PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada anak.
itu, keluarga diharapkan sebagai lembaga sosial yang paling dasar untuk
hidup mereka.1
1
Syahrin Harahap, Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogyakarta, 2003), h 29
1
2
melatih tanggung jawab dan sikap disiplin pada anak melalui kegiatan didikan
subuh yang dipandang dapat melatih mental positif anak, melatih anak
utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah didalam keluarga,
sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah di dalam
keluarga2.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak
bahwadimana, sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua
Allah SWT dan Rasul-Nya. Jadi sesuatu yang mustahil dalam pandangan
Islam bila seseorang yang tidak berhasil mendidik dirinya sendiri akan dapat
perkembangan potensi yang lebih, tidak semua orang tua mampu memberikan
sebagai sarana dalam mebentuk mental positif dan mengasah serta berfungsi
praktis yang dilaksanakan pada waktu subuh demi terciptanya pribadi muslim
sejati5.
peranan penting karena merupakan pendidkan awal yang diterima anak setelah
keluarga.
4
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV.
Alwaah, 1993), h. 951
5
Biro Binsos Sekretariat Sekda Sumatera Barat, Pedoman Penyelenggaraan Didikan
Subuh, (Padang: 2012), h.1
4
jiwa anak, dan untuk pelaksanaan hal itu secara maksimal hanya dapat
sekolah, mungkin dapat membantu orang tua dalam tindakan pendidikan, akan
luar biasa.7
tengah kemajuan yang demikian pesat. Didikan subuh menjawab hal itu
6
Yulius Said, Tuntunan Praktis Pelatihan Didikan Subuh TPQ/MDA se Sumbar, Tahun
2013, h.27
7
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikology dan Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 33
5
bakat anak kepada yang bernuansa islami. Kelima, melatih dan memupuk rasa
disimpulkan, bahwa didikan subuh merupakan salah satu sumber dari segala
perkembangan anak. Anak akan menjadi apa nantinya kelak, didikan subuh
berperan besar dalam membentuk mental positif dalam jiwa anak untuk
religi yang besar pada anak, sebab sangat percuma bila anak beragama
diluarnya saja tapi dalam hati anak tidak menanamkan jiwa beragama. Maka
sikap agama sangat penting untuk ditanamkan pada anak., salah satunya
subuh yaitu:
seperti praktek dan karya nyata untuk melatih dan belajar tampil di depan
umum baik sebagai pembawa acara maupun sebagai pengisi acara lainnya
shalat subuh.9
kesungguhan.10
lapangan belum ada aplikasi yang sesuai dengan teori serta apa yang
harapan dan tujuan dari diadakannya didikan subuh, hal ini terlihat dari
B. Identifikasi Masalah
9
Biro Binsos Kantor Gubernur KHD Tingkat I Sumatera Barat, Tuntunan Praktis Didikan
Subuh, (Bidang Penerangan Agama Islam Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sumatera
Barat, Sumatera Barat, 2000), h.2
10
www.dididkan-subuh-republika-online.com, 01 Juni 2017
7
C. Rumusan Masalah
Solok.
D. Batasan Masalah
pada:
E. Tujuan Penelitian
8
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Kota Solok.
2. Manfaat Praktis
didikan subuh demi tercapainya tujuan akhir didikan subuh itu sendiri
depannya.
G. Penjelasan Judul
penulis akan mengemukakan defenisi dari beberapa istilah yang ada, yaitu:
Penyelenggaraan adalah:
9
fungsional dan praktis pada waktu subuh dengan mengambil masjid atau
H. Sistematika Penulisan
acuan dalam penelitian yaitu tentang peranan orang tua, didikan subuh
subuh.