BUKU IV
SPESIFIKASI UMUM
JASA PEMBORONGAN
PEKERJAAN PEMELIHARAAN PERIODIK (SCRAPPING
FILLING OVERLAY), DAN MARKA SFO PADA RUAS
JALAN TOL JAKARTA-BOGOR-CIAWI
TAHUN 2022
Sumber Pendanaan
RKAP PT JASAMARGA TOLLROAD MAINTENANCE
TAHUN 2022
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
BAB 1
U M U M
S1.01 SINGKATAN-SINGKATAN
Selain definisi-definisi yang dinyatakan dalam Ketentuan Umum Kontrak,
singkatan-singkatan berikut, yang digunakan dalam Spesifikasi Umum & Daftar
Kuantitas dan Harga, harus ditafsirkan sebagai berikut :
C.B.R. - California Bearing Ratio
cm - centimeter
Cov. Pl - Cover plate
cu.m. atau m3 - meter kubik
Dia atau Ø - Diameter
Diaph. - Diaphragm (Diafragma)
Drg atau Dwg - Drawing (Gambar)
Ea - Each (Buah)
Guss - Gusset
Hp. - Horse Power (Tenaga Kuda)
kg. - Kilogram
L.M. atau m lin.m - linear meter
lt - liter
Max. - Maksimum
Min. - Minimum
mm - milimeter
No. - Nomor
P.C - Prestressed Concrete
R.C - Reinforced Concrete (Beton bertulang)
Rp. - Rupiah
Sht. - Sheet
Spl. - Splice (sambungan)
sq.cm atau cm2 - sentimeter persegi
sq.m atau m2 - meter persegi
T atau ton - metrik ton
W atau WA - Berat
FS 45 - Flexure Strenght 45 kg/cm²
ACP - Aluminium Composite Panel
JMTM - PT. Jasamarga Toll Road Maintenance
S1.02 MATERIAL
S1.02 (1) Kecuali bila ditetapkan lain dalam Kontrak ini, seluruh barang material yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat
lainnya, harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang
dimaksudkan.
Kecuali bila ditentukan lain dalam kontrak ini setiap keterangan mengenai
peralatan, material, barang atau proses paten, dalam bentuk nama dagang, buatan
atau nomor katalog harus dianggap sebagai penentu standar atau kualitas dan tidak
SU1 - 1
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.04 ROYALTI
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk segala kompensasi dan royalti material
galian. Untuk kompensasi dan royalti ini, tidak akan diadakan pembayaran
terpisah, tetapi sudah harus termasuk ke dalam Harga Satuan dan Harga Total yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
SU1 - 2
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
dan Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab atas pemakaian tanah tersebut.
Kecuali bila ditentukan dalam Spesifikasi Khusus atau pada waktu Pelelangan.
Pembayaran untuk tempat kerja ini sebagaimana ditentukan dalam Pasal S1.20
“Mobilisasi”.
SU1 - 3
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
(c) Bangunan untuk Kantor dan akomodasi harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga bebas dari pencemaran operasi instalasi aspal atau konstruksi.
(d) Bangunan harus mengikuti persyaratan / standar yang berlaku, sesuai dengan
ketentuan ijin pendirian bangunan dan Undang Undang yang berlaku di
wilayah Republik Indonesia.
(e) Bangunan yang diperlukan untuk penyimpanan bahan-bahan harus diisolasi
dengan sempurna untuk mencegah kerusakan bahan-bahan yang disimpan.
(f) Dengan persetujuan dari Satuan Tugas, pengadaan bangunan tersebut boleh
dengan cara menyewa atau boleh pula dibangun ditempat atau dengan
konstruksi prefabrikasi.
(g) Kantor lapangan dan gudang penyimpanan sementara harus dibangun di atas
pondasi yang layak dan dilengkapi dengan sambungan untuk pelayanan utilitas
air, komunikasi dan listrik.
(h) Bahan-bahan, peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam bangunan
tersebut harus baru sesuai dengan maksud yang diperlukan, dan tidak boleh
melanggar kode-kode atau peraturan jasa konstruksi yang berlaku.
(i) Lokasi untuk Kantor lapangan dan sejenisnya harus ditimbun dan diratakan
untuk dibuat struktur bangunan, harus bebas pengaliran, dikelilingi oleh pagar
yang disetujui dan dilengkapi dengan jalan masuk dan tempat parkir kendaraan
roda empat yang berkerikil/ agregat kelas A.
(j) Selama jangka waktu pelaksanaan dari Waktu Kontrak, Kontraktor harus
menyediakan fasilitas penerangan, komunikasi dan instalasinya. Sebuah
pembangkit listrik yang siap pakai dari kapasitas minimum 2.200 watt harus
disediakan di tempat kerja pada setiap saat oleh Kontraktor untuk menjaga
aliran listrik bilamana karena sesuatu hal terjadi kerusakan pada aliran utama.
(k) Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadam kebakaran di dalam semua
barak, Kantor, gudang dan bengkel.
(l) Kontraktor harus menyediakan sarana komunikasi : telepon, internet,
facsimile, radio dan alat-alat komunikasi lainnya.
(m) Kontraktor harus menyediakan air bersih yang dapat diminum setelah dimasak,
sarana kompor gas dan peturasan.
(n) Di luar kebutuhan sebagaiman diuraikan dalam pasal ini ayat (a) sampai
dengan ayat (m), Kontraktor harus menyediakan sebuah bangunan Direksi Kit
yang berada di lapangan pekerjaan (job site) untuk kepentingan pengawasan
pekerjaan/ proyek. Operasional penggunaan bangunan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Syarat-syarat umum bangunan Direksi Kit adalah :
1) Luas minimum bangunan 100 m2, dilengkapi fasilitas listrik dan air bersih.
2) Terdiri dari : 1 (satu) ruang Satuan Tugas/ Pengawas Proyek (40 m2) ; 1 (satu)
ruang Konsultan Pengawas (24 m2) ; 1 (satu) ruang pertemuan yang minimum
dapat menampung 10 orang, mushola, dapur kecil (pantry) dan toilet.
3) Seluruh ruang masing-masing dilengkapi meja-kursi kerja, papan putih (white
board) dan almari (filing cabinet).
SU1 - 4
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
4) Dilengkapi 1 (satu) set computer dan printer Ukuran A-3 serta 1 (satu) set
mesin fotokopi/ scan.
5) Dilengkapi penyejuk udara (air conditioner) di setiap ruangan.
6) Pasokan listrik yang cukup.
7) Alat komunikasi, internet yang dapat langsung berhubungan ke Lapangan dan
ke kantor Kontraktor, Konsultan Pengawas dan Proyek.
S1.10 LABORATORIUM
Kontraktor harus menyediakan, melengkapi dan memelihara, selama masa
pelaksanaan pekerjaaan dan masa berlakunya Kontrak, laboratorium yang
memadai, dan bisa dipindah-pindah lengkap dengan fasilitas, furniture, peralatan,
personil, perlengkapan dan instalasinya; untuk digunakan sendiri maupun oleh
Konsultan Pengawas. Laboratorium ini dioperasikan oleh Kontraktor di bawah
pengawasan Konsultan Pengawas.
Laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan dan material yang dibutuhkan
untuk melakukan pemeriksaan (tes) standar yang ditentukan dalam Spesifikasi ini.
Kelompok 1
1. Test on Penetration Graded Asphalt Cement (M20)
2. Test on Portland Cement (M85)
3. Test on Concrete Drain and Pipe (M86)
4. Compressive & Flexure Strength of Concrete Speciments (T22)
5. Abrasion of Aggregate by Los Angeles Machine (T96)
6. Extraction of Bitumen (T164)
7. Effect of Water on Bituminous Mixture (T165)
8. Marshall Resistance to Flow (T245)
9. Test material Thermoplastic Bercampur Glass beads ( AASTHO M 249 )
10. Test Material Glass Beads Tipe A & B ( AASTHO M 247 )
SU1 - 5
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU1 - 6
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.11 (2) Sebagai keharusan dari Kontrak ini dan tanpa biaya tambahan, Kontraktor harus
menyediakan khusus untuk digunakan oleh Konsultan Pengawas segala peralatan,
instrumen, personil dan tenaga survai, dan lain-lain material yang mungkin
dibutuhkan oleh Konsultan Pengawas dalam memeriksa pemasangan / pematokan
(setting out) atau untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. Peralatan dan
personil survai harus meliputi, tetapi tidak hanya terbatas pada :
(a) 2 orang surveyor ahli geodesi/ topografi
6 orang pekerja surveyor
(b) Peralatan Survai :
Minimal 1 (satu) Set Total Station (TS)) dan 2 (dua) Set Prisma optic yang
dilengkapi GPS; 2 Wild NAK levels; 2 pita meteran baja dengan panjang 50 m;
2 steel measuring rod (4 m); 20 target poles dengan tripod; patok-patok
survai; dan macam-macam alat yang diperlukan dalam survai. Semua peralatan
survai harus disediakan lengkap, termasuk tripod, dll.
Atas survai tersebut diatas tanggungan biaya sendiri, Kontraktor harus mengadakan
survai dan pengukuran tambahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan,
seperti patok kemiringan (slope stakes), temporary grade stakes, lay out dari jalan/
jembatan dan gorong-gorong/ dranase, offset line, dan lain-lain. Kontraktor harus
bertanggungjawab atas ketepatan pengukuran dan survai yang dikerjakan oleh
petugasnya.
Setiap tanda yang dibuat oleh Konsultan Pengawas ataupun oleh Kontraktor harus
dijaga baik-baik, bila terganggu atau rusak harus segera diperbaiki oleh Kontraktor
atas tanggungan biaya sendiri. Setiap jenis pekerjaan, dari bagian apapun, tidak boleh
dikerjakan sebelum persiapannya (setting out) dan pengukuran kondisi topografi
eksisting selesai dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
S1.11 (3) Kontraktor harus mengajukan tiga salinan (copy) gambar penampang memanjang
(plan-profile) dan melintang (cross section) eksisting dan rencana kepada
Konsultan Pengawas sebagaimana ditentukan oleh Pasal S4.02. Konsultan
SU1 - 7
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Pengawas akan mengesahkan salah satu salinan atau merevisinya jika diperlukan,
kemudian mengembalikannya kepada Kontraktor.
Kontraktor harus mengajukan lagi salinan gambar penampang memanjang dan
melintang sebagaimana untuk persetujuan tersebut di atas, bila Konsultan
Pengawas perlu mengadakan perubahan/revisi.
Penampang memanjang dan melintang dari Kontraktor harus digambar di atas kertas
HVS 80 Gr ukuran A-3 untuk kemungkinan digandakan. Bila penampang
memanjang dan melintang itu akhirnya disetujui, maka Kontraktor harus
menyerahkan Gambar asli dan 4 (empat) lembar hasil penggandaan (copy), masing-
masing 3 (tiga) lembar untuk Konsultan Pengawas dan 1 (satu) lembar untuk Satuan
Tugas. Gambar Asli disimpan oleh Satuan Tugas/ Pemilik Pekerjaan.
Gambar penampang memanjang dan melintang harus memakai judul dan ukuran
sesuai dengan yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
S1.11 (4) Biaya dari upaya memenuhi ketentuan Pasal ini dianggap sudah termasuk dalam
Harga Satuan Pekerjaan dalam Penawaran untuk mata pembayaran dalam Kontrak
ini.
S1.12 (2) Bila diminta oleh Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas, Kontraktor harus
memberikan penjelasan lengkap tertulis mengenai tempat asal diperolehnya
material dan tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan.
S1.13 KESELAMATAN
S1.13 (1) Kontraktor harus bertanggung jawab atas keselamatan umum yang melewati lokasi
pekerjaan. Segala penggalian, bangunan dan hal-hal lain yang mungkin berbahaya
bagi umum harus dipagari dan dilengkapi tanda peringatan sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas, dan Kontraktor harus menyediakan penjaga lalu-lintas
(flagman) untuk pengamanan pengguna jalan dan menjamin keselamatan
pengguna jalan dan umum setiap saat. Jalan yang sudah ada harus dipelihara
dengan kondisi yang aman, kecuali bila Kontraktor membuat penggantinya sesuai
dengan persetujuan Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas.
S1.13 (2) Setiap pekerjaan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memperkecil
kemungkinan bahaya bagi masyarakat umum, pengguna jalan dan atau pekerja
setempat.
S1.13 (3) Biaya atas upaya untuk memenuhi ketentuan Pasal ini tidak akan dibayar langsung,
tetapi dianggap sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan Penawaran untuk
setiap mata pembayaran dalam Kontrak ini.
SU1 - 8
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.14 (2) Sebelum membuat jalan sementara, Kontraktor harus menyelesaikan segala
persiapan, termasuk pembayaran bila perlu, dengan menghubungi penguasa/
pemerintah setempat atau pemilik tanah yang terkait, atas pemakaian tanah itu, dan
harus disertai persetujuan dari Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas.
S1.14 (3) Bila diperlukan, Kontraktor harus menyerahkan gambar rencana jalan sementara
untuk memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas. Gambar detail tersebut harus
mencakup alinemen horisontal dan vertikal, penampang melintang dan memanjang,
konstruksi perkerasan, drainase, rambu-rambu, lampu-lampu dan masa dipakainya
jalan/ jembatan sementara.
S1.14 (4) Kontraktor harus menyelesaikan segala persiapan yang diperlukan untuk lintasan di
sepanjang bagian jalan yang bersangkutan dengan Kontrak ini, bagi segala
Construction Plant, material dan tenaga kerja dari kontraktor lain yang terlibat
dalam pembuatan rentang jalan yang berdekatan. Untuk keperluan itu, maka
Kontraktor dan kontraktor-kontraktor lain yang berkepentingan dalam pembuatan
jalan yang berdekatan itu sampai titik mereka akan berpapasan, dalam waktu
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari dan apabila perlu, meminta ijin dari Satuan
Tugas dan atau Konsultan Pengawas untuk melintas dan harus menyerahkan jadwal
pelintasan itu.
Setelah Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas mengijinkan dan menyetujui
jadwal pelintasan, maka baik Kontraktor yang memohon melintas maupun
Kontraktor yang diminta ijin harus bersama-sama menjaga jadwal yang sudah
disetujui oleh Satuan Tugas dan Konsultan Pengawas, tanpa ada hak untuk
menuntut pembayaran ekstra atas konsekuensi pembatasan pelintasan atau
penundaan pekerjaan sehubungan dengan jadwal itu.
S1.14 (5) Pembayaran untuk jalan sementara akan dilakukan sebagaimana ditetapkan dalam
Pasal S1.19 "Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas".
SU1 - 9
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.16 (2) Bila diminta atau diperintahkan oleh Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas,
Kontraktor harus menyediakan dan menempatkan petugas pemberi isyarat
(flagmen) yang tugasnya adalah mengatur lalu lintas yang terjadi di lokasi kerja.
S1.16 (3) Selain ketentuan (1) dan (2) di atas, Kontraktor harus menyediakan dan memasang
rambu-rambu petunjuk dan rambu-rambu peringatan tertentu dalam atau di sekitar
lokasi proyek, sebagaimana diminta Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas.
S1.16 (4) Untuk memperkecil gangguan terhadap arus lalu lintas maka Kontraktor harus
memasang pagar sementara di sekeliling tempat kerjanya untuk menunjukkan batas
yang dapat dilihat antara tempat kerja dan lalu lintas di dekatnya. Batas pagar itu
harus setinggi minimal 2.10 m, dan lalu-lalang manusia, material dan para pekerja ke
dalam dan ke luar dari daerah pagar harus diatur oleh petugas isyarat (flagmen).
S1.16 (5) Pembayaran untuk pekerjaan pengaturan lalu lintas ditetapkan dalam Pasal S1.19
"Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu lintas".
SU1 - 10
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Kontraktor harus bekerja sama dengan petugas lalu-lintas atau instansi terkait
dalam hal pengaturan lalu lintas dan semua detail harus disetujui terlebih dahulu
oleh Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas.
Biaya atas upaya untuk memenuhi ketentuan Pasal ini dianggap sudah termasuk ke
dalam mata pembayaran S1.19 (Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas).
SU1 - 11
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.20 (2) Pekerjaan juga akan meliputi demobilisasi dari tempat kerja oleh Kontraktor pada
akhir masa pelaksanaan pekerjaan (Construction Period), termasuk pembongkaran
semua instalasi, instalasi konstruksi dan peralatan dari tanah milik Pemerintah,
serta pemulihan tempat kerja pada kondisi semula sebelum permulaan pekerjaan.
S1.20 (3) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari Perintah Mulai Kerja (Noticeto Proceed),
Kontraktor harus menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas
untuk diperiksa dan kemudian disetujui Satuan Tugas dan akan dinyatakan
(persetujuannya) sebelum tanggal permulaan berlakunya Kontrak. Mobilisasi ini
harus diselesaikan dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari. Apabila beberapa
instalasi atau butir peralatan atau perlengkapan yang diminta oleh Satuan
Tugas/Pemberi Tugas setelah diserahterimakan berdasarkan mata pembayaran yang
disetujui oleh kedua belah pihak tidak dapat dipenuhi, maka kedua belah pihak juga
dapat bersepakat mengenai pengurangan atas biaya mobilisasi, dan pengurangan ini
akan berlaku pada tanggal disetujuinya pengambilalihan itu.
S1.20 (4) Pembayaran-pembayaran dalam Pasal ini akan dilaksanakan dalam 3 (tiga) kali
angsuran untuk setiap mata pembayaran sebagai berikut :
- 30 % (tiga puluh persen) setelah selesai kantor, ruang laboratorium, perumahan
dan fasilitas lainnya untuk kepentingan Kontraktor;
- 50 % (lima puluh persen) setelah selesai mobilisasi dan diterima Satuan Tugas;
- 20 % (dua puluh persen) pada Sertifikat Akhir setelah selesainya seluruh
pembersihan dan pemulihan tempat kerja sebagaimana mestinya.
S1.21 (2) Bila konstruksi separuh lebar diperlukan, maka pekerjaan gorong-gorong yang
dimulai pada musim kemarau harus sudah selesai dan badan jalan yang berdekatan
SU1 - 13
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
harus sudah selesai sehingga paling tidak sebagian lebar jalan tersebut bisa
digunakan oleh lalu lintas umum pada musim hujan.
S1.21 (3) Bila diperlukan lalu lintas satu jalur pada panjang tertentu dari jalan yang sedang
dikerjakan atau yang berdekatan maka untuk memelihara arus lalu lintas,
Kontraktor harus menyediakan jalan satu lajur dengan lebar sekurang-kurangnya
tiga setengah meter pada jalan atau badan jalan (embankment) agar lalu lintas tetap
terbuka, atau diperlebar sebagaimana diperlukan dengan memperkuat bahu jalan
dan sebagainya.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya sedemikian rupa sehingga
memperkecil kemungkinan gangguan, dan rintangan terhadap lalu lintas, dan harus
bertanggung jawab atas pengaturan lalu lintas yang melintasi ruas jalan satu lajur itu.
S1.26 PEKERJAAN DAN PENANGANAN PADA ALIRAN AIR YANG SUDAH ADA
S1.26 (1) Kontraktor harus mengambil semua langkah yang perlu untuk mengeringkan daerah
pekerjaan jika Konsultan Pengawas berpendapat bahwa hal ini adalah perlu demi
kelangsungan dan kelancaran dari pekerjaan yang sedang berlangsung, dan untuk
perlindungan bagi pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan atau sudah selesai.
Pemompaan air harus dilaksanakan dimana perlu untuk menjamin bahwa air tidak
menggenangi lokasi pekerjaan.
S1.26 (2) Bila suatu penggalian atau pengerukan dasar sungai tidak dapat dihindari untuk
pelaksanaan pekerjaan yang layak, maka Kontraktor, setelah pekerjaan diselesaikan,
harus menimbun kembali semua penggalian tersebut sampai kepermukaan tanah asal
atau dasar sungai dengan bahan-bahan yang disetujui Konsultan Pengawas.
SU1 - 14
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.26 (3) Dimana stabilisasi timbunan atau pekerjaan permanen lainnya dari Kontrak akan
menghalangi tanpa dapat dihindari seluruh atau sebagian saluran air yang ada,
maka saluran air tersebut harus dipindahkan untuk menjamin aliran yang tak
terhalang oleh pekerjaan pada ketinggian aliran biasa.
S1.26 (4) Pemindahan saluran air tersebut harus mempertahankan kelandaian lantai dasar
saluran yang ada dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
menyebabkan gerusan yang merusak baik pada pekerjaan maupun pada tanah milik
yang berdampingan.
S1.26 (6) Terkecuali untuk pembayaran tambahan dalam Bab 5 dari Spesifikasi ini (Galian
Struktur), semua biaya dari upaya Kontraktor untuk memenuhi ketentuan (1) di
atas dianggap sudah tercakup ke dalam mata pembayaran ini.
Pembayaran ini berarti mencakup :
(a) Semua pengeluaran yang terjadi dalam upaya penyediaan dam, pompa,
koferdam sementara, pengarahan kembali aliran air, atau metoda-metoda lain
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
(b) Semua pengeluaran dari upaya Kontraktor untuk mentaati seluruh peraturan
dan undang-undang pemerintah berkenaan dengan penggangguan dan
penanganan aliran air pada kanal-kanal, saluran air, atau pipa yang terkait.
S1.26 (7) Pembayaran lump sum tersebut dianggap sebagai kompensasi untuk semua
pengeluaran dalam pelaksanaan pekerjaan, dan perkiraan Kontraktor harus
didasarkan pada penelitian menyeluruh terhadap pekerjaan terkait dan dianggap
mencakup biaya pekerjaan dalam segala musim pada tahun itu dan untuk pekerjaan
dalam aliran air bah maupun air kotor.
S1.26 (8) Pembayaran lump sum akan dilaksanakan dalam angsuran sesuai dengan
pertimbangan Satuan Tugas, dan didasarkan pada jumlah total pekerjaan tersebut
dalam Kontrak.
SU1 - 15
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Bila dalam Daftar Kuantitas dan Harga menyatakan pembayaran atas dasar satuan
ton, maka satuan ukuran adalah 1000 kilogram.
S1.29 (2) Kontraktor juga harus menyediakan mal datar secukupnya, termasuk satu mal datar
putar (rolling straigtedges), untuk memeriksa keratan permukaan jalan dan
permukaan bagian lainnya.
S1.29 (3) Penyediaan mal lengkung dan mal datar tidak akan dibayar langsung, tetapi
dianggap sudah tercakup kedalam berbagai mata pembayaran yang terkait dari
Daftar Kuantitas dan Harga.
SU1 - 16
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.31 (2) Dalam hal dimana "dasar pembayaran", Pasal atau bagian dari Pasal dalam
Spesifikasi ini yang berkenaan dengan mata pembayaran menunjukkan bahwa
Harga Kontrak (Contract Prices) telah tercakup dan merupakan kompensasi untuk
pekerjaan dan material pokok dalam butir tersebut, pekerjaan atau material itu tidak
akan diukur dan dibayar lagi pada butir pembiayaan lain yang mungkin ada pada
Pasal-pasal lain dalam Spesifikasi ini.
S1.31 (3) Pada tempat-tempat kerja tertentu, Kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya di
atas atau berdekatan dengan jalan yang sudah ada, agar mempermudah jalan yang
sudah ada menyatu dengan jalan baru. Bila hal ini mengakibatkan pelaksanaan
pekerjaan di daerah terlarang, keadaan ini tidak bisa dijadikan alasan untuk
menuntut tambahan biaya atau pun tambahan waktu. Sebelum memasukkan Harga
Satuan (unit prices) untuk mata pembayaran yang relevan, Kontraktor dianggap
telah mempelajari gambar rencana dan memperhitungkan pekerjaan-pekerjaan pada
daerah yang sangat terbatas (sulit) tersebut.
SU1 - 17
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas akan membuat catatan tentang
pelaksanaan pekerjaan lebih tersebut dan akan dicocokkan dengan catatan
Kontraktor. Catatan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih tersebut meskipun telah
disetujui, tidak akan membuat Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas terikat
dalam menentukan nilai pekerjaan lebih. Adapun yang menentukan nilai pekerjaan
lebih tersebut adalah hasil pengukuran sesuai dengan ketentuan di atas.
Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas akan mengoreksi dan menjelaskan
gambar-gambar rencana tersebut untuk kelengkapan yang telah disebut dalam
Spesifikasi. Dimana dimensi-dimensi dalam gambar dapat dihitung dengan teliti,
tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa gambar-gambar tersebut dibuat pada
skala yang benar.
Penyimpangan keadaan lapangan terhadap Gambar Rencana yang ada akan
ditentukan selanjutnya oleh Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas dan akan
disampaikan kepada Kontraktor secara tertulis. Kondisi hasil pekerjaan yang telah
selesai harus sesuai dengan kedataran, kemiringan, bentuk penampang dan dimensi
seperti yang tercantum dalam Gambar Rencana, kecuali bila Satuan Tugas dan atau
Konsultan Pengawas menentukan lain.
Pengawas cukup copy dari asli yang telah disetujui. Gambar kerja tersebut harus
memuat garis-garis penampang akhir dari rencana pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Pekerjaan yang memerlukan gambar kerja tidak boleh dimulai dan dilaksanakan
sebelum disetujuinya gambar kerja oleh Satuan Tugas dan atau Konsultan
Pengawas.
Tidak diadakan pembayaran tersendiri atas pelaksanaan ketentuan pasal ini. Biaya-
biaya yang mungkin timbul atas pelaksanaan ketentuan pada pasal ini harus sudah
diperhitungkan sejak penawaran sampai dengan pelaksanaan Kontrak oleh
Kontraktor.
Apabila ternyata Kontraktor lalai untuk melaksanakan ketentuan pada pasal ini
yang mana pekerjaan tersebut dinilai memerlukan gambar kerja, maka Satuan
Tugas dan atau Konsultan Pengawas dapat menghentikan pekerjaan yang
sedang/akan dilaksanakan sampai dengan dipenuhinya ketentuan pasal ini.
SU1 - 19
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU1 - 20
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Kontraktor harus memiliki dan mempersiapkan tidak kurang dari 10 (sepuluh) beban
pemberat masing-masing seberat 25 kilogram, dan harus membantu Konsultan
Pengawas dalam menguji timbangan.
Peralatan timbang standar, yang disahkan oleh Pemerintah, atau dimiliki pemerintah
lokal, dapat dipergunakan jika telah disetujui Konsultan Pengawas.
Lantai timbang truk untuk menimbang produk-produk bitumen harus dilengkapi
dengan peralatan cetak otomatis untuk mencatat waktu dan berat, dan satu salinan
dari setiap catatan berat menjadi milik Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas
setiap kali setelah pengukuran berat.
Satuan Tugas dapat menghapus ketentuan di atas mengenai peralatan cetak informasi
berat otomatis untuk material bitumen bila hal itu dipandang tidak perlu untuk
proyek tersebut. Bila alat tersebut dianggap tidak diperlukan, Kontraktor akan
memberitahu pada rapat penjelasan lelang (Pre-bid Conference).
S1.38 SPESIFIKASI
Bila material atau peralatan yang ditentukan harus sesuai dengan standar yang bukan
berasal dari Indonesia, hal itu berarti secara otomatis harus diganti/ dicari
kesetaraannya dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) bila memang sudah ada
pada waktu penawaran.
Bila pemakaian SNI ternyata tidak memadai menurut segi teknis pada tahap
pelaksanaan, Satuan Tugas akan melakukan langkah-langkah semestinya
berdasarkan pada rekomendasi Konsultan Pengawas.
SU1 - 21
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Kontraktor harus membuat salinan dari seluruh SNII, yang relevan dengan Kontrak
dan relevan dengan material atau peralatan yang disyaratkan dan memberi
terjemahannya dalam bahasa Inggris.
Kecuali untuk material yang disyaratkan dengan SNI, material-material yang
disyaratkan dengan standar Jepang dapat diganti dengan yang setara dari Amerika
Serikat dan sebaliknya, dengan persetujuan dari Satuan Tugas dan atau Konsultan
Pengawas. Permohonan yang berkenaan dengan penggantian itu harus dibuat dalam
jangka waktu 3 (tiga) hari setelah Pengumuman Pemenang Pelelangan (Notice of
Award), dan sebelum ada perintah penempatan peralatan test laboratorium.
Dalam Spesifikasi ini, material-material atau test-test yang telah disyaratkan sesuai
dengan SNI, JIS, AASHTO atau ASTM harus mengacu kepada revisi terakhir dari
Spesifikasi atau metoda test yang bersangkutan pada saat pelelangan, kecuali
ditentukan lain.
S1.39 TOLERANSI
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan sesuai
dengan toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi ini, dan toleransi lainnya yang
ditetapkan pada bagian lainnya.
SU1 - 22
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
b. Bahan-bahan Konstruksi
Semua material yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan setelah
memperoleh persetujuan dari Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas,
keseluruhan contoh tersebut harus tetap disimpan di tempat kerja.
c. Foto-foto Pekerjaan
Kontraktor harus membuat foto-foto pelaksanaan setiap mata pembayaran
pekerjaan mulai dari 0% , 25%, 50 %, 75% sampai dengan selesai 100 %, dan
dimasukkan ke dalam album on/off free dan diserahkan kepada Satuan Tugas
dan atau Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, paling
lambat pada saat Serah Terima Sementara hasil pekerjaan (PHO).
1) Bila ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka pada awal periode
pelaksanaan Kontraktor harus membuat dan menempatkan di lokasi
pekerjaan yang disetujui oleh Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas
papan nama proyek/ pekerjaan.
2) Ketentuan papan nama proyek :
• Tinggi huruf untuk nama proyek minimum 20 cm
• Tinggi huruf nama Kontraktor, Konsultan Pengawas dan PT. Jasamarga
Toll Road Maintenance (Pengguna Jasa) tidak boleh lebih tinggi
dibandingkan nama proyek.
SU1 - 23
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
• Dasar papan putih, tulisan nama proyek hitam atau biru, dimensi papan
menyesuaikan kebutuhan tulisan. Tinggi panel sisi bawah setelah
terpasang minimum 2,10 meter dari permukaan jalan
3) Lokasi pemasangan
• Tidak diijinkan di median jalan
• Tidak mengganggu fungsi rambu lalu lintas terdekat
• Tidak mengganggu estetika
• Tidak mengganggu fungsi bangunan / sarana perlengkapan jalan
b. Spanduk
Bila ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau atas perintah Satuan
Tugas dan atau Konsultan Pengawas, maka Kontraktor harus membuat spanduk
informasi.
Bahan kain spanduk harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Lebar minimum 1,20 m panjang menyesuaikan tulisan (+ 12.00 meter),
• Tinggi huruf (besar) minimum 30 cm,
• Untuk spanduk informasi pekerjaan harus diganti setiap bulan,
• Untuk spanduk informasi khusus, agar disesuaikan dengan sesuai instruksi
Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas kemudian.
• Lokasi penempatan spanduk sesuai persetujuan Satuan Tugas dan atau
Konsultan Pengawas,
• Kebutuhan spanduk informasi minimum harus disediakan sesuai dengan
daftar kuantitas & harga,
• Kebutuhan spanduk khusus minimum haru disediakan sesuai dengan daftar
kuantitas & harga,
• Setelah selesainya periode pelaksanaan Kontraktor harus melepas seluruh
spanduk yang tidak diperlukan lagi.
c. Selebaran
Bila ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau atas perintah Satuan
Tugas dan atau Konsultan Pengawas, maka Kontraktor harus membuat dan
menyediakan selebaran (leaflet).
Bahan selebaran yang berisi informasi memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Dimensi selebaran separo ukuran kertas A4 atau dimensi yang disetujui
oleh Satuan Tugas dan atau Konsultan Pengawas,
• Informasi yang harus disampaian akan ditentukan kemudian oleh Satuan
Tugas dan atau Konsultan Pengawas
• Penggadaan selebaran dapat dilaksanakan dengan fotocopy, maupun jenis
penggandaan lainnya,
• Selama periode pelaksanaan harus disiapkan minimum 5 rim kertas A4,
atau sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga.
• Pelaksanaan penyebaran akan ditentukan kemudian oleh Satuan Tugas dan
Bagian Sentral Komunikasi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. kantor Area
pekerjaan setempat.
SU1 - 24
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
b. Pekerja
1. Seluruh personil, manajemen, pelaksana/supervisor, mandor, pekerja yang
sedang bekerja di jalan tol pada pelaksanaan pekerjaan ini wajib
menggunakan seragam (disarankan warna mencolok : kuning/orange) dan
dilengkapi dengan rompi refektif (kuning/orange)
2. Para pekerja tidak dibenarkan menyeberang jalan tol dengan berjalan kaki,
kedatangan ke lokasi pekerjaan harus menggunakan kendaraan angkutan
penumpang dan tidak diperkenankan diangkut dengan truk bak terbuka
(pickup).
3. Bila pekerjaan berada di sekitar gerbang tol, para pekerja tidak dibenarkan
mendekati gardu tol.
SU1 - 25
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.45 BENGKEL
Kontraktor harus menyediakan bengkel yang memadai di lokasi kerja, dilengkapi
dengan hal-hal yang diperlukan, agar dapat memperbaiki segala peralatan yang
dipakai selama pelaksanaan kerja. Kontraktor juga harus menyediakan gudang
untuk suku cadang peralatan, terutama untuk suku cadang yang sering rusak atau
sulit didapat. Bengkel harus dikelola oleh Kepala Pelaksana yang ahli reparasi
mesin bersama tenaga kerja secukupnya. Penyediaan bengkel ini, termasuk segala
perlengkapan dan fasilitasnya, akan dibayar sebagaimana ketentuan Pasal S1.20.
S1.46 GAMBAR
Gambar Rencana untuk proyek ini merupakan bagian dari Dokumen Kontrak dan
tidak terpisahkan dengan Spesifikasi ini.
SU1 - 26
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU1 - 27
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S1.49 SPESIFIKASI
Bila material atau peralatan yang ditentukan harus sesuai dengan standar yang bukan
Indonesia, hal itu berarti secara otomatis harus diganti dengan yang setara dengan SII
(Standar Industri Indonesia) bila memang sudah ada pada waktu penawaran.
Bila pemakaian SII ternyata tidak memadai menurut segi teknis pada tahap
pelaksanaan, Satuan Tugas akan melakukan langkah-langkah semestinya
berdasarkan pada rekomendasi Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus membuat salinan dari seluruh SII, yang relevan dengan Kontrak
dan relevan dengan material atau peralatan yang disyaratkan dan memberi
terjemahannya dalam bahasa Inggris.
Kecuali untuk material yang disyaratkan dengan SII, material-material yang
disyaratkan dengan standar Jepang dapat diganti dengan yang setara dari Amerika
Serikat dan sebaliknya, dengan persetujuan dari Pemberi Tugas. Permohonan yang
berkenaan dengan penggantian itu harus dibuat dalam jangka waktu 30 hari setelah
Pengumuman Pemenang Pelelangan (Notice of Award), dan sebelum ada perintah
penempatan peralatan tes laboratorium.
Dalam Spesifikasi ini, material-material atau tes-tes yang telah disyaratkan sesuai
dengan SII, JIS, AASHTOatau ASTMharus mengacu kepada revisi terakhir dari
Spesifikasi atau metoda test yang bersangkutan pada saat pelelangan, kecuali
ditentukan lain.
S1.50 TOLERANSI
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan sesuai
dengan toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi ini, dan toleransi lainnya yang
ditetapkan pada bagian lainnya.
SU1 - 28
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU1 - 29
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
BAB 3
PEMBONGKARAN
S3.01 PEMBONGKARAN
S3.01 (1) Uraian
Pekerjaan ini mencakup pembongkaran dan pembuangan, seluruh atau sebagian dari
beton atau pasangan batu yang masing-masing berukuran lebih besar dari satu meter
kubik, semua gedung, bangunan, perkerasan beton/ aspal jalan lama, kerb, Guard
Raial, Rambu, Tiang PJU, perlengkapan Jalan lainnya dan rintangan lain yang harus
disingkirkan, kecuali untuk yang diharuskan dipindahkan menurut ketentuan lain
dari Dokumen Kontrak ini. Pekerjaan ini juga mencakup penyelamatan material
yang telah ditentukan dan pengurugan lubang dan parit yang terjadi.
Pekerjaan yang diatur dalam bab ini juga mencakup pekerjaan peralatan, fasilitas
dan bangunan yang dapt dipasang kembali.
Secara umum dimana bahan-bahan yang tidak diperlukan oleh Pemberi Tugas dan
atas petunjuk Konsultan Pengawas untuk dibuang oleh Kontraktor, bahan-bahan
tersebut harus dibuang pada daerah pembuangannya sendiri, sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal S4.06 Spesifikasi ini.
SU3 - 1
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Kecuali bila ditentukan lain, bangunan bawah dari bangunan air yang ada
harus dibongkar sedemikian sehingga permukaannya lebih rendah dari dasar
aliran semula dan bagian-bagian di luar aliran harus dipindahkan sehingga
tidak akan mengganggu pekerjaan.
Bila ada bagian bangunan yang seluruhnya atau sebagian berada dalam batas
daerah yang diperuntukkan bagi bangunan baru, maka harus dipindahkan
sedemikian rupa agar mempermudah pembuatan bangunan yang
dimaksudkan. Bila hanya sebagian saja dari bangunan itu yang akan
dibongkar, Kontraktor harus mengerjakannya sedemikian rupa agar bagian
yang tidak akan dibongkar tidak rusak. Seluruh detail dari metoda kerja
Kontraktor harus diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Jembatan baja dan jembatan kayu, bila menurut Konsultan Pengawas harus
dijaga keutuhannya, harus dibongkar dengan hati-hati. Bagian-bagian baja
harus ditandai menurut pasangannya, kecuali bila Konsultan Pengawas tidak
mengharuskannya. Material-material yang harus dijaga itu harus disimpan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
(3) Pemindahan Kanstien Pembatas (Kerb)
Kerb yang harus dibongkar, termasuk pondasinya, harus dibuat potongan-
potongan dan harus dipindahkan serta disimpan di tempat tertentu untuk
digunakan oleh Pemberi Tugas, atau harus dibuang bila Satuan Tugas
memerintahkannya.
Pembongkaran kerb ini harus hati-hati untuk menghindari kerusakan pada
perkerasan jalan atau pun kerb yang masih dipakai.
(4) Pembongkaran Perkerasan Jalan, Trotoar dan Lain-lain.
Berapapun tebalnya, semua lapisan perkerasan jalan aspal atau beton, trotoir,
atau permukaan keras lainnya yang harus dibongkar, harus dibuat berkeping-
keping, dan harus dibongkar dan ditempatkan dibagian lain tempat kerja dan di
luar Damija untuk digunakan oleh Pemberi Tugas, atau dibuang bila Satuan
Tugas memerintahkannya. Pembongkaran ini harus dikerjakan hati-hati untuk
mencegah kerusakan pada bagian yang harus tetap ada. Sebelum dilakukan
pembongkaran, bidang yang akan dibongkar harus digergaji secara vertikal
dengan menggunakan mesin potong (cutter) atau di “jack hammer”.
Bila pembongkaran perkerasan jalan lama, trotoir atau permukaan keras
lainnya dengan ukuran masing-masing kurang dari 1.0 meter kubik, atau bila
diperlukan penggalian batu balas, batu kerikil, atau material subbase (lapis
pondasi agregat bawah) dan, material base (lapis pondasi agregat atas), maka
pekerjaan ini dinilai sebagai Galian dan harus sesuai dengan ketentuan Pasal
S4.03 dari Spesifikasi ini, mengenai pelaksanaan, pengukuran hasil pekerjaan
dan pembayaran.
(5) Pembongkaran/ Pemindahan Rambu-rambu Lalu Lintas
Bila diperintahkan, rambu-rambu lalu lintas, termasuk frame baja, harus
dibongkar dengan hati-hati, dipindahkan dan disimpan sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas, pada tempat yang ditentukan oleh Satuan Tugas untuk
dapat digunakan kembali atau digunakan oleh Pemberi Tugas. Penggunaan
SU3 - 2
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU3 - 3
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU3 - 4
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
(11) Pembongkaran Fasilitas Jalan dan Fasilitas Tol Untuk dipasang Kembali
Jika diperintahkan dalam DKH dan atau Gambar Rencana diperlukan
pembongkaran fasilitas jalan dan fasilitas tol dan atau peralatan tol untuk
dipasang kembali maka harus dilakukan dengan hati-hati dan fasilitas atau
peralatan tersebut harus dilindungi sehingga tidak rusak dan dapat berfungsi
seperti semula.
Sebelum melakukan pembongkaran kontraktor harus mengajukan
pemeriksaan kelayakan fungsi fasilitas tol tersebut yang dibuat dalam Berita
Acara Pemeriksaan bersama Konsultan Pengawas, Satuan Tugas dan Bagian
Pemeliharaan Peralatan Tol yang terkait..
Kontraktor harus menyimpan dan melindungi peralatan/ fasilitas tol tersebut
dalam gudang yang aman dari pengaruh cuaca dan pencurian/ kerusakan.
Kontraktor harus mengganti material yang rusak akibat pembongkaran
fasilitas tol tersebut, dan menjamin perlatan tersebut jika dipasang kembali
dapat berfungsi sesuai keadaan sebelum dibongkar.
SU3 - 5
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
diperbaiki sehingga fasilitas tol tersebut dapat berfungsi dan diterima oleh Satuan
Tugas.
SU3 - 6
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
BAB 9
PERKERASAN
S9.01 UMUM
Pekerjaan ini mencakup pengupasan perkerasan lama, lapis resap pengikat, lapis
pengikat, seal coat, campuran aspal beton, perkerasan beton, dan wet lean
concrete. Pekerjaan ini juga akan mencakup peningkatan dan perbaikan
perkerasan aspal jalan lama, beserta penyediaan dan penghamparan konstruksi
perkerasan baru untuk membuat perkerasan yang sempurna, sesuai dengan
Gambar dan instruksi Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis permukaan aspal beton yang tersusun
dari agregat dan material aspal yang dicampur di pusat pencampuran serta
menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas suatu dasar (pondasi)
yang telah disiapkan dan sesuai dengan persyaratan ini yang memenuhi bentuk
sesuai Gambar dalam hal elevasi (ketinggian), penampang memanjang dan
melintangnya atau sesuai dengan yang diperintahkan Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini juga akan mencakup peningkatan struktur dan perbaikan
perkerasan jalan lama, beserta penyediaan dan penghamparan konstruksi
perkerasan baru untuk membuat perkerasan yang sempurna, sesuai dengan
Gambar dan instruksi Konsultan Pengawas.
SU9- 2
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 3
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
ditimbang.
Pengendali Bitumen (Bituminous Control)
Peralatan pengukur material bitumen harus mempunyai ketelitian
kurang lebih 0,5 persen dari setiap beban yang ada, dan peka
terhadap setengah gradasi minimum, yang tidak lebih dari 2 kg.
Ember penimba material bitumen adalah tipe tegak (non-tilting)
dengan penutup yang longgar dari logam.
Ukuran panjang batang penyemprot tidak kurang dari ¾ panjang
mixer dan harus bisa langsung mengeluarkan material ke dalam
mixer dengan cara sesuai dengan ketentuan di bawah ini. Ember
material bitumen, katup-katup pengeluarannya, dan batang
penyemprot harus dipanasi secukupnya. Selubung uap, bila ada,
harus kering dan semua hubungan harus jangan sampai mengganggu
operasi timbangan bitumen. Kapasitas ember material bitumen harus
sekurang-kurangnya 15% lebih dari berat material bitumen yang
diperlukan pada setiap takaran. Instalasi ini harus mempunyai katup
pengisian (charging valve) yang cepat panas, tidak bocor, yang
terletak langsung di atas ember material bitumen. Kapasitas angka
penunjuk minimal 15% lebih dari jumlah material bitumen untuk
setiap takaran. Angka penunjuk harus terlihat jelas oleh operator
mixer. Aliran material bitumen harus dikontrol secara otomatis
sehingga mulai bekerja bila proses dry-mixing selesai. Semua
material bitumen yang diperlukan untuk satu takaran harus dapat
disemprotkan secara merata disepanjang mixer.
Bagian antara katup pengisi bitumen dan batang penyemprot harus
dilengkapi dengan satu katup untuk memeriksa angka pengukur
meter bila alat ini sebagai pengganti ember material bitumen.
Mixer
Batch mixer harus menggunakan tipe yang disetujui Konsultan
Pengawas dan mampu menghasilkan campuran secara merata dalam
batas toleransi job-mix. Bila tidak dilengkapi dengan pengumpul
debu (dust colector), bak mixer harus dilengkapi dengan tudung
debu (dust hoad) untuk mencegah debu berhamburan. Jarak dari
bagian yang tetap dan bagian yang bergerak tidak lebih dari 2,5 cm,
kecuali bila diameter maksimum agregat lebih dari 3,0 cm, maka
jarak tersebut tidak lebih dari 3,8 cm.
Pengendalian Waktu Pencampuran
Mixer harus dilengkapi dengan alat pengatur waktu yang tepat untuk
mengendalikan operasi setiap siklus pencampuran. Alat ini akan
mengunci pintu bak timbangan setelah mixer terisi, sampai pintu
mixer tertutup kembali setelah proses pencampuran pada mixer
selesai; juga akan mengunci ember material bitumen selama proses
pencampuran kering dan pencampuran basah. Periode proses
pencampuran kering adalah interval waktu antara terbukanya pintu
bak timbangan dan mulai keluarnya material bitumen. Periode proses
pencampuran basah adalah jangka waktu antara mulai keluarnya
material bitumen dan terbukanya pintu mixer. Kontrol terhadap
SU9- 5
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
waktu harus fleksibel dan bisa bekerja pada interval 5 detik atau
kurang selama putaran total sampai 3 menit. Sebagai bagian dari alat
ini harus dipasang juga sebuah mechanical batch counter, dan
didisain hanya untuk mencatat campuran material yang terselesaikan.
Penentuan interval waktu harus dihadiri dan atas petunjuk Konsultan
Pengawas, yang kemudian akan mengunci penutup alat pengukur
waktu sampai nanti bila ada perubahan waktu.
(iii) Ketentuan untuk Instalasi Pencampur Menerus (Continuous
Mixing Plants)
Unit Pengendali Gradasi
Instalasi harus dilengkapi dengan sarana untuk mengatur proporsi
yang teliti setiap ukuran agregat, juga harus mempunyai penuang
(feeder) yang dipasang pada bagian bawah setiap tempat
penyimpanan (compartment bin). Setiap compartment bin harus
mempunyai pintu pengontrol sehingga dapat mengukur volume
material yang keluar dari setiap compartment. Lubang penuangan
berbentuk persegi dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan alat
mekanis yang dilengkapi dengan kunci. Pada setiap pintu harus ada
skala petunjuk ukuran bukaan pintu, dengan skala inchi atau
sentimeter.
Peneraan timbangan tuangan agregat
Alat ini harus mencakup alat penera bukaan pintu dengan
menimbang sample test; dan dilengkapi dengan perlengkapan
tertentu agar material yang tertuang dari setiap bukaan dapat
diteruskan ke bak uji masing-masing. Alat ini harus dilengkapi
peralatan agar dapat mengambil sample dengan berat tidak kurang
dari 75 kg. Untuk menimbang sampel uji itu Kontraktor harus
menyediakan timbangan yang tepat.
Sinkronisasi penuangan agregat dengan penuangan material
bitumen
Harus disediakan alat yang memadai untuk menjalankan kontrol
bolak-balik (inter-locking) antara aliran agregat dari tempat
penyimpanannya (bins) dan aliran material bitumen dari meteran
atau alat pengukur lainnya. Kontrol ini harus dilakukan dengan alat
mekanik interlocking (saling berhubungan) atau dengan metoda lain
yang disetujui Konsultan Pengawas.
Mixer
Alat ini mencakup mixer berantai (continuous mixer) dengan tipe
yang disetujui, panasnya cukup, dan dapat menghasilkan campuran
yang rata dalam batas toleransi (job-mix tolerance). Alat ini harus
dilengkapi corong pembuang dengan pintu pembuang (dump gate),
yang mempercepat pengeluaran campuran. Alat pendayung material
harus dipasang pada posisi menyudut pada batangnya dan bisa
diputar mundur untuk memperlambat arus material campuran. Pada
mixer juga harus ada alat penunjuk dari pabrik mengenai volume
netto isi mixer dengan skala meter yang dipasang permanen. Juga
SU9- 6
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 8
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
1.6. Kompresor
Kontraktor harus menyediakan minimum 2 unit kompresor secara khusus
(tidak untuk menjalankan peralatan lain), dengan kapasitas 7 atm, guna
pembersihan permukaan.
SU9- 10
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Pekerjaan harus dilakukan dengan mesin atau tangan, dan daerah yang dikupas
sesuai yang diinstruksikan oleh Konsultan Pengawas. Kerusakan pada
perkerasan atau kerb, yang ditentukan Konsultan Pengawas tidak boleh
terganggu, harus diperbaiki atas biaya Kontraktor sendiri. Material hasil kupasan
harus disimpan dilokasi yang ditentukan oleh Pemberi Tugas, atau dibuang bila
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas.
a. Lokasi permukaan jalan yang akan dibongkar harus ditandai dan dicatat
lokasi bongkaran (KM.…+….), dimensi lebar, panjang, dan rencana
ketebalan bongkaran (data dicantumkan setelah selesai pembongkaran).
b. Batas bongkaran harus dipotong dengan menggunakan gergaji mesin
pemotong aspal untuk menghasilkan permukaan (vertikal) yang tegak
lurus.
c. Jack hammer digunakan untuk pembongkaran dan perataan lokasi yang
telah di potong,
d. Pengupasan lapisan permukaan jalan harus menggunakan peralatan
mesin pengupas (cold milling machine).
SU9- 11
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Bila kondisi Bitumen Lapis Pengikat (tack coat) sudah setting, maka material
pengisi dapat segera dihampar dan dipadatkan. Pengisian dan pemadatan
harus dilakukan sedemikian sehingga permukaan yang diperbaiki tersebut
mempunyai kerataan yang sama dengan permukaan jalan di sekitarnya.
Untuk lubang dengan kedalaman lebih dari 10 cm dapat diisi dengan material
base (pondasi) dari jenis Cement Treated Base (CTB) sebagaimanan
dimaksud pada Pasal 8.02..
Jumlah yang akan dibayar adalah jumlah meter kubik dari perkerasan lama
eksisting yang dikupas sesuai dengan instruksi Konsultan Pengawas. Bila
Konsultan Pengawas meminta pengupasan lebih dari 1 lapisan dalam beberapa
kali pelaksanaan, setiap lapisan akan diukur dan dibayar sendiri. Bila
pengupasan diinstruksikan sampai kedalaman penuh dari perkerasan lama,
SU9- 12
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
pekerjaan itu harus sesuai dengan ketentuan Pasal S3.01 dari Spesifikasi ini
untuk pembongkaran, pengukuran dan pembayarannya.
Jika tidak diatur secara khusus dalam Spesifikasi Khusus, maka pekerjaan
Penambalan Perkerasan Jalan mengikuti ketentuan Pasal S9.03 dalam
Spesifikasi Umum ini.
Permukaan daerah yang akan dikerjakan harus diberi tanda, dan perkerasan
dibongkar sampai subgrade atau sampai kedalaman 50 cm. Perkerasan harus
dipotong sehingga terbentuk potongan vertikal, dan tepi galian harus lurus dan
rapih. Setelah penyiapan subgrade dikerjakan sesuai dengan Pasal S7.01 (2)(d),
lapisan sub-base (lapis pondasi) dengan ketebalan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas harus dihamparkan sesuai dengan ketentuan Pasal S8.01. Lapisan
pondasi agregat kemudian harus diberi bitumen lapis resap pengikat (Prime coat)
SU9- 13
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Jumlah yang akan dibayar berdasarkan Pasal ini adalah jumlah meter kubik
perkerasan existing yang dibongkar dan ditambal sesuai dengan Spesifikasi ini
dan instruksi Konsultan Pengawas. Luas maksimum setiap daerah bongkaran
adalah 40 meter persegi. Bila ada daerah yang luasnya lebih dari 40 m2, maka
pengukuran didasarkan pada masing-masing mata pembayaran yang sesuai pada
Spesifikasi ini.
Kuantitas pekerjaan yang diterima dan diukur seperti tersebut di atas, akan
dibayar berdasarkan Harga Kontrak persatuan pengukuran sesuai mata
pembayaran di bawah ini. Harga satuan tersebut adalah kompensasi penuh untuk
pekerjaan yang tercakup pada Pasal ini, termasuk setiap metode kerja khusus
yang diperlukan pada daerah-daerah sempit atau yang banyak hambatannya.
SU9- 14
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
(b) Bilamana lalu lintas diizinkan lewat diatas Lapis Resap Ikat maka harus
digunakan bahan penyerap (blotter material) dari hasil penyaringan kerikil
atau batu pecah, terbebas dari butiran-butiran berminyak atau lunak, bahan
kohesif atau bahan organik. Tidak kurang dari 98 persen harus lolos
saringan 3/8” (9,5 mm) dan tidak lebih dari 2 persen harus lolos saringan
No. 8 (2,36 mm).
(a) Cuaca
(b) Peralatan
Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan Pasal S9.01 (2).
SU9- 15
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Material aspal harus disiramkan pada seluruh lebar bagian jalan dengan
distributor aspal secara merata dan menerus.
(a) Peralatan
Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan Pasal S9.01 (2).
(b) Pembersihan Permukaan
Permukaan yang akan disiram harus dibersihkan, semua kotoran dan
material lepas atau yang tidak dikehendaki harus disingkirkan dari
permukaan dengan menggunakan power broom atau power blower
sebagaimana diperlukan. Bagian yang tidak padat atau rusak harus
dibongkar dan diganti atau diperbaiki sesuai dengan instruksi Konsultan
SU9- 17
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 18
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Jumlah Lapis Perekat yang akan dibayar merupakan jumlah liter material
bitumen yang disiramkan sesuai dengan Spesifikasi dan instruksi Konsultan
Pengawas.
Jumlah aspal Lapis Perekat tersebut di atas akan dibayar menurut Harga Satuan
Kontrak per liter untuk material bitumen. Harga dan pembayaran ini merupakan
kompensasi penuh untuk pekerjaan dalam Pasal ini.
SU9- 19
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
12,5 100
9,5 85 - 100
4,75 10 - 30
2,36 0 - 10
0,300 - 0
(c) Perkiraan jumlah material per meter persegi untuk seal coat adalah :
Material bitumen ..................... 0.7 - 1.5 liter/m2.
Cover aggregate..................... 6.5 - 14.0 kg/m2.
Jumlah penghamparan material yang pasti akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas.
(a) Cuaca
Seal coat dapat dihamparkan bila permukaan yang akan dihamparinya
kering atau agak lembab, dan temperatur permukaan jalan adalah 21 C
atau lebih.
(b) Peralatan
Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan Pasal S9.01 (2).
(c) Pembersihan Permukaan
Permukaan yang akan dikerjakan harus dipadatkan dengan mesin gilas.
Sebelum material bitumen disiramkan, permukaan harus dibersihkan.
Daerah yang telah dipersiapkan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas terlebih dahulu, sebelum dilakukan penghamparan
seal coat.
(d) Penyiraman material bitumen
Material bitumen harus disiramkan dengan alat distributor bertekanan
secara merata pada permukaan yang akan dikerjakan dengan suhu sesuai
yang disyaratkan. Jumlah material per meter persegi harus sesuai dengan
ketentuan. Bila permukaan keadaannya sedemikian rupa sehingga
material terlalu cepat meresap, mungkin perlu penyiraman pendahuluan
0,2 s/d 0,5 liter per meter persegi. Selembar kertas karton dengan lebar
paling sedikit 100 cm dan panjang sama dengan batang penyemprot pada
alat distributor plus 30 cm, harus digunakan pada awal penyiraman. Bila
penghentian penyiraman (cut-off) kurang baik, mungkin diperlukan kertas
karton pada akhir setiap penyiraman. Kertas tersebut harus dicabut dan
dibuang dengan cara semestinya. Alat penyiram (distributor) harus
bergerak maju dengan kecepatan penyiraman yang tepat pada saat batang
penyemprot terbuka. Daerah yang kurang terlewati atau kurang tersiram
harus diperbaiki sebagaimana mestinya. Sambungan penyiraman atau
penghamparan harus dilaksanakan dengan cermat untuk menjamin
permukaan yang dihasilkan halus dan rata. Panjang penyiraman material
SU9- 20
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Seal coat diukur dalam meter persegi. Untuk lapisan seal coat diluar batas
ukuran dalam Gambar Rencana, atau ketentuan Konsultan Pengawas, tidak akan
diukur dan dibayar. Kelebihan penggunaan material juga tidak akan diukur dan
dibayar, dan tidak bisa dijadikan alasan meminta pembayaran tambahan.
SU9- 21
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Jumlah lapisan seal coat yang disetujui akan dibayar menurut Harga Kontrak per
meter persegi. Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk
pekerjaan dalam Pasal ini dan untuk tingkat penghamparan yang telah ditentukan
menurut Pasal S9.06 (1).
(i) Tebal setiap lapisan campuran aspal harus dipantau dengan benda uji
inti (core) yang diambil oleh Kontraktor di bawah pengawasan
Konsultan Pengawas. Jarak dan lokasi pengambilan benda uji inti harus
sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas, tetapi
paling sedikit harus diambil 2 (dua) buah untuk setiap lajur produksi
dengan jarak memanjang antara 2 titik tidak lebih dari 100 m, dan harus
sedemikian rupa sehingga jumlah total benda uji inti yang diambil
dalam setiap ruas yag diukur untuk pembayaran tidak kurang dari 6
(enam) buah. Toleransi tebal lapisan ditunjukkan pada Tabel 9.07.1.
Bilamana tebal lapisan tidak memenuhi persyaratan, maka Konsultan
Pengawas dapat memerintahkan pengambilan benda uji inti tambahan
di sekitar lokasi yang tidak memenuhi persyaratan ketebalan sebelum
pembongkaran dan pelapisan kembali.
(ii) Tebal aktual campuran aspal yang dihampar di setiap ruas pekerjaan
didefinisikan sebagai tebal rata-rata dari semua benda uji inti yang
diambil dari ruas tersebut.
SU9- 22
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
(iv) Bilamana campuran aspal yang dihampar lebih dari satu lapis, seluruh
tebal campuran aspal tidak boleh kurang dari toleransi yang
dipersyaratkan dalam Tabel 9.07.1, dan tebal nominal rancangan yang
dipersyaratkan dalam Gambar Rencana.
(v) Untuk semua jenis campuran, berat aktual campuran yang dihampar
harus dipantau oleh Kontraktror dengan menimbang setiap muatan truk
yang meninggalkan Instalasi Pencampur Aspal (AMP). Untuk setiap
ruas pekerjaan yang diukur untuk pembayaran, bilamana berat aktual
bahan terhampar yang dihitung dari timbangan adalah kurang ataupun
lebih lima persen dari berat benda uji inti (core), maka Konsultan
Pengawas harus mengambil tindakan untuk menyelidiki sebab-sebab
terjadinya selisih berat ini sebelum menyetujui pembayaran bahan yang
telah dihampar. Investigasi oleh Konsultan Pengawas harus meliputi,
tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut ini :
1. Memerintahkan Kontraktor untuk lebih sering mengambil atau
lebih banyak mengambil atau mencari lokasi lain untuk benda uji
inti (core).
2. Memeriksa peneraan dan ketepatan timbangan serta peralatan dan
prosedur pengujian di laboratorium.
3. Memperoleh hasil pengujian laboratorium yang independen dan
pemeriksaan kepadatan campuran aspal yang dicapai di lapangan.
4. Menetapkan suatu sistim penghitungan dan pencatatan truk secara
terinci. Biaya untuk setiap penambahan atau peningkatan
frekwensi pengambilan benda uji inti (core), untuk survai
geometrik tambahan ataupun pengujian laboratorium, untuk
pencatatan muatan truk, ataupun tindakan lainnya yang dianggap
perlu oleh Konsultan Pengawas untuk mencari penyebab
dilampauinya toleransi berat harus ditanggung oleh Kontraktor.
(vi) Perbedaan kerataan permukaan campuran lapis aus (HRS-WC dan AC-
WC) dan lapis yang telah selesai dikerjakan, harus memenuhi ketentuan
berikut ini:
SU9- 23
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
37,5 100 - -
25,0 90 - 100 100 -
19,0 76- 90 90 - 100 100
12,5 60-78 75-90 90 - 100
9,5 52-71 66-82 77 - 90
4,75 35-54 46-64 53-69
SU9- 24
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Catatan :
1) Modifikasi Marshall lihat Lampiran 9.07.A sesuai ASTM D5581
2) Untuk mendapatkan VIM 7 % ± 0.5% buat benda uji Marshall dengan variasi tumbukan
pada kadar aspal optimum, missal 2x40 tumbukan, 2 x 50 tumbukan, 2x60 tumbukan
dan 2x75 tumbukan, kemudian dari setiap benda uji tersebut, hitung nilai VIM dan buat
hubungan antara jumlah tumbukan dan VIM. Dari grafik tersebut dapat diketahui
jumlah tumbukan yang memiliki nilai VIM 7 % ± 0.5% kemudian lakukan pengujian
TTS untuk mendapatkan TSR sebagai SNI 6753:2008 atau AASHTO T283-07 tanpa
pengondisian -18 % ± 3%. Jika alat penmgujian TSR tidak tersedia maka lakukan
pengujian stabilitas sisa setelah perendaman selama 24 jam, 600C (%) dengan ketentuan
minimal 90% yang diuji pada nilai VIM optimum
3) Untuk menentukan kepadatan membal (refusal), disarankan menggunakan penumbuk
bergetar (vibratory hammer) agar pecahnya butiran agregat dalam campuran dapat
dihindari. Jika digunakan penumbukan mekanis tumbukan per bidang harus 600 untuk
cetakan berdiamater 6 inch dan 400 untuk cetakan berdiamater 4 inch. Penumbukan
manual (tanpa motor penggerak) tidak diijinkan.
Tabel 9.07 (4)
Ketentuan sifat-sifat Campuran Aspal Beton Modifikasi (ACMod) (6)
AC
Sifat-sifat Campuran AC-WC AC-BC Base
SU9- 25
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Catatan :
1) Modifikasi Marshall lihat Lampiran 9.07.A sesuai ASTM D5581
2) Untuk mendapatkan VIM 7 % ± 0.5% buat benda uji Marshall dengan variasi tumbukan
pada kadar aspal optimum, missal 2x40 tumbukan, 2 x 50 tumbukan, 2x60 tumbukan
dan 2x75 tumbukan, kemudian dari setiap benda uji tersebut, hitung nilai VIM dan buat
hubungan antara jumlah tumbukan dan VIM. Dari grafik tersebut dapat diketahui
jumlah tumbukan yang memiliki nilai VIM 7 % ± 0.5% kemudian lakukan pengujian
TTS untuk mendapatkan TSR sebagai SNI 6753:2008 atau AASHTO T283-07 tanpa
pengondisian -18 % ± 3%. Jika alat penmgujian TSR tidak tersedia maka lakukan
pengujian stabilitas sisa setelah perendaman selama 24 jam, 600C (%) dengan ketentuan
minimal 90% yang diuji pada nilai VIM optimum
3) Untuk menentukan kepadatan membal (refusal), disarankan menggunakan penumbuk
bergetar (vibratory hammer) agar pecahnya butiran agregat dalam campuran dapat
dihindari. Jika digunakan penumbukan mekanis tumbukan per bidang harus 600 untuk
cetakan berdiamater 6 inch dan 400 untuk cetakan berdiamater 4 inch. Penumbukan
manual (tanpa motor penggerak) tidak diijinkan.
4) Pengujian Wheel Tracking Machine (WTM) harus dilakukan pada temperature 600 C
dengan beban kontak (6.4 ± 0.15) kg/cm2 dengan kecepatan 21 siklus per menit.
Prosedur pengujian harus mengikuti Manual untuk Rancangan dan Pelaksanaan
Perkerasan Aspal, JRA Japan Road Association (1980)
Sebelum agregat didatangkan, Kontraktor harus menyerahkan proposal formula
campuran (job-mix) secara tertulis, untuk digunakan oleh Konsultan Pengawas
dalam menentukan cara pencampuran untuk material yang disetujui. Formula
tersebut harus menunjukkan angka-angka yang pasti mengenai :
Nilai/angka yang diajukan harus dalam batas yang ditentukan untuk jenis campuran
aspal tertentu.
Konsultan Pengawas akan menentukan satu job-mix formula yang pasti dan
memberitahukannya secara tertulis kepada Kontraktor.
Campuran yang dibuat oleh Kontraktor harus sesuai dengan job-mixformula tersebut,
dengan batas toleransi dan gradasi seperti pada Tabel 9.07 (2).
Agregat sama atau lebih besar dari 2,36 mm ........................... 5%
Agregat lolos dari saringan 2,36 mm tertahan 0,150mm.......... 3%
Agregat lolos dari saringan 0,150 mm tertahan 0.075 mm ...... 2%
Agregat lolos dari saringan 0.075 mm ..................................... 1%
Aspal ........................................................................................ 0,3%
Suhu campuran ketika keluar dari pusat pencampur ............... 100C
Bila hasilnya tidak memuaskan, Konsultan Pengawas dapat menyusun job-mix formula
baru dan memberitahukannya secara tertulis kepada Kontraktor. Bila ada usulan
perubahan sumber material, harus dibuat job-mix formula baru sebelum material baru
itu digunakan.
Hasil campuran akan ditest setelah proses pencampuran dalam instalasi pencampur atau
sebelum pemakaiannya pada pekerjaan.
AC-BC Ya Ya Ya
AC Base Ya Ya Ya Ya
Fraksi agregat kasar harus ditumpuk terpisah dan harus dipasok ke Instalasi
Pencampur Aspal (AMP) dengan melalui pemasok penampung dingin (cold bin feed)
sedemikian rupa sehingga gradasi gabungan agregat dapat dikendalikan dengan baik.
Batas-batas yang ditentukan dalam Tabel 9.07.5 untuk partikel pipih dan lonjong dapat
dinaikkan oleh Konsultan Pengawas, bilamana agregat tersebut memenuhi semua
ketentuan lainnya dan semua upava yang dapat dipertanggungjawabkan telah
dilakukan untuk memperoleh bentuk partikel agregat yang baik.
(c) Agregat halus
Agregat halus dari sumber bahan manapun, harus terdiri dari pasir atau hasil
pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang lolos ayakan No.4 (4,75 mm.
Fraksi agregat halus pecah mesin dan pasir harus ditempatkan terpisah dari agregat
kasar. Pasir alam dapat digunakan dalam campuran AC sampai suatu batas yang tidak
melampaui 15% terhadap berat total campuran.
SU9- 28
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Agregat halus harus merupakan bahan yang bersih, keras, bebas dari lempung, atau
bahan yang tidak dikehendaki lainnya. Batu pecah halus harus diperoleh dari batu
yang memenuhi ketentuan mutu dalam Pasal S9.07(2).
Apabila fraksi agregat halus yang diperoleh dari hasil pemecah batu tahap pertama
(primary crusher), tidak memenuhi pengujian Standar Setara Pasir sebesar 60%, maka
fraksi agregat harus dipisahkan dengan scalping screen sebelum masuk pemecah batu
tahap kedua (secondary crusher) atau harus diperoleh melalui proses pencucian secara
mekanis.
Agregat pecah halus dan pasir harus ditumpuk terpisah dan harus dipasok ke instalasi
pencampur aspal dengan menggunakan pemasok penampung dingin (cold bin feeds)
yang terpisah sehingga gradasi gabungan dan presentase pasir didalam campuran
dapat dikendalikan dengan baik
Angulatitas agregat halus yang diuji sesuai dengan AASHTO TP-33 or ASTM C1252-
93, for AC Base tidak kurang dari 40 dan untuk AC-WC dan AC-BC tidak kurang dari
45.
(d) Bahan Pengisi (Filler)
Bila diperlukan filler harus dari cement portland yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Filler mineral ini harus kering, tidak tercampur kotoran atau bahan lain
yang tidak dikehendaki, mengalir lancar, dan ketika ditest dengan pengayakan di
laboratorium, harus memenuhi ketentuan gradasi sebagai berikut :
Tabel 9.07 (7)
0,600 100
0,150 95 - 100
0,075 75 - 100
SU9- 29
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SNI 06-2441-
8 Berat jenis ≥ 1,0 ≥ 1,0 ≥ 1,0 ≥ 1,0
1991
Stabilitas
ASTM D 5976
9 Penyimpanan - ≤ 2,2 ≤ 2,2 ≤ 2,2
part 6.1
(OC)
Kadar Parafin SNI 03-3639-
10 2 2 2 2
Lilin (%) 2002
SU9- 30
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
2002)
Catatan:
1. Hasil pengujian adalah untuk bahan pengikat (bitumen) yang diekstraksi dengan
menggunakan metode AASHTO T55-02 (SNI 2490:2008). Sedangkan untuk
pengujian larutan dan gradasi mineral dilaksanakan pada seluruh bahan pengikat
termasuk kandungan mineralnya.
2. Nilai Indeks Penetrasi menggunakan rumus ini:
Indeks Penetrasi = (20-500A) / (50A+1)
A = [log (Penetrasi pada temperatur Titik Lembek) – log (Penetrasi pada 25°C)] / (Titik
Lembek - 25°C)
Bahan anti pengelupasan hanya digunakan jika stabilitas Marshall sisa campuran
beraspal sebelum ditambah bahan anti pengelupasan minimum 75%. Bahan anti
pengelupasan (anti striping agent) harus ditambahkan dalam bentuk cairan di
timbangan aspal AMP dengan menggunakan pompa penakar (dozing pump) sesaat
sebelum dilakukan proses pencampuran basah di pugmil. Kuantitas pemakaian aditif
anti striping dalam rentang 0,2% - 0,4% terhadap berat aspal. Bahan anti pengelupasan
harus digunakan untuk semua jenis aspal tetapi tidak boleh digunakan pada aspal
modifikasi yang bermuatan positif. Bilamana stabilitas Marshall sisa setelah
perendaman selama 24 jam pada temperatur 60°C sama atau lebih besar dari 90%
maka bahan anti pengelupasan tidak perlu digunakan. Jenis bahan anti pengelupasan
yang digunakan haruslah yang disetujui Direksi Pekerjaan. Penyediaan bahan anti
pengelupasan akan dibayar terpisah dari pekerjaan campuran aspal.
SU9- 31
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Aspal yang dimodifikasi haruslah jenis Asbuton dan elastomerix latex atau sintetis
memenuhi ketentuan-ketentuan Tabel 9.07(8). Proses pembuatan aspal modifikasi di
lapangan tidak diperbolehkan kecuali ada lisensi dari pabrik pembuat aspal modifikasi
dan pabrik pembuatnya menyediakan instalasi pencampur yang setara dengan yang
digunakan di pabrik asalnya.
Aspal modifikasi harus dikirimdalam tangki yang dilengkapi dengan alat pembakar
gas atau minyak yang dikendalikan secara termostatis. Pembakaran langsung dengan
bahan bakar padat atau cair di dalam tabung tangki tidak diperkenankan dalam kondisi
apapun. Pengiriman dalam tangki harus dilengkapi dengan sistem segel yang disetujui
SU9- 32
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
untuk mencegah kontaminasi yang terjadi apakah dari pabrik pembuatnya atau dari
pengirimannya. Aspal yang dimodifikasi harus disalurkan ke tangki penampung di
lapangan dengan sistem sirkulasi yang tertutup penuh. Penyaluran secara terbuka tidak
diperkenankan.
Setiap pengiriman harus disalurkan ke dalam tangki yang diperuntukkan untuk
kedatangan aspal dan harus segera dilakukan pengujian penetrasi, titik lembek dan
stabilitas penyimpanan. Tidak ada aspal yang boleh digunakan sampai duji dan
disetujui.
Jangka waktu penyimpan untuk aspal modifikasi dengan bahan dasar latex tidak boleh
melebihi 3 hari kecuali jika jangka waktu penyimpanan yang lebih lama disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Persetujuan tersebut hanya dapat diberikan jika sifat-sifat akhir
yang ada memenuhi nilai-nilai yang diberikan dalam Tabel 9.07(8).
S9.07 (3) Pelaksanaan Campuran Aspal Panas
SU9- 34
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Instalasi pencampur dan alat pengangkut dan penghampar campuran aspal harus
memenuhi ketentuan Pasal S9.01(2). Kontraktor harus melakukan pemeliharaan yang
tepat agar alat-alat kecil selalu bersih dari material bitumen yang melekat. Juga harus
tersedia selalu penutup atau terpal, bila diperintahkan Satuan Tugas/ Konsultan
Pengawas, untuk keadaan darurat seperti hujan, angin dingin, atau bila harus ada
penundaan, untuk menutupi atau melindungi material yang sudah dihamparkan tapi
belum dipadatkan.
SU9- 36
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 37
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 38
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 39
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 40
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
e) Penampung (Hopper)
Pada lubang keluaran kotak pencampur harus ditempatkan kotak
penampung yang mempunyai ukuran serta rancangan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi segregasi.
SU9- 41
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 42
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9- 43
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
d) Roda mesin gilas harus bebas dari permukaan yang tidak rata/bopeng,
penyok, atau tonjolan yang akan merusak permukaan perkerasan.
e) Baby roller digunakan untuk pemadatan melintang bila pemadatan
melintang tidak dimungkinkan menggunakan tandem roller.
(a) Peralatan
Instalasi pencampur dan alat pengangkut dan penghampar campuran aspal
harus memenuhi ketentuan Pasal S9.01(2). Kontraktor harus melakukan
pemeliharaan yang tepat agar alat-alat kecil selalu bersih dari material
aspal yang melekat. Juga harus tersedia selalu penutup atau terpal, bila
diperintahkan Konsultan Pengawas, untuk keadaan darurat seperti hujan,
angin dingin, atau bila harus ada penundaan, untuk menutupi atau
melindungi material yang sudah dihamparkan tapi belum dipadatkan.
(b) Penyiapan Material Aspal
Material aspal harus dipanaskan sampai suhu yang ditentukan dan tidak
boleh ada kelebihan suhu secara lokal, dan harus menjamin pengiriman
material itu secara menerus ke mixer dalam suhu yang tetap dan merata.
Suhu maksimum semen aspal yang masuk ke mixer tidak boleh lebih dari
150 0C. Semen aspal tidak boleh digunakan kalau masih berbuih.
(c) Penyiapan Agregat
Agregat untuk campuran harus dikeringkan dan dipanaskan pada suhu
tertentu. Api untuk pemanasan itu harus diatur sehingga tidak
menyebabkan agregat rusak dan berjelaga.
Setelah dipanaskan dan dikeringkan, agregat harus segera disaring menjadi
tiga macam fraksi atau lebih sebagaimana ketentuan, dan dibawa ke
penyimpanan (compartment) masing-masing untuk segera dicampur
dengan material aspal. Bila aspal keras digunakan, suhu agregat pada
waktu masuk ke mixer, dengan batas toleransi yang dibolehkan oleh job-
mix formula, tidak lebih dari suhu dimana aspal keras mempunyai
kekentalan (Saybolt FurolViscosity) sebesar 100 detik, menurut AASHTO
T72, suhu tidak boleh lebih rendah dari yang telah ditentukan untuk
mencapai pelapisan yang baik dan merata untuk butir agregat, dan untuk
membuat campuran yang baik.
(d) Pencampuran
Agregat yang sudah kering harus dicampurkan ke dalam mixer dengan
jumlah setiap fraksi agregat sesuai dengan ketentuan job-mixformula.
Material aspal harus diukur dan dimasukkan ke dalam mixer dengan
ketentuan yang sama dengan job mix formula.
SU9- 44
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Pada daerah di mana ada rintangan yang tidak dapat dihindarkan atau
keadaan yang tidak teratur, maka campuran harus dihamparkan, dan
dikerjakan dengan alat yang digerakkan dengan tangan; sampai ketebalan
yang ditentukan.
SU9- 45
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
(f) Pemadatan
SU9- 46
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
(ix) Kecuali bila ditentukan lain, penggilasan harus dimulai dari pinggir dan
bergerak secara longitudinal sejajar dengan sumbu (centreline) jalan ke
arah puncak cembungan jalan. Setiap gilasan roller harus overlapping
(tumpang tindih) dengan gilasan terdahulu sebesar setengah lebar roller.
Bila penghamparan dilakukan dengan 2 paver (finisher) yang bersamaan
(berbaris) atau berbatasan dengan lajur yang telah dikerjakan terlebih
dahulu, sambungan longitudinal harus digilas dulu lalu diikuti dengan
cara penggilasan biasa. Pada lengkung superelevasi, penggilasan harus
dimulai pada sisi yang rendah dan berlanjut ke sisi yang tinggi dengan
overlapping gilasan longitudinal yang sejajar dengan sumbu jalan
(centreline).
Roller harus bergerak lambat dan dalam kecepatan tetap dengan roda
penggerak berada di depan (ke arah jalannya pekerjaan penghamparan).
(x) Jika lokasi perkerasan sempit seperti pada bahu dalam yang tidak
memungkinkan roller beroperasi maka digunakan alat yang lebih kecil
(baby roller).
(xi) Roda roller harus dijaga agar selalu basah dengan disemprot air atau air
dicampur sedikit detergen atau material lain yang disetujui, agar
campuan tidak melekat pada roda roller.
Cairan pembasah yang berlebihan tidak diperbolehkan. Pada daerah-
daerah yang tidak memungkinkan dipadatkan dengan roller, pemadatan
dilakukan dengan "hand tamper" atau alat pemadat tangan lainnya yang
disetujui. Pada daerah yang rendah dapat digunakan trench roller, atau
cleated compression strips digunakan dibawah roller untuk meneruskan
tekanan ke daerah yang rendah tersebut.
(xii) Campuran yang menjadi tidak padat dan pecah, tercampur kotoran atau
kerusakan lain, harus dibongkar dan diganti dengan campuran baru yang
panas, lalu dipadatkan agar sesuai dengan daerah sekelilingnya. Daerah-
daerah yang kelebihan atau kekurangan material aspal harus dibongkar
dan diganti. Sebelum 12 jam setelah pekerjaan selesai, tidak boleh ada
lalu lintas memasuki perkerasan baru tersebut, kecuali bila ada ijin
Konsultan Pengawas.
lurus.
Tepi atau pinggiran lapisan yang menonjol dipotong sampai sesuai dengan
garis yang ditentukan. Material sisa pemotongan tepi lapisan atau material
lain yang tak terpakai harus disingkirkan dari permukaan jalan, dan dibuang
oleh Kontraktor sesuai dengan instruksi Konsultan Pengawas. Bila bahan
digunakan untuk lebih daripada jalur, maka harus diperhatikan sambungan
memanjang untuk menghindari suatu kelebihan atau kekurangan bahan
disebabkan kesalahan lapisan tumpang tindih. Lebar lapisan tumpang tindih
harus berada dalam batas antara 50 mm sampai 100 mm. Bila diperintahkan
oleh Konsultan Pengawas, lapisan pengikat (tack coat) harus dioleskan pada
permukaan sambungan sebelum campuran dihamparkan disisi lapisan/lajur
yang telah selesai tersebut.
(i) Material contoh untuk laboratorium terdiri dari material campuran yang
diambil dari instalasi pencampuran atau lapangan yang dipadatkan
dengan prosedur AASHTO T245. Untuk agregat yang mengandung
butir-butir dengan diameter lebih dari 1 inchi, maka akan digunakan
ASTM D5581.
(AASHTO T209).
Material aspal beton akan diukur dengan satuan ton sebagaimana ketentuan Pasal
S9.01 (3) (d).
Kuantitas asphalt treated base, binder dan surface course yang akan dibayar
merupakan berat material aspal beton yang sudah dikerjakan dikurangi kuantitas
(kandungan) semen aspal, yang akan dibayar tersendiri. Untuk variasi kuantitas
akibat perbedaan specific gravity, dilakukan penyesuaian Harga Satuan Kontrak.
Perhitungan kuantitas asphalt treated base, binder dan surface course harus
dihitung berdasarkan berat jenis dari hasil core drill campuran aspal yang telah
dipadatkan dilapangan sesuai dengan station core dril dengan interval minimal 50
meter. Jika ditemukan kepadatan hasil core yang tidak sesuai dengan station, maka
pada interval 50 meter tersebut, pembayaran dapat ditangguhkan dan atau tidak
dibayar sesuai dengan ketentuan toleransi minimal atau kontraktor harus
memperbaiki pekerjaan pada interval station tersebut.
Kuantitas semen aspal yang akan dibayar adalah berdasarkan presentase actual
aspal semen dalam campuran aspal beton sebagaimana hasil test ekstraksi benda uji
campuran yang sudah dipadatkan dilapangan dengan cara core drill sesuai dengan
station pengukuran dengan interval core drill dilapangan setiap minimal 50 meter
per lajur penghamparan.
1) Kuantitas yang diukur untuk pembayaran aspal beton adalah tonase padat yang
terhampar di lapangan, disetujui / diterima baik oleh Konsultan Pengawas,
yang dihitung dari jumlah meter kubik dikalikan dengan berat jenisnya yang
didapat di lapangan yang telah disepakati. Jumlah meter kubik dihitung
berdasarkan material yang dihampar dan diterima, yang dihitung sebagai hasil
perkalian panjang penampang yang diukur, lebar dan tebal yang diterima.
Penggunaan truck scale, penimbangan truk pengangkut sebelum dan sesudah
pelaksanaan pengangkutan harus dilaksanakan sebagai alat kontrol atas
pelaksanaan pengukuran di atas.
SU9- 49
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
3) Tebal pelapisan aspal yang diukur untuk pembayaran harus dalam segala hal
tebal rancangan yang ditunjukkan dalam Gambar atau menurut petunjuk
tertulis Konsultan Pengawas. Dalam hal tebal dari material yang sebenarnya
dihamparkan kurang dari tebal rancangan atau tebal yang diperintahkan, dan
Konsultan Pengawas menerima material yang lebih tipis dari ketentuan
Spesifikasi ini, maka pembayaran untuk pelapisan aspal akan dilakukan dengan
menggunakan harga satuan yang diubah menjadi :
Tidak ada penyesuaian harga satuan seperti di atas yang dapat diterapkan untuk
ketebalan yang melebihi tebal rancangan yang ditunjukkan dalam Gambar atau
disetujui oleh Konsultan Pengawas secara khusus dan tertulis sebelum
pelapisan aspal dihamparkan.
Dalam hal dimana lapisan aspal beton yang dihamparkan langsung di atas suatu
permukaan jalan yang tidak rata, harga satuan Penawaran / Kontrak harus telah
mempertimbangkan termasuk biaya untuk aspal yang hilang dalam pengisian
permukaan depresi setempat, retak-retak dan sebagainya.
Bila formasi dimana aspal beton akan dipasang adalah tanah atau meterial yang
ada (seperti untuk pekerjaan pelebaran perkerasan), pekerjaan penyiapan
formasi untuk bagian tersebut tidak akan diukur atau dibayar tetapi harus
dianggap secara keseluruhannya telah dicakup oleh harga Kontrak yang telah
disepakati.
Lebar hamparan pelapisan aspal yang akan dibayar harus seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar atau yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
harus ditetapkan dengan menggunakan pita ukur yang dilakukan Kontraktor di
bawah pengawasan Konsultan Pengawas. Pengukuran harus dilaksanakan
tegak lurus dengan sumbu jalan dan harus mengabaikan tiap material yang tipis
atau tidak memuaskan sepanjang tepi dari hamparan pelapisan aspal. Selang
SU9- 50
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Kadar aspal rata-rata dari perbandingan campuran (job mix) seperti yang
ditentukan dari pengujian-pengujian ekstraksi di laboratorium yang
dipersyaratkan dalam ketentuan dalam Spesifikasi ini, harus sama atau lebih
besar dari kadar aspal campuran yang dipersyaratkan dalam Rumusan
Perbandingan Campuran Konsultan Pengawas untuk semua campuran
pelapisan aspal yang akan disertakan dalam ukuran untuk pembayaran.
Walaupun demikian, bila Konsultan Pengawas menerima pelapisan aspal yang
mempunyai nilai kadar aspal rata-rata kurang dari nilai yang dipersyaratkan,
pembayaran untuk pelapisan aspal akan dilakukan dengan menggunakan harga
satuan yang diubah menjadi :
SU9- 51
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Jumlah asphalt treated base, concrete binder course, asphalt concrete surface
course, dan aspal semen, akan dibayar menurut Harga Satuan Kontrak per ton
menurut masing-masing butir pembayaran dibawah ini, yang sudah selesai di
tempat dan disetujui. Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh
untuk pekerjaan dalam Pasal ini, termasuk biaya ekstra untuk penyesuaian
permukaan atau pelapisan ulang perkerasan jalan existing.
Satuan
Nomor dan Nama Mata Pembayaran Pengukura
n
SU9- 52
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
LAMPIRAN 9.07.A
Modifikasi Marshall Untuk Agregat Besar (> 1” &< 2”)
Prosedur modifikasi Marshall (ASTM D5581) pada dasarnya sama dengan cara Marshall asli
(AASHTO T245 atau ASTM D1559) kecuali beberapa perbedaan sehubungan dengan
digunakannya ukuran benda uji yang lebih besar.
a) Berat penumbuk 10,206 kg dan mempunyai landasan berdiameter 14,94 cm. Hanya alat
penumbuk yang dioperasikan secara mekanik dengan tinggi jatuh 45,7 cm yang
digunakan.
d) Peralatan untuk pemadatan dan pengujian (cetakan dan pemegang cetakan / breaking
head) secara proporsional lebih besar dari Marshall normal untuk menyesuaikan benda
uji yang lebih besar.
e) Campuran aspal dimasukkan bertahap ke dalam cetakan dalam dua lapis yang hampir
sama tebalnya, setiap kali dimasukkan ditusuk-tusuk dengan pisau untuk menghindari
terjadinya keropos pada benda uji.
f) Jumlah tumbukan yang diperlukan untuk cetakan yang lebih besar adalah 1,5 kali (75
atau
112) dari yang diperlukan untuk cetakan yang lebih kecil (75 tumbukan) untuk
memperoleh energi pemadatan yang sama.
h) Serupa dengan prosedur normal, bilamana tebal aktual benda uji berbeda maka nilai-
nilai di bawah ini harus digunakan untuk koreksi terhadap nilai stabilitas yang diukur
dengan tinggi standar benda uji adalah 9,52 cm :
Catatan :
SU9- 53
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Penting untuk digarisbawahi bahwa untuk menentukan rongga dalam campuran dengan
kepadatan membal (refusal), disarankan untuk menggunakan penumbuk bergetar (vibratory
hammer). Pecahnya agregat dalam vampuran menjadi bagian yang lebih kecil mungkin dapat
dihindari.
SU9- 54
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Pekerjaan ini mencakup juga pembuatan perkerasan beton semen untuk Fasilitas Tol
(di daerah Gerbang Tol).
Ketentuan pada Pasal S10.01 (Beton Struktur) dan S10.02 (Baja Tulangan)
merupakan bagian dari Pasal ini.
(a) Agregat
Material pokok untuk perkerasan beton harus sesuai dengan ketentuan Pasal
S10.01 (2), kecuali agregat kasar harus berupa batu pecah.
(b) Baja Tulangan
(i) Baja tulangan (reinforcing steel) harus sesuai dengan ketentuan Pasal
S10.02 dan detailnya tertera pada Gambar.
(ii) Tulangan baja untuk jalur jalan kendaraan harus berupa anyaman baja
atau tulangan profil sebagaimana terlihat pada Gambar. Tulangan
anyaman baja harus sesuai dengan persyaratan dari AASHTO M 55,
tulangan ini harus berupa lembaran-lambaran datar dan merupakan suatu
jenis yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
(iii) Tulangan tarik harus berupa batang-batang baja berulir sesuai dengan
AASHTO M 31.
(c) Bahan pengisi sambungan (joint filler)
Bahan pengisi tuang (Poured filler) untuk sambungan harus sesuai dengan
ketentuan AASHTO M 173.
Bahan pengisi padat (Preformed filler) untuk sambungan harus sesuai dengan
ketentuan AASHTO M 33, AASHTO M 153, AASHTO M 213, atau AASHTO
M 220, seperti ketentuan dalam Gambar atau instruksi Konsultan Pengawas dan
harus diberi lubang untuk memasang dowel. Filler untuk setiap sambungan harus
berupa satu lembaran untuk seluruh kedalaman dan lebar yang diperlukan untuk
sambungan, kecuali bila ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas. Bila boleh
digunakan lebih dari satu lembar, ujung yang bersentuhan harus dikencangkan
sampai rapat, dengan penjepit atau cara lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
(d) Membran Kedap Air ( Slip Sheet Membrane )
SU9 - 55
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Membran atau sekat untuk lapisan tahan air dibawah perkerasan harus berupa
lembaran Polyethene dengan tebal 125 mikron. Bila diperlukan sambungan,
maka harus dibuat overlaping sekurang-kurangnya harus 300 mm.
(e) Curing Materials
Curing Materials harus sesuai dengan ketentuan berikut, atau material lain
yang disetujui Konsultan Pengawas :
Liquid Membrane-Forming Compounds for AASHTO M 148
Curing Concrete - type 2 White Pigmented
(f) Beton
(i) Bahan Pokok Campuran
Persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran akan didasarkan pada
hasil percobaan campuran (trial mix) yang dibuat oleh Kontraktor sesuai
ketentuan Pasal S10.01 dari Spesifikasi ini.
Jumlah semen dalam setiap meter kubik beton padat tidak boleh kurang
dari 300 kg. Pemakaian semen yang terlalu tinggi tidak dikehendaki dan
Kontraktor harus mendasarkan disain campurannya (mix design) pada
campuran yang paling hemat yang memenuhi semua persyaratan.
Agregat kasar dan halus harus sesuai dengan ketentuan Pasal S10.01.
Untuk menentukan perbandingan agregat kasar dan agregat halus, proporsi
agregat halus harus dibuat minimum. Bila perbandingan yang tepat telah
ditentukan dan disetujui, maka setiap perubahan terhadap perbandingan itu
harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Kontraktor boleh memilih agregat kasar sampai ukuran maksimum 40
mm, asal tetap sesuai dengan alat yang digunakan dan kerataan
permukaan tetap dapat dijamin. Bila menurut pendapatnya perlu,
Konsultan Pengawas dapat meminta Kontraktor untuk mengubah ukuran
agregat kasar. Perbandingan air dan semen untuk agregat kering
didasarkan pada persyaratan kekuatan beton, tapi tidak boleh lebih dari
0,50 berat total semen.
Plasticiser atau bahan additive pengurang air tidak boleh digunakan,
kecuali ada ijin tertulis dari Konsultan Pengawas. Bahan additive
campuran untuk mempercepat proses pengerasan dan yang mengandung
kalsium klorida tidak boleh digunakan.
(ii) Kekuatan Beton
Kuat lentur (flexural strength) minimum tidak boleh kurang dari 45
kg/cm2 pada umur 28 hari, bila di tes dengan third point method menurut
AASHTO T 97.
Kuat tekan beton minimum pada umur 7 hari disyaratkan 80 % dari kuat
lentur (flexural strength) minimum.
Percobaan campuran (trial mix) di laboratorium yang dibuat oleh
Kontraktor, harus sedemikian rupa sehingga flexural strength yang
dihasilkan menunjukkan margin dengan probabilitas nilai flexural
SU9 - 56
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
strength hasil tes yang lebih rendah dari flexural strength minimum yang
ditentukan, tidak lebih dari 1% (satu perseratus).
(iii) Pengambilan contoh Beton
Pengambilan contoh beton untuk keperluan pengujian harus sesuai
dengan ketentuan Pasal S10.01 dari Spesifikasi ini.
(iv) Kekuatan karakteristik
Berlaku ketentuan Pasal S10.01 dari Spesifikasi ini.
(a) Umum
Peralatan concrete batching plant dan alat pengangkut (agitator truck mixer)
harus sesuai dengan ketentuan Pasal S10.01 (3) dari Spesifikasi ini. Kapasitas
concrete batching plant harus dapat memasok kebutuhan alat slip form concrete
paver sedemikian rupa sehingga alat terus bergerak tanpa berhenti akibat
kekurangan atau keterlambatan pemasokan. Untuk campuran beton dengan
slump rendah dapat digunakan dump truck sebagai alat pengangkut campuran
beton.
(b) Mesin Pembentuk Perkerasan Beton Jenis Perancah Berjalan (Slipform
Concrete Paver), Penghampar dan Penempa (Spreading and Finishing
Machines)
Mesin perkerasan beton harus merupakan satu unit mesin yang mempunyai
fungsi penghampar, meratakan, memadatkan dan membentuk perkerasan
sekaligus memberi arah dan mengatur elevasi sesuai kebutuhan dalam sekali
gerak maju.
Jenis mesin harus jenis perancah berjalan (slipform paver) dengan lebar
minimum 4.0 m yang bertumpu pada roda kelabang (crawler track), dilengkapi
sensor arah tegak (steering sensors), sensor elevasi (level control sensors)
masing-masing depan dan belakang pada kedua sisi, dan sensor kelandaian-
kemiringan (slope sensor), yang seluruh sensor ini dikendalikan secara computer
(computerized control).
Secara umum alat ini harus dilengkapi dengan :
▪ Auger yang dapat menyebarkan adukan beton secara merata ke seluruh
bagian lebar perkerasan;
▪ Screed yang mengatur masukan beton ke dalam mould (cetakan);
▪ Vibrator dengan jumlah cukup untuk menjamin keseragaman dan
konsolidasi seluruh campuran beton dan ditempatkan pada selebar mould
dengan frekuensi 160 – 200 Hertz yang kedudukannya harus lentur agar
tetap berfungsi walaupun harus menyentuh tulangan;
▪ Mould (slipform pan/finishing pan) pembentuk perkerasan harus terbuat dari
baja berkualitas sangat tinggi dan bentuknya harus menjamin agar beton
yang dibentuk tidak terseret dan menghasilkan beton yang padat;
▪ Super smoother/float pan finisher , penempa akhir yang menghaluskan,
meratakan permukaan akhir perkerasan dan bergerak secara oskilasi;
SU9 - 57
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9 - 58
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran dan pada lokasi seperti yang ditentukan
dalam Gambar. Semua sambungan harus dilindungi agar tidak kemasukan material
yang tidak dikehendaki sebelum ditutup dengan bahan pengisi.
SU9 - 59
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9 - 60
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
tertera pada Gambar juga harus mencakup pasangan alat transfer beban (load
transfer assemblies).
(i) Sambungan kontraksi kepingan melintang (Transverse strip contraction
joints)
Sambungan ini harus dibentuk dengan memasang kepingan sebagaimana
tertera pada Gambar.
(ii) Takikan/Alur (Formed grooves)
Takikan ini harus dibuat dengan menekankan alat kedalam beton yang
masih plastis. Alat tersebut harus tetap ditempat sekurang-kurangnya
sampai beton mencapai pengerasan awal, dan kemudian harus dilepas
tanpa merusak beton didekatnya, kecuali bila alat itu memang didesain
untuk tetap terpasang pada sambungan.
(iii) Sambungan gergajian (sawn contraction joints)
Sambungan ini harus dibuat dengan membuat alur dengan gergaji pada
permukaan perkerasan dengan lebar, kedalaman, jarak dan garis sesuai
yang tercantum pada Gambar, dengan gergaji beton yang disetujui. Setelah
sambungan digergaji, bekas gergajian dan permukaan beton yang
berdekatan harus dibersihkan.
Penggergajian harus dilakukan secepatnya setelah beton cukup keras agar
penggergajian tidak menimbulkan keretakan, dan jangan lebih dari 18 jam
setelah pemadatan akhir beton. Sambungan harus dibuat/ dipotong
sebelum terjadi retakan karena susut. Bila perlu, penggergajian dapat
dilakukan pada waktu siang dan malam dalam cuaca apapun.
Penggergajian harus ditangguhkan bila didekat tempat sambungan ada
retakan. Penggergajian harus dihentikan bila retakan terjadi di depan
gergajian. Bila retakan sulit dicegah ketika dimulai penggergajian, maka
pembuatan sambungan kontraksi harus dibuat dengan takikan/alur
sebelum beton mencapai pengeringan tahap awal sebagaimana dijelaskan
di atas. Secara umum, penggergajian harus dilakukan berurutan.
(iv) Sambungan kontraksi acuan melintang (Tranverse formed contraction
joints)
Sambungan ini harus sesuai dengan ketentuan Pasal S9.08 (5) (a) untuk
sambungan acuan longitudinal (longitudinal formed joints).
(v) Sambungan konstruksi melintang (Transverse construction joints)
Sambungan ini harus dibuat bila pengecoran beton berhenti lebih dari 30
menit. Sambungan konstruksi melintang tidak boleh dibuat pada jarak
kurang dari 3 m dari sambungan ekspansi, sambungan kontraksi, atau
bidang yang diperlemah lainnya. Bila dalam waktu penghentian itu
campuran beton tidak cukup untuk membuat perkerasan sepanjang
minimum 3 m, maka kelebihan beton pada sambungan sebelumnya harus
dipotong dan dibuang sesuai instruksi Konsultan Pengawas.
(d) Alat transfer beban (load transfer devices)
SU9 - 61
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Bila digunakan dowel (batang baja polos), maka harus dipasang sejajar dengan
permukaan dan garis sumbu perkerasan beton, dengan memakai
pengikat/penahan logam yang dibiarkan terpendam dalam perkerasan.
Ujung dowel harus dipotong agar permukaannya rata. Ukuran bagian dowel yang
harus dilapisi aspal atau pelumas lain harus sesuai yang tertera pada Gambar,
agar bagian tersebut tidak ada lekatan dengan beton. penutup (selubung) dowel
dari PVC atau logam, yang disetujui Konsultan Pengawas, harus dipasang pada
setiap batang dowel pada sambungan ekspansi. Penutup itu harus berukuran pas
dengan dowel dan bagian ujung yang tertutup harus tahan air.
Sebagai pengganti dowel pada sambungan kontraksi, batang dowel bisa
diletakkan dalam seluruh ketebalan perkerasan dengan alat mekanik yang
disetujui Konsultan Pengawas.
(e) Menutup Sambungan (Sealing Joint)
Sambungan harus ditutup segera sesudah selesai proses perawatan (curing)
beton dan sebelum jalan terbuka untuk lalu lintas, termasuk kendaraan
Kontraktor. Sebelum ditutup, setiap sambungan harus dibersihkan dari material
yang tidak dikehendaki, termasuk bahan perawatan (membrane curing
compound) dan permukaan sambungan harus bersih dan kering ketika diisi
dengan material penutup.
Material penutup (joint sealer) yang digunakan pada setiap sambungan harus
sesuai dengan yang tertera pada Gambar atau perintah Konsultan Pengawas.
Apabila digunakan material penutup (joint sealer) jenis preformed filler
(elastomeric compression joint sealant), harus digunakan peralatan
compressor peniup udara panas, untuk membantu proses percepatan
mengembangkan preformed filler saat lokasi pemasangan dalam kondisi basah
(setelah hujan). Panjang preformed filler per-rol yang digunakan adalah 4
(empat) meter, dan penyambungan preformed filler, harus benar-benar rapat,
sehingga terjamin tidak terdapat celah (gap).
Apabila digunakan material penutup (joint sealer) jenis poured filler asphalt,
maka selama pemanasan harus diaduk secara kontinyu, agar pemanasan merata
dan untuk mencegah pemanasan yang berlebihan. Waktu dituangkan, jangan
sampai material aspal ini tumpah pada permukaan beton yang terbuka.
Kelebihan material pada permukaan beton harus segera dibersihkan.
Penggunaan pasir atau material lain sebagai pelindung material penutup tidak
diperbolehkan.
(a) Umum
Sebelum memulai pekerjaan beton semua pekerjaan pondasi Agregat, ducting
dan kerb yang berdekatan harus sudah selesai dan disetujui Konsultan Pengawas.
Kecuali untuk daerah yang tercakup dan sesuai Pasal S9.08 (6) (f), semua beton
harus dihamparkan merata, dipadatkan dan diselesaikan dengan mesin.
(b) Pemasangan Acuan
SU9 - 62
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9 - 63
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9 - 64
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9 - 65
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
sampai tak ada lagi perbedaan tinggi pada permukaan dan perkerasan
beton sesuai dengan kelandaian dan tampang melintang yang ditentukan.
Perbedaan tinggi permukaan menurut pengujian mal datar (straightedge)
tidak boleh melebihi toleransi yang ditentukan dalam Spesifikasi.
(i) Membentuk Tepian
Segera setelah beton ditempa dan dipadatkan, tepian perkerasan beton di
sepanjang acuan dan pada sambungan harus diselesaikan dengan alat
untuk membentuk permukaan lengkung yang halus dengan radius
tertentu yaitu, bila tak ditentukan lain pada Gambar, adalah 12 mm.
(j) Penyelesaian Permukaan
Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan pengawet
(curing) digunakan, permukaan beton harus dikasarkan dengan disikat
melintang garis sumbu (centre line) jalan.
Cara brushing dilakukan dengan menggunakan sikat kawat selebar tidak
kurang dari 450 mm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan baru
adalah 100 mm dengan masing-masing untaian terdiri dari 32 kawat. Sikat
harus terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur berselang-seling sehingga
jarak masing-masing pusat untaian maksimum 10 mm. Sikat harus diganti bila
bulu terpendek panjangnya sampai 90 mm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak
boleh kurang dari 1/16 inch (1,5 mm).
Cara grooving dilakukan dengan alat grooving manual atau mekanis, yang
mempunyai batang-batang penggaruk setebal 3 mm dan masing-masing
berjarak antara 15 sampai 20 mm, yang disetujui Konsultan Pengawas.
(k) Menguji Permukaan
Begitu beton mengeras, permukaan jalan harus diuji memakai mal datar
(straightedges) 3,0 m. Daerah yang menunjukkan ketinggian lebih dari 3 mm
tapi tidak lebih dari 12,5 mm sepanjang 3,0, itu harus ditandai dan segera
diturunkan dengan alat gurinda yang telah disetujui sampai bila dites lagi,
ketidak rataannya tidak lebih dari 3 mm. Bila penyimpangan dari penampang
melintang yang sebenarnya lebih dari 12,5 mm, lapisan jalan harus dibongkar
dan diganti oleh Kontraktor atas biaya sendiri.
Bagian yang dibongkar tidak boleh kurang dari 3,0 m ataupun kurang dari lebar
lajur yang kena bongkaran. Bagian yang tersisa dari pembongkaran pada
perkerasan beton dekat sambungan yang panjangnya kurang dari 3,0 m, harus
ikut dibongkar dan diganti.
(l) Pengawetan Beton (concrete curing)
Permukaan beton yang terbuka harus segera dilapisi pengawet (curing
compound) setelah di finishing dengan sikat, dengan menyemprotkan bahan
pengawet pada permukaan menggunakan penyemprot atau alat lain yang
disetujui dengan kecepatan 0,22 - 0,27 lt/m2 untuk penyemprotan mekanis atau
0.27 - 0.36 lt/m2 untuk penyemprotan manual. Bahan ini tak boleh masuk ke alur
pada alur-alur sambungan.
Setelah pekerjaan finishing selesai dan kerusakan pada beton tak akan terjadi,
seluruh permukaan beton tersebut harus segera dilapisi penutup, dapat berupa
SU9 - 66
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
karung goni, dan dirawat dengan metode tertentu sesuai dengan Pasal S10.01
(4)(g). Bila gagal menyediakan bahan penutup dan air yang cukup untuk
perawatan yang memadai dan memenuhi persyaratan lainnya dengan
semestinya, maka pekerjaan beton harus dihentikan.
(m) Membongkar Acuan
Kecuali bila ditentukan lain, acuan tidak boleh dibongkar dari beton yang baru
dihamparkan sebelum mencapai waktu paling sedikit 12 jam. Acuan harus
dibongkar dengan hati-hati agar beton tidak rusak. Setelah dibongkar, bagian sisi
plat beton harus dirawat (curing) sesuai dengan sub-Pasal (l) di atas.
Daerah rongga (honey comb) yang kecil harus dibersihkan, dibasahi dan
didempul dengan adukan semen kental dengan perbandingan 1 semen dan 2
agregat halus.
Rongga (honey comb) yang besar dianggap sebagai kerusakan, harus dibongkar
dan diganti. Bagian yang dibongkar tidak boleh kurang dari 3,0 m panjangnya
atau kurang dari lebar seluruh lajur yang terkena pembongkaran. Bagian yang
tersisa dari pembongkaran yang berdekatan dengan sambungan yang panjangnya
kurang dari 3,0 m harus ikut dibongkar dan diganti.
(n) Perbaikan Retakan
Semua retakan yang terjadi harus dibongkar sepanjang 2,5 meter selebar lajur.
Bagian yang tersisa kurang dari 2.5 meter harus ikut dibongkar dan diganti,
kecuali retakan progresif yang menurut Konsultan Pengawas disebabkan oleh
penurunan (settlement) timbunan badan jalan.
SU9 - 67
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Kontraktor harus melindungi perkerasan dan perlengkapannya dari lalu lintas umum
dan lalu lintas proyek. Hal ini meliputi penyediaan tenaga pengatur lalu lintas, dan
pemasangan dan pemeliharaan rambu-rambu dan lampu, jembatan, atau jalan
sementara/pengalih, dan lain-lain.
Kerusakan pada perkerasan, yang terjadi sebelum ada persetujuan akhir, harus
diperbaiki atau harus diganti, sebagaimana petunjuk Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas akan menentukan kapan perkerasan bisa dibuka untuk lalu
lintas. Jalan tidak boleh dibuka untuk lalu lintas sebelum hasil test terhadap sampel
SU9 - 68
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Daerah-daerah lain seperti persimpangan, jalan masuk, penyeberangan, jalur ramp, toll
plaza, dan lain-lain digolongkan sebagai satu bagian, dan ketebalan setiap unit akan
diukur tersendiri. Daerah yang tidak beraturan dari suatu bagian dapat dianggap
termasuk ke dalam bagian lain. Dalam hal ini Konsultan Pengawas dapat memilih satu
core untuk setiap 1000 m2 jalan, atau bagian dari itu, dalam setiap bagian. Bila
kekurangan-ketebalannya tidak lebih dari 5 mm dari yang ditentukan, maka akan
dibayar secara penuh. Bila kekurangan-ketebalannya lebih dari 5 mm tapi tidak lebih
dari 25 mm, akan diambil lagi dua core dari bagian tersebut, dan ditentukanlah
ketebalan rata-rata dari ketiga core itu. Bila tebal rata-rata itu kekurangan-ketebalannya
tidak lebih dari 5 mm dari ketebalan yang ditentukan, maka akan dibayar penuh. Bila
kekurangan-ketebalannya lebih dari 5 mm tetapi tidak lebih dari 25 mm, harga satuan
yang disesuaikan sebagaimana ditentukan dalam sub-Pasal S9.08 (12)(b) akan
dibayarkan untuk bagian perkerasan tersebut.
SU9 - 69
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
harus dibongkar dan diganti dengan beton dengan tebal seperti yang tertera dalam
Gambar. Core yang diambil dengan maksud untuk penelitian di atas tidak akan
digunakan dalam menghitung tebal rata-rata untuk menentukan penyesuaian Harga
Satuan.
Jumlah yang akan dibayar dengan mata pembayaran tersebut di bawah ini adalah
jumlah meter persegi perkerasan beton yang telah selesai dan disetujui, pada
pekerjaan permanen. Lebar yang diukur adalah lebar perkerasan yang tertera pada
penampang melintang rencana, daerah-daerah tambahan seperti jalur ramp dan toll
plaza, atau sebagaimana petunjuk tertulis Konsultan Pengawas. Panjang akan diukur
oleh Konsultan Pengawas, yaitu sepanjang garis sumbu setiap badan jalan.
Baja tulangan, tie bar dan dowel yang diperlukan dalam pekerjaan dari Pasal ini tidak
akan diukur untuk pembayaran tersendiri.
Perkerasan hasil percobaan penghamparan yang dilaksanakan di luar daerah
pekerjaan permanen tak akan diukur untuk pembayaran tersendiri.
(a) Umum
Jumlah perkerasan beton hasil pengukuran tersebut di atas akan dibayar menurut
Harga Satuan Kontrak per meter persegi. Harga dan pembayaran ini merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan material, termasuk beton
klas P, baja tulangan, acuan, dowel, tie bar, penghamparan percobaan,
pengambilan core untuk penentuan harga; dan seluruh material, tenaga kerja,
peralatan dan kebutuhan insidental yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan menurut Gambar.
Material penutup (joint sealer) untuk sambungan kontraksi akan dibayar sebagai
mata pembayaran terpisah.
Untuk perkerasan yang ketebalannya kurang dengan kekurangan-ketebalan
lebih dari 5 mm, tapi tidak lebih dari 25 mm, akan dibayar menurut Harga
Satuan yang disesuaikan, seperti ditentukan di bawah ini.
Tidak ada pembayaran tambahan untuk jalan yang ketebalan rata-ratanya
melebihi ketebalan yang tertera dalam Gambar.
SU9 - 70
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
6 - 8 mm 80 %
9 - 10 mm 72 %
11 - 12 mm 68 %
13 - 19 mm 57 %
20 - 25 mm 50 %
SU9 - 71
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9 - 72
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, material; dan pelaksanaan
semua pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan lapisan perataan (leveling course)
dan pekerjaan pelebaran perkerasan dengan wet lean concrete, termasuk persiapan
lapisan alas, pengangkutan dan penyiapan agregat, pencampuran, pengadukan,
pengangkutan, penuangan, pemadatan, finishing, pengawetan, pemeliharaan dan
pekerjaan insidental lainnya yang berkaitan. Semua pekerjaan harus dilaksanakan
sesuai dengan Gambar Rencana, Spesifikasi, dan instruksi Konsultan Pengawas.
Bila wet lean concrete ini ditentukan untuk levelling course, maka sebelum
dilaksanakan, permukaan tanah dasar harus bersih dari kotoran, lumpur, batu lepas,
atau bahan asing lainnya. Permukaan tanah dasar (sub grade) diperiksa kepadatannya,
kerataan finishing dan permukaannya oleh Konsultan Pengawas. Daerah yang tidak
memenuhi ketentuan Spesifikasi harus dibongkar, diperbaiki atau direkonstruksi
sebagaimana perintah Konsultan Pengawas. Tidak ada pembayaran langsung untuk
pekerjaan pembongkaran, perbaikan, atau rekonstruksi ini, karena merupakan
tanggung jawab Kontraktor.
S9.09 (3) Lapis Pondasi Bawah (Subbase) dan Lapisan Alas Pasir (Sand Bedding)
Pelebaran.
Pelaksanaan wet lean concrete sebagai lapis pondasi bawah dan lapis alas pelebaran,
ketebalannya harus sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar.
Bila wet lean concrete ditentukan untuk pekerjaan pelebaran jalan, maka beton itu
harus diletakkan di atas alas yang sudah rata terdiri pasir alam setebal 4 cm. Pasir
alam yang tertinggal (tidak lolos) saringan No. 200 dan yang fraksi halusya non-
plastis, dapat digunakan dengan tetap mengacu persyaratan material filter D15/D85 <
5. Pasir dengan kadar air yang memadai dihamparkan di atas subgrade dan diratakan.
Alas yang sudah rata ini harus dapat dipadatkan dengan Mesin Pemadat (roller) yang
paling besar yang dapat dipakai. Sebelum pengerjaan wet lean concrete, alas pasir
harus dibasahi dengan air.
Agregat, semen dan air harus memenuhi ketentuan Pasal S10.01(2) dalam Spesifikasi
ini. Ukuran maksimum agregat harus dipilih oleh Kontraktor dan disesuaikan dengan
kebutuhan pemakaian wet lean concrete, dan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
SU9 - 73
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Perbandingan jumlah semen dan agregat dalam kondisi kering jenuh (saturated
surface dry condition) harus memadai untuk memenuhi ketentuan kuat pecah beton
menurut Pasal ini, dan untuk menjaga konsistensi campuran. Perbandingan itu tidak
boleh kurang dari 1 : 2 : 4.
Wet lean concrete untuk levelling course harus dituang dalam cetakan baja atau kayu
secara cut-off screeding, dengan landai dan elevasi tertentu.
Sambungan konstruksi melintang harus dibuat pada akhir setiap pekerjaan pada hari
itu, dan harus membentuk permukaan vertikal melintang yang benar.
Wet lean concrete harus dicampur, diangkut, dituang, disebar dan dipadatkan
menurut ketentuan Pasal S10.01 (3) dan S10.01 (4).
Setelah pemadatan dan diratakan sampai bidang dan elevasi yang benar, wet lean
concrete harus dilepa (floating) sampai permukaan rata dan tak ada permukaan yang
lebih rendah atau pun daerah yang terbuka. Kemudian permukaan harus diuji dengan
paling sedikit dua kali geseran mal datar (straight-edge) sesuai dengan Pasal S9.09
(14).
Wet lean concrete harus segera dirawat, setelah finishing selesai, untuk jangka waktu
tidak kurang dari 7 hari. Perawatan untuk permukaan harus dilakukan dengan salah
satu metoda berikut :
SU9 - 74
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Untuk ini harus disediakan silinder test kuat tekan beton (compressive strength),
dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, yang dibuat dari beton material wet lean
concrete yang diambil di lapangan.
Satu silinder mewakili 50 m wet lean concrete yang dihamparkan, dan tidak kurang
dari 3 (tiga) silinder harus dibuat setiap hari.
Kuat pecah beton rata-rata pada umur 7 hari dari setiap kelompok (group) contoh
(spesimen) yang diambil pada setiap pelaksanaan pekerjaan tidak boleh kurang dari
70 kg/cm2.
Bila rata-rata kuat pecah beton pada lebih dari satu kelompok di antara lima
kelompok yang berurutan ternyata kurang 70 kg/cm2, maka kadar semen harus
ditambah sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas, sampai hasilnya
menunjukkan bahwa campuran tersebut memenuhi syarat.
Wet lean concrete harus dibentuk dan diselesaikan sesuai dengan garis, landai dan
penampang permukaan seperti tertera pada Gambar Rencana. Penyimpangan pada
permukaan yang sudah selesai tidak boleh lebih dari 3 cm dari elevasi yang
direncanakan. Penyimpangan permukaan ini juga, tidak boleh lebih dari 1 cm pada
mal datar (straight edge) 3 m ketika diterapkan sejajar dengan dan tegak lurus dari
garis sumbu (centre line) badan jalan.
Mal datar harus dipergunakan dengan cara overlap 1/2 dari panjangnya. Perbedaan
penyimpangan dari elevasi yang dikehendaki untuk lapisan perata (levelling course)
untuk perkerasan beton antara dua titik dalam jarak 20 m, tidak boleh lebih dari 1,5
cm.
S9.09(15) Pemeliharaan
SU9 - 75
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Peralatan atau pun kendaraan lalu lintas, termasuk kendaraan untuk keperluan
pelaksanaan, tidak boleh memasuki permukaan yang sudah selesai, selama 7 hari
pertama masa perawatan.
Setelah masa perawatan, peralatan dan kendaraan yang diperlukan untuk meneruskan
pekerjaan diperbolehkan memasuki daerah wet lean concrete.
Wet lean concrete harus dijaga agar selalu dalam kondisi baik, sebelum
menghamparkan lapisan berikutnya. Kerusakan akibat apa pun harus diperbaiki
dengan mengganti lapisan pada daerah itu, atas tanggungan biaya Kontraktor sendiri.
Jumlah wet lean concrete untuk levelling course akan dibayar berdasarkan jumlah
meter persegi dari levelling course itu, yang telah diselesaikan dan disetujui sesuai
dengan Gambar Rencana, Spesifikasi dan petunjuk Konsultan Pengawas.
Perlu tambahan ketentuan mengenai Tata Cara Pengukuran seperti dalam Pasal S.08
(10).
Alas pasir akan dibayar berdasarkan jumlah meter persegi lapisan alas yang sudah
selesai dan disetujui.
Untuk penambahan kandungan semen atau untuk kelebihan ketebalan lapisan dari
ketebalan minimum tidak ada tambahan pembayaran.
Jumlah wet lean concrete dan lapisan alas pasir, yang telah ditentukan di atas, akan
dibayar menurut Harga Kontrak untuk masing-masing butir pembayaran di bawah ini.
Pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan seluruh tenaga kerja,
peralatan dan material yang diperlukan, termasuk pembuatan lapisan alas, alas pasir,
pencampuran, persiapan, pengangkutan, penghamparan, pemadatan, finishing,
pengawetan, pemeliharaan dan pekerjaan lain yang diperlukan, sesuai dengan Gambar
Rencana, Spesifikasi dan petunjuk Konsultan Pengawas.
SU9 - 76
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU9 - 77
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
BAB 12
PEKERJAAN LAIN-LAIN
SU12 - 1
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 2
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Apabila tidak ada tanah liat atau tanah merah perlu diadakan proses
pengapuran untuk tanah yang masih asli tersebut dalam rangka
menaikkan ph nya.
Bila tanah lapisan atas dan bawah sudah tanah merah, tanah lapisan
atas diganti tanah liat yang dicampur dengan pupuk kandang (75% :
25% ) sedalam 15 cm.
Tanah lapisan atas yang sudah dicampur pupuk kandang harus diaduk
rata untuk mendapatkan kondisi tanah yang tingkat porositednya baik.
Galian lubang tanaman dan tanah lapisan atas yang telah dicampur
dengan pupuk kandang didiamkan atau ditinggalkan selama 7 hari
untuk menyerap keasaman tanah sebelum penanaman dilaksanakan.
Khusus untuk bak bunga lapisan atas diberi tanah liat dan pupuk
kandang sedalam sepertiga bagian atau bak bunga diberi lapisan
serutan gergaji atau bata merah seperlima bagian, sisanya diberi tanah
merah.
(iv) Pekerjaan penanaman
Sebelum penanaman dilaksanakan tanah disiram dengan air sampai
kenyal.
Setelah media tanam siap, maka tanaman ditanam dengan hati-hati agar
tidak merusak perakarannya.Semua kaleng atau plastik pembungkus
tanaman harus dibuka dan dibuang ke luar lokasi.
Pada waktu penanaman diusahakan dilaksanakan soreh hari agar
tanaman terlihat segar pada esok harinya. Sistim penanaman lihat
gambar detail.
(v) Penyiraman
Setelah tanaman selesai ditanam, harus disiram sampai benar-benar
basah dan kenyal merata ke perakarannya, selanjutnya permukaan
tanah disekitar batang tanaman dirapikan. Untuk mencegah
kemungkinan air mengalir pada ketinggian yang lain ketika diairi,
tinggi permukaan atas disekitar batang pohon dan perdu harus dibuat 4
cm lebih rendah dari ketinggian sekitarnya.
(vi) Pemangkasan dan Perbaikan
Sebagai penyempurnaan dari pekerjaan penanaman ini, semua tanaman
dapat dipangkas/diperbaiki dari kerusakan-kerusakan akibat proses
pemindahan tanaman/penanaman. Pemangkasan disini harus dikerjakan
sedemikian rupa, sehingga tidak merubah bentuk dan sifat tanaman.
SU12 - 3
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 4
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 5
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
(b) Material
(i) Top soil (Tanah lapisan atas/subur)
Top soil yang dipergunakan harus bersih dari segala material yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas atau Satuan Tugas.
(ii) Pupuk kandang
Pupuk kandang yang dipergunakan adalah pupuk kandang yang kering/
matang dan bersih dari segala material yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Satuan
Tugas.
(iii) Rumput
Apabila tidak ditentukan dalam Gambar, maka rumput yang dipakai
adalah jenis Axonopus Compressus dan mempunyai perakaran dan
bebas dari tanaman liar.
Rumputnya harus spesies asli, tidak berbahaya bagi manusia dan
binatang serta pertanian, harus dapat tumbuh cepat, tidak berpenyakit
dan berakar dalam.Kontraktor harus memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pembuatan
gebalan rumput dimulai.Sumber pengambilan gebalan rumput harus
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas sebelum
pemotongan pembuatan gebalan rumput dapat dilakukan.
Gebalan rumput harus ditanamkan dengan akar yang tidak rusak, dan
dipotong berbentuk persegi beserta tanah basah/lembab tempat asal
tumbuhnya.Gebalan rumput harus ditanamkan dalam batas waktu 5
hari setelah dipotong.Pengangkutan dan penyimpanan gebalan rumput
harus sedemikian rupa agar terlindung dari pengaruh langsung sinar
matahari, dilengkapi ventilasi sehingga memungkinkan sirkulasi
udara yang baik, dan jangan sampai kering.
(iv) Air
Air yang dipergunakan harus bersih, bebas dari segala material yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
(v) Pupuk organik
Pupuk yang dipakai adalah Urea dengan dosis 20 gram/m2.
SU12 - 6
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 7
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 8
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 9
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.02(2) Material
(a) Batu
Batu harus keras, kuat, tidak berlapis-lapis, bermutu baik, dan tahan
cuaca.Kualitas batu harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
sebelum digunakan.Kekuatan batu harus memenuhi ketentuan pada Gambar,
harus rata, berbentuk baji atau lonjong. Permukaan base (alas) tidak boleh
kurang dari 1/16 dari permukaan depan, dan panjang permukaan base yang
terpendek harus lebih dari 1/10 bagian yang terpanjang. Standar jumlah batu
per meter persegi adalah 14, atau menurut perintah Konsultan Pengawas.
(b) Mortar
Apabila tidak ditentukan lain dalam Gambar atau instruksi Konsultan
Pengawas maka, mortar harus memenuhi ketentuan Pasal S12.03 "Mortar
Semen".
(c) Beton
Beton kelas D untuk pondasi dan beton kelas E untuk sandaran harus
memenuhi ketentuan Bab 10 (Struktur Beton).
(d) Urugan rembesan
Urugan rembesan harus sesuai dengan ketentuan Pasal S4.09 dari
Spesifikasi ini.
SU12 - 10
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 11
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Dalam cuaca panas atau kering, pekerjaan batu harus terlindung dari sinar
matahari dan harus selalu basah untuk masa paling sedikit 3 hari setelah
pekerjaan selesai.
S12.02(4) MetodePengukuran
(a) Jumlah yang akan dibayar adalah meter kubik untuk tiap tipe pasangan batu
penahan tanah, sesuai dengan Spesifikasi ini. Dalam menghitung jumlah
yang akan dibayar, ukuran yang akan digunakan harus sesuai Gambar atau
instruksi Konsultan Pengawas. Pasangan batu kali (1 : 3), beton kelas D dan
kelas E sebagaimana diperinci dalam Gambar tidak akan diukur untuk
pembayaran tersendiri.
Pada pasangan batu penahan tanah tidak akan ada pengurangan untuk
lubang cucuran, pipa drainase, atau lubang lainnya yang luasnya kurang
dari 0.10 meter persegi, dan tidak diadakan penambahan untuk alas
(footing) beton. Kepala dinding sudah tercakup ke dalam pengukuran dan
dianggap sebagai bagian pekerjaan ini.
(b) Apabila tidak termasuk dalam mata pembayaran lain, maka pasangan batu
kali (1 : 3) atau (1 : 4) akan diukur tersendiri dalam meter kubik sesuai
dengan Gambar atau instruksi Konsultan Pengawas.
SU12 - 12
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.03(2) Material
Kecuali bila Konsultan Pengawas mengijinkan penggunaan semen lain, maka
yang harus digunakan adalah semen Portland tipe I yang memenuhi ketentuan SII
0013-77: "Semen Portland", AASHTO M 85 atau JIS R 5210.
Agregat halus harus memenuhi ketentuan AASHTO M 45. Kualitas air harus
memadai untuk pekerjaan beton sesuai ketentuan Bab 10 dari Spesifikasi ini.
SU12 - 13
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.04 DELINEATOR
S12.04(1) Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan dan pemasangan delineator pada lokasi yang
telah ditentukan dalam Gambar atau sesuai pengarahan Konsultan Pengawas.
S12.04(2) Material
Pabrik pembuat dan bentuk/tipe dari semua delineator harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas sebelum ada instruksi untuk pemasangan.Semua detail-detail
dari delineator harus sesuai dengan standard JIS atau AASHTO yang relevan.
SU12 - 14
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.05(2) Material
(a) Material harus sesuai dengan persyaratan :
JIS G 3101 : Baja Gulung Untuk Struktur Umum
JIS G 3452 : Pipa Baja Karbon untuk pemipaan umum
JIS G 3444 : Tabung Baja Karbon untuk baja struktural umum
JIS G 3466 : Pipa Persegi Baja Karbon untuk baja Struktural Umum
JIS G 3532 : Kawat Baja Karbon Rendah
JIS G 3552 : Kawat jaring (chainlink)
Material guardrail harus memenuhi ketentuan dari AASHTO M180-74,
Kelas A, Tipe 1.
(b) Semua jeruji (railing) baja dan perlengkapannya harus bergalvanis, kecuali
bila ditentukan lain, sesuai dengan ketentuan Pasal S12.16 dari Spesifikasi
ini. Bila diperlukan pengecatan, maka harus sesuai juga dengan ketentuan
Pasal S12.16.
(c) Material-material lainnya harus sesuai dengan pasal-pasal yang relevan dari
Spesifikasi ini atau seperti ketentuan pada Gambar.
SU12 - 15
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Bekas lubang untuk tiang pada tanah harus diurug dengan material yang
disetujui Konsultan Pengawas atau dengan beton sesuai ketentuan pada
Gambar. Material urugan harus dipadatkan dengan kepadatan minimum
sama dengan tanah sekitarnya. Permukaan sekitar lubang harus dipulihkan
seperti keadaan semula.
(e) Bagian-bagian pipa railing harus disatukan dengan baut, kecuali bila ada
ketentuan lain dalam Gambar. Pemasangan pagar pada talud harus sesuai
dengan kemiringan yang diharuskan. Baut harus dilapis/dilumasi dengan cat
"red lead" dan minyak.
Sambungan ekspansi harus dibuat dengan menghilangkan baut pada salah
satu sisi penjepit pada suatu tiang.Bila railing masih menerus dengan dua
tiang atau lebih, baut penjambung antara railing dan penjepit ditiadakan.
Kawat jaring (chainlink) dan kawat berduri harus dipasang pada tiang baja
dengan pengunci baja yang memadai, termasuk plat sambungan baja pada
sambungan sudut baja, pada pojok dan pada ujung pagar.Material dan
standar hasil kerja harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pengadaan dan pemasangan pintu pagar harus sesuai dengan Gambar,
meliputi engsel, kunci, baut atau perangkat besi lainnya.Material dan hasil
kerja harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
SU12 - 16
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.06(2) Material
Material harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Gambar.
(a) Plat aluminium.
Plat aluminium yang digunakan harus memenuhi persyaratan ASTM B 209,
alloy 6061-T6 atau AASHTO M 290 - 82, dengan tebal minimum 2 mm.
(b) Tiang rambu berupa baja profil atau pipa sesuai ketentuan pada Gambar.
Jenis baja yang digunakan adalah baja untuk struktur umum sesuai
persyaratan AASHTO M 183 - 79 atau JIS G 3101 dan digalvanisasi sesuai
persyaratan AASHTO M 111 - 80 atau JIS H 8641.
Mur, baut, U-bolt, ring, paku keling (clamps) dan pelengkap lainnya harus
berupa baja yang digalvanisasi, aluminium alloy atau seperti yang tertera
pada Gambar. Galvanisasi untuk mur, baut dan pelengkap lainnya sesuai
persyaratan AASHTO M 232.
(c) Reflective sheeting (lapisan pemantul) harus terdiri dari retroreflective lens
system dengan permukaan rata dan halus sesuai persyaratan AASHTO M
268 - 93. Bagian belakang reflective sheeting dilengkapi dengan perekat
(precoating adhesive) yang dapat melekatkannya secara tahan lama pada
plat aluminium dengan metode vacuum atau roller. Untuk warna putih dan
kuning harus digunakan reflective sheeting dengan jenis "high intensity
grade" sedang untuk warna lainnya jenis "engineering grade".
(d) Mutu beton yang digunakan untuk pondasi seperti tertera pada Gambar dan
harus sesuai dengan ketentuan pada Bab 10.
SU12 - 18
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.07(2) Material
Material harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Gambar.
(a) Plat aluminium yang digunakan harus memenuhi persyaratan ASTM B 209,
alloy 6061-T6 atau AASHTO M 290 - 82, dengan tebal minimum 2 mm.
(b) Tiang rambu berupa baja profil atau pipa sesuai ketentuan pada Gambar.
Jenis baja yang digunakan adalah baja untuk struktur umum sesuai
persyaratan AASHTO M 183 - 79 atau JIS G 3101 dan digalvanisasi sesuai
persyaratan AASHTO M 111 - 80 atau JIS H 8641.
SU12 - 19
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Mur, baut, U-bolt, ring, paku keling (clamps) dan pelengkap lainnya harus
berupa baja yang digalvanisasi, aluminium alloy atau seperti yang tertera
pada Gambar. Galvanisasi untuk mur, baut dan pelengkap lainnya sesuai
persyaratan AASHTO M 232.
(c) Reflective sheeting (lapisan pemantul) harus terdiri dari retroreflective
lenssystem dengan permukaan rata dan halus sesuai persyaratan AASHTO
M 268 - 93. Bagian belakang reflective sheeting dilengkapi dengan perekat
(precoating adhesive) yang dapat melekatkannya secara tahan lama pada
plat aluminium dengan metode vacuum atau roller. Untuk huruf atau simbol
berwarna putih maka harus digunakan reflective sheeting dengan jenis
"high intensity grade", sedang untuk warna dasar rambu petunjuk
digunakan reflective sheeting dengan jenis "engineering grade".
(d) Mutu beton dan baja tulangan yang digunakan untuk pondasi seperti tertera
pada Gambar dan harus sesuai dengan ketentuan pada Bab 10.
SU12 - 20
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
- Besi rangka wajib di cat warna hitam sedangkan aluminium di cat warna
hitam hanya untuk rambu yang mempunyai potensi menimbulkan silau,
- Dibubuhi bulan dan tahun pembuatan dengan warna putih.
SU12 - 21
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 22
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.08(2) Material
(a) Marka jalan tipe A harus berupa material thermoplastic bercampur glass
beads dan memenuhi persyaratan AASHTO M 249 atau yang setaraf.
(b) Marka jalan tipe B adalah cat khusus untuk marka jalan yang memenuhi
persyaratan AASHTO M 248, atau yang setaraf.
(c) Glass beads yang digunakan untuk tipe A maupun tipe B harus sesuai
dengan persyaratan AASHTO M 247 (Tipe 2) atau yang setaraf.
(e) Glass beads harus disebar ke permukaan marka tipe A dan tipe B segera
setelah marka diterapkan. Kecuali bila ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas, glass beads harus disebarkan dengan tekanan atau disemprotkan
sebanyak tidak kurang dari 450 g/m2.
(f) Semua marka jalan harus dilindungi dari lalu-lintas sebagaimana instruksi
Konsultan Pengawas. Marka jalan harus rapi, merata, dan permukaannya
tidak boleh menunjukkan retak-retak dan coret-coret. Marka jalan yang tidak
rata dan memberikan penampilan yang tidak sama pada waktu siang dan
malam, harus diperbaiki oleh Kontraktor dengan tanggungan biaya sendiri.
S12.09(2) Material
(a) Tiang guide post berupa pipa baja atau baja profil yang memenuhi ketentuan
Pasal 12.07.
SU12 - 24
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 25
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Bila peralatan yang digunakan Kontraktor tidak cukup untuk mencapai hasil yang
ditentukan, peralatan tersebut harus diperbaiki atau diganti atau ditambah sesuai
dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
(a) Batching Plant dan Peralatan Pelengkap lainnya
Batching plant beton, mixer beton, vibrator, alat-alat kecil dan pengangkutan
harus memenuhi ketentuan Pasal S10.01 dari Spesifikasi Umum.
(b) Cetakan
Cetakan harus terbuat dari logam dengan bentuk, garis dan ukuran sesuai
dengan Gambar dan ketentuan Pasal S10.01.
Jumlah cetakan harus cukup untuk keperluan selama masa pengecoran, dan
harus diajukan kepada Konsultan Pengawas oleh Kontraktor untuk
disetujui.Bila pengecoran tidak dapat memenuhi hasil sesuai dengan jadwal,
Kontraktor harus menyediakan cetakan tambahan, sebanyak yang disetujui
Konsultan Pengawas.Cetakan yang rusak harus diganti dengan cetakan baru
oleh Kontraktor. Bila Konsultan Pengawas tidak menentukan lain, bentuk
disain cetakan harus sedemikian rupa sehingga concrete barrier dicor/dicetak
dalam posisi terbalik.
SU12 - 27
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.10(4) Pemasangan
(a) Peralatan
Unit beton harus diangkat dengan dua tumpuan (double slung) memakai
kerekan dengan kapasitas cukup untuk mengangkat dan meletakkannya
secara tepat dan mudah. Peralatan pengangkatan jangan sampai merusak
atau membuat cacat pada beton.
(b) Pembuatan Alas
Alas grout semen harus dihamparkan dengan ketebalan sesuai dengan
Gambar. Penghamparan grout tidak boleh terlalu lama sebelum peletakan
SU12 - 28
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
beton, karena grout akan menjadi kenyal pada waktu beton diletakkan.
Grout yang melimpah di luar concrete barrier harus dibuang.
(c) Alinemen
Unit concrete barrier harus dipasang sesuai garis alinemennya dan dengan
bentuk lengkungan yang baik.
(d) Railing
Railing harus dipasang menurut ketentuan Pasal S10.09, dari Spesifikasi ini.
SU12 - 29
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.11(2) Material
Kerb beton dapat berupa beton precast atau beton cast-in-place. Beton untuk
kerb precast atau kerb bertulang harus beton kelas B, untuk kerb tidak bertulang
harus kelas D dan pondasi atau base harus memakai beton kelas E atau sesuai
ketentuan pada Gambar. Semua beton harus memenuhi ketentuan Pasal S10.01
dari Spesifikasi ini.
Filler sambungan ekspansi untuk sambungan kerb harus terdiri dari bitumen
(bituminous) sesuai dengan ketentuan AASHTO M.33.
S12.11(3) PelaksanaanPekerjaan
Ketentuan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Pasal S10.01 untuk struktur
beton.Jarak sambungan maksimum adalah 10 m. Sebelum pengecoran bagian
kerb yang terlihat, garis-garis dan kerataan harus diperiksa Satuan Tugas.Setiap
pertemuan antara pondasi beton dan beton kelas D harus dikerjakan sebagai
sambungan konstruksi sesuai dengan Pasal S10.01 dari Spesifikasi ini.
Bila pada persimpangan jalan masuk atau untuk alasan lain, dimana pada Gambar
menunjukkan bagian transisi kerb, atau Satuan Tugas memerintahkannya,
Kontraktor harus menyediakan kerb beton yang telah dimodifikasi seperlunya.
Kerb precast harus dicor pada cetakan logam yang cukup keras sehingga kerb
tidak bisa berubah bentuk. Kerb precast harus dibongkar dari cetakan secepatnya
dan harus tetap basah selama sekurang-kurangnya 7 hari. Selama jangka waktu
ini beton harus terlindung dari angin dan sinar matahari.Beton kerb yang retak,
lembek atau rusak pada tepiannya atau permukaannya harus tidak diterima.
Kerb harus diangkat, diangkut dan diletakkan dengan hati-hati agar tidak
rusak.Kerb yang rusak, retak atau cacat selama peletakan harus ditolak.
Mortar untuk alas dan sambungan untuk kerb precast harus memenuhi ketentuan
Pasal S12.03.
Panjang setiap kerb precast (satu buah) tidak boleh lebih dari 80 cm. Untuk
radius lengkung kurang dari 5 m harus dibuat kerb dengan ukuran khusus.
Konstruksi atau pekerjaan kerb harus dikerjakan menurut toleransi yang
ditentukan dalam Spesifikasi Khusus.
Bila kerb telah selesai, Kontraktor harus melakukan pengurugan dan
merapikannya sesuai petunjuk Satuan Tugas.
S12.11(4) MetodaPengukuran
Kerb beton dengan tipe seperti pada Gambar harus diukur menurut meter panjang
muka kerb.
SU12 - 30
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Untuk kerb yang dibuat pada lengkungan, tidak ada pembayaran tambahan.
Tidak ada pengurangan panjang untuk struktur drainase yang dipasang pada
daerah kerb, tetapi pembayaran untuk struktur tersebut merupakan kompensasi
penuh untuk penyediaan struktur sesuai standar yang sama dan memenuhi
toleransi seperti kerb di dekatnya dan untk pembuatan sambungan ekspansi
antara unit-unit dan kerb di dekatnya.
Kerb beton bertulang yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari struktur non-
drainase harus tidak diukur dan dibayarkan menurut Pasal ini, tetapi harus
ditentukan sesuai ketentuan Bab 10 dari Spesifikasi ini.
S12.11(5) DasarPembayaran
Jumlah pekerjaan kerb beton yang diukur secara tersebut di atas, harus dibayar
menurut Harga Satuan Kontrak, per meter panjang kerb yang sudah selesai di
tempat. Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk
pekerjaan kerb sesuai ketentuan pada Gambar, termasuk penggalian, base
pondasi, material sambungan ekspansi, mortar untuk alas dan penyambungan
kerb precast, urugan dan pembuangan kelebihan material dan seluruh material,
tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
SU12 - 31
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
S12.12(2) Material
Pagar ROW berupa pagar panel beton pracetak atau pagar lipat Galvanis (BRC).
Bahan/material yang digunakan untuk pagar panel beton adalah sebagai berikut :
- Pondasi : Beton kelas C
- Kolom : Beton pracetak kelas C dengan penulangan sesuai Gambar.
- Panel/Plat Beton : Beton pracetak kelas C dengan penulangan sesuai Gambar.
- Besi Siku : L-40-40
- Kawat Duri :
S12.12(3) Pelaksanaan
(a) Penyiapan tempat pagar yang akan dibuat harus dilakukan dengan teliti,
dengan mengukur secara benar terhadap jalan dan terhadap bangunan sesuai
dengan Gambar.
(b) Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor diharuskan membuat 'Shop
Drawing' untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
(c) Kesalahan yang kelak mungkin terjadi setelah pagar ini terlanjur terpasang dan
Kontraktor tidak dapat membuktikan telah adanya persetujuan dari Satuan
Tugas/Konsultan Pengawas akan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
(d) Pengerjaan pagar ini, satu dan lain hal sesuai dengan pasal pekerjaan besi
dan pasal pekerjaan beton Spesifikasi ini.
(e) Pekerjaan pengelasan dan pengecatan harus sesuai dengan pasal-pasal terkait
dalam Spesifikasi ini.
S12.12(4) MetodaPengukuran
Jumlah yang akan dibayar adalah jumlah meter panjang pagar ROW (panel
beton) atau BRC yang diukur menurut garis keliling sesuai Gambar, yang sudah
terpasang (selesai) dan disetujui oleh Satuan Tugas dan atau Konsultan
Pengawas. Dalam menghitung volume untuk pembayaran, ukuran yang
digunakan adalah sesuai dengan Gambar atau perintah Konsultan Pengawas.
SU12 - 32
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
Jumlah yang diukur secara tersebut di atas akan dibayar menurut Harga Satuan
Kontrak per satuan pengukuran untuk mata pembayaran di bawah ini. Harga dan
pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan tenaga kerja,
peralatan dan material yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
Pasal ini.
SU12 - 33
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
c. Peralatan
SU12 - 34
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
2. Tack Coating
Permukaan hasil pembongkaran setelah dibersihkan, selanjutnya dikeringkan
bila perlu dengan peralatan pemanas (dryer) sampai dengan permukaan terlihat
kering.Selanjutnya aspal lapis perekat (tack-coat) dilaburkan pada permukaan
tersebut termasuk bidang tegak pemotongannya.
SU12 - 35
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
4. Penambalan Sementara
Bila keadaan tidak memungkinkan untuk melaksanakan penambalan secara
permanen karena cuaca atau waktu kerja, maka penambalan sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas dapat dilakukan dengan pengisian bahan secara sementara
yang untuk selanjutnya dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) minggu harus
ditindaklanjuti dengan penambalan permanen.
5. Marka Jalan
Bila lokasi perbaikan permukaan berada di atas marka jalan dan menyebabkan
marka jalan terpotong, maka Kontraktor wajib melakukan pengecatan kembali
marka jalan yang terpotong tersebut. Pelaksanaan pengecatan dilaksanakan
setelah aspal setting.
SU12 - 36
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 37
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 38
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
a. Uraian
Perbaikan retak pada pelat beton lantai jembatan dengan cara penyuntikan
bahan perekat ini adalah suatu cara perbaikan retak beton yang retakannya
berkisar antara 0.04 mm sampai dengan 2.00 mm menjadi satu kesatuan
kembali, sehingga retak beton tidak bertambah parah dan beton dapat
berfungsi kembali sebgaimana mestinya.
Pekerjaan ini meliputi penyuntikan bahan perekat kedalam retakan yang ada
sampai terisi penuh.
Jenis pekerjaan perbaikan retak ini dapat dilaksanakan apabila kondisi beton
struktur yang akan diperbaiki sesuai dengan persyaratan dibawah ini :
- Lebar retak beton yang ada pada struktur beton tidak lebih dari 2.00 mm.
- Mutu beton yang ada tidak boleh kurang dari K – 175.
- Bagian struktur beton yang akan diperbaiki belum mengalami kebocoran
atau belum ada rembesan air dari bagian atas.
coefficient)
Kekuatan Tarik (A.S.T.M D - 638) 270 Kg/cm2
(Tensile strength)
Kekuatan lentur (Flexural (A.S.T.M D - 790) 400 Kg/cm2
strength)
SU12 - 40
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 41
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Umum SFO dan Marka SFO
SU12 - 42
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
PT JASAMARGA TOLLROAD MAINTENANCE
BUKU V
SPESIFIKASI KHUSUS
JASA PEMBORONGAN
PEKERJAAN PEMELIHARAAN PERIODIK (SCRAPPING
FILLING OVERLAY), DAN MARKA SFO PADA RUAS
JALAN TOL JAKARTA-BOGOR-CIAWI
TAHUN 2022
Sumber Pendanaan
RKAP PT JASAMARGA TOLLROAD MAINTENANCE
TAHUN 2022
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SPESIFIKASI KHUSUS
BAB 1
PEKERJAAN UMUM
URAIAN
NO. MATA
PEMBAYARAN PENJELASAN
PEMBAYARAN
PEKERJAAN
1.19 Pemeliharaan dan Diperhitungkan untuk Pengamanan dan
Perlindungan Lalu Pengaturan Lalu-lintas selama
Lintas pekerjaan untuk survai, rekonstruksi
bahu jalan, penempatan material,
peralatan diseluruh ruas jalan tol
Jagorawi, kecuali untuk pekerjaan
Rekonstruksi pada lajur, patching,
marka dan lain nya yang diatur dalam
pasal lain.
SK1.03 (1) Pergerakan Pergerakan peralatan Tipe B, untuk
Peralatan Tipe B pekerjaan pengaspalan, penghamparan
(Pengaspalan) Lapis Perkerasan Aspal Panas yang
memerlukan peralatan antara lain:
1. Paver Finisher,
2. Tandem Roller, harus tersedia
minimal 2 Tandem Roller sebagai
berikut:
a. untuk pemadatan awal (kap 8-
10 ton)
b. pemadatan akhir (kap 10-12
ton),
3. Tire Roller (kap 12-16 ton), dengan
ketentuan:
a. untuk panjang lajur
SK - 1
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 2
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 3
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
6.09 (4)a Sub Drain Tipe SD- Pekerjaan ini dilakukan untuk
1 (Galian Terbuka) rekonstruksi perkerasan lajur dan bahu
jalan yang dilakukan dengan
pembongkaran perkerasan sehingga
memungkinkan dilaksanakan pekerjaan
ini.
6.09 (4)b Sub Drain Tipe SD- Pekerjaan ini hanya dipergunakan
1 (Metode Bor) untuk lokasi pemasangan penanganan
kerusakan pumping, retak melintang,
retak memanjang yang tidak dilakukan
rekonstruksi, sehingga tidak
dilaksakanan pembongkaran
perkerasan, bahu jalan ataupun lajur
lalu lintas.
SK6.(01) Pengeboran Pipa Pekerjaan ini mencakup pekerjaan
Horisontal Sub pengeboran untuk horisontal subdrain.
Drain Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dari Konsultan
Pengawas.
SK6.(01).a Pengeboran Vertical Pekerjaan ini mencakup pekerjaan
Drain Ø 12'' pengeboran vertical dengan diameter
12 inch. Pekerjaan ini harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dari Konsultan Pengawas/Pemberi
Tugas
8.01 (1) Lapis Pondasi Material Agregat baru, diperhitungkan
Agregat Kelas A, agar ketebalan dan elevasi Lapis
Material Baru Pondasi Agregat terpenuhi sesuai
Gambar Rencana. Kontraktor
Pelaksana harus menyediakan area
khusus stockpile Agregat Kelas A di
lokasi terdekat dengan lokasi
rekonstruksi, sebagai persediaan
strategis, penyangga antara lokasi
pengiriman dan lokasi rekonstruksi.
Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan prof rolling sebagai
salah satu metode pengujian kepadatan
Base A.
SK9.01(1) Bor Dowel Pekerjaan ini mencakup pekerjaan
pengeboran untuk Dowel pada struktur
perkerasan eksisting. Pekerjaan ini
harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dari Konsultan Pengawas.
SK9.01(2) Bor Tie Bar Pekerjaan ini mencakup pekerjaan
pengeboran untuk Tie Bar pada
struktur perkerasan eksisting.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dari Konsultan
Pengawas.
SK - 4
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
d. Sarana pengaman kerja bagi petugas dan kendaraan antara lain : Rotator
mobil bermagnit warna kuning, rompi, reflektif, senter merah, bendera
merah, safety light dan seragam menyolok.
SK - 5
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 6
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
BAB 1.2
PENGAMANAN LALU-LINTAS
SK1.02 PENGAMANAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS
1. UMUM
2. PELAKSANAAN PEKERJAAN
SK - 7
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Jumlah dan jenis sarana Pengamanan dan Pengaturan Lalu Lintas Tipe
A, minimum :
Jumlah dan jenis sarana Pengamanan dan Pengaturan Lalu Lintas Tipe
B, minimum :
SK - 8
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
KURANGI KURANGI
KECEPATAN KECEPATAN
ADA PEKERJAAN 500 ADA PEKERJAAN 300
M M
b. RAMBU KERJA (RAMBU LALU LINTAS)
Bahan rambu harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Menggunakan plat aluminium tebal 2 mm. Bila menggunakan material
lain harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas/Pemimpin Proyek,
• Diameter rambu lalu lintas 90 cm,
• Dilengkapi standar yang terbuat dari besi/baja
• Bahan tulisan, gambar, lambang harus reflektif
• Urutan pemasangan agar memperhatikan gambar
c. TRAFFIC-CONE BERLAMPU
Bahan traffic-cone harus memenuhi syarat sebagai berikut :
• Bahan traffic-cone harus cukup keras, disarankan yang terbuat dari
plastik
• Tinggi 75 cm
• Warna dasar orange dengan sarung reflektif warna putih
• Mempunyai pemberat
• Traffic-cone tanpa sarung reflektif warna putih tidak diijinkan
digunakan dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
• Lampu pijar dengan kekuatan 25 watt atau 40 watt dipasang di dalam
traffic-cone
• Generator dengan kapasitas yang cukup harus disediakan
• Untuk membuat lampu berkedip harus disiapkan peralatan khusus
(flasher)
• Pemasangan traffic-cone berlampu pada lokasi perubahan jumlah atau
lebar lajur.
d. TRAFFIC-CONE
Bahan traffic-cone harus memenuhi syarat sebagai berikut :
• Disarankan menggunakan traffic-cone dari bahan karet (sehingga bila
tertabrak/ terlindas tidak pecah/rusak)
• Tinggi 75 cm
• Warna dasar orange dengan sarung reflektif warna putih
• Mempunyai pemberat.
• Traffic-cone tanpa sarung reflektif warna putih tidak diijinkan
digunakan dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
• Pemasangan traffic-cone ini pada lokasi di belakang (terusan dari)
traffic-cone berlampu.
SK - 9
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Bila Kontraktor akan melaksanakan pekerjaan sementara atau tetap pada daerah
di sekitar kepentingan umum itu, Kontraktor harus menggunakan metoda
konstruksi yang memadai, menyediakan peralatan perlindungan yang
semestinya tanpa ada pembayaran tambahan, dalam rangka mencegah
kerusakan pada fasilitas umum itu. Segala kerusakan pada fasilitas umum yang
disebabkan langsung atau tidak langsung oleh pekerjaan Kontraktor dianggap
sebagai tanggungjawab dari Kontraktor.
SK - 10
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
6. DASAR PEMBAYARAN
Satuan
Nomor Dan Nama Mata Pembayaran
Pengukuran
SK1.02 (1) Pengamanan Dan Pengaturan Lalu Lintas, Tipe A tim hari
SK1.02 (2) Pengamanan Dan Pengaturan Lalu Lintas, Tipe B tim hari
SK - 11
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
BAB 1.3
PERGERAKAN PERALATAN
1. UMUM
a. Persiapan
Setiap kali akan dilaksanakannya scrapping and filling atau pelapisan
aspal, maka Kontraktor harus menjamin bahwa semua peralatan yang akan
digunakan siap diangkut ke lokasi pekerjaan. Pada saat proses penurunan
peralatan dari alat angkut, Kontraktor harus telah mengamankan lajur,
sehingga proses penurunan peralatan tidak mengganggu kelancaran,
keamanan/keselamatan dan kenyamanan pemakai jalan.
SK - 12
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
4. DASAR PEMBAYARAN
Satuan
Nomor Dan Nama Mata Pembayaran
Pengukuran
SK1.03 (1) Pergerakan Peralatan Pengaspalan kali
SK1.03 (2) Pergerakan Peralatan Scrapping kali
SK - 13
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
BAB 1.4
TRANSPORTASI
SK1.04 TRANSPORTASI
1. UMUM
2. PELAKSANAAN PEKERJAAN
SK - 14
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
4. DASAR PEMBAYARAN
Satuan
Nomor Dan Nama Mata Pembayaran
Pengukuran
SK1.04 Kendaraan Operasional Satgas 1 (satu) bulan
Kendaraan/bulan
SK1.04.(1) Kendaraan Operasional Satgas 2 (dua) bulan
Kendaraan/bulan
SK - 15
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
BAB 3
SAMBUNGAN EKSPANSI JEMBATAN (BRIDGE EXPANSIONT JOINT)
(a) Material untuk sambungan seal karet tipe A dan tipe B harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi berikut:
- Komposisi (berat)
SK - 16
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
- Spesifikasi
Berat jenis = 2,20 0,10
Kekuatan lentur JIS R 5201 = 50 kg/cm2
Kekuatan tekan JIS R 5201 = 150 kg/cm2
Modulus Young tekan JIS R = (0,5 - 2,0) x 10000 kg/cm2
5201
- Pasir Silika
Material yang digunakan harus bersih dan kering, gradasi
untuk tiap ukuran harus minimum 85% Si 02.
- Epoxy binder
Material yang digunakan harus memenuhi Spesifikasi
berikut:
Berat jenis JIS K 7112 = 1,08 0,10
Kekuatan tarik JIS K = 50 kg/cm2
6301 = 100%
Perpanjangan JIS K
6301
SK - 17
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
6854
(Kekuatan adhesi kulit 180
derajat antara mortar dan
karet vulcanized)
Kekuatan tarik JIS K 6301 = 200 %
Perpanjangan JIS K 6301 = 200 %
SK - 18
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Spesifikasi :
BJ 200 Binder
Titik lembek = > 95° C ( diuji dengan Ring and Ball
Method – ASTM. E 28).
Kekuatan leleh = 0 (phase test, 60° C, 5 jam)
Penetrasi Conus = 10 – 30 mm
(jika diuji pada 25° C 150 g, 5 sec – ASTM
D 217).
Extension Test = to pass 3 cycles of extension to 50% at a
rate of 3.2 mm/h prepares to ASTM
D1190 and tested to limits of BS2499 :
1973.
BJ 200 Agregat
Material yang digunakan adalah batu granit atau jenis lainnya
dari satu macam ukuran 20 mm.
Sifat dari batuan sesuai di bawah ini :
Nilai Impact Agregat (%) : < 15
Nilai Pecah Agregat (%) : < 20
Nilai Abrasi Agregat (%) : < 20
Nilai Polished Stone : > 55
Indeks Kepipihan (%) : < 25
Indeks Bentuk dan Ukuran
per BS 594 (%) : < 60
SK - 19
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
- Komposisi (berat)
Pasir Silika No. 3 = 4,00 kg (diameter butir 1,68 - 1,19
Pasir Silika No. 4 = mm)
Pasir Silika No. 7 = 2,50 kg (diameter butir 1,19 - 0,59
Bubuk Silika = mm)
Epoxy binder = 2,50 kg (diameter butir 0,42 - 0,105
mm)
1,00 kg
1,00 kg
- Spesifikasi
Berat jenis = 2,20 0,10
Kekuatan lentur JIS R 5201 = 50 kg/cm2
Kekuatan tekan JIS R 5201 = 150 kg/cm2
Modulus Young tekan JIS R = (0,5 - 2,0) x 10000 kg/cm2
5201
- Pasir Silika
Material yang digunakan harus bersih dan kering, gradasi
untuk tiap ukuran harus minimum 85% Si 02.
- Epoxy binder
Material yang digunakan harus memenuhi Spesifikasi
berikut:
Berat jenis JIS K 7112 = 1,08 0,10
Kekuatan tarik JIS K = 50 kg/cm2
6301 = 100%
Perpanjangan JIS K
6301
SK - 20
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
(b) Pemasangan
SK - 21
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 22
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 23
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Sealant dan back up dari bahan polystyrene busa atau material sejenis
yang digunakan pada tempat yang berbatasan dengan kerb dan
dinding parapet harus tidak diukur dan dibayar terpisah.
Untuk Asphaltic Plug Joint jumlah yang akan dibayar adalah jumlah
meter panjang sambungan ekspansi yang betul-betul sudah terpasang,
selesai ditempatnya sesuai dengan Gambar. Jumlah yang diukur
tersebut di atas, akan dibayar menurut harga Kontrak persatuan
pengukuran untuk setiap mata pembayarannya seperti di bawah ini.
Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh pembongkaran perkerasan jalan, pembentukan sambungan
konstruksi dengan beton yang sudah ada, tenaga kerja, peralatan,
penyediaan material, pengangkutan, pemasangan sambungan
ekspansi dan untuk pekerjaan insidental lainnya.
Untuk Type Rubber hump seal jumlah yang akan dibayar adalah
jumlah meter panjang sambungan ekspansi yang betul-betul sudah
terpasang, selesai ditempatnya sesuai dengan Gambar. Jumlah yang
SK - 24
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 25
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
BAB 12
MARKA JALAN
SK.12.08(1) Uraian
Pekerjaan ini meliputi penyediaan material, pengangkutan, pencampuran dan
penerapan/ aplikasi marka jalan pada perkerasan jalan yang sudah selesai
dilakukan perbaikan (Scrapping, Filling dan Overlay) sesuai dengan Spesifikasi,
pada lokasi dan dengan ukuran sesuai Gambar atau petunjuk Konsultan Pengawas.
Jenis cat marka yang digunakan adalah jenis marka cat cold plastic dan
thermoplastic
SK.12.08(3) Material
SK.12.08(3)a Cat Marka Coldplastic
a) Bahan marka coldplastic harus terbuat dari MMA (Metacrylate) resin dengan
kadar minimal 65 % ;
b) Bahan warna/pigmen harus mempunyai daya tahan luntur cukup lama
(minimal 2 tahun);
c) Jenis bahan coldplastic yang digunakan harus dapat mengering dengan cepat
(tidak lebih dari 30 menit setelah aplikasi) ;
d) Bahan material pengeras Benxyl Peroxide 50% ;
e) Mempunyai (Bond Strength) Psi = minimal 180 (daya lekat)
f) Bahan yang digunakan dalam spesikasi ini tidak boleh lebih dari 1 Tahun
dari tanggal produksi (tidak kadaluarsa) ;
g) Bahan marka jalan harus dapat memantulkan cahaya pada malam hari
(retroreflektif) bila terkena sinar lampu kendaraan.
SK - 26
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Disamping hal tersebut diatas, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut untuk material cat
thermoplastic, yaitu :
1. Komposisi Pigmen
Komposisi pigmen dan karakteristik bahan cat harus memenuhi persyaratan seperti
tabel di bawah dan berat jenis marka jalan thermo-Plastic putih dan kuning tidak boleh
lebih dari 2.15.
2. Warna
Bahan thermoPlastic setelah dipanaskan selama 4 jam pada suhu 218 C dan
didinginkan sampai suhu 25 C harus sesuai dengan dengan keadaan berikut ini.
Putih : Pemantulan pada siang hari pada 45 - 0 Min 75 %.
Harus sesuai dengan test standar No 595 - warna 13538
SK - 27
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
3. Waktu kering
Bila diterapkan pada temperatur antara 211+ 7 C dan tebal 3.2 s/d 4.8 mm maka
permukaan jalan sudah akan dapat dilalui oleh lalu lintas pada waktu tidak lebih dari 2
menit bila suhu udara 10 C dan tidak lebih dari 10 Menit bila temperatur udara 32 C
4. Kekuatan Lekat
Setelah bahan termoPlastic dipanaskan selama 4 jam pada suhu 218 C kekuatan lekat
pada beton semen akan lebih dari 180 Psi (1.24 MPa)
7. Titik Lembek
Setelah bahan thermoPlastic dipanaskan selama 4 jam pada suhu 218 C dan ditest
sesuai ASTM E-28 bahan harus mempunyai titik lembek pada suhu 102.5+ 9.5 C.
8. Kelelehan
Setelah bahan thermoPlastic dipanaskan selama 4 jam pada suhu 218 C di test
kelelehannya.
ThermoPlastic putih mempunyai residu 18 %
9. Index Kekuningan
Bahan thermoPlastic putih index kekuninganya tidak lebih dari 0.12.
Jenis Material
Type I : Glass beads dengan gradasi standar
Type II : Glass beads dengan gradasi sama
Kondisi Glass beads harus transparan, bersih, tidak berwarna, mempunyai bentuk
bulat rata dan bebas dari gumpalan, kotoran ,gelembung udara serta memenuhi
persyaratan khusus.
SK - 28
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Persyaratan Khusus
Glass beads harus memenuhi gradasi sesuai tabel di bawah
Berat jenis
Glass beads harus mempunyai berat jenis antara 2,4 sampai 2,6 kg/liter
Bentuk
Glass beads harus mempunyai bentuk bulat dengan kebulatan minimum 70 %
lingkaran.
Indek Bias
Glass beads harus mempunyai nilai indek bias minimum 1,50
Daya apung
Jumlah glass beads yang terapung dalam larutan Xylene minimum 90 %.
SK.12.08(4) Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini meliputi :
• Alat aplikasi marka cold plastic ;
• Alat aplikasi marka thermoplastic ;
• Pre heater ;
• Hand mixer ;
• Truk pengangkut material ;
• Truk/Pick Up pengangkut rambu kerja ;
• Sapu lidi, pengki, sikat baja, dan cape ;
• Glassbead dispenser ;
• Genset ;
• Alat bantu
SK - 29
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Apabila pada saat pengukuran nilai reflektifitas tidak mencapai nilai seperti tabel
tersebut diatas maka pihak Kontraktor wajib melakukan pengecatan ulang sampai
nilai reflektifitasnya tercapai.
SK - 30
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 31
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
tidak boleh menunjukkan retak-retak dan coret-coret. Marka jalan yang tidak
rata dan memberikan penampilan yang tidak sama pada waktu siang dan
malam, harus diperbaiki oleh Kontraktor dengan tanggungan biaya sendiri.
(n) Bila pada saat pengecatan turun hujan, pengecatan harus dihentikan dan
cat baru harus ditutup dengan Plastic. Pengecatan dapat dilanjutkan kembali
setelah mendapatkan persetujuan dari PT Jasamarga Toll Road
Maintenance Area Jagorawi/Konsultan Pengawas.
Jumlah marka jalan yang akan dibayar adalah jumlah meter persegi marka
jalan yang telah diselesaikan dan sudah diterima sesuai dengan Gambar,
Spesifikasi, dan petunjuk Konsultan Pengawas.
Jumlah yang diukur secara tersebut di atas akan dibayar menurut Harga
Satuan Kontrak per meter persegi luas marka jalan untuk setiap jenis
pekerjaan seperti di bawah ini.
Hal-hal yang belum diatur dalam rencana kerja dan syarat-syarat diatas dapat
ditentukan kemudian oleh kedua belah pihak dan akan dituangkan dalam
Berita Acara Pre Construction Meeting (PCM).
Satuan
Nomor Nama Mata Pembayaran
Pengukuran
Marka Jalan Tipe 1 (t = 3 mm)
SK12.08 (1)a meter persegi
Thermoplastic Putih
Marka Jalan Tipe 1 (t = 3 mm)
SK.12.08 (1)b meter persegi
Thermoplastic Kuning
SK.12.08 (2) Marka Jalan Tipe 1 (t = 6 mm) meter persegi
SK - 32
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
BAB 10
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
Tujuan :
• Agar supaya semua yang terlibat dalam pekerjaan yang berada di lokasi
pekerjaan terlindungi keselamatannya, terjaga kesehatannya, dan merasa aman
dalam melaksanakan tugasnya.
Sasaran :
• Semua bahan dan material, alat, dan mesin produksi agar terjamin
keamanannya mulai dari mobilisasi, penyimpanan, pemakaian maupun setelah
dipergunakan, harus melalui tahapan/prosedur yang benar.
• Semua proses pekerjaan konstruksi agar dapat dilaksanakan dengan aman dan
terkendali.
Kontraktor harus sudah menerapkan SMK3 versi Permenaker No. 5/1996 atau
SMK3 versi OHSAS 18001.
Kontraktor harus menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Ahli K3
Konstruksi sebagai Safety Officer di Proyek dan bersertifikasi minimal Ahli Muda
K3 Konstruksi.
Bagi Kontraktor yang mempunyai Sub-Sub Kontraktor maka tanggung jawab
kegiatan K3 di proyek ada pada Kontraktor Utama.
SK - 33
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Laporan eksternal dibuat dengan menggunakan formulir yang dapat diminta pada
Dinas Tenaga Kerja setempat meliputi :
• Form – 1 : Laporan Administrasi K3 Konstruksi;
• Form – 2 : Data Proyek;
• Form – 3 : Check list untuk pengawasan tempat kerja kegiatan konstruksi;
• Form – 4 : Wajib lapor pekerjaan / proyek konstruksi;
• Form – 5 : Data lengkap Sub Kontraktor.
SK - 34
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Tidak ada pembayaran khusus dalam mata pembayaran Pasal ini, akan tetapi
kontraktor harus sudah memperhitungkan biaya SMK-3 pada setiap mata
pembayaran dalam setiap pekerjaan yang diatur dalam Spesifikasi Umum dan
Spesifikasi Khusus.
SK - 35
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Form - 1
Lampiran : Bentuk Laporan Administrasi K3 Konstruksi
( Yang dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja Setempat )
DAFTAR ISIAN K3
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN KEGIATAN
PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN
Nama Proyek :
Lokasi :
Kodya/Kabupaten :
Propinsi :
SK - 36
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Form – 2
DATA PROYEK
1. Nama Proyek
2. Lokasi
3. Pemberi Tugas
4. Perencana Konstruksi
5. Pengawas Konstruksi
6. Pelaksana Konstruksi
7. Luas Lahan
8. Luas Bangunan
9. Sub Kontraktor
(daftar ditambah pada lembar tersendiri)
10. Mulai Pekerjaan
11. Selesai Pekerjaan
12. Jumlah Tenaga Kerja
a. Tenaga Tetap
b. Borongan / Harian Lepas
SK - 37
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Form – 3
1. Nama Proyek
2. Lokasi / Alamat
3. Pelaksana / Kontraktor
A. UMUM
No. Item yang diperiksa / diamati Ya Tidak Keterangan
1 2 3 4 5
1 Apakah kontraktor telah melapor kepada
Depnaker sesuai pasal 2 Peraturan Menteri No.
01/Men/1980
2 Apakah kontraktor telah memiliki Wajib Lapor
sesuai UU No. 7/1981
3 Apakah semua pekerja harian lepas atau
borongan dari sub kontraktor telah mendapat
perlindungan Jamsostek
4 Apakah kontraktor / subkontraktor mempunyai
izin penyimpangan waktu jam kerja
5 Apakah memiliki poliklinik di lokasi proyek, bila
ada, berapa petugas kesehatan yang aktif
6 Apakah proyek memiliki organisasi K3 (unit
K3/P2K3) atau safety comitee
7 Apakah safety officer atau safety comitee
memiliki program K3 untuk pelaksanaan proyek
8 Apakah safety officer atau safety comitee dari
kontraktor memiliki kegiatan-kegiatan antara lain:
a. Safety Talk
b. Rapa-rapat K3 (harian, mingguan, bulanan)
c. Prosedur kerja setiap tahapan pekerjaan
d. Supervise dan inspeksi
e. Tersedia check list / safety patrol
f. Petugas piket
g. Kegiatan kampanye K3; lomba K3; lomba
kebersihan, disiplin, dan lain-lain
h. Tindakan sanksi
9 Apakah cukup disiapkan alat-alat perlengkapan
dan APD serta jumlahnya:
a. Helm
b. Sepatu Kerja (safety shoes)
c. Safety belt
d. Masker las Form - 3
e. Sarung tangan
f. Pakaian kerja
g. Kaca mata las
h. Jaring + terali pengaman
SK - 38
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 39
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
SK - 40
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Form - 3
No. Item yang diperiksa / diamati Ya Tidak Keterangan
1 2 3 4 5
- Jadwal rapat K3/P2K3/Pimpro
- Jadwal supervisi
- Program pembinaan K3
- Prosedur pemeriksaan pekerja
- Pelatihan K3 bagi petugas K3, mandor,
operator, anggota pengurus unit K3/P2K3
12 Upaya-upaya perlindungan K3 terhadap :
- Bahaya jatuh : palang pengaman,
penadah, safety belt
- Kejatuhan benda : jala pengaman safety
belt, pagar sementara
- Robohnya sebagian bangunan
- Kebakaran
- Pengaruh kebisingan, dan lain-lain
13 Prosedur pelaporan ke instansi terkait :
- Daftar identifikasi sumber bahaya yang
dapat diduga dari tiap tahap pekerjaan
- Wajib lapor pekerjaan
- Perlindungan norma kerja (upah, jam
kerja, lembur dan jamsostek)
14 Lain-lain
SK - 41
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Form – 4
WAJIB LAPOR
PEKERJAAN/PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN
Sebagaimana dimaksud Pasal 2 Permenaker No. Per 01/MEN/1980 tentang K3
pada Konstruksi Bangunan sebagai pelaksanaan Undang-Undang No. 1/1970
tentang Keselamatan Kerja
1 Nama Proyek / Bangunan
2 Lokasi Proyek
3 Jenis Proyek
4 Pelaksana / kontraktor utama
• Nama pimpinan proyek
• Alamat
• Wajib lapor ketenagakerjaan
• Perlindungan Jamsostek
• SIUJK
5 Pemberi tugas / pemberi kerja
Alamat
6 Konsultan Pengawas
Alamat
Pimpinan / penanggung jawab
7 Bagian pekerjaan yang dikerjakan subkontraktor Nama subkontraktor, jenis
(data lengkap dapat diuraikan dalam lembar pekerjaan, dan lain-lain
tersendiri)
8 Jumlah pekerja yang akan dipekerjakan selama Uraikan :
pelaksanaan proyek (data lengkap dapat diuraikan WNI / WNA
dalam lembar tersendiri) Laki-laki / Perempuan
9 Jangka waktu pelaksanaan
10 Mulai : ........s/d .............
11 Tahapan pekerjaan / schedule
• Persiapan dan pondasi
• Bangunan atas / struktur
• Mekanikal & elektrikal
• Instalasi air / plumbing
• Instalasi lift
• Instalasi tata udara
• Instalasi proteksi kebakaran
• Penangkal petir
SK - 42
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
(........................................)
Site Manager
SK - 43
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Form – 4(Lanjutan)
Keterangan :
SK - 44
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi
Spesifikasi Khusus SFO dan Marka SFO
Form – 5
DATA LENGKAP SUB KONTRAKTOR
Masing-masing Jenis Pekerjaan
SK - 45
PT. Jasamarga Tollroad Maintenance Area Jagorawi