Anda di halaman 1dari 50

Seminar

Nasional K3

Pencegahan Kecelakaan Kerja dan


Penggunaan APD
Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dr. Yuliani Setyaningsih, SKM, M.Kes


CURRICULUM VITAE
Nama : Dr. Yuliani Setyaningsih, SKM, MKes
NIP : 197107141995032001
Pangkat/Gol : Pembina / IV B
Gol. Fungsional : Lektor Kepala
Jabatan : - Ka Prodi S2 Promosi Kesehatan
FKM UNDIP
- Dosen Bagian K3 FKM UNDIP
Riwayat Pendidikan Haki & PATEN

1. S1 FKM UNDIP ( 1989 - 1994 )  23 Haki


2. S2 Ilmu Kesehatan Kerja UGM ( 2000-2002)  2 Paten
3. S3 Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK UGM
(2012-2016)
1 KECELAKAAN
KERJA
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang
tidak terduga dan tidak diharapkan yang
dapat mengakibatkan kerugian harta
benda, korban jiwa / luka / cacat maupun
pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan
kecelakaan yang terjadi akibat adanya
hubungan kerja, (terjadi karena suatu
pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan )
128%
Angka kecelekaan kerja mengalami peningkatan
(Januari-Juni 2020)

250.000.000
Menurut ILO, setiap tahun kecelakaan kerja yang
terjadi di tempat kerja setiap tahunnya

1.200.00
Pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di
tempat kerja

Sumber : BPJamsostek dan ILO


KECELAKAAN
(Industrial Accident)
• Tidak direncanakan (unplanned)
• Terjadinya tiba-tiba (suddenly)
• Menghentikan proses yg direncanakan
• Tidak diinginkan (undesired)
• Mengakibatkan :
– Meninggal
– Penyakit akibat kerja
– Cidera
– Kerusakan asset
– Kerusakan lingkungan
– Peningkatan liabilitas
TEORI DOMINO
(William W. Heinrich 1930)

A B C D E

LINGKUNGAN SIFAT PERBUATAN/ KECELAKAAN CIDERA/RUSAK


SOSIAL INDIVIDU KONDISI
BERBAHAYA

PERSYARATAN PENGENDALIAN :
~ MENGENDALIKAN DAN MENIADAKAN
PERBUATAN/KONDISI BERBAHAYA
BASIC
CAUSES

INDIRECT UNSAFE UNSAFE


CAUSES CONDITIONS ACTS

UNPLANNED
DIRECT RELEASE OF
CAUSES ENERGY

ACCIDENT
Basic Causes(penyebab dasar)
Penyebab Dasar (Basic Causes), terdiri dari 2 faktor yaitu

A. Faktor manusia/personal (personal factor)


•Kurang kemampuan fisik, mental dan psikologi
•Kurangnya /lemahnya pengetahuan dan skill.
•Stres.
•Motivasi yang tidak cukup/salah

B. Faktor kerja/lingkungan kerja (job work enviroment factor)


•Factor fisik yaitu, kebisingan, radiasi, penerangan, iklim dll.
•Factor kimia yaitu debu, uap logam, asap, gas dst
•Factor biologi yaitu bakteri,virus, parasit, serangga.
•Ergonomi dan psikososial.
PENYEBAB KECELAKAAN
(De Reamer Theory)
IMMEDIATE CAUSES
KASUS
KECELAKAAN CONTRIBUTING
CAUSES
1. PERBUATAN
BERBAHAYA (Unsafe
Acts) 1.Manajemen
AKIBAT
dan Supervisi
2. KONDISI BERBAHAYA KECELAKAAN
(Unsafe Conditions)
2.Kondisi Mental
-Cidera
Pekerja
-Kerusakan Asset
-Kerusakan Lingkungan
-Berpengaruh thd : 3. Kondisi Fisik
-Produktivitas, Kualitas, Pekerja
Effisiensi Biaya, Loss
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
• Menjalankan Mesin/ • Mengambil posisi pada
Peralatan tanpa tempat yang berbahaya
wewenang • Membetulkan mesin dalam
• Menjalankan Mesin/ keadaan jalan
Peralatan dgn kecepatan • Lalai memberikan
yg tidak semestinya peringatan atau lupa
• Membuat Alat mengamankan tempat kerja
Pengaman/K3 tidak • Bersenda gurau tidak pada
berfungsi tempatnya
• Lalai menggunakan APD • Memaksakan diri untuk
• Mengangkat barang bekerja walaupun sakit
dengan cara yg salah • Merancang /memasang
peralatan tanpa pengaman
KENAPA PERBUATAN TIDAK
AMAN DILAKUKAN

• KURANG PENGETAHUAN
• KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
• TIDAK ADA KEMAUAN
• FAKTOR KELELAHAN
• JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
• GANGGUAN MENTAL
• KESALAHAN DALAM SIFAT DAN
TINGKAH LAKU MANUSIA
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)

• Pelindung atau • Kebersihan lingkungan


pengaman yang tidak kerja yang jelek
memadai • Polusi udara di ruangan
• Peralatan/ perkakas kerja (gas, uap, asap,
dan bahan yang rusak debu dsb.)
tetap digunakan
• Kebisingan yang
• Penempatan barang
yang salah berlebihan
• Sistem peringatan yang • Pemaparan Radiasi
tidak memadai • Ventilasi yang tidak
• Pengabaian terhadap memadai
perkiraan bahaya • Penerangan yang tidak
kebakaran/peledakan memadai
PENYEBAB TERJADINYA KONDISI
BERBAHAYA

ENERGY MATERIAL

KONDISI
BERBAHAYA

SITE &
STRUCTURE MACHINERY
DISEBABKAN OLEH :
-Environmental Stress
-Failures
-Design Characteristics
TEORI TENTANG TERJADINYA KECELAKAAN
• Kecelakaan terjadi atas “Kehendak Tuhan” sehingga tidak ada pola yang jelas
dalam rangka peristiwa. Karena itu kecelakaan terjadi secara kebetulan
Pure Chance Theory

Accident Prone • Pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan karena sifat-sifat
Theory pribadinya yang cenderung mengalami kecelakaan

Tree Main Factor • Suatu penyebab kecelakaan adalah peralatan, lingkungan dan faktor manusia
Theory pekerja itu sendiri

• Kecelakaan disebabkan oleh kondisi berbahaya (Unsafe Condition) dan tindakan


Two Factor Theory
atau perbuatan yang berbahaya (Unsafe Act)

Human Factor • Menekankan bahwa semua kecelakaan kerja langsung atau tidak langsung
Theory disebabkan karena kesalahan manusia
THE ACCIDENT TRIANGLE

Serious or fatal injury

Minor injury

Damage only

RESULT No injury or damage

CAUSES Substandard Practices Unsafe Acts and


And Conditions Condition
SAFETY TRIANGLE
HEINRICH`S ACCIDENT TRIANGLE

1 Serious or fatal injury (0,33%)

29 Minor injury (8,78%)

No injury accidents
RESULT 300 (90,90%)

CAUSES 3000 Unsafe Acts and


Condition
“Domino Sequence”
Mekanisme Terjadinya Kecelakaan Kerja

Ancesetry and Social Unsafe Act and or


Environment Fault of Person Mechanical or Physical Accident Injury
Hazards
Orang yang Rangkaian
keras kepala Tindakan Peristiwa Bahwa
atau mempunyai dari faktor berbahaya
sifat tidak baik keturunan dan kecelakaan kecelakaan
lainnya yang
disertai bahaya yang menimpa mengakibatkan
lingkungan mekanik dan fisik
diperoleh karena
tersebut pekerja dan cedera atau
faktor lain, umumnya luka ringan
keturunan, diatas, yang memudahkan
pengaruh menjurus disertai oleh atau berat,
lingkungan dan terjadinya berbagai kecacatan dan
pendidikan, pada tindakan rangkaian
mengakibatkan yang salah kerugian bahkan
seorang bekerja
berikutnya kematian.
dalam
kurang hati-hati
dan banyak melakukan
berbuat salah pekerjaan
Tiga Faktor Utama Penyebab Kecelakaan Kerja

Faktor Manusia Faktor Lingkungan Faktor Mesin

Kondisi tempat kerja yang


Tingkah laku yang sembrono, Alat kerja yang
tidak memenuhi
pengetahuan yang kurang, digunakan dalam
persyaratan, sikap
ketrampilan yang kurang proses produksi
pimpinan yang kurong
memadai, kelelahan, kondisi
mendukung
fisik yang kurang sehat,
mental yang labil/stress dan
tidak disiplin dalam mematuhi
atauran keselamatan.
Klasifikasi Kecelakaan Kerja Menurut ILO
Menurut Jenis
01 Menurut Jenis
Kecelakaan
03 Luka dan
Cederanya

Menurut Lokasi
02 Menurut Agen
Penyebab
04 Bagian Tubuh Yang
terluka
Klasifikasi Kecelakaan Menurut Jenis Kecelakaan
Tersandung benda
Terjatuh, tertimpa
atau objek, terbentur Terpapar dengan
atau kejatuhan
kepada benda, benda panas atau
benda atau objek
terjepit antara dua suhu tinggi.
kerja
benda.

Terpapar dengan
bahan-bahan
Terkena arus listrik.
berbahaya
atauradiasi.
Klasifikasi Kecelakaan Menurut Agen Penyebab

Sarana alat angkat


• Mesin & angkut Bahan-bahan
penggerak • Bejana tekan, berbahaya dan
kecualimotor • Tekanan panas
tanur/dapurpelebu radiasi dantekanan
elektrik, mesin • Forklift, ran, instalasi
transmisi, alatangkut dingin, intensitas
listrik, termasuk • Bahan mudah kebisingan
mesin- kereta,alat motorlistrik, alat-
mesinproduksi, meledak, debu, tinggi,getaran,
angkut beroda alat tangan listrik, gas, cairan,
mesin-mesin selain kereta,alat ruang di bawah
perkakas, bahankimia, tanah, dan lain-
pertambangan, angkut tangga,perancah radiasi dan lain- lain
mesin-mesin diperairan, alat danlain-lain. lain
pertamina, dan angkut di udara, Lingkungan
lain-lain. danlain-lain. Peralatan lain kerja
Mesin-mesin
Klasifikasi Kecelakaan Menurut Jenis Luka dan Cederanya

Amputasi dan enukleasi


Geger otak dan
Keseleo atau Kenyerian otot (mengeluarkan
Patah tulang. luka bagian
terkilir. dan kejang. organtubuh/mengeluarkan
dalam lainnya.
karena merusak inti sel).

Luka tergores dan Memar dan


Luka bakar. Keracunan.
luka terluar lainnya. retak.

Luka pada
Efek terkena
Aspixia atau sesak Efek terkena banyak
paparan
nafas. arus listrik. tempat di
radiasi.
bagian tubuh
Klasifikasi Kecelakaan Menurut Lokasi
Bagian Tubuh yang Terluka

Anggota
Anggota gerak
gerak atas. bawah
Badan.

Leher.

Kepala.
Tahapan Pengendalian Bahaya Industri

Accident Prevention Program

Pencegahan Pengendalian Penangulangan Rehabilitasi


• Engineering • Emergency Response System
- Safe Design • Human • Prasarana
- Hazard Identification • Administratives

Pra Insiden Insiden Pasca Insiden


Layer of Protection

Plant Emergency Response


Physical Protection (Dikes)

Automatic Action (ESD)


Critical Alarm,Operator Supervision
Basic Control,Process Alarm

Process Design
PENDEKATAN DALAM
PENCEGAHAN KECELAKAAN

1. PENDEKATAN REAKTIF

INVESTIGA PREVENTIVE
ACCIDENT ANALYSIS
TION ACTION
PENDEKATAN DALAM
PENCEGAHAN KECELAKAAN
2. PENDEKATAN PROAKTIF
ANALYSIS OF
PREVENTIVE
POTENTIAL ACCIDENT
PROGRAM
ACCIDENTS
ACCIDENT MODEL
HUMAN
FAILURE Unsafe acts

INCIDENT

Latent Unsafe Plant/


Errors Condition

PERFORMANCE
INFLUENCING FACTORS Fail to
recover situation

ORGANISATION

PERSON JOB
Failure of ACCIDENT
mitigation
Strategi Pencegahan Kecelakaan

Pendekatan Pencegahan Kecelakaan


Adm
Procedure • Pendekatan Engineering
• Pendekatan Administrative dan prosedur
Safety • Pendekatan Manusia
Eng Approach Human
Control Control

• Ketiga pendekatan harus dilakukan secara integratif


dan seimbang
• Masing-masing pendekatan memiliki keterbatasan
2 ALAT
PELINDUNG DIRI
Alat Pelindung Diri (APD)

● APD merupakan
perlengkapan wajib yang
digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan resiko
kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja dan
orang disekitarnya.
APD
Alat Pelindung Kepala

Safety Helmet

Safety Goggles

Hearing Protection

Safety Mask

Face Shield
Alat Pelindung Kepala
● Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-
benda yang dapat melukai kepala.
● Safety Goggles atau kacamata pengamanan untuk melindungi mata dari
paparan partikel yang melayang di udara, percikan benda kecil, benda
panas ataupun uap panas.
● Hearing Protection atau penutup telinga untuk melindungi dari kebisingan
ataupun tekanan.
● Safety Mask atau masker yang berfungsi sebagai alat pelindung
pernafasan saat berada di area yang kualitas udaranya tidak baik.
● Face Shield atau pelindung wajah untuk melindungi wajah dari paparan
bahan kimia, percikan benda kecil, benda panas ataupun uap panas,
benturan atau pukulan benda keras dan tajam.
Alat Pelindung Tubuh

Apron
Safety Vest
Safety Clothing
Alat Pelindung Tubuh
● Apron atau celemek untuk melindungi tubuh dari percikan bahan
kimia dan suhu panas.
● Safety Vest atau rompi keselamatan kerja yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kontak atau kecelakaan.
● Safety Clothing atau alat pelindung tubuh untuk melindungi dari hal-
hal yang membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka dan
juga digunakan sebagai identitas pekerja.
Alat Pelindung Anggota Tubuh
● Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi melindungi jari-jari
dan tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, bahan kimia,
arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, dan goresan benda
tajam.
● Safety Belt atau sabuk pengaman yang dipakai saat menggunakan
alat transportasi serta untuk membatasi ruang gerak pekerja agar
tidak terjatuh.
● Safety Boot/Shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung untuk
melindungi kaki dari benturan, tertimpa benda berat, tertusuk benda
tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin.
Perlindungan Pekerja yang menangani Covid -19
(Buku Standar APD dlm Manaj.Penanganan Covid 19, April 2020))

1. Masker Bedah (Medical/Surgical mask)


2. Respirator N95
3. Pelindung Mata (Goggles)
4. Pelindung Wajah (Face Shield)
5. Sarung tangan pemeriksaan (Examination
Gloves)
6. Sarung tangan bedah (Surgical Gloves)
7. Gaun Sekali Pakai
8. Coverall Medis
9. Heavy Duty Apron
10.Sepatu boot anti air (Waterproof Boots)
11.Penutup sepatu (Shoe Cover)

Anda mungkin juga menyukai