Anda di halaman 1dari 7

METAL FORMING

4 jenis proses yang umum 

• Rolling – Proses penekanan (kompresi) untuk mengurangi ketebalan sebuah slab oleh
sepasang mekanisme roll.
• Forging – Proses penekanan (kompresi) yang dilakukan oleh sepasang dies.
• Extrusion – Proses penekanan (kompresi) material hingga mengalir ke bukaan dies.
• Drawing – Proses menarik kawat atau batang melalui bukaan dies.
FORGING
 Penempaan (Forging): Sebuah proses dimana benda kerja dibentuk dengan gaya tekan
(kompresif) melalui cetakan (die) dan tool.
 Dikenal sejak 4000 SM – mungkin lebih dari 8000 SM.
 Produk tempa: bolts & rivet, connecting rods, shafts untuk turbin, gear, hand tools,
structural components untuk permesinan, pesawat terbang, rel, dan berbagai peralatan
transportasi.
 Part yang ditempa memiliki kekuatan dan ketangguhan, sangat baik diaplikasikan pada
kondisi high stress dan kritis.
 Proses Tempa
 Tempa Dingin (Cold forging)
 Membutuhkan daya yang lebih besar
 Benda kerja harus ulet dalam temperatur ruang
 Menghasilkan part dengan permukaan akhir dan akurasi dimensi yang baik
 Tempa Panas (warm/hot forging)
 Membutuhkan daya yang lebih kecil
 Part yang dihasilkan memiliki permukaan akhir dan akurasi dimensi yang
tidak begitu baik

MESIN BUBUT
 Mesin Bubut
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk proses pemotongan
benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda kerja dimana pahat
digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang berputar. Mesin
bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia ini dibandingkan
mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap dan mesin perkakas lainnya.

 Prinsip Kerja Mesin Bubut


Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh
bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan
dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).

Fungsi masing-masing bagian mesin bubut ialah sebagai berikut:


 Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang
berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.
 Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar
dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda
gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan
digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak
dipakai.
 Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari
kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah
melintang atau memanjang.
 Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat
karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua cross
slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan
gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan.
 Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan
pemegang pahat.
 Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang
mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan

Pengertian Mesin Frais

Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya
dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang
berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung
dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh
motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur
oleh operator mesin frais (Rasum, 2006).

MESIN MILLING

Pengertian Mesin Frais


Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya
dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang
berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung
dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh
motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur
oleh operator mesin frais (Rasum, 2006).
Bagian-bagian Utama Mesin Frais dan Fungsinya
Bagian-bagian utama nesin frais terdiri dari: kolom, spindel, lengan, arbor, meja, sadel, lutut, dan
alas mesin.
1. Kolom (Column)
Kolom atau badan mesin merupakan penopang atau tempat kedudukan bagian-bagian mesin seperti
lengan, spindel, lutut, tuas-tuas, dan merupakan rumah dari roda gigi-roda gigi transmisi, motor
penggerak beserta puli-pulinya.
2. Spindel
Spindel merupakan poros utama mesin yang berfungsi untuk memutarkan arbor berserta pisau frais.
3. Arbor
Arbor merupakan tempat kedudukan pisau frais. Arbor dipasang pada spindel mesin, sehingga bila
spindel berputar maka arbor akan ikut berputar pula. Pada mesin frais mendatar, arbor memiliki
bentuk batang bulat yang sepanjang badannya terdapat alur pasak.
Arbor jenis ini dilengkapi dengan beberapa cincin (spacer) yang berfungsi untuk menjepit pisau frais
(cutting tool) sehingga pisau frais tidak bergeser dari kedudukannya. Di dalam pemakaiannya arbor
ini ditopang oleh penopang arbor.
4. Lengan (Over Arm)
Lengan pada mesin frais mendatar memiliki fungsi sebagai penyokong arbor. Lenga ini ditempatkan
pada bagian atas dari kolom atau badan mesin. Bagian bawah lengan ini memiliki alur berbentuk
ekor burung (dove tail) yang sesuai dengan bentuk alur ekor burung pada kolom mesin dan
penopang arbor (arbor bracket).
Dengan demikian lengan mesin frais ini dapat digeserkan kedudukannya pada kolom mesin dengan
cara mengendorkan baut-baut pengikatnya.
5. Meja (Table)
Meja mesin frais merupakan tempat di mana benda kerja akan difrais. Penempatan benda kerja
pada meja dilakukan dengan menggunakan peralatan penjepit atau penegang benda kerja seperti,
ragum, klem, kepala pembagi dan kepala lepas
Dilihat dari konstruksinya, meja mesin frais mempunyai bentuk persegi panjang dengan alur-alur T
pada bagian permukaannya akur-alur T ini merupakan tempat kedudukan baut-baut yang digunakan
untuk mengikat ragum, klem, kepala pembagi atau kepala lepas. Meja dapat digerakkan secara
memanjang dengan cara memutarkan roda tangan yang terdapat pada ujung-ujung meja. Meja
mesin frais juga dapat digerakkan secara melintang dengan cara mrmutarkan roda tangan atau
engkol yang terdapat pada lutut. Selain dapat digerakkan secara mendatar dalam arah memanjang
ataupun melintang, meja ini dapat juga digerakkan secara vertikal naik atau turun dengan
menutarkan engkol yang biasanya juga terdapat pada lutut. Untuk menggerakkan meja mesin frais
ini dapat dilakukan secara manual ataupun secara otomatis. Pada mesin frais universal, mejanya
dapat diputar dengan sudut tertentu, sehingga dapat dipakai untuk mengefrais roda gigi miring atau
roda gigi heliks.
6. Sadel
Sadel atau dudukan meja merupakan tempat meja bertumpu. Pada bagian bawah dari sadel
terdapat alur berbentuk ekor burung yang dipasangkan secara pas dengan alur ekor burung pada
bagian atas lutut. Dengan demikian sadel dapat digerakkan dalam arah melintang secara halus. Pada
dasarnya menggerakkan sadel ini berarti juga menggerakkan meja dalam arah melintang, karena
bagian bawah meja ditumpu oleh sade sehingga kalau sadel digerakkan maka meja juga akan ikut
bergerak. Sadel dapat dikunci terhadap lutut, sehingga sadel tidak berubah posisinya sewaktu
dilakukan pengefraisan benda kerja.
7. Lutut (Knee)
Lutut atau knee merupakan tempat kedudukan sadel, di mana lutut ini ditopang oleh kolom mesin
dan batang pengangkat. Lutut dapat digerakkan secara vertikal naik atau turun dengan cara
memutarkan engkolnya. Karena meja bertumpu pada sadel dan sadel bertumpu pada lutut, maka
menggerakkan lutut naik atau turun berarti menggerakkan meja secara vertikal untuk mendekati
atau menjauhi pisau frais yang terpasang pada arbor. Agar pada waktu melaksanakan pengefraisan
lutut berada dalam posisi yang kokoh, maka lutut dapat dikunci terhadap kolom.
8. Alas (Bed)
Alas mesin merupakan bagian terbawah dari mesin dan tempat bertumpu komponen-komponen
utama mesin frais seperti kolom beserta lengan dan spindel, lutut beserta sadel dan mejanya. Selain
itu alas memiliki suatu rongga atau ruangan yang merupakan tempat menampung cairan pendingin.
Gambar 3.1 Mesin Frais Horizontal
b. mesin frais vertical atau bisa disebut dengan mesin frais tegak dapat digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan sebagai berikut:
 mengfrais rata.
 mengfrais ulur.
 mengfrais bentuk.
 membelah atau memotong.
 mengebor.

Gambar 3.2 Mesin Frais VerticaL


c. Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya mendatar perubahan
kearah vertikal dapat dilakukan dengan mengubah posisi arbor. Gerakan meja dari mesin ini dapat
kearah memanjang, melintang, naik turun. Dan dapat diputar membuat sudut tertentu terhadap bodi
mesin.
A.DEFINISI MESIN BOR
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan
mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran
adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR.
B.JENIS-JENIS MESIN BOR
1.Mesin bor meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk
membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm).
Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga
poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat
digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan
pemakanan saat pengeboran.
2. Mesin bor tangan (pistol)
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan
bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu,
tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga
bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran
yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga
fungsinya masing-masing.
3. Mesin bor Radial
Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.
Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara
permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk
mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri
serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir.
4.Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana proses
pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun. Pada proses
pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 ,
mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan
naik turun dengan menggerakkan engkol.
5.Mesin bor koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya.
Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat
digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang
antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan ukuran
ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah
memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran
dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.
6.Mesin bor lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin
bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang
pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang
besar dan berat.
7.Mesin bor berporos (mesin bor gang)
Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat spindel.
Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk
produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.

C.BAGIAN – BAGIAN UTAMA MESIN BOR


1.Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah
menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi
keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
2.Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk
proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak
vertikal dari meja kerja.
3.Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat
disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa
berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column).
Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja.
Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan
yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di
atas meja.
4.Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan
adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena
alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong
dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi
digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
5.Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.
6.Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa
belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.
7.Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan)
8.Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power
dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur
kecepatan.
D.PENGERJAAN PENGEBORAN
Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara lain:
1.Drilling
Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang solid.
2.Step drill
Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter bertingkat.
3.Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada sebelumnya.
4.Boring
Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring lebih disukai
karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang
yang halus..
5.Counter Bore
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan. Digunakan untuk proses
pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi
kepala baut
6.Countersink (bor benam)
Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup
versink. Kerucut sudut 60 °, 82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °
7.Tapping
Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh tangan atau oleh
mesin.
Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut
Proses Penyambungan Logam
Proses penyambungan (joining process) adalah proses menggabungkan dua atau lebih
benda kerja menjadi satu kesatuan.
Proses Penyambungan antara lain ; Pengelasan, brasing, solder/patri, pengeleman, dan
penyambungan mekanik. Merupakan satu aspek yang perlu dan penting dari suatu proses
produksi dengan berbagai pertimbangan.
Klasifikasi penyambungan logam
1. Sambungan tetap (permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dpt dilepas selamanya,
kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.
Contohnya :
a) Sambungan paku keling (rivet joint)
b) Sambungan las (welded joint).
c) dan lain-lain.
2. Sambungan tidak tetap (semi permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dpt dibongkar pasang
selagi masih dalam kondisi normal.
Contohnya :
a) Sambungan mur-baut /ulir (screwed joint )
b) Sambungan pasak (keys joint)
c) dan lain-lain.

Macam-macam pengecoran
PERMANENT MOLD CASTING

Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang kali (terbuat dari logam dan grafit).
Pengecoran ini dikhususkan untuk pengecoran logam non ferrous dan paduan. Kualitas
pengecoran ini tergantung dari kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan machining untuk
mendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses machining yang memiliki
keakuratan yang tinggi

* CENTRIFUGAL CASTING
Prinsip: Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar dan akibat gaya centrifugal
logam cair akan termampatkan sehingga diperoleh benda kerja tanpa cacat.
Pengecoran ini digunakan secara intensif untuk pengecoran plastik , keramik, beton dan
semua logam

INVESTMENT CASTING
Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak , kemudian pola dihilangkan
dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga cetak.
Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau mateial yang mudah meleleh . Pengecoran ini
sering juga disebut WAX LOST CASTING.
Proses Pengecoran ini Dibagi 2 Macam:
A. Investment Flask Casting
B. Investment Sheel Casting

DIE CASTING
Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke dalam rongga cetakan
dan dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die biasanya terbuar dari baja
yang dikeraskan.
HOT CHAMBER DIE CASTING
Pada prosds ini , tungku pencair logam jadi satu dengan mesin cetak dan silinder injeksi
terendam dalam logam cair. Silinder injeksi digerakkan secara pneumatik atau hidrolik. Pada
umumnya Die Casting jenis ini hanya cicik untuk deng, timah putih, timbal dan paduannya. Pada
mesin ini mempunyai komponen utama : silinder plunger , leher angsa (goose neck) dan nozzle.
Logam cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tetap dipertahankan salama
pembekuan terjadi. Leher angsa yang terendam logam cair sewaktu plunger pada kedudukan
teratas . Kemudian logam cair diinjeksikan ke rongga cetakan dengan amat cepat.

COLD CHAMBER DIE CASTING


Pada mesin cetak ini, tungkunya terpisah dari mesinnya. Mesin membutuhkan tekanan yang
lebih besar untuk menutup cetakan dan pengisian rongga cetakan. Cara kerja mesin ini, dimulai
dari pencairan logam cair kemudian dituangkan ke dalam plunger yang berdekatan dengan
cetakan, baru dilakukan penekanan secara hidrolis . Proses ini biasanya cocok untuk logam-
logam yang memiliki temperatur leleh tinggi, misalnya aluminium dan magnesium.

INJECTION MOLDING
Perbedaan dengan Die Casting adalah cara material diumpankan dan msuk ke rongga cetakan .
Injection molding dikhususkan untuk material non logam , mis gelas, plastik dan karet.
Butiran plastik dimasukkan dalam hopper kemudian feed screw butiran plastik dipanaskan oleh
elemen pemanas kemudian pada waktu sampai di nozzle sudah berupa cairan plastik dan cairan
plastik ditekan masuk ke rongga cetakan . Die pada injection casting dilengkapi dengan sistem
pendingin untuk membentu proses pembekuan (solidifikasi).

BLOW MOLDING
Proses ini digunakan untuk produk plastik, gelas dan karet , seperti botol plastik, gelas minuman,
nipple karet, gelas kendi , dsb.
Proses ini diawali dengan pembuatan parison (gumpalan cair dalam bentuk penampang pipa)
dan dimasukkan ke mesin cetak tiup . Kemudian udara ditiup masuk melalui lubang penampang
pipa, karena desakan udara maka gumpalan tadi akan menyesuaikan dengan bentuk cetakan
dan dibiarkan sampai menjadi padat.

Anda mungkin juga menyukai