SEMEN PORTLAND
Fungsi dari semen yaitu sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran batu
kali dan sloof agar konstruksi batu kali ini tidak mudah bergeser akibat pergerakan atau
tekanan dari tanah ataupun dari bangunan itu sendiri.
Semen digunakan untuk berbagai pekerjaan konstruksi dan pada umumnya kita
mengenal beberapa jenis dan tipe semen, yang pada umumnya merupakan jenis-jenis
semen portland dan campurannya.
SNI atau standar tentang semen portland dan semen campuran, sebagai acuan
pengecekan jenis dan tipe semen yang digunakan :
Pada umumnya proyek (Konsultan dan Kontraktor) mempercayakan dan dapat menerima
kontrol mutu atas material semen portland pada produsen.
Pada bagian ini hanya akan diulas secara ringkas jenis semen portland yang digunakan
untuk konstruksi beton dan adukan mortar.
1
Jenis-jenis semen portland (OPC) pada SNI 15-2049-2004 di kelompokkan berdasarkan
penggunaannya sebagai berikut :
Persyaratan kimia dan fisik untuk semen portland (OPC) termasuk pengujian mutunya
yang harus dipenuhi masing-masing tipe ditetapkan dalam SNI 15-2049-2004.
Semen Portland Pozolan didefinisikan sebagai suatu semen hidrolis yang terdiri
dari campuran yang homogen antara semen portland dan pozolan halus, yang diproduksi
dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur
secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara
menggiling dan mencampur, di mana kadar pozolan 6% sampai dengan 40% massa
semen portland.
Jenis-jenis semen portland pozolan (PPC) pada SNI 15-0302-2004 dikelompokkan
sebagai berikut :
Pozolan
2
Persyaratan kimia dan fisik untuk semen portland pozolan (PPC) termasuk pengujian
mutunya yang harus dipenuhi masing-masing tipe ditetapkan dalam SNI 15-0302-2004.
Gips
Bahan Anorganik (bisa lebih dari 1 macam bahan anorganik : terak tanur tinggi
(blast furnace slag), pozolan, senyawa silikat, batu kapur)
Jika kemasan semen dipukul atau ditinju, tidak keras dan menunjukkan berisi
semen yang masih loose/lepas
3
Pemeriksaan visual, tidak ada gumpalan atau semen padat yang berarti kemasan
telah terpengaruh kelembaban sehingga semen sudah bereaksi
Jika tangan dimasukkan ke dalam bubuk semen yang masih baik, akan terasa
dingin
Jika semen yang masih baik kondisinya, digesek antara ibu jari dan telunjuk maka
akan terasa halus seperti bedak
Jika adukan pasta semen yang masih baik ditaruh di dalam gelas atau cawan, dan
dimasukkan ke dalam air, tidak akan buyar/larut dan akan mengeras sesuai bentuk
cetakan pastanya walaupun terendam air
Jika dalam kondisi cuaca dan lingkungan lembab, dilindungi dengan plastik atau
bahan lain yang mampu mengisolasi semen dari kelembaban
Pisahkan antar merk semen yang berbeda, jangan dipakai dalam satu adukan
beton atau mortar
4
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk
dagang atau atas persetujuan Konsultan Pengawas.
Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk
digunakan.
2. PASIR
a. Pasir beton harus bersih, bila diuji dengan larutan pencuci khusus, tinggi
endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh
endapan tidak kurang dari 70%.
5
b. Kadar butiran yang lewat ayakan 0,063 mm (kadar lumpur) tidak boleh
lebih dari 5% berat.
c. Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi
mutu beton. Untuk memeriksanya pasir direndam pada cairan 3% NaOH,
cairan di atas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan
pembanding.
d. Kekekalan terhadap larutan Na4SO4; fraksi yang hancur tidak boleh
lebih dari 12% berat. Kekekalan terhadap larutan MgSO4; fraksi yang
hancur tidak boleh lebih dari 10% berat.
e. Untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, reaksi pasir terhadap alkali
harus negatif.
2.3 Fungsi Pasir
Pasir digunakan sebagai :
a. Material urugan/pasir urug, yaitu pasir urug bawah pondasi, pasir urug
bawah lantai, pasir urug di bawah pasangan paving block.
b. Material mortar atau spesi/pasir pasangan, yaitu digunakan sebagai
adukan untuk lantai kerja, pasangan pondasi batu kali, pasangan dinding
bata, spesi untuk pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi
untuk pasangan batu alam, plesteran dinding.
c. Material campuran beton/pasir cor, yaitu untuk campuran beton bertulang
maupun tidak bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton
bertulang, sloof, lantai, kolom, plat lantai, cor dak, ring balok, dan lain-
lain.
2.4 Jenis-jenis Pasir
seperti yang kita ketahui pasir ini adalah bahan bangunan yang cukup
berpengaruh untuk bahan bangunan bisa dikatakan banyak dipergunakan
dari struktur paling bawah hingga struktur paling atas suatu bangunan.
Berikut ini adalah 5 jenis pasir menurut tingkat kualitasnya :
a. Pasir Merah
6
Pasir merah atau suka disebut Pasir Jebrod kalau di daerah Sukabumi
atau Cianjur karena pasirnya diambil dari daerah Jebrod Cianjur. Pasir
Jebrod biasanya digunakan untuk bahan Cor karena memiliki ciri lebih
kasar dan batuannya agak lebih besar.
b. Pasir Elod
Ciri ciri dari pasir elod ini adalah apabila dikepal dia akan menggumpal
dan tidak akan puyar kembali. Pasir ini masih ada campuran tanahnya
dan warnanya hitam. Jenis pasir ini tidak bagus untuk bangunan. Pasir ini
biasanya hanya untuk campuran pasir beton agar bisa digunakan untuk
plesteran dinding, atau untuk campuran pembuatan batako.
c. Pasir Pasang
7
Yaitu pasir yang tidak jauh beda dengan pasir jenis elod lebih halus dari
pasir beton. Ciri-cirinya apabila dikepal akan menggumpal dan tidak
akan kembali ke semula. Pasir pasang biasanya digunakan untuk
campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk
plesteran dinding.
d. Pasir Beton
Yaitu pasir yang warnanya hitam dan butirannya cukup halus, namun
apabila dikepal dengan tangan tidak menggumpal dan akan puyar
kembali. Pasir ini baik sekali untuk pengecoran, plesteran dinding,
pondasi, pemasangan bata dan batu.
d. Pasir Sungai
8
Adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan
batu-batuan yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik
(antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk
pekerjaan pasangan. Biasanya pasir ini hanya untuk bahan campuaran
saja .
10
3. BATU BELAH
Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batuan. Dalam batuan umumnya terdiri dari tiga
jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Kemudian untuk mendukung agar proyek pembangunan rumah, batuan biasanya dipakai pada
pondasi dengan ketinggian kurang dari 10 meter. Kemampuan batukali yang bisa menahan beban
berat tentunya sangat diunggulkan sampai sekarang ini.
Terlebih, pemasangan pondasi batu kali dikombinasikan dengan teknik pemasangan strauss pile /
bor pile, beton cakar ayam, mampu menahan goncangan ketika adanya getaran dari dalam tanah
ataupun getaran yang dihasilkan lingkungan sekitar. Selain itu kekuatan sebuah pondasi juga
bertujuan untuk mengamankan kekokohan berdirinya suatu bangunan.
Batu bulat yaitu bahan galian yang banyak ditemui hampir diseluruh pelosok Indonesia.
Batu bulat secara umum dibedakan menjadi 2 jenis yakni batu kali atau batu sungai. Kemudian
juga ada batu gunung ciri dari batu jenis ini adalah berwarna abu-abu agak kehitaman.
Biasanya batu bulat menjadi primadona pilihan dalam pembuatan pondasi bangunan,
khususnya batukali. Karena jenit batu kali yang banyak tersedia dan bisa langsung diambil dari
aliran sungai disetiap daerah.
Batu kali umumnya berukuran tidak terlalu besar yakni berdiameter berkisar 25
centimeter, namun batukali biasanya memiliki lumut pada bagian permukaan, yang harus
dilakukan pembersihan dahulu dengan cara penyikatan sebelum dipakai untuk kegunaan pondasi
bangunan.
Karena jika tidak, lumut yang menempel pada permukaan batu akan mengering dan
memberikan jarak terhadap semen setelah selesai dilakukan pemasangan. Artinya, hal tersebut
juga berdampak akan mengurangi kekuatan yang mampu ditopang oleh pondasi.
Batu gunung juga merupakan kesatuan dari batu bulat yang digunakan untuk membuat
pondasi bangunan. Namun, karena lokasinya yang terpendam didalam tanah, dan jumlah yang
tersedia tidak dibanyak lokasi setiap daerah oleh sebab itu perlu bantuan alat berat untuk
mengangkat batu gunung ke permukaan.
Kelemahan batu bulat ini adalah karena bentuknya bulat menyebabkan tidak akan saling
mencengkeram satu dengan yang lainnya ketika dipasang.
Jenis batu belah. (Foto: istimewa)
Batu belah berasal dari batu bulat yang berukuran besar kemudian di pecah menjadi
bongkahan-bongkahan lebih kecil. Jenis batu belah ini, umumnya berwarna kehitaman, coklat
keputihan tergantung daerah bukit atau gunung asalnya. Batu belah kebanyakan berada di daerah
perbukitan dan gunung aktif. Namun, tidak memungkinkan terdapat pada aliran sungai yang
perlu masih butuh bantuan alat berat untuk mengangkut batu besar ini.
Batu belah sangat baik untuk pondasi menerus dan pondasi umpak (tua) karena batu ini
biasanya berasal dari letusan batu yang ikut keluar dari perut bumi ketika terjadinya letusan
gunung.
Keunggulan lain penggunaan batu belah sebagai bahan pondasi bangunan bisa mengikuti
lebar diinginkan secara rapih sehingga porsi beban yang akan diterapkan pada pondasi lebih
maksimal.
Batu belah yang bagus digunakan untuk pondasi rumah keras, bersih dan tidak lapuk.
Cara menentukan tidak lapuk atau batu tua yang siap digunakan untuk bangunan dengan cara
membelahnya menggunakan palu. Apabila pecah, yang dihasilkan tajam, atau mampu menyayat
maka batu tersebut sangat baik digunakan untuk bangunan.
Asal batu ini dari batu bulat yaitu dari kali dan gunung. Hanya saja bentuknya hanya
sekepal tangan orang dewasa. Batu ini disebut juga batu blondos berwarna hitam dan keabu-
abuan.
Biasanya batu ini dimanfaatkan untuk lapisan pondasi (pondasi setempat). Batu blondos
yang memiliki kwalitas bagus harus kuat, keras, bersih dan tidak lapuk.
Banyak diaplikasikan sebagai penghias dinding dan dekorasi taman karena menimbulkan
aksen tradisional. Karakter khas dari batu ini yaitu membulat, keras, dan permukaan yang cukup
halus.
Jenis batu karang. (Foto: ist)
Kemudian jenis batu karang ini juga salah satu bahan sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai
pondasi bangunan. Batu karang biasanya berwarna putih atau kuning muda, namun ada juga
yang berwarna kehitaman.
Pastinya, benda ini hanya bisa didapat dari area pantai maupun laut. Jenis batu ini memiliki
kepadatan serta kekuatan tersendiri. Ciri yang melekat pada batu karang yaitu sangat keras,
bersih serta mempunyai garis warna yang memudar.
4. AIR
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali
dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan. Apabila dipandang
perlu, Konsultan Pengawas dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium Pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.