Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KECEPATAN POTONG PADA PROSES PEMBUBUTAN OTOMATIS KONVENSIONAL TERHADAP

KEKASARAN PERMUKAAN POROS BERTINGKAT

Ramadhan Winarto 1, Syaipuddin Zuhdi Harahap 2, Ilman Nazari 3, Rahmat Alfath Lubis 4, Astoni
sinambela5
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan
e-mail: ramadhanwinarto7@gmail.com

abstrak

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan benda kerja pada proses
pembubutan. Proses pembubutan memiliki dua sistem, yaitu secara otomatis dan secara manual.
Penelitian malakukan proses pembubutan secara otomatis dengan itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh parameter kecepatan potong terhadap kekasaran permukaan pada pembubutan
otomatis poros bertingkat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan variabel bebas
kecepatan potong dan variabel terikat kekasaran permukaan . Penelitian dilakukan dengan pembubutan
spesimen dengan proses awal berdiameter 15 mm, 20 mm, dan terakhir 25 mm, Kemudian spesimen
dibubut dengan diberi variasi kecepatan potong . Hasil pembubutan dilakukan uji kekasaran
menggunakan surface TR 200. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jenis kecepatan potong terhadap hasil kekasaran permukaan
poros bertingkat, hasil paling baik dari penelitian ini yaitu nilai kekasaran paling kecil diperoleh pada
kecepatan potong 47,1 m/menit, dengan menggunakan rumus dan kedalaman potong 0,5 mm untuk
setiap ukuran benda. Maka dapat di simpulkan bahwa kecepatan potong terhadap hasil kekasaran
permukaan benda bubut sangatlah berpengaruh terhadap tingkat kekasaran.

Kata kunci: Mesin Bubut, Kecepatan Potong, dan kekasaran Permukaan.

PENDAHULUAN

Untuk memperoleh produk bermutu berupa kondisi pemotongan; 6) perhitungan waktu


tingkat kepresisian yang tinggi serta kekasaran pemotongan, dan 7) pemeriksaan hasil
permukaan perlu didukung oleh proses berdasarkan gambar kerja.
permesinan yang gerakannya dikontrol secara
Mesin bubut merupakan salah satu mesin
otomatis/elektris.
produksi yang dipakai untuk membentuk benda
Sumbodo (2008:227), menjelaskan bahwa kerja yang berbentuk silindris. Mesin bubut
prinsip kerja proses pembubutan adalah dibagi menjadi dua tipe yaitu CNC dan bubut
memutar benda kerja dan menggunakan mata konvensional. Mesin bubut CNC adalah mesin
pahat untuk memotong atau menyayat benda bubut semi otomatis yang bergerak dengan
kerja tersebut. Widarto (2008: 155) motor penggerak yang dijalankan oleh program
menyatakan bahwa langkah kerja dalam proses komputer. Bubut CNC memiliki tingkat akurasi
bubut meliputi: 1) persiapan bahan benda kerja; yang cukup tinggi serta mudah dalam
2) setting mesin; 3) pemasangan pahat; 4) pengerjaan dalam jumlah banyak. Namun untuk
penentuan jenis pemotongan (bubut lurus, harga dan biaya perawatan cukup tinggi
permukaan, profil, alur, ulir); 5) penentuan sehingga banyak industri menengah ke bawah
yang memilih menggunakan mesin bubut Alat penelitian berupa: 1) Mesin Bubut
konvensional. Konvensional, 2) Jangka Sorong, dan 4) Surface
Roughness. Sedangkan bahan penelitian adalah
Proses pemesinan dilakukan pada suatu
berupa besi as yang dibubut bertingkat.
material besi as dengan menggunakan pahat
Diagram alir proses penelitian sebagaimana
HSS. Karakteristik kekasaran permukaan
ditunjukkan pada Gambar 1.
dipengaruhi oleh beberapa faktor kondisi
pemotongan sepereti kecepatan potong. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis
3. Hasil dan pembahasan
pengaruh faktor kecepatan potong terhadap
kekasaran permukaan benda kerja, menentukan
parameter potong terbesar pengaruhnya
terhadap kekasaran dan menentukan model Proses pembubutan dengan
persamaan kekasaran permukaan. menggunakan parameter pemotongan yang
ditentukan maka dilakukan uji kekasaran. Hal ini
Putra (2016), menjelaskan bahwa ada beberapa untuk mengetahui tingkat kekasaran hasil
faktor yang mempengaruhi kekasaran pembubutan terlebih dahulu perlu perhitungan
permukaan benda kerja saat melakukan proses dengan rumus.
pembubutan. Selain dari faktor skill operator
yang berpengaruh, kedalaman pemotongan dan a. untuk menghitung benda yang
kecepatan pemotongan juga sangat berukuran diameter 16 mm
berpengaruh terhadap kekasaran permukaan diketahui Cs = 30 meter/menit
benda kerja. maka :

Kondisi pemotongan divariasi tertentu dan 1000. Cs


n= rpm
kecepatan potong adalah konstan. Benda kerja π .d
hasil pemesinan diukur kekasarannya dan 1000.30
pengolahan data dengan metode statistic. n= =597,133 rpm
3,14 .16
2. METODE
b. untuk menghitung benda yang
Penelitian ini merupakan penelitian berukuran diameter 20mm
eksperimen. Sugiyono (2015:14), menjelaskan
1000. Cs
bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian n= rpm
π .d
yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam 1000.30
n= =477,707 rpm
kondisi yang terkendalikan. Pada penelitian ini 3,14 .20
menggunakan desain eksperimen faktorial.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah c. untuk menghitung benda yang
kecepatan potong (28,26 m/menit, 37,68 dan berukuran diameter 26mm
41,7 m/menit) dan kedalaman potong (0,5 mm). 1000. Cs
Variabel terikat pada penelitian ini adalah n= rpm
π .d
kekasaran permukaanporos bertingkat. Data uji
kekasaran dimasukkan kedalam tabel yang 1000.30
n= =367,466 rpm
nanti hasilnya akan diolah menjadi bentuk 3,14 .26
deskriptif.
L= ℓα + ℓ L= ℓα + ℓ L= ℓα + ℓ = = =
= 4 + 13 = 2 + 13 = 4 + 13 17/29,85665 15/23,88535 17/18,3733
= 17 mm = 15 mm = 17 mm = 0,56 = 0,628 = 0,925
      menit. menit menit
F=f.n F=f.n F=f.n  
= 0,05 x = 0,05 x = 0,05 x
597,133 477,707 367,466
= 29,85665 = 23,88535 = 18,3733
mm/menit mm/menit mm/menit Jadi waktu yang di butuhkan untuk
      membubut benda tersebut adalah 0,56 +
tm = L/F tm = L/F tm = L/F 0,628 + 0,925 = 2,113 menit

Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Desain Spesimen

Proses Pengerjaan
Dari data hasil pengukuran dan perhitungan
ratarata nilai kekasaran pada Tabel 1. di atas
Table 1.
selanjutnya diubah dalam bentuk grafik untuk
Taraf Faktor kecepatan Rata-rata memperjelas pengaruh kekasaran dari
47,1 150 Nilai masingmasing variabel, sebagaimana
mm/menit mm/me kekasaran ditunjukkan pada Gambar 2.
nit
0,5 597,133𝜇 4,336 2.55 4,14
Faktor kedalaman potong

m m 𝜇m 9 7
m 𝜇m 𝜇m
477,707 4,649 1.67 6,56
𝜇m 𝜇m 4 5
𝜇m 𝜇m
367,466 μm 5,637 1.47 5,92
𝜇m 1 0
𝜇m 𝜇m

Kesimpulan:

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


kecepatan putaran pada saat melakukan pembu
utan memiliki dampak pengaruh terhadap
kekasaran pada benda kerja.dari data tabel
menunjukkan bahwa kesusaian bahan yang
dibubut terhadap putaran mesin penting untuk
di perhatikan.
DAFTAR PUSTAKA:

Sumbodo, Wirawan. 2008. Teknik Produksi Mesin Indrustri Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.

Widarto. (2008). Teknik pemesinan jilid 1 & 2. Jakarta: Depdiknas

Putra, I. E., & Adil, R. (2016). Pengaruh Kecepatan Asutan Dan Kedalaman Potong Terhadap Kekasaran
Permukaan Aluminium Pada Bubut Cnc Tu2a. Jurnal Momentum, 18(1)

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai