Anda di halaman 1dari 3

1.

RUMUS PERHITUNGAN OPERASI PADA MESIN BUBUT FRAIS DAN BOR :


A. FRAIS

B. BOR

Proses boring pada dasarnya memiliki prosedur kerja yang sama. Dalam
pengoperasiannya, diperlukan analisis untuk menentukan kecepatan pemotongan
(cutting speed).
Penentuan cutting speed didasarka pada beberapa factor, antara lain:
» Jenis bahan alat kerja (drill maupun bore)
» Tingkat kekerasan benda kerja
» Macam dan bentuk alat kerja (drill maupun bore)
» Diameter alat kerja (drill maupun bore)

Rumus umum untuk menentukan cutting speed adalah;


V = d x ∏ x n / 1000
V => cutting speed
d => diameter alat potong (drill atau bore)
n => kecepatan rotasi permenit (rpm)

Kecepatan Pemotongan
dihitung dari putaran per menit terhadap diameter benda kerjanya, sering juga
disebut dengan kecepatan pada permukaan

n = putaran benda kerja (rpm)


D = Diameter benda kerja (mm)
Vc = kecepatan pemotongan (m/menit)
Kecepatan Putaran Benda Kerja (RPM)
dihitung dari jumlah putaran setiap menitnya, konstanta 1000 adalah perubahan
dari mm ke meter

Metal removal rate


dihutng dari kecepatan pemotongan, dikalikan dengan kedalaman pemotongan
dan pemakanannya,Vc = Kecepatan pemotongan (m/menit), sedangkan simbol
lainya sama artinya dengan sebelumnya.

Kebutuhan Daya (Net Power)


perhitungan daya yang dibutuhkan (Pc) dalam kilowatt sebenarnya dapat dicari
secara analitis maupun secara empiris, umumnya didapatkan dengan
mengasumsikan besarnya daya adalah 80 % dari daya motor, sedangkan proses
perhitungan didapatkan dari

dengan kc adalah gaya potong spesifik, Kc dihitung dengan

dengan Y0 adalah sudut chip, dan hm adalah ketebalan chip(mm) perhatikan


gambar berikut, bila menggunakan insert untuk pemotongan bubut, maka
pemilihan parameter sedikit berbeda, meskipun secara pengertian sama persis apa
yang harus dihitung

Lama Waktu Pemotongan

dengan lm adalah panjang benda kerja yang dipotong, untuk benda berbentuk
lurus tentunya mudah bukan, namun untuk benda berbentuk tirus, panjang benda
kerja dihitung dengan

Dm1 = diameter terbesar, Dm2=diameter terkecil, semua satuan dalam mm


2. PERBEDAAN BORRING DAN DRILING
A. BORING

BORING ( PERLUASAN LUBANG)


Operasi memperbesar dan menyempurnakan lubang yang sebelumnya telah
dikenal proses drilling untuk mendapatkan ukuran atau bentuk yang diinginkan
dengan alat iris tipe single point. Selain itu, boring juga dapat digunakan untuk
membentuk lubang yang runsung di dalamnya.
Operasi boring pada benda kerja yang kecil bisa diletakkan di atas mesin bubut,
sementara untuk benda kerja yang lebih besar bisa dimasukkan pada penggilingan.
Syarat diameter benda kerja yang bisa dihasilkan melalui proses boring pada
umumnya memiliki diameter 1-4m (3-12 ft), tetapi bisa juga mencapai lebar
hingga 20m (60 ft).

B. DRILING

mesin drilling adalah suatu proses yang dilakukan oleh mesin perkakas dalam hal ini adalah
berupa pemberian tekanan kepada benda kerja sehingga terjadi lubang pada benda kerja yang
biasanya berupa putaran yang dilakukan pahat dan gerak makan berupa translasi oleh pahat.
Mesin ini menggunakan titik-titik kendali yang menyangkut gelendong berisi bit latihan dan
dua poros mengendalikan atau meja kerja. Beberapa mesin NC mempunyai menara kecil
yang berisi enam atau delapan latihan menggigit. menara kecil tersebut digunakan untuk
pemrograman di bawah NC kendali.

Anda mungkin juga menyukai