Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas rahmat
dan karunia-Nya lah laporan ini dapat tersusun dengan baik. Tak lupa pula shalawat serta salam
kita haturkan kepada Nabi kita Muhammad Saw. Semoga kita tetap menjadi pengikutnya hingga
akhir zaman. Aamiin. Laporan ini dibuat serapi mungkin dengan tujuan memberikan
pengetahuan dan pemahaman mengenai proses pembuatan batako. Mulai dari persiapan alat dan
bahan, sampai pada proses pembuatannya.
Harapan penulis setelah pembuatan laporan ini adalah generasi penerus dapat
menjadikan laporan ini sebagai sumber referensi yang mana dapat digunakan sebagai acuan
dalam pembuatan laporan sehingga penyusun materi akan terhidar dari berbagai kesalahan yang
bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Indralaya, 14 September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4
1. 1 LATAR BELAKANG ..................................................................... 4
1. 2 TUJUAN .......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5
2.1 Definisi Dan Penggolongan Batako .................................................. 5
2.2 Alat Dan Bahan Pembuatan Batako .................................................. 7
2.3 Proses Pembuatan Batako ............................................................... 12
2.4 Kriteria Batako Yang Baik .............................................................. 13
2.5 Faktor Penaruh Mutu Batako .......................................................... 13
2.6 Keuntungan Dan Kerugian Batako ................................................. 14
BAB III PENUTUP .................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 15
3.2 Saran ................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batako merupakan bahan/material bangunan yang paling banyak digunakan khususnya di
Indonesia. Sebenarnya batako termasuk dalam jenis beton. Hanya saja masyarakat Indonesia
lebih familiar dengan sebutan batako. Pengunaan beton sebagai material bangunan saat ini sudah
sangat umum dan telah dibuktikan oleh waktu sebagai bahan dinding yang tahan gempa. Beton
dapat diproduksi dengan tangan dan mesin. Penggunaan khusus beton ditentukan oleh ukuran
dan mutunya. Salah satu jenis beton yang cukup familiar dikalangan masyarakat adalah batako.
Batako adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan.
Batako yang dihasilkan oleh industri kecil pada umumnya adalah batako padat. Batako tersebut
dilihat secara langsung menunjukkan kualitas yang cukup baik dengan permukaan yang mulus.
Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton padat.
Jika dibandingkan dengan batu bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, beratnya
hanya 1/3 dari batu bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan
cukup kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang
dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara. Semakin banyak
produksi beton semakin ramah lingkungan dari pada produksi bata tanah liat karena tidak harus
dibakar.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui definisi dan penggolongan batako secara umum.
b. Mengetahui alat dan bahan pembuatan batako.
c. Mengetahui proses pembuatan batako.
d. Mengetahui kriteria batako yan baik.
e. Mengetahui faktor pengaruh mutu batako.
f. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian dalam Pembuatan Batako.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Batako Semen/Press.
Batako press dibuat dari campuran semen dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat secara
manual (menggunakan tangan) dan ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaanya dapat
dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Umumnya memliki panjang 36-40 cm dan tinggi
18-20 cm. terdapat lubang di bagian sisinnya untuk pengikat ketika di pasang. lubang tersebut
jumlahnya tiga atau dua.
3. Bata Ringan/Hebel.
Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir kuarsa, kapur, semen dan bahan lain yang dikategorikan
sebagai bahan-bahan untuk beton ringan.
Batako diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu batako normal dan batako ringan.
Batako normal tergolong batako yang memiliki densitas sekitar 2200-2400 kg/m3 dan
kekuatannya tergantung komposisi campuran beton (mix design). Sedangkan untuk beton ringan
adalah suatu batako yang memiliki densitas < 1800 kg/m3, begitu juga kekuatannya biasanya
disesuaikan pada penggunaan dan pencampuran bahan bakunya (mix design). Jenis batako
ringan ada dua golongan yaotu : batako ringan berpori (aerated concrete) dan batako ringan non
aerated. (Wisnu wijanarko. 2008)
Batako ringan berpori adalah beton yang dibuat sehingga strukturnya banyak terdapat pori-
pori, beton semacam ini diproduksi dengan bahan batu dari campuran semen, pasir, gypsum,
CaCO3 dan katalis aluminium. Dengan adanya katalis Al selama menjadi reaksi hidradasi semen
akan menimbulkan panas sehingga timbul gelembung-gelembung yang menghasilkan gas yang
menghasilkan pori-pori yang membuat batako semakin ringan. Berbeda dengan batako non
aerated, pada beton ini akan menjadi ringan dalam pembuatannya ditambahkan agregat ringan.
Banyak kemungkinan agregat ringan yang digunakan antara lain batu apung (pumice), perlit,
serat sintesis, slag baja dan lain-lain. Pembuatan batako ringan berpori tentunya jauh lebih mahal
karena menggunakan bahan-bahan kimia tambahan dan mekanisme pengontrolan reaksi cukup
sulit.
2. Pasir
3. Air
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan,
harus berupa air bersih dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan kualitas
batako. Menurut PBI 1971 persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran bahan
bangunan adalah sebagai berikut:
1. Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-
garam, bahan-bahan organik atau bahan lain yang dapat merusak dari pada beton.
2. Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke Laboratorium Penyelidikan Bahan
untuk mendapatkan pengujian sebagaimana yang dipersyaratkan.
3. Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran berat dan harus
dilakukan setepat-tepatnya.
4. Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik adalah air bersih yang
memenuhi syarat air minum. Jika dipergunakan air yang tidak baik maka kekuatan beton akan
berkurang. Air yang digunakan dalam proses pembuatan beton jika terlalu sedikit maka akan
menyebabkan beton akan sulit dikerjakan, tetapi jika air yang digunakan terlalu banyak maka
kekuatan beton akan berkurang dan terjadi penyusutan setelah beton mengeras. (Wijanarko, W.
2008)
NAMA
NO GAMBAR FUNGSI
ALAT
Mencetak
Cetakan
1. batako sesuai
Batako
kebutuhan
Memisahkan
Ayakan pasir
2.
Pasir berdasarkan
ukurannya
Mencampurkan
Kotak
3. bahan-bahan
Adukan
batako
Memindahkan
Sendok
4. bahan ke
Semen
cetakan
Memindahkan
5. Sekop bahan dalam
jumlah banyak
Mencampurkan
6. Cangkul
bahan
Menampung
7. Ember
air
8. Plastik Melembabkan
batako yang
sudah jadi
2.3 Proses Pembuatan Batako
1. Tahap Persiapan
Siapkan perkakas, peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama dengan ayakan pasir 1 cm2
untuk memisahkan batu-batu yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil untuk
mendapatkan pasir halus. Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan lumpur.
2. Tahap Pencampuran/Pengadukan
a. Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak adukan.
b. Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna
keduanya tercampur.
c. Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di tengah.
d. Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang merata.
e. Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil dan
aduk hingga setiap kerikil terlapisi secara merata.
f. Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika bola
tersebut tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.
g. Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian pasir
sungai yang bersih + 3 bagian kerikil + Air secukupnya.
2. Kerugian Pengunaan Batako
Selain memiliki keuntungan, penggunaan batako juga menimbulkan keruian diantaranya :
a. Karena proses pengerasannya membutuhkan waktu yang cukup lama ( 3 minggu), maka butuh
waktu yang lama untuk membuatnya sebelum memakainya.
b. Bila diinginkan lebih cepat mengeras perlu ditambah dengan semen, sehingga menambah biaya
pembuatan.
c. Mengingat ukurannya cukup besar, dan proses pengarasannya cukup lama mengakibatkan pada
saat pengangkutan banyak terjadi batako pecah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Batako dapat digunakan sebagai alternatif pengganti batu bata.
2. Proses pembuatan batako dapat dilakukan dengan dua cara, yakni manual dan bantuan mesin.
3. kriteria batako yang baik ditandai pada permukaannya yang rata dan saling tegak lurus serta
mempunyai kuat tekan yang tinggi.
4. Faktor yang memperngaruhi mutu batako diantaranya adalah air semen, umur batako, kepadatan
batako, bentuk dan struktur batuan serta ukuran agreat.
5. Penggunaan batako lebih menguntungkan dibandingkan penggunaan batu bata.
3.2 Saran
Sebaiknya praktikan dan asisten lebih memperhatikan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)
pada proses pembuatan batako. Hal ini bertujuan untuk menghindari terkontaminasinya fisik
dengan bahan kimia berbahaya, khususnya pada saluran pernafasan dan kulit.