Anda di halaman 1dari 9

Tugas Perencanaan Praktek Pemesinan Lanjut

a. Setiap mahasiswa harus membuat suatu perencanaan yang dikumpulkan


bersamaan dengan penyerahan pekerjaan/job selesai.

b. Perencanaan dibuat pada kertas A4 dengan format sebagai berikut:


- Judul : Misalnya PEMBUATAN UNTING-UNTING
- Pendahuluan: (mencakup Latar belakang Tujuan, dan Teori Singkat yang
mendasari Pekerjaan)
- Gambar Kerja Lengkap (Standard ISO)
- Alat dan Bahan yang diperlukan
- Rencana/Langkah Pengerjaan dan Perhitungan Waktu kerja
- Rencana Biaya (Ongkos Produksi)
- Kesimpulan
- Daftar Pustaka

d. Perencanaan dijilid rapi.

================================================================

PEMBUATAN UNTING-UNTING

A. Latar Belakang

1) Pengertian, Fungsi dan Cara Penggunaan Unting - Unting atau Bandul Lot

Unting - unting merupakan salah satu alat pertukangan yang biasa digun akan
untuk mengukur tegaknya suatu benda atau bidang. Ciri utama unting - unting ini
adalah terbuat dari besi serta memiliki bentuk prisma dan pada ujungnya terdapat
lubang yang nantinya digunakan untuk mengaitkan benang agar dapat
dipergunakan.

Bahan untuk membuat unting - unting atau bandul lot ini biasanya dari besi,
kuningan serta bahan lainnya. Ukuran dari bandul lot ini ada berbagai maca
seperti:
- U1 dengan D= 20 mm
- U2 dengan D= 25 mm
- U3 dengan D= 30 mm
- U4 dengan D= 34 mm
- U5 dngan D= 38 mm

63
Setelah mengetahui pengertian dari unting - unting atau bandul lot ini, maka apa saja
sih fungsi dari alat ini. Berikut ini beberapa fungsi dari uning - unting:
- Untuk mengukur ketegakan bekisting
- Untuk mengukur ketegakan kayu
- Untuk mengukur ketika pembuatan dinding
- dan masih banyak lagi yang lainnya.

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari unting - unting ini, selanjutnya
adalah langkah - langkah dalam menggunakan unting - unting. Berikut ini langkah -
langkahnya:

1. Siapkan Alat dan Bahan


Untuk penggunakan unting - unting ini siapkan beberapa alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti:
- Benang
- Unting - Unting
- Paku
- Palu

2. Ikatkan Tali Pada Unting - Unting


Sebelum digunakan, anda harus memasang tali tersebut pada bagian ujung unting -
unting, karena tali inilah nantinya yang difungsikan untuk menggantung unting -
unting tersebut.

3. Menentukan Area Pemasangan


Langkah selanjutnya anda harus menentuka area yang akan digunakan untuk
memasang unting - unting ini.

4. Pasang Paku Pada Area Pemasangan


Agar unting - unting dapat digantung, maka anda harus memasang paku pada area
tersebut. Pilihlah ukuran paku yang sesuai dengan media yang ada, jangan sampai
ukuran paku tersebut justru dapat merusak media yang ada.

5. Ikatkan Unting - Unting Pada Paku


Untuk melakukan pengukuran, anda dapat langsung memasang unting - unting yang
sudah dipasangi tali tersebut. Adapun cara pemasangannya adalah dengan
mengikatlah tali tersebut.

2) Tujuan Pembuatan Unting - Unting atau Bandul Lot

Tujuan dari Pembuatan Unting-unting ini adalah agar setiap Tukang yang tumbuh
berkembang di dunia pembangunan gedung dapat memilikinya secara pribadi sebagai
kelengkapan kerja batu dan kerja kayu.
3) Dasar Teori Pembuatan Unting - Unting atau Bandul Lot

64
Secara umum proses pembuatan unting-unting pada bidang teknologi pemesinan
adalah proses pemesinan banda berbentuk tirus. Secara ringkas teori tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Suatu benda dikatakan berbentuk tirus apabila suatu benda silindris yang memiliki
ukuran diameter yang berbeda secara teratur pada setiap ukuran /bidang panjang.
Tirus memiliki banyak macam. Masing-masing mesin memiliki standard ketirusan
yang sudah ditentukan; misalnya tirus morse, ketirusannya 9,625 inchi tiap kaki ; tirus
brown and sharpe, ketirusannya 0,5 inchi tiap kaki; tirus jarno 0,6 inchi setiap kaki.
Sebagian besar benda yang berbentuk tirus dibuat pada mesin bubut dengan
menggunakan 4 cara, yaitu :
a. Dengan membentuk geometris pahat
b.Dengan menggeserkan kepala lepas
c. Dengan menggeserkan eretan atas
d.Dengan menggeserkan perlengkapan tirus pada eretan lintang mesin bubut (taper
attachment)

Pada cara ini eretan atas harus digeser kedudukannya dalam satuan derajat, dan
pergerakannya dilakukan oleh tangan. Dengan cara ini kita dapat membubut tirus
luar dan tirus dalam. Perhitungan pergeseran eretan atas untuk menentukan besar
derajat dalam penyeyatan tirus adalah berdasarkan rumus:
Dd
tg 
2l
Dimana :
 = sudut pergeseran eretan atas
l = panjang bagian tirus
D = diameter terbesar
d = diameter terkecil

Gambar 1.. Membubut tirus dengan eretan

B. Gambar Kerja

65
Gambar 2.. Unting-unting

C. Alat dan Bahan yang Diperlukan

1. Mesin Bubut dan kelengkapannya


2. Mesin Bor dan kelengkapannya
3. Pahat Rata dan Mata Bor
4. Jangka Sorong
5. Baja Lunak (Mild steel) dia.1”x60mm
6. Dst...

D. Rencana/Langkah Pengerjaan dan Perhitungan Waktu kerja

a. Untuk menghitung bagian benda yang berukuran Ø 20 mm:

1000 . CS 1000 . 30
n rpm =  420,88  421rpm
 .d 3,14 .{ ( 25,4  20) / 2}

Untuk menghitung bagian benda yang berukuran Ø 25 mm:

1000 . CS 1000 . 30
n rpm =  379,13  379 rpm
 .d 3,14 .( 25,2)

b. Dengan cara menggeser Eretan Atas, dengan besar sudut geser sebagai berikut:

66
Dd 25  0
tg    0,625
2.t 2 . 20

  32 0

c. 1. Facing

n = 379 rpm
12,7 mm
Waktu 1 kali facing t= 0,05 x379
 0,671menit

2
Waktu facing total t x1 = 0,2
x 0,671menit  6,71menit

2. Untuk Ø 20 sepanjang 25 mm

n = 421 rpm
25mm
Waktu 1 kali pembubutan = 0,05 x 421  1,188menit
1 kali pembubutan Ø benda berkurang 0,4 mm, sehingga dibutuhkan
5,4mm
frekwensi pembubutan = 0,4mm  13,5kali
Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk membubut bagian
ini adalah
tx2 = 14 x 1,188 menit = 16,63 menit
3. Menchamper

n = 421 rpm
2mm
Dengan 1 kali pembubutan tx3 = 0,05 x 421  0,1menit

4. Untuk Ø 25 sepanjang 30 mm

n = 379 rpm
30mm
Dengan 1 kali pembubutan tx4 = 0,05 x379 x1menit  1,58menit

5. Bagian Tirus
Y = 20 Sin 320 = 10,6
Titik berat 2 ∆ = ⅔ x 10,6 = 7,07

67
7,07
Y’ =  11,31mm
tg 32 0

7,07
X=  4,42mm
tg 58 0

Maka panjang rata-rata bagian yang disayat = X + Y’ = 15,73 mm


dengan n = 764 rpm
15,73mm
Waktu 1 kali pembubutan = 0,05mm / revx 764rpm  0,41menit

10,6
Frekwensi pembubutan = 0,2  53 x
Jadi total waktu pembubutan bagian tirus = 53 x 0,41 menit = 21,73 menit

Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan unting-unting


adalah :
C1 + C2 + C3 + C4 + C5 = 47,386 = 47,4 menit.

Selanjutnya data perhitungan di atas dimasukkan ke dalam Lembar Analisis


Proses Pemesinan (LAPP) yang tersedia !!!

68
LEMBAR ANALISIS Nama Komponen: Poros Bertingkat
Kelompok: S1 Group B
Nama : Gugun Gultom
PROSES Nomor Komponen: NIM : 5163122036

No. Gambar : 04/Job-Msn/19 Ukuran Bahan: Dia. 1" x 103 mm Jenis Bahan: Mild Steel
Peralatan Kondisi Pemotongan Waktu yang
No. URAIAN diperlukan
Mesin Cutter Alat Bantu Vc n a f Lain-lain
1 Memotong bhn Gergaji Blade Mistar Baja
Gergaji
2 Facing benda kerja Bubut Schuifmaat 30 m/mnt 379 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 10 x 6,71 menit
(dia.20) Pahat
rata Alas pahat
3 Bubut Dia. 20 30 m/mn 421 rpm 0,4 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 14 x 16,63 menit
sepanjang 25 mm Kunci pas

4 Menchamper Kunci Chuk 30 m/mn 421 rpm 0,5 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 1 x 0,10 menit

5 Bubut Dia. 25 Kunci Tool- 30 m/mn 379 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 1 x 1,58 menit
sepanjang 30 mm post

6 Bagian Tirus 30 m/mn 764 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 53 x 21,73 menit

7 Pengeboran Lubang 30 m/mn 0,5 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 4 kali 2,1 menit

8 Evaluasi Produk 10 menit

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Tanggal: Lembar : 1 58,85 menit


dari : 3 lembar

65
E. Penghitungan Biaya Operasional (Operational Cost)

Dalam pembuatan setiap komponen atau benda yang dimesin, sangat diperlukan
analisa biaya produksinya, karena dari analisa biaya inilah diketahu biaya-biaya
yang dibutuhkan selama proses produksi. Adapun biaya-biaya produksi dalam
pembuatan komponen atau unit benda meliputi:

1. Biaya Primer = Bahan langsung + Tenaga kerja langsung


2. Biaya Overhead = Bahan tak langsung + Tenaga kerja tak langsung
3. Biaya Komersial = Biaya Adm. + Biaya Pemasaran + Biaya finansial lainnya

Biaya Operasional = Biaya Primer + Biaya Overhead + Biaya Komersial

Harga Jual = Biaya Operasional + Keuntungan

Keterangan:
1. Bahan langsung adalah semua bahan yang digunakan untuk membuat produk
2. Bahan tak langsung adalah semua bahan yang digunakan untuk mendukung
pembuatan suatu produk, tetapi sulit untuk menentukan jumlahnya.
3. Tenaga kerja langsung adalah orang-orang yang terlibat langsung di dalam
proses pembuatan produk
4. Tenaga kerja tak langsung adalah orang-orang yang membantu kelancaran
proses pembuatan produk
5. Biaya komersial adalah biaya yang direncanakan/disediakan untuk mendukung
kegiatan produksi dan melakukan terobosan-terobosan untuk menemukan
pasar maupun produk yang baru.
6. Biaya tak langsung lainnya termasuk telepon, perawatan alat, kebersihan, dan
penggudangan.

F. Kesimpulan

G. Daftar Pustaka

65
Tugas Laporan Akhir Praktek Pemesinan Lanjut

a. Setiap mahasiswa harus membuat suatu laporan kerja yang dikumpulkan bersamaan
dengan penyerahan pekerjaan/job selesai.

b. Perencanaan dibuat pada kertas A4 dengan format sebagai berikut:


- Judul : Misalnya PEMBUATAN UNTING-UNTING
- Bab I: Pendahuluan: (Latar belakang, Tujuan dan manfaat, Metode Kerja)
- Bab II: Teori Dasar Pekerjaan (Proyek)
- Bab III: Mekanisme Pengerjaan Proyek
- Gambar Kerja Lengkap (Standard ISO)
- Alat dan Bahan yang dipergunakan
- Proses/Langkah Pengerjaan dan Hasil Kerja
Bab IV: -Penutup
- Analisis Pekerjaan
- Kesimpulan

- Daftar Pustaka

d. Laporan dijilid rapi.

66

Anda mungkin juga menyukai