Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TEKNOLOGI BAHAN DAN PRAKTIKUM

AGREGAT HALUS

DIAMPUH OLEH :

Ir.Nicky Williem Rampengan S.T, M.SE

NAMA : JORDAN LADI


NIM : 23209044
KELAS : B TEKNIK SIPIL

FAKULATS TEKNIK

PRODI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

i
KATA PENGANTAR
Agregat halus merupakan salah satu komponen penting dalam industri konstruksi yang berperan besar
dalam pembuatan berbagai struktur bangunan. Agregat halus, yang umumnya terdiri dari pasir alam atau pasir
buatan, memiliki peran krusial dalam menghasilkan beton dan mortar yang kuat dan tahan lama. Laporan tugas
ini bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam tentang agregat halus, termasuk definisi pasir, jenis-
jenisnya, metode penggolongan pasir,serta pengajian agregat halus.

Dalam penjelasan selanjutnya, kita akan memahami komposisi agregat halus, apa saja definisi pasir
menurut beberapa sumber, serta jenis pasir, memahami bagaimana penggolongan pasir dan pengajian agregat
halus.

Penyusunan tugas ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, dan kami ingin menyampaikan
penghargaan kami kepada semua yang telah berkontribusi dalam penyusunan tugas ini. Semoga tugas ini
bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang agregat halus dalam dunia konstruksi.

Jumat, 15 september 2023

JORDAN LADI

ii
DAFTAR ISI

Cover ...............................................................................................i

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................................... 1


1. Definisi Agregat Halus ............................................................................................ 3
2. Jenis-Jenis pasir ....................................................................................................... 4
3. Penggolongan pasir ................................................................................................. 8
4. Pengujian Agregat Halus ......................................................................................... 12

BAB III. PENUTUP ........................................................................................................... 14


A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Agregat adalah bahan pengisi yang digunakan dalam campuran beton. Agregat yang digunakan
harus memenuhi ukuran standar saringan dalam campuran beton. Komposisi yang ideal dapat
ditentukan melalui percobaan analisis saringan sesuai dengan standar yang berlaku.

Agregat dibagi menjadi dua jenis, yaitu agregat kasar dan agregat halus. Agregat halus memiliki
ukuran kurang dari 4.80 mm, sedangkan agregat kasar memiliki ukuran lebih dari 4.80 mm.

Agregat yang baik harus memiliki distribusi ukuran yang merata, yang dikenal sebagai gradasi.
Gradasi ini penting untuk mencapai tingkat kepadatan yang optimal dalam campuran beton. Gradasi
agregat gabungan adalah hasil dari pencampuran agregat kasar dan agregat halus. Dalam perancangan
campuran beton, terdapat batasan gradasi agregat gabungan yang harus dipenuhi.

Standar perancangan campuran beton, seperti yang diatur oleh SNI (Standar Nasional Indonesia),
mengadopsi batasan gradasi agregat gabungan dari B.S. (British Standard). Batasan ini

1
direpresentasikan dalam bentuk grafik untuk setiap ukuran maksimum agregat kasar yang digunakan,
yaitu 40 mm, 20 mm, dan 10 mm.

Batasan gradasi agregat gabungan, yang disajikan dalam bentuk grafik, juga dapat dijelaskan
dengan menggunakan parameter yang disebut modulus kehalusan agregat gabungan. Batasan modulus
kehalusan agregat gabungan dalam standar SNI adalah sebagai berikut:

- Maksimum agregat kasar 10 mm: 3.59 - 5.18

- Maksimum agregat kasar 20 mm: 4.60 - 5.75

- Maksimum agregat kasar 40 mm: 5.07 - 6.50

Modulus kehalusan agregat gabungan yang memenuhi batasan ini dianggap optimal. Jika
modulus kehalusan agregat gabungan berada di luar rentang batasan tersebut, dapat mengakibatkan

penurunan kekuatan tekan beton dan perubahan sifat campuran beton segar .

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. Definisi Pasir Halus
Ada beberapa sumber yang menjelaskan apa itu pasir definisi pasir seperti apa
Berikut yang boleh saya dapat dari beberapa sumber yang menjelaskan tentang definisi pasir.
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pasir adalah butiran kecil yang terbentuk dari
pecahan dan abrasi batu, berwarna coklat atau putih, dan sering digunakan sebagai bahan
konstruksi.
b. Menurut United States Geological Survey (USGS), pasir adalah jenis agregat halus dengan ukuran
butiran antara 0,063 hingga 2 mm. Pasir terbentuk melalui pelapukan dan erosi batuan oleh air,
angin, atau proses geologi lainnya.
c. Menurut National Geographic, pasir adalah butiran kecil yang terdiri dari mineral, pecahan batuan,
atau karang yang terbentuk melalui erosi dan pelapukan oleh air, angin, dan cuaca.
d. Menurut Envirmental Science, pasir adalah material granular yang terdiri dari partikel berukuran
antara 0,06 hingga 2 mm. Pasir dapat ditemukan di pantai, sungai, gurun. Pasir memiliki sifat yang
baik dalam mengalirkan air dan mempengaruhi laju infiltraso dan penyimpanan air dalam tanah.
e. Menurut Geological Society of America, pasir adalah bahan butiran yang terdiri dari mineral dan
material organik yang dihasilkan dari pelapukan dan abrasi batuan. Pasir memiliki kekerasan yang
sedang dan sering digunakan dalam konstruksi, pembuatan kaca, dan industri lainnya.
f. Menurut Richard Allaby, pasir adalah butiran-butiran material padat yang terdiri dari mineral atau
bahan non-mineral dengan ukuran yang lebih kecil daripada kerikil dan lebih besar daripada debu.
g. Menurut Arthur Holmes, pasir adalah hasir dari penghancuran batuan padat oleh proses alami
seperti pengikisan, penggilingan, dan pergerakan fluida, menghasilkan butiran –butiran yang lebiih
kecil dan ukuran yang bervariasi.

Adapun bebarapa definisi menurut para ahli dalam bidang tertentu


antaranya.

 Ahli Teknik Sipil

3
Dalam dunia konstruksi, pasir adalah bahan yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti
pembuatan beton, mortir, dan pondasi. Kualitas pasir harus memenuhi standar tertentu untuk
menjaga kestabilan struktur.
 Ahli Lingkungan

Para ahli lingkungan menganggap pasir sebagai komponen penting dalam ekosistem pantai dan
rawa. Pasir pantai adalah tempa bertelur bagi beberapa spesies penyu laut dan memiliki peran
ekologis yang signifikan.
 Ahli Industri Kaca
Dalam industri logam, pasir casting (pengecoran pasir) digunakan sebagai metode umum untuk
pembuatan bagian logam dengan mennggunakan cetakan dari pasir.

Demikian beberapa definisi pasir yang boleh saya peroleh dari berbagai sumber.

Tadi kita sudah membahas definisi pasir dari berbagai sumber. Jenis-jenis pasir, tentu kita
tahu pasir tidak hanya memiliki satu jenis saja ada berbagai jenis pasir yang ada di bumi ini.

2. Jenis-Jenis Pasir
1. Pasir Silika

Silika berasal dari tanah aluvial yang dihasilkan oleh erosi batuan yang mengandung sejumlah besar
mineral kuarsa (SiO2) yang kemudian mengalami transpor alami, diangkut dengan alat transportasi
(air / es) yang kemudian diendapkan dan terakumulasi di cekungan (danau, pantai, dan lain-
lain).Bagi kehidupan manusia, pasir silika merupakan salah satu jenis pasir yang memiliki banyak
kegunaan. Misalnya, pasir silika dapat digunakan sebagai bahan baku kaca, keramik, bahkan filter

4
air. pasir silika merupakan salah satu mineral yang biasa ditemukan di kerak benua bumi. Ada
beberapa fungsi dan kegunaan pasir silika antar lain sebagai
 Bahan baku pembuatan semen
 Bahan pembuatan amplas sandblasting
 Bahan baku pembuatan gelas kaca dan keramik
 Campuran sebagai pengeras dalam industri karet/ban/cat
 Bisa juga sebagai filter air
 Pembuatan lapangan sepak bola dalam ruangan
2. Pasir Pantai

Pasir pantai merupakan bagian dari coastal sediment (sedimen tepi pantai) berupa aneka bahan
yang tertransportasi dari berbagai tempat menuju tepi pantai. Pasir pantai memiliki butiran yang
lebih halus, warna dan komposisinya dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografisnya.
Beberapa kegunaan pasir pantai yaitu untuk penyaringan air dari zat-zat terlarut , dan juga sebagai
pembuatan kaca.

3. Pasir Laut

5
Pasir laut adalah jenis pasir yang didapatkan dari pesisir pantai. Ciri khas yang dimiliki pasir laut
adalah struktur butirannya yang halus dengan ukuran yang berkisar antara 0.55-2.5 mm, berbeda
dengan pasir darat yang rata-rata berukuran antara 0.55-3 mm. Hal ini karena pasir laut terbentuk
karena pengikisan batu yang disebabkan erosi gelombang laut, sedangkan pasir darat berasal dari
pecahan batuan vulkanik. Selain itu, pasir laut juga memiliki gradasi atau ukuran yang seragam
serta memiliki daya lekat yang cenderung lemah. Teknik yang biasa digunakan untuk menambang
pasir laut adalah dengan cara disedot dan dicuci.
Kegunaan pasir laut adalah sebagai berikut :

 Kompone Struktural Beton


Pasir laut dapat menjadi alternatif lain sebagai komponen campuran beton apabila terdapat
keterbatasan agreget halus. Penggunaan pasir laut sebagai material bangunan biasa
ditemukan di daerah yang memiliki sedikit pasir darat. Namun perlu diperhatikan supaya
tidak menambahkan pasir laut dengan kuantitas yang berlebihan dan perbandingannya juga
perlu disesuaikan komponen lain. Hal ini karena struktur butiran pasir laut yang sangat halus
dan tidak memiliki ikatan yang kuat antar-butirannya, sehingga apabila disatukan dengan
campuran beton maka ikatannya akan mudah terlepas.
 Plester Dinding
Apabila proses pembuatan bangunan sudah sampai tahap plester dinding, maka itu tandanya
bangunan sudah hampir jadi. Plester dinding adalah proses untuk meratakan permukaan
dinding. Campuran yang digunakan untuk membuat plester dinding adalah semen dan pasir.
Pasir laut dapat digunakan sebagai komponen dengan jumlah yang tepat apabila kekurangan
pasir darat.

4. Pasir Beton

Pasir beton adalah salah satu jenis pasir yang paling banyak dipakai dalam dunia konstruksi. Pasir
beton mempunyai tekstur yang keras dan tajam dan sering digunakan dalam berbagai pekerjaan cor
struktural seperti kolom balok dan pelat lantai karena sifatnya yang kuat dan kokoh. Agar bisa
6
mendapatkan kualitas pasir beton yang baik maka diperlukan beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi:
 Pasir beton harus benar-benar bersih apabila diuji dengan larutan pencuci. Tinggi endapan
pasir harus tidak kurang dari 70%.
 Pasir beton tidak boleh memiliki zat organik yang dapat menurunkan kualitas dari beton.
Cara memeriksa pasir beton adalah dengan cara merendamnya pada cairan NaOH dengan
kandungan 3%. Pasir beton yang baik harus menunjukkan hasil dari cairan tidak boleh lebih
gelap daripada larutan pembanding.
Agar beton Anda memiliki tingkat keawetan yang tinggi maka kandungan alkali pada pasir
beton haruslah negatif. Kandungan alkali pada pasir akan menyebabkan terjadinya reaksi kimia
yang menyebabkan umur material Anda menjadi lebih lemah dan tidak tahan lama.

5. Pasir Merah

Seperti namanya, warna pasir ini memang berwarna merah atau keoranyean pasir ini kerap kali
disebut dengan pasir Jebrod. Salah satu alasannya karena berasal dari Jembrod, Cianjur, meskipun
ada juga yang berasal dari sukabumi. Karakter Pasir Merah yang kasar namun memiliki partikel
yang kecil dan erat, menjadikan pasir ini cocok untuk menambah daya rekat bangunan.
Untuk itu Pasir Merah kerap kali digunakaan untuk pengecoran bersamaan dengan Pasir Beton.

6. Pasir Urug

7
Pasir urug digunakan untuk mengurug tanah, yang berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah

asli dan menyebarkan beban. Tekstur pasir ini tidak sehalus pasir lainnya.

7. Pasir Sungai

Pasir Sungai merupakan salah satu material bangunan yang memiliki peranan penting dan harus ada
di dalam setiap proyek konstruksi. ungsi pasir sungai dalam proses pembangunan bermacam-
macam. Pasir jenis ini dapat digunakan untuk campuran pembentukan pondasi bangunan maupun
digunakan bahan campuran pengecoran. Kegunaan pasir sungai adalah sebagai material yang dapat
merekatkan semen. Selain itu, pasir juga dapat dijadikan bahan utama untuk pembuatan batako.

3. Penggolongan Pasir

A. Jenis Pasir Berdasarkan Sumbernya


1) Pasir Sungai
Dapat diperoleh dari dasar sungai atau tepi sungai, fisik pasir ini terdiri dari butiran halus bulat,jenis
pasir sungai adalah pasir jenis halus yang warnanya putih keabu-abuan, penggunaan Ini pasir ini
dapat digunakan secara luas untuk semua tujuan kegiatan konstruksi seperti plesteran dan beton.
2) Pasir laut

8
Jenis pasir ini dapat diperoleh dari pantai laut. Jenis pasir ini terdiri dari butiran bulat, tipe pasirm
ini juga merupakan pasir jenis halus yang memiliki warna laut berwarna coklat muda, untuk
penggunaan jenis pasir ini biasanya tidak digunakan untuk pekerjaan konstruksi, karena memiliki
garam yang menarik uap air dari atmosfer dan menyebabkan kelembaban, yang mengharus dicuci
bersih sebelum digunakan dalam konstruksi.
3) Pasir buatan
Ini bias dijadikan alternatif yang efektif untuk pasir sungai. Ini diproduksi dengan menghancurkan
batu basal atau granit. Ini dinilai dengan baik dan jenis pasir kasar.
B. Jenis Pasir Berdasarkan Saringan/Ayakan
Berdasarkan analisis pasir saringan dapat dibagi menjadi tiga jenis berikut:
1) Pasir halus
Pasir yang melewati saringan 1,5875 mm disebut pasir halus. Kami menggunakan pasir ini untuk
tujuan terutama plesteran.
2) Pasir kasar
Pasir yang melewati saringan 3,175 mm disebut pasir kasar. Untuk pekerjaan masonry, kami
kebanyakan menggunakan jenis pasir ini.
3) Pasir kerikil
Pasir yang melewati 7,62 mm saringan disebut pasir kerikil. Kami umumnya menggunakan jenis
pasir ini dalam beton.
C. Jenis Pasir Berdasarkan Tujuan Penggunaannya
Jenis pasir berdasarkan tujuan penggunaannya, pasir dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Pasir Bata
Pasir ini jelas digunakan untuk pekerjaan batu bata. Modulus terbaik dari pasir ini harus 1,2 hingga
1,5 dan tidak boleh mengandung lebih dari 4% lanau.
2) Pasir Plaster
Jelas itu digunakan untuk pekerjaan plesteran. Modulus terbaik tidak boleh lebih dari 1,5 dan
kandungan lumpur seharusnya tidak lebih dari 4% pada jenis pasir ini.
3) Pasir Beton
Untuk tujuan konkret kita biasanya menggunakan pasir kasar. Modulus terbaik dari pasir ini harus
2,5 hingga 3,5 dan tidak boleh mengandung lebih dari 4% lanau.
D. Jenis Pasir Berdasarkan Ukuran Butiranya
Berdasarkan ukuran butir pasir itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Pasir Sangat Halus
9
Jika ukuran butir pasir antara 0,0625 mm hingga 0,125 mm maka itu disebut pasir sangat halus.
2) Pasir Halus
Ukuran butir pasir jenis ini adalah antara 0,125 mm hingga 0,25 mm
3) Pasir Sedang
Jika ukuran butir pasir antara 0,25 mm hingga 0,50 mm itu adalah pasir sedang.
4) Pasir Kasar
Jenis ukuran butir pasir ini antara 0,50 mm hingga 1,0 mm
5) Pasir Sangat Kasar
Ukuran butir dari jenis pasir ini adalah antara 1,0 mm hingga 2,0 mm.
E. Nama Pasir Yang Sering Digunakan Di indonesia
1) Pasir Silika/pasir bangka/ pasir silika Lampung/ pasir kuarsa/ pasir silika Tuban
Pasir Silika Adalah Jenis Pasir yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Sebagai
contoh pasir silika bisa digunakan untuk bahan baku kaca, keramik bahkan untuk saringan filter air.
2) Pasir Ottawa
Jenis pasir yang sering digunakan untuk test sand cone, pasir Ottawa ini berasal dari ottawa, kanada
maka sering disebut pasir Ottawa.
3) Pasir Merah
Pasir merah atau suka disebut Pasir Jebrod kalau di daerah Sukabumi atau Cianjur karena pasirnya
diambil dari daerah Jebrod Cianjur. Pasir Jebrod biasanya digunakan untuk bahan Cor karena
memiliki ciri lebih kasar dan batuannya agak lebih besar.
4) Pasir Elod
Ciri ciri dari pasir elod ini adalah apabila dikepal dia akan menggumpal dan tidak akan puyar
kembali. Pasir ini masih ada campuran tanahnya dan warnanya hitam. Jenis pasir ini tidak bagus
untuk bangunan. Pasir ini biasanya hanya untuk campuran pasir beton agar bisa digunakan untuk
plesteran dinding, atau untuk campuran pembuatan batako.
5) Pasir Pasang
Yaitu pasir yang tidak jauh beda dengan pasir jenis elod lebih halus dari pasir beton. Ciri-cirinya
apabila dikepal akan menggumpal dan tidak akan kembali ke semula. Pasir pasang biasanya
digunakan untuk campuran pasir beton agar tidak terlalu kasar sehingga bisa dipakai untuk
plesteran dinding.
6) Pasir Beton

10
Yaitu pasir yang warnanya hitam dan butirannya cukup halus, namun apabila dikepal dengan
tangan tidak menggumpal dan akan puyar kembali. Pasir ini baik sekali untuk pengecoran, plesteran
dinding, pondasi, pemasangan bata dan batu.
7) Pasir Sungai
adalah pasir yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan batu-batuan yang keras dan
tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan
yang baik untuk pekerjaan pasangan. Biasanya pasir ini hanya untuk bahan campuaran saja.

4. Pengujian Agregat Halus


A. Standar Pengujian Terhadap Agregat Halus
Pengujian agregat halus dilakukan berdasarkan standar ASTM dan dibandingkan dengan
spesifikasi bahan menurut ASTM dan PBI 1971.
Standar pengujian terhadap agregat halus adalah sebagai berikut :
a. ASTM C-23 : Standar penelitian untuk pengujian berat isi agregat halus.
b. ASTM C-40 : Standar penelitian untuk pengujian kandungan zat organik agregat halus.
c. ASTM C-117 : Standar penelitian untuk pengujian agregat yang lolos ayakan no. 200
dengan pencucian (tes kandungan lumpur).
d. ASTM C-128 : Standar penelitian untuk menentukan spesific gravity dari agregat halus.
e. ASTM C-136 : Standar penelitian untuk pengujian gradasi agregat halus. Spesifikasi
untuk agregat halus adalah sebagai berikut :
a. ASTM C-33 : Spesifikasi standar untuk agregat halus.
b. PBI 1997 : Spesifikasi standar untuk agregat halus
B. Pengujian kadar lumpur agregat halus
Sisa bakar batu bara adalah salah satu bahan dasar yang akan dipakai pada penelitian beton
ringan yaitu sebagai agregat halus. Sisa bakar batu bara sebagai pengganti pasir yang digunakan
dalam pembuatan beton harus memenuhi beberapa persyaratan, salah satunya adalah harus bersih
dan tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dari berat keringnya. Lumpur adalah bagian
dari pasir yang lolos ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci
terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan adukan beton. Syarat-syarat agregat halus harus
sesuai dengan standar ASTM C-117 dan PBI NI 1971 pasal 3.3 ayat 3.
Kadar lumpur pasir dihitung dengan rumus sebagai berikut :
G0 −G1
= ×100 %
Kadar Lumpur G1

dengan :
11
G0 = berat pasir awal (100 gram)
G1 = berat pasir akhir (gram)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan ini kita bisa simpulkan agregat adalah bahan pengisi yang digunakan dalam campuran beton,
Agregat dibagi menjadi dua jenis, yaitu agregat kasar dan agregat halus. Agregat halus memiliki
ukuran kurang dari 4.80 mm, sedangkan agregat kasar memiliki ukuran lebih dari 4.80 mm. Ada
beberapa jenis agergat halus yang pertama agregat yang berasal dari alam dan agregat buatan. Serta
penggolongan Agregat halus yang bermacam-macam ukuran. Dan cara pengujian Agregat Halus agar
mengetahui ukuran butiran , kehalusan, kandungan air, kualitas saat pembuatan beton.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://alat-test.com/blog/kegunaan-pasir-beton-dan-keunggulan/
https://asiacon.co.id/blog/jenis-fungsi-pasir-adalah
https://g.co/kgs/BWzLLy
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
https://kumparan.com/kabar-harian/pasir-pengertian-jenis-jenis-dan-sumbernya-1x9CBTB7EjI
https://stellamariscollege.org/pasir-silika/
https://www.nationalgeographic.com/
https://www.rumah.com/panduan-properti/pasir-pasang-29516
https://www.situstekniksipil.com/2017/10/tekban-macam-dan-jenis-jenis-pasir.html
https://www.usgs.gov/

13

Anda mungkin juga menyukai