Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN QUALITY CONTROL

PEMBANGUNAN TAMAN SAINS TEKNOLOGI HERBAL DAN


HORTIKULTURA (TSTH2)
POLLUNG KAB. HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
FEBRUARI 2022

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA


BALAI PRASARANA PEMUKIMAN WIL. SUMATERA UTARA
SATUAN KERJA PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN
WILAYAH II PROV. SUMATERA UTARA
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Laporan : Laporan Quality Pembangunan Pembangunan Taman Sains Teknologi

Herbal Dan Hortikultura (TSTH2), Periode Bulan Februari 2022

Disusun oleh : Marchin Alfredo

Jabatan : QHSE Manager

Humbahas, 27 Februari 2022

LEMBAR PENGESAHAN

Diperiksa dan Disetujui Oleh, Dibuat Oleh,


Konsultan Manajemen Konstruksi Penyedia Jasa
KSO Yodya - Harawana PT Brantas Abipraya (Persero)

Agus Karnata, S.T Ismanuel Lelomali


Team Leader Project Manager

Diketahui Oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen BPB
Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Wilayah II Provinsi Sumatera Utara

Esty Wahyuningtyas, St, M. Eng.


NIP. 198212102009122002
DAFTAR ISI

1. Monitoring Kegiatan Pekerjaan Pagar Batu


1.1.Persiapan Pekerjaan Pagar Batu
1.2.Proses Pekerjaan Pagar Batu

2. Monitoring Pekerjaan Jalan Ring Road


2.1 Persiapan Pekerjaan Galian/Stripping Tanah
2.2 Pengecekan Kepadatan Tanah Keras (CBR & DCP)

3. Monitoring Pemancangan
3.1.Kedatangan Material Pancang
3.2.Monitoring Pemancangan

Lampiran
1. Monitoring Pekerjaan Pagar Batu
1.1 Metode Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pagar Batu

Dalam pelaksanaan pekerjaan pagar batu metode yang digunakan adalah sebagai
berikut:

 Pekerjaan persiapan meliputi : pengadaan material, pengaturan lokasi stockyard,


pendatangan alat kerja, kelengkapan K3, dll.
 Pengukuran dan pemasangan bowplank untuk menentukan lokasi pemasangan pagar
batu sesuai gambar rencana.
 Pembuatan galian sesuai kedalaman rencana, dengan membuat sisinya tegak lurus
hingga kedalaman yang sudah ditentukan.
 Pasang patok bantu untuk memperoleh pasangan batu yang lurus dan sesuai ukuran.
 Gelar dan ratakan pasir urug dengan tebal 5cm dan padatkan, lalu susun pasngan batu
sebagai landasan.
 Pemasangan batu sesuai dengan panduan patok bantu, lalu ditimbun Kembali dan
perapihan pasangan atau kepalaan.

Pelaksanaan pekerjaan dilakukan checklist pekerjaan untuk melihat kelurusan dan


kemiringan pagar batu seperti pada lampiran.

1.2 Proses Pekerjaan Pagar Batu

Gambar 1. Proses Pekerjaan Pagar Batu


Gambar 2. Proses Pekerjaan Pagar Batu

2. Monitoring Pekerjaan Jalan Ring Road


2.1 Pekerjaan Stripping tanah atau kosrekan
Pekerjaan pengupasan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah dilakukan
pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang areal pekerjaan
dimana akan dilakukan pekerjaan timbunan. Setelah lahan bersih maka areal yang
akan ditimbun tersebut dikupas dengan mengunakan buldozer, besaran kupasan
dengan tebal sesuai spesifikasi teknik dengan persetujuan direksi pekerjaan atau
hingga ditemukan tanah dasar yang keras. Hasil kupasan dibuang dikanan kiri lokasi
yang tidak mengganggu pekerjaan serta ada yang dibuang ke tempat pembuangan.

Gambar 3. Proses Pekerjaan Stripping tanah atau kosrekan


2.2 Penghamparan dan pemadatan lapisan Subgrade

Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga
mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan. Drainage
(Water run off) minimal di nilai 1,5%, subgrade atau lapisan tanah tersebut kemudian
dipadatkan dengan kepadatan minimal 90% Modified Max Dry Density. Sebelum
pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknisyang kita butuhkan.
Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.

Gambar 4. Proses Pekerjaan Penghamparan dan pemadatan lapisan Subgrade

3. Monitoring Pemancangan
3.1 Pengadaan Material Pancang
Kualitas produk terjamin karena produk tiang pancang (pile) yang akan digunakan
merupakan hasil pabrikasi, sehingga kualitas bahan yang digunakan dapat dikontrol
sesuai dengan kebutuhan. serta kualitasnya seragam dan dibuat masal pada lokasi
tertentu sehingga kontrol mutu produk dapat dilakukan sebelum tiang pancang
digunakan). Adapun material Pancang yang digunakan adalah Mini Pile 200x200 Fc
350 Mpa, produk dari JPN dan Wika Beton.
Pemeriksaan material tiang pancang yang dilakukan antara lain adalah:
 Material yang diterima dengan spesifikasi teknis pekerjaan. Harus
dipastikan kode dan tanggal produksi sesuai dengan yang dilampirkan
pada surat pengiriman barang.
 Harus diperiksa kembali bahwa material tidak ada yang retak, cacat dan
pecah, apabila ada yang retak, cacat atau pecah. Maka, harus
dipisahkan untuk direpair oleh produsen tiang pancang sebelum
digunakan.
 Ukuran penampang dan panjang harus sesuai dengan spesifikasi dan
penempatannya pada gambar konstruksi.
 Material yang diterima dengan spesifikasi teknis pekerjaan. Harus
dipastikan kode dan tanggal produksi sesuai dengan yang dilampirkan
pada surat pengiriman barang

Gambar 5. Pengecekan Material Pancang

3.2 Monitoring Pemancangan


Persiapan tiang pancang untuk pemancangan antara lain:
 Tiang pancang diberi tanda (marking) dengan cat setiap jarak 0,5 m
dari ujung bawah tiang pancang sampai ke pangkalnya.
 Untuk tiang sambungan, angkanya harus melanjutkan angka dari tiang yang
disambung.
 Tiang sambungan harus selalu diposisikan di dekat titik pancang yang
sedang dikerjakan agar proses pengambilan tiang menjadi tidak terlalu
lama, apabila pekerjaan tersebut diperlukan penyambungan tiang pancang.
Proses Pemantauan Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang :
 Tim surveyor menentukan titik-titik dimana posisi tiang pancang akan
diletakkan, penentuan ini harus berdasarkan gambar konstruksi yang telah
ditentukan oleh konsultan perencana. Jika sudah tepat titik mana yang akan
dipancang, pekerjaan tiang pancang sudah dapat dimulai.
 Peralatan dan Bahan yang harus disiapkan untuk pekerjaan tiang pancang antara
lain tiang pancang (Mini Pile), Alat Pancang, dan Excavator.
 Proses pengangkatan tiang pancang dari tempat tiang pancang untuk
dipasangkan ke alat pancang.
 Tiang pancang ,telah ditempatkan pada titik rencana dan diperiksa
vertikalitasnya dari dua arah (X-Y penampang tiang pancang), toleransi
kemiringan mengikuti ketentuan spesifikasi alat dan spesifikasi teknis,
pemeriksaan dapat dilakukan dengan bandul, apabila kondisi angin tidak
menggangu posisi bandul. Tiang pancang harus sejajar dengan sumbu hammer
alat pancang, jika tidak sejajar, berpotensi tiang akan pecah atau patah, pekerjaan
tersebut harus dipantau berkala oleh operator dan juga helper.
 Counter harus mencatat jumlah pukulan setiap 0,5 m atau setiap 1 m.
 Selama pemancangan, tinggi jatuh hammer dipantau tidak boleh melebihi 2,5 m,
kecuali atas persetujuan direksi pekerjaan.
 Jika diperlukan penyambungan diusahakan tidak melebihi 3 sambungan tiang.
Jika terdapat lapisan lensa/lapis tipis tanah keras, diusahakan untuk ditembus
dengan tidak mengakibatkan tegangan internal melebihi spesifikasi material.
 Tinggi jatuh hammer harus dipantau pada saat pengambilan final set Harus
sesuai dengan syarat dari Konsultan Perencana.
 Pemancangan menggunakan Diesel Hammer dihentikan bila telah mencapai
tanah keras/final set sudah dicapai (end-bearing pile) yang ditentukan
(kalendering test). Untuk kalendering yang dilaksanakan adalah 10 pukulan
terakhir dengan rata rata penurunan 2cm.
Gambar 5. Proses Pemancangan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai