Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA SEBAGAI PENDIDIK

DALAM ISLAM TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK


DI PAUD NURUL HUDA BANYU URIP TANJUNG LAGO BANYU ASIN

PROPOSAL SEKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Penyusunan Skripsi

Oleh:
SITI KHOMSIYAH
NIM: 202200147
PIAUD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TSAURI MAJENANG
CILACAP
2023

1
A. Judul : ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANGTUA

SEBAGAI PENDIDIK DALAM ISLAM TERHADAP

MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK DI PAUD

NURUL HUDA TANJUNG LAGO-BANYU ASIN

Penulis : SITI KHOMSIYAH

NIM : 202200147

Program Studi : PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

B. Latar Belakang Masalah

Pendidik dalam islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab

terhadap perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif,

potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik.1 Pendidik yang bertanggung

jawab memberi pertolongan pada anak dini dalam perkembangan jasmani dan

rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri

memenuhi tugasnya sebagai hamba dari khalifah Allah SWT, mampu sebagai

makhluk sosial, dan mampu sebagai makhluk individu yang mandiri. 2

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia dengan seutuhnya. Tanggung jawab pendidikan

yang diselenggarakan dengan kewajiban mendidik.

Orang tua merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas

seorang anak, dari sejak lahir hingga anak tumbuh menjadi pribadi yang

dewasa. Orang tua mempunyai kewajiban dalam memelihara dan menjaga

keberlangsungan kehidupan anaknya. Orang tua mempunyai kewajiban

memenuhi kebutuhan dasar anak, kebutuhan dasar anak meliputi kebutuhaN

1
Ahmad, Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya
I/1992, hlm.74-75
2
Suryosubroto, B, Beberapa Aspek Dasar Kependidikan, Jakarta: Bina Aksara, I/1983, hlm.26
2
fisik-biomedis (asuh), kebutuhan emosi/kasih sayang (asih), dan kebutuhan

akan stimulasi mental untuk proses belajar pada anak (asah).3

Peran orang tua sangatlah penting dalam pendidikan, karena

pendidikan yang pertama dan utama dimulai dari lingkungan keluarga dan

orang tua menjadi kunci utama terjadinya sebuah pendidikan dalam keluarga

itu sendiri. Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar

pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar, seperti pendidikan agama, budi

pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk

mematuhi peraturan, dan menanamkan kebiasaan.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama,

karena dalam keluarga inilah anak pertama mendapatkan pendidikan dan

bimbingan. Tugas utama keluarga bagi pendidikan anak yaitu sebagai peletak

dasar pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat

anak sebagian besar diambil dari keduaorang tuanya dan dari anggota keluarga

yang lain.

Pendidikan dalam keluarga memiliki nilai strategis dalam

pembentukan kepribadian anak. Sejak kecil anak sudah mendapat pendidikan

dari kedua orang tua melalui keteladanan dan kebiasaan hidup sehari-hari

dalam keluarga. Baik tidaknya keteladanan yang diberikan dan bagaimana

kebiasaan hidup orangtua sehari-hari dalam keluarga akan mempengaruhi

perkembangan jiwa anak. Meniru kebiasaan hidup orang tua adalah suatu hal

yang sering anak lakukan, karena memang pada masa perkembangannya, anak

selalu menuruti apa-apa yang orang tua lakukan. Anak selalu meniru ini dalam

3
Dian Haerunisa, Budi Muhammad Taftazani, and Nurliana Cipta Apsari, ‘Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Anak Oleh Panti Sosial Asuhan Anak (Psaa)’, Prosiding Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2.1 (2015), 25–30 <https://doi.org/10.24198/jppm.v2i1.13232>.
3
pendidikan dikenal dengan istilah anak belajar melalui imitasi (Djamarah,

2004:24-25).

Secara alami anak-anak pada masa awal kehidupan berada di Tengah-

tengah ayah dan ibu. Dari merekalah anak mulai mengenal pendidikannya.

Dasar pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup banyak tertanam

sejak anak berada ditengah orang tuanya.4 Bahkan, dalam Al-Qur’an juga

menyebutkan bahwa orang tua sebagai guru, dan disebut juga pendidik kudrati

yaitu yang telah diciptakan oleh Allah qudratnya sebagai pendidikan.

Allah SWT berfirman:

‫ٰي ُبَنَّي ِاَّنَهٓا ِاْن َتُك ِم ْثَقاَل َح َّبٍة ِّم ْن َخْر َد ٍل َفَتُك ْن ِفْي َص ْخ َر ٍة َاْو ِفى الَّسٰم ٰو ِت َاْو ِفى اَاْلْر ِض َي ْأِت ِبَه ا‬

١٦ ‫ُهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َلِط ْيٌف َخ ِبْيٌر‬

Artinya :” (Luqman berkata,) “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada

(suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu, di

langit, atau di bumi, niscaya Allah akan menghadirkannya (untuk

diberi balasan). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha

Mengetahui.” (QS. Luqman,31:16).

Dari ayat di atas jelas sekali bahwa keluarga atau orang tua harus

bertanggung jawab memberikan pendidikan kepada anaknya dengan pendidikan

yang baik berdasarkan nilai-nilai akhlak dan spiritual yang luhur, namun

sayangnya tidak semuaorang tua yang dapat melakukannya. Buktinya di

masyarakat sering ditemukan anak-anak nakal dengan sikap dan prilaku

(Djamarah, 2004 : 31).

4
https://fitk.iainambon.ac.id/pai/wp-content/uploads/sites/2/2020/02/tanggungjawab-ortu.pdf
diakses pada 02 November 2023 pukul 15:30 WIB
4
Demikianlah betapa pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga

bagi perkembangan anak menjadi manusia yang berpribadi dan berguna bagi

masyarakat. Karena orang tua mengutamakan kepentingan dan kebutuhan

anaknya. Sedangkan fungsi orang tua itu sendiri berkaitan langsung dengan

pemberi rasa aman bagi anak, sumber pemenuhan kebutuhan, sumber kasih

sayang dan penerimaan, model pola prilaku yang tepat bagi anak untuk belajar

menjadi baik, pemberi bimbingan bagi pengembangan prilaku yang secara

sosial dianggap tepat, pembentukan penyesuaian diri anak, pemberian

bimbingan belajar, pembentukan pengembangan kemampuan, pembimbing

dalam mengembangankan aspirasi, sumber persahabatan.

Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa tanggung jawab pendidikan

orang tua terhadap anak merupakan hal yang sangat penting sekali terutama

dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak dalam keluarga, apalagi

untuk masa yang akan datang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

kurangnya kesadaran orangtua tentang tanggung jawab mereka sebagai

orangtua, sehingga orangtua menyerahkan penuh anaknya untuk di didik dan

diajar oleh guru mereka di sekolah dan gereja tanpa mereka memberikan

didikan di lingkungan keluarga. Kurangnya perhatian dan waktu dari orangtua

terhadap anak berdampak buruk terhadap sikap dan emosional anak. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tanggung jawab orangtua

terhadap kecerdasan emosional anak.

Anda mungkin juga menyukai