Anda di halaman 1dari 12

PT.

SARANA ANDALAN SEMESTA


METODE PEKERJAAN
LAPIS RESAP PENGIKAT

Asphalt

Kerosin

Asumsi :
1
2

Material Lapis
Resap Pengikat

Uraian :
1.

Pengiriman
Pembersihan
lokasi
pekerjaan

2.

3
Penyemprotan material lapis
resap pengikat dg. Asphalt
distributor

Pekerjaan menggunakan alat berat


mekanik)
Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan

(cara

Pelapisan dilakukan diatas lapisan Base Coarse /


atau Pondasi Aggregat Kelas A yang telah
selesai dikerjakan. Lapisan Resap Pengikat ini
berguna untuk mengikat Lapisan Base Coarse
/Aggregat kelas A dengan Lapisan Hotmix
diatasnya.
Aspal
dan
kerosin
dicampur
dengan
perbandingan sesuai dgn spesifikasi teknis
kemudian
dipanaskan
sehingga
menjadi
campuran aspal cair
Permukaan yang akan dilapisi lapis resap
pengikat dibersihakan dari debu dan kotoran
dengan air compressor
Kemudian campuran aspal cair disemprotkan
dengan asphalt distributor ke atas permukaan
yang akan dilapis

PT. SARANA ANDALAN SEMESTA


METODE PEKERJAAN
LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC)/L &
LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Asumsi :
1
2

Pekerjaan dilakukan dengan alat berat (secara mekanik ), manusia dan alat bantu
Lokasi pekerjaan : Sepanjang Badan Jalan (Overlay) dan lokasi lain yang telah
ditentukan pada gambar rencana / Gambar kerja.

Uraian :
DEFINISI :
Pekerjaan ini meliputi pencampuran agregat dan aspal (bitumen) pada instalasi pencampur,
penghamparan dan pemadatannya pada permukaan yang telah dipersiapkan menurut
spesifikasi dan garis kelandaian, ketebalan dan bentuk tampak melintang yang tercantum
pada gambar atau instruksi konsultan pengawas.

USULAN JOB MIX FORMULA :


Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor mengusulkan Job Mix Formula untuk
pekerjaan Hotmix dengan indeks kekuatan menurut pengujian sifat-sifat marshal
(AASTHO T 245 atau SNI 06-2489-1990) , pengujian Kepadatan Membal (Refusal
Density) campuran randcangan dengan prosedur BS 598 Part 104-1989 dan Berat Jenis
Maksimum Campuran Aspal menurut AASHTO T209-90.
JMF tersebut harus menunjukkan angka-angka pasti mengenai :
Persentase agregat hasil pengayakan dari masing-masing saringan.
Persentase aspal yang ditambahkan berdasarkan berat total agregat.
Suhu campuran ketika keluar dari mixer.
Suhu ketika penghamparan.
Grade/jenis material bitumen (aspal)
UJI COBA PENCAMPURAN (TRIAL MIX) DI AMP :
Setelah kalibrasi alat AMP yang antara lain meliputi kalibrasi :
Timbangan, rencana bukaan cold bin, pengukur suhu dll. Disetujui oleh direksi, maka
dilanjutkan dengan trial mix yang dilaksanakan di lokasi AMP merujuk pada Job Mix
Formula yang telah disetujui direksi, sehingga didapatkan mutu campuran yangbaik.
UJI COBA PEMADATAN (TRIAL COMPACTION) :
Setelah percobaan komposisi campuran hot mix dilaksanakan dan disetujui oleh direksi
dilanjutkan dengan percobaan trial compaction yang dilakukan pada dasar pondasi yang
telah disiapkan, untuk menentukan tebal hotmix (belum padat) dan kombinasi pemakaian
tandem roller dan Pneumatic tired roller, sehingga didapat ketebalan padat yang
dipersyaratkan.

PRODUKSI HOTMIX :
Selanjutnya hasil-hasil yang didapat dari trial mix di AMP dan trial compaction tersebut
dipakai sebagai dasar/acuan untuk memproduksi hotmix di AMP dan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
PENGIRIMAN HOTMIX :
Pengiriman hotmix ke lapangan menggunakan Dump truck yang dilengkapi penutup dari
kanvas/terpal untuk melindungi hotmix dari pengaruh cuaca, setiap Dump truck ditimbang
beratnya minimal sekali setiap penggantian pekerjaan.
PENGHAMPARAN HOTMIX :
Penghamparan hotmix dilaksanakan menggunakan Bituminous paver/Asphalt Finisher ,
self contained dan self propelled unit dilengkapi secreed, dihamparkan pada permukaan
yang telah disetujui, diratakan dan ditempa sesuai dengan kelandaian dan elevasi yang
ditentukan serta dilaksanakan sesuai dengan ketentuan lebar dan ketebalan dalam
gambar, dengan suhu penghamparan 130 C 150 C .
PEMADATAN :

Pemadatan awal dilaksanakan pada suhu min 125 C atau sesuai dengan table viskositas
yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan, dengan Tandem
Roller dengan kecepatan < 4 km/jam.
Pemadatan Pertengahan dilaksanakan pada suhu min 100 C atau sesuai dengan table
viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan, dengan
Pneumatic Tire Roller dengan kecepatan < 10 km/jam.
Pemadatan Akhir menggunakan Tandem Roller, dilaksanakan pada suhu > 95 C atau
sesuai dengan table viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam dokumen
pelelangan,dilaksanakan sementara bahan yang bersangkutan masih berada dalam kondisi
yang cukup dapat dikerjakan sehingga semua bekas jejak roda mesin gilas dapat
dihilangkan.
OPEN TRAFFIC dilakukan minimum 12 jam setelah selesai Finish Rolling dan suhu berada
pada titik lembek aspal yang digunakan.

PT. SARANA ANDALAN SEMESTA


METODE PEKERJAAN
LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC)/L &
LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

FLOW OF WORK
USULAN JOB MIX
FORMULA

TDK
DISETUJUI

UJI CAMPURAN
DI AMP

PERCOBAAN
PEMADATAN

PRODUKSI
HOT MIX

PENGIRIMAN
HOTMIX

PENGHAMPARAN
HOTMIX

PEMADATAN

PT. SARANA ANDALAN SEMESTA


METODE PEKERJAAN
LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC)/L &
LASTON LAPIS AUS (AC-WC)
> PENGENDALIAN MUTU
TAHAP 1 PENYIAPAN BAHAN
ASPAL MINYAK
Aspal curah sebelum dipesankan harus diperoleh jaminan dari pemasok
meliputi kesinambungan suplai dan konsisten mutu bahan sejak dari pabrik
pengolahan sampai di tangki AMP kontraktor
Aspal curah harus diangkut menggunakan truck tangki tertentu dan disegel
serta dilengkapi dengan surat jalan yang menyatakan status suhu saat dimuat
ke dalam tanki.
Aspal curah disyaratkan untuk ditest meliputi softening point dan penetrasi.
Aspal curah diambil sampelnya pada setiap tanki yang datang (sesuai dengan
AASHTO T40) untuk diuji di laboratorium lapangan dan diuji pada
laboratorium independent yang ditentukan oleh konsultan dan pemilik proyek
Untuk Aspal Drum, Aspal diambil sampelnya pada setiap drum yang datang
untuk diuji di laboratorium lapangan dan diuji pada laboratorium independent
yang ditentukan oleh konsultan dan pemilik proyek pada setiap dari jumlah
drum kedatangan.
Spesifikasi teknis dari material aspal mengacu dan memenuhi spesifikasi
standar yang diminta dalam dokumen pelelangan :

Aspal Keras Pen 60 ;


- Titik lembek = min. 48 C (SNI 06-2434-1991 / AASHTO T53)
- Nilai penetrasi tidak kurang dari 60 % nilai penetrasi aspal sebelum
pencampuran dan nilai daktilitas tidak kurang dari 50 (SNI-06-24561991 dan SNI-06-2432-1991)
Aspal Polimer ;
- Titik lembek = min. 54C (SNI 06-2434-1991 / AASHTO T53)
- Nilai penetrasi tidak kurang dari 50 % nilai penetrasi aspal sebelum
pencampuran dan nilai daktilitas tidak kurang dari 50 (SNI-06-24561991 dan SNI-06-2432-1991)
Aspal Dimodifikasi Dengan Asbuton ;
- Titik lembek = min. 55C (SNI 06-2434-1991 / AASHTO T53)
- Nilai penetrasi tidak kurang dari 40 % nilai penetrasi aspal sebelum
pencampuran dan nilai daktilitas tidak kurang dari 50 (SNI-06-24561991 dan SNI-06-2432-1991)
Aspal Multigrade ;
- Titik lembek = min. 55C (SNI 06-2434-1991 / AASHTO T53)
- Nilai penetrasi tidak kurang dari 50 % nilai penetrasi aspal sebelum
pencampuran dan nilai daktilitas tidak kurang dari 50 cm (SNI-062456-1991 dan SNI-06-2432-1991)
Aspal curah yang datang ditimbang menggunakan truck scale weight.

AGREGAT (KASAR/HALUS)
Aggregat baik halus maupun kasar harus berasal dari bolder (raw material)
yang memiliki abrasi mak. 40% ( SNI 03-2417-1991) dan rasio kepipihan maks.
25% dan rasio lonjong maks. 10%.
Untuk melakukan pengujian di lokasi kerja, minimal harus memiliki alat
laboratorium yaitu :
- Marshal Compression Test
- Softening Point
- Penetrasi
- Core drill 4
BAHAN PENGISI (FILLER)
Bahan pengisi yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (limestone dust),
kapur padam (hydrated lime), semen atau abu terbang yang sumbernya disetujui
oleh Direksi Pekerjaaan.

TAHAP 2 JOB MIX FORMULA


Dengan menggunakan bahan-bahan yang telah disetujui secara teknis oleh
konsultan dan pemilik proyek selanjutnya dilakukan percobaan job mix
perkerasan untuk menentukan Job Mix Formula perkerasan.
TAHAP 3 PENGOLAHAN DI AMP
Formula campuran diinput pada computer AMP
Bahan aspal dipanaskan dengan temperature 140 C sampai 160 C didalam
tangki.
Pengaliran bahan Aspal ke alat pencampur secara terus menerus pada
temperature yang merata setiap saat.
Proses Pencampuran berlangsung secara otomatis sesuai input Job Mix
Formula yang telah disetting dalam computer AMP.
TAHAP 4 PENGIRIMAN
Dump Truck yang di gunakan dilengkapi terpal yang cukup luas sehingga air
tidak akan masuk ke perkerasan jika hujan.
Bak Dump truck dalamnya harus bebas solar ataupun bahan organic.
Hotmix curah diangkut menggunakan Dump truck kemudian ditutup dengan
terpal menuju truck scale weight untuk ditimbang.

TAHAP 5 PENGHAMPARAN
Hotmix di hampar menggunakan aspal finisher yang dilengkapi dengan slope
control device.
Lokasi yang akan di hampar hotmix harus sudah disiram prime coat/tack coat
yang telah setting sesuai takaran dan bersih/kering.
Dipasang besi siku pada posisi longitudinal joint sebelum dimulai.
Dilakukan koreksi posisi screed (oleh screedman) dalam interval 10 20 m
pada alat sensor screed agar tebal loose sesuai dengan trial mix design
selama proses penghamparan.
Tepi luar hamparan hotmix dirapikan dengan alat penumbuk.
Pada setiap joint baik longitudinal maupun cross joint harus mempunyai irisan
tegak.
Lebar bersih hamparan harus sesuai dengan gambar design.
Kecepatan penghamparan harus optimum agar tidak terjadi tertariknya
hotmix.
Dilakukan control kerataan permukaan hotmix menggunakan straightedge.
Permukaan yang tidak rata dikoreksi dengan cara menaburkan hotmix halus
dan diratakan menggunakan alat rake.
TAHAP 6 PEMADATAN
AWAL
Pemadatan awal dilakukan bila temperature hotmixed terhampar telah
mencapai 125 C.
Pemadatan awal menggunakan tandem roller kapasitas 6 15 ton dan berisi air
(sprayer mengabut)
Kecepatan Tandem Roller < 4km/jam dengan passing sesuai trial mixed yang
disepakati.
Roda besi tandem roller harus menjorok keluar selebar 15 cm dari tepian
hamparan atau seperempat lebar roda jika daerah joint longitudinal.
PERTENGAHAN
Setelah selesai proses initial compaction maka diikuti dengan Pneumatic Tire
Roller dengan kecepatan < 10 km/jam dan passing sesuai trial mixed yang
disepakati.
Roda Pneumatic Tire Roller harus disemprot secara menerus dengan sprayer
yang mengabut dan dibantu secara manual menggunakan cairan sabun (dengan
alat semprot petani).

FINISHING
Pemadatan akhir menggunakan tandem roller sesuai trial mixed dengan
kecepatan dan passing pada initial yang disepakati.
Pekerjaan malam hari harus dilengkapi alat penerang yang memadai.

Arah pemadatan

1. Penuangan Hotmix dari Dump truck


Ke Asphalt Finisher

3. Pemadatan Awal / Break down


oleh alat Tandem Roller

Arah pemadatan

1a. Tampak depan

Arah
penghamparan

2. Penghamparan/penggelaran hotmix
oleh alat Asphalt finisher

4. Intermediated oleh alat


Pneumatic Tire Roller

Arah pemadatan

5. Finishing oleh alat


Tandem Roller

PT. SARANA ANDALAN SEMESTA


METODE PEKERJAAN
LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC)/L &
LASTON LAPIS AUS (AC-WC)
> PENGENDALIAN MUTU

ALUR PENGENDALIAN MUTU PERKERASAN HOTMIX.

Aspal curah
- Softening point dll.
- Kesinambungan
suplai

YA

Tes

Dipesan

YA

Masuk
Tangki

Tidak

Tolak
Buat lagi

Percobaan
Job Mix
Formula

Tidak

Altenatif
lain

Aggregat halus
Aggregat kasar
Fine
Filler

Tes awal
Abrasi <40
kepipihan

Tidak

YA
Dipesan

Test routine
Abrasi <40
kepipihan
Kadar
organik

YA

YA

Pengolahan
di AMP

Tolak /
cari
Altenatif
Pengangkutan
Hotmix

Penghampara
n Hotmix

Pemadatan
Hotmix

Anda mungkin juga menyukai