Anda di halaman 1dari 52

MAKALAH

PERKEMBANGAN BAHAN BANGUNAN ARSITEKTUR DI


INDONESIA

DISUSUN OLEH;

SUPRIYANTO H RAHMAN

07262111060

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE 2022

i
KATA PENGANTAR

Dunia pembangunan menjadi peran penting dalam perkembangan dunia. Selain teknologi
dunia pembangunan juga mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu.
Perkembangan pembangunan infrastruktur didunia yang dulunya hanya menggunakan bahan
bahan traditional untuk membangun suatu infrastruktur sekarang telah mengalami
perkembangan yang sangat drastis. Bermunculan berbagai jenis jenis bahan bangunan baru
menjadikan dunia pembangunan menjadi berfariasi. Perkembangan jenis bahan bangunan
ini tak lepas dari berbagai factor yaitu salah satunya adalah perubahan kondisi bumi sebagai
tempat berdirinya suatu bangunan, perubahan iklim yang tidak pasti dsb. Sehingga dilakukan
pengembangan berbagai bahan bahan yang digunakan untuk membangun suatu bangunan.
Siring dengan perkembangan ersebut ternyata didalam masyarakat sendiri belum banyak
yang mengetahui perkembangan tersebut, sehingga kebanyakan dari masyarakat cenderung
menggunakan bahan yang sudah mereka kenal sebelumnya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas saya, mata kuliah “bahan bangunan” pada
semester 3. tahun ajaran 2022 Universitas Khairun Ternate.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Sherli Asriyani, dosen mata kuliah bahan
bangunan yang telah memberikan arahan dan bimbingan pata mata kuliah tersebut.

Dalam makalah ini saya menggunakan judul perkembangan bahan bangunan arsitektur di
Indonesia dan saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih kurang
sempurna, untuk itu saya mohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1
BAB. 2 PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
2.1. BATAKO ................................................................................................................ 2
2.2. BAJA................................................................................................................... 6
2.3. BETON ................................................................................................................. 16
2.4. KAYU ............................................................................................................... 23
2.5. GENTENG ........................................................................................................ 30
2.6. SEMEN ............................................................................................................. 39
2.7. BATU BATA .................................................................................................... 45
2.8. BATU KALI ...................................................................................................... 47
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................... 49
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................. 49
3.2. SARAN DAN KRITIK ...................................................................................... 49

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bahan bangunan adalah hal pertama dan utama dalam sebuah pembangunan. Bahan
bangunan juga menjadi faktor utama dalam menentukan kualitas suatu bangunan
karena sebuah bangunan adalah diartikan sebagai sebuah kumpulan bahan bahan
dasar dari bangunan yang bersatu menjadi suatu kesatuan yang disebut sebagai
bangunan. Pembangunan menjadi suatu objek tertentu dalam kehidupan sehari hari,
karena hamper semua kehidupan dikelilingi oleh sebuah bangunan. Tuntutan
masyarakat perihal perkembangan pembangunan seperti desain, model, dan hal hal
lain mengenai pembangunan menjadikan maam macam bahan bangunan menjadi
berkembang.

1
BAB. 2 PEMBAHASAN

2.1. BATAKO
a. Bentuk
Segi empat padan/ berongga.

b. Jenis
Secara umum jenis jenis batako ada 2 macam. Yaitu batako putih dan batako press

Batako Putih
Batako Putih atau disebut juga dengan Batako Tras umumnya mempunyai ukuran
panjang 25 – 30 cm, tebal 8 – 10 cm, dan tinggi 14 – 18 cm. Batako putih terbuat
dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, kemudian
dibakar. Tras adalah jenis tanah berwarna putih/putih kecoklatan yang berasal dari
pelapukan batu-batu gunung. Batako putih ini sering terdapat di daerah yang
tanahnya mengandung banyak kapur, misalnya di daerah pantura Pulau Jawa.
Dalam 1 m2 bidang dinding diperlukan batako putih sebanyak 20-25 buah.
Batako Press
Batako Press biasanya mempunyai ukuran panjang 36 – 40 cm, tebal 8 – 10 cm,
dan tinggi 18 – 20 cm. Batako press terbuat dari campuran semen PC dan pasir

2
atau abu batu yang kemudian dipress, baik press secara manual (menggunakan
tangan), maupun press memakai mesin. Perbedaan antara batako press manual dan
batako press mesin dapat dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Umumnya
harga batako press mesin akan lebih tinggi dari pada batako press manual.

c. Ukuran
Ada yang 39x19x9cm, ada yang 40x20x10cm, tergantung bentuk batako.

d. Bahan yang digunakan:

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat batako adalah :

1. Semen
2. Air
3. Kerikil kasar
4. Pasir (ukuran halus sampai 5 mm)

e. Proses pembuatan

Peralatan yang diperlukan:

 Cetakan batako
 Ayakan pasir
 Kotak adukan
 Sendok semen
 Sekop
 Cangkul
 Ember dan ember penyiram
 Plastik (untuk menjaga kelembaban)

Cara membuat:

1. Siapkan perkakas,peralatan dan bahan.

3
2. Ayak pasir pertama dengan ayakan pasir 1 cm2 ntuk memisahkan batu-batu yang
besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil untuk mendapatkan pasir
halus. Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan lumpur.
3. Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak adukan
4. Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna
5. keduanya tercampur;
6. Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di tengah;
7. Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang
merata;
8. Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil
dan
9. aduk hingga setiap kerikil terlapisi secara merata;
10. Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika
11. bola tersebut tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.
12. Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian
pasir sungai.

f. Kekurangan dan Kelebihan

Kelebihan dinding batako putih:

1. Pemasangan batako putih relatif lebih cepat.


2. Harga batako putih relatif murah

Kekurangan dinding batako putih:

1. Batako putih lebih rapuh dan mudah pecah.


2. Batako putih menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
3. Dinding batako putih mudah retak.
4. Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, yaitu setiap bidang dinding
seluas 7,5 – 9 m

Kelebihan dinding batako pres:

4
1. Batako Press lebih kedap air sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
rembesan air.
2. Pemasangan batako press lebih cepat daripada dinding bata merah ataupun dinding
batako putih, karena ukuran material yang lebih besar.
3. Batako press membutuhkan rangka beton pengaku relatif lebih sedikit, yaitu antara
9 – 12 m2 luas bidang dinding
4. Ukuran material batako press lebih presisi dan seragam, hingga mengurangi
pemakaian spesi dan material plester serta aci.
5. Ketersediaan material batako press relatif terjamin, serta fluktuasi harga tidak terlalu
tinggi karena proses pembuatannya tidak terlalu dipengaruhi oleh musim.

Kekurangan dinding batako pres:

1. Harga batako press relatif lebih mahal dibanding batako tras.


2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
3. Dinding mudah berlubang sebab terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya,
sehingga menyulitkan untuk pemasangan perabot pada dinding.
4. Insulasi panas dan suara tidak sebaik dinding batu bata.

g. Penerapan dalam lapangan

Dinding batako dianggap lebih murah dibanding dinding batu bata merah
jika dinding tersebut tidak memakai plester dan aci. Ukuran batako lebih presisi
dibanding batu bata, hingga dinding batako polos menghasilkan dinding yang lebih
rapi secara visual jika dibandingkan dengan dinding pasangan batu bata polos (tanpa
plester dan aci). Tapi jika sama-sama diplester dan diaci, maka dinding batako
jatuhnya akan lebih mahal dibanding dinding bata, sebab bisa dipastikan, dinding
batu bata akan memerlukan material plesteran yang lebih banyak dibanding dinding
batako karena ukuran material batu bata yang kurang seragam.

Kontruksi dinding batako lebih ringan dibanding Kontruksi Dinding Batu


Bata Merah, ini menguntungkan untuk bangunan bertingkat banyak, sebab akan
mengurangi beban konstruksi. Bandingkan berat jenis batako yang sekitar 1.000
kg/m3, dibandingkan dengan berat jenis batu bata merah yang sebesar 2.000 kg/m3.
Namun batako mempunyai kuat tekan hanya 5,5 N/mm2 yang lebih kecil dibanding
5
batu merah kualitas baik yang dapat mempunyai kuat tekan sampai 25 N/mm2 (SII-
0021,1978). Namun batako mempunyai ketahanan terhadap api selama 4 jam, lebih
baik daripada bata merah yang mempunyai ketahanan terhadap api hanya selama 2
jam.

2.2. BAJA
Baja adalah bahan dasar vital untuk industri yang terbuat dari paduan logam yang
tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Baja telah
banyak digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan dalam berbagai bentuk dan
ukuran menyesuaikan kekuatan yang dibutuhkan.
a. bentuk profil baja antara lain:
 Profil siku.

baja siku-siku adalah bentuk struktur yang memiliki penampang sepert i


huruf L. Baja siku diident ifikasi dengan ukuran serta ketebalannya. Ukuran
panjang kakinya d i u k u r d a r i s i s i l u a r s i k u - s i k u . A p a b i l a s i k u - s i k u
m e m p u n ya i k a k i ya n g t id a k s a m a , maka ukuran kaki yang lebih panjang
ditempatkan pertama dalam pendimensiannya. San dimensi ketiga dari ukuran siku-siku
adalah ketebalan dari kaki yang mempunyai ketebalan sama. Baja siku-siku mungkin
digunakan dua atau empat siku-siku untuk membentuk komponen utama struktur.

 Profil WF
 Profil Pipa
 Profil Canal

Baja canal mempunyai kemiringan kurang lebih 17˚ pada permukaan bagian dalam dari
flens.

 Plat baja

Pelat baja adalah bentuk struktur yang mempunyai penampang segiempat rata. Pada
umumnya pelat mempunyai lebar lebih dari 21 cm/8 inci dan ketebalannya lebih dari
0,65cm / ¼ inci. Pelat biasanya digunakan sebagai penyambung Antara komponen
struktur atau bagian-bagian komponen yang dibangun menjadi komponen struktur.

6
Pelat dipotong dengan ukuran tertentu berkisar Antara 21 cm/8 inci sampai dengan 305
cm/120 inci atau lebih, dan berbagai ukuran ketebalan.

 Profil H beam
H beam adalah sebuah balok baja “Hot-rolled” dengan penampang berbentuk H,
yang terutama digunakan pada tiang, pancang dan struktur penahan, balok struktur
baja atau composite beton. H beam memiliki bentuk yang luas penampangnya
menyerupai seperti huruf H.
b. Jenis-jenis baja.

Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :

1. Baja Karbon (carbon steel)

Baja karbon dapat terdiri atas :

 Baja karbon rendah (low carbon steel)


Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin
Penggunaannya:
1. 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws,
nails.
2. 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings
 Baja karbon menengah (medium carbon steel )
 Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
 Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
1. 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
2. 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,
screwdrivers.
3. 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges
 Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong.
Penggunaan :

7
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise
jaws, knives, drills.tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning
hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters
2. Baja Paduan (Alloy steel)

Tujuan dilakukan paduan baja yaitu:

 Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
 Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
 Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
 Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
 Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
 Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
 High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1.Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,
manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam
tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat
mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila
dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
2.High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong
seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut
High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat
dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan
harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel
Jenis Lain baja :

Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:

 Baja tahan garam (acid-resisting steel)


 Baja tahan panas (heat resistant steel)

8
 Baja tanpa sisik (non scaling steel)
 Electric steel
 Magnetic steel
 Non magnetic steel
 Baja tahan pakai (wear resisting steel)
 Baja tahan karat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan


komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:

 Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)


 Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
 Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
 Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
 Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
c. Ukuran baja

1. Tabel Berat Besi Baja H Beam

No UKURAN (mm) PANJANG Weight


(M) (Kg)

1 L 100x100x6x8 12 206

2 L 125x125x5x7 12 222

3 L 125x125x6.5×9 12 286

4 L 150x150x7x10 12 378

5 L 175x175x7x11 12 482

6 L 200x200x8x12 12 599

7 L 250x250x9x14 12 869

8 L 300x300x10x15 12 1128

9 L 250x350x12x19 12 1644

9
10 L 400x400x13x21 12 2064

Cara membaca tabel berat besi baja H Beam diatas adalah:


Sebagai Contoh : L 100X100X6X8mm-12 M’ 206 kg 17.167
Arti dimensi besi H beam tersebut adalah :
Panjang 12 M
Tinggi 10 cm
Lebar 10 cm
Tebal Badan 6 mm
Tebal sayap 8 mm
Mempunyai berat total 206 kg
Sedangkan berat per M : 206 / 12 = 17.167
2. Tabel Berat Besi Baja WF ( Wide Flange )

NO UKURAN (mm) PANJANG Weight


(M) (Kg)

1 WF 100X50X5 X7 12 112

2 WF 125X60X6 X8 12 158

3 WF 12 253
148X100X6X9

4 WF 150X75X5X7 12 168

5 WF 175X90X5X8 12 217

6 WF 12 218
198X99X4,5X7

7 WF 12 143
200X100X3,2X4,5

8 WF 12 256
200X100X5,5X8

10
9 WF 12 308
248X124X5X8

10 WF 12 355
250X125X6X9

11 WF 12 384
298X149X6X8

12 WF 12 440
300X150X6,5X9

13 WF 12 497
346X174X6X9

14 WF 12 595
350X175X7X11

15 WF 12 680
396X199X7X11

16 WF 400X200X8 12 792
X13

17 WF 12 794
446X199X8X12

18 WF 12 912
450X200X9X14

19 WF 12 1075
500X200X10X16

20 WF 12 1812
588X300X10X16

21 WF 12 1272
600X200X11X17

11
22 WF 12 2220
700X300X13X24

23 WF 12 2520
800X300X14X26

Cara membaca tabel berat besi baja WF ( Wide Flange) diatas adalah :
Sebagai Contoh : WF 100x50x5x7mm-12 M’ 112 kg 9.333
Artinya dimensi besi WF tersebut adalah :
Panjang 12 m
Tinggi 10 cm
Lebar 5 cm
Tebal badan 5 mm
Tebal sayap 7 mm
Mempunyai berat total 112 kg
Sedangkan berat per M : 112/12 = 9.333 kg

3. Tabel Berat Besi Baja kanal C/ CNP

No UKURAN (mm) PANJANG Weight


(M) (Kg)

1 L 6 9.76
60X30X10X1,6

2 L 6 12.4
75X35X15X1,6

3 L 75 6 13.9
X45X15X1,6

4 L 6 19.5
75X45X15X2,3

5 L 6 17.5
100X50X20X1,6

12
6 L 6 24.4
100X50X20X2,3

7 L 6 33
100X50X20X3,2

8 L 6 27.1
125X50X20X2,3

9 L 6 36.8
125X50X20X3,2

10 L 6 29.8
150X50X20X2,3

11 L 6 40.6
150X50X20X3,2

12 L 6 33
150X65X20X2,3

13 L 6 45.1
150X65X20X3,2

14 L 6 55.6
200X75X20X3,2

Cara membaca tabel berat besi baja canal C diatas adalah :


Sebagai Contoh : L 60x30x10x1.6 mm-6 M’ 9.76 kg 1.627
Artinya dimensi besi Canal C tersebut adalah :
Panjang 6 m
Tinggi 6 cm
Lebar 3 cm
Bibir 1 cm
Tebal badan 1.6 cm
Mempunyai berat total adalah 9.76 kg
Sedangkan berat per M : 206/6 = 1.627 kg

d. Bahan yang digunakan dalam pembuatan baja

13
baja adalah produk yang melalui suatu proses terlebih dahulu, maka ada material
yang harus menjadi bahan baku dalam pembuatannya. Bahan baku untuk
pembuatan baja ini adalah bijih besi. secara umum, ada 3 jenis bijih besi yang
umum digunakan, yaitu:

 Bijih Besi Primer

Umumnya berupa bijih hematite (Fe2O3) atau magnetite (Fe3O4) atau campuran
diantara keduanya.kandungan Fe nya bervariasi (tinggi dan rendah). Jenis bijih
besi primer ini merupakan bahan baku utama untuk memproduksi besi dunia..

 Bijih Besi Laterit

Jenis batuan ini berupa goethite dan limonite. Kadar Fe sekitar 40-58% karena
mengandung air krital..

 Pasir Besi

Jenis batuannya adalah Titanomagnetite dan bersifat magnet kuat. Kandungan Fe


sekitar 59%. Pengolahan bijih sampai menjadi besi baja secara komersial sudah
dilakukan di New Zealand dan China.

. proses pembuatan baja dapat dilakukan dengan Proses pembuatan baja dapat
dilakukan dengan cara :

e. Proses pembuatan baja

PROSES KONVERTOR
terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap
kesamping.
Sistem kerja
 Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
 Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)
 Kembali ditegakkan.
 Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
 Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.

14
 proses Bassemer (asam)
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam
atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak
ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3
 proses Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [
kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi
kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %.
Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk
mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)

PROSES SIEMENS MARTIN


menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah:
1. memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
2. sebagai Fundamen/ landasan dapur
3. menghemat pemakaian tempat
PROSES BASIC OXYGEN FURNACE
 logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
 Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan
kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400
kN/m2.
 ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
 Biaya operasi murah

PROSES DAPUR LISTRIK


temperatur tinggi dengan menggunakan busur cahaya electrode dan induksi
listrik.

PROSES DAPURKOPEL
mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
 pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.

15
 Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
 kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai
700 – 800 mm dari dasar tungku.
 besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.

PROSES DAPUR CAWAN


 Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar
dalam cawan,
 kemudian dapur ditutup rapat.
 Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan
muatan dalam cawan akan mencair.
 Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan
f. Keuntungan dan kerugian pengunaan baja
1. Keuntungan
 baja memiliki kekuatan yang sangat besar sebagai pondasi sebuah bangunan
 tidak mudah rapuh
 bangunan menjadi tahan lama
 tidak mudah brkarat
2. Kerugian
 Harganya relative mahal
 Sulit mencari bahannya atau bahan dasar pembuat baja
 Baja relative berat sehingga sulit dalam penggunaan dilapangan
g. Penerapan dalam lapangan
Dalam lapangan penerapan baja adalah sebagai pondasi yang diletakkan didalam
campuran semen atau pondasi beton dan sebagainya. Biasanya baja digunakan
sebagai rangka jembatan, pondasi pilar pilar gedung dsb.

2.3. BETON
A. Bentuk - bentuk beton

16
Bentuk 1:

Beton dengan tampang seperti ini biasanya banyak digunakan sebagai Pilar
Jembatan..

Bentuk 2: kotak dengan lubang di tengah

Beton dengan tipe seperti ini biasanya juga digunakan sebagai pilar jembatan.

Bentuk 3: balok

Beton dengan tampang balok biasa digunakan pada bangunan yang ada di dunia.
Contohnya bagian kolom, pelat, dan balok. Berikut ditampilkan gambarnya

17
Bentuk 4: beton dengan rongga di tengahnya

Beton dengan tampang seperti ini biasanya dikombinasikan dengan baja prategang.
Bisa digunakan sebagai jalan pada jembatan, balok prategang, dinding tahan gempa
(modifikasi dari dinding batu bata) dll. Berikut gambar yang dapat anda amati.

B. Jenis-jenis beton

1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah pada beton ini
digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini digunakan pada pembuatan
bendungan, pangkal jembatan,dan sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai
20 cm,namun proporsi agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak
lebih dari 20 persen dari agregat seluruhnya.

2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat kasarnya
18
diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang diberi
bahan tambah yang mampu membentuk gelembung udara waktu pengadukanbeton
berlangsung.beton semacam ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya
lebih rendah daripada beton biasa.
3. Beton non pasir
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil saja.karena
tanpa pasir maka rongga rongga kerikil tidak terisi. Sehingga beton berongga dan
berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa. Selain itu Karena tanpa pasir
maka tidak dibutuhkan pasta2 untuk menyelimuti butir2 pasir sehingga kebtuhan
semen relative lebih sedikit.
4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan saja yang
bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk mengencerkan
adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan sebagaimana beton
biasa,namun setelah beton tercetak padat kemudian air sisa reaksi disedot dengan
cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan demikian air yang tertinggal hanya air
yang digunakan untuk reaksi dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat
kuat.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan gaya tekan,
batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik untuk membantu
beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton
bertulang.
6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah batangnya baja
yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu . batang baja ini tetap
mempunyai tegangan sampai beton yang dituang mengeras.bagian balok beton ini
walaupun menahan lenturan tidak akan terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di tempat
lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih baik.selain
itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat terbatas.sehingga sulit menyediakan
tempat percetakanperawatan betonnya.

19
8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume dan
permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi besar,pilar,
bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.

9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen suatu
tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.
10. Beton serat
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat.
Serat berupa batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat asbatos,tumbuh2an ,
serat plastic, kawat baja.
11. Lain-Lain
Beton mutu tinggi,polimer beton,beton modifikasi blok,polimer impregnated
concrete,beton kinerja tinggi, dll.

C. Ukuran beton

Ukuran beton berfariatif sesuai dengan yang kita inginkan dan menyesuaikan cetakan
yang kita buat

D. Bahan-bahan yang di gunakan

1. Semen (cement=C): jika kadar semen di naikan, maka kekuatan dan durabilitas
beton juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk pasta yang
akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampi yang paling halus.
Semen berfungsi sebagai bahan “pengikat”

2. Air (water=W): penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air
cukup di gunakan untuk melarutkan semen secukupnya. Air di sini berfungsi sebagai
“pereaksi”, yaitu menciptakan reaksi bagi semen agar bisa menjadi pasta dan
mengikat agregat yang ada

3. Agregat halus (pasir): jika agregat halus terlalu banyak maka mutu beton yang di
hasilkan juga cenderung lebih kecil. Pasir ini berfungsi sebagai bahan “pengisi”

4. Agregat kasar (kerikil atau split): jika agregat kasar terlalu banyak. Maka kondisi
beton bisa menjadi berongga, karna pasir tidak cukup folumenya untuk mengisi

20
rongga di celah masing masing kerikil atau split tersebut. Kondisi ini jelas-jelas
membuat mutu beton menurun

E. Proses pembuatan beton

Pembuatan beton dilakukan didalam ruangan yang terlindung dari panas matahari
secara langsung. Pengadukannya menggunakan mesin pengaduk (mixer), bertenaga
listrik. Bahan-bahan dimasukkan kedalam mesin pengaduk agregat halus dan semen
Putih secara bersamaan, dan diaduk selama 5 menit dengan tujuan agar terjadi
agregat tercampur secara homogeny dan merata.
Kemudian ditambahkan silica fume yang berbentuk slurry, dan diaduk selama 5
menit. Setelah seluruh bahan-bahan kering tercampur secara homogeny, mulai
menambahkan secara bertahap agregat kasar berturut-turut air yang telah dicampur
dengan superplasticizer dimasukkan kemudian diaduk selama 15 menit.
Setelah menjadi campuran beton, adukan tersebut dituang ke wadah yang kemudian
di masukkan kedalam cetakan silinder, tiap pemasukan 10 cm ditumbuk dengan besi
penumbuk selama 25 kali secara merata hal tersebut dilakukan sampai cetakan benda
uji terisi penuh, pengecoran benda uji tersebut dilakukan pada meja penggetar
(vibrator).
F. Keuntungan dan kerugian

Keuntungan beton antara lain adalah :

1. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal,
kecuali semen Portland. Hanya untuk daerah tertentu yang sulit mendapatkan pasir
atau kerikil mungkin harga beton agak mahal.
2. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat
tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan. Bila dibuat
dengan cara yang baik, kuat tekannya dapat sama dengan batuan alami.

3. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan
ukuran seberapapun tergantung keinginan. Cetakan dapat pula dipakai ulang
beberapa kali sehingga secara ekonomis menjadi murah.
4. Kuat tekannya yang tinggi mengakibatkan pasangan yang kokoh jika
dikombinasikan dengan baja tulangan (yang kuat tariknya tinggi), dapat dikatakan

21
mampu dibuat untuk struktur berat. Beton dan baja boleh dikatakan mempunyai
koefisien muai yang hampir sama. Saat ini beton banyak dipakai untuk fondasi,
dinding, jalan raya, landasan udara, gedung, penampung air, pelabuahan, bendungan,
jembatan, dan sebagainya.
5. Beton segar dapat disemprotkan dipermukaan beton lama yang retak maupun
diisikan kedalam retkan beton dalam proses perbaikan.
6. Beton segar dapat dipompakan sehingga memungkinkan untuk dituang pada tempat-
tempat yang posisinya sulit.
7. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya perawatan termasuk
rendah.

Kerugian beton antara lain :

1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehinga mudah retak. Oleh karena itu perlu
diberi baja tulangan, atau tulangan kasa (meshes).
2. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika
basah,sehingga dilatasi (contraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang
dan lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
3. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sehingga perlu
dibuat dilatasi (expantion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat
perubahan suhu.
4. Beton sulit untuk dapat kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki
air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton.
5. Beton bersifat getas (tidak daktail), sehingga harus dihitung dan di detail secara
seksama agar setelah dikompositkan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail

G. Penerapan dalam lapangan

Penggunaan beton pada umumnya di lengkapi dengan besi tulangan, sehingga beton
yang memiliki kuat tekan yang baik di lengkapi dengan besi tulangan yang memiliki
kuat tarik yang baik. Beton bertulang hampir dapat di jumpai pada semua elemen
struktur bangunan, dari pondasi, tie beam/sloof, kolom, balok, dan plat lantai.
Penggunaan beton bertulang juga banyak di gunakan untuk pekerjaan infrastruktu
seperti jalan beton, jembatan, bendungan dan lain-lain

22
2.4. KAYU
a. Bentuk
Persegi panjang, pipih, balok, tergantung kebutuhan.

b. Jenis

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.
Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan
utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan
Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya
karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang
memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan
curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah
kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil
pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak
tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua
kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.
Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu
yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan
kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing
yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut

23
diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan
kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif
pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu
merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki
tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan
terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya
highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua.
Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan
hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.
Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.

Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang
tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai
sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi
dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai

24
itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti
atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering
menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor
flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau
Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut
yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal
lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat
kemerahan.

kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih

terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper
memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan
membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang
ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar,
sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak
ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal
menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.

25
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan
kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus
ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk
jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis
pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu
kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon
kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia.
Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi.
Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah
muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu
meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di
luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon
meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan

26
Botanical Name: Hevea brasiliensis
Family Name: Euphorbiaceae
Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya
tumbuh di daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan
penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura dan
negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk tanah Jawa.
Warna Kayu
Kayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau
dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan.
Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa
dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood.

Densitas
Kayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan densitas antara
435-625 kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%.
Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat
digunakan sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi

Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu,

27
Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil
umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang
berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan.
Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.

Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta
bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu
hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan
Kalimantan.
Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian,
tabulin dantelian.
Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan
diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu
Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.
Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap
(atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api
dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin
termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.

Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan

28
seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu
bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti
mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650
kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah,
kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini
mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai
bahan konstruksi maupun bahan meibel-furnitur.

c. Ukuran
Ukuran kayu rakyat dalam bentuk kayu gergajian bervariasi untuk setiap jenis
kayu tertentu seperti kayu mahoni yang biasanya dipakai sebagai bahan mebel, kayu
buah sebagai bahan kayu pertukangan dan konstruksi. Hal ini mungkin ini
disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai pemanfaatan kayu rakyat yang
sesuai dengan tujuan pemakaian atau jenis peralatan yang dimiliki atau dipakai
sangat sederhana.
Kayu yang digergaji yang umumnya berasal dari hutan rakyat, berdiameter kecil
dengan mutu batang yang kurang bagus (bengkok dan porsi gubalnya tinggi).

d. Bahan yang digunakan


Pohon penghasil kayu.
e. Proses pembuatan
Memilah pohon sesuai kebutuhan, menggergaji kayu dengan ukuran yang
diinginkan.
f. Keuntungan dan kerugian
Kayu memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Mudah didapatkan di toko-toko material.
2. Banyak dikuasai oleh tukang lokal.
3. Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.

Berikut kekurangan dari kayu:


1. Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.
2. Dapat mengembang dan menyusup.
3. Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu
di pasaran adalah 4 meter.
29
Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin berkurangnya stok kayu
dari alam.

2.5. GENTENG
A. Bentuk
1. Genteng keramik
Bentuk Genteng keramik adalah umumnya sama dengan bentuk genteng tanah
liat / genteng kodok yaitu memiliki lengkungan tengah dan pengait dibawahnya.
2. Genteng Beton
Bentuknya ada yang bergelombang dan ada juga yang datar
3. Genteng Metal
Bentuk bentuk genteng metal adalah seperti genteng tanah liat tetapi tergabung
menjadi antara 9 genteng menjadi satu jenis genteng ini, macam macam
bentuknya yaitu : Clasic, Prima, Royal, Elite, Stone
4. Geteng aspal
Terdapat 2 bentuk model yaitu model datar yang terbaut pada triplek dan bentuk
bergelombang yang bibaut pada rangka atap
5. Genteng Policarbonat
Polycarbonate ada dua jenis yaitu polycarbonate rata dengan ronga dan
polycarbonate bergelombang tanpa rongga
6. Genteng Sirap
Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan
dari belahan kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman
7. Genteng Asbes
Bentuk Genteng Asbes adalah bergelombang
8. Geneng Tanah Liat / Genteng Kodok
Bentuk genteng ini ada 2 jenis yaitu bentun plenkung dan wuwun.
B. Ukuran

Jenis genteng Ukuran


Genteng keramik Dimensi 31×32 cm
Genteng beton Dimensi 30cm × 15 cm
Genteng metal Dimensi 90cm × 30 cm
Genteng aspal Menyesuaikan (bervariasi)

30
Genteng policarbonat Menyesuaikan (bervariasi)
Genteng sirap (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (satuan
cm)
Genteng asbes Menyesuaikan
Genteng tanah liat/ 30 cm x 25 cm (menyesuaikan jenis)
genteng kodok

C. Jenis
Jenis – jenis Genteng adalah sebagai berikut :
1. Genteng keramik

2. Genteng Beton

3. Genteng Metal

4. Genteng aspal

5. Genteng Policarbonat

31
6. Genteng Sirap

7. Asbes (Fiber Semen)

8. Genteng tanah liat/Genteng Kodok,


a. Genteng Jenis Palentong

b. Genteng Jenis Gambe

c. Genteng Jenis Morando

32
d. Nok / Wuwung

e. Alto

f. Napoli

g. Maridional

h. Merci

i. Piatto

33
j. Fidesienne

D. Bahan yang digunakan

Jenis Genteng Bahan yang digunakan


Genteng keramik Keramik
Genteng beton Campuran pasir, semen, kerikil dan
bahan aditif
Genteng metal Pelat baja galvanis, yaitu bahan baja
yang dilapisi metal zincalume.

Genteng aspal Bubuk kertas, serat organik, resin serta


aspal
Genteng policarbonat Material plastik
Genteng sirap Kayu ulin
Genteng asbes Enam mineral silikat alam
Genteng tanah liat/ genteng kodok Tanah liat

E. Proses pembuatan
Proses pembuatan semua jenis genteng hamper mirip yaitu : pengambilan atau
penggalian tanah liat dan juga tanah lenget sebagai pengerat campuran, setelah
itu dicampur secara manual dengan menggunakan cagkul dsb, setelah itu
didiamkan selama sekitar 1 malam untuk menjadikan campuran tanah liat dan
tanah lengket menjadi bagus. Setelah didiamkan satu malam, selanjutnya yaitu

34
menggunakan mesin penggiling. Setelah bahan tanah sudah jadi dilakukan
penyetakan atau press made, dan setelah itu dilakukan proses penjemuran sampai
kering, biasanya ditandai dengan berubahnya warna genteng menjadi putih.
Setelah genteng kering dilakukan pembakaran didalam sebuah tungku besar
dengan derajat panas tertentu dan jadilah genteng. Untuk jenis genteng tertentu
seperi genteng metal, genteng sirap dan asbes serta policarbonat proses
pembuatan sedikit berbeda karena bahan yang digunakan juga berbeda.
F. Keuntungan dan Kerugian

Jenis genteng Keunggulan dan kerugian


Genteng keramik Keunggulan :
a. Lebih tahan lama
b. Kuat menahan beban manusia jika diinjak pada
saat pemasangan atau mengganti genteng.
c. Warnanya tahan lama karena diproses pada saat
pembakaran keramik dan tidak perlu pengecatan
ulang.
d. Cocok digunakan untuk daerah tropis yang sering
mengalami pergantian cuaca antara hujan dan
panas yang dapat menyebabkan warna cepat
memudar.
e. Cocok untuk rumah dengan gaya apa pun, cukup
dengan memilih warna yang sesuai dengan warna
tembok sehingga tercipta komposisi yang tepat.

Kekurangannya adalah :
a. Diperlukan ketelitian ketika memasang agar
didapatkan kerapatan yang baik sehingga tidak
terjadi kebocoran di dalam rumah.
b. Kemiringan atap minimum 30 derajat agar air
hujan dapat mengalir sempurna dan genteng tidak
terlepas ketika diterpa angin. Jika dipasang pada

35
sudut kemiringan 45-60 derajat, perlu bantuan
baut ketika memasang agar genteng tidak terlepas
dan lebih kuat.

Genteng beton Kelebihan genteng beton :


a. Kuat dan tahan lama
b. Daya tahan terhadap tekanan tinggi sehingga
tidak mudah goyah oleh terpaan angin.

Kekurangannya :
a. Memiliki tekstur kasar.
b. Mudah timbul lumut pada permukaannya.
c. Berat sehingga menimbulkan beban yang
tinggi pada rangka atap.

Genteng metal Kelebihannya :


a. Mudah dan cepat dipasang sehingga lebih
efisien dibandingkan pemasangan genteng biasa.
b. Hemat material karena memiliki bentang yang
lebih lebar.
c. Dilapisi bahan antikarat.
d. Menggunakan bahan anti pecah sehingga
tidak perlu kuatir bocor.
e. Adanya teknologi baru yang membuat genteng
metal tidak menimbulkan panas serta tidak
mudah terbakar.
f. Terdapat lapisan anti lumut sehingga tidak
diperlukan pengecatan ulang.

Kekurangannya :
a. Bunyi berisik saat hujan
b. Pemasangan yang tidak rapi akan mengurangi
keindahannya

36
Genteng aspal Kelebihan-kelebihan genteng :
a. Berat yang ringan 10,5kg per meter persegi.
b. Bisa mengikuti berbagai macam bentuk atap
dengan kemiringan bervariasi dari 22,5 hingga
90 derajat.
c. Mudah dan praktis pemasangannya karena
pada aksesorisnya tidak menggunakan semen
sehingga tidak akan terjadi retak rambut yang
bisa menimbulkan kebocoran atau rembesan.
d. Tahan api dan terpaan angin.
e. Dilindungi lapisan anti jamur dan anti pudar.

Kekurangannya :
a. Harga relatif mahal.

Genteng Kelebihan dari polycarbonate adalah :


policarbonat a. Dapat meredam radiasi matahari
b. Dicetak dalam bentuk lembaran,sehingga mudah
c. bila dipakai di luasan yang besar.
d. Cepat dalam pemasangan
e. Mudah di dapat di pasaran
f. Kedap air
g. Bebas rayap

Kekurangan dari Polycarbonate adalah :


a. Harganya mahal
b. polycarbonate berongga rentan terhadap jamur
dan sulit dibersihkan

Genteng sirap Kelebihan dari atap sirap :


a. bahannya cukup ringan
b. bersifat isolisasi terhadap panas

37
Kekurangan menggunakan atap sirap :
a. pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang
akan digunakan akan bertambah
b. bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di
pasang akan membilut dan berubah bentuk
menjadi cekung.

Genteng asbes Kelebihan :


Atap jenis lembaran ini umumnya masih dijual di pasaran
dan banyak yang menggunakannya dengan berbagai
pertimbangan antara lain karena lebih murah dibandingkan
genting,pemasangan relatif lebih mudah, dan tidak
membutuhkan banyak kayu reng tidak mudah bocor dan
ruangan menjadi sejuk karena sifat asbes yang tidak
menyerap panas.

Kekurangan :
Penggunaan asbes sebagai atap rumah menurut para ahli
kesehatan sebetulnya kurang baik karena dapat
menyebabkan penyakit.Hal ini terjadi karena serat asbes
dalam bentuk partikel mudah lepas dan beterbangan,
sehingga bila terhirup penghuninya akan dapat
menyebabkan penyakit kanker paru-paru.

Genteng tanah liat/ Kelebihan dari genteng tanah liat adalah harganya
genteng kodok relatif murah, mempunyai beban yang ringan
shingga meminimalisir beban atap, dan memiliki
kuat tekan sehingga dapat diinjak. Sedangkan
kelemahan dari genteng ini adalah diperlukan
ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga
tidak terjadi kebocoran di dalam rumah, akan
mudah berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi
cat atau glasur, dan menggunakan pola

38
pemasangan zig zag dengan sistem sambungan
inlock.

G. Penerapan dalam lapangan


Penerapan semua jenis genteng ini adalah sebagai bahan bangunan untuk bagian
atap

2.6. SEMEN
semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu,bata,batako , maupun bahan
bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa
Latin), yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan".

A. Bentuk
Semen memiliki bentuk butiran butiran bubuk halus bewarna putih da nada pula
yan berwarna abu – abu pucat. Semen memiliki tekstur agak lembut dan berbau
pekat, dan bersifat mengganggu pernafasan manusia.
B. Jenis
Secara umum jenis semen dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu semen Portland
dan semen non Portland
1. Semen Portland
Semen Portland memiliki tipe tipe serta jenis sebagai berikut :
a. Tipe Ordinary Portland Cement adalah semen portland yang
dipakai untuk segala macam konstruksi apabila tidak
diperlukan sifat–sifat khusus misalnya ketahanan terhadap
sulfat, panas hiderasi dan sebagainya. Ordinary Portland
Cement mengandung 5% MgO dan 2,5–3% SO3. Sifat–sifat
Ordinary Portland Cement berada diantara sifat–sifat moderate
heat semen dan high early strength portland cement.
b. Tipe II ( Moderate Heat Portland Cement ) adalah semen
Portland yang dipakai untuk pemakaian konstruksi yang
memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hiderasi yang

39
sedang, biasanya digunakan untuk daerah pelabuhan dan
bangunan sekitar pantai.
c. High Early Strength Portland Cement adalah semen Portland
yang gunakan keadaan–keadaan darurat dan musim dingin. Juga
dipakai untuk produksi beton tekan. High Early Strength
Portland Cement ini mempunyai kandungan C3S lebih tinggi
dibandingkan dengan semen tipe lainnya sehingga lebih cepat
mengeras dan cepat mengeluarkan kalor. Digunakan untuk
pembangunan gedung–gedung besar, pekerjaan– pekerjaan
berbahaya, pondasi, pembetonan pada udara dingin, dan pada
prestressed coccretel, yang memerlukan kekuatan awal yang
tinggi.
d. Low Heat Portland Cement adalah semen portland yang
digunakan untuk bangunan dengan panas hiderasi rendah
misalnya pada bangunan beton yang besar dan tebal, baik sekali
untuk mencegah keretakan. Low Heat Portland Cement ini
mempunyai kandungan C3S dan C3A lebih rendah sehingga
pengeluaran kalornya lebih rendah. Semen ini biasa digunakan
untuk pembuatan atau keperluan hidraulik engineering yang
memerlukan panas hiderasi rendah.
e. Shulphato Resistance Portland Cement adalah semen Portland
yang mempunyai kekuatan tinggi terhadap sulfur dan memiliki
kandungan C3A lebih rendah bila dibandingkan dengan tipe–tipe
lainnya, sering digunakan untuk bangunan di daerah yang
kandungan sulfatnya tinggi, misalnya: pelabuhan, terowongan,
pengeboran di laut, dan bangunan pada musim panas.
f. Semen Putih adalah semen yang dibuat dengan bahan baku batu
kapur yang mengandung oksida besi dan oksida magnesia yang
rendah (kurang dari 1%) sehingga dibutuhkan pengawasan
tambahan agar semen ini tidak terkontaminasi dengan Fe2O3
selama proses berlangsung. Pembakaran pada tanur putar
menggunakan bahan bakar gas, hal ini maksudkan untuk
mengurangi kontaminasi terhadap abu hasil pembakaran, juga

40
terhadap oksida mangan sehingga warna dari semen putih
tersebut tidak terpengaruh. Semen Putih digunakan untuk
bangunan arsitektur dan dekorasi.
g. Semen Sumur Minyak adalah semen Portland yang dicampur
dengan bahan retarder khusus seperti lignin, asam borat, casein,
gula, atau organic hidroxid acid Fungsi retarder disini adalah
untuk mengurangi kecepatan pengerasan semen atau
memperlambat waktu pengerasan semen, sehingga adukan dapat
dipompakan kedalam sumur minyak atau gas. Semen Sumur
Minyak digunakan antara lain untuk melindungi ruangan antara
rangka sumur minyak dengan karang atau tanah sekelilingnya,
sebagai rangka sumur minyak dari pengaruh air yang korosif.
h. Semen Masonry adalah semen hidraulik yang digunakan
sebagai adukan konstruksi masonry, mengandung satu
atau lebih blast furnance slag cement (semen kerak dapur
tinggi), semen portland pozzolan, semen alam atau kapur
hidraulik dan bahan penambahnya mengandung satu atau lebih
bahan–bahan seperti: kapur padam, batu kapur, chalk, calceous
shell, talk, slag, atau tanah liat yang dipersiapkan untuk
keperluan ini. Sifat semen ini mempunyai penyerapan air yang
baik, berdaya plastissitas yang tinggi dan kuat tekan yang
rendah.
i. Semen Berwarna Sering dibutuhkan semenyang mempunyai
warna yang sama dengan bahan atau material yang aka
n direkatkannya. Semen Berwarna dibuat dengan
menambahkan zat warna (pigmen ) sebanyak 5 – 10 % pada saat
semen putih digiling. Zat warna yang ditambahkan
harus tidakmempengaruhi selama penyimpanan at
au selama pamakaian semen tersebut.
j. Semen Cat merupakan tepung semen dari semen Portland
yang digiling bersama –Sama dengan zat warna, filter, dan water
repellent agent. Sement cat biasanya dibuat waran putih yaitu
dengan titanium oksida atau ZnS. Sebagai filter biasanya

41
dipakai water repellent agent atau bahan silika,sedangkan
sebagai accelerator dipakai CaCL2 dan sebagai water repellent
2. Semen Non-Porland
a. Semen alam merupakan semen yang dihasilkan dari pros
es pembakaranbatu kapur dan tanah liat pada suhu 850–
1000 oC kemudian tanah yang dihasilkan digiling menjadi
semen halus.
b. Semen Alumina Tinggi pada dasarnya adalah suatu
semen kalsium aluminat yang dibuat dengan meleburkan
campuran batu gamping, bauksit, dan bauksit ini biasanya
mengandung oksida besi, silika, magnesia, dan ketidak
murnian lainnya. Cirinya ialah bahwa kekuatan semen ini
berkembang dengan cepat, dan ketahananya terhadap air
laut dan air yang mengandung sulfat lebih baik.
c. Semen Portland Pozzolan adalah bahan yang mengandung
senyawa silika
dan alumina dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak m
empunyai sifat seperti semen akan tetapi dalam bentuk halusnya
dan dengan adanya air,
maka senyawa – senyawa tersebut akan bereaksi me
mbentuk kalsium aluminat hidrat yang bersifat
hidraulis. Semen portland pozzolan merupakan suatu bahan
pengikat hidraulis yang dibuat dengan menggiling bersama–sama
terak semen portland dan bahan yang mempunyai sifat
pozzolan , atau mencampur secara merata bubuk
d. Semen Sorel. Semen Sorel adalah semen yang dibuat melalui
reaksi eksotermik larutan magnesium kloida 20 % terhadap suatu
ramuan magnesia yang didapatkan dari kalsinasi magnesit dan
magnesia yang didapatkan dari larutan garam
Semen Sorel mempunyai sifat keras dan kuat, mudah ter
serang air dan sangat korosif. Penggunaannya terutama adalah
semen lantai, dan sebagai dasar pelantai dasar seperti ubin dan
terazu.

42
e. Portland Blast Furnance Slag Cement. Adalah semen yang
dibuat dengan Cara menggiling campuran klinker semen
Portland dengan kerak dapur tinggi (Blast Furnance Slag)
secara homogen. Kerak (slag) adalah bahan non metal hasil
samping dari pabrik pengecoran besi dalam tanur (Dapur Tinggi)
yang mengandung campuran antara kapur (CaCO3) silika
(SiO2) dan alumina. Sifat semen ini jika kehalusannya
cukup, mempunyai kuat tekan yang sama dengan semen portland,
betonnya lebih stabil dari beton semen portland ,
permeabilitinya rendah, pemuaian dan penyusutan dalam
udara kering sama dengan semen portland

C. Ukuran
Semen memiliki ukuran yang sangat kecil dan bersifat tidak dapat dihitung
menggunakan mistar ataupun alat ukur panjang tetapi ukuran semen adalah
bersifat heterogen yaitu dapat dihitung dalam skala berat atau massa.
D. Bahan yang digunakan
Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan semen adalah batu kapur,
pasir silika, tanah liat dan pasir besi. Total kebutuhan bahan mentah yang
digunakan untuk memproduksi semen yaitu:
a. Batu kapur digunakan sebanyak ± 81 %.
Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempumyai rumus
CaCO3 (Calcium Carbonat),pada umumnya tercampur MgCO3 dan
MgSO4. Batu kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen
memiliki kadar air ± 5%
b. Pasir silika digunakan sebanyak ± 9 %
Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir
silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2
semakin putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2
semakin berwarna merah atau coklat, disamping itu semakin mudah
menggumpal karena kadar airnya yang tinggi. Pasir silika yang baik untuk
pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 ± 90%.

43
c. Tanah liat digunakan sebanyak ± 9 %.
Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen
SiO2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar
air ± 20 %, kadar SiO2 tidak terlalu tinggi ± 46 %.
d. Pasir besi digunakan sebanyak ± 1%.
Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada umumnya
selalu tercampur dengan SiO2 dan TiO2 sebagai impuritiesnya. Fe2O3
berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen.
Kadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe3O2 ± 75% – 80%.
Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total pembuatan
semen (A).
E. Proses pembuatan
1. Quarry
Batu kapur di quarry diledakkan dengan bahan peledak. Dengan alat-alat
berat, batu kapur dipilih yang berdiameter maksimum 170 cm, kemudian
dimuat dan diangkut dengan mobil truk ke atas pemecahan.
2. Crusher
Tanah liat hasil quarry dipecah oleh hummer crusher sehingga menjadi
ukuran kecil dengan diameter maksimum 3 cm.
3. Clay Pit
Tanah liat dari clay pit diambi dngan menggunakan alat-alat berat dan
diangkut ke stirage hall (tempat pengumpulan).
4. Clay Drayer
Clay yang berada di storage hall dikeringkan dalam clay drayer agar
mendapat kadar air maksimum 1% dan dikumpulkan dalam silo.
5. Pasir Silica
Pasir silica diambil dari deposit yang terdapat di daerah sul-sel atau juga
sebagian didapatkan dikandungan clay dari clay pit.
6. Raw Mill
Batu kapur, clay dan pasir silica bersama-sama digiling dalam raw mill,
sampai menjadi tepung atau raw mill dan dimasukkan dalam silo. Dalam
proses penggilingan tersebut selalu mendapat pengawasan dari laboratorium
sehingga raw mill yang dihasilkan langsung siap baker.

44
7. Klink / Tungku Putar
Raw mill dari silo diangkat ke link untuk dibaker dengan temperature
1350% - 1500% sehingga menghasilkan klinker.
8. Finish Mill
Klinker bersama-sama gypsum (30%) digiling dalam finish mill
menghasilkan semen.
F. Keuntungan dan kerugian

Keuntungan semen adalah :


a. Memiliki kekuatan yang cukup besar sebagai perekat bahan bangunan
pondasi lainnya
b. Tidak tembus air
c. Cepat kering untuk jenis semen tertentu
d. Mudah dalam pengolahannya
e. Memiliki fungsi yang beragam

Kerugian semen adalah

a. Hargaya relative mahal


b. Sulit kering untuk jenis semen tertentu, sehingga membutuhkan sinar
matahari dalam proses pengeringan
c. Mengganggu pernafasan saat mengolah semen
G. Penerapan dalam lapangan
Semen digunakan sebagai perekat antara batu bata pada dinding, sebagai
campuran dalam pembuatan cor bangunan, sebagai campuran pondasi pilar atau
dinding, sebagai pembuatan cor lantai, sebagai pembuatan aksen dekoratif,
sebagai pelapis dinding (pelur) dll.

2.7. BATU BATA


A. Bentuk
Bentuk batu bata umumnya yaitu kotak persegi panjang yang memiliki perbedaan
pada tekstur, bahan dan ukuran saja.
B. Jenis
i. Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa
dan bata muka. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu,

45
bata ini digunakan untuk dingding dengan menggunakan morta(campuran
semen) Sebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah. Bata
muka , memiliki permukaan yang baik dan licin dan memupnyai warna dan corak
yang sragam . Disamping dipergunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai
penutup d dan sebagai dekoratif.
ii. Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari
campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan
kedalama campuran sehingga membentuk batu bata.
C. Ukuran
1. Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
2. Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm

Penyimpangan yang umum untuk ukuran tersebut adalah : Panjang maksimum


3%, Lebar maksimum 4 % dan Tebal maksimum 5%.

D. Bahan yang digunakan


Bahan yang digunakan untuk membuat batu bata adalah tanah liat untuk batu bata
tanah liat dan dari pasir untuk batu bata pasir - kapur.
E. Proses pembuatan
Proses pertama adalah penggalian tanah. Biasanya penggalian tanah ini
menggunakan mesin-mesin berat seperti Beko, hal ini dikarenakan untuk
mempermudah proses pengambilan tanah yang sudah siap diolah lebih lanjut.
Setelah tanah terkumpul cukup banyak, para pemeroses tanah atau biasa disebut
(tukang press, karena bata tersebut akan di press) mencampur gundukan tanah
tersebut dengan sekam padi (hu'ut) hingga tercampur rata, setelah tercampur rata,
kemudian campuran tersebut di bawa ke dalam Lio (pabrik batu bata tanah liat)
untuk kemudian di press menjadi bogkahan-bongkahan bata press berukuran
panjang=10cm dengan ketebalan 3-5cm dengan lebar 5-7cm. setelah di press,
bongkahan bata tersebut harus disusun menyatu hingga beberapa hari (maksimal 2
hari) setelah batu bata tersebut agak kering, ada pekerja yang memisahkan
bongkahan batu bata tersebut dengan maksud mempercepat proses pengeringan
atau biasa di sebut (di unjal= proses pemisahan batu bata agar cepat mengering).
setelah proses "unjal' tersebut, batu bata dibiarkan terangin-angin atau terpapar
sinar matahari langsung agar mempercepat proses pengeringan. setelah batu bata

46
tersebut di rasa sudah kering sempurna, atau yang tadinya warna tanah berubah
menjadi warna tanah kering(agak sedikit putih dan sekam padi nya terasa kasar) itu
berarti batu bata tersebut siap untuk proses akhir yaitu pembakaran. pada proses
pembakaran ini sangat mempengaruhi apakah batu bata tersebut akan siap di
pasarkan atau gagal untuk dipasarkan. proses pembakaran batu bata memerlukan 2
truk kayu bakar, karena sekali proses pembakaran, sekitar 40.000-50.000 batu bata.
proses pembakaran memerlukan waktu dua hari satu malam agar batu bata tersebut
benar-benar matang sempurna. setelah batu bata tersebut matang sempurna, proses
pembakaran dihentikan dan di diamkan selama satu hari satu malam. setelah di
diamkan selama satu hari satu malam, batu bata tersebut siap dibuka dan siap
dipasarkan. tanda batu bata tersebut matang sempurna/siap untuk dipasarkan adalah
batu bata tersebut berwarna merah sedikit oranye, tidak berwarna hitam, dan
apabila di benturkan sesama batu bata akan mengeluarkan bunyi dentringan yang
khas.
F. Keuntungan dan kerugian
keuntungan :
- Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
- Keretakan relatif jarang terjadi.
- Kuat dan tahan lama.
Kerugian :
- Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
- Biaya lebih tinggi
G. Penerapam dalam lapangan
Penerapan batu bata dalam lapangan adalah sebagai bahan pondasi dinding
bangunan, selai itu juga digunakan sebagai aksen dekoratif.

2.8. BATU KALI


A. Bentuk : Memiliki permukaan yang kasar, mudah
terbelah menjadi lapisan tipis-tipis
B. Jenis : Batuan Metamorf
C. Ukuran : Ukuran bisa kecil ataupun besar, sedangkan
ukuran butirnya sangat halus (very fine grained)
D. Bahan yang digunakan : Komposisi : Quartz, Muscovite, Illite

47
E. Proses pembuatan : Berasal dari batuan sedimen berstruktur
halus,terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen
F. 1. Keuntungan : Dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
2. Kekurangan : Mudah terbelah menjadi bagian/lapisan tipis
G. Penerapan dalam lapangan : digunakan sebagai bahan bangunan,
digunakan untuk konstruksi selama ratusan tahun dalam aplikasi yang beragam,
Walling untuk dekorasi taman, dan dapat dimanfaatkan sebagai batu asahan.

48
BAB 3 PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Bahan bangunan adalah sesuatu syarat terpenting dalam sebuah bangunan,


sehingga seiring berjalannya waktu berbagai macam jenis bahan bangunan
dapat membantu manusia dalam membua suatu bangunan yang sesuai dengan
karakteristik dari setiap jenis jenis bahan bangunan.

3.2.SARAN DAN KRITIK

Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan penulisan


ataupun pendeskripsian istilah. Sehingga untuk memperbaiki makalah kami ,
kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun.

49

Anda mungkin juga menyukai