Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI ISLAMIC PARENTING

DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK


USIA DINI DI RA AT-TAQWA KOTA CIREBON

PROPOSAL PENELITIAN KOLABORATIF

H. Ahmad Yani, M. Ag.


Hj. Ery Khaeriyah, S. Ag., M. A.
Imas Nita Nopia
Siti Julaekha

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT (LP2M)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2016
PROPOSAL PENELITIAN
Implementasi Islamic Parenting Dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini
di RA At-Taqwa Kota Cirebon

A. Latar Belakang.

Mengutip pernyataan Imam al-Ghazali: bahwa pendidikan tidak hanya terbatas


pada pengajaran semata. Si penanggung jawab berkewajiban mengawasi anak dari hal
sekecil dan sedini mungkin. Ia jangan sampai menyerahkan anak yang berada di bawah
tanggung jawabnya untuk diasuh dan disusui kecuali oleh perempuan yang baik, agamis,
dan hanya memakan sesuatu yang halal….”
Anak adalah aset. Ia adalah penerus kedua orang tuanya. Namun, ia bukan hanya

aset bagi kedua orang tua, tapi juga aset bagi suatu masyarakat dan bangsa, ‫ﺷﺒﺎن اﻟﯿﻮم‬
‫ رﺟﺎل اﻟﻐﺪ‬, pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok di masa yang akan datang. Oleh
karena itu, untuk menjadi generasi penerus yang baik dan handal, seorang anak perlu
memiliki dan dibekali berbagai hal, baik pengetahuan yang handal, kecakapan dan
keterampilan yang mumpuni, maupun akhlak yang baik.
Pengetahuan dibutuhkan agar seorang anak dapat bertahan hidup, memberi
manfaat, dan tidak dibodohi oleh orang lain. Kecakapan dan keterampilan juga dibutuhkan
seorang anak bagi masa depannya agar ia dapat mandiri dan tidak bergantung pada orang
lain, mampu bertahan hidup, dan sebagainya. Karakter yang baik, atau dalam bahasa Islam
disebut dengan Akhlak yang baik juga dibutuhkan karena merupakan kunci keberhasilan
berkat kepercayaan yang dihasikan dari orang di sekitarnya.
Akhlak yang baik mencari ruh yang utama, karena sehebat apapun seorang anak
memiliki pengetahuan maupun keterampilan, jika ia tidak memiliki akhlak yang baik untuk
menjamin dirinya dapat dipercaya, maka ia akan hancur binasa. Tanpa akhlak, sehebat
apapun kesuksesan yang diraihnya, ia akan tetap hancur akibat kesalahan yang
dilakukannya karena tidak memiliki dasar karakter atau akhlak yang kuat. Pentingnya
akhlak digambarkan sebuah ungkapan berikut:
Innamal Umamul akhlaqu maa baqiyat fain humu zahabat akhlaquhum zahabuu.
Atau sebuah ungkapan lain, perhatikanlah fikiranmu karena ia akan mempengaruhi
ucapanmu.. dst (Hadits DMS). Maka pembentukan karakter menjadi poin penting dalam
kehidupan seorang anak, dimana tanggung jawabnya terletak pada kedua orang tuanya.
Hadits Nabi dalam Musnad Ahmad, j. 20, h. 87::

‫ﻣ ْﻮ ُﻟﻮد ﯾُﻮﻟَ ُﺪ ﻋﻠَﻰ ا ﻄﺮ ِة‬ Uُ‫ﮫ‬U‫ﻧﱠ‬Uَ‫ أ‬-‫ﷺ‬- ‫ﻰ‬ ‫ﻋﻦ‬


‫ﺑِﻰ ھ ﺮ‬Uَ‫َﻋﻦ أ‬
‫ْﻟ ِﻔ‬ ‫ﻛﻞ‬ » ‫ﻗَﺎل‬ ‫ﺮ َة‬
‫ِﺒ‬U‫اﻟﻨﱠ‬
‫ْﯾ‬
« ‫ ﯾ ِ ﻮ َدا وﯾُ ّﺼ و ﺸﺮﻛﺎﻧِﮫ‬Uُ‫ﺑﻮاه‬Uَ‫ﻓَﺄ‬
‫ِﻧﮫ ﮭ َﻨ ﺮاِﻧﮫ ُﯾ‬
Saat ini muncul istilah parenting yang diartikan sebagai proses menjadi orang tua,
dimana dimaksudkan di sini adalah bagaimana orang tua menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai orang tua. Tugasnya tidak hanya melahirkan dan mengasuh atau
membesarkan, namun yang lebih berat dari itu adalah mendidik. Hanya saja, kenyataannya
bahwa sebagai orang tua, banyak yang tidak faham tentang apa, siapa, dan bagaimana
menjadi orang tua, apalagi jika dikaitkan untuk mengasuh dan membesarkan serta
mendidik. Banyak orang tua yang hanya faham mengasuh dan membesarkan dengan penuh
kasih sayang, tapi tidak faham bagaimana mendidik dengan penuh kasih sayang. Banyak
juga orang tua yang berharap anaknya sukses namun dalam arti pintar, kaya, bahagia, tanpa
faham apa sesungguhnya kesuksesan yang sebaiknya dimiliki seorang anak dan bagaimana
cara membuat seorang anak sukses.
Selain itu, kita banyak mengambil landasan pendidikan anak dari konsep barat,
tanpa tahu bagaimana konsep dan petunjuk Al-Qur’an maupun Hadits sebagai basis
keagamaan. Dasar tujuan hidup dalam pandangan agama sering kita lupakan, yang sering
muncul adalah dasar tujuan hidup dalam konteks keduniaan, sehingga anak yang kita
hasilkan seringkali memiliki karakter dan kemampuan yang kita tidak harapkan. Bisa jadi,
munculnya kekerasan terhadap anak, atau anak yang mendapat cap “anak nakal” adalah
akibat pemahaman yang keliru dari orang tua tentang bagaimana seharusnya bersikap
terhadap seorang anak dan mempersiapkannya menjadi generasi terbaik. Masa keemasan
seorang anak, khususnya pertumbuhan dan perkembangan otaknya (golden age), menurut
para pakar (neurosains) adalah saat mereka berada di usia dini atau setara dengan usia
sekolah taman kanak-kanak atau raudhatul athfal, yaitu sekitar 4-7 tahun. Oleh karenanya,
di usia ini pendidikan bagi seorang anak menjadi penting, di samping itu, pemahaman
orang tua tentang bagaimana sebaiknya mendidik anak (parenting) di masa usia TK/RA
juga menjadi bagian yang sangat penting.
Sugito (2008) menyatakan bahwa ada beberapa prinsip pengasuhan orang tua
yang berkaitan dengan pengembangan karakter. Prinsip dimaksud meliputi keteladanan
diri, kebersamaan dengan anak dalam merealisasikan nilai moral, sikap demokratis, sikap
terbuka dan jujur, dan kemampuan menghayati kehidupan anak, serta kesatuan kata dan
tindakan. Tingkat penggunaan intensitas pada prinsip tersebut akan menghasilkan
kepercayaan dan kewibawaan orang tua di mata anak. Kepercayaan dan kewibawaan yang
tinggi akan memunculkan apresiasi anak pada orang tua, memiliki dampak munculnya nilai
disiplin diri yang bersumber dari kata hati anak.. Sebaliknya kepercayaan dan kewibawaan
yang rendah akan menghasilkan apresiasi nilai disiplin secara nalar dan berdasarkan pada
logika, tidak ada kepercayaan dan kewibawaan - akan menghasilkan apresiasi nilai
disiplin diri secara naluri.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini, judul yang akan penulis bahas adalah
Implementasi Islamic Parenting Dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini Di RA At-
Taqwa Kota Cirebon
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagi berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan Islamic parenting pada anak usia dini di RA At-Taqwa Kota
Cirebon?
2. Apa saja masalah-masalah yang dihadapi orang tua dalam menerapkan pola pengasuhan
anak usia dini secara islami?
3. Bagaimana tindakan yang dilakukan orang tua dalam mengatasi masalah-masalah yang
muncul dalam pengasuhan anak secara islami?
4. Bagaimana dampak Islamic parenting terhadap karakter anak usia dini?
C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan Islamic parenting pada anak usia dini di RA At-Taqwa Kota
Cirebon
2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi orangtua dalam menerapkan pola
pengasuhan anak usia dini secara islami
3. Mengidentifikasi tindakan yang dilakukan orangtua dalam mengatasi masalah-masalah
yang muncul dalam pengasuhan anak secara islami
4. Menjelaskan dampak Islamic parenting terhadap karakter anak usia dini

D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka hasil penelitian ini mempunyai
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritik, dapat digunakan sebagai informasi atau kontribusi baru bagi
pengembangan penelitian di bidang pola pengasuhan dalam lingkup pendidikan anak
usia dini.
2. Manfaat praktis yaitu sebagai bahan masukan untuk perbaikan dan peningkatan
kualitas pengasuhan anak usia dini di TK serta dapat diterapkan sebagai model
pengasuhan yang islami dalam keluarga.
3. Manfaat kepustakaan yaitu dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang dapat
menambah koleksi pustaka yang bermanfaat bagi pendidik khususnya dan masyarakat
pada umumnya.

E. Penelitian Relevan
Penelitian pustaka yang relevan dalam kaitannya dengan penelitian parenting
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian tentang Transformative Learning Pengasuhan Anak Usia Dini di
Lingkungan Keluarga oleh Edi Widianto yang diterbitkan dalam Education Journal of
social science Universitas Negeri Malang, Volume 2 No 2 Halaman 156 – 163, terbit
Juni 2014.
2. Disertasi Sugito tentang Model Pembelajaran Transformatif Bagi Pengembangan Pola
Asuh Orang Tua. Tahun 2008, Disertasi PLS Pasca Sarjana UPI : Bandung : Tidak
diterbitkan.

F. Kerangka Teori
1. Pengertian Parenting
Pengertian Pola Asuh Orang Tua (Parenting) Parenting adalah pekerjaan dan
ketrampilan orang tua dalam mengasuh anak. Menurut Fauzil adhim, pola asuh adalah
sikap orang tua terhadap anak mempengaruhi bagaimana orang tua memperlakukan anak,
mendidik dan mengasuh anak, menghadapi perilaku-perilaku anak maupun kenakalan
anak.1 Menurut Chabib Thoha, pola asuh merupakan suatu cara terbaik yang ditempuh
oleh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung Jawab kepada
anak.2 Menurut M. Shohib pola pendidikan adalah upaya orang tua yang diaktualisasikan
terhadap penataan lingkungan, fisik lingkungan, lingkungan budaya, suasana psikologis
serta perilaku yang ditampilkan pada saat terjadinya pertemian dengan anak-anak.
Paling tidak ada lima istilah yang dipakai Al-qur’an dalam menceritakan anak,
yaitu ibn,al-walad,shobiyyun,dan thiflun. Ibn bentuk jamaknya adalah abna’. Menurut Al-
Ashfahani, kata ibn diartikan sebagai suatu yang dilahirkan. Kata ibn di dalam Alqur’an
disebut 35 kali yang tersebar di dalam beberapa surah dengan arti yang berbeda sesuai
dengan konteks kalimatnya. Pada umumnya kata ibn di dalam Al-qur’an mengacu pada
status anak, baik disandarkan kepada nama bapak, nama Tuhan (Allah), ataupun sebutan
lainnya. (Dr. Sahabuddin, MA., 2007)
2. Prinsip Parenting
Setidaknya ada empat prinsip yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam
mengasuh anak-anak mereka, yaitu (pertama) memelihara fitrah anak (almuhafazoh),
mengembangkan potensi anak (at-tanmiyah), ada arahan yang jelas (at-taujih), bertahap (at-
tadarruj).6 1) memelihara fitrah anak (al-muhafazoh) Upaya yang dilakukan orang tua
untuk mendidik anakanaknya, harus didasarkan bahwa setiap anak dilahirkan dalam
keadaan fitrah (suci) yaitu telah beriman kepada Islam.
(kedua) Mengembangkan potensi anak (at-tanmiyah) Anak mempunyai potensi
luar biasa jika distimulasi dengan baik sejak dini, karena perkembangan intelektual anak
dapat mencapai keemasan pada usia 0 sampai 4 tahun. Anak juga memiliki keingintahuan
yang kuat pada usia-usia tersebut, sehingga memungkinkan untuk mjemberikan banyak hal
di usia dini.
(ketiga) Ada arahan yang jelas (at-taujih) Maksudnya mengarahkan anak pada
kesempurnaan, mengajarinya dengan berbagai aturan diniyah, tidak menuruti segala
permintaan anak yang kurang baik untuk dirinya baik di masa kanakkanak maupun setelah
remaja dan dewasa.10 Memanjakan anak dengan menuruti segala permintaannya akan
menjadikan anak bermental diktator. Potensi terpendam dalam diri manusia yang dibawa
sejak lahir akan menjadi pendorong serta penentu bagi kepribadian serta alat untuk
mengabdi kepada Allah sehingga bimbingan terhadap perkembangan fitrah harus menuju
arah yang jelas.
(Keempat) Bertahap (at-tadaruj) Mendidik anak harus dilakukan dengan penuh
kesabaran dan ketelatenan, tidak tergesa-gesa ingin melihat hasilnya, namun bertahap
sedikit demi sedikit hingga anak mengerti dan paham akan apa yang kita ajarkan.
Pendidikan sebaiknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahap kemampuan dan usia
perkembangan anak. Anak akan mudah menerima, memahami, menghafal dan
mengamalkan bila pendidikan dilakukan secara bertahap.12 Pendidikan adalah semua
proses yang sangat panjang dan tidak berujung sehingga dalam pelaksanaannya tidak
berujung sehingga dalam pelaksanaannya harus bertahap baik dalam pendidikan keimanan,
ibadah, akhlak, fisik, sosial, psikis maupun yang lainnya. Pengasuhan anak harus diberikan
dengan memperhatikan tahap-tahap perkembangan dan pertumbuhan anak, sehingga ketika
orang tua memberikan bimbingan anak dengan mudah bisa menerima sesuai
kemampuannya.

G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus
tunggal (one case study) yang terjadi pada orangtua yang memiliki anak usia 4-6 tahun
yang sekolah di RA At-taqwa Kota Cirebon. Inti permasalahan yang hendak dipecahkan
melalui rancangan studi kasus ini adalah mengidentifikasi masalah- masalah yang
dihadapi orang tua dalam mengasuh anak dilanjutkan pada tindakan yang dilakukan
oleh orang tua dalam memecahkan masalah tersebut serta damapak yang timbul dari
tindakan yang telah diberikan.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah:
a. Subyek Penelitian
Subyek sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah: kepala sekolah RA At-
Taqwa sebagai penentu kebijakan, Guru-Guru RA At-Taqwa Kota Cirebon,
serta Orangtua yang memiliki anak usia 3-6 tahun di RA At-Taqwa Kota
Cirebon sebagai informan utama dalam penelitian
b. Dokumen-dokumen, arsip-arsip RA At-Taqwa Kota Cirebon yang mendukung
sumber data utama.
3. Tempat dan Waktu
Adapun lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di RA At-Taqwa Kota Cirebon yang
akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2016
4. Tehnik pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yakni:
a. Observasi
Dilakukan dengan cara mengamati dan mendengar dalam rangka memahami,
mencari jawab, mencari bukti terhadap pola pengasuhan islami yang dilakukan
oleh orangtua yang memiliki anak usia 4- 6 tahun yang sekolah di RA At-Taqwa
Kota Cirebon. Kegiatan pengumpulan data melalui observasi dilakukan dengan
membuat pedoman observasi terlebih dahulu, sehingga data yang terkumpul
sesuai dengan pedoman yang telah disusun sebelumnya.
b. Wawancara Mendalam
Pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan wawancara bebas
terpimpin, yaitu komunikasi antara interview bebas dan interview terpimpin
yang pelaksanaannya dengan membawa pedoman berupa garis besar tentang
hal-hal yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara ini dilakukan untuk
menghindari kemungkinan melupakan beberapa persoalan yang relevan serta
sebagai bimbingan secara mendasar tentang apa yang diungkapkan.
c. Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.1 Peneliti
menghimpun dokumen-dokumen RA antara lain: buku profil sekolah, profil
anak, kurikulum, struktur organisasi sekolah, arsip-arsip, penilaian pross siswa,
denah sehingga dapat diperoleh gambaran sekolah secara utuh.
d. Focus Group Discussion (FGD)
Selain melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, penelitian ini juga
menggunakan metode FGD. Metode FGD merupakan kegiatan pengumpulan
data dan informasi melalui kegiatan berkumpul antara peneliti dan informan
utama serta informan yang dapat memberikan informasi lebih, sehingga hasil
penelitian ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan terstruktur yang
berasal dari berbagai sumber yang dipertanggungjawabkan. Adapun kegiatan
FGD ini diikuti oleh 10 orang yaitu 6 orangtua siswa yang memiliki anak usia 4-
6 tahun yang sekolah di Attaqwa, 1 kepala sekolah, 2 orang guru, dan 1 komite
sekolah.
5. Tehnik analisis data
Teknik analisis data menggunakan interactive analysis models menurut Miles &
Huberman. Analisis dilakuakan pada saat melakukan penelitian dan setelah berada
di lapangan. Tehnik analisis data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Kegiatan pengumpulan data (data collection) yang sudah dilakukan yaitu dengan
melakukan pencatatan dan perekaman data
b. Kegiatan reduksi data (data reduction) yaitu melakukan klasifikasi data sesuai
dengan pengelompokan. Data yang tidak penting kemudian dibuang dan tidak
dimasukan dalam analaisis data.

1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 221.
c. Penyajian data (display data) yakni data yang telah terkumpul kemudian
disajikan dalam berbagai bentuk data baik tabel maupun diagram
d. Kegiatan verifikasi data (Data conclution/ Verivication), yakni melakukan
verifikasi data-data yang telah terkumpul dan tersaji serta melakukan konsultasi
kepada pihak-pihak yang lebih ahli dalam hal parenting anak usia dini.

H. Pembiayaan
Adapun komponen pembiayaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Jumlah Keterangan
1 Pembuatan Proposal Penelitian/assessment 1.000.000,-
awal
2 Biaya Tranportasi Survai 1.500.000,-
3 Foto Copi Angket untuk wawancara dan 500.000,-
observasi
4 Melakukan wawancara 2.000.000,-
5 Biaya Tranportasi Pengambilan Angket 500.000,-
6 FGD 3.000.000,-
7 ATK 1.500.000,-
8 Biaya Pengetikan 1.000.000,-
9 Buku Referensi 1.500.000,-
10 Penjilidan Penelitian 750.000,-
11 Pembuatan laporan 1.500.000,-
12 Administrasi penelitian/surat-surat penelitian 250.000,-
di lapangan
Jumlah 15.000.0000,-

I. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
April Mei Juni Juli Agus Sep Okt
1 Pembuatan proposal V
2 Seminar proposal V
3 Kegiatan wawancara V
4 Kegiatan FGD V
5 Laporan kemajuan penelitian V
6 Verifikasi data penelitian V
7 Pembuatan laporan penelitian V V
8 Laporan akhir V
9 Pembuatan artikel V
10 Seminar hhasil penelitian V

J. Daftar Pustaka
1. Adisusilo, Sutarjo, J.R. 2014. Pembelajaran Nilai-Karakter: Konstruktivisme dan
VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Rajawali Press,
Cet. Ke-3
2. Ahmad bin Hambal, Musnad Ahmad, J. 20
3. Ath-Thusy, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali,
20... Ihya Ulumiddin
4. Aunillah, Nuria Isna. 2015. Membentuk Karakter Anak Sejak Janin. Yogyakarta:
Flashbooks, Cet. Ke-1
5. Hadi, Sutrisno, 1984, Metodologi Penelitian Rese
6. rch II, Jakarta: Puspa Swara.
7. Haris, Abdul dan Abdul Majid Khon. 2012. Al-Hadits (Edisi Revisi). Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
8. Mardalis, 2002, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi
Aksara.
9. Moleong, Lexy J., 1999, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya
10. Purwandani, Kristi, 1999, Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku
Manusia, Jakarta: LPSPPP.
11. Puspitarini, Henny. 2015. Hypnoparenting Islami: Mendidik Anak Berbasis
Qur’ani. Klaten: Caesar Media Pustaka
12. Ratuliu, Mona. 2015. ParenThink. Jakarta: Noura Books, Cet. ke-1
13. Sangarimbun, Masri & Effendi Sofian, 1999, Metode Penelitian Survey, Jakarta:
LP3ES.
14. Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy.
15. Tirtayani, Luh Ayu, et. Al, 2014. Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Usia
Dini. Yogyakarta: Graha Ilmu

K. Biodata dan Kompetensi Peneliti


Nama Jabatan Pendidikan Pengampu MK Status
H. Ahmad Ketua S1. PAI STAIN  Filsafat PNS
Yani, M.Ag Peneliti Cirebon Tahun 2006 Pendidikan
Islam
S2 PAI IAIN  Sejarah Peradaban
Bandung Islam
 Pemberdayaan
masyarakat dalam
penyelenggaraan
RA
Hj. Ery Anggota S1. Tafsir Hadits  Pengantar Studi PNS
Khaeriyah, IAIN Syarif Al-Quran
S.Ag., M.A Hidayatullah Jakarta  Pengantar Studi
1998 Hadits
 Mashadir
S2. Tafsir Hadits Tarbawiyah
IAIN Syarif  Pengembangan
Hidayatullah Jakarta Kreatifitas dan
2005 Pembelajaran
Menggambar
untuk Anak RA
Imas Nita Anggota S1. PGRA semester Maha-
Nopia IV siswa
Siti Julaekha Anggota S1. PGRA semester Maha-
IV siswa

Anda mungkin juga menyukai