Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
Madrasah Diniyah adalah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan
pengajaran secara klasikal yang bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan agama
Islam kepada pelajar-pelajar yang merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di
sekolahannya.
Keberadaan lembaga ini sangat menjamur dimasyarakat karena merupakan sebuah
kebutuhan pendidikan anak-anak pra dewasa. Apalah lagi sudah memiliku legalitas dari
pemerintah melalui perundang-undangannya. Kelegalitasan ini menuntut Madrasah
Diniyah untuk memiliki kurikulum yang mendukung, keadminitrasian yang mapan serta
managemen yang professional.
Dalam makalah ini penulis akan mengupas sedikit tentang keadministrasikan,
kurikulum madrasah diniyah yang insya Allah akan membentuk kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga madrasah ini
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian administrasi pendidikan MDA/MDTA?
2. saja prinsip-prinsip administrasi pendidikan MDA/MDTA?
3. Apa tujuan administrasi pendidikan MDA/MDTA?
4. Apa fungsi administrasi pendidikan MDA/MDTA?
5. saja ruang lingkup administrasi pendidikan MDA/MDTA?
6. Bagaimana struktur organisasi pengelola pendidikan MDA/MDTA?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi pendidikan MDA/MDTA
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip administrasi pendidikan MDA/MDTA
3. Untuk mengetahui tujuan administrasi pendidikan MDA/MDTA
4. Untuk mengetahui fungsi administrasi pendidikan MDA/MDTA
5. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan MDA/MDTA
6. Untuk mengetahui struktur organisasi pengelola pendidikan MDA/MDTA

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MDA/MDTA
Administrasi MDT merupakan sistem yang mencakup seluruh upaya bersama
dalam pendayagunaan sumber sumber baik personil maupun material secara efektif dan
efisien guna menunjang tercapai tujuan pendidikan MDT. Dalam hal ini kepala madin harus
mampu menggerakkan semua kekuatan untuk menjalankan pendidikan di lembaga
pendidikan yang dipimpinnya.
Administrasi tidak terbatas hanya kegiatan surat menyurat atau rapat kantor.
Administrasi merupakan jantung dari terlaksananya kegiatan pendidikan Madin. Dalam
pelaksanaan ini diharapkan bisa melibatkan keseluruhan personel, dan masyarakat.
Dengan pengertian tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Bahwa seluruh administrasi pendidikan itu merupakan proses keseluruhan dan
kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut
pautnya dengan tugas-tugas pendidikan.
b. Bahwa administrasi pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas yang
meliputi kegiatan perencanaan ,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan
,khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
c. Bahwa administrasi pendidikan itu bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti
dilakukan di kantor-kantor ,inspeksi pendidikan lainnya.
B. PRINSIP ADMINISTRASI PENDIDIKAN MDA/MDTA
Adapun prinsip-prinsip administrasi pendidikan MDA/MDTA adalah sebagai berikut:
a. Efesiensi. Seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efesien
dalam menggunakansemua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
b. Prinsip pengelolaan. Administrator akan memperoleh yang paling efektif dan
efesien melalui orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan menejemen yakni
merencanakan ,mengorganisasikan,mengarahkan dan mengontrol.
c. Prinsip mengutamakan tugas pengelolaan,maksudnya adalah sebagai petugas
seorang administrator harus mengutamakan tugas pokonya ketimbang tugas lain
yang sifatnya penunjang.
d. Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni memperhatikan dimensi-dimensi
hubungan antar manusia (human relationship) ,dimensi pelaksanaan tugas dan

2
e. Prinsip kerja sama,seorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia
mampu mengemban kerja sama di antara orang-orang yang terlibat, baik secara
horixontal maupun secara vertical1
C. TUJUAN
Tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan yang mendukung
tercapainya tujuan pendidikan. Kemudian menurut Sergiovani dan Carver adalah
efektivitas produksi,efesien,kemampuan menyesuaikan diri,dan kepuasan kerja.
Pendapat lain mengatakan bahwa pelaksanaan administrasi pendidikan bertujuan
sebagai berikut:
1. Tercapainya fleksibilitas dalam proses administrasi pendidikan.
2. Terwujudnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan administrasi pendidikan.
3. Terlaksananya kontinuitas administrasi pendidikan.
4. Terlaksananya pendidikan seuur hidup yang displiner dan berpedoman pada linieritas
keilmuan2
Tujuan administrasi pendidikan di Indonesia yang dilaksanakan di sekolah juga
bersumber dari tujuan pendidikan Nasional yang digariskan dalam GBHN adalah
meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,mempertinggi budi pekerti,atau
memiliki kepribadian mempertebal semangat kebangsaan agar menjadi manusia
pembangunan, memiliki kecerdasan serta terampil
D. FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN MDA/MDTA
Fungsi administrasi pendidikan MDA/MDTA adalah sebagai berikut;’
1. Perencanaan.
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu
sebelum melaksanakan.Perencanaan adalah cara menghampiri masalah. Dalam
penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Perencanaan merupakan sarat mutlak bagi kegiatan administrasi,tanpa perencanaan
suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan
yang diinginkan .
Didalam kegiatan perencanaan ada dua factor yang harus diperhatikan ,yaitu factor
tujuan dan factor sarana ,baik sarana personal maupun sarana material.

1
Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), h. 27-32
2
Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, h. 60-61

3
Sedangkan langkah-langkah dalam perencanaan meliputi;
a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Meneliti masalah –masalah atau pekerjaan-pekerjaanyang akan dilakukan
c. Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan.

Syarat-syarat perencanaan adalah sebagai berikut;


a. Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
b. Bersifat sederhana ,realitas dan jelas.
c. Terinci memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga
mudah dipedomani dan dijalankan.
d. Memilki fleksibelitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta situasi dan
kondisi sewaktu-waktu.
e. Terdapat pertimbangan antara bermacam-macam bidang akan digarap dalam
perencanaan itu .Menurut urgensi masing-masing.
f. Diusahakan adanya penghematan tenaga,biaya,dan waktu serta kemungkinan
penggunaan sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya,
g. Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
Dengan kata lain perencanaan dapat berarti pula memikirkan tentang penghematan
tenaga,biaya dan waktu,juga membatasi kesalahan –kesalahan yang mungkin terjadi dan
menghindari adanya duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas /pekerjaan rangkap yang dapat
menghambat jalan penyelesaiannya.
2. Pengorganisasian.
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-
hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi
para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di
sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan
dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah
pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan
4
pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang
diperlukan dalam menjalankan tugas3.
Fungsi Organisasi dapat diartikan bermacam-macam yaitu;
a. Sebagai pemberi struktur terutama dalam penyusunan /penempatan personal,pekerjaan-
pekerjaan materilan dan pikiran=pikirandi dalam struktur.
b. Sebagai menetapkan hubungan antara orang –orang,kewajiban-kewajiban,hak-hak dan
tanggung jawab masing-masing anggota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju
pada tercapainya tujuan .
c. Sebagai alat untukmempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan.
Organisasi yang baik hendaklah memiliki cirri-ciri atau sifat sebagai berikut;
a. Memiliki tujuan yang jelas.
b. Tiap anggota memahami dan menerima tujuan tersebut.
c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan dan kesatruan
pikiran.
d. Adanya kesatuan perintah,para bahwahan hanya mempunyai seorang atasan langsung
daripadanya ia menerima perintah atau bimbingan dan kepada siapa ia harus
mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya.
e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota.
f. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan,keahlian dan
bakat masing-masing.Sehingga dapat menimbulkan kerja sama yang harmonis dan
kooperatif.
3. Pengarahan atau Pengkoordinasian,
Adanya bermacam- macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang
memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat
menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat atau kesimpang
siuran dalam tindakan. Kita mengetahui bahwa rencana/program-program pendidikan yang
harus di laksanakan di-sekolah-sekolah sifatnya sangat kompleks dan sangat mengandung
banyak segi yang saling bersangkut paut satu sama lain. Sifat komplek yang dipunyai oleh
program pendidikan di sekolah menunjukkan sangat perlunya tindakan-tindakan yang di
koordinasi kan atau dengan kata lain koordinasi ialah aktivitas membawa orang-orang
material.pikiran-pikiran,tehnik-tehnik,tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan
produktif dalam mencapai suatu tujuan.

3
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 91-92

5
4. Komunikasi.
Komunikasi dalam setiap bentuk adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi
sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi. Kemudian didalam
komunikasi diperlukan motivasi dengan memperhatikan unsure-unsur sebagai berikut;
a. Adanya keinginan untuk berhasil.
b. Kejelasan tindakan yang harus diambil/dianjurkan.
c. Keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan akan membawa hasil positif.
d. Keyakinan adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota.
e. Keinginan akan adanya kebebasan untuk menentukan ,menolak ataupun menerima apa
yang dianjurkan.
f. Adanya tendensi untuk menilai (berdasarkan moral dan etika yang dianutnya) apa yang
dianjurkan sebelum melaksanakan.
5. Supervisi.
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervise,dimana pengawsan bertanggung jawab tentang kefektifan program.Oleh karena
itu supervise haruslah meneliti ada tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Dengan kata kata lain fungsi terpenting supervise adalah sebagai berikut;
a. Menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat apakah yang diperlukan.
b. Memenuhi/mengusahan syarat-syarat yang di perlukan .
6. Kepegawaian.
Masalah yang diperlukan dalam didalam kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah
pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat,kesejahteraan
pegawai,insentif dan penghargaan atau jasa-jasa mereka.Kondite dan bimbingan untuk
dapat lebih maju.kemudian adanya kesempatan untuk mengapgrade diri,masalah
pemberhentian dan pensiun pegawai.
Pembiayaan.
Pembiayaan ini dapat diibarakan bensin bagi sebuah mobil atau motor. Mengingat
pentingnya biaya bagi setiap organisasi ,tanpa biaya yang mencukupi tidak mungkin
terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan adalah sebagai berikut;
a. Rencanakan tentang beberapa pembiayaan yang diperlukan,
b. Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan.
c. Bagaimana penggunaannya.
6
d. Siapa yang melaksanakannya.
e. Bagaimana pembukuan dan pertanggung jawabannnya.
f. Bagaimana pengawasan dan lain-lain.
7. Penilaian.
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan didalam proses keseluruhan
organisasi dalam mencapai hasil yang sesuai dengan rencana atau program yang telah
ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.Dengan kata lain supervise atau
evaluasi selanjutnya dapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya4.
E. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
Administrasi hendaknya menjadi sentral pelayanan yang mampu mendorong aspek-
aspek terkait dengan pendidikan keagamaan yang dijalankan pada MDTA. Oleh karena itu
administrasi sekurang-kurangnya mencakup hal-hal berikut:
1. Administrasi Pembelajaran, meliputi :
a. Penyusunan program tahunan atau semesteran termasuk pembagian tugas mengajar;
b. Penyusunan jadwal pembelajaran;
c. Ketentuan pelaksanaan rencana pembelajaran dan lembaran kerja serta pembagian
waktu yang digunakan;
d. Pola pelaksanaan evaluasi belajar dan mengatur norma penilaian;
e. Manajemen norma Kelas;
f. Pola pembinaan, Peningkatan dan perbaikan pengajaran;
g. Program pemanfaatan waktu jam kosong.
2. Administrasi ketenagaan
a. Inventarisasi pegawai (pendidik dan tenaga kependidikan);
b. Perencanaan formasi dan pembagian tugas guru;
c. Pemberdayaan pegawai;
d. Pengaturan kesejahteraan pegawai;
3. Administrasi keuangan
a. Pengelolaan keuangan
b. Pembukuan atas penerimaan dan pengeluaran

4
Departemen Agama, Petunjuk Pelaksanaan Administrasi Pendidikan, Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, 1996.

7
c. Pelaporan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku5
4. Administrasi murid
a. Pengelolaan kegiatan penerimaan murid baru
b. Pengaturan absensi murid
c. Pengaturan program kurikuler dan ekstrakurikuler;
d. Dokumen data murid
5. Administrasi hubungan masyarakat
a. Kerjasama dengan orang tua santri
b. Perluasan jaringan kerjasama baik dengan lembaga pemerintah, swasta maupun
perorangan;
c. Sosialisasi Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah kepada masyarakat.
6. Administrasi sarana dan prasarana
a. Mengatur buku-buku pelajaran santri;
b. Mengatur perpustakaan;
c. Mengatur alat-alat pelajaran/peraga;
d. Mengatur pemeliharaan kebersihan gedung dan keindahan halaman sekolah, sarana
olahraga dan lain-lain;
e. Pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan kelengkapan Madrasah Diniyah Takmiliyah;
f. Mengatur inventaris tanah, gedung dan perlengkapan.
F. STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA
Pengelolaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah proses, cara
dalam melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan atau menggunakan tenaga orang
lain.Artinya adalah proses membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi
serta memberikan pengawasan terhadap semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijakan dan pencapaian tujuan. Menurut buku pedoman penyelenggaraan Madrasah
Diniyah Takmiliyah pengelolaan didefinisikan sebagai penyelenggaran pendidikan
keagamaan yang dikelola secara terprogram6.
Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan Madrasah Diniyah
Takmiliyah adalah pendidik dan tenaga kependidikan yang tergabung dalam struktur tata
kelola MDTA.

5
Direktorat Pendidikan Diniyah, Pedoman Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Taklimiyah,(Jakarta: Dirjen
Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren, 2012), hal. 41
6
Direktorat Pendidikan Diniyah, Pedoman Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Taklimiyah,(Jakarta: Dirjen
Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren, 2012), hal. 8

8
Pendidik (guru/ustadz) termasuk kepala madrasah diniyah takmiliyah diluar peran
dan fungsi administratifnya, hendaknya memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan. Kompetensi sebagai agen pendidikan yang dimaksud :
1. Kompetensi pedagogik;
2. Kompetensi kepribadian;
3. Kompetensi sosial;
4. Kompetensi profesional;
Adapun tenaga kependidikan adalah seluruh komponen yang menjalankan fungsi
administrasi dan tata usaha untuk mendukung kegiatan pendidikan pada Madrasah Diniyah
Takmiliyah. Tenaga Kependidikan sekurang kurangnya terdiri dari :
1. Kepala Madrasah Diniyah;
2. 1 tenaga administrasi;
3. 1 petugas perpustakaan.
Jumlah personel yang dilibatkan baik sebagai pendidik maupun tenaga
kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada dan prinsip-prinsip pengelolaan
administrasi MDTA sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Struktur organisasi Madrasah
Diniyah Takmiliyah sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing pengelola. Struktur
organisasi untuk MDTA minimal harus meliputi ;
1. Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah
2. Guru/ustadz
3. Tenaga administrasi/staff tata usaha
4. Santri
Meskipun MDTA adalah lembaga yang dimaksudkan untuk menyempurnakan
pendidikan agama Islam di sekolah formal, akan tetapi tetap terbuka untuk seluruh anak
usia 7-19 tahun dan juga kepada mereka yang berminat untuk belajar.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Adminitrasi Pendidikan adalah
proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan
atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui
kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.rf
Banyak sekali para ulama di bidang Adminitrasi yang menyebutkan tentang fungsi-
fungsi Adminitrasi diantaranya adalah Mahdi bin Ibrahim, dia mengatakan bahwa fungsi
Adminitrasi itu di antaranya adalah Fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2009
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010
Departemen Agama, Petunjuk Pelaksanaan Administrasi Pendidikan, Direktorat Jendral
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Direktorat Pendidikan Diniyah, Pedoman Penyelenggaraan Madrasah Diniyah
Taklimiyah,(Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam dan Pondok Pesantren, 2012

11

Anda mungkin juga menyukai