Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KERJA PRAKTEK

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH


TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Alur Proses Pengelolaan Sampah TNGR
Gambaran dari alur pengelolaan sampah di TNGR menurut masterplan
pengelolaan sampah adalah sebagai berikut :

Potensi sampah yang akan masuk dari pengunjung akan didata di tiap-tiap
pintu masuk dengan cara menginspeksi barang bawaan yang dibawa. Muatan
barang dibongkar, dicatat dalam buku administrasi kemudian pengunjung baru
dapat mendapatkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI). Untuk
pengunjung yang menggunakan Travel Organizator (TO) maka seluruh tanggung
jawab dibebankan kepada TO tersebut.
Kemudian pengunjung diberikan wadah sementara berbentuk trashbag
berbahan parasut dengan kapasitas 15 L per orang. Pengunjung diwajibkan
membawa sampahnya kembali sesuai dengan yang terdata setelah menyelesaikan
kegiatan di Kawasan konservasi. Untuk meminimalisir pencemaran, pihak
BTNGR juga menyediakan wadah tambahan di titik-titik dimana pengunjung

27
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

akan terkonsentrasi. Misalkan di bangunan pos atau gazebo. Penggunaan wadah


permanen tidak diperkenankan di Kawasan konservasi karena dinilai akan
menurunkan estetika terkait keasrian dan kealamian alam.
Setelah selesai melakukan kegiatan, pengunjung yang akan meninggalkan
konservasi akan dilakukan verifikasi terkait perijinan dan kuantitas sampah yang
dibawa ketika masuk sesuai dengan yang tercatat di buku administrasi.
Pengunjung yang kedapatan atau tidak membawa kembali sampah yang terdata
akan dikenakan denda sebanyak Rp 500.000,00/Hari.
Untuk memaksimalkan pengumpulan sampah yang masuk kedalam Kawasan
Konservasi yang sekiranya tercecer. Pihak BTNGR melakukan Clean Up selama
2 minggu sekali dengan menggaet komunitas mitra kerja.
Kemudian sampah yang sudah dikumpulkan kembali di tiap-tiap resort pintu
masu, sementara ditempatkan di TPS atau wadah komunal yang kemudian akan
diolah di Rumah Pilah atau diambil oleh pihak ke-3. Dan sebagian resort yang
tidak memiliki mitra seperti Rumah Pilah atau Pihak ke-3, Sampah akan diangkut
menuju tempat pembuangan/transit sampah terdekat.

4.2 Program Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Mitra


Untuk menunjang terlaksananya program pengelolaan sampah sekaligus
meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar Kawasan konservasi maka BTNGR
memiliki beberapa program antara lain :

1. Penyuluhan Travel Organizer dan Guide Lokal


Hal ini dilakukan untuk memunculkan minat warga local untuk
menjadi TO dan Guide yang berlisensi, karena warga local cenderung
memiliki keinginan kuat untuk menjaga lingkungan sekitar TNGR dari
pada orang luar.
2. Pelatihan Mengolah Sampah

28
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Masyarakat disekitar Kawasan TNGR diberikan pelatihan tentang


pengolahan sampah, mulai dari composting sampai memproduksi media
tanam dari sampah plastic dan strofoam.

3. Desa Mitra dan Rumah Pilah


Merupakan tindak lanjut dari BTNGR guna meningkatkan nilai jual dari
sampah yang dihasilkan pengunjung dan meningkatkan ekonomi
masyarakat sekitar.

4.3 Kondisi Eksisting

a. Kondisi Umum Kawasan Konservasi

Kondisi Eksisting merupakan keadaan terkini terkait permasalahan yang


dihadapi terkait masalah pengelolaan persampahan yang diketahui dari
pengambilan data yang dilakukan di TNGR. Berikut beberapa fakta yang
didapatkan dari kawasan tersebut :

1. Reduksi Sampah Masuk

Dari system yang sudah direncanakan, eksekusi dari aspek


yang disusun masih sangat kurang. Petugas mengaku kesulitan
mendata setiap sampah yang masuk apabila pengunjung sedang dalam
waktu puncak. Akibatnya demi menjaga kepuasan pengunjung,
prosedur yang telah ditetapkan terabaikan.

2. Pewadahan

Wadah sementara masih sangat terbatas jumlahnya. Metode


PACK IN juga tidak berjalan sebagaimana perencanaan. Akibatnya
sampah yang masuk tidak dapat di control dan keterbatasan wadah
membuat sampah yang dibawa masuk ke Kawasan konservasi semakin
menumpuk.

3. Pengumpulan

Dengan system pewadahan yang tidak maksimal akhirnya


pengumpulan mandiri oleh pengunjung tidak terealisasi secara

29
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

penuh. Juga rutinitas untuk clean up tiap 2 minggu sekali tidak di


laksanakan sebagaimana waktu rutin yang direncanakan. Clean Up
bisa molor hingga tiap 2 bulan atau 3 bulan sekali.
Sarana seperti bangunan TPS juga belum dibagun di semua
pintu masuk, beberapa resort sampah yang dihasilkan hanya
ditampung dalam lubang.

4. Pengangkutan

Akses yang jauh dari kota membuat pengangkutan ke tempat


pemrosesan sampah selanjutnya sulit. Ketika kuantitas sampah
sedang sangat memuncak, pihak BTNGR terpaksa membakar
sampah secara mandiri. Karena tempat penampungan sampah
yang direncanakan tidak cukup untuk menampung sampah yang
dihasilkan.

b. Kondisi Khusus Joben dan Kembangkuning

1. Otak Kokok, Joben.

Dalam kegiatan kerja praktik yang kami lakukan, ada beberapa hal
yang menjadi poin penting dalam pengamatan kami di kawasan Wisata Otak
Kokok, Joben. Mengenai pengelolaan sampah, antara lain :
 Belum adanya wadah yang merata dan sesuai dengan
standar

Wadah di kawasan wisata Otak Kokok sulit ditemukan


oleh pengunjung. Walaupun ada, wadah sampah hanya
berbentuk rajutan bambu/kayu yang tidak sesuai dengan
standar yang ditentukan.

30
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

 Sampah dibuang sembarangan

Dengan tidak adanya wadah yang dapat memenuhi


timbulan sampah yang dihasilkan dan rendahnya kesadaran
pengunjung, pedagang dan pengelola yang beraktivitas. Maka
kondisi persampahan di wilayah Wisata Otak Kokok tergolong
memperihatinkan. Berikut dokumentasi terkait kondisi
persampahan :

o Sampah berserakan di Jalan Setapak

o Sampah di tepi sungai

31
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

o Sampah di belakang kios pedagang

 Minimnya perangkat penunjang pengelolaan sampah

Dalam pengamatan yang telah dilakukan, sangat sedikit


sekali perangkat pendukung pengelolaan sampah mulai dari
pamflet, plang, spanduk, dll. Dan beberapa perangkat yang
ditemukan sudah rusak.
 Sampah terbawa aliran air ke Sawah

32
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Dari keterangan yang diberikan sekretaris desa dan


warga setempat, kurang baiknya pengelolaan sampah membuat
sebagian sampah yang dibuang sembarangan ikut terbawa air
ke sawah yang berada di daerah yang lebih rendah sehingga
meresahkan masyarakat.

2. Kembang Kuning

 Belum ada wadah sesuai standar dan jumlahnya belum


memadai
Dalam pengamatan diketahui belum ada wadah sesuai
standar dan jumlah wadah sementara yang ada juga tidak
memadai.

 Tidak ada wadah pengumpul

Sampah yang dikumpulkan secara rutin hanya ditimbun


dan diletakkan di sebuah lubang yang disediakan dan
kemudian dibakar.

33
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

c. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan Permen PU No.3 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah,


mekanisme yang digunakan untuk menunjang penyelenggaraan pengelolaan sampah antara lain
:

Pemrosesan
Sampah awal
Pengangkutan

Pewadahan Pengumpulan Penampungan


Pemrosesan
Akhir

Berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh sarana prasarana seperti wadah
pengumpul, Tempat Penampungan Sementara dan beberapa fasilitas yang diatur tidak dimiliki
oleh TNGR.

34
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

d. Jumlah dan Karakteristik Sampah

Data Pengunjung

93018
67026
61692
37838
18633
15030
13956

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Timbulan Sampah dapat diidentifikasi dari seberapa banyak


pengunjung yang memasuki kawasan BTNGR dalam kurun waktu
tertentu. Adapun data pengunjung sebagai berikut :

Tabel 2.1.1. Data Pengunjung

Potensi sampah yang ditimbulkan di tahun yang akan datang


dapat diproyeksikan menggunakan metode proyeksi matematis dengan
metode Aritmatis, Geometris dan Least Square.

Berikut tahapan perhitungan proyeksi pengunjung hingga tahun 2038:

1. Backward Projection masing-masing metode.

35
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

METODE ARITMATIK
Jumlah Pengunjung Jumlah pengunjung
No Konstanya Aritmatik (Ka) Tahun ke-n (Tn) Tahun Dasar (To)
Tahun Dasar (P0) Tahun ke-n (Pn)
1 93.018 13177,0 2010 2016 13956,00 DENGAN :
2 93.018 13177,0 2011 2016 27133,00 Pn Jumlah Penduduk Pada Tahun Ke n
3 93.018 13177,0 2012 2016 40310,00 Po Jumlah Penduduk Pada Tahun Dasar
4 93.018 13177,0 2013 2016 53487,00 Ka Konstanta Aritmatik
5 93.018 13177,0 2014 2016 66664,00 Tn Tahun Ke n
6 93.018 13177,0 2015 2016 79841,00 To Tahun dasar
7 93.018 13177,0 2016 2016 93018,00

Metode Geometrik
Jumlah
Jumlah Pengunjung Tahun Laju Pertambahan Periode Waktu
No Tahun PengunjungTahun Ke-n
Dasar (Po) = 2016 Pengunjung ( r ) Proyeksi (n)
(Pn)

1 2010 93.018 0,15181 1 107.138,7


2 2011 93.018 0,15181 2 123.402,9
3 2012 93.018 0,15181 3 142.136,1 DENGAN :
4 2013 93.018 0,15181 4 163.713,2 Pn Jumlah Penduduk Pada Tahun Ke n
5 2014 93.018 0,15181 5 188.565,8 Po Jumlah Penduduk Pada Tahun Dasar
6 2015 93.018 0,15181 6 217.191,1 r Rata-Rata Persentase Pertumbuhan Penduduk Per Tahun
7 2016 93.018 0,15181 7 250.162,0 n Periode Waktu Proyeksi

Metode Least Square


Jumlah Pengunjung
NO Tahun Tahun ke (X) XY X^2
(Y) b
1 2010 1 13956 13956 1
2 2011 2 15030 30060 4
3 2012 3 18633 55899 9
4 2013 4 37838 151352 16 Y= a + bx / n n
5 2014 5 61692 308460 25
6 2015 6 67026 402156 36
7 2016 7 93018 651126 49
Total 28 307193 1613009 140

36
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

2. Menentukan Standar Deviasi

Standar deviasi dihitung untuk menunjukkan seberapa besar error


yang dimiliki masing-masing metode. Dan untuk menentukan
metode mana yang paling valid untuk dipakai sebagai data baku di
tahapan selanjutnya.

37
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Standar Deviasi Metode Aritmatik

Jumlah Hasil Aritmatik


No Tahun Tahun ke n Y - Ymean (Y - Ymean)^2
Penduduk (Y)

1 2010 1 13956 13.956 -37.243 1.387.028.634,69


2 2011 2 15030 27.133 -24.066 579.164.334,03
3 2012 3 18633 40.310 -10.889 118.566.691,36
4 2013 4 37838 53.487 2.288 5.235.706,69
5 2014 5 61692 66.664 15.465 239.171.380,03
6 2015 6 67026 79.841 28.642 820.373.711,36
7 2016 7 93018 93.018 41.819 1.748.842.700,69
Jumlah 33.234.165 307.193 374.409 16.017 4.898.383.159
Y mean 51.199
Standar Deviasi 26453,15

Standar Deviasi Metode Geometrik

Jumlah Hasil Aritmatik


No Tahun Tahun ke n Y - Ymean (Y - Ymean)^2
Penduduk (Y)

1 2010 1 13956 107.139 76.419 5.839.917.352,41


2 2011 2 15030 123.403 123.403 15.228.275.169,61
3 2012 3 18633 142.136 142.136 20.202.684.248,75
4 2013 4 37838 163.713 163.713 26.802.014.430,96
5 2014 5 61692 188.566 188.566 35.557.056.117,52
6 2015 6 67026 217.191 217.191 47.171.985.635,67
7 2016 7 93018 250.162 250.162 62.581.002.810,19
Jumlah 28 307.193 1.192.310 1.161.590 213.382.935.765
Y mean 30.719
Standar Deviasi 174594,61

Standar Deviasi Metode least Square


Jumlah Hasil Aritmatik
No Tahun Tahun ke n Y - Ymean (Y - Ymean)^2
Penduduk (Y)
1 2007 1 13956 6.385 -24.334 592.147.148,17
2 2008 2 15030 18.607 -12.112 146.704.927,42
3 2009 3 18633 30.829 110 12.036,70
4 2010 4 37838 43.051 12.332 152.068.476,00
5 2011 5 61692 55.273 24.553 602.874.245,33
6 2012 6 67026 67.495 36.775 1.352.429.344,68
7 2013 7 93018 79.717 48.997 2.400.733.774,05
Jumlah 28 307.193 221.640 190.920 2.846.236.178
Y mean 30.719
Standar Deviasi 20164,45

Diperoleh nilai kemencengan atau error terkecil yakni metode


Least Square. Maka metode ini dapat digunakan sebagai data yang
akan diproyeksikan.

3. Memproyeksikan Pengunjung

38
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Setelah diperoleh data-data yang di butuhkan untuk


perhitungan. Koefisien kekeliruan yang dapat terjadi yakni sebesar
20%. Dengan rerata pertambahan pengunjung 15% (R) pertahun
dimulai dari pengunjung Tahun 2016 (PO).

Proyeksi 22 Tahun
Tahun n Jumlah Penduduk
2016 0 93018 R 0,15
2017 1 106971 PO 93018
2018 2 123016
2019 3 141469
2020 4 162689
2021 5 187092
2022 6 215156
2023 7 247430
2024 8 284544
2025 9 327226
1
2026 376310
0
1
2027 432756
1
1
2028 497670
2
1
2029 572320
3
1
2030 658168
4
1
2031 756893
5
1
2032 870427
6
1
2033 1000991
7
1
2034 1151140
8
1
2035 1323811
9
2
2036 1522383
0
2037 2 1750740

39
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

1
2
2038 2013351
2

4. Grafik pertambahan Pengunjung 2016-2038

2500000 PROYEKSI PENGUNJUNG

2000000
Jumlah Penduduk

1500000

1000000

500000

0
16

18

20

22

24

26

28

30

32

34

36

38
20

20

20

20

20
20

20

20

20

20

20

20
Tahun Proyeksi

5. Potensi Timbulan Sampah yang dihasilkan pertahun

Dengan asumsi yang sama dengan rujukan yang tercantum di


Masterplan Pengelolaan Sampah Taman Nasional Gunung Rinjani
yakni 2 Kg/Org.
Sesuai dengan Buku Statistik Sampah Tahun 2008 terkait
rerata berat jenis sampah per meter kubik (m3) adalah 146 Kg.

40
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Potensi Sampah
Tahun n Jumlah Pengunjung Kg m3 m3/Bulan
2016 0 93018 186036 1274 106,1849
2017 1 106971 213941 1465 122,1127
2018 2 123016 246033 1685 140,4296
2019 3 141469 282938 1938 161,494
2020 4 162689 325378 2229 185,7181
2021 5 187092 374185 2563 213,5758
2022 6 215156 430313 2947 245,6122
2023 7 247430 494859 3389 282,454
2024 8 284544 569088 3898 324,8221
2025 9 327226 654452 4483 373,5455
2026 10 376310 752619 5155 429,5773
2027 11 432756 865512 5928 494,0139
2028 12 497670 995339 6817 568,1159
2029 13 572320 1144640 7840 653,3333
2030 14 658168 1316336 9016 751,3333
2031 15 756893 1513786 10368 864,0333
2032 16 870427 1740854 11924 993,6383
2033 17 1000991 2001983 13712 1142,684
2034 18 1151140 2302280 15769 1314,087
2035 19 1323811 2647622 18134 1511,2
2036 20 1522383 3044765 20855 1737,88
2037 21 1750740 3501480 23983 1998,562
2038 22 2013351 4026702 27580 2298,346

41
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

6. Visualisasi Timbulan Sampah Perbulan di Tahun ke-n

Gambar 2.1.1.1. Visualisasi Timbulan Sampah TNGR per Bulan Tahun


2020

Gambar 2.1.1.2. Visualisasi Timbulan Sampah TNGR per Bulan Tahun


2030

1.1.1. Jenis Sampah

42
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Merujuk dari dokumen Masterplan Pengelolaan Sampah


Taman Nasional Gunung Rinjani jenis sampah yang diperoleh antara
lain :

Persentase Jenis Sampah


Lain-lain
11%
Kardus Plastik
5% 28%

Kaleng
Kaca
4%
Kain dan Tisu
2%
Karet
1%1%
Organik
47%

Plastik Kaleng Kaca Kain dan Tisu


Karet Organik Kardus Lain-lain

43
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Adapun jumlah sampah dan karakteristik sampah yang diukur menggunakan


metode yang di standarisasi oleh SNI di wilayah resort Joben dan Kembang Kuning,
antara lain :

1. Jumlah & Karakteristik Sampah

 Kembang Kuning

Pengambilan sampel yang dilakukan pada tanggal 25 Februari 2018 yang


dikumpulkan selama seminggu diperoleh berat dan volume sampah organik dan
anorganik yaitu sebagai berikut:

Berat Sampah Total Volume Sampah Total


(kg/minggu) (kg/minggu (m3/minggu) (m3/minggu
Organik Anorganik ) Organik Anorganik )
0.5 4.25 4.75 0.03 0.32 0.34

Berikut ini merupakan berat, volume dan persentase karakteristik sampah


pada tanggal 25 Februari 2018:

Berat (kg/minggu)
Organi Botol Gelas Plasti Kerta Kaca
k Plastik Plastik k s dll
0.5 0.2 0.1 1.2 2 0.75

Volume (m3/minggu)
Organi Botol Gelas Plasti Kerta Kaca
k Plastik Plastik k s dll
0.03 0.05 0.02 0.12 0.05 0.08

Persentase
Organi Botol Gelas Plasti Kerta Kaca
k Plastik Plastik k s dll
11% 4% 2% 25% 42% 16%

Didapatkan jumlah sampah selama satu minggu sebanyak 4,75 Kg atau 0,34
3
m dengan jumlah pengunjung sebanyak 47 orang. Maka diketahui tiap orang
menghasilkan sampah sebanyak 0,1 Kg atau 100 gram.

44
LAPORAN KERJA PRAKTEK
EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH
TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Untuk mengetahui faktor puncak dari jumlah pengunjung maka diambil data
sekunder dari jumlah kunjungan terbanyak yakni Tahun 2016 yakni 11341 orang
selama satu bulan atau sama dengan 236 satu minggu.

Kemudian faktor puncak didapatkan dengan cara membandingkan jumlah


pengunjung pada saat sampling dan jumlah pengunjung terbanyak. Diperoleh faktor
puncak sebesar kali. Maka potensi sampah yang dapat ditimbulkan di minggu
puncak sebanyak :

Kg Kg
¿ Timbulan Satu Minggu× Faktor Puncak¿ 4,75 Kg ×5¿ 23,75 ¿ 95
Minggu Bulan
Kg m3
¿ 1140 atau 81,6
Tahun Tahun
 Otak Kokok, Joben

Untuk menghitung berat total timbulan sampah pada lokasi wisata Otakkokok
Joben bisa menghitung jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh setiap
pengunjung selama satu hari sebesar 0.15 kg/orang/hari. Berat ini diambil dari SNI
3242:2008 untuk daerah pemukiman sekitar 0.3kg/orang/hari yang kemudian di
bandingkan 1:2 karena pada pemukiman rata-rata orang menghabiskan waktu aktif
selama dirumah kurang lebih selama 8 jam, dan untuk lokasi wisata otakokok rata-
rata kurang lebih selama 4 jam.

Maka diperoleh berat timbulan = 0,15 kg/orang/hari

Lalu didapatkan data pengunjung selama sampling yakni sebanyak 396 orang
selama satu minggu atau 57 orang sehari. Maka dapat diperoleh timbulan sebanyak :

Berat Timbulan Kg
0,15 Kg
orang orang ¿ 8,55
¿ × Jumlah Pengunjung¿ ×57 orang hari
hari hari
Kg
¿ 2872
hari

45

Anda mungkin juga menyukai