LAPORAN PRAKTIKUM
TIN 218 – Praktikum Proses Manufaktur
I. TEORI DASAR
Dalam proses pemesinan (machining), salah satu proses yang sangat penting untuk
dimengerti adalah proses bubut (lathe). Proses bubut (lathe) sendiri adalah proses pemesinan
untuk menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris dengan menggunakan prinsip
pengurangan material (material removal). Proses bubut ini dikerjakan dengan menggunakan
mesin bubut yang menggunakan satu mata potong (single cutting tool).
Prinsip kerja dari mesin bubut ini adalah poros spindle akan memutar benda kerja
yang kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan sehingga terjadi pengurangan
material. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Ada 2 proses utama dalam bubut yaitu proses facing dan proses turning. Facing adalah
proses permesinan yang bertujuan untuk mengurangi dimensi panjang dari benda kerja. Pada
proses facing ini, mata pahat posisinya tegak lurus terhadap poros rotasi dari benda kerja,
dengan pergeseran mata pahat yang juga tegak lurus dengan sumbu putar benda kerja.
Sementara proses turning didefinisikan sebagai proses permesinan yang bertujuan untuk
mengurangi dimensi diameter benda kerja agar menghasilkan permukaan silinder sesuai
dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Dalam proses turning ini, mata pahat berposisi
32
tegak lurus dengan sumbu benda kerja, namun pergerakan mata pahat sejajar dengan sumbu
putar benda kerja.
Proses bubut tirus (taper turning) sebenarnya identik dengan proses turning diatas,
hanya toolpost letak mata pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja yang
menghasilkan profil permukaan yang miring. Demikian juga proses bubut kontur, dilakukan
dengan cara memvariasi kedalaman potong sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
(lihat pada Gambar 4.2.)
33
Komponen-komponen pada mesin bubut yaitu:
1. Kepala Tetap (Head Stock), terdapat spindle utama mesin yang berfungsi sebagai
dudukan beberapa perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck), kollet
(collet), senter tetap, atau pelat pembawa rata (face plate) dan pelat pembawa
berekor (driving plate). Alat-alat perlengkapan tersebut dipasang pada spindel
mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan benda kerja yang akan
dikerjakan pada mesin bubut.
2. Kepala Lepas (Tail Stock), digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary
centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus yang
pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus (sleeve) kepala lepas. Senter putar
(rotary centre) atau senter tetap dipasang pada kepala lepas dengan tujuan untuk
mendukung ujung benda kerja agar putarannya stabil, sedangkan cekam bor atau
mata bor dipasang pada kepala lepas dengan tujuan untuk proses pengeboran.
3. Alas Mesin (Bed), digunakan sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan pada
waktu pembubutan. Bentuk alas/meja mesin bubut bermacam-macam, ada yang
datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.
4. Eretan Atas (Support), digunakan untuk menjepit pahat bubut dan dapat diputar
ke kanan atau ke kiri sesuai dengan sudut yang diinginkan, khususnya pada saat
mengerjakan benda-benda yang berbentuk konis. Eretan ini dapat digerakkan
secara manual maupun otomatis.
5. Eretan Melintang, bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.
6. Eretan Bawah, berjalan sepanjang alas mesin.
7. Toolpost, digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut dengan menggunakan
pemegang pahat.
8. Chuck, sebagai tempat untuk memegang / menjepit benda kerja.
9. Saluran Coolant, tempat keluarnya cairan coolant apabila dibutuhkan pada
proses pemotongan yang continue dan membutuhkan coolant.
34
10. Emergency Stop (Brake), berfungsi untuk menghentikan proses yang sedang
berlangsung apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Cara pengoperasiaanya
pun cukup dengan menginjak pedal yang terletak dibawah mesin bubut.
Sney merupakan alat perkakas tangan yang digunakan pada pembuatan ulir luar.
Proses sney perlu memperhatikan ketegak lurusan alat sney dengan benda kerja agar ulir
yang dihasilkan tegak lurus dengan sumbu benda kerja. Pada umumnya sney terbuat dari
bahan HSS, yang dijepit menggunakan pemegang sney untuk dapat memutar dan membuat
ulir. Konstruksi sney terbadi menjadi 2 yang dapat dilihat pada Gambar 4.5.
35
Gambar 4.6. Pemegang Sney (Sney Holder).
III. GAMBAR TEKNIK DAN DIAGRAM ALIR PROSES
Gambar Proses 0
Gambar Proses 1
Facing 1
Gambar Proses 2
Turning
Center Drill
Kartel
Sebelum memulai proses kartel Waktu yang diperlukan ● Mata pahat kartel
mata pahat yang digunakan untuk untuk melakukan proses ● Center point
facing dan turning harus diganti kartel sekitar ± 20 menit. ● Oli
terlebih dahulu menjadi mata pahat ● Mesin bubut
kartel dan alat yang sebelumnya ● Kunci L
menggunakan alat center drill ● Kunci chuck
diubah menjadi center point agar
ketika melakukan proses kartel
spesimen menjadi lebih kuat dan
tidak bergerak bebas. Pastikan
chuck mengunci spesimen dengan
kuat kemudian berikan oli kepada
spesimen dan jangan gunakan
coolant karena cairan yang
digunakan disini adalah oli. Oli
diberikan kepada spesimen agar
proses kartel dapat mencetak pola
dengan baik kepada spesimen.
Gambar Proses 5
Facing 2
Grooving
Tapper Turning
VIII. LAMPIRAN
Gambar 8.1 Meja kerja pembuatan spesimen