Anda di halaman 1dari 77

Proyek Jalan Tol Layang

Ujung Pandang Seksi 3


(A.P. Pettarani)
MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
INDONESIA

Konsultan Pengendali
Mutu Independen (PMI)
2

Hello!
We are..
Independent Quality Control Consultant
(Konsultan Pengendali Mutu Independen)
|01 3
MAKSUD
KEBERADAAN
KONSULTAN
PMI

Maksud:
Konsultan Pengendali Mutu Independen (PMI) adalah konsultan
independen yang membantu BPJT untuk melakukan pengawasan
dan pengendalian mutu konstruksi jalan tol yang dilaksanakan
oleh BUJT sehingga memenuhi standar mutu (compliance to the
specification) pada rentan waktu pelaksanaan yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
|02 4
TUJUAN
KEBERADAAN
KONSULTAN
PMI

Tujuan:
1. Melakukan pengawasan mutu konstruksi jalan tol yang
dilaksanakan oleh BUJT sehingga memenuhi standar mutu
yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis dan sesuai
dengan Rencana Teknik Akhir (RTA).
2. Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan jadwal
pelaksanaan konstruksi sehingga sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang disepakati dalam kontrak pelaksanaan
konstruksi.
3. Meningkatkan kapasitas BPJT dalam pengendalian mutu
konstruksi jalan tol di Indonesia.
|03 5
SASARAN
KEBERADAAN
KONSULTAN
PMI

Sasaran:
1. Tercapainya mutu pelaksanaan konstruksi jalan tol sesuai spesifikasi
teknis dan Rencana Teknik Akhir (RTA) serta tercapainya waktu
pelaksanaan konstruksi sesuai jadwal pelaksanaan;
2. Diperoleh system monitoring konstruksi yang mencakup kesesuaian
mutu dan pencapaian target waktu penyelesaian konstruksi yang
dapat diakses 24 jam sehari untuk keperluan perencanaan,
pengawasan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
|04 6
STRUKTUR
ORGANISASI Menteri PUPR
PROYEK

Badan Pengatur Jalan Tol Direktorat Jenderal Bina Marga


BPJT

Core Team/ Project Balai Besar Pelaksanaan Jalan


Management Office (PMO) DIRJEN BINA MARGA Nasional XIII
BBPJN XIII MAKASSAR

Adm.
Kontrak
PT. Makassar Metro Network PT. Virama Karya (Persero)
(BUJT) (Konsultan PMI)

Proyek Konstruksi

JO. NK-IKI-CS
Keterangan: (Konsultan Supervisi)

: Garis Instruksi PT. Wika Beton Tbk.


: Garis Koordinasi (Kontraktor)
Diolah dari:
Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 08/SE/M/2017
|05 7
STRUKTUR
ORGANISASI
KONSULTAN
PMI TEAM LEADER

Ir. Jullian Joewono Office Manager

Sekretaris
VISITING SPECIALIST Operator Komputer

Office Boy

Security

AHLI MANAJEMEN AHLI QUALITY ASSURANCE &


PROYEK QUALITY CONTROL

AHLI MATERIAL & AHLI K3 KONSTRUKSI


AHLI JALAN RAYA AHLI STRUKTUR
MUTU & LINGKUNGAN

ASISTEN AHLI K3
ASISTEN AHLI JALAN ASISTEN AHLI ASISTEN AHLI
KONSTRUKSI &
RAYA STRUKTUR MATERIAL & MUTU
LINGKUNGAN
8 8

LATAR BELAKANG
|06 9
LATAR
BELAKANG

Dibangunnya Jalan Tol Layang A.P. Pettarani karena:


 Sebagai bagian dari Jalan Tol Ujung Pandang – Seksi 3.

Diharapkan menjadi:
• Salah satu solusi transportasi darat sebagai angkutan logistik
penunjang pertumbuhan ekonomi secara nasional, terutama di
kota Makassar, Sulawesi Selatan;
• Mengatasi kemacetan serta mendukung mobilitas barang dan
jasa di Kota Makassar.
10
|LOKASI PROYEK Makassar,
South Sulawesi

In d on esia Maps

MALUKU
KALIMANTAN UTARA

PAPUA
MALUKU

our project
JAWA
NTB
NTT
BALI
|07 11
KONEKTIVITAS
JALAN TOL

A
R
GERBANG TOL A
D
TAMALANREA N
A
B

GERBANG TOL
M N
TALLOBARAT GERBANG TOL
BANDARASULTAN
P
BIRINGKANAYA
MAKASSAR NEWPORT GERBANG TOL HASANUDDIN
PARANGLOE

GERBANG TOL
TALLOTIMUR

GERBANG TOL GERBANG TOL


CAMBAYA KALUKU BODOA

DENGAN PEMBANGUNAN PROYEK INI


DAPAT MENYAMBUNGKAN
ANTARA PUSAT BISNIS,
INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI,
SERTA MENINGKATKANPEREKONOMIAN
DAN EFISIENSI WAKTU TEMPUH
KENDARAAN
PUSAT BISNISPETTARANI
|08
INFORMASI
PROYEK

Nama Proyek : Perencanaan dan Konstruksi Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3
(Jalan Tol Layang A. P. Pettarani), Makassar
Kategori Proyek : KonstruksiSipil
Jenis Proyek : Jalan danJembatan
Lokasi Pengerjaan : Makassar, SulawesiSelatan
Konstruksi Spesifik : Box Girder
Pengguna Jasa : PT. Makassar MetroNetwork
Penyedia Jasa : PT. Wijaya Karya Beton,Tbk.
Konsultan Perencana : PT. Cipta GrahaAbadi
Konsultan Pengawas : JO. Nippon Koei, Indokoei International, Cipta Strada
Pengendali Mutu Independen : PT. Virama Karya (Persero) - BUMN
Nilai Investasi : Rp. 2,243Triliun
Status Kontrak : 2 April2018
SPMK : 30 April2018
Waktu Penyelesaian Konstruksi Tol Layang A.P. Pettarani : 30 September 2020
Waktu Penyelesaian Konstruksi Jalan Arteri A.P. Pettarani : 31 Desember2020
Waktu Pemeliharaan : 365Hari
Jenis Kontrak : Gabungan Lump Sum, Unit Price, dan Provisional Sum
12
|09 13
DATA TEKNIS

 Panjang Jalan Layang (Main Road) : ± 4.030 m  Leads Rubber Bearing (LRB) PCU Girder: 156 buah
 Panjang Jalan Tol Total : ± 4.375 m  Jumlah Bored Pile 1,2 m : 461 titik
 Lebar Main Road : 2 x 10.3 m  Jumlah Bored Pile 1,0 m : 220 titik
 Jumlah Ramp  Jumlah Bored Pile 0,8 m : 215 titik
 Ramp On Boulevard & Ramp Off Boulevard
 Ramp On Alauddin & Ramp Off Alauddin Main Road
 Panjang Ramp Total : ± 2.069,2m  Jumlah Abutment Main Road : 1 buah
 Lebar Ramp : 7.8 m  Jumlah Pier Head Main Road : 74 buah
 Jumlah PCU Girder : 78 buah  Jumlah Pier Head EJ : 10 buah
 Jumlah Box Girder Main Road : 2752 buah  Jumlah Pier Head LS : 64 buah
 Jumlah Box Girder Ramp : 292 buah Ramp
 Jumlah Precast Slab Main Road : 260 buah  Jumlah Abutment Ramp : 4 buah
 Jumlah Precast Slab Ramp : 148 buah  Jumlah Pier Ramp : 55 buah
 Leads Rubber Bearing (LRB) Box Girder : 656 buah  Jumlah Pier Head Box Girder Ramp : 16 buah
 Jumlah Pier Head EJ Ramp : 4 buah
 Jumlah Pier Head U Girder : 35 buah
|10 14
PROSES
PEKERJAAN
15
|PROSES PEKERJAAN BORED PILE
Bauer LTP polymer = polymer
bubuk kering (granular) yang
apabila dicampur dengan air
akan menghasilkan cairan
penstabil lubang bored pile.

Pengeboran
Instalasi
Pekerjaan Titik Koordinat
START Data Tanah
Persiapan
Casing
Diisi dengan
Temporary
Polymer

Pemeriksaan
Posisi
Verticality

MATABOR MATA BOR


AUGER CLEANING BUCKET

Pembacaan
Kedalaman
Bored Pile

Pencabutan Pengecoran Instalasi Pembersihan


FINISH Casing Beton Ready Penulangan Lubang Bored
Temporary Mix < 12m Pile

Keterangan Ø bored pile:


• Ø800 mm/ 80 cm – 3.642,5 m3 (Beton K-350)
• Ø1000 mm/ 100 cm – 1.829 m3 (Beton K-350)
• Ø1200 mm/ 120 cm – 7936 m3 (Beton K-350)
16
|DOKUMENTASI PEKERJAAN BORED PILE
PEKERJAAN FABRIKASI
PENGEBORAN PENULANGAN

INSTALASI PENGECORANDENGAN PEKERJAANBORED


PENULANGAN BETON K-350 PILE SELESAI
17
|PROSES PEKERJAAN PILE CAP

Pengukuran, Penggalian
Fabrikasi
Pekerjaan Marking, dan dan
START Persiapan
Bekisting &
Pancang Sheet Pengamanan
Penulangan
Pile Sheet Pile

PDA & PIT Test


INSPEKSI

INSPEKSI
FINISH

Pengukuran
INSPEKSI INSPEKSI INSPEKSI Pile Cap & LC

Pengecoran
Pembongkaran Pemasangan Pembesian
Curing Beton Beton Ready
Bekisting Bekisting
Mix

Keterangan:
• Mutu beton yang digunakan adalah K-350 (fc’ 29.05 MPa)
18
|GAMBAR KERJA PENGGALIAN & PEMASANGAN BEKISTING PILE CAP
19
|DOKUMENTASI PEKERJAAN PENGECORAN PILE CAP
PENGECORAN PILECAP PENGECORAN PILECAP
K-350 K-350

FOTO UDARA PENGECORAN FOTO UDARA PENGECORAN


PILE CAPK-350 PILE CAPK-350
20
|PROSES PEKERJAAN KOLOM (PIER)

Penjabaran
Fabrikasi Tinggi Kolom
Pekerjaan Pengukuran,
START Bekisting & • < 8m,
Persiapan Marking Kolom
Penulangan • > 8m – 15m,
• > 15m.

Pembesian 1. < 8m Pembesian 2. > 8 m -15 m Pembesian 3. > 15 m


Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Pemasangan Pemasangan Pemasangan


Bekisting Bekisting Bekisting
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Pemeriksaan Besi,
Support, &
Bekisting

A
Keterangan:
• Mutu beton yang digunakan adalah K-400
21
|PROSES PEKERJAAN KOLOM (PIER) - LANJUTAN

Pembongkaran
A Pengecoran Curing Beton
Bekisting FINISH

Keterangan:
• Mutu beton yang digunakan adalah K-400
|GAMBAR PEMASANGAN SCAFFOLDING, BEKISTING, & PENGECORAN KOLOM
(PIER)
PENGECORANKOLOM
K-400 – TAHAP1

PENGECORANKOLOM
K-400 – TAHAP2

22
|DOKUMENTASI PEKERJAAN BEKISTING & PENGECORAN KOLOM (PIER)

PEMASANGAN PENGECORANKOLOM
BEKISTING KOLOM K-400

PEKERJAANKOLOM
SELESAI 23
24
|PROSES PEKERJAAN PIER HEAD

Pemasangan
Fabrikasi Pengukuran
Pekerjaan Pondasi
START Persiapan
Bekisting & dan Marking
Melayang
Penulangan Pier Head
(Grade Jack)

Pemasangan
Scaffolding Pemasangan
FINISH Bekisting Pier
Head

Perawatan
Pembongkaran Pengencangan Pemasangan
Beton Pengecoran
Bekisting Pier Head Pembesian
(Curing)

Keterangan:
• Mutu beton yang digunakan adalah K-500
25
|DOKUMENTASI PEKERJAAN BEKISTING & PENGECORAN PIER HEAD

PERAKITANBEKISTING PERAKITANBEKISTING
PIER HEAD PIER HEAD

BEKISTING PERSIAPAN LIFTINGBEKISTING LIFTINGBEKISTING


PIERHEAD PIER HEAD PIER HEAD
26
|LOKASI FABRIKASI KIMA 2 & KIMA 20, MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
27
|PROSES PEKERJAAN FABRIKASI BOX GIRDER
28
|SARANA PRODUKSI BOX GIRDER
29
|KOMPONEN CETAKAN & PENDUKUNG PRODUKSI BOX GIRDER
30
|DOKUMENTASI FABRIKASI BOX GIRDER

LOKASIFABRIKASI PEMERIKSAAN BERSAMA SETTING TULANGAN BOX


KIMA 20 PENULANGAN BOXGIRDER GIRDER KE DALAMCETAKAN

PROSESLIFTING CETAKAN BOXGIRDER PEMBUKAAN CETAKAN BOXGIRDER


BOX GIRDER YANG SIAP DITARUH DISTOCKYARD
31
|DOKUMENTASI PEMINDAHAN & PENEMPATAN BOX GIRDER DI STOCKYARD

PEMINDAHAN BOX GIRDER KE LOWBED PENGANGKUTAN BOXGIRDER


TRAILER OLEH GANTRYCRANE OLEH LOWBEDTRAILER

PENGANGKATAN BOX GIRDER KE PENEMPATAN BOXGIRDER


STOCKYARD OLEH CRAWLERCRANE KE STOCKYARDSELESAI
|DISTRIBUSI BOX GIRDER KE STOCKYARD/ LOKASI PROYEK OLEH LOWBED
TRAILER

32
|METODE PENGIKATAN BOX GIRDER KE STOCKYARD/ LOKASI PROYEK

PENGIKATAN SLINGPADA PEMASANGAN GANJAL SLINGPADA


LOWBEDTRAILER BAGIAN TOP SLAB BOXGIRDER

PENGIKATAN ARAH PENGIRIMAN BOXGIRDER


HORIZONTAL KE SITE
33
|11
LAUNCHING
GANTRY

34
35
|SKEMA LANGKAH-LANGKAH PEKERJAAN ERECTION BOX GIRDER

1. Trailer yang membawa segment box girder parkir tepat di bawah LG,
2. Pasang connector pin antara spreader beam dengan master winch,
3. Pastikan tidak ada personel yang berada di atas segment box girder dan segment box girder siapdiangkat,
4. Lifting segment box girder,
5. Rotasi segment box girder menggunakan master winch,
6. Posisikan segment box girder sesuai dengan urutan,
7. Hanging segment box girder pada LG dengan menggunakan hanger bar,
8. Ulangi step 1 s/d 7 sampai segment box girder yang ke-19 (1 span = 19 segment box girder).
36
|SEGMENTATION BOX GIRDER MAIN ROAD SPAN 50 M TYPICAL
37
|SEGMENTATION BOX GIRDER SPAN 40 M RADIUS P21-P22
38
|DOKUMENTASI PEKERJAAN ERECTION BOX GIRDER

PEMASANGAN LIFTING BOXGIRDER HANGING BOX GIRDER


CONNECTORPIN
39
|DOKUMENTASI PEKERJAAN JOIN SEGMENT & POST-TENSIONING BOX GIRDER
SETTING KOORDINAT& APLIKASIEPOXY STRESSINGTEMPORARY
ELEVASI

INSTALLINGSTRAND SETTING JACK STRESSING


40
|DOKUMENTASIDIDALAM BOXGIRDER
FORMWORKAKSES AKSES MASUK UNTUK
MENUJU PIERHEADP7 MENGINSPEKSI KERETAKAN DIP7

INSPEKSI KERETAKAN SETELAH INSPEKSI KERETAKAN SETELAH INSPEKSI KERETAKAN SETELAH


PENGUJIAN BEBAN DINAMIS &STATIS PENGUJIAN BEBAN DINAMIS &STATIS PENGUJIAN BEBAN DINAMIS &STATIS
41
|EXPANSION JOINT

Strip Seal Joint

Sambungan tertutup yang menggunakan seal berbentuk strip berbahan elastomer. Strip tersebut
dimasukkan ke dalam profil baja yang ditanam pada plat beton. Strip seal joint dapat digunakan untuk
berbagai movement yang disesuaikan dengan ukuran strip seal-nya. Semakin besar movement yang
diakomodasi, maka ukuran strip seal juga semakin besar. Strip seal HANYA MAMPU MENGAKOMODASI
MOVEMENT MAKSIMUM 100 MM SAJA.

EXPANSION TIPE STRIP SEALYANG EXPANSION JOINT TIPE STRIPSEAL


BELUM DIPASANG YANG SUDAHTERPASANG
42
|EXPANSION JOINT

Modular Joint

Expansion joint yang merupakan gabungan beberapa strip seal untuk mengatasi MOVEMENT YANG
LEBIH BESAR (>100 mm). Sambungan ini juga digunakan untuk mengakomodasi movement antara 150
mm hingga 600 mm. Modular joint mempunyai tiga bagian utama yakni separator beam, sealer, dan support
bar yang dirangkai sebagai satu kesatuan sambungan ekspansitertutup.

EXPANSION TIPE MODULAR YANG BELUM DIPASANG EXPANSION TIPE MODULAR YANG SUDAHDIPASANG
43
|SKEMA EXPANSION JOINT TIPE MODULAR
44
|EXPANSION JOINT
PEKERJAAN PENGGERGAJIAN &PEMBOBOKAN PEKERJAAN PEMASANGANANCHOR & PEKERJAAN PEMASANGANANCHOR
SIAR MUAI PADA AREA SAMBUNGANP7 PENGECORAN PADA SEGMENT TELAH SELESAI

PEKERJAAN EXPANSION JOINTYANG PENGUKURAN LEBAREXPANSION


BARU SELESAIDIKERJAKAN JOINT TIPE MODULAR

BETON 50 MPa
43
44


|12 48
PROGRESS
PEKERJAAN

No. Uraian Progres Progress

1. Pekerjaan Tol Layang A.P. Pettarani (Elevated) 100 %

2. Pekerjaan Pengembalian Kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani 95.68 %

Pekerjaan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Makassar telah selesai 100% dan
telah dilakukan Uji Laik Jembatan serta Uji Laik Fungsi oleh Kementerian
PUPR, Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri
5.000.000
Jam Kerja Amantanpa Loss Time Injuries

Pada 3 Agustus 2020, terdapat acara


seremonial oleh PT. Wijaya Karya Beton
Tbk. untuk 5.000.000 (5 juta) jam kerja tanpa
Lost Time Injuries (LTI) pada Proyek Jalan
Tol Layang Ujung Pandang Seksi 3 (A.P.
Pettarani) Makassar, Sulawesi Selatan,
Indonesia.

Acara ini bertempat di Direksi Keet


PT. Wijaya Karya Beton Tbk.

46
|KEISTIMEWAAN JALAN TOL LAYANG UJUNG PANDANG SEKSI 3 50
(A.P. PETTARANI) MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

• Menjadi ikon infrastruktur pertama di Indonesia bagian Timur terutama di kota Makassar yang
menggunakan konstruksi jalan layang (elevated),
• Menjadi salah satu pilot project dalam pemasangan SHMS (Structural Health Monitoring
System) pada ruas-ruas jalan tol di Indonesia,
• Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 41/PRT/M/2012
pada pasal 4 (1) c. disebutkan bahwa jembatan yang masuk kategori jembatan khusus adalah
jembatan dengan total panjang paling sedikit 3.000 m. Sesuai dengan hal tersebut, struktur
jembatan pada Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 (Jalan Tol Layang A.P. Pettarani) termasuk
dalam kriteria ini, sehingga perlu dilakukan pengambilan data Terresterial Laser Scanner (TLS)
dan permodelan 3D,
• Prototype jalan metro dimana jalan arteri di bawah jalan tol diharapkan menjadi jalan yang
ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda.

47
51

• Terdapat beberapa utilitas masyarakat


maupun pemerintah seperti JPO, kabel
Telkom, kabel listrik PLN, pipa PDAM, reklame
(billboard), dll. yang perlu direlokasi/
dibongkar,
• Dikarenakan Proyek Jalan Tol Layang A.P.
Pettarani dibangun di atas jalan nasional
(elevated) maka perlu adanya kehati-hatian
Tantangan dalam sistem penanganan pengalihan arus
lalu lintas di jalan nasional agar baik dan
Proyek aman.
52

Tantangan Selama Pandemi


Covid-19

• Terdapat beberapa alat & material dari proyek yang mengalami keterlambatan dikarenakan
diimpor dari luar negeri (beberapa negara mengalami lockdown),
• Kinerja para pekerja yang kurang efektif karena adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) di kota Makassar,
• Dikarenakan Proyek Jalan Tol Layang Ujung Pandang Seksi 3 (A.P. Pettarani) merupakan
proyek yang massive, terdapat beberapa pekerja di lokasi proyek yang kurang perhatian
terhadap kebiasaan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak),
• Perlu adanya adaptasi sosial terutama dalam melaksanakan pertemuan/ rapat dengan beberapa
stakeholders.
• Menurut pengakuan PT. Wika Beton Tbk. sebagai Kontraktor, dengan adanya pandemi Covid-
19 secara komersial, overhead proyek mengalami kenaikan sebesar 5% dari budget rencana.
53
|STRUCTURAL HEALTH MONITORING SYSTEM (SHMS)

TUJUAN DAN MANFAAT


Pemasangan SHMS pada struktur Jalan Tol Layang A.P. Pettarani adalah :

1. Pengamatan kondisi real time struktur terhadap respon struktur akibat eksitasi beban –
beban yang bekerja pada struktur jembatan.
2. Memberikan early warning kepada pihak yang terkait apabila terjadi kondisi struktur yang
berbahaya terhadap keselamatan atau berkurangnya kenyamanan kereta saat melintas
jembatan.
3. Mendeteksi degradasi kekuatan/ kerusakan awal pada struktur sehingga dapat
merencanakan pekerjaan pemeliharaan secara rasional untuk memastikan masa layanan
jembatan tercapai.
4. Memiliki database perilaku dan kondisi jembatan selama masa layanan.
56
|STRUCTURAL HEALTH MONITORING SYSTEM (SHMS) PARTS
SENSOR STRAIN DUMMYSTRAIN SENSOR SENSOR DEFLECTION MULTIMETER
GAUGE GAUGE TILTMETER (DMM)

SENSOR ACCELEROMETER SENSOR ATRH DATA CONDITIONING PROCESSINGUNIT


57
|JUMLAH & JENIS SENSOR (SHMS)

Nama Sensor Pengukuran Lokasi P7 – P8 – P9

Strain gauge Regangan 12 buah


DMM Defleksi 4 buah
Accelerometer Frekuensi dan Redaman 12 buah
Tiltmeter Rotasi 8 buah
ATRH Suhu & Kelembapan 5 buah
58
SENSOR – SENSOR
Jenis – jenis sensor yang akan dipasang pada Jalan Tol Layang dengan jenis jembatan Box Girder yang
terdiri dari :
a. Strain Gauge
Sensor ini berfungsi untuk mengukur besarnya regangan pada baja tulangan di struktur jembatan.
Sensor ini akan dipasang langsung pada elemen baja tulangan yang tertanam dalam beton untuk
mengukur regangan internal. Pemasangan sensor strain gauge menggunakan skema halfbridge sesuai
dengan saran dari KKJT dengan tambahan dummy strain gauge.

Gambar. Sensor Strain Gauge


59
b. Deflection Multi Meter (DMM)
Deflection Multi Meter (DMM) digunakan untuk mengukur perpindahan jembatan menggunakan laser
dan diterima oleh fotodioda. Keakuratan pengukuran fotodioda didasarkan pada posisi fotodioda
didasarkan pada posisi fotodioda, instrumen kami memiliki akurasi hingga 0,55 mm. Hasil pengukuran
defleksi tersebut dibandingkan dengan persyaratan defleksi yang diijinkan.

Gambar. Sensor Deflection Multi Meter (DMM)


60
c. Accelerometer
Sensor ini berfungsi untuk mengukur percepatan yang terjadi pada lokasi sensor. Data percepatan diolah
sehingga dapat diketahui frekuensi alami dari struktur.

Gambar. Sensor Accelerometer


61

d. Tiltmeter
adalah inclinometer sensitif yang dirancang untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dari level
vertikal, baik di permukaan maupun dalam struktur

Gambar. Sensor Tiltmeter


62

e. Air Temperature and Relative Humidity (ATRH)


Sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu pada lingkungan dan kelembapan. Sensor ini dipasang
didalam box girder untuk mengukur suhu dan kelembapan didalam box girder dan juga dipasang diluar
box girder untuk mengukur suhu lingkungan dan kelembapan lingkungan.

Gambar. Sensor ATRH


63

SISTEM AKUSISI DATA DAN PEMROSESAN


a. Data Conditioning
Data Conditioning berfungsi memperkuat atau memperbesar sinyal analog output yang diterima dari
bacaan sensor dan mengubah menjadi data digital.

Gambar. Data Conditioning


64
b. Processing Unit
Processing unit berfungsi untuk mengumpulkan data dan mengolah data yang selanjutnya data
pembacaan tersebut dikirimkan ke aplikasi SHMS melalui Internet. Sistem ini dapat berfungsi dalam
kondisi offline dan online sehingga setiap data tetap dibaca walaupun jaringan internet dalam kondisi
offline.

Gambar. Processing Unit


65
SISTEM MANAJEMEN DAN EVALUASI DATA
Data hasil pembacaan yang diterima dari processing unit kemudian akan di-manajemen oleh aplikasi
SHMS serta evaluasi data nya berdasarkan hasil yang diterima terhadap threshold yang dipasang.

a. Aplikasi SHMS (WTON-SHMS Application)


Merupakan teknologi informasi yang dikembangkan oleh PT. Wijaya Karya Beton Tbk yang dihubungkan
dengan processing unit yang dipasang pada setiap jembatan. Aplikasi SHMS akan menampilkan hasil
pembacaan secara visual dan dapat memberikan early warning saat ada pembacaan sensor yang
melebihi threshold.

b. Treshold
Threshold merupakan batasan yang disetujui bersama atau berdasarkan hasil uji loading test sebagai
batas maksimum terhadap respon struktur yang terjadi.
66
|LOKASI SENSOR (SHMS) PARTS

TAMPAKMEMANJANG
LOKASI SEMUA
SENSOR

TAMPAKMELINTANG
LOKASI SEMUA
SENSOR
67
|WTON STRUCTURAL HEALTH MONITORING SYSTEM (SHMS) APPS

53
|13 68
DOKUMENTASI


PENGUJIAN

Uji BebanStatik dan PengujianReflektivitas


Uji Laik Fungsi Marka
Dinamik (LoadingTest)

Uji Iluminasi
PengujianReflektivitas
Rambu
” Uji International
RoughnessIndex(IRI)
Uji Kekesatan
(SkidResistance)
69

|14 OPRIT JALUR UTAMA

MENUJU JALAN MENUJU JALANTOL


ARTERI SEKSI 3 MENUJU JALAN MENUJU JALANTOL
A.P. PETTARANI TOL SEKSI 2 SEKSI 3

MENUJU JALAN
ARTERI
A.P. PETTARANI
MENUJU
JALANTOL
SEKSI 2
|15 70
DOKUMENTASI
RAMP
BOULEVARD

MENUJU MENUJU
JALANTOL JALANTOL
SEKSI 2 SEKSI 2

OnRampBoulevard

OffRampBoulevard
|16 71
DOKUMENTASI
RAMP
ALAUDDIN

MENUJU
MENUJU JALANTOL
JALANTOL SEKSI 2
SEKSI 2

OnRampAlauddin

MENUJU JL.
ALAUDDIN MENUJU JL.
ALAUDDIN

OffRampAlauddin
58

Kondisi Terkini
Jalan Arteri A.P. Pettarani
Makassar, Sulawesi Selatan
|17a 74
DOKUMENTASI


JALANARTERI

RampOff Frontage
Alauddin Jl. Alauddin

RampOn
Alauddin MenujuJalan
Tol Seksi 2


|17b 75
DOKUMENTASI


JALANARTERI


|17c 76
DOKUMENTASI


JALAN ARTERI
(FRONTAGE AREA)

Jalur Sepeda
Jalur
Pedestrian

STAMP
CONCRETE

Jalur
Pedestrian

Jalur
Jalur Sepeda
Pedestrian
Jalur Sepeda

STAMP
CONCRETE
” STAMP
CONCRETE
|17d 77
DOKUMENTASI


JALAN ARTERI
(FRONTAGE AREA)

Jalur
Jalur Sepeda Pedestrian Jalur Sepeda
Jalur
Pedestrian
STAMP STAMP
CONCRETE CONCRETE


65

“Tidak Ada Jalan Pintas untuk Mutu Berkualitas”

Anda mungkin juga menyukai