2 11 3 1 5 1 0 5 0
T E K N I K M E S I N S 1 R E G U L E R PA G I
Rumusan Masalah.
Berapa besar kecepatan potong yang sesuai digunakan pada proses pembuatan Rod ?
Berapa besar nilai umur pahat yang menyebabkan keausan oleh besar kecepatan potong tersebut.?
Batasan Masalah.
Perhitungan besar kecepatan potong.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari dari laporan praktikum ini adalah:
Mengetahui proses perhitungan nilai kecepatan potong pada mesin bubut.
Mengetahui proses perhitungan dan nilai keausan pada pahat bubut.
Lingkup perusahaan.
PT. Pindad adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi alat-alat persenjataan,
munisi serta manufaktur alat industri. Pada mulanya PT. Pindad bernama Artillerir Contructie
Winkel (ACW) yang didirakan oleh belanda pada tahun 1808 yang pada jaman tersebut ACW ini
adalah sebuah bengkel perbaikan alat persenjataan. ACW kemudian berganti nama menjadi
Artillerie Incrichtigen (AI) pada tahun 1923 dan beralih tempat ke Bandung. Pemerintah Belanda
pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia, kemudian pabrik
tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. Pindad sekarang ini.
Visi
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023,
melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik..
Misi
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan
industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk
mendukung pertahanan dan keamanan negara.
Tujuan perusahaan.
Mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan secara mandiri, untuk
mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia.
Struktur Organisasi
Tinjauan Pustaka
Proses Pemesinan
Pembubutan merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut
gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
Rumus-rumus yang digunakan
1. menghitung kecepatan potong (cutting speed).
Menghitung kecepatan potong menggunakan rumus:
𝑚
𝜋.𝑑.𝑛 Ket: v : kecepatan potong ( ).
𝑣= , 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1000 d: diameter rata-rata (mm)
n: jumlah putaran per menit (rpm)
Kedalaman Pemotongan ( 𝑎𝑝 ) : 2 mm
Diameter pertama
menghitung kecepatan potong (cutting speed).
𝜋.𝑑.𝑛
𝑣= , do-dm
1000 Dengan, d =
2
𝜋. 115.185
𝑣= 120-110
1000 = =115 mm
mm 2
v= 66.84 menit
,
Kedalaman Pemotongan ( 𝑎𝑝 ) : 2 mm
Tabel 4. 1 Data Hasil Perhitungan
Sy2 5.752 deviasi dari jumlah perkalian log tc (x) dan log v (y) (SPDxy) dengan nilai jumlah hasil
SSDy=Ssy- =11.026- =0,006
k 3 kuadrat dari hasil logaritma waktu (tc) “x” (SSDx) sehingga dapat dituliskan sebagai
berikut:
𝑎 = 𝑦 = 1.92
𝑆𝑃𝐷𝑥𝑦 −0.05
𝑏= = = −0.12
𝑆𝑆𝐷𝑥 0.42
Sehingga persamaan regresinya dapat dituliskan sebagai berikut:
Pers. Regresi
𝑌 = 𝑎 + 𝑏(𝑥 − 𝑥)
𝑌 = 1.92 − 0,12𝑥 + 0,12.0.29
𝑌 = 1.92 − 0.12𝑥 + 0.035
𝑌 = 1,96 − 0.12𝑥
Dari perhitungan diatas dapat ditentukan nilai konstanta kecepatan memotong untuk
suatu umur pahat satu menit (Ct ) dan nilai eksponen tergantung dalam kondisi
pemotongan (n) pada pers. Taylor menggunakan persamaan linear berikut:
log 𝑣 = log 𝐶𝑡 + 𝑛 log 𝑇
Sehingga dapat diselesaikan dengan persamaman sebelumnya yaitu :
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥 − 𝑏𝑥
𝑌 = 1,96 − 0,12𝑥
Sehingga untuk nilai masing-masing log-nya menjadi :
log 𝐶𝑡 = 101.96
𝐶𝑡 =91.20
𝑛 log 𝑇 = 0.12x
Karena nilai awal perhitungan menggunakan konstanta 1 menit waktu pembubutan
maka
𝑥 = 𝑇 = 1 menit
Maka n = 0.12
Sehingga persaman Taylor yang di dapat adalah adalah :
vTn =Ct
vT0.12 =91.20
sehingga untuk kondisi pembubutan seperti diatas kita dapat memprediksi umur pahat
(T) dalam satuan menit seperti berikut:
kecepatan pertma (v) = 66,84 mm/menit
maka umur pahatnya adalah :
66.84 (T)0.12=91.20
0.12 91.20
𝑇=
66.84
T = 13.33 menit.
Dan dengan cara yang sama untuk kecepatan (v2 dan v3 ) hasilnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
v1 66.84 13.33
v2 92.36 0.9
v3 90.64 1.53
jumlah 15.76
dari tabel diatas dapat dibuat menjadi grafik dan dapat disimpulkan seperti terlihat
pada gamabar 4.4 Dibawah
KESIMPULAN
Dari laporan diatas didapat beberapa kesimpulan antara lain:
1. Nilai kecepatan potong dari hasil perhitungan dan digunakan pada proses
pembubutan untuk untuk diameter pertama 66.84 mm/menit, diameter ke dua
adalah 92.36 mm/menit, dan diameter ke tiga adalah 90.64 mm/menit.
2. Nilai eksponen tergantung dalam kondisi pemotongan (n) yang dihasilkan dari
perhitungan adalah 0,12 dan nilai konstanta kecepatan memotong untuk suatu
umur pahat satu menit (Ct ) adalah 91,20 . Sehingga nilai bilangan taylor untuk
memprediksi umur pahat adalah
vT0.12 =91.20
maka untuk hasil perhitungan prediksi umur pakai pahat adalah
Tabel 5. 1 Prediksi Umur Pahat Berdasarkan Kecepatan Potong
kecepatan prediksi umur
pemotongan (v), pahat (T),
mm/menit menit
v1 66.84 13.33
v2 92.36 0.9
v3 90.64 1.53
jumlah 15.76
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kecepatam potong yang digunakkan maka
umur pakai pahat akan berkurang dan akan cepat mengalami keausan
begitu pula sebaliknya jika kecepatan pahat rendah maka umur pakai pahat akan lama
terlihat pada gambar 5.1 di bawah :