Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENJELASAN DAN SPESIFIFKASI MENGENAI


ASPAL EMULSI

DOSEN PENGAJAR:
Ir.T.K. Sendow,ST,MT,IPM,ASEAN Eng

DISUSUN OLEH:
SEMUEL MARTINUS
230211010075

UNIVERSITAS SAM RATULAGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
MANADO
2023
PENJELASAN SPESIFIK MENGENAI ASPAL EMULSI
A. PENGERTIAN
Aspal emulsi adalah campuran aspal (bitumen) dengan air dan bahan pengemulsi
sehingga membentuk cairan kental yang stabil. Proses pembuatan aspal emulsi melibatkan
pemecahan aspal menjadi partikel-partikel kecil dan mencampurkannya dengan air dan
bahan pengemulsi, yang biasanya mengandung deterjen atau surfaktan. Ini adalah
teknologi yang digunakan dalam industri konstruksi, terutama untuk berbagai aplikasi
seperti konstruksi jalan, pengecatan, restorasi permukaan, dll. Aspal emulsi menawarkan
beberapa keunggulan seperti kemampuannya untuk digunakan pada permukaan basah atau
dingin, serta kemudahan transportasi dan penggunaan. Aspal emulsi adalah aspal yang
berbentuk keras yang di dispersikan ke dalam air atau aspal cair yabg dikeraskan memakai
bahan pengemulsi. Hasil dari proses tersebut adalah mengandung muatan listrik positik
(kationik), listrik negatif (anionik), serta tidak bermuatan listrik (nonionik). Kelebihan
aspal emulsi dari aspal yang lain adalah mudah digunakan, memiliki daya ikat yang baik
dan tahan terhadap cuaca.

B. MANFAAT
Aspal emulsi memiliki berbagai manfaat dalam industri konstruksi dan pemeliharaan
infrastruktur. Beberapa manfaat utama dari penggunaan aspal emulsi meliputi:
1. Aplikasi pada suhu rendah: Salah satu keunggulan utama aspal emulsi adalah dapat
diaplikasikan pada suhu rendah, bahkan pada permukaan basah. Hal ini mengurangi
konsumsi energi dan biaya yang terkait dengan pemanasan aspal konvensional sebelum
digunakan.
2. Pemeliharaan jalan: Aspal emulsi sering digunakan dalam proyek pemeliharaan jalan
seperti perbaikan jalan, perbaikan retak, dan pengecatan. Hal ini membantu
memperpanjang umur jalan dan mengurangi biaya pemeliharaan jangka panjang.
3. Kemampuan mengikat: aspal emulsi memiliki kemampuan mengikat yang baik dengan
batu, kerikil, pasir dan bahan mineral lainnya. Hal ini menjadikannya ideal untuk
berbagai aplikasi arsitektur.
4. Konstruksi fleksibel: Aspal emulsi dapat digunakan dalam berbagai metode konstruksi,
termasuk penyemprotan, pencampuran di lokasi atau metode lain sesuai dengan
kebutuhan proyek. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam pelaksanaan proyek
konstruksi.
5. Keamanan dan lingkungan: Proses penggunaan aspal emulsi seringkali lebih aman
dibandingkan menggunakan aspal tradisional yang memerlukan pemanasan. Ini juga
mengurangi emisi gas buang dan dampak negatif terhadap lingkungan.
6. Penghematan Biaya: Menggunakan aspal emulsi dapat menghemat biaya dalam
beberapa cara, seperti menggunakan lebih sedikit bahan bakar, memperpendek waktu
tunggu karena suhu yang lebih rendah, dan mengurangi biaya pemeliharaan jalan
jangka panjang.
7. Persiapan permukaan halus: Aspal emulsi membantu membentuk permukaan jalan yang
halus dan tahan lama, meningkatkan kenyamanan pengguna jalan dan mengurangi
kerusakan kendaraan.
8. Meningkatkan ketahanan air: Aspal emulsi dapat membantu melindungi permukaan
jalan dari kerusakan akibat penetrasi air, sehingga dapat mengurangi terbentuknya
retakan dan lubang pada jalan.
9. Daur ulang material: Aspal emulsi dapat digunakan untuk memproses kembali material
lama seperti aspal lama dan agregat untuk digunakan kembali dalam proyek konstruksi
atau pemeliharaan baru.
Dengan berbagai manfaat ini, aspal emulsi menjadi pilihan yang populer dalam
berbagai aplikasi konstruksi dan pemeliharaan infrastruktur, membantu memperpanjang
umur pakai infrastruktur jalan dan mengurangi dampak lingkungan yang merugikan.
C. JENIS-JENIS ASPAL EMULSI
Terdapat beberapa jenis aspal emulsi yang umum digunakan dalam konstruksi jalan.
Beberapa jenisnya termasuk:
1. Aspal Emulsi CRS-1: Jenis ini memiliki viskositas yang rendah dan cocok untuk
digunakan pada prime coat, pelekat, dan lapis permukaan. Ini juga dapat digunakan
untuk stabilisasi tanah.
2. Aspal Emulsi CSS-1: Jenis ini memiliki viskositas yang lebih tinggi daripada CRS-1
dan biasanya digunakan untuk pelekat, pekerjaan rembesan, dan pengikat agregat halus
pada campuran aspal.
Aspal emulsi dapat diterapkan pada berbagai kondisi dan digunakan dalam berbagai
proyek konstruksi, sehingga memberikan fleksibilitas dalam penggunaannya. Ini juga
dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan energi dalam konstruksi karena tidak
memerlukan pemanasan sebelum penggunaan, seperti aspal konvensional.
D. PROSES PEMBUATAN ASPAL EMULSI
Pembuatan aspal emulsi adalah proses di mana aspal dicampur dengan air dan bahan
kimia emulsifikasi untuk menghasilkan campuran yang stabil yang dapat digunakan dalam
berbagai aplikasi konstruksi, seperti perbaikan jalan, pekerjaan lapisan permukaan, dan
banyak lagi. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pembuatan aspal emulsi:

1. Pemilihan Bahan Baku: Aspal yang digunakan dalam pembuatan emulsi biasanya
berasal dari minyak bumi. Jenis aspal yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada
aplikasi akhirnya.
2. Pemanasan Aspal: Aspal dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu untuk mengurangi
viskositasnya. Suhu ini bervariasi tergantung pada jenis aspal yang digunakan.
3. Persiapan Emulsifier: Emulsifier atau bahan kimia emulsifikasi disiapkan terpisah.
Emulsifier ini akan membantu mencampur aspal dengan air dengan baik.
4. Campur Aspal dan Emulsifier: Aspal panas dicampur dengan emulsifier dalam jumlah
yang tepat. Emulsifier ini membantu aspal dan air untuk tetap tercampur secara
homogen.
5. Pencampuran dengan Air: Campuran aspal dan emulsifier kemudian dicampurkan
dengan air secara bertahap. Proses pencampuran ini sangat penting untuk memastikan
emulsi terbentuk dengan baik.
6. Stabilisasi Emulsi: Proses ini melibatkan pemantauan dan penyesuaian suhu, kecepatan
pencampuran, dan komposisi campuran untuk memastikan bahwa emulsi yang
dihasilkan stabil dan memiliki ukuran tetesan yang diinginkan.
7. Pengujian Kualitas: Setelah emulsi terbentuk, sampel diambil dan diuji untuk
memastikan bahwa itu memenuhi standar kualitas yang diperlukan untuk aplikasi
tertentu.
8. Penyimpanan dan Pengiriman: Emulsi aspal yang telah diproduksi dapat disimpan
dalam tangki khusus dan diangkut ke lokasi proyek konstruksi.
9. Aplikasi: Emulsi aspal dapat digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi, seperti
perbaikan jalan, pembuatan lapisan permukaan, atau pekerjaan pemadatan tanah.
10. Pemadatan dan Penyelesaian: Setelah aplikasi emulsi aspal, lapisan tersebut harus
dipadatkan dengan baik dan dibiarkan mengering dan menstabilkan sebelum
penggunaan akhirnya.

Pembuatan aspal emulsi adalah proses yang kompleks dan membutuhkan pemahaman
yang baik tentang teknologi emulsi, pengaturan peralatan, dan pemantauan kualitas.
Pemilihan bahan baku yang tepat dan pemrosesan yang hati-hati adalah kunci keberhasilan
dalam menghasilkan aspal emulsi yang berkualitas tinggi.

E. PENGGUNAAN ASPAL EMULSI


Asphalt Emulsion merupakan bahan pelapis anti bocor/rembes yang fleksibel yang
sudah teruji dan memiliki kemampuan untuk melapisi permukaan agar tidak bocor/rembes,
aspahlt Emulsion dirancang untuk melapisi berbagai tempat seperti Dak atap rumah,
dinding bagian luar, bangunan, gedung dll yang membutuhkan perlindungan ekstra dari
kebocoran/rembes, asphalt emulsion sangat sesuai untuk diaplikasikan pada atap genting,
atap beton, seng, asbes, genteng metal pasir, spandek, besi dan tampak muka atau
facade.Ada pun cara penggunaan aspal emulsi sebagai berikut:
a. Aduk sampai rata terlebih dahulu sebelum di gunakan.
b. Bersihkan Seluruh Permukaan dari Kotoran Debu Karat dan minyak.
c. Ratakan Asphalt Emulsion Pada permukaan Dak, Genteng, Asbes DLL…
d. Aplikasikan dengan Menggunakan Kuas atau Rol Cat ( jika kuas atau rol cat
menggumpal maka cukup di celupkan bensin/pertamax )
F. KELEBIHAN ASPAL EMULSI UNTUK PRIME COAT
Penggunaan aspal emulsi sebagai prime coat memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan penggunaan aspal cair konvensional. Beberapa kelebihannya adalah:
1. Penghematan waktu dan biaya: Aspal emulsi dapat diaplikasikan dengan cepat dan
efisien. Itu mengering dengan cepat dan memungkinkan jalan segera digunakan
setelah aplikasi. Ini mengurangi waktu konstruksi dan biaya.
2. Adhesi yang baik: Aspal emulsi memiliki kemampuan yang baik untuk melekat pada
permukaan agregat. Ini membantu meningkatkan daya tahan campuran aspal pada
konstruksi jalan.
3. Meningkatkan kualitas lapisan atas: Prime coat yang baik dengan aspal emulsi dapat
membantu mencegah rembesan air ke dalam lapisan dasar dan agregat. Ini dapat
meningkatkan umur pakai konstruksi jalan.

G. Campuran Aspal Emulsi pada Pengaspalan Jalan


Campuran aspal emulsi digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi jalan.
Beberapa penggunaan umumnya meliputi:

 Prime coat: Aspal emulsi digunakan sebagai lapisan primer sebelum pemasangan
lapisan aspal yang lebih tebal. Ini membantu dalam pengikatan antara lapisan dasar
dan lapisan atas.
 Pekerjaan rembesan: Aspal emulsi digunakan untuk melapisi permukaan jalan yang
retak atau rusak untuk mencegah rembesan air ke dalam lapisan dasar.
 Stabilisasi tanah: Aspal emulsi dapat digunakan untuk memperkuat tanah dan
agregat pada konstruksi jalan yang lunak atau lemah.

H. Keuntungan Menggunakan Aspal Emulsi pada Konstruksi / Pengaspalan Jalan


Penggunaan aspal emulsi dalam konstruksi jalan memberikan sejumlah keuntungan,
antara lain:
 Pengurangan emisi: Proses produksi aspal emulsi menghasilkan emisi gas rumah kaca
yang lebih rendah dibandingkan dengan aspal cair konvensional. Ini membantu
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
 Penggunaan yang lebih aman: Aspal emulsi dapat digunakan dengan aman karena
tidak memerlukan perlakuan panas yang ekstrem. Ini mengurangi risiko kecelakaan
dan cedera yang terkait dengan penggunaan aspal cair panas.
 Kualitas konstruksi yang lebih baik: Penggunaan aspal emulsi dapat meningkatkan
kualitas konstruksi jalan dengan memperkuat lapisan atas dan mencegah rembesan air
ke dalam lapisan dasar.

I. PENERAPAN ASPAL EMULSI DALAM PROYEK PENGASPALAN


Penerapan aspal emulsi dalam proyek jasa pengaspalan memerlukan perencanaan dan
persiapan yang tepat. Beberapa langkah yang perlu dilakukan meliputi:
 Evaluasi kondisi permukaan: Periksa kondisi permukaan jalan untuk menentukan
apakah aplikasi aspal emulsi diperlukan. Identifikasi kerusakan dan rembesan air yang
perlu diperbaiki.
 Persiapan permukaan: Bersihkan permukaan jalan dari kotoran, debu, dan bahan lain
yang dapat mengganggu pengikatan aspal emulsi.
 Aplikasi aspal emulsi: Aplikasikan aspal emulsi dengan menggunakan peralatan yang
sesuai. Pastikan untuk mengikuti petunjuk produsen mengenai suhu dan ketebalan
aplikasi.
 Pemadatan: Setelah aplikasi aspal emulsi, lakukan pemadatan permukaan jalan
menggunakan peralatan yang tepat. Ini akan membantu mencapai pengikatan yang
lebih baik antara lapisan dasar dan lapisan atas.

J. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS ASPAL EMULSI


Kualitas aspal emulsi dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Beberapa faktor yang
perlu diperhatikan meliputi:
 Kualitas bahan baku: Kualitas aspal bitumen dan air yang digunakan dalam produksi
aspal emulsi dapat mempengaruhi kualitas akhir emulsi.
 Rasio campuran: Rasio antara aspal bitumen, air, dan agen emulsifier harus diatur
dengan benar untuk menghasilkan emulsi yang stabil dan berkualitas.
 Proses produksi: Proses produksi aspal emulsi harus dilakukan dengan tepat dan
sesuai dengan standar untuk memastikan kualitas yang konsisten.
 Penyimpanan dan transportasi: Aspal emulsi harus disimpan dan diangkut dengan
benar untuk mencegah kontaminasi dan perubahan kualitas.
K. Perawatan dan Pemeliharaan Jalan dengan Aspal Emulsi
Aspal emulsi juga digunakan dalam perawatan dan pemeliharaan jalan yang sudah
ada. Beberapa tindakan perawatan yang umum dilakukan menggunakan aspal emulsi
meliputi:
 Penyegelan retakan: Aspal emulsi dapat digunakan untuk menyegel retakan kecil pada
permukaan jalan. Ini membantu mencegah rembesan air dan kerusakan lebih lanjut.
 Pemulihan warna jalan: Aspal emulsi juga dapat digunakan untuk memulihkan warna
jalan yang pudar atau kusam. Ini memberikan tampilan yang segar dan bersih pada
jalan yang sudah ada.
 Perbaikan bahu jalan: Aspal emulsi dapat digunakan untuk memperbaiki bahu jalan
yang rusak atau retak. Ini membantu memperpanjang umur pakai jalan dan
meningkatkan keamanan pengguna jalan.

L. MASALAH UMUM YANG TERKAIT DENGAN ASSPAL EMULSI


Meskipun aspal emulsi memiliki sejumlah manfaat, ada beberapa masalah umum
yang terkait dengan penggunaannya. Beberapa masalah tersebut meliputi:
 Kurangnya ketahanan terhadap air: Aspal emulsi memiliki ketahanan terhadap air
yang lebih rendah dibandingkan dengan aspal cair konvensional. Oleh karena itu,
perlu dilakukan perawatan dan pemeliharaan yang tepat untuk mencegah kerusakan
akibat rembesan air.
 Waktu pengeringan yang lebih lama: Aspal emulsi membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk mengering dibandingkan dengan aspal cair konvensional. Oleh karena itu,
perlu diperhatikan dalam perencanaan proyek untuk memastikan jalan tidak
digunakan sebelum benar-benar kering.
 Ketergantungan cuaca: Cuaca dapat mempengaruhi proses pengeringan dan kinerja
aspal emulsi. Suhu dan kelembaban yang rendah dapat memperlambat proses
pengeringan, sementara hujan dapat mempengaruhi kualitas aplikasi.

M. SPESIFIKASI ASPAL EMULSI


Spesifikasi aspal emulsi dapat bervariasi tergantung pada aplikasi akhirnya dan
peraturan atau standar industri yang berlaku. Namun, berikut ini adalah beberapa
spesifikasi umum yang biasanya digunakan untuk menggambarkan aspal emulsi:
a) Tipe Aspal Emulsi: Spesifikasi akan mencakup tipe aspal emulsi, seperti tipe
anionik (negatif) atau tipe kationik (positif). Tipe ini mengacu pada sifat muatan
listrik partikel aspal dalam emulsi dan memengaruhi cara penggunaan dan aplikasi.
b) Komposisi Aspal: Spesifikasi harus mencakup jenis dan kualitas aspal yang
digunakan dalam emulsi. Ini dapat mencakup viskositas, berat jenis, dan indeks
penetrasi aspal.
c) Komposisi Air: Spesifikasi juga akan mencakup proporsi air dalam emulsi.
Persentase air dapat bervariasi tergantung pada jenis emulsi.
d) Emulsifier: Spesifikasi akan mencakup jenis dan konsentrasi emulsifier yang
digunakan dalam proses emulsifikasi. Emulsifier adalah bahan kimia yang
membantu mencampur aspal dengan air.
e) Kestabilan Emulsi: Stabilitas emulsi selama penyimpanan dan pengiriman akan
menjadi bagian penting dari spesifikasi. Ini mencakup stabilitas fisik dan tidak
terpisahnya fase air dan aspal dalam emulsi.
f) Viskositas: Viskositas aspal emulsi adalah parameter penting yang mempengaruhi
kemampuan aliran, penyemprotan, dan pemadatan. Spesifikasi akan
mencantumkan rentang viskositas yang diperbolehkan.
g) Ukuran Tetesan: Ukuran tetesan aspal dalam emulsi dapat memengaruhi cara
aplikasi dan kinerja. Spesifikasi dapat mencakup ukuran tetesan yang diinginkan
atau toleransi ukuran tetesan.
h) Waktu Pecah Emulsi: Ini adalah waktu yang diperlukan untuk emulsi untuk
memisahkan kembali menjadi fase air dan fase aspal setelah aplikasi. Waktu ini
dapat bervariasi tergantung pada aplikasi dan spesifikasi.
i) Kemampuan Penetrasi: Ini mengukur sejauh mana aspal emulsi dapat meresap ke
dalam permukaan substrat yang diaplikasikan. Spesifikasi akan mencantumkan
tingkat penetrasi yang diperbolehkan.
j) Kinerja di Lapangan: Spesifikasi dapat mencakup kinerja aspal emulsi di lapangan,
termasuk ketahanan terhadap cuaca, daya tahan terhadap lalu lintas, dan lain-lain,
tergantung pada aplikasi akhirnya.
k) Kemasan dan Pengiriman: Spesifikasi juga dapat mencakup jenis kemasan, metode
pengiriman, dan persyaratan penyimpanan untuk aspal emulsi.
DAFTAR PUSTAKA

https://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/11/jenis-jenis-aspal-dan-fungsinya/
#:~:text=ASPAL%20EMULSI%20adalah%20aspal%20yang,tidak%20bermuatan%20listrik
%20(nonionik).

https://aspalcair.com/?playlist=3fe10f2&video=138b774

https://www.kerajaanaspal.co.id/aspal-emulsi/

Anda mungkin juga menyukai