Material bahan beton adalah bahan baku alam yang terdiri dari
beberapa jenis bahan olahan terspesifikasi dan dicampur sesuai takaran
menjadi konstruksi buatan.
1
Campuran Bahan Pembuat Beton berdasarkan spesifikasi bahan sebagai
berikut :
Semen
Semen adalah zat berbentuk bubuk, jika dicampur dengan air, akan
membentuk pasta. Semen (cement) merupakan paduan bahan baku: batu
kapur/gamping (bahan utama) dan tanah liat/lempung , pasir besi dan
pasir silica dengan hasil akhir berupa bubuk/bulk.
2
- Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk
kristal klinker.
- Klinker ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar yang
bersisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.
- Klinker yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat penampungan
semen mirip tangki minyak pertamina).
1. Semen Portland
Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester. Semen ini
memiliki banyak type sesuai kegunaan sebagai berikut :
3
a. Ordinary Portland Cement (OPC)
4
Kemasan : Zak 40 kg, zak 50 kg, Jumbo Bag 1 ton dan curah.
Adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk
pekerjaan penyelesaian (finishing), sebagai filler atau pengisi. Semen
jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.
5
Spesifikasi : digunakan untuk plamir tembok, plafon gypsum yang
mencegah terjadinya keretakan rambut pada dinding tembok exterior
maupun interior.
Aplikasi : Penggunaan konstruksi umum.
Kemasan : Zak 40 Kg.
6
4. Semen Campuran (Mixed & fly ash cement)
Semen abu dengan Pozzolan buatan (fly ash). Pozzolan buatan (fly ash)
merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara. Semen ini
digunakan sebagai campuran membuat beton, agar lebih keras.
7
Semen jika tidak digunakan, harus disimpan dengan baik. Semen tidak
boleh di letakkan langsung di atas permukaan tanah atau lantai karena
dapat menyebabkan kelembaban.
Jika lembab, ada uap air, semen bereaksi dengan air sehingga mengeras.
Oleh karena itu, dudukan semen harus kering, bersih, dan mempunyai
sirkulasi udara yang baik.
Agregat
8
Disebut juga kerikil, atau istilah tukang biasanya “batu split”. Agregat
ada dua jenis: agregat kasar dan agregat halus.
Syarat-syarat agregat
- Kuat dan keras. Aggregat yang rapuh dan keropos bisa menurunkan
kualitas beton.
- Tahan terhadap waktu dan cuaca seekstrim apapun. Ada jenis batu-
batuan yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca sehingga mudah
pecah. Jenis ini tidak cocok untuk di jadikan aggregat beton.
9
1. Agregat Alam
Contoh agregat alam yang sering dipergunakan adalah keriki l dan pasir.
Kerikil adalah agregat yang mempunyai diameter lebih
dari ¼ inchi (6,35 mm) , sedangkan pasir berukuran kurang dari ¼
inchi, tetapi lolos saring No. 200 atau lebih besar dari 0,075 mm.
Oleh karena itu, agregat alam juga dapat dibentuk dengan cara
pengolahan. Penggunaan alat pemecah batu (crusher stone)
10
yang terkontrol dapat membentuk agregat sesuai bentuk yang
dibutuhkan. Terutama untuk pembangunan jalan.
2. Agregat Buatan
11
Dalam penggunaan pada campuran beton, agregat terbagi atas 2 jenis :
3. Agregat Halus
Agregat halus yang baik tidak mengandung lumpur lebih besar 5 % dari
berat, tidak mengandung bahan organis lebih banyak, terdiri dari butiran
yang tajam dan keras, dan bervariasi.
12
4. Agregat Kasar
Berdasarkan ASTM C33 Agregat kasar terdiri dari kerikil atau batu pecah
dengan partikel butir lebih besar dari 5 mm atau antara 9,5 mm dan 37,5
mm.
13
Itu dikarenakan proses penyesuaian agregat dimasing-masing quarry
material yang tidak sama pada tiap-tiap daerah.
Penyimpanan Aggregat
Jika aggregat terlalu basah (misalnya kena hujan) , maka takaran air
sewaktu mencampur beton boleh dikurangi.
AIR
- Air harus bersih, bebas kotoran atau sampah, dan tidak mengandung
14
bahan kimia yang dapat mempengaruhi beton. Air tanah (bor) paling
banyak digunakan untuk mencampur adukan beton
Aditif
Bahan tambahan mineral dikenal sebagai additive atau zat aditif, yaitu
bahan-bahan mineral yang sengaja ditambahkan pada campuran beton
untuk merubah sifat dan karakteristiknya sesuai keinginan.
Namun beberapa fungsi lain zat aditif yang dikenal adalah untuk
mempercepat maupun memperlambat proses pengerasan pada beton
(setting time beton).
15
Berikut ini merupakan penjelasan dari Arafuru tentang bahan-bahan
tambahan tersebut :
1. Fly Ash
Ada 2 macam fly ash, di mana yang pertama ialah abu terbang normal
yang diperoleh dari pembakaran batubara antrasit/batubara bitomios.
Sedangkan yang kedua yakni abu terbang kelas C yang didapatkan dari
batubara lignite/batubara subbitemeus.
Perbedaan mendasar antara kedua fly ash ini yaitu abu terbang kelas C
mengandung kapur/lime mencapai 10 persen daripada beratnya.
16
2. Slag
17
3. Silica Fume
Dikutip dari ASTM C.1240-95 yang berjudul Specification for Silica Fume
for Use in Hydraulic Cement Concrete and Mortar, silica fume adalah
material halus yang diciptakan dari tanur tinggi atau sisa produksi
silicon/alloy besi silicon, di mana mempunyai kandungan silica yang
lebih banyak.
Kegunaan utama dari zat aditif yang satu ini yakni guna memperoleh
beton yang berkualitas tinggi dan memiliki kemampuan yang baik dalam
menopang kuat tekan.
18
4. Pozzollan
Dengan kata lain, fungsi dari zat aditif pozzollan ini adalah meningkatkan
kualitas beton, mengurangi permeabilitas, dan menghemat anggaran
biaya yang dibutuhkan.
2. Mineral Admixture :
Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut dalam air digolongkan
19
sebagai mineral admixture.
1. Air-Entraining (AEA)
Penerapan:
- Untuk meningkatkan ketahanan beku/cair
- Untuk meningkatkan workabilitas
2. Water -Reducing
Penerapan:
- Untuk meningkatkan workabilitas
- Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat workabili tas yang sama
- Untuk memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi
jele
Pengaruh:
- Memisahkan partikel -partikel semen dan meningkatkan f luidi tas
beton
- Mengurangi kebutuhan air pencampur
- Dapat mempengaruhi waktu setting beton
1. Memperkuat
2. Mempercepat
3. Memperlambat
20
Beberapa produk zat aditif yang sering digunakan pada proyek-proyek
konstruksi berskala nasional salah satunya adalah produk PT. SIka
Indonesia. Produknya anatara lain :
Keunggulan :
- Mempercepat proses pengerasan beton.
- Dapat mengurangi pemakaian air sampai dengan 15 %
- Mengurangi keropos (anti kelecakan)
- Memudahkan pengecoran.
Kemasan : 900 ml
Warna (isi) : Coklat tua
Konsumsi : 900 ml untuk 3-4 zak semen.
2. Sicacim Accelerator
Keunggulan :
- Mempercepat pengeringan (quick setting) mortar.
21
- Menambah daya lekat.
- Menambah kekuatan mortar
- Menyumbat kebocoran seketika.
Kemasan : 900 ml
Warna (isi) : Transparan
Konsumsi : Dicampur dengan air
3. Plastiment VZ
Keunggulan :
- Memperlambat proses pengerasan beton.
- Peningkatan waktu dalam pembentukan pada cuaca panas.
- Peningkatan kemampuan kerja tanpa isi peningkatan air.
- Mengurangi air tanpa kemampuan kerja.
- Peningkatan kekuatan.
- Mengurangi susut dan rangkak.
Kemasan : 30 kg
Warna (isi) : Kuning Transparan
Konsumsi : 0,15% - 0,40% dari berat semen.
Keunggulan :
- Memperlambat proses pengerasan beton.
- Meningkatkan kualitas beton mutu tinggi.
- Digunakan untuk volume beton skala besar.
- Efektif untuk pengantaran beton ready mix yang jauh.
- Mudah digunakan pada pengecoran beton yang sulit.
Kemasan : 30 kg
Warna (isi) : Coklat Tua
Konsumsi : 0,2% - 0,6% dari berat semen
Keunggulan :
22
- Memperkuat beton.
- Mengurangi permeabilitas beton
- Mengurangi penyusutan.
Kemasan : 30 kg
Warna (isi) : Kuning
Konsumsi : 0,2% - 0,6% dari berat semen untuk workabilitas sedang, 1%-
2% untuk workabilitas tinggi.
23