Anda di halaman 1dari 24

SEMEN

Semen dalam terminologi umum


dapat digambarkan sebagai:
“Bahan yang memiliki sifat perekat
yang mampu mengikat bahan
mineral menjadi suatu kesatuan yang
padat”.

Kata cement berasal dari bahasa latin


Cementum yaitu “pengikat atau perekat”
JENIS-JENIS SEMEN
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), semen dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Portland Cemen. Adalah jenis yang paling umum 2. Super Masonry Cemen. Semen ini lebih tepat
dari semen dalam penggunaan umum di seluruh digunakan untuk konstruksi perumahan gedung,
dunia karena merupakan bahan dasar beton dan jalan dan irigasi yang struktur betonnya
plesteran semen. maksimal K225. Dapat juga digunakan untuk
bahan baku pembuatan genteng beton, hollow
brick, paving block, tegel dan bahan bangunan
lainnya.
3. Oil Well Cemen (OWC). Merupakan semen khusus
yang lebih tepat digunakan untuk pembuatan sumur
minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur
minyak bawah permukaan laut dan bumi. Untuk saat ini
jenis OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR
(High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai BASIC
OWC. Bahan aditif dapat ditambahkan/dicampurkan
hingga menghasilkan kombinasi produk OWC untuk
pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur.

4. Semen Putih. Digunakan untuk pekerjaan


penyelesaian (finishing), sebagai filler atau
pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama
kalsit (calcite) limestone murni.

5. Hidropobic cement. Hidrophobic cement adalah


klinker yang di giling dengan tambahan asam oleat atau
asam streat.
6. Waterproofed cement. Semen yang digunakan di
Inggris yang terbuat dari semen Portland yang
ditambahkan calsium, aluminium, atau serat logam
lainnya.

7. Semen alumina. Semen alumina terbuat dari batu


kapur dicampur dengan bauksit dengan kadar campuran
60-70% (batu kapur), dan 30-40% (bauksit). Campuran
dibakar pada suhu 1.600 derajat C dalam tungku listrik
sampai cair, kemudian hasil pembakaran tadi di
tambahkan gips.
8. Portland Pozzolan Cement. Adalah semen hidrolis
yang dibuat dengan menggiling clinker, gypsum dan
bahan pozzolan. Produk ini lebih tepat digunakan untuk
bangunan umum dan bangunan yang memerlukan
ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, seperti:
jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa,
bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.

9. Portland Composite Cement. Digunakan untuk


bangunan-bangunan pada umumnya, sama dengan
penggunaan OPC dengan kuat tekan yang sama. PCC
mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama
proses pendinginan dibandingkan dengan OPC, sehingga
pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan
permukaan beton/plester yang lebih rapat dan lebih
halus.
KOMPOSISI SEMEN
Bahan dasar penyusun semen terdiri dari bahan-bahan yang terutama mengandung
kapur, silika dan oksida besi, maka bahan-bahan itu menjadi unsur-unsur pokok
semennya. Komposisi kimia semen portland pada umumnya terdiri dari CaO, SiO2,
Al2O3 dan Fe2O3, yang merupakan oksida dominan. Sedangkan oksida lain yang
jumlahnya hanya beberapa persen dari berat semen adalah MgO, SO3, Na2O dan K2O.

Keempat oksida utama tersebut diatas di dalam semen berupa senyawa C3S, C2S,
C3A dan C4AF, dengan mempunyai perbandingan tertentu pada setiap produk semen,
tergantung pada komposisi bahan bakunya.
Bahan Baku Semen

a. Batu Kapur (Limer Stone)


Batu Kapur merupakan sumber utama senyawa Kalsium. Batu kapur murni umumnya merupakan kalsit atau
aragonit yang secara kimia keduanya dinamakan CaCO3. Kalsium karbonat (CaCO3) di alam sangat banyak
terdapat di berbagai tempat. Kalsium karbonat berasal dari pembentukan geologis yang pada umumnya
dapat dipakai untuk pembuatan semen Portland sebagai sumber utama senyawa Ca. Batu kapur murni
biasanya berupa Calspar (kalsit) dan aragonite. Senyawa Karbonat dan Magnesium dalam batu Kapur
umumnya berupa dolomite (CaMg(CO3)2. Dalam proses pembuatan Semen, CaCO3 akan berubah menjadi
oksida Kalsium (CaO) dan dolomite berubah bentuk menjadi kristal oksida magnesium (MgO)
bebas/Periclase.

b. Tanah Liat (Tanah Liat)


Tanah Liat (Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen yang mempunyai sumber utama
senyawa silikat dan aluminat dan sedikit senyawa besi. Tanah liat memiliki berat molekul 796,40 g/gmol
dan secara umum mempunyai warna cokelat kemerah-merahan serta tidak larut dalam air. Dalam jumlah
amat kecil kadang-kadang juga didapati senyawa-senyawa alkali (Na dan K) yang dapat mempengaruhi
mutu semen.
Bahan Baku Semen
c. Bahan Baku Penunjang
Bahan baku penunjang adalah bahan mentah yang dipakai hanya apabila terjadi kekurangan salah satu
komponen pada pencampuran bahan mentah. Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan
mengandung oksida silika, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silica sand) dan
pasir besi (iron sand).
1. Pasir Silika (silica sand). Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2 dalam tanah liat yang
rendah.
2. Pasir Besi (iron sand). Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3 yang biasanya dalam
bahan baku utama masih kurang.1

d. Bahan Tambahan
1.Gypsum. Di dalam proses penggilingan terak ditambahkan bahan tambahan Gipsum sebanyak 4-5%.
Gipsum dengan rumus kimia CaSO4.2H2O merupakan bahan yang harus ditambahkan pada proses
pengilingan klinker menjadi semen. Fungsi gypsum adalah mengatur waktu pengikatan daripada semen atau
yang dikenal dengan sebutan retarder.
2.Abu Terbang (Fly Ash). Abu terbang adalah bagian dari sisa pembakaran batubara pada boiler pembangkit
listrik tenaga uap yang berbentuk partikel halus amorf dan bersifat Pozzolan yang dapat bereaksi dengan
kapur pada suhu kamar dengan media air membentuk senyawa yang bersifat mengikat.
APLIKASI SEMEN
Untuk pengaplikasian semen tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya memasang batu bata dalam suatu bangunan bisa menghemat uang
dan waktu dengan mempelajari cara mencampur mortar (adonan semen, pasir,
kapur, dan air) dalam jumlah yang tepat. Jangan biarkan mortar mengering atau
mencampurnya dengan tingkat kekentalan yang keliru.
Dengan mengetahui perbandingan bahan yang sesuai dan melakukan langkah-
langkah yang tepat untuk mencampur dan menangani mortar, buatlah adonan
mortar dengan baik dan cepat. Setelah itu, bisa memulai proyek pemasangan
batu bata.
Langkah Menggunakan Semen Mortar

Dalam menggunakan mortar acian langkah-langkah tepat 1. Menghitung Takaran Bahan Acian
diperlukan agar hasilnya dapat optimal. Berikut adalah 3 Pertama-tama Anda harus mengukur
langkah penggunaan yang harus Anda perhatikan: takaran bahan dengan benar. Ada dua
bahan yang akan digunakan saat
pencampuran, yaitu mortar dan air,
keduanya punya takaran tersendiri dan
harus sesuai.
Perbandingan baku untuk percampuran
adalah 2:1, yakni 2 bagian semen dan 1
bagian air. Akan tetapi, bisa berbeda-
beda tergantung merk dan jenis dari
material atau penggunaan acian tersebut.
Jadi, ketahui dahulu penggunaannya
untuk apa, apa jenis materialnya, juga
jenis mortarnya karena hasil pengadukan
bisa berbeda-beda menyesuaikan
keperluannya.
Langkah Menggunakan Semen Mortar

2. Mencampurkan Mortar Acian dengan Air 3. Menggunakan Roskam Untuk Proses


Untuk mencampurkan semen mortar dengan air Pengaplikasian
siapkan dahulu wadah besar sebagai tempat Apabila Anda ingin hasil pengaplikasian lebih baik,
pengadukan. Masukkan seluruh bahan ke dalam terutama jika diperlukan sebagai bahan pengacian
wadah kemudian aduk menggunakan kayu dinding, maka gunakan roskam. Ini merupakan alat
pengaduk untuk mencampurkan kedua bahan. yang digunakan untuk merapikan hasil pengacian
Pengadukan harus menyeluruh agar kedua bahan agar halus serta rapi.
tercampur sempurna. Setelah pengadukan Sebaiknya, gunakan jenis roskam besi daripada
selesai sebaiknya langsung diaplikasikan, karena kayu karena hasil dari roskan besi lebih presisi
jika dibiarkan terlalu lama maka akan mongering sehingga bisa lebih halus dan lebih cepat rapi.
dan tidak bisa dipergunakan secara optimal.
Cara Menggunakan Semen Mortar untuk Pengacian Dinding
Apabila pengadukan sudah selesai dilakukan dan pengacian siap dilakukan, maka Anda perlu mengetahui bagaimana
langkah melakukan pengacian dengan benar. Berikut 4 langkah pengacian dinding yang tepat:

1. Pastikan Dinding Kering


Keringkan dulu dinding yang hendak diplester, setidaknya 2 minggu agar proses mengaci dinding benar-
benar melekat. Ini karena, apabila belum kering benar bisa saja dinding lembab dan acian tidak menempel
sempurna.

2. Plester dalam Keadaan Basah


Basahi plester yang mengering sebelum pengaplikasian adukan semen mortar, fungsinya agar acian dapat
melekat. Bagian yang dibasahi hanyalah bagian luar saja, khusus bagian di mana proses mengaci
dilakukan.
3. Proses Acian Harus Cepat
Lakukan pengacian dengan cepat agar air tidak meresap ke dalam dinding dan membuatnya lembap.
Lakukan pembasahan dinding secara bertahap bukan langsung keseluruhan.
4. Perhatikan Ketebalan Acian
Ketebalan acian hanya 1 hingga 3 mm saja, jadi harap diperhatikan saat proses pengerjaannya. Apabila
terlalu tebal bisa membuat permukaan kurang halus serta bergelombang.
KRISTAL KERAMIK
KRISTAL KERAMIK JENIS (AX)
Senyawa keramik yang paling sederhana terdiri dari atom logam dan bukan
atom logam dalam jumlah sama.
Sifat khas senyawa adalah bahwa atom A terkoordinir dengan atom X
sebagai tetangga terdekat dan atom X hanya mempunyai atom A sebagai
tetangga terdekat
Beberapa material keramik sering memiliki jumlah kation dan anion yang
sama. Dan ini sering disebut dengan senyawa AX dengan A adalah kation
sedangkan X adalah anion.
Struktur kristal AX pada umumnya berupa sodium chloride (NaCl) atau rock salt
Bilangan koordinasi (CN) untuk kedua kation dan anion adalah 6 sehingga memiliki
rasio radius kation anion antara 0.414 dan 0.732.
Struktur ini tampak seperti gabungan antara dua FCC dari kation dan anion. Contoh
material keramik yang memiliki struktur kristal ini adalah: NaCl, MgO, MnS, LiF, dan
FeO.
STRUKTUR KRISTAL JENIS AmXp
Jika jumlah kation dan anion tidak sama, sebuah
senyawa dapat muncul dengan formula kimia AmXp
dengan m dan atau p≠1, misalkan AX2 seperti pada
CaF2. Dan ini memiliki CN=8 dengan rasio rC/rA sekitar
0.8.
Ion kalsium berada di pusat kubus dengan ion fluor
berada di sudutsudut. Struktur ini mirip CsCl tetapi
hanya separuh dari pusat kubus yang ditempati oleh
ion-ion Ca2+.
Senyawa lain yang memiliki struktur ini adalah ZrO2
(cubic), UO2, PuO2 Senyawa lain yang memiliki struktur
ini adalah ZrO , 2 (cubic), UO2, PuO2, dan ThO2.
STRUKTUR KRISTAL JENIS AmBnXp
Selain itu juga memungkinkan adanya senyawa keramik yang
memiliki kation lebih dari satu (mis. A dan B), senyawa tersebut
dinotasikan sebagai AmBnXp . Barium titanate (BaTiO3)
memiliki kation-kation Ba2+ dan Ti4- .
Material ini memiliki struktur kristal perovskite dan memiliki
sifat elektromekanis yang menarik..
Pada suhu di atas 120°C (248 °F), bentuk strukturnya adalah
kubus. Yang mana Ba2+ berada di semua sudut kubus dan Ti4+
Yang mana Ba berada di semua sudut kubus dan Ti berada pada
pusat kubut dengan ion O2- berada di pusat setiap empat sisi.
Rangkuman dari struktur struktur kristal kristal keramik keramik secara umum
PROSES PEMBENTUKAN KERAMIK
Keramik merupakan senyawa unsur logam dan bukan logam, kebanyakan keramik adalah
isolator akan tetapi beberapa diantaranya memiliki sifat semikonduktivitas yang mempunyai
nilai teknis. Polimer organik selalu melakukan cahaya bila tipis, keramik dapat tembus cahaya
(gelasoptik) atau tidak tembus cahaya seperti spinel maknit. Keramik tahan terhadap tekanan
akan tetapi tidak tahan gaya tarik. Kebanyakan fase keramik mempunyai struktur kristalin.
Dibanding dengan logam, struktur kristal bahan keramik lebih rumit. Keramik secara umum
tersusun dari bahan-bahan berikut:

1. Tanah Liat (Clay)


Sifat keadaan bahan dari Clay:
a) Berbutir kasar
b) Rapuh dan tidak plastis jika dibandingkan dengan lempung sedimenter

Clay mengandung hidrated alumunium silica (Al2O3.SiO.H2O) yang berfungsi:


a) Mempermudah proses pembentukan keramik
b) Mempunyai sifat plastik sehingga mudah dibentuk Mempunyai daya ikat bahan baku
yang tidak plastis.
2. Kwarsa (Flint)
Kwarsa adalah bentuk lain dari batuan silica (SiO2), yang mempunyai fungsi:
a) Mengurangi susut kering, jadi mengurangi ada retakan dalam pengeringan
b) Mengurangi susut waktu dibakar sehingga tetap kualitas tetap baik

3. Feldspard
Feldspard yang disusun oleh K2O. Al2SO3.6SiO2 ini merupakan suatu kelompok mineral yang
berasal dari batuan karang. Pada saat keramik dibakar, maka Feldspard meleleh dan
membentuk lelehan gelas yang menyebabkan partikel-partikel clay bersatu bersama sehingga
memberikan kekerasan dankekuatan pada keramik. Feldspard sangat berguna karena
mengandung soda dan Potash sehingga tidak larut dalam air. Feldspard mengandung semua
bahan- bahan penting untuk membentuk Glasir.

Glasir sendiri bertujuan:


a) untuk memperhalus permukaan keramik,
b) melindungi keramik,mempercantik dekorasi dan memperindah bila dengan berbagai variasi N
warna.

Sebagai bahan pelebur, feldspard merupakan bahan yang tidak plastis, sehingga dapat
mengurangi susut kering dan kekuatan kering.
Struktur Bentuk Mikro Keramik

Didalam keramik juga terdapat kristal ion sebagai struktur mikro.Dibawah ini dikemukakan struktur khas
kristal ion yang sering ditemui dalam keramik
1. Struktur Kristal Tipe AX
a. Jenis struktur kristal garam batu, Bentuk kubik berpusat muka (FCC). Cth.; NaCl, CsCl, ZnS dan
intan.
b. Struktur sesium Klorida, Bentuk kubik sederhana (simple cubic)
c. Struktur ZnS Bentuk Sphalerite
d. Struktur intan, Bentuk sama seperti ZnS, tetapi seluruh atomnya diisi atom C.
2. Struktur kristal AmXp, Al2O3 (korundum). Bentuk heksagonal tumpukan padat
3. Struktur kristal AmBnXp, BaTiO3. Bentuk kristal perouskite
Proses Pembuatan Keramik
Tahap-tahap membuat keramik Ada beberapa
tahapan proses yang harus dilakukan untuk
membuat suatu produk keramik,yaitu:

1. Pengolahan bahan 2. Pembentukan


Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses Tahap pembentukan adalah tahap mengubah
tertentu yang harus dilakukan antara lain bongkahan badan tanah liat plastis menjadi
a. Pengurangan ukuran butir benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga
b. Penyaringan keteknikan utama dalam membentuk benda
c. Pencampuran keramik:
d. Pengadukan (mixing) a. Pembentukan tangan langsung (hand
e. Pengurangan kadar air building)
f. Pengulian b. Teknik putar (throwing)
c. Teknik cetak (casting).
Proses Pembuatan Keramik
3. Pengeringan 4. Pembakaran
Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka Pembakaran merupakan inti dari pembuatan
tahap selanjutnya adalah pengeringan. keramik dimana proses ini mengubah
Tujuanutama dari tahap ini adalah untuk massayang rapuh menjadi massa yang
menghilangkan air plastis yang terikat pada badan padat, keras, dan kuat. Pembakaran
keramik.Ketika badan keramik plastis dikeringkan dilakukan dalam sebuahtungku/furnace suhu
akan terjadi 3 proses penting: tinggi. Selama pembakaran, badan keramik
mengalami beberapa reaksi-reaksi penting.
(1) Air pada lapisan antar partikel lempung Pengglasiran merupakan tahap yang
mendifusi ke permukaan, menguap, sampai dilakukan sebelum dilakukan pembakaran
akhirnya partikel-partikelsaling bersentuhan glasir. Bendakeramik biskuit dilapisi glasir
dan penyusutan berhenti; dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau
(2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan dikuas
(3) air yang terserap pada permukaan partikel
hilang.
SIFAT-SIFAT MEKANIK
Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting
yang mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat
mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material
terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi
atau gabungan keduanya.
Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu
beban statik dan beban dinamik. Perbedaan antara keduanya
hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi
oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh
fungsi waktu.

Untuk mendapatkan sifat mekanik material, biasanya dilakukan


pengujian mekanik. Pengujian mekanik pada dasarnya bersifat
merusak (destructive test), dari pengujian tersebut akan
dihasilkan kurva atau data yang mencirikan keadaan dari
material tersebut.
Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik,
ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan aus,
kekuatan impak, kekuatan mulur, kekeuatan leleh dan sebagainya.
Sifar-sifat mekanik material yang perlu diperhatikan:

Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan luas.
Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas.
Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan material.
Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material atau kemampuan material untuk menahan
deformasi.
Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi plastis.
Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran mula.
Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah.
Ketangguhan yaitu besar energi yang diperlukan sampai terjadi perpatahan.
Kekerasan yaitu kemampuan material menahan deformasi plastis lokal akibat penetrasi pada permukaan.
ELEKTRO MAGNETIK
Listrik dan magnet pernah dianggap sebagai gaya yang terpisah. Namun, pada tahun 1873,
fisikawan Skotlandia James Clerk Maxwell mengembangkan teori elektromagnetisme terpadu.
Studi tentang elektromagnetisme berkaitan dengan bagaimana partikel bermuatan listrik
berinteraksi satu sama lain dan dengan medan magnet.

Ada empat jenis interaksi elektromagnetik utama, yaitu:


1. Gaya tarik atau tolakan antar muatan listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di
antara muatan listrik.
2. Kutub magnet datang berpasangan yang menarik dan menolak satu sama lain, seperti
halnya muatan listrik.
3. Arus listrik pada kawat menghasilkan medan magnet yang arahnya bergantung pada arah
arusnya.
4. Medan listrik yang bergerak menghasilkan medan magnet, begitu pula sebaliknya.

Maxwell juga mengembangkan sekumpulan rumus, yang disebut persamaan Maxwell, untuk
menggambarkan fenomena ini.

Anda mungkin juga menyukai