PSIKOLOGI KELUARGA
Secara etimologis, kata keluarga berasal dari dua kata yaitu kawula dan
warga. Kawula berarti hamba dan warga berarti anggota, jadi pengertian
keluarga adalah suatu kesatuan (unit) di mana anggota-anggotanya
mengabdikan diri kepada kepentingan dan tujuan unit tersebut.
Fungsi Keluarga
Keluarga berfungsi untuk membekali setiap anggota keluarganya agar dapat
hidup sesuai dengan tuntutan nilai-nilai religius, pribadi, dan lingkungan
Fungsi Edukasi
Fungsi ini mengarahkan keluarga sebagai wahana pendidikan pertama dan
utama bagi anak-anaknya agar dapat menjadi manusia yang sehat, tangguh, mau,
dan mandiri, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan yang semakin
tinggi. Dalam arti mereka menjadi manusia yang matang dan dapat bertanggung
jawab juga dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakatnya
Fungsi sosialisasi anak
Dalam fungsi ini menunjukkan bahwa keluarga memiliki tugas untuk
mengantarkan dan membimbing anak agar anak dapat beradaptasi dengan
kehidupan sosial (masyarakat) yang lebih luas, sehingga kehadirannya akan
diterima bahkan mungkin bahkan dinantikan oleh masyarakat luas, karena
banyak memiliki manfaat bagi orang lain yang ada di lingkungan masyarakatnya..
Fungsi Proteksi
Fungsi ini mengarahkan dan mendorong keluarga agar berfungsi sebagai
wahana atau tempat memperoleh rasa aman, nyaman, damai, dan tenteram
bagi seluruh anggota keluarga sehingga terpenuhi kebahagiaan batin, juga
secara fisik keluarga harus melindungi anggota keluarganya supaya tidak
kelaparan, kehausan, kedinginan, kepanasan, kesakitan, dan lain-lain.
Perlindungan mental dimaksudkan supaya itu orang itu tidak kecewa
(frustrasi) karena memiliki konflik yang mendalam dan berkelanjutan, yang
disebabkan kurang pandai mengatasi masalah hidupnya. Perlindungan moral
perlu dilakukan supaya anggota keluarga itu menghindarkan diri dari
perbuatan jahat dan buruk.
Fungsi Religius
Fungsi ini diarahkan untuk mendorong keluarga sebagai wahana pembangunan
insan-insan yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, bermoral,
berakhlak, dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran agamanya. Di sini
orang tua berperan sebagai penyampai, penyeleksi dan penafsir norma-norma
dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi Ekonomi
Fungsi ini diarahkan untuk mendorong keluarga sebagai wahana
pemenuhan kebutuhan ekonomi, fisik, dan materiil yang sekaligus mendidik
keluarga hidup efisien, ekonomis, dan rasional. Fungsi ekonomi meliputi
pencarian nafkah, perencanaan, serta penggunaan atau pembelajarannya.
Fungsi Rekreasi
Dalam menjalankan fungsi ini, keluarga harus menjadi lingkungan yang
nyaman, menyenangkan, cerah, ceria, hangat, dan penuh semangat.
Fungsi Biologis
Fungsi ini diarahkan untuk mendorong keluarga sebagai wahana untuk
menyalurkan kebutuhan reproduksi sehat bagi semua anggota keluarganya.
Keluarga di sini menjadi tempat untuk dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan perlindungan fisik seperti
kesehatan, sandang, pangan, dan papan dengan syarat-syarat tertentu
sehingga keluarga memungkinkan seluruh anggotanya dapat hidup di
dalamnya, sekurang-kurangnya dapat mempertahankan hidup.
Peranan Ibu
Ibu dalam keluarga merupakan orang yang pertama kali berinteraksi dengan
anaknya, dari ibunya anak mengenal keamanan lahir batin. Ibu mengenalkan kepada
anak dunia yang sangat membahagiakan, yaitu dunia kasih sayang, dunia aman, serta
damai. Dari seorang ibu diharapkan ia menghadapi anaknya dengan penuh kasih
sayang, sehingga dikatakan bahwa ibu berperan sebagai lambang kasih sayang.
Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya bahwa peranan ibu dalam pendidikan
anak-anaknya:
Sumber dan pemberi kasih sayang.
Pengasuh dan pemelihara.
Tempat mencurahkan isi hati.
Pengatur dalam kehidupan berumah tangga.
Pembimbing hubungan pribadi.
Pendidik dalam segi-segi emosional.
Peranan Ayah
Ayah sering tampil sebagai tampuk pimpinan dalam keluarga, sehingga sehubungan
dengan anak dikatakan “ayah sebagai lambang wibawa”. Tindakan ayah dan ibu
diharapkan saling mengimbangi dan keduanya tampil sebagai penjelas nilai-nilai yang
dianut keluarga yang bersangkutan.
Peranan ayah adalah:
Sumber kekuasaan dalam keluarga
Penghubung intern antara keluarga dengan masyarakat atau dunia
luar
Pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga
Pelindung terhadap ancaman dari luar
Pendidik dalam segi-segi rasional.
Peranan Nenek
Selain oleh ibu dan ayahnya, banyak pula anak-anak yang menerima
pendidikan dari neneknya. Umumnya nenek itu merupakan sumber kasih
sayang yang mencurahkan kasih sayang yang berlebihan terhadap cucunya,
tetapi biasanya mereka tidak mengharapkan sesuatu dari cucunya itu
Sebagian orang tua barangkali berpikir bahwa tugas gurulah untuk mengajar
dan bahwa mengajar bukanlah tugas mereka. Akan tetapi kepercayaan
semacam itu akan mendatangkan kerugian, baik untuk orang tua maupun
untuk anak. Anak tidak berhenti belajar atau mulai belajar hanya ketika di
sekolah. Mereka justru selalu terhubung dengan belajar ketika sedang
berada di rumah, bermain bersama teman, dan berbagai pengaruh lainnya
dari lingkungan. Dengan kata lain, proses belajar anak tidak hanya terbatas
pada lingkungan sekolah saja.
Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk sistem sosial, senantiasa bersifat
terbuka, artinya pendidikan tersebut selalu menerima masukan (input) dari
lingkungan, dan memberikan hasil berupa output pada lingkungan juga.
Lingkungan adalah semua makhluk yang berada dalam alam (dunia) ini, yang hidup
(biotik) maupun yang tidak hidup (abiotik) yang mempengaruhi perilaku,
pertumbuhan dan perkembangan proses kehidupan manusia, termasuk kegiatan
pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah suatu tempat di mana memungkinkan terjadinya suatu
interaksi manusia dalam proses pendidikan dan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Keluarga adalah “ suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama, suatu
kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan, pasangan
perkawinan dengan atau tanpa anak, dan satu orang anak dengan beberapa anak”.
Lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama,
berlangsung secara wajar dan informal, ibu berperan sebagai lambang kasih sayang,
ayah sebagai lambang wibawa.