Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

TEKNIK PELAKSANAAN ALAT BERAT

Nama : Muda Ariadi Daulay


Nim : 5173250019
Kelas :B
Dosen Pengampu : 1. Dr. Syafiatun Siregar, S.T., M.T.
2. Kinanti Wijaya, M.Sc.

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan
banyak nikmat sehingga saya dapat menyusun Critical Book Report ini dengan tepat waktu.
Terima kasih juga penyusun ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan tugas
serta mengajari kami pada mata kuliah Teknik pelaksanaan alat berat ini.

Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan tugas ini di waktu
yang akan datang.

Medan, 10 Februari 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Alat berat
merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala
yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah
pada waktu yang relative lebih singkat. Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek
konstruksi antara lain.
Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun proyek
manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan
infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara.
Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat
cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau
target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena
itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya dipahami
terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya

1.2. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan jenis - jenis dari alat alat berat
2. Agar mahasiswa mengetahui cara penggunaan alat berat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi Alat Berat
Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah
klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.
1.1.1. Klasifikasi fungsional alat berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat
tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat
dapatdibagi atas berikut ini
A. Alat Pengolah lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak
atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer.
Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan
untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor
grader.
1. Dozer

Gambar 2.1 Dozer


Dozer adalah alat berat yang memiliki bagian berupa blade di bagian depan (pelat logam
sebagai alat pendorong) dan rumah mesin penggerak/pengendali. Blade bisa naik turun
ke arah vertikal. Roda penggerak menggunakan rantai. Dozer berfungsi untuk
mendorong material dalam jumlah besar lahan atau tanah

2. Motor grader

Gambar 2.2 Motor grader


Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara
mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk
penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali
galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan pada pekerjaan
pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang memuaskan
Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:
1. Perataan tanah (Spreading).
2. Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.
3. Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).
4. Pembuatan parit (Crowning Ditching)
5. Pemberaian butiran tanah (scarifying)
Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
pembangunan dan pemeliharaan jalan, diantaranya :
a) Grading, Spreading, Ditching
b) Scarifying
c) Side Sloping
d) Dozing
e) Ripping

3. Scrapper

Gambar 2.3 Scrapper


Scrapper berfungsi untuk mengikis atau mengangkat bagian atas lapisan tanah.
Dalam mengolah lahan, alat ini digunakan apabila ada bagian permukaan tanah atau
lapisan tanah yang perlu dikikis
B. Alat Penggali
1. Excavator

Gambar 2.4 Excavator


Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:
1. Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang / track shoe (Crawler
Excavator) dan
2. Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator)
Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :
a. Excavating (menggali)
b. Loading (memuat material)
c. Lifting (mengangkat beban)
d. Hammering (menghancurkan batuan)
e. Drilling (mengebor), dan lain sebagainya
Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas
implement yang digunakan.
2. Power shovel

Gambar 2.5 Power shover


Power shovel baik digunakan untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain,
dan sekaligus memuatkan kedalam truck atau alat angkut lainnya.
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka disapatkan alat yang
disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa
bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat
ini juga dapat untuk mebuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power
shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih
tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah
shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis
(hydraulic controlled).
Cara kerja Power Shovel
Pekerjaan dimulai dengan mennempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan
digali, dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil
menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke
dalam bucket. Jika bucket sudah penuh, bucket ditarik ke luar. Operator yang telah
berpengalaman, akan dapat mengatur gerakan sedemikian rupa sehingga bucket sudah
terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas tebing.
Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju tempat
yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan
sempurna, shovel digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti
semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
1. Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,
2. Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
3. Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
4. Swing (memutar) untuk membuang (dump),
5. Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
6. Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

3. Backhoe

Gambar 2.6 Backhoe


Backhoe sejenis excavator yang berfungsi sebagai pengeduk. Alat ini biasa digunakan
sebagai alat pemindah tanah.
4. Dragline

Gambar 2.7 Dragline


Dragline merupakan jenis excavator yang menggunakan sistem pengeduk tarik, jadi
dalam dragline terdapat tali baja penarik bucketnya.
5. Clamshell

Gambar 2.8 Clamshell


Clamshell merupakan jenis excavator yang berfungsi sebagai pengeduk jepit. Clamshell
memiliki buket yang bisa menjepit seperti kepiting untuk memindahkan material.
C. Alat Pengangkut material
1. Dump truck

Gambar 2.9 Dump truck


Dump truck berbentuk seperti truck pada umumnya. Fungsi dari dump truck yaitu untuk
memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lainnya.
2. Truck mixer

Gambar 2.10 Truck mixer


Truck mixer berbentuk seperti truck tetapi memiliki tabung dibelakng yang berfungsi
untuk membawa beton segar. Truck mixer berfungsi untuk membawa adukan beton
segar ke area proyek atau sebaliknya.
3. Crane

Gambar 2.11 Crane


Crane berbentuk seperti menara tinggi yang memiliki lengan yang berfungsi untuk
menggantungkan material. Crane berfungsi untuk mengangkut material berjarak dekat
dengan arah vertikal dan horizontal
D. Alat Pemindah Material
1. Loader

Gambar 2.12 Alat pemindah material


Loader adalah alat berat yang memilki bagian berupa bucket memanjang di bagian
depan yang bisa bergerak ke arah vertikal, dan rumah mesin penggerak/penggali. Roda
penggerak berupa roda karet. Loader berfungsi untuk memindahkan material dari atas
permukaan tanah ke alat berat pengangkut.
2. Dozer

Gambar 2.13 Dozer


Dozer adalah alat berat yang memiliki bagian berupa blade di bagian depan (pelat logam
sebagai alat pendorong) dan rumah mesin penggerak/pengendali. Blade bisa naik turun
ke arah vertikal. Roda penggerak menggunakan rantai. Dozer berfungsi untuk
mendorong material dalam jumlah besar lahan atau tanah.
E. Alat Pemadat
1. Tamping roller

Gambar 2.14 Tamping roller


Tamping rolelr memiliki roda baja yang pada permukaannya terdapat gigi-gigi. setiap
roller atau rodanya memiliki lebar dan keliling yang bervariasi. Setiap unit alat
pemadatan terdiri dari satu atau lebih roda. Tamping roller berfungsi untuk memadatkan
tanah lempung atau campuran pasir dan lempung.
2. Pneumatic tired roller

Gambar 2.15 Pneumatic tired roller


Pneumatic tired roller memiliki roda-roda penggilas berupa roda karet yang di pompa
(pneumatic).yang disusun selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda
depan akan tergilas oleh roda belakang. Pneumatic tired roller berfungsi untuk
memadatkan tanah.
F. Alat Pemroses Material
1. Concrete Mixer Truck

Gambar 2.16 Concrete Mixer Truck


Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan
ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen,
beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer
truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam
alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant
G. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material
pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara
merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk
di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat
pemadat

Gambar 2.17 Asphalt Paver


1.1.2. Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan
pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
A. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban
karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.

Gambar 2.18 Crawlercrane


B. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton
maupun untuk aspal serta crusher plant.

Gambar 2.19 Tower Crane


Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, cranekolom
putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane. Beberapa
jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan
dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab craneini dapat dengan mudah
dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan
mobilitas alat yang relatif tinggi
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan
untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.
Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun
pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti 2009)
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah
dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :
1. Dozer,
2. Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell;
3. Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;
4. Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.

3.2. Saran

Saya menyadari banyak kekurangan didalam makalah kami ini.Untuk itu,saya mengharapkan
saran dari pembaca supaya kami dapat mengatahui kesalahan kami dan kami memperbaikinya di
dalam pembuatan makalah lainnya.untuk itu diharapkan sekali saran dan kritikannya kepada
makalah kami ini.Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html

http://helm-proyeku.blogspot.com/2016/12/macam-macam-alat-berat-dalam-konstruksi.html

http://misriyanoor.blogspot.com/2011/10/alat-alat-berat-dalam-dunia-teknik.html

https://web.facebook.com/notes/kampus-teknik-sipil-indonesia/10-alat-berat-yang-sering-di-pakai-
dalam-konstruksi-bangunan/303254889794984/?_rdc=1&_rdr

Anda mungkin juga menyukai