Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

Teknik Pelaksanaan Dan Alat Berat

Disusun Oleh :

Nama : Gunawanta Sembiring

Nim : 5173250013

Dosen Pengampu : Dr. Syafiatun Siregar, S.T., M.T

Kinanti Wijaya, M.Sc.

Mata Kuliah : Teknik Pelaksanaan Dan Alat Berat

Kelas : S1 teknik sipil B

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan MINI RISET mata kuliah Teknik Pelaksanaan Dan Alat
Berat

MINI RISET ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan MINI RISET ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan MINI RISET ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki MINI RISET ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak


kekurangan dalam MINI RISET ini. Semoga MINI RISET sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun pembacanya. Sekiranya MINI RISET ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun bagi
orang yang membacanya.

Medan, 16 Februari 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat
berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh
berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah
di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum
menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan
aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan
konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya alat-alat yang umum digunakan
untuk pekerjaan konstruksi saja.
Penggunaan alat berat merupakan factor penting di dalam proyek-proyek konstruksi
dengan skala yang besar. Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis,
jumlah, dan kapasitas alat serta fungsi merupakan factor-faktor penentu. Untuk itu maka alat
berat dapat di klasifikasikan secara fungsional dan operasional alat berat.

1.2. Tujuan
a. Mengetahui jenis jeni alat berat yang digunakan dalam pengerjaan proyek.
b. Menambah ilmu di bidang ilmu teknik alat berat .
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Jenis – jenis alat berat


A. Dozer
Dozer adalah alat umum yang dipakai pada proyek konstruksi untuk pekerjaan material
hasil penggalian ke dalam truk atau membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat
bucket sehingga alat ini umumnya disebut front end dozer. Dozer dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldozer yang
menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer).

Dozer yang beroda ban karet dan rode kelabang dapat dipakai untuk mengangkat material.
Namun bagian bawah material harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan tempat alat
tersebut berada. Pengangkatan yang lebih dalam memerlukan ramp. Selain itu, material yang
diangkat haruslah material yang lepas. Karena bagian bawah dozer tidak terdapat alat pemutar
maka pada saat pembongkaran muatannya, dozer harus banyak melakukan banyak gerakan.
Gambar 2.1. dozer

B. Excavator
Ekskavator atau excavator (Mesin pengeruk) adalah salah satu alat berat yang terdiri dari
mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm), alat pengeruk (bucket), keranjang
dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian (akskavasi).
Biasanya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah yang tidak bisa
dilakukan secara langsung oleh tangan manusia. Pengertian ini didasarkan dari asal-usul excavator
yang diciptakan sebagai alat penggali tanah untuk membangun rel kereta api, serta dari kata
“excavation” yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti “pengggalian”

Di Indonesia, excavator lebih sering disebut Bego atau Beko, namun sebenarnya excavator bukan
berarti bego. Kata bego berasal dari bahasa Inggris dari kata “Backhoe”, yaitu excavator mini yang
ditempelkan pada bagian belakang mesin traktor, seperti backhoe loader atau mesin traktor lainnya

Gambar 2.2. excavator


Gambar 2.2. exchavtor

C. Backhoe
Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket kearah bawah dan kemudian
menariknya menuju badan alat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe menggali
material yang berada di bawah permukaan tempat alat tersebut berada dibawah permukaan tempat
alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material di permukaan tempat alat tersebut
berada.

Gambar 2.3. backhoe

D. Dragline
Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material yang letaknya lebih
tinggi dari permukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat gali
lainnya. Alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom
dragline sama seperti crane tetapi lebih panjang dari pada boom alat gali lain. Dengan boom yang
cukup panjang maka stabilitas dragline harus diperhitungkan. Jenis material yang digali sebaiknya
material yang lunak sampai agak keras. Dalam penggalian di dalam proyek pembuatan saluran
yang tanahnya mengandung air, pemakaian dragline sangat menguntungkan.
Gambar 2.4. dragline

E.Alat pengangkut (truk)


fungsi dari alat pengakut adalah untuk mengangkut material seperti tanah, pasir,
batuan untuk proyek konstruksi. Pemilihan jenis pengangkutan tergantung pada kondisi lapangan,
volume material, waktu dan biaya. Besarnya kapasitas truk bergantung pada waktu yang
dibutuhkan untuk memuat material kedalam truck terhadap waktu angkut truk. Pada umumnya
besarnya kapasitas truk yang dipilih adalah empat sampai lima kali kapasitas alat gali yang
memasukkan material kedalam truk. Akan tetapi penggunaan truk terlalu besar sangat tidak
ekonomis, kecuali jika volume tanah yang akan diangkat sangat besar.

Gambar 2.5. truk

F. Crane
Banyak jenis alat pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat.
Penggolongan ini masih diperumit lagi oleh kenyataan bahwa penggolongan ini juga didasarkan
pada berbagai karakteristik, misalnya desain, tujuan, jenis gerakan dan sebagainya.Jika
digolongkan menurut jenis gerakannya (karakteristik kinematik), beban dianggap terpusat pada
titik bobot beban tersebut dan penggolongan mesin ditentukan oleh lintasan perpindahan muatan
yang berpindah pada bidang horizontal.
Penggolongan menurut tujuan penggunaan yang ditentukan dengan memperhatikan kondisi
operasi khasnya, misalnya: crane dibagi menjadi crane untuk metalurgi, konstruksi, pelabuhan,
dan sebagainya.Alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek konstruksi adalah crane.
Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara
horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Crane mempunyai beberapa
tipe yang didalam pengoerasiannya, dipilih sesuai dengan kondisi suatu proyek.Tipe crane yang
umumnya dipakai adalah: crane beroda crawler (crawler crane), truck crane, truck crane untuk
lokasi terbatas. Crane Beroda CrawlerTipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak
360º. Dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat
melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan di proyek lain maka crane diangkut
degan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom
menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.

Gambar 2.6. crane

G. Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari suatu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan
alat pengangkutan. Akan tetapi beberapa bagian dari crane tetapi harus dibongkar untuk
mempermudah perpindahan, seperti halnya crawler crane, truck crane ini juga mempunyai bagian
atas yang dapat berputar 360º. Penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat besar yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak dilapangan. Umumnya
kecepatan maksimum alat ini di jalan raya adalah 30 mph. Crane jenis ini umumnya menggunakan
joystick di dalam pengoprasiaannya sehingga fingsi-fungsi alat dapat dilakukan secara bersama-
sama.

Letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar. Namun,
beberapa model crane tipe ini memiliki ruang operator dibagian atas, sehingga operator bergerak
bersama material yang diangkatnya

Crane untuk Lokasi Terbatas

Crane tipe ini diletakkan diatas dua buah as tempat kedua as ban dapat bergerak secara simultan.
Dengan kelebihan tersebut maka crane ini dapat bergerak dengan lebih leluasa.

Gambar 2.7. truck crane

H. Tower Crane
Tower crane adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan
horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan
cara crane tersebut berdiri yaitu :

1. crane yang berdiri bebas (free Standing Crane)


2. crane diatas rel (rel mounted crane)
3. crane yang ditambatkan pada bangunan (ted in tower crane)
4. crane panjat (climbing crane).

Gambar 2.8. tower crame

I. Motor Grader
Motor grader digunakan sebagai perataan tanah dan sebagai permukaan yang dikendak.
Selain itu keperluan motor grader juga sebagai berikut :

 Grading (perataan permukaaan tanah)


 Shapping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk/profil tanah)
 Bank shapping (pemotongan untuk mrndapatkan bentuk/ profil tanah)
 Scarifiying (penggerukan untuk pembuatan saluran)
 Dithing (pemotongan untuk pembuatan saluran)
 Mixing and spreading (mencampur dan menghampar material dilapangan)
Gambar 2.9. motor grader

J. Compactor
Compactor sering disebut sebagai alat pemadat. Compactor digunakan untuk memadatkan
tanah yang merupakan upaya untuk mengatur kembali susunan butiran tanah agar menjadi lebih
rapat sehingga tanah menjadi lebih padat. Jenis-jenis alat pemadat mekanis sebagai berikut:
 Three wheel roller (mesin gilas tiga roda)
 Tandem roller (mesin gilas roda dua atau tandem)
 Sheepfoot type roller (mesin gilas tiga roda besi dengan permukaan seperti kaki kambing)
 Pneumatic tire roller (mesin gilas dengan roda ban karet bertekanan angin)
 Soil compactor (pemadat aspal)
 Landfill compactor

Gambar 2.10. compactor

BAB III KESIMPULAN


Dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pengerjaan suatu proyek dibutuhkannya sebuah
alat berat yang dapat mengiringankan beban suatu pekerja seperti contoh nya pekerja tidak perlu
menggali lubang yang dalam dengan jangka waktu yang lama cukup dengan hitungan jam pekerja
dapat menggali lubang yang dalam dengan menggunakan alat berat backhou maupun excavator.
adapun alat alat berat yang digunakan dalam sebuah proyek sangat lah banyak diaantarnya
backhou, dozer, exchavator, power shovel dan lain lain.
Daftar Pustaka

https://www.dataarsitek.com/2016/12/jenis-jenis-alat-berat-fungsinya.html

https://koleksitugasku.blogspot.com/2018/06/makalah-alat-berat.html

https://learnmine.blogspot.com/2013/04/beberapa-jenis-alat-berat-dan-fungsinya.html

http://alat-berat07.blogspot.com/2015/08/pengertian-alat-berat-dan-jenis.html

Anda mungkin juga menyukai