
maksimal panjang atau
adalah beban jika material
yang mempunyai
menyebabka berat
n miringnya
alat, sehingga
diperlukan
pengukuran
ukuran
bucket jika
boom yang
digunakan
52 53

52 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 53
70
95 130 2
160 195 220
245 265 1
305 8,5
Pasir dan B : 7,3 8,0 8,7
kerikil
9,3 10,0
10,7 11,3 11,8 12,3
5,0 C : 35
65
55
90
5,5 90 d 110
al 135
6,0 125 a 160
180
m 195
155 185
6,6 7,0 g 230
al
21 235
7,4 7,7 i
255 m
8,0 a
295 k
v s.
6,0 6,7 7,4
K 8,0 8,5
D
7,3 8,0 8,7
9,0 9,5 9,3 10,0
9,9 10,5 10,7 11,3 11,8 12,3
A :
20 30 55
75 95 110
5 130 145
5 175

7
5
Produk ukuran
si bucket,
1 Draglin panjang
0 e boom,
5 keadaan
Faktor-
medan dan
faktor yang
1 tempat kerja,
3 mempengaru
keadaan
5 i produksi
manajemen,
1 dragline
ketrampilan
6 antara lain
5 operator,
macam tanah
keadaan
yang digali,
1 dragline serta
dalamnya
9 truk‐truk
0
galian, sudut
pengangkutn
swing,
52 53

52 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 53
ya. Seperti a pengar
Catatan : * l uhi
angka yang produ
di atas = ( ksi
tinggi gali c dragli
optimal (ft) u ne.
* ‐ Hubu
a ngan
n y
g d
k /
a j
a
y m
a
n B
g M
)
d
i 1. Penga
ruh
b swing
a dan
w %
a dalam
h galian
pada
= dragli
ne :
p Sepert
r i pada
o produ
d ksi
u shove
k l, %
s dalam
i gali
optim
i al
d akan
e mem
52 53

52 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 53
antara % dalam gali optimal dan sudut swing terhadap Tabel 3. Kapasitas dan Berat Bucket Dragline
koreksi produksi dragline diberikan seperti Tabel 2;
Berat Bucket (lbs)
Ukuran Kapasitas
2. Pengaruh Keadaan Medan dan Keadaan Manajemen:
Pengaruh keadaan nedan dan keadaan manajemen Light Mediu Heavy
(Cu-yd) (Cu-yd)
pada produksi dragline sama pada power shovel, Duty m Duty Duty
3/8 11
sehingga untuk faktor koreksinya dapat digunakan 760 880 - 2.100
0,5 17
Tabel 3 1.275 1.460 2.875
0,75 24
1.640 1.850 3.700
1,0 32
3. Pengaruh pemilihan ukuran dan tipe bucket pada 2.220 2.945 4.260
1,25 39
produksi dragline : 1,50 47 2.410 3.300 4.525
Dalam memilih ukuran dan tipe bucket mempunyai 1,75 53 3.010 3.750 4.800
pengaruh pada produksi dragline, karena bucket yang 2,0 60 3.375 4.030 5.400
berat akan mempunyai sendiri yang besar. Untuk 2,25 67 3.925 4.825 6.250
mengurangi kerugian oleh berat bucket. 2,5 74 4.100 5.350 6.540
2,75 82 4.310 5.675 7.390
3,0 90 4.950 6.225 7.920
Tabel 2. Faktor Koreksi Swing dan % Dalam Gali Optimal Pada
5.560 6.660
Produksi Dragline

30 45 60 75 90 120 150 180


Contoh 2 : Dragline dengan boom pendek kapasitas 2 cu‐
20 1,06 0,99 0,94 0,90 0,87 0,81 0,75 0,70
40 1,17 1,08 1,02 0,97 0.93 0,85 0,78 0,72 yd digunakan untuk menggali tanah lempung
60 1,24 1,13 1,06 1,01 0,97 0,88 0,80 0,74 kersa.
80 1,29 1,17 1,09 1,04 0,99 0,90 0,82 0,76 Dalam galian 4,70 meter, swing 1200, kondisi
100 1,32 1,19 1,11 1,05 1,00 0,91 0,83 0,77 manajemen baik medan kerja baik. Berapakah
120 1,29 1,17 1,09 1,03 0,98 0,90 0,82 0,76 prakiraan produksi Dragline tersebut ?
140 1,25 1,14 1,06 1,00 0,96 0,88 0,81 0,75
Hitungan : Tanah lempung keras;bucket 2 cu‐yd,Tabel III‐4;
160 1,20 1,10 1,02 0,97 0,93 0,85 0,79 0,73
180 1,15 1,05 0,98 0,94 0,90 0,82 0,76 0,71
Produksi ideal = 195 cu‐yd/jam (BM) H
200 1,10 1,00 0,94 0,90 0,87 0,79 0,73 0,69 optimum = 11,8 ft (3,599 meter). % H Optimum
= (4,7/3,599)x100%=130,59%. Interpolasi lutus.

Maka setiap ukuran ada 3 macam bucket yang Medan baik; manajemen baik, Tabel III‐3; faktor
koreksi 0,75
disesuaikan dengan pekerjaannya. Macam bucket tersebut:
a. Heavy Duty, bucket untuk pekerjaan berat misalnya Produksi = 195 x 0,889 x 0,75 = 130,02 cu‐yd/jam
menggali batu‐batuan, hasil tambang, (BM) atau
b. Medium Duty, bucket untuk pekerjaan sedang misalnya = 99,41 m3/jam (BM)
Contoh 3 Dragline 2 cu‐yd dengan bucket medium duty
menggali kerikil, lempung,
menggali tanah dengan berat volume 90 lb/cu‐
c. Light Duty, bucket untuk pekerjaan ringan misalnya
ft(LM). Panjang boom 80 ft, kemampuan angkat
menggali lempung berpasir, pasir, lumpur. 8.600 lbs. Dapatkah alat tersebut bekerja ?

54 55

54 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 55
Hitungan : ‐ Bucket 2 cu‐yd berat (Tabel III.6) = 4.825 lb Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline
- Berat tanah : 60 x 90 = 5.400 lb + yang hanya tinggal mengganti bucketnya saja. Clamshell
- Berat Total = 10.225 lb terutama digunakan untuk mengerjakan bahan‐bahan lepas,
seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain‐lainnya. Batu pecah dan
Berat total 10.225 lb > 8.600 lb, jadi
batubara dapat juga diangkut secara massa oleh clamshell ini.
dragline tidak mampu bekerja.
Cara kerja clamshell dengan mengisi bucket,
Dipilih bucket yang lebih kecil,
coba bucket 1,5 cu‐yd medium mengangkat secara vertikal ke atas, kemudian gerakan swing
duty. dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki di
- Berat bucket = 3.750 lb sekelilingnya untuk kemudian ditumpahkan ke dalam truk,
- Berat tanah = 4.230 lb + atau alat‐alat angkut lain, atau hanya menimbun saja. Karena
- BeratTotal = 7.980 lb < 8.600 lb cara mengangkat dan membuang muatan vertikal, maka
clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada hopper yang
Beberapa tindakan untuk mempertinggi produksi lebih tinggi letaknya.
dragline antara lain dengan pemeliharaan alatnya.
Bucket Clamshell
Agar dragline tetap dapat bekerja dengan baik,
maka perlu tindakan‐tindakan sebagai berikut : Bucket Clamshell dibuat dalam berbagai ukuran,
- Ketajaman gigi bucket perlu dipelihara dengan ukuran‐ seperti juga pada Dragline, ukuran bucket Clamshell
ukuran yang tepat. dibedakan dalam pemakaiannya. Untuk pekerjaan beratnya
- Penggalian harus dilaksanakan lapis demi lapis agar digunakan heavy duty bucket, untuk pekerjaan sedang atau
tidak terjadi jalur‐jalur seperti selokan. pekerjaan yang umum (pygeneral purpose) digunakan medium
- Kemiringan tebing tepi tetap terpelihara agar selalu weight bucket, dan untuk pekerjaan ringan digunakan light
menuju excavator, sehingga tidak terbentuk goa ‐ goa weight bucket. Heavy duty bucket dilengkapi dengan gigi‐gigi
dalam tebing galian. untuk penggalian material berat, sedang light bucket tanpa
- Drag‐Cable dijaga agar tidak terseret di atas tanah. dilengkapi gigi‐gigi untuk penggalian material ringan yang
- Bucket segera diangkat setelah terisi penuh. lepas.
- Harus dijaga agar tidak melakukan swing pada waktu
menggali, karena boom dapat tertekut ke samping.
Keterangan :
- Untuk material yang berat agar bekerja dengan sudut
1. Rahang
yang besar (boom diangkat), swing dilakukan hati‐hati. 2. Sumbu utama
- Apabila muatan terlalu berat, bucket harus segera 3. Brackets
dijatuhkan agar alat tidak terguling. 4. Sumbu kepala
- Ikalan‐ikalan kabel harus tetap dijaga agar tidak nglokor
atau tumpang tindih secara tidak beraturan.

56

56 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 57
5. Dig Cable (kabel takel) Tabel 4. Kapasitas Crane Model 255A.Tc (lbs)
6. Hoist cable
7. Kepala Radius Operasi Panjang Boom (ft)
(ft) 30 40 50 60 70 80 90

8. Katrol/ 10

… .......
counter ....
weight 27.200
..

Deck …

area adalah …...

luas … …


permukaan …… …… …… ……
4 …
yang ditutup … …
0

oleh .
…… …… 0 ……
proyeksi … … 0 …
0
bucket diatas 39.500
permukaan 3
9
tersebut .
0
dengan 0
keadaan 0

rahang
terbuka 1
2
maksimal 20.700
(gambar III‐ 2
0
9.C). Gambar .
4
III‐9.a 0
keadaan 0
20.100
bucket
waktu ……

menutup,
sedang
gambar III‐
9.b
keadaan maksim
waktu al.
bucket B
membuka u
58 59

58 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 59
4
ck 0 ……
. 39.500
et
b 39.000
……
er
ga 38.000
… ……
nt …
u … …

n 1 … …
g dalam 5

p …
keadaan
a 1 …
menggantun 5
d .
30.
a g ini dig 5 50
0
ke cable dilepas, 0
p …
al karena berat … …
1
a sendiri 5
.
d katrol/count 2
e 0
n erweight 0

ga pada sumbu 1
n utama, maka 4
h .
9
oi 0
st 0
ca 36.800
rahang
bl 36.300
e, membuka.
Untuk 35.800

menutupkan 31.000
0 …

rahang dig …
cable ditarik, ……
maka katrol ……
akan …
……
terangkat 20

dan rahang 10.500


akan
10.200
menutup.
Berat
bucket
sangat
berpen
garuh …
pada 23.200
kemam
puan
22.900

58 59

58 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 59
tid …
ak …
g … …

ma
mp
… u
… me
ng
… gal
… i

tan
… ah


ker

as,
… 17.200 da
16.900 n
16.600 aka
16.300 16.000
n
cep
15.700
at
15.400
rus
k …
ak

jik35 ……… 5.100 4.800
dipaksakan. Maka biasanya digunakan medium duty bucket a

atau all purpose bucket yang umum penggunaannya. 10.00
… 10.600 10.300 9.700 9.400
9.100
0
40 ……… 4.250 3.950 …
… …… …… ……

… … … …
8.400 8.100 …

7.800 7.500 7.200 6.900
… 45 ……… ……… 3.200 …
…… …… ……
… …
… … … …
… 6.600

6.300 6.000 5.700 5.400
… 50 ……… ……… 2.700 …
…… …… ……
b 11.
… … …

80 …
5.500 4.30
0
5.200 4.900 4.600 0
11.
50
0

11.
20
0

58 59

58 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 59
… Tabel 5. Spesifikasi Medium Weight Bucket Clamshell
55 … ……… ……… 4.400 4.100 3.800 3.500 Ukuran Bucket (cu-yd)
… 3/8 0,50 0,75 1,0 1,25 1,50 1,75 2,0 2,50

60 … ……… ……… 3.800 3.500 3.200 2.900 Kapasitas, (cu-ft)

… ……
- Water level 8,0 11,5 15,6 23,3 27,6 33,0 38,0 47,0 52,0
65 … ……… ……… 3.000 2.700 2.400 - Plate line 1,0 15,6 21,9 32,2 37,6 43,7 51,5 60,0 75,4
… …
… - Heaped 13,0 18,8 27,7 37,4 45,8 55,0 64,8 74,0 90,2
…… …… ……
70 … ……… ……… 2.000
… … Berat (lbs)
… …
- Bucket 1.662 2.120 2.920 3.870 4.400 5.310 5.440 6.000

Catatan : angka yang dicetak miring = Crane bekerja dengan


- Katrol 230 300 400 400 400 500 500 600

Outriggers - Rahang 180 180 180 180 180 190 266 30


- Berat Total 2.072 2.600 3.500 4.450 4.980 6.000 6.206 6.900

Maksimal panjang boom untuk Clamshell hanya Ukuran (ft)


diperbolehkan 50 ft, dengan ketentuan sebagai berikut : - Lebar 2,5 2,5 3 3 3,42 3,75 4 4,25 4,5
- Tinggi membuka 7,08 7,83 9,08 9,75 10,25 10,75 10,25 11,5 13
1. Single Part Hoist Line untuk beban sampai dengan 8.000 lbs. - Tinggi Menutup 5,75 6,33 7,33 7,83 8,25 8,75 8,75 9,25 10,33
2. Two Part Hoist Line untuk beban sampai dengan 16.000 lbs.
3. Three Part Hoist Line untuk beban sampai dengan 24.000 Contoh 4 : Clamshell mengangkat tanah dengan berat
lbs. volume 90 lb/cu‐ft (LM), jangkauan maksimal
4. Four Part Hoist Line untuk beban sampai dengan 32.000 lbs. 30 ft. Tanah diisikan ke hopper setinggi 25 ft
5. Five Part Hoist Line untuk beban sampai dengan 40.000 lbs. dari muka tanah, ukuran bucket 1,25 cu‐yd
(medium weight), digunakan crane model
Produksi Clamshell
255.ATC. Berapakah panjang boom yan
Sebelum bekerja dengan Clamshell, pertama‐tama diperlukan?
dipilih panjang boom dan sudut kerja boom yang paling
menguntungkan. Hal‐hal yang mempengaruhi antara lain Pada Tabel 5 untuk bucket 1,25 cu‐yd tinggi
gaya mampu crane, jarak penggalian, dan tinggi membuka 10,25 ft (h), untuk hoist line
pembuangan. Pada Tabel 5 diberikan beberapa ukuran ditentukan 5 ft.
medium weight bucket (general purpose type Clamshell
Jadi tinggi boom ujung yang diperlukan
bucket) yang umum digunakan.
: 25 + 10,25 + 5 = 40,25 ft
arc.tg = (40,25/30) α = 53,30o ≈ 55o
30
Jadi Panjang Boom 30
cos𝛼𝛼
30 = 52,3 ft ≈ ft
= cos(55)

60 61

60 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 61
Dipilih panjang boom 50 ft (batas maksimal), dengan
Produksi Clamshelll
radius operasi 30 ft didapatkan beban maksimal yang mampu
diangkat (Tabel III‐7) 12.400 lbs (dengan outrigger dan two
(60/0,555)x 55x(50/60)
part hoist line).
=4,959 cu-ft/jam
=180m3/jam( LM)
Cek berat tanah dan bucket :
- berat bucket (Tabel III‐8) = 4.980 lbs
- berat tanah (plat line) : 37,6 x 90 = 3.384 lbs Cable Excavator
Total = 9.102 lbs Untuk penggalian material yang letaknya jauh di
Dengan kapasitas munjung berat total tanah + bucket bawah permukaan tanah, dapat menggunakan dragline, tetapi
9.102 lbs< 12.400 lbs crane dapat bekerja. radius operasi dragline terbatas oleh panjang boom dan
ukuran/tipe bucket yang digunakan. Untuk mengatasi
penggalian yang radius operasinya besar dan letaknya di
Contoh 5 : Clamshell dengan ukuran 1,5 cu‐yd medium bawah permukaan, misalnya pada danau, rawa dan
weight bucket digunakan untuk memindahkan sebagainya, dapat menggunakan Cable Excavator atau Long
pasir dari stockpile ke hopper setinggi 25 ft di atas Line Excavator, atau Slack Line Excavator.
permukaan tanah. Sudut Cable Excavator adalah alat gali dengan lintasan kerja
swing 900, berat volume pasir 99 lbs/cu‐ft (LM), spesifikasi bucket diantara kepala tower (menara) dan angkur yang
Crane model 255A. TC, kecepatan hoist line 153 letaknya di seberang tempat yang digali. Sebagai tower (mast)
fpm, kecepatan swing 4 rpm. Berapakah produksi dapat menggunakan rangka baja atau dapat juga digunakan
Clamshell perjamnya jika efisiensi kerja 50 menit Crawler Crane, sedangkan angkur pada tempat yang di
perjam ? seberang posisinya dapat digeser‐geser, tergantung
frekwensi penggalian. Jika angkur yang di seberang dipasang
- berat bucket = 6.000 lbs
mati, penggalian akan berlangsung pada lintasan yang tetap,
- berat tanah : 99 x 55 = 5.445 lbs (heaped)
hal ini akan menimbulkan alur galian sehingga tidak efisien.
Total = 11,445 lbs
Untuk mengatasi lebar penggalian dipasang dua angkur yang
Dipilih ukuran boom seperti pada contoh 3‐3,
dihubungkan dengan dua kabel, sehingga ujung kabel
panjang boom 50 ft, jangkauan 30 ft,
excavator dapat digeser‐geser di antara ujungangkur yang
kemampuan angkat 12.400 lbs. OK!
satu dengan ujung angkur yang lain. Pada gambar III‐13
dapat dilihat pemasangan tower/mast yang tetap dan dua
Cycle time : angkur (shifting device) di ujung yang berseberangan.
- isi bucket (diperkirakan) = 6 detik. – angkat =(25/135)x60 = 9,8 Cable Excavator dengan ukuran bucket samapai
detik. – swing = (90/4)x60 = 3.75 detik dengan 4 cu‐yd biasa digunakan untuk menggali pasir atau
- buang = 4 detik kerikil, yang letaknya dalam air dengan lokasi luas. Muatan
‐ swing kembali = 3,75 detik dapat dibuang ke hopper atau hanya ditimbun saja sebagai
‐ Waktu hilang = 4 detik stockpile. Jika harus dibuang ke hopper, tinggi tower harus
- T = 33,3 detik = 0,555 menit ditentukan sedemikian sehingga waktu membuang, bucket
tidak menyentuh dengan hopper. Jangkauan penggalian
Cable Hopper ini kira‐kira 1.000 ft (300 meter), walaupun
sudah dipaksakan dengan membuat shifting device yang
63

P
P
62 E 63
lebar. BAB IX
Cara kerjanya ialah dengan meluncurkan bucket karana
berat sendiri ke arah ujung, tarck cable dikendorkan hingga BACKHOE
bucket menyentuh tanah, kemudian bucket ditarik dengan
load cable hingga terisi tanah. Jika bucket sudah penuh terisi
Backhoe sering juga disebut Pull Shovel, adalah alat
muatan, tarck cable dikencangkan, bucket terangkat dan
dari golongan shovel yang khusus dibuat untuk menggali
ditarik ke arah tower/mast, kemudian muatan dibuang ke
material di bawah permukaan tanah atau di bawah tempat
hopper atau hanya ditimbun saja. Setelah isi bucket dituang,
kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya
bucket kembali diluncurkan ke tempat penggalian untuk
parit, lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa
mulai menggali lagi seperti semula.
dan sebagainya. Keuntungan backhoe ini jika dibandingkan
Apabila digunakan crane sebagai pengganti tower,
dragline dan clamshell ialah karena backhoe dapat menggali
maka angkur ujung dapat digantikan traktor dengan crawler
sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena
mounted, hal ini digunakan agar jangkauan operasi tidak
kekakuan konstruksinya, backhoe ini lebih menguntungkan
terlalu besar. Perlu diketahui bahwa cara ini memerlukan
untuk penggalian dengan jarak dekat dan memuatkan hasil
tenaga mesin crane 50% lebih besar dibanding tenaga crane
galian keruk.
untuk dragline.
Keterangan :
Untuk menghitung produksi, maka didapat dengan
1. Boom
menghitung cycle time yang diperlukan untuk setiap
2. Stick, tangkai bucket
kali menggali dan membuang. Waktu yang diperlukan
3. Gantry
antara lain :
4. Bucket
1. Meluncurkan bucket ke tempat galian,
5. Drag Cable
2. Menggali tanah.
6. Hoist Cable
3. Mengangkat dan menarik bucket, dan
Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain
4. Membuang.
dari alat kendali dan undercarriage‐nya. Sebagai alat kendali
Besarnya cycle time ini akan sangat tergantung pada
dapat digunakan kabel (cable controlled) atau hidrolis
ketrampilan operator, kondisi medan dan kondisi manajemen
(hydraullic controlled), dan sebagai undercarriage‐nya dapat
serta ukuran bucket yang digunakan.
digunakan crawler mounted atau roda karet (wheel mounted).
Pada gambar III‐16 diberikan beberapa bagian‐bagian
penting dari backhoe dengan alat kendali cable. Tetapi pada
umumnya backhoe dengan alat kendali kabel untuk saat ini
sudah jarang dijumpai, dan yang banyak dijumpai backhoe
adalah dengan kendali hidrolis.

Cara Kerja Backhoe


Sebelum mulai bekerja dengan backhoe sebaiknya
pelajari lebih dulu kemampuan alat seperti yang diberikan
oleh pabrik pembuatnya, terutama mengenai jarak
jangkauan, tinggi maksimal pembuangan dan dalamnya

64 65

64 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 65
galian yang mampu dicapai, karena kemampuan angkat alat Tabel 7 Jangakaun dan Kapasitas Bucket Backoe Komatzu
ini tidak banyak berpengaruh terhadap kemampuan standar Tinggi Kapasitas3Bucket
(m )
Model Dalam Gali Jangkauan
alatnya. Buang

Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket m) 2,26 (m) 2,1 (m) Peres Munjung
PC 10‐2 PC 2,345 2,455 3,3754,3 0,05 0,06
dijulurkan ke depan ke tempat galian, bila bucket sudah pada 0,06
20‐2 PC 40‐2 3,13 3,17 455,47 0,07
posisi yang diinginkan lalu bucket diayunkan ke bawah PC 60‐1 3,41 3,80 6,01 0,11 0,12
seperti dicangkulkan, kemudian lengan bucket diputar PC60L‐1 PC 3,46 3,75 5,99 0,25 0,28
100‐1 PC 4,98 4,60 0,25 0,28
kearah alatnya sehingga lintasannya seperti terlihat pada 100L‐1 PC 5,19 4,40
7,17
0,40 0,44
7,12
gambar III‐18. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari 120‐1 PC 5,22 5,00 7,54
0,40 0,44
0,45
tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan 200‐1 PC 6,24 5,84 9,19 0,70
0,50
220‐1 PC 6,54 6,64 0,75
materialhasil galian dapat dilakukan ke truk atau tempat 300‐1 PC 7,00 6,54
10,00 0,90 1,00
10,42 1,20
yang lain. Pada penggalian parit, letak track traktor harus 400‐1 PW 7,51 7,55
1,30
11,55 1,60 1,80
sedemikian rupa sehingga arahnya sejajar dengan arah 60‐1 PW
3,73 3,48 5,925 0,25
60N‐1 0,28
memanjang parit, kemudian backhoe berjalan mundur. 3,73 3,48 0,25
5,925 0,28
Kemampuan jangkauan backhoe diberikan contoh
untuk alat buatan Carterpillar dan Komatzu seperti Tabel 6
dan Tabel 7.
Tabel 6. Jangkauan dan Kapasitas Bucket Backhoe Produksi Backhoe
Carterpillar Untuk menghitung produksi backhoe faktor yang
mempengaruhi adalah kapaitas bucket, dalam galian, jenis
Stick Tinggi Jangkauan Kapasitas
Tipe Dalam Gali Maks. material yang digali, sudut swing dan keadaan
(mm) Buang Maks. Bucket
(mm) (m) (m) Heaped (m3) manajemen/medan. Produksi backhoe secara umum dapat
215 1800 5,46 8,43 5,39
2200 5,44 8,69 5,77 0,380 sd. 0,960 ditentukan dengan rumus.
2800 5,69 9,25 6,38
225 1980 5,82 9,24 5,97 0,570 sd. 1,24
m3/jam (LM)
2440 5,79 9,58 6,43
� 
60
Produksi
235
3050
2440
5,99
6,25
10,16
10,69
7,04
6,86 0,880 sd.
 BC� JM 

2900 6,35 11,10 7,32 2,100 Dengan : T : cycle time (menit) FF �
3660 6,81 11,91 8,08 BC : kapasitas bucket (m3)
2590 7,65 12,47 7,88 1,530 sd. 3,012
245 3200 7,27 12,52 8,49
JM : kondisi manajemen dan medan kerja, Tabel III‐3
4420 7,95 14,02 9,71
Karena ada dua contoh backhoe yang dikemukakan di
sini, yaitu Caterpillar & Komatzu, maka untuk menghitung
Pada Backhoe Carterpillar ini stick dapat diatur dalam 3 cycle time digunakan cara‐cara tersendiri sesuai petunjuk
kedudukan ialah : stick dalam keadaan dipendekkan, sedang, dan dari pabrik pembuatnya.
dalam keadaan dijulurkan.
Keterangan : A : tinggi buang maksimal B : jangkauan
maksimal C : dalam gali maksimal

66 67

66 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 67
Produksi Backhoe menurut Caterpillar Pada setiap menggali, bucket tidak terlalu penuh, hal
Produksi dengan petunjuk yang ada, cycle time ini tergantung dari material yang digali maka perlu ada
untuk Caterpillar dipengaruhi oleh keadaan medan kerja faktor pengisian atau fill factor, seperti ditunjukkan pada
yang dibedakan dalam lima keadaan, yaitu sebagai berikut. Tabel 8.
a). Mudah : ialah keadaan penggalian yang mudah, Tabel 8. Fill Factor untuk Caterpillar
misalnya tanah tidak kompak, pasir, kerikil, dll. Bahan Fill Factor
Kedalaman galian lebih kecil dari 40%, kemampuan alat 1. Tanah lempung kepasiran Pasir 100 ‐ 110%
maksimal, sudut swing kurang dari 300. Tidak ada 2. atau kerikil 95 ‐ 100%
gangguan, buang/muat pada truk atau stockpile, 3. Lempung keras, tanah keras Batu 80 ‐ 90%
operator baik. 4. pecah abik 60 ‐ 75%
b). Sedang : ialah keadaan penggalian yang sedang, 5. Batu pecah jelek 40 ‐ 50%
misalnya lempung kering, tanah dengan kandungan
batu kurang dari 25%. Kedalaman galian sampai Contoh 1 : Backhoe Caterpillar tipe 225 stick 2440 menggali
parit dengan kedalaman 4,5 meter.
dengan 70% kemampuan alat maksimal, sudut swing
Tanah jenis lempung keras, sudut swing
sampai dengan 900, pemuatan ke truk dengan jumlah maksimal 900.
banyak. Ukuran bucket yang digunakan 1 m3, medan baik
c). Agak sulit : ialah keadaan penggalian pada batu‐ dan manajemen sedang. Berapa produksi
batuan, lapisan tanah keras, kedalaman galian di atas backhoe perjamnya?
90% dari kemampuan alat, swing lebih 120 0. Kondisi Untuk tanah keras dengan sudut swing 900
galian sempit, tempat buang/muat sempit dengan %gali = 4,5 = 100% = 69,98%ataukira – kira 70%, termasuk
6,43
jangkauan maksimal, ada gangguan pekerja pada penggalian agak sulit
tempat kerja. Cycle Time :
d). Sulit : ialah keadaan penggalian tanah keras dengan T = 25 detik = 0,4167 menit
Fill factor = 80%
JM = 0,71 (baik, sedang)
kandu dengan
ngan 1200.
batu Tempat
75%, buangnya
kedala sempit,
man tempa
galian kerja
90% sulit.
dari e) Sangat sulit :
kemam ialah keadaan

68 69

68 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 69
penggalian Pro ri dengan
= 1,0 = 0,80 =
pada batu‐ duk rumus :
0,71
si
= 81,78 m3/jam Bac
(LM) kho
batuan, tempat e
Me
lapisan kerja.
nur
tanah ut
keras, Ko
kedalam mat
an zu
galian B
diatas erbeda
90% dari dengan
kemapu Caterpil
an alat, lar,
swing Komatz
lebih u
dari sebagai
1200. pabrik
Kondisi pembua
galian t alat
sempit, berat
buang/ membe
muat rikan
sempit cara
dengan menghi
jangkau tung
an perkira
maksim an
al, ada produk
ganggua si
n Backho
pekerja e
pada tersendi

68 69

68 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 69
dengan bucket.
Produksi = 60 𝑋𝑋 𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑋𝑋 𝐽𝐽𝐽𝐽 𝑋𝑋 Misal : batu pecah dengan gradasi jelek.
𝐵𝐵𝐵𝐵𝑚𝑚3/jam 𝑇 (LM)
𝑇
Untuk menghitung cycle time yang diperlukan
Keterangan : T : cycle time
untuk menggali, swing dua kali dan buang/memuatkan ke
BC : kapasitas bucket (m3) truck dapat digunakan table‐Tabel berikut;
JM : kondisi manajemen dan medan kerja
BF : factor pengisian bucket T = t1 + 2 t2 + t3
Keterangan :
Faktor pengisian bucket (BF) ialah keadaan pengisian T = cycle time
pada waktu menggali yang kadang‐kadang penuh, kadang‐ t1 = waktu menggali
kadang peres dan mmungkin mala kurang. Sehingga pada t2 = waktu swing
t3 = waktu membuang
waktu menggali tidak selalu munjung terus atau peres terus.
Faktor pengisian ditunjukkan pada Tabel 9.
Tabel 10. Waktu Untuk Menggali (detik)
Tabel 9. Faktor Pengisian Bucket Komatzu Kondisi
Agak
Penggalian Mudah Sedang Sulit
Kondisi muatan Faktor Sulit
MUDAH Gali dan muatan material dari stockpile, Dalam Galian
0,8 – 1,0
atau material yang sudah digusur dengan
alat lain, sehingga tidak diperlukan <2 6 9 15 26
tenaga menggali yang besar dan bucket 2m–4m 7 11 17 28
dapat penuh >4 8 13 19 30
Misal : tanah pasir, tanah gembur.
SEDANG Gali dan mujat dari stockpile yang 0,6 – 0,8
Tabel 11. Waktu untuk swing (detik)
memerlukan tekanan yang cukup,
kapasitas bucket kurang dapat munjung. SWING DERAJAT WAKTU
Misal : pasir kering, tanah lempung lunak,
AGAK kerikil. 0,5 – 0,6 450‐ 4–7
SULIT Sulit untuk mengisi bucket pada jenis
900
material yang digali 5‐8
Misal : batu‐batuan, lempung keras, kerikil
berpasir,
900 > 4
tanah berpasir, Lumpur.
SULIT
Menggali pada batu‐batuan yang tidak 0,4 – 0,5
beraturan bentuknya yang sulit diambil Waktu untuk membuang
a. Tempat buang sempit, misalnya truck = 5 – 8 detik
b. Tempat buang longgar, misalnya stockpile = 3 – 6 detik

71

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI


PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI
70 71
Contoh 2: Untuk menggali parit sedalam 4,5 meter BAB X
digunakan backhoe PC 120 – 1 Komatzu.
Sudut swing 900, tanah lempung lunak, swell LOADER
30%. Kondisi medan baik, manajemen baik,
tanah hasil galian diangkut dengan truk.
Loader adalah alat pemuat material hasil
Berapakah prakiraan produksi backhoe perjamnya ?
galian/gusuran alat galian yang tidak dapat langsung
1). Bucket factor untuk tanah lempung lunak 0,80 dimuatkan ke alat angkut, misalnya bulldozer, grader dan
2). Kapasitas bucket PC 120–1=0,45 m3 peres (Tabel 10) lain‐lainnya. Pada prinsipnya loader adalah alat pembantu
3). JM = 0,75 (baik/baik) untuk memuatkan dari stockpile ke kendaraan angkut atau
4). Cycle time : ‐ gali dalam 4,5 alat‐alat lain, di samping dapat juga berfungsi untuk
m\ kondisi sedang t1 = 13 detik pekerjaan awal yang umum, misalnya clearing ringan,
menggusur bongkaran, menggusur tonggak kayu kecil,
- swing 900 - t2 = 7 detik
menggali pondasi basement dan lain‐lain. Sebagai
- buang ke truk t3 = 8 detik
pengangkut material dalam jarak pendek juga lebih baik
T = 13 + 2 x 7 + 8 = 35 detik atau
daripada bulldozer, karena pada bulldozer ada material yang
= 0,58 menit
tercecer, sedang pada loader material tidak ada yang tercecer.
Produksi + (60/0,858) x 0,45 x 0,080 x 0,75 = 27,93 m3/jam (LM)
Macam loader ditinjau dari alat bergeraknya dibedakan
dua macam, ialah loader dengan roda rantai (crawler loader)
dan loader dengan roda karet, (wheel loader). Sedang jika
ditinjau dari alat kendali bucket, ada yang dikendalikan
dengan kabel dan ada yang dikendalikan secara hidrolis.
Untuk wheel loader sendiri dibedakan dalam dua macam
ialah :
a. Rear Stear, dengan alat kemudi berada di belakang,
b. Articulated Wheel loader, kemudi ada di depan dan roda
depan atau bucket dapat dibelokkan membuat sudut
sampai 400 dari sumbu memanjang alat.
Untuk bekerja dengan loader perlu diperhatikan
stabilitas alat pada waktu membawa muatan/beban, harus
dijaga agar alattidak terguling ke depan. Untuk bekerja
dengan loader terdapat adanya Static Tipping Load, ialah berat
minimal beban pada pusat berat beban bucket yang
menyebabkan terangkatnya bagian belakang alat untuk

72 73

72 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 73
Crawler Loader, atau terangkatnya roda belakang alat untuk kondisi kerja/efisiensi kerja. Seperti halnya pada alat lain,
Wheel Loader. cycle time untuk loader terdiri atas “fixed time” (waktu
tetap) dan “variable time” (waktu tidak tetap), waktu tetap
Static Tipping Load dihitung berdasar keadaan berikut : yang diperlukan ialah untuk gerakan‐gerakan berikut :
a. loader bekerja pada permukaan tanah keras & statis,
b. unit alat bekerja pada standard operasinya, a. Raise Time, ialah waktu dalam detik, yang diperlukan untuk
C. bucket dalam posisi miring ke belakang, menurunkan bucket dari posisi dasar ke atas permukaan
d. bucket pada posisi memuat maksimal ke depan. tanah.
Dari Static Tipping Load yang tersedia pada alat, maka b. Lower Time, ialah waktu dalam detik, yang diperlukan untuk
menurunkan bucket kosong dari posisi tertinggi pada posisi
kemampuan angkat operasinya (operating Load) dapat diambil
dasar.
sebesar 50% dari static tipping load untuk wheel loader, C. Dump Time, ialah waktu dalam detik, yang diperlukan untuk
sedang untuk crawler loader dapat diambil sebesar 35% dari menggerakkan bucket dari posisi muat maksimal untuk
static tipping load alatnya. Hal ini ditentukan berdasarkan membuang muatan (dump).
standard SAE (Society Automotive Engineers).
Untuk pemilihan alat yang akan digunakan beberapa
Cara Kerja Loader urutan hitungan/prakiraan yang perlu adalah sebagai
berikut.
Loader bekerja dengan gerakan‐gerakan dasar pada
a. Hitung terlebih dahulu produksi yang diperlukan.
bucket dan cara membawa muatan untuk dimuatkan ke alat
angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting b. Hitung prakiraan cycle time‐nya.
ialah menurunkan bucket di atas permukaan tanah, C. Tentukan besarnya beban angkut persiklus dalam
mendorong ke depan (memuat/menggusur), mengangkat volume (m3) atau dalam berat (kg).
bucket, memba- wa dan membuang muatan.
d. Pilihlah ukuran bucket.
Apabila material harus dimuatkan ke alat angkut,
misalnya truk, ada beberapa cara-cara pemuatan ialah : e. Pilihlah ukuran alat dengan ukuranbucket dan beban
a. V loading, ialah cara pemuatan dengan lintasan seperti angkat yang sesuai dengan produksi yang harus
bentuk huruf V, dihasilkan.
b. loading, truk berada di belakang loader, kemudian
lintasan seperti membuat garis tegak lurus, Produksi Wheel Loader menurut Caterpillar
C. Cross loading, cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif, Caterpillar memberikan basic cycle time antara 0,45‐0,55
Overhead loading, dengan Loader khusus, bucket dapat menit, yang didasarkan pada permukaan tanah keras, dan
digerakkan melintasi di atas kabin operator. didasarkan pada 4 gerakan dasar, serta sudah termasuk muat,
buang dan angkut dalam jarak minimal. Beberapa model
Produksi Loader wheel loader caterpillar diberikan sebagai contoh seperti
Untuk menghitung produksi loader, faktor yang pada table 12.
mempengaruhi adalah ukuran bucket, cycle time dan

74 75

74 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 75
Tabel 12. Wheel Loader Caterpillar b. b. Hasil timbunan
dari conveyor atau - 0,04 atau lebih
Model, Kapasitas Bucket (m3), Static Tipping Load (kg) dozer < 3m + 0,04 atau lebih
- 0,04 atau lebih
Munjung Peres Lurus Membuat c. Hasil buangan truk
+ 0,04 atau lebih
sudut 350 + 0,04 atau lebih
910 1,00 0,67 4.504 4.062 3. Lain‐lain
920 1,15 0,91 5.923 5.443 a. Truk dan loader milik + 0,04 atau lebih
930 1,53 1,15 7.230 6.676 sendiri
950 B 2,40 2,03 10.360 9.550 b. Truk dan loader
966D 3,10 2,60 13.774 12.667 bukan milik sendiri
980C 4,00 3,45 18.490 16.945 c. Operasi tetap
988B 5,40 4,50 22.450 20.290 d. Operasi tidak tetap
992C 10,32 8,56 48.133 43.206 e. Tempat buang sempit
Tempat buang luas
Faktor-faktor yang akan mempengaruhi basic cycle
time adalah material yang dibawa, asal material, tempat
pembuangan, dans akan keadaan alat‐alat sendiri. Tabel 13 Karena jumlah tiap kali membawa material tidak selalu
menunjukkan factor‐faktor tersebut. tepat dengan kapasitas bucket, ada kalanya bucket dapat
penuh, tetapi ada kalanya kurang penuh, hal ini tergantung
Tabel 13. Faktor Cycle Time Wheel Caterpillar material yang dibawa, maka perlu adanya koreksi Bucket Fill
Factor (BFF) seperti yang diberikan di bawah ini.
Kondisi Material Penambahan/Pengurangan
Tabel 14. Bucket Wheel Loader Caterpillar
Waktu (Menit)
1. Bahan Bahan BFF (%)
a. Campuran + 0,02 1. Material Lepas
b. Diameter sampai + 0,02
a. Butiran basah tercampur 95 – 100
dengan 3mm - 0,02
b. Butiran seragam sampai dengan 3mm 95 – 100
c. Dia. 3mm ‐ Dia. 0 c. Butiran 3mm – 9mm 90 – 95
20mm + 0,03 atau lebih
d. Butiran 12mm – 20mm 85 – 90
d. Dia. 20mm ‐ Dia. + 0,04 atau lebih e. 24mm 85 – 90
150mm 2. Material
e. Dia. ≥ 150mm Pecah
f. Asli atau pecah/hancur 0 a. Gradasi baik 80 – 85
b. Gradasi sedang 75 – 80
2. Mengambil dari timbunan + 0,01 c. Gradasi jelek 60 – 65
a. Hasil timbunan dari
conveyor atau dozer + 0,02
3m

76 77

76 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 77
Contoh 3: Suatu proyek membutuhkan material 250 Produksi Wheel Loader menurut Komatsu.
t/jam untuk dimuatkan ke truk. Jenis material
Menurut Komatsu untuk menghitung produksi wheel
kerikil 9 mm, dari stockpile setinggi6 meter,
loader digunakan rumus berikut :
berat volume 1660/m3. Truk kapasitas 9 m3
yang dimiliki oleh tiga kontraktor, cara muat
Produksi  60  BC 
tetap, permukaan tanah keras. �
Cycle Time : JM  BFm
� 3 / jam(LM )

- basic cycle time = 0,5 menit �



- material 9 mm = ‐ 0,02 menit Keterangan : T = cycle time (menit)
- truk sewa = + 0,04 menit BC = kapasitas bucket (m3)
JM = kondisi manajemen dan medan kerja
- operasi tetap = ‐ 0,02 menit
BF = faktor pengisisan bucket
- stockpile 6 m = 0 menit Kapasitas bucket dan kemampuan alat dapat ditentukan dari
T = 0,50 menit Tabel 15.
Jumlah siklus = (60/0,50)= 120 siklus/jam Tabel 15. Kemampuan Wheel Loader Komatsu
Model Kapasitas Bucket Static Tipping Load (kg) Kecepatan (km/jam)

- Berat material 1660 kg/m3 = 1,66 t/m3 (m3) Lurus Membelok Peres Mundur
- Produksi yang dibutuhkan rata-rata =
(250/1,66)=150m3/jam W.20 0,60 2.400 2.150 7,5‐25 5‐10

- Volume yang dibutuhkan per‐siklus= (250/120) = 1,25 m3


- Bucket Fill Factor = 0,95- W.20 0,80 2.940 2.635 7,5‐25 5‐10

- JM = 0,75 (baik/baik)
W.20 1,20 4.350 3.800 7,2‐34,5 7,2‐35

Kapasitas bucket yang diperlukan


=( 1,25/(0,95x0,75))= 1,754 m3. W.20 1,40 5.170 4.240 7,6‐38,1 7,6‐38,3

Kapasitas angkut yg dibutuhkan = 1,754 x 1660 = 2912 kg.


W.20 1,70 6.690 6.080 7,1‐34,5 7,1‐34,5

Dipilih Loader 950B ;


W.20 2,30 9.670 8.700 7,5‐30,4 8,0‐32,3
Kapasitas angkat = 50% x 9550 kg= 4775 kg > 2912kg
Kapasitas bucket 2,03 m3 : W.20 3,30 13.150 11.840 7,1‐30 7,5‐32,3
2,03 x 1660 = 3368,8 kg < 4775 kg
OK ! Loader tidak terguling W.20 3,50 14.300 12.900 7‐40 7‐40

W.20 5.70 27.200 24.450 7.2‐32.6 7.2‐32.6

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 79


78 79
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI
Untuk menentukan cycle time dibedakan dalam cara Operasi cross loading, dengan hydraulic shift drive, jarak
pemuatan sebagai berikut : angkut 10 meter. Tanah dari jenis lempung berpasir dengan
a). Cara pemuatan cross loading T D/F + D/R +Z berat volume 1640 kg/m3. Kondisi medan baik, manajemen
b). Cara pemuatan V Loading atau loading T = 2 (D/F+D/F) baik.

+Z BF = 0,9 (Tabel III-12)


c). Cara pemuatan load and carry Kecepatan maju = 7 km/jam
Keterangan : T = cycle time Kecepatan mundur = 7 km/jam
D = jarak angkut (meter) Cycle time T =
F = kecepatan maju (meter/menit) Catatan : 1 km/jam = 16,667 meter/menit
R = kecepatan mundur (meter/menit)
F =7 x 0,8 = 5,6 km/jam = 93,3 m/menit
R = 7 x 0,8 = 5,6 km/jam = 93,3 m/menit
Z = waktu tetap/Fixed time (menit)
Z = 0,3 (Tabel III‐19)

Waktu tetap adalah waktu yang dibutuhkan untuk T =


pindah gigi, muat, putar, buang dan waktu tunggu dari truk, Produksi =
yang dinyatakan dalam menit. Besarnya waktu tetap Cek terhadap kestabilan alat
ditentukan dari Tabel 16. STL = 12.900 kg (waktu membelok)
Tabel 16. Waktu Tetap untuk Wheel Loader Komatsu Kapasitas angkat = 50% x 12.900 = 6.450 kg
(menit) Berat muatan = 3,5 x 1640
Cara Muat Loading Cross Loading Load & Carry = 5740 kg Kap.angkat 6.450 kg
dapat
Direct drive
0,25 0,35 ‐ ditentukan
Hydraulic
0,20 0,30 ‐ dari Tabel III‐
shift driver
12.
Torqlow 0,20 0,30 0,35
drive
Contoh 3-8: Sebuah Wheel
Karena Loader
pada setiap Komatsu
mengambil/ W.170 dengan
memuat bucket 3,5 m3
80 tanah bucket 81 bekerja untuk
dari loader memuatkan
tidak selalu tanah ke truk
penuh, maka dengan
perlu kondisi
dikoreksi sebagai
dengan berikut :
bucket fill
factor yang
besarnya
tergantung
material yang
dimuat, dan
Loader aman bekerja

P P
E E

80 81
DAFTAR PUSTAKA

1. Bangun, FTA, 2009. Bagian I. Pengenalan Umum. Diktat


Kuliah Pengembangan Tanah Mekanik (PTM) dan
Alat-alat Berat. Departeman Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
2. Bangun, FTA, 2009. Bagian VII. Biaya Alat-alat Berat.
Diktat Kuliah Pengembangan Tanah Mekanik
(PTM) dan Alat-alat Berat. Departeman Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara.
3. Handbook of Caterpillar (the Internet downloaded, 2009).
4. Handbook of Komatsu (the Internet downloaded, 2009).
5. https://id.scribd.com/document/342439802/1-
pengenalan-Alat-Berat.
6. http://library.um.ac.id/images/stories/buku%20diktat%20
dosen/Diktat%20Sony/Alat%20%20Berat%20da
n%20Pemindahan%20Tanah%20Mekanis%20-
%20Bab%20I%20pembagian%20alat%20berat.p
df.
7. http://library.um.ac.id/images/stories/buku%20diktat%20
dosen/Diktat%20Sony/Alat%20%20Berat%20da
n%20Pemindahan%20Tanah%20Mekanis%20-
%20Bab%20I%20pembagian%20alat%20berat.p
df.
8. Kholil, A. 2012. Alat Berat. Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
9. Peurifoy, P.E., Ledbetter, W.B., Schexnayder, C.J.,
Construction Planning, Equipment, And
Methods,The McGraw‐Hill Companies, Inc., NY,
2007.
10. Rostiyanti, FS. 2008. Alat Berat untuk Proyek
Konstruksi. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
82 83

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DAN PERALATAN KONSTRUKSI 83


11. Soemardikatmodjo, I. 2003. Alat-alat Berat. TENTANG PENULIS
12. Wedhanto, S, 2009. Alat Berat dan Pemindahan Tanah
Mekanis. Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa, Jurusan Fahrizal Zulkarnain, lahir di Medan, 27
Teknik Sipil, Universitas Negeri Malang (UM). April 1975. Meraih gelar Sarjana Teknik dari
13. Wilopo D, 2009. Metode Konstruksi dan Alat-alat Berat. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Penerbit Universitas Indonesia (UI- Press). (UMSU) tahun 1998. Kemudian gelar Master
of Science dari Universiti Sains Malaysia
(USM) pada tahun 2000. Selanjutnya, gelar
Doktor of Philosophy (Ph.D) dari Universiti
Sains Malaysia (USM) pada tahun 2012.
Pada saat ini sebagai Ketua Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(UMSU). Selain menjadi dosen di Fakultas Teknik, dan
Program Pasca Sarjana, penulis juga aktif di Persatuan Insiyur
Indonesia (PII), Wilayah Sumatera Utara, serta meneliti
tentang teknologi beton, material beton, beton ringan, stuktur
beton bertulang pada bangunan.

84 85
84 P 85
P
E
PEMINDAHAN TANA H
MEK
DAN
ANIS
KONST
PERALAT
AN
RUKSI
Buku ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
harus diambil oleh mahasiswa. Secara umum buku ini
dilengkapi dengan teori yang dapat difahami mahasiswa,
serta dapat menguji pemahaman terkait dengan materi
111111111111111111111111111111
9786236888193 yang terdapat pada buku ini. Dalam buku akan dibahas
tentang "Pengenalan Alat-alat berat dan Contoh
ISBN 978-623-6888-18-6

Perhitungan Penggunaan Alat Berat".


111111111111111111111111111111
9786236888186

Anda mungkin juga menyukai