Anda di halaman 1dari 12

PROSES PEMBUATAN BATAKO

Kata Pengantar
Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT ,karena atas ridho dan
HidayahNYA,Sehingga Saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Ilmu bahan bangnunan ini.
Maksud dan tujuan saya mengerjakan tugas ini adalah untuk mengetahui tentang Ilmu
Bahan-bahan Bangunan khususnya cara pembuatan Batako yang tidak lain adalah bahan-bahan
dari bangunan.
Saya merasa dalam mengerjakan makalah ini masih menemui kesulitan dan
hambatan,di samping itu pula saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari semua pihak.
Akhir kata ,Semoga ALLAH SWT Senantiasa melimpahkan Karunia NYA dan
membalas Segala amal budi Pihak Pihak yang membantu Semoga bermanfaat bagi Pihak Pihak
yang membutuhkan.
Surabaya, 4 Oktober 2011
Penyusun

Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
......................................................................
1.2
Rumusan Masalah
.......................................................................
1.3
Tujuan Masalah
........................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Batako
........................................................................
2.2
Proses Pembuatan Batako secara manual .........................................
2.3
Keuntungan Pasangan Batako ...........................................................
2.4
Kerugian Pasangan Batako ..............................................................
2.5
Proses Pembuatan Batako secara Modern dengan menggunakan
3-9 alat yang pertama.
2.6
Proses Pembuatan Batako secara Modern dengan enggunakan
9-11 alat yang ke dua

1
1
1
2
2
2
2

BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan .............................................................................
3.2
Saran
.............................................................................

12
12

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
4.1
DAftar Pustaka ...............................................................................

13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada 2 cara proses pembuatan batako, yang pertama dengan cara manual atau tradisional
dan yang ke dua dengan cara modern atau menggunakan mesin-mesin
Proses pembuatan batako secara manual atau tradisional yaitu dengan menggunakan
perbandingan 5 tras: 1 kapur dan diberi air secukupnya sehingga mudah untuk di cetak
Proses pembuatan batako secara modern yaitu dengan menggunakan pasir semen dan air
dengan perbandingan 75:20:5 dengan menggunakan alat mesin sehingga mengurangi produk
cacat dari 35% menjadi 20 %.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana proses pembuatan batako?
1.3 Tujuan Masalah
Untuk mengetahui proses pembuatan batako secara manual maupun dengan menggunakan mesin

BAB II
PEMBAHASAN
PROSES PEMBUATAN BATAKO
2.1 Pengertian Batako
Bahan bangunan yang tidak di bakar, di kenal dengan nama Batako,Conblock dan genting beton.
Batako adalah bata berlobang yang di buat dengan proses pengepresan. Batako di buat
dari tras dan kapur dengan perbandingan 5:1 dan ada pula yang terbuat dari bahan pasir, semen,
dan air dengan perbandingan 75:20:5
Conblock adalah bata yang cara di buat dengan proses pengepresan. Conblock di buat
dari pasir dan semen dengan perbandingan 5:1
2.2 Proses Pembuatan Batako secara Tradisional
Adukan kering yang terdiri dari 5 tras : 1 kapur, di beri air secukupnya, kadar air adukan
di usahakan baik, sehingga akan mudah di cetak.
Batako yang baru di cetak di letakkan di tempat yang teduh agar terhindar dari panas
matahari maupun hujan.
Masa perawatan 3-5 hari, agar memperoleh pengeringan yang cukup. Setelah itu
dibiarkan 3-4 minggu untuk memperoleh proses pengerasan
2.3 Keuntungan pasangan Batako
a. Lebih hemat dalam pemakaian adukan dibandingkan pasangan batu bata.
b. Dinding tidak perlu di plester atau di cat
c. Pemasangan lebih cepat di bandingkan batu bata
d. Bisa di buat sendiri dengan peralatan pres yang agak sederhana
e. Sebagai isolasi suara
2.4 Kerugian pasangan batako
a. Proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama
b. Batako lebih mudah pecah dan patah
c. Bila terkena sinar matahari secara langsung akan ada retakan-retakan (pecah-pecah)
Jenis

Tipis
Sedang
Tebal

Ukuran + Toleransi
(mm)
Panjang(x)
Lebar (y)
390+ 3
190 + 3
390+ 3
190 + 3
390+ 3
190 + 3

Tebal (z)
100 + 3
150 + 3
200 + 3

Tebal dinding sekatan


luban(mm)
Luar (a)
Dalam (b)
20
15
20
15
25
20

PEMBUATAN BATAKO SECARA MASINAL (MODERN)


Ada 2 alat yang berbeda tetapi proses pembuatannya sama:
2.5
Yang pertama
:
Masyarakat pada saat ini telah memperoleh tambahan kemudahan dalam memenuhi
kebutuhannya akan bahan bangunan untuk pembuatan rumah tinggal dan sarana umum.
Pembuatan batako yang selama ini dikerjakan secara manual, kini telah ditinggalkan dan
diganti dengan proses pembuatan secara masinal. Perubahan itu dapat terjadi berkat adanya
mesin pengayak pasir, mesin pengaduk dan mesin pencetak batako yang diperkenalkan oleh
LPM, yang pembuatnya adalah Bengkel Elektro dan Laboratorium
Proses produksi dan mesin-mesin yang digunakan
Batako yang diproduksi, bahan bakunya terdiri dari pasir, semen dan air dengan perbandingan
75:20:5. Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986
Adapun proses produksi batako adalah sebagai berikut:
1. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus dengan menggunakan mesin seperti tertera
pada Gambar 1
.2. Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin pengaduk
(Gambar 2) dan setelah rata ditambahkan air.
3. . Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan
yang rata dan siap dipakai.
4. Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak batako dengan menggunakan sekop
dan di atasnya boleh ditambahkan pasir halus hasil ayakan (bergantung pada jenis produk batako
yang akan dibuat).
5. Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan sampai padat dan rata
mekanisme tekan pada mesin cetak
6. Batako mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan cara
menempatkan potongan papan di atas seluruh permukaan alat cetak.
7. Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala produksi dan keunggulan produk akhir
sehingga batako mentah tersebut keluar dari alat cetaknya.
8. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako mentah dengan cara diangin-anginkan atau di
jemur di bawah terik matahari sehingga didapat batako yang sudah jadi.
Hasil produksi batako sebelum dipasarkan harus menjalani pengujian mutu yang meliputi
:
a. pengujian ukuran dan tampak luar;
b. pengujian daya serap, dan
c. pengujian kuat tekan

Pemakaian bila dibandingkan dengan batu merah terlihat penghematannya dalam beberapa segi,
misalnya: per m2 luas dinding lebih sedikit jumlah batu yang di butuhkan, sehingga kuantitatif
terdapat penghematan. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian adukan sampai 75%. Berat
tembok di peringan dengan 50%, dengan demikian fondasinya juga bias berkurang. Bentuk
batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi yang cukup banyak, dan jika kualitas
batako baik, maka tembok tersebut tidak perlu diplester dan sudah cukup menarik. Batako dapat
dibuat dengan mudah dengan menggunakan peralatan atau mesin sederhana, tidak perlu di bakar,
dan dengan demikian menghemat energi sekitar 80%.
Keseluruhan proses produksi batako sampai kepada pemasaran nya dapat di gambarkan dengan
diagram sebagai berikut :
Skala produksi dan keunggulan produk akhir Batako yang dihasilkan dengan sistem
produksi ini mempunyai kelebihan bentuk cetakan lebih bagus, permukaan lebih rata dan poriporinya lebih rapat sehingga kuat tekan dan tegangan tekannya lebih tinggi serta tidak mudah
retak. Di samping itu dengan sistem produksi ini skala produksi harian dapat ditingkatkan dari
200-250 buah batako/hari (dengan sistem produksi manual) menjadi 650 buah batako setiap
harinya. Untuk produksi paving block dapat ditinglcatkan dari 20 m2/hari (sistem manual)
menjadi 40 m2/hari. Keuntungan lain yang bisa didapat dari sistem produksi barn itu ialah
menurnnnya tingkat produk cacat dari 35% menjadi20%.
Pembuatan Batako dari Styrofoam Bekas
Dewasa ini pemakaian plastik di Indonesiatelah mencapai 50 60%. Hal ini
dikarenakan pemakaiannya yang lebih ekonomis, fleksibel dansebagainya. Apalagi dalam
pemakaian plastik berjenis polystyrene, yaitu styrofoam, telah banyak digunakandi Indoesia
khususnya dalam hal makanan. Namundibalik dari keunggulan dalam menggunakanstyrofoam,
ternyata menyimpan banyak bahaya,khususnya bagi kesehatan manusia. Para ahlilingkunagn

menyebutkan bahwa styrofoam sangat berbahaya bagi kesehatan manusia danlingkungan.


Namun hal tersebut bukan berarti mengurangi pemakaian styrofoam diIndonesia. Sebaliknya
pemakaian styrofoam di Indonesia menjadi semakin meningkat, hal iniditandai dengan semakin
mudahnya kita dalam menjumpai penggunaan styrofoam sebagaiwadah makanan di berbagai tempat
makan. Sangat mudah menemukannya dimana-mana.Mulai dari restoran cepat saji sampai ketukangtukang makanan di pinggir jalan,menggunakan bahan ini untuk membungkus makanan. Namun, dibalik
penggunaannya yangterlihat fleksibel dan higienis tersebut, tersebut, tersimpan bahaya yang sangat
mengancam bagi kesehatan.Styrofoam sendiri yang dibuat dari kopolimer styrene ini, menjadi
pilihan yang sangat bagus dalam hal menyimpan makanan ataupun dalam industri pangan
lainnya. Karenamampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat
dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap
nyaman dipegang,mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah,
lebih aman,serta ringan. Berdasarkan penilitian dari Divisi Keamanan Pangan Pemerintah
Jepang,mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu
dapatmenyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat
adanyagangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia
karsinogendalam makanan.
Masalah lain yang akan muncul dalam penggunaan styrofoam adalah pada
limbahstyrofoamnya. Seperti yang telah diketahui, Styrofoam merupakan jenis plastik
polystyreneyang memiliki sifat sangat sukar untuk didaur ulang. Adapun melalui proses
pembakaran,tentunya aka mengeluarkan gas-gas toksik yang tentunya akan berbahaya bagi
kesehatanmanusia dan juga lingkungan. Sampai saat ini pun masalah daur ulang dari
styrofoammerupakan masalah serius yang belum terpecahkan solusinya. Sehingga sampai saat

ini sudah banyak negara-negara yang telah melarang penggunaa styrofoam sebagai tempat
makanan,seperti di Cina dan banyak negara bagian di Amerika. Adapun di ITB, pemakaian
styrofoamdalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, unit, ataupun kegiatan himpunan telah
dilarang oleh pihak rektorat, alasannya tidak lain karena masalah pendaur-ulangan dari material
styrofoamtersebut yang sangat sukar. Namun, baru-baru ini limbah styrofoam bisa menjadi batako
ataupun batu bata.Dengan proses sederhana, styrofoam dapat diubah menjadi produk yang lebih
bermanfaatdengan harga bersaing dengan batako biasa. Dalam pengolahannyapun akan dapat
lebihmenghemat bahan baku untuk membuat batako yang biasa. Pada pengolahannya,
styrofoamdigiling seperti jagung. Kemudian, dicampur pasir dan ditambah semen, lalu dicetak.
Dengankomposisi 50% styrofoam, 40% pasir, dan 10% semen. Sehingga dalam hal ini,
penggunaanstyrofoam akan dapat menghemat pasir dan semen sekitar 50%.Dalam hal
kekuatannya pun, batako yang terbuat dari styrofoam ini cukup kuat, dandari sifat styrofoam sendiri
yang memiliki sifat hidrofob (menolak air), sehingga membuattanah tidak lembab. Pengolahan styrofoam
menjadi batako ini merupakan suatu terobosandari masalah atas kesulitan daur ulang dari
styrofoam di banyak negara. Yang tentunya akanmenimbulkan banyak keuntungan dari segi
ekonomi serta dari segi lingkungan hidup, sertadapat menjadi solusi alternatif atas masalah dari
daur ulang limbah styrofoam.
Pembuatan Batako dari Limbah Got
Got yang sepintas kelihatannya adalah tempat pembuangan dan mengalirnya air
kotor, jika kita jeli, limbah di got tersebut bisa dimanfaatkan dan menghasilkan uang, maka
limbahcair got tersebut dapat dibuat batako, dan pupuk air, dan dengan sendirinya akan
mempunyainilai ekonomis .

2.7 Alat yang ke dua :


Spesifikasi:
Kapasitas = Paving :1000 2000 pcs / hari
Batako : 800 1500 pcs / hari
Power = Dongfeng 8 PK/ Msn Diesel 8HP
Dimension = 1000 x 900 x 2000
Material Struktur = Mild Steel UNP
Sistem Operasi = Gravitasi Dropp & Vibration
Kapasitas / cetak = 4 utk batako dan 6 utk paving super bata
(Tersedia berbagai model cetakan)
Harga = Rp.35.000.000,- (sudah termasuk Msn Diesel 8HP, Matras batako,matras Paving dan
mesin molen Diameter 120 cm)
Gambar Mesin Cetak Paving Batako dan Mesin Molen
( 1 paket )

PROSES PEMBUATAN BATAKO


1. Proses produksi dan mesin-mesin yang digunakan Batako dan paving block yang diproduksi,
bahan bakunya terdiri dari pasir, semen dan air dengan perbandingan 75:20:5.
2. Adapun proses produksi batako dan paving block adalah sebagai berikut:
a. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus
b. Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin pengaduk dan
setelah rata ditambahkan air.
c. Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan
yang rata dan siap dipakai.
d. Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak batako/paving block dengan
menggunakan sekop dan di atasnya boleh ditambahkan pasir halus hasil ayakan (bergantung
pada jenis produk batako/paving block yang akan dibuat).
e. Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan sampai padat dan rata
mekanisme tekan pada mesin cetak
f. Batako/paving block mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan dari cetakan
dengan cara menempatkan potongan papan di atas seluruh permukaan alat cetak.
g. Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala produksi dan keunggulan produk akhir
sehingga batako paving block mentah tersebut keluar dari alat cetaknya.
h. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako/paving block mentah dengan cara
diangin-anginkan atau di jemur di bawah terik matahari sehingga didapat batako/ paving block
yang sudah jadi.
10
3. Hasil produksi batako/paving block sebelum dipasarkan harus menjalani pengujian
mutu yang meliputi :
a. pengujian ukuran dan tampak luar;
b. pengujian daya serap, dan
c. pengujian kuat tekan

Batako adalah batu buatan atau batu cetak yang tidakdibakar dari tras dan kapur, kadang-kadang
juga dengansedikit semen portland, sudah mulai dikenal oleh masyarakat
sebagai bahan bangunan dan sudah pula dipakai untukpembuatan rumah dan gedung.Bila
dibandingkan dengan batu bata merah, pemakaiannyaterlihat lebih hemat dalam segi per m
luas tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan, pemakaian adukan sampai
75%.Kelebihan batako terdapat bermacam-macam bentuk yangbervariasi, bila kualitasnya
mengizinkan tembok tidak usahdiplester sudah cukup menarik, batako dapat dibuat
denganmudah dengan alat-alat atau mesin yang sederhana dan tidakperlu dibakar.
Macam-macam batako:
a.

Batako atau batu cetak tras-kapur adalah bata yang dibuatdengan mencetak dan memelihara
dalam suasanalembab,campurannya tras,kapur dan air dengan atau tanpabahan tambahan
lainnya.

b. Batako Berlubang adalah batako yang mempunyai luaspenampang lubang dan isi lubang
masing-masing tidakmelebihi 5% dari seluruh luas penampang
c.

Batako Polos adalah batang tulangan dengan permukaanlicin dan berbentuk prismatis
Ukuran batako:

a.

Panjang : 40 cm, lebar : 20 cm, tinggi : 20 cm, berlubang,untuk dinding luar.

b. Panjang : 40 cm, lebar : 20 cm, tinggi : 20 cm, berlubang,batu khusus sebagai penutup pada
sudut-sudut danpertemuan-pertemuan.
c.

Panjang : 40 cm, lebar : 10 cm, tinggi : 20 cm, berlubang,untuk dinding pengisi dengan tebal 10
cm.

d. Panjang : 40 cm, lebar : 10 cm, tinggi : 20 cm, berlubang,batu khusus sebagai penutup pada
dinding pengisi.

e.

Panjang : 40 cm, lebar : 10 cm, tinggi : 20 cm, tidakberlubang, batu khusus untuk dinding
pengisi dan/ataupemikul sebagai hubungan-hubungan sudut-sudutpertemuan.
f. Panjang : 40 cm, lebar : 8 cm, tinggi : 20 cm, tidakberlubang, batu khsus ntuk dinding
pengisi.

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Proses pembuatan Batako ada 2 cara yaitu dengan manual dan dengan menggunakan
mesin.proses pembuatan batako dengan cara manual yaitu adukan kering yang terdiri dari 5 tras :
1 kapur dan diberi air secukupnya sehingga mudah untuk di cetak, proses pembuatan batako
dengan meggunakan mesin yaitu pasir dan semen di adukan dengan menggunakan mesin setelah
di aduk sampai rata lalu di beri air lalu di taruh di mesin pencetak bagian atas boleh diberi pasir
yang sudah di ayak,setelah itu keluarkan batako cetakan dengan cara menempatkan potongan
papan di atas seluruh permukaan alat cetak. Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala
produksi dan keunggulan produk akhir sehingga batako mentah tersebut keluar dari alat
cetaknya. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako mentah dengan cara diangin-anginkan
atau di jemur di bawah terik matahari sehingga didapat batako yang sudah jadi.

III.2 Saran
Setelah saya mengetahui ada 2 cara dalam proses pembuatan batako,menurut saya lebih
baik menggunakan cara yang ke dua yaitu dengan cara modern atau menggunakan mesinmesin,karena proses pembuatannya lebih mudah dan mengurangi kecacatan pada produk yang
apabila menggunakan cara manual atau tradisional mengalami kecacatan sebanyak 35% dan
apabila menggunakan cara modern atau mesin mengalami kecacatan hanya 20% saja.`

Anda mungkin juga menyukai