Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PASIR” SECARA UNIVERSAL DAN DALAM DUNIA


TEKNIK SIPIL
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Teknologi Beton

Dosen Pengampu : ARIE TAVERIYANTO, S. T., M. T.

Kelompok 3

Nelly Zulfatul Nimah (5111419008)

Aldo Arya Saputra (5111419010)

Bhintar Afief Mufti Perdana (5111419012)

Desie Ramadhani Puspita Sari (5111419019)

TEKNOLOGI BETON
PRODI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................2

PENDAHULUAN...............................................................................................3

PEMBAHASAN..................................................................................................4

2.1 TINJAUAN UMUM...........................................................................4

2.2 KOMPOSISI PASIR...........................................................................4

2.3 KARAKTERISTIK PASIR.................................................................5

2.4 KEGUNAAN PASIR..........................................................................5

2.5 PERANAN PASIR DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL....................6

2.6 JENIS –JENIS PASIR

2.6.1 BERDASARKAN SUMBERNYA

2.6.2 BERDASARKAN SARINGAN/AYAKAN

2.6.3 BERDASARKAN TUJUAN PENGGUNAANNYA

2.6.4 BERDASARKAN URUTAN BUTIRANNYA

2.7 MEMILIH PASIR YANG BAIK SEBAGAI BAHAN KOSNTRUKSI

PENUTUP..........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang penulis dalam membuat makalah ini, yaitu mengulas peranan
pasir dalam bidang teknik sipil.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui tentang peranan pasir dalam bidang teknik sipil.

1.3 Pembatasan Masalah


Makalah ini membahas tentang klasifikasi, kegunaan serta peranan pasir dalam
bidang teknik sipil.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Umum

Pasir adalah agregat halus yang terdiri dari batuan dan mineral partikel.
Komposisi pasir ini sangat bervariasi, tergantung pada sumber-sumber batuan
lokal dan kondisinya. Pasir dapat digolongkan kedalam tiga macam yaitu pasir
galian, pasir laut, dan pasir sungai.

2.2 Komposisi Pasir

Komposisi pasir sangat bervariasi, tergantung pada sumber-sumber


batuan dan kondisi setempat. Misalnya pasir putih yang ditemukan di pantai
subtropis dan tropis yang berasal dari terkikisnya batu kapur.

Pada umumnya unsur-unsur pasir adalah silika (silikon dioksida, atau


SiO2), biasanya dalam bentuk serbuk. Zat ini merupakan mineral yang resisten
terhadap pelapukan.

2.3 Karakteristik Pasir

Seperti istilah yang digunakan oleh ahli geologi, diameter partikel pasir
berkisar dari 0.0625 mm hingga 2 mm. Sebuah partikel individu dalam rentang
ukuran ini disebut butiran pasir.

Pasir biasanya dibagi ke dalam lima sub-kategori berdasarkan ukuran:


sangat pasir halus (1/6 - ⅛ mm diameter), pasir halus (⅛ mm - ¼ mm), pasir
sedang (¼ mm - ½ mm), pasir kasar (½ mm - 1 mm) dan pasir sangat kasar (1
mm - 2 mm).

2.4 Kegunaan Pasir

Selain sebagai bahan campuran dalam beton, pasir juga memiliki


kegunaan di segmen lain, diantaranya:

4
 Sebagai komponen utama dalam pembuatan kaca.
 Sebagai campuran beserta cat yang menghasilkan cat bertekstur untuk
dinding dan langit-langit atau permukaan lantai slip-non.
 Pada rel kereta api pasir berperan untuk meningkatkan traksi roda pada
rel.
 Sebagai filter media untuk menyaring air.

2.5 Peranan Pasir dalam Bidang Teknik Sipil


Didalam bidang teknik sipil pasir mempunyai peranan yang cukup kuat.
Karena pasir merupakan bahan material campuran yang banyak digunakan
didalam komposisi suatu struktur bangunan.
Pada konstruksi bahan bangunan pasir digunakan sebagai agregat halus
dalam campuran beton, bahan spesi perekat pasangan bata maupun keramik,
pasir urug, screed lantai, dan lain-lain.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) persyaratan pasir atau agregat
halus yang baik sebagai bahan bangunan adalah sebagai berikut:
 Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan
indeks kekerasan < 2,2.
 Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat
 Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan apabila pasir tersebut
mengandung lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
 Pasir tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak.
 Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5
sampai 3,8 dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.
 Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi reaksi pasir terhadap
alkali harus negatif.
 Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan bahan
bangunan yang diakui.
 Agregat halus yang digunakan untuk plesteran dan spesi terapan harus
memenuhi persyaratan pasir pasangan.

5
2.6 JENIS-JENIS PASIR

2.6.1 Jenis Pasir Berdasarkan Sumbernya


1) Pasir Sungai
Dapat diperoleh dari dasar sungai atau tepi sungai, fisik pasir ini terdiri dari butiran
halus bulat, jenis pasir sungai adalah pasir jenis halus yang warnanya putih keabu-
abuan, penggunaan Ini pasir ini dapat digunakan secara luas untuk semua tujuan
kegiatan konstruksi seperti plesteran dan beton.
2) Pasir laut
Jenis pasir ini dapat diperoleh dari pantai laut. Jenis pasir ini terdiri dari butiran
bulat, tipe pasirm ini juga merupakan pasir jenis halus yang memiliki warna laut
berwarna coklat muda, untuk penggunaan jenis pasir ini biasanya tidak digunakan
untuk pekerjaan konstruksi, karena memiliki garam yang menarik uap air dari
atmosfer dan menyebabkan kelembaban, yang mengharus dicuci bersih sebelum
digunakan dalam konstruksi.
3) Pasir buatan
Ini bias dijadikan alternatif yang efektif untuk pasir sungai. Ini diproduksi dengan
menghancurkan batu basal atau granit. Ini dinilai dengan baik dan jenis pasir kasar.

6.1.2 Jenis Pasir Berdasarkan Saringan/Ayakan


Berdasarkan analisis pasir saringan dapat dibagi menjadi tiga jenis berikut:
1) Pasir halus
Pasir yang melewati saringan 1,5875 mm disebut pasir halus. Kami menggunakan
pasir ini untuk tujuan terutama plesteran.
2) Pasir kasar
Pasir yang melewati saringan 3,175 mm disebut pasir kasar. Untuk pekerjaan
masonry, kami kebanyakan menggunakan jenis pasir ini.
3) Pasir kerikil
Pasir yang melewati 7,62 mm saringan disebut pasir kerikil. Kami umumnya
menggunakan jenis pasir ini dalam beton.

6
6.1.3 Jenis Pasir Berdasarkan Tujuan Penggunaannya
Jenis pasir berdasarkan tujuan penggunaannya, pasir dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Pasir Bata
Pasir ini jelas digunakan untuk pekerjaan batu bata. Modulus terbaik dari pasir
ini harus 1,2 hingga 1,5 dan tidak boleh mengandung lebih dari 4% lanau.
2) Pasir Plaster
Jelas itu digunakan untuk pekerjaan plesteran. Modulus terbaik tidak boleh lebih
dari 1,5 dan kandungan lumpur seharusnya tidak lebih dari 4% pada jenis pasir
ini.
3) Pasir Beton
Untuk tujuan konkret kita biasanya menggunakan pasir kasar. Modulus terbaik
dari pasir ini harus 2,5 hingga 3,5 dan tidak boleh mengandung lebih dari 4%
lanau.

6.1.4 Jenis Pasir Berdasarkan Ukuran Butiranya


Berdasarkan ukuran butir pasir itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Pasir Sangat Halus
Jika ukuran butir pasir antara 0,0625 mm hingga 0,125 mm maka itu disebut
pasir sangat halus.
2) Pasir Halus
Ukuran butir pasir jenis ini adalah antara 0,125 mm hingga 0,25 mm
3) Pasir Sedang
Jika ukuran butir pasir antara 0,25 mm hingga 0,50 mm itu adalah pasir sedang.
4) Pasir Kasar
Jenis ukuran butir pasir ini antara 0,50 mm hingga 1,0 mm
5) Pasir Sangat Kasar
Ukuran butir dari jenis pasir ini adalah antara 1,0 mm hingga 2,0 mm.

7
2.7 MEMILIH PASIR YANG BAIK UNTUK KONSTRUKSI

Ada beberapa tips dibawah ini untuk menentukan pasir itu baik sebagai bahan
konstruksi:

 Kandungan lumpur sebaiknya kurang 3% dari berat atau 12% dari volume.
 Pasir terbebas dari kandungan organic.
 Pasir tidak mengandung kotoran berbahaya seperti besi, pirit, alkali, garam, batu
bara atau kotoran organik lainnya.
 Gengam dan kepal pasir di tangan, jika pasir itu menempel dan mengotori
tangan seperti mengepal tanah basah maka kualitasnya kurang baik karena pasti
banyak kandungan lumpur dan ampas pasirnya. Namun jika dapat dibersihkan
dengan hanya mengepruk- ngepruk kedua tangan maka pasir itu kualitasnya
cukup baik.
 Ambil segengam pasir lalu masukan kedalam tempat yang sudah diisi air, lalu
lihat jika pasir tersebut cepat terurai maka kualitasnya kurang baik, sebaliknya
jiga tidak mudah terurai berarti pasir tersebut berkualitas baik.

Apa yang terjadi jika kita menggunakan pasir yang berkualitas kurang baik:

 Penggunaan semen akan lebih boros.


 Dinding tembok akan cepat terkelupas akibat lemahnya ikatan plesteran dan
bata.
 Dinding akan mudah lembab karena air tanah akan cepat naik.
 Plesteran akan menggelembung dan mudah jatuh karena pori pori plesteran lebih
besar sehingga udara cepat masuk.
 Dinding tidak akan bertahan lama dan mudah roboh.
 Biaya pemeliharaan dan perbaikan lebih tinggi dan mahal akibat kerusakan-
kerusakan teresebut.
 Menurut SNI S-04-1998-F:28, ciri-ciri pasir yang bermutu baik di antaranya :

 Butirannya tajam dan keras dengan indeks kekerasan kurang dari 2,2.
 Bersifat kekal. Hancur maksimum 12% saat diuji dengan Natrium Sulfat dan
hancur maksimum 10% saat diuji dengan Magnesium Sulfat.

8
 Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Bisa dilakukan proses pencucian
untuk mengurangi kadar lumpur.
 Tidak mengandung bahan organik dalam jumlah yang terlalu banyak.
Dibuktikan menggunakan percobaan warna dari Abrans-Harder dengan larutan
jenuh NaOH 3%.
 Tingkat modulus kehalusannya berkisar antara 1,5-3,8 serta terdiri atas butiran
yang beraneka ragam.
 Beton dengan tingkat keawetan yang tinggi mempunyai reaksi yang negatif
terhadap alkali.
 Bukan pasir laut kecuali dengan petunjuk Lembaga Pemerintahan Bahan
Bangunan yang berwenang.
 Agregat halus untuk plesteran dan spesi terapan wajib memenuhi persyaratan
pasir pasangan.
 Berada di dalam syarat ambang batas gradasi pasir yang baik.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahan material pasir hingga saat ini cukup begitu berpengaruh didalam
bidang teknik sipil, contohnya saja banyak konstruksi bangunan yang
menggunakan pasir sebagai bahan bangunannya.

3.2 Saran
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan para pembaca
dapat memahami pembahasan mengenai bahan material pasir diatas. Selain itu,
tim penulis menyadari akan kekurangan dan kelemahan isi dari makalah ini,
untuk itu tim penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah yang akan disusun pada waktu yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
Jakarta, 2010
www.ilmusipil.com
Jakarta, 2010
www.situstekniksipil.com
Jakarta, 2017
http://www.depomatrial.com/
Jawa Barat, 2018

11

Anda mungkin juga menyukai