Asphalt
Kerosin
Asumsi :
1
2
Material Lapis
Resap Pengikat
Uraian :
1.
Pengiriman
Pembersihan
lokasi
pekerjaan
2.
3
Penyemprotan material lapis
resap pengikat dg. Asphalt
distributor
(cara
Asumsi :
1
2
Pekerjaan dilakukan dengan alat berat (secara mekanik ), manusia dan alat bantu
Lokasi pekerjaan : Sepanjang Badan Jalan (Overlay) dan lokasi lain yang telah
ditentukan pada gambar rencana / Gambar kerja.
Uraian :
DEFINISI :
Pekerjaan ini meliputi pencampuran agregat dan aspal (bitumen) pada instalasi pencampur,
penghamparan dan pemadatannya pada permukaan yang telah dipersiapkan menurut
spesifikasi dan garis kelandaian, ketebalan dan bentuk tampak melintang yang tercantum
pada gambar atau instruksi konsultan pengawas.
PRODUKSI HOTMIX :
Selanjutnya hasil-hasil yang didapat dari trial mix di AMP dan trial compaction tersebut
dipakai sebagai dasar/acuan untuk memproduksi hotmix di AMP dan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
PENGIRIMAN HOTMIX :
Pengiriman hotmix ke lapangan menggunakan Dump truck yang dilengkapi penutup dari
kanvas/terpal untuk melindungi hotmix dari pengaruh cuaca, setiap Dump truck ditimbang
beratnya minimal sekali setiap penggantian pekerjaan.
PENGHAMPARAN HOTMIX :
Penghamparan hotmix dilaksanakan menggunakan Bituminous paver/Asphalt Finisher ,
self contained dan self propelled unit dilengkapi secreed, dihamparkan pada permukaan
yang telah disetujui, diratakan dan ditempa sesuai dengan kelandaian dan elevasi yang
ditentukan serta dilaksanakan sesuai dengan ketentuan lebar dan ketebalan dalam
gambar, dengan suhu penghamparan 130 C 150 C .
PEMADATAN :
Pemadatan awal dilaksanakan pada suhu min 125 C atau sesuai dengan table viskositas
yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan, dengan Tandem
Roller dengan kecepatan < 4 km/jam.
Pemadatan Pertengahan dilaksanakan pada suhu min 100 C atau sesuai dengan table
viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam dokumen pelelangan, dengan
Pneumatic Tire Roller dengan kecepatan < 10 km/jam.
Pemadatan Akhir menggunakan Tandem Roller, dilaksanakan pada suhu > 95 C atau
sesuai dengan table viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam dokumen
pelelangan,dilaksanakan sementara bahan yang bersangkutan masih berada dalam kondisi
yang cukup dapat dikerjakan sehingga semua bekas jejak roda mesin gilas dapat
dihilangkan.
OPEN TRAFFIC dilakukan minimum 12 jam setelah selesai Finish Rolling dan suhu berada
pada titik lembek aspal yang digunakan.
FLOW OF WORK
USULAN JOB MIX
FORMULA
TDK
DISETUJUI
UJI CAMPURAN
DI AMP
PERCOBAAN
PEMADATAN
PRODUKSI
HOT MIX
PENGIRIMAN
HOTMIX
PENGHAMPARAN
HOTMIX
PEMADATAN
AGREGAT (KASAR/HALUS)
Aggregat baik halus maupun kasar harus berasal dari bolder (raw material)
yang memiliki abrasi mak. 40% ( SNI 03-2417-1991) dan rasio kepipihan maks.
25% dan rasio lonjong maks. 10%.
Untuk melakukan pengujian di lokasi kerja, minimal harus memiliki alat
laboratorium yaitu :
- Marshal Compression Test
- Softening Point
- Penetrasi
- Core drill 4
BAHAN PENGISI (FILLER)
Bahan pengisi yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (limestone dust),
kapur padam (hydrated lime), semen atau abu terbang yang sumbernya disetujui
oleh Direksi Pekerjaaan.
TAHAP 5 PENGHAMPARAN
Hotmix di hampar menggunakan aspal finisher yang dilengkapi dengan slope
control device.
Lokasi yang akan di hampar hotmix harus sudah disiram prime coat/tack coat
yang telah setting sesuai takaran dan bersih/kering.
Dipasang besi siku pada posisi longitudinal joint sebelum dimulai.
Dilakukan koreksi posisi screed (oleh screedman) dalam interval 10 20 m
pada alat sensor screed agar tebal loose sesuai dengan trial mix design
selama proses penghamparan.
Tepi luar hamparan hotmix dirapikan dengan alat penumbuk.
Pada setiap joint baik longitudinal maupun cross joint harus mempunyai irisan
tegak.
Lebar bersih hamparan harus sesuai dengan gambar design.
Kecepatan penghamparan harus optimum agar tidak terjadi tertariknya
hotmix.
Dilakukan control kerataan permukaan hotmix menggunakan straightedge.
Permukaan yang tidak rata dikoreksi dengan cara menaburkan hotmix halus
dan diratakan menggunakan alat rake.
TAHAP 6 PEMADATAN
AWAL
Pemadatan awal dilakukan bila temperature hotmixed terhampar telah
mencapai 125 C.
Pemadatan awal menggunakan tandem roller kapasitas 6 15 ton dan berisi air
(sprayer mengabut)
Kecepatan Tandem Roller < 4km/jam dengan passing sesuai trial mixed yang
disepakati.
Roda besi tandem roller harus menjorok keluar selebar 15 cm dari tepian
hamparan atau seperempat lebar roda jika daerah joint longitudinal.
PERTENGAHAN
Setelah selesai proses initial compaction maka diikuti dengan Pneumatic Tire
Roller dengan kecepatan < 10 km/jam dan passing sesuai trial mixed yang
disepakati.
Roda Pneumatic Tire Roller harus disemprot secara menerus dengan sprayer
yang mengabut dan dibantu secara manual menggunakan cairan sabun (dengan
alat semprot petani).
FINISHING
Pemadatan akhir menggunakan tandem roller sesuai trial mixed dengan
kecepatan dan passing pada initial yang disepakati.
Pekerjaan malam hari harus dilengkapi alat penerang yang memadai.
Arah pemadatan
Arah pemadatan
Arah
penghamparan
2. Penghamparan/penggelaran hotmix
oleh alat Asphalt finisher
Arah pemadatan
Aspal curah
- Softening point dll.
- Kesinambungan
suplai
YA
Tes
Dipesan
YA
Masuk
Tangki
Tidak
Tolak
Buat lagi
Percobaan
Job Mix
Formula
Tidak
Altenatif
lain
Aggregat halus
Aggregat kasar
Fine
Filler
Tes awal
Abrasi <40
kepipihan
Tidak
YA
Dipesan
Test routine
Abrasi <40
kepipihan
Kadar
organik
YA
YA
Pengolahan
di AMP
Tolak /
cari
Altenatif
Pengangkutan
Hotmix
Penghampara
n Hotmix
Pemadatan
Hotmix