Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan merupakan bagian dari penentu keberhasilan sebuah


pembelajaran, yang menjadi faktor pendorong munculnya minat dalam belajar.
Lingkungan belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antar individu dengan
lingkungan. Interaksi lingkungan yang dilakukan individu merupakan respon
terhadap lingkungan yang memberikan rangsangan. Dalam proses interaksi itu
dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku baik
bersifat positif maupun bersifat negatif. Lingkungan merupakan sumber belajar
yang banyak berpengaruh dalam proses belajar maupun perkembangan anak.

Lingkungan yang baik akan memberikan kenyamana kepada siswa


mengikuti proses belajar mengajar, kenyamanan dalam belajar sudah barangtentu
akan mendorong siswa mengikuti belajar dengan giat dan sungguh-sunguh.1 Pada
bab berikutnya akan dibahas lingkungan pendidikan Islam dan beberapa hal yang
terkait dengannya.

1
http://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/ei/article/download/276/253, diakses 29
September 2019 pukul 09:10 Wita.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah lingkungan pendidikan islam?
2. Apakah jenis-jenis lingkungan pendidikan islam?
3. Apakah fungsi lingkungan pendidikan islam?
4. Bagaimanakah pembinaan lingkungan dalam pendidikan Islam?
C. Maksud dan tujuan
1. Untuk mengetahui lingkungan pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis lingkungan pendidikan islam.
3. Untuk mengetahui fungsi lingkungan pendidikan islam.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah pembinaan lingkungan dalam pendidikan
Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan Islam

Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan lingkungan


adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk didalamnya. Sedangkan
Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lainnya.

Dalam arti yang luas lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat
tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain
lingkungan ialah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan
yang senantiasa berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun
benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak bergerak, kejadian-
kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan dengan dengan seseorang.2

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang tampak dan terdapat


dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia adalah segala seluruh yang
ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak
bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan dengan
seseorang.

Pendapat ini memberi gambaran bahwa lingkungan pendidikan Islam adalah


semua peristiwa yang terjadi pada anak didik dalam kehidupannya, dan peristiwa
tersebut dapat disebabkan oleh segala yang tampak dari alam fisik baik dari makhluk

2
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam : Menuntun Arah Pendidikan Indonesia, (Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2016), h. 143.

3
hidup, makhluk tak hidup atau benda mati. Hal yang sama juga ditegaskan oleh
Zuhairini, bahwa lingkungan alam sekitar di mana anak didik berada, yang
mempunyai pengaruh terhadap perasaan dan sikapnya akan keyakinan atau
agamanya.

Disisi lain Abudin Nata menjelaskan bahwa lingkungan pendidikan


merupakan lingkungan yang dapat menunjang suatu proses kependidikan atau bahkan
secara langsung digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan. Dan
dari sisi pendidikan Islam, lingkungan pendidikan Islam merupakan suatu lingkungan
yang di dalamnya terdapat ciri-ciri keislaman yang memungkinkan terselenggaranya
pendidikan Islam dengan baik.

Beberapa pengertian lingkungan pendidikan sebagaimana dikemukakan diatas


dapat dirumuskan kesimpulan secara sederhana bahwa lingkungan pendidikan Islam
adalah tempat anak didik berada. Tempat tersebut mempengaruhi kehidupan anak
didik yang memungkinkannya berkembang secara normal sehingga mampu
mengembangkan diri, meningkatkan kualitas diri, mengaktualisasikan diri
berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam. Lingkungan pendidikan Islam dimaksud
adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Secara lebih luas dan lebih mencakup, lingkungan pembelajaran mengacu


kepada berbagai substansi yang dapat dan perlu dijadikan sumber materi
pembelajaran, serta digunakan sebagai sumber perangkat metode dan alat bantu
pembelajaran.3

B. Jenis-Jenis Lingkungan Pendidikan Islam

Adapun jenis-jenis lingkungan pendidikan Islam adalah sebagai berikut:


1. Lingkungan Keluarga

3
Ibid., h. 145-146.

4
Secara literal keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari orang
yang berada dalam seisi rumah yang sekurang kurangnya terdiri dari suami dan
isteri. Abu Ahmadi mengatakan bahwa, “keluarga adalah merupakan suatu
kesatuan sosial yang terdiri dari suami-isteri, untuk menciptakan dan
membesarkan anak”. Keluarga adalah lembaga pendidikan informal (luar
sekolah) yang di akui keberadaannya dalam dunia pendidikan.4

Lingkungan keluarga merupakan letak dasar-dasar pendidikan. Disini


pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang
berlaku didalamnya, artinya tanpa harus diumumkan atau ditulis terlebih dahulu
agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota. Disini letak dasar–dasar
pengalaman melalui kasih sayang dan penuh kecintantaan, kebutuhan dan
kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan. Unsur utama yang menjadi landasan
pokok dalam pendidikan lingkungan keluarga yaitu adanya rasa kasih sayang dan
terselenggaranya kehidupan beragama yang mewarnai kehidupan pribadi atau
keluarga.

Suatu kehidupan keluarga yang baik, sesuai dan tetap menjalankan agama
yang dianutnya merupakan persiapan yang baik untuk memasuki pendidikan
sekolah, oleh karena melalui suasana keluarga yang demikian itu tumbuh
perkembangan efektif baik secara “benar” sehingga ia dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar. Keluarga sangat diperlukan pembentukannya sehingga
ia mampu mendidik anak-anaknya sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.

Nabi Muhammad saw. dalam sabdanya yang artinya “Setiap anak


dilahirkan atas dasar fitrah,maka sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang
menjadikan dia Majusi, Yahudi dan Nasrani”.

4
Ibid., h. 146-147.

5
Berdasarkan hadist tersebut, jelaslah bahwa orang tua memegang peranan
penting dalam membentuk kepribadian anak. Anak dilahirkan dalam keadaan
suci, adalah menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendidiknya.5

Keluarga dalam perspektif pendidikan Islam memiliki tempat yang sangat


strategis dalam pengembangan kepribadian hidup seseorang. Baik buruknya
kepribadian seseorang akan sangat tergantung pada baik buruknya pelaksanaan
pendidikan Islam di keluarga.

Fungsi keluarga dalam kajian lingkungan pendidikan sebagai institusi


sosial dan institusi pendidikan keagamaan antara lain :

a. Keluarga sebagai Institusi Sosial.


Orang tua berkewajiban untuk mengembangkan fitrah dan bakat yang
dimiliki anak. Pendidikan dalam perspektif ini, tidak menempatkan anak
sebagai objek yang dipaksa mengikuti nalar dan kepentingan pendidikan,
tetapi pendidikan anak berarti mengembangkan potensi dasar yang dimiliki
anak yang dimaksud.
b. Keluarga sebagai Institusi Pendidikan Keagamaan
Manusia adalah satu-satunya mahluk yang dapat dididik dan membutuhkan
pendidikan. Dalam perspektif Islam, yang jauh lebih penting lagi adalah
bagaimana orang tua membantu perkembangan psikologis dan intelektual
anak. Aspek ini membutuhkan kasih sayang, asuhan dan perlakuan yang
baik. Termasuk yang jauh lebih penting lagi adalah peran orang tua
menanamkan nilai-nilai keagamaan dan keimanan anak.6
2. Lingkungan Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah adalah lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah
keluarga, karena semakin besar kebutuhan anak, maka orang tua menyerahkan
tanggung jawabnya sebagian kepada lembaga sekolah. Sekolah berfungsi
5
Ibid., h. 147-148.
6
Ibid., h. 149-150.

6
sebagai pembantu keluarga dalam mendidik anak. Sekolah memberikan
pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak mengenai apa yang tidak dapat
atau tidak ada kesempatan orang tua untuk memberikan pendidikan dan
pengajaran didalam keluarga.
3. Lingkungan Masyarakat
Lembaga pendidikan masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga
sesudah keluarga dan sekolah. Corak ragam pendidikan yang diterima anak
didik dalam masyarakat ini banyak sekali, yaitu meliputi segala bidang baik
pembentukan kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap dan minat maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan.

C. Fungsi Lingkungan Pendidikan Islam

Lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi terselenggaranya suatu


pendidikan sangat dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pendidikan yang diinginkan. Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam,
lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan
Islam itu sendiri.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak


didik, namun lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dan
pengaruhnya sangat besar terhadap anak didik. Sebab, bagaimanapun seorang anak
tinggal dalam suatu lingkungan, disadari atau tidak, lingkungan tersebut akan
mempengaruhi anak tersebut.

Keluarga sangat diperlukan untuk mendidik anakanaknya sesuai dengan


prinsip-prinsip ajaran Islam serta memberikan bekal kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya ketika berada di lingkungan sekolah dan
masyarakat. Sementara itu, sekolah atau madrasah juga berperan penting dalam
proses pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, yang pada

7
hakikatnya sebagai institusi yang menyandang amanah dari orang tua dan
masyarakat, harus menyelenggarakan pendidikan yang profesional sesuai dengan
prinsip-prinsip dan karakteristik pendidikan Islam. Sekolah harus mengajarkan
berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian bagi peserta didiknya sesuai dengan
kemampuan peserta didik itu sendiri.

Begitu pula, masyarakat dituntut perannya dalam menciptakan tatanan


masyarakat yang nyaman dan peduli terhadap pendidikan. Masyarakat diharapkan
terlibat aktif dalam peningkatan kualitas pendidikan yang ada di sekitarnya. Jika
ditinjau dari segi manfaatnya, pendidikan non formal berperan dalam:

1. Peningkatan pendidikan informal, artinya potensi-potensi yang ada dalam


setiap individu tidak hanya sekedar ‘hiasan’ untuk dirinya pribadi, tetapi harus
dapat bermanfaat terhadap lingkungan masyarakatnya.
2. Kelengkapan pendidikan formal. Pendidikan non formal sebagai pelengkap,
artinya adalah jika ada hal yang tidak dapat terpenuhi hanya dengan
pendidikan formal maka dapat dilaksanakan pada lembaga non formal.
Sebagai contoh pada masa sekarang ini terdapat pendidikan berbasis
masyarakat yang memberikan pengetahuan dan keterampilan yang belum
tentu disampaikan di lembaga pendidikan formal, dan biasanya berbentuk
lembaga kursus.

Kemudian, ketiga lingkungan pendidikan tersebut harus saling bekerja sama


secara harmonis sehingga terbentuklah pendidikan terpadu yang diikat dengan ajaran
Islam. Dengan keterpaduan seperti itu, diharapkan amar ma’ruf nahi mungkar dalam
komunitas masyarakat tersebut dapat ditegakkan sehingga terwujudlah masyarakat
yang diberkahi dan tatanan masyarakat yang baldatun tayyibatun wa rabbun gafuur.

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik


dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber
daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

8
Antara lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain tidak mungkin untuk
berdiri sendiri. Terdapat hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antar
lingkungan pendidikan.

Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia.


Lingkungan sekolah sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan
masyarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan
sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan diri. Media massa
sebagai sumber berita, wahana penebar wacana baru, menimba ilmu pengetahuan dan
menanamkan pola pikir pada anak.

D. Pembinaan Lingkungan dalam Pendidikan Islam


Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, maka ketiga lembaga atau
lingkungan pendidikan yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan social perlu bekerja sama secara harmonis. Orang tua di tingkat keluarga
harus memperhatikan pendidikan anak-anaknya, terutama dalam aspek keteladanan
dan pembiasaan serta penanaman nilai-nilai. Orang tua juga harus menyadari
tanggung jawabnya dalam mendidik anak-anaknya tidak sebatas taat beribadah
kepada Allah semata, seperti shalat, puasa, dan ibadah-ibadah khusus lainnya, akan
tetapi orang tua juga memperhatikan pendidikan bagi anaknya sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ada dalam Islam.

Termasuk di antaranya mempersiapkan anaknya memiliki kemampuan dan


keahlian sehingga ia dapat menjalankan hidupnya sebagai hamba Allah sekaligus
sebagai khalifah fil ardhi serta menemukan kebahagiaan yang hakiki, dunia dan
akhirat. Selain itu, orang tua juga dituntut untuk mempersiapkan anaknya sebagai
anggota masyarakat yang baik, sebab, masyarakat yang baik berasal dari
individuindividu yang baik sebagai anggota dari suatu komunitas masyarakat itu
sendiri.

9
Mengenai hal ini, Allah Swt. juga telah menegaskan: “ Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah, Sesungguhnya Allah tidak merobah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia”. (QS. ar-Ra’du/13: 11).

Menyadari besarnya tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak, maka
orang tua juga seyogyanya bekerja sama dengan sekolah atau madrasah sebagai
lingkungan pendidikan formal untuk membantu pendidikan anak tersebut. Dalam
hubungannya dengan sekolah, orang tua mesti berkoordinasi dengan baik dengan
sekolah tersebut, bukan malah menyerahkan begitu saja kepada sekolah. Sebaliknya,
pihak sekolah juga menyadari bahwa peserta didik yang ia didik merupakan amanah
dari orang tua mereka sehingga bantuan dan keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan.
Kemudian sekolah juga harus mampu memberdayakan masyarakat seoptimal
mungkin, dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan yang diterapkan.

Begitu pula masyarakat pada umumnya, harus menyadari pentingnya


penyelenggaraan pendidikan yang dimulai dari tingkat keluarga hingga kepada
sekolah serta lembaga-lembaga pendidikan non formal lainnya dalam upaya
pencerdasan umat. Sebab antara pendidikan dengan peradaban yang dihasilkan suatu
masyarakat memiliki korelasi positif, semakin berpendidikan suatu masyarakat maka
semakin tinggi pula peradaban yang ia hasilkan, demikian sebaliknya.

Jadi, dibutuhkan pendidikan terpadu antara ketiga lingkungan pendidikan


tersebut. Dengan keterpaduan ketiganya diharapkan pendidikan yang dilaksanakan
mampu mewujudkan tujuan yang diinginkan. Pendidikan terpadu seperti inilah yang
diinginkan dalam perspektif pendidikan Islam. Bahkan prinsip integral (terpadu)
menjadi salah satu prinsip dalam sistem pendidikan Islam. Prinsip ini tentu tidak

10
hanya keterpaduan antara dunia dan akhirat, individu dan masyarakat, atau jasmani
dan rohani; akan tetapi keterpaduan antara lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat juga termasuk di dalamnya.7

7
Ibid., h. 160-162.

11
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
1. Lingkungan pendidikan Islam adalah tempat anak didik berada. Tempat
tersebut mempengaruhi kehidupan anak didik yang memungkinkannya
berkembang secara normal sehingga mampu mengembangkan diri,
meningkatkan kualitas diri, mengaktualisasikan diri berdasarkan ajaran-ajaran
agama Islam. Lingkungan pendidikan Islam dimaksud adalah lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
2. Adapun jenis-jenis lingkungan pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
lingkungan Keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
3. Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia.
Lingkungan sekolah sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan, sedangkan
lingkungan masyarakat merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh
di keluarga dan sekolah sekaligus sebagai tempat pengembangan kemampuan
diri. Media massa sebagai sumber berita, wahana penebar wacana baru,
menimba ilmu pengetahuan dan menanamkan pola pikir pada anak.
4. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, maka ketiga lembaga atau
lingkungan pendidikan yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan social perlu bekerja sama secara harmonis. Orang tua di tingkat
keluarga harus memperhatikan pendidikan anak-anaknya, terutama dalam
aspek keteladanan dan pembiasaan serta penanaman nilai-nilai. Orang tua juga
harus menyadari tanggung jawabnya dalam mendidik anak-anaknya tidak
sebatas taat beribadah kepada Allah semata, seperti shalat, puasa, dan ibadah-
ibadah khusus lainnya, akan tetapi orang tua juga memperhatikan pendidikan
bagi anaknya sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada dalam Islam.

12
B. Saran

Penyusunan makalah ini tentunya pembaca akan masih banyak menemukan


berbagai kekurangan atau kesalahan didalamnya termasuk pada kelengkapan isi
makalah. Oleh karena itu, penulis sarankan agar sekiranya pembaca bisa menambah
referensi mengenai lingkungan pendidikan Islam sebagai gerakan tajrid pada sumber-
sumber yang lainya juga.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/ei/article/download/276/253, diakses 29
September 2019 pukul 09:10 Wita.
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam : Menuntun Arah Pendidikan Indonesia, Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2016.

14

Anda mungkin juga menyukai