Anda di halaman 1dari 13

JOB SHEET

MEMBUBUT TURUS DAN CHAMPER


TEKNIK PEMESINAN BUBUT

MEMBUBUT TIRUS DAN MENCHAMPER

1
LANGKAH KERJA JOB SHEET 2
MEMBUBUT TIRUS DAN MENCHAMPER

WAKTU
NO URAIAN
(MENIT)
1 Mesin dan peralatan yang digunakan:
1) Jenis mesin dan perlengkapan:
 Jenis mesin bubut
o Mesin bubut standar

 Perlengkapan mesin bubut


o Cekam sepusat berahang tiga

o Eretan atas, eretan memanjang dan eretan melintang.

o Kepala lepas

2
o Rumah pahat

2) Alat ukur
 Mistar sorong (150 x 0,05 mm)

 Mikrometer (25 – 50 mm)

3) Alat potong
 Pahat bubut rata kanan

 Pahat bubut muka

3
Hhhhhhhhh

 Pahat bubut cemper

hhhhhhh
4) Alat bantu
 Senter putar

 Chuck bor

 Bor senter BS 3

 Kikir halus / Ampelas

2 Jenis dan ukuran bahan:


 Baja lunak St.37, ukuran Ø 38 x 105 mm

4
mmmm

105

Ø 38
3 Keselamatan kerja:
mmmmm
 Berdoa sebelum mengawali pekerjaan
 Periksa alat-alat sebelum digunakan
 Gunakan alat-alat Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
pada saat praktikum seperti:
o Baju pelindung
o Sepatu pengaman
o Kaca mata pelindung

 Simpan peralatan pada tempat yang aman dan


rapih selama dan sesudah digunakan
 Operasikan mesin sesuai SOP
 Pelajari gambar kerja, sebelum melaksanakan praktikum
 Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja
dinilaikan
 Bersihkan mesin dan ruang kerja setelah selesai bekerja.
 Doa syukur setelah menyelesaikan pekerjaan.

4 Dasar teori/ rumus-rumus pendukung untuk pekerjaan pembubutan poros bertingkat seperti
gambar kerja (Job sheet) adalah:

1) Kecepatan potong untuk bahan baja lunak St.37 dengan pahat bubut
HSS maka dipilih kecepatan potong (Cs) anatara 18 – 21 meter/menit.
Kecepatan potong (Cs) yang dipilih adalah 20 meter/menit.

5
Pahat BubutHSS Pahat Bubut Karbida
Bahan
m/men Ft/min M/men Ft/min
Baja lunak(Mild Steel) 18 - 21 60 - 70 30 – 250 100 - 800
Besi Tuang(Cast Iron) 14 - 17 45 - 55 45 – 150 150 - 500
Perunggu 21 - 24 70 - 80 90 – 200 300 - 700
Tembaga 45 - 90 150 - 300 150 – 450 500 - 1500
Kuningan 30 - 120 100 - 400 120 – 300 400 - 1000
Aluminium 90 - 150 300 - 500 90 – 180 a.- 600

2) Kecepatan putaran mesin bubut (Rpm)


1000 .𝐶𝑠
n=
𝜋 .𝑑
𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

d 1+ d 2+d 3
D rata-rata =
3
36+33+28.
=
3
= 32,33 mm

1000 . 20
n= putaran/ menit
3,14 x 32,33
20.000
n= putaran/menit
101,52
n = 197,01 ≈ 197 putaran/menit

3) Kecepatan pemakanan (F)


Besar pemakanan (f) = 0,05 mm/putaran
F = f.n
F = 0,05 x 197 = 9,85 mm/menit

4) Waktu pemesinan pembubutan rata (tm):


a. Pembubutan rata pertama Ø 36 x 100 mm
Jarak star pahat l = 5 mm
Panjang total pembubutan L = ℓa+ ℓ = 100+5 = 105 mm
Banyaknya pembubutan (i) = 2 kali

L
tm =
F
x i menit

6
105
tm = x 2menit
9,85

tm = 21,31 menit = 21 menit 18,6 detik

b. Pembubutan rata kedua Ø 33 x 50 mm


Jarak star pahat l = 5 mm
Panjang total pembubutan L = ℓa+ ℓ = 50+5 = 55 mm
           Banyaknya pembubutan (i) = 2 kali

L
tm = x i menit
F

55
tm = x 2menit
9,85

tm = 11,17 menit = 11 menit 10,2 detik

c. Pembubutan ketiga Ø 28 x 25 mm
Jarak star pahat l = 5 mm
Panjang total pembubutan L = ℓa+ ℓ = 28+5 = 33 mm
           Banyaknya pembubutan (i) = 2 kali

L
tm =
F
x i menit

33
tm = x 2menit
9,85

tm = 6,7 menit = 6 menit 42 detik

Jadi waktu total pembubutan untuk pemakanan pertama dan kedua adalah:

tmtotal = tm1 + tm2 + tm2

tmtotal = 21,31 + 11,17 + 6,7 = 39,18 menit

tmtotal = 39 menit 10,8 detik

5) Waktu pemesinan bubut muka (tm):


Waktu pembubutan muka (facing) yang digunakan untuk diameter awal
(d) = 38 mm dan jarak star pahat 4 mm dengan besar pemakanan
f = 0,05 mm/putaran adalah:

a. Panjang total pembubutan


7
38
L= + 4 mm
2

L = 19 + 4 = 13 mm

b. Kecepatan pemakanan (F)


Besar pemakanan (f) = 0,05 mm/putaran
F = f.n
F = 0,05 x 187,34 = 9 mm/menit

c. Waktu pembubutan muka


           Banyaknya pembubutan (i) = 2 kali
L
tm = x i menit
F

13
tm = x 2 menit
9
tm = 2,89 menit = 2 menit 53,4 detik
Pembubutan muka dilakukan pada ujung dan pangkal, maka waktu pembubutan
berjumlah 2,89 x 2 = 5,78 menit = 5 menit 46,8 detik.

6) Pembubutan Tirus
Pembubutan tirus yang digunakan yaitu pembubutan tirus dengan cara
menggeser eretan atas.
Diketahui diameter tirus terbesar (D) = 28 mm, panjang tirus (l) = 25 mm,
besar sudut pergeseran eretan atas (α) = 3⁰.

Ditanyakan berapa ukuran diameter tirus terkecil (d) ?

Jawaban:
D−d 0
tg α = derajat (¿ ) ¿
2 xl
28−d 0
3⁰ = derajat (¿ )¿ nillai tg 3⁰ = 0,0524 mm
2 x 25
28−d 0
0,0524 = derajat (¿ )¿
50
28-d = 0,0524 x 50
28 – d = 2,62

8
d = 28 – 2,62
d = 25,38 mm
Jadi ukuran diameter tirus terkecil adalah 25,38 mm
5
5 LANGKAH KERJA

1. Pasang pahat muka (facing) pada tool holder menggunakan kunci L dan
kunciPasang pahat rata pada tool holder menggunakan kunci L dan kunci tool post hingga
tool post hingga setinggi senter.
setinggi senter.

2. Atur kecepatan putaran mesin bubut, dimana diketahui diameter rata- 2

rata benda kerja 32,33 mm, kecepatan potong 20 meter/menit dan jenis
pahat bubut yang digunakan yaitu pahat bubut HSS (High Speet Steel)
maka kecepatan putaran mesin bubut secara teoritis adalah sebagai
berikut:
1000 x Cs 1000 x 20
n= = =197 Rpm .
π xd 3,14 x 32,33

3. Pasang benda kerja pada cekam sepusat berahang 3 hingga kokoh, 2


hhhhhhh
dimana pemasangan benda kerja yang menonjol relatif pendek, agar
ben da kerja tidak menimbulkan getaran.

4. Kerjakan pembubutan muka (facing) hingga mendapatkan permukaan 3

yang rata dan halus.


Hhhhhhhhh

9
hhhhhhh

5. Selanjutnya pasang bor senter pada chuck bor, kemudian chuck bor 5

dipasang pada bubungan kepala lepas. Lakukan pengeboran lubang


Hhhhhhhhh
senter bor dengan kedalaman antara ½ sampai dengan ¾ bidang
mmmm
diameter tirus bor senter.

mmm
6. Buka benda kerja dan pasang kembali benda kerja dengan posisi seperti 2

gambar, dimana panjang benda kerja yang menonjol lebih kecil atau
mmm
sama dengan 100 mm.

20
mmm
7. Kerjakan pembubutan rata poros memanjang pertama dengan ukuran
mmmdiameter 36 mm dan panjang ≤100 mm hingga rata dan halus.
Ø 36

8. Kemudian lanjutkan pembubutan rata kedua pada poros bertingkat 15


mmm
10
dengan ukuran diameter 33 mm dan ukuran panjang 50 mm hingga rata
mmm
dan halus.

Ø 33 x 50

9. Dilanjutkan dengan pembubutan permukaan poros bertingkat ketiga 10


mmm mmm
mmmdengan
mmmukuran diameter 28 dan panjang 25 mm sampai rata dan halus.

Ø 28 x 25

10. Selanjutnya kerjakan pembubutan tirus dengan cara memutar eretan 15


mmm
mmm mmm
atas mmm
membentuk sudut 3⁰ hingga rata dan halus.

Tirus 3⁰

11. Pasang pahat cemper sudut 45ᵒ, kemudian bubut cemper 2x1,5x45ᵒ, 15
mmm
mmm mmm mmm
dilanjutkan pembubutan cemper 2,5x45ᵒ dan cemper 2x45ᵒ.

1,5x45
2,5x45
⁰ 2x45⁰

12. Selanjutnya benda kerja dibuka dan pasang kembali dengan cara dibalik 10
mmm untuk pembubutan panjang benda kerja 100 mm

11
hhhhhhh

100

13. Dilanjutkan dengan pembubutan rata dengan pahat rata kiri, dimana 10
hhhhhhh
gerakan eretan memanjang ke arah kiri hingga mendapatkan ukuran
Hhhhhhhhh
diameter 37 mm dan ukuran panjang 100 mm.

14. Untuk pembubutan terakhir lakukan pencemperan ujung benda kerja


hhhhhhh 5

dengan ukuran cemper 1,5 x 45ᵒ


Hhhhhhhhh

1,5 x 45⁰

15. Pekerjaan finishing: 10

 Untuk mendapatkan tingkat kehalusan tinggi dapat dilakukan dengan


Hhhhhhhhh
cara mengampelas semua permukaan benda kerja yang telah
dibubut dengan menggunakan ampelas halus sebagai pekerjaan
finishing.
16. Pekerjaan setelah selesai pembubutan : 15
 Buka benda kerja dan lakukan pengukuran ulang untuk memastikan
kebenaran ukuran sesuai benda kerja.
 Buka pahat dan kumpulkan semua peralatan kemudian bersihkan.
Setelah itu masukan ke dalam tool box yang tersedia.
 Selanjutnya bersihkan mesin dan lantai dari bram dan kotoran
lainnya hingga bersih.
 Berdoa syukur setelah selesai bekerja.

12
Pedoman penilaian soal uraian menyusun langkah kerja membubut tirus dan
menchamper:

No Hasil Jawaban Skor


.
1 Mesin dan peralatan yang digunakan disusun secara lengkap 10
2 Jenis dan ukuran bahan bahan sesuai spesifikasi 5
3 Keselamatan kerja disusun secara lengkap 15
4 Dasar teori/ rumus-rumus pendukung disusun secara lengkap 20
5 Langkah kerja disusun sesuai SOP 50
Jumlah bobot nilai semua soal 100

Jumlah bobot nilai yang diperoleh


Skor maksimal= × 100
Jumlah bobot nilai semua soal

100
Skor maksimal= × 100=100
100

Mengetahui, Losarang, 17 Juli 2018


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

DR. H. ARMAWI CHARLI, S.Pd.,M.Pdl Eryk Setiawan, S.ST


NIP. 19670825 199702 1 002 NIP. -

13

Anda mungkin juga menyukai