Anda di halaman 1dari 13

“PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU ANAK


SEJAK DINI”
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Nurhayati Tine, S.Pdi, M.Hi

Oleh :
Kelompok 1
1. Fitrianti Matarang 11. Ridianti Maloho
2. Regina igirisa 12. Nurasmi
3. Walanda Mamonto 13. Maryam Konoli
4. yulansi kadir 14. Elfani
5. Yulaika 15. Cindrawati Kadir
6. Anggraini gobel 16. Putri rahmawati Husain
7. Nurfadiah Djemu 17. Mawar J Monoarfa
8. lulianti lalu 18. Nurhasanah
9. Siti Hanavia Basri 19. Lasmaya S. Datau
10. Ildha ulfaera

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehaadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Agama dengan judul makalah : “Pengaruh
Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap dan Perilaku Anak Sejak Dini”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini maasi jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pegalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak

Gorontalo, 24 Februari
2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................
B. Identifikasi Masalah........................................................................................................
C. Rumusan Masalah...........................................................................................................
D. Tujuan dan Manfaat........................................................................................................
BAB II : KAJIAN TEORI.......................................................................................................
A. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Sejak Dini...........................................................
B. Peran Orang Tua Dalam Pembimbingan Pendidikan Agama Islam Sejak Dini.............
BAB III : METODE PENELITIAN.......................................................................................
A. Sumber Data....................................................................................................................
B. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................
C. Teknik Analisi Data........................................................................................................
BAB IV : HASIL PENELITIAN.............................................................................................
BAB V : PENUTUP..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut Chabib Thoha, dkk (1999), pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga
subyek pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal
di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupkan salah satu dimensi kehidupan
yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu.
Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan, sering digunakan beberapa istilah antara lain,
al-ta’lim, al-tarbiyah, dan al-ta’dib, al-ta’lim berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau
penyampaian pengetahuan dan ketrampilan. Al-tarbiyah berarti mengasuh mendidik dan al-
ta’dib lebih condong pada proses mendidik yang bermuara pada penyempurnaan
akhlak/moral peserta didik. (Nizar, 2001:86-88)
Berdasarkan pengertian tersebut, pendidikam agama islam sangat perlu untuk diajarkan
kepada anak sejak dini. Karena hal tersebut akan memberikan dampak positif ketika anak
beranjak dewasa. Karakter baik anak berasal dari pendidikan yang baik sejak dini. Oleh itu,
pendidikan agama sangat dibutuhkan oleh anak sejak dini agar karakter, sikap, dan tingkah
laku anak dapat terlatih dan terarah untuk menjadi insan yang sesuai dengan ajaran agama
islam.
Dengan demikian, penulis mengambil judul makalah ini guna untuk mengetahui
seberapa maksimalkah pengaruh pendidikan agama terhadap sikap dan perilaku anak sejak
dini.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa identifikasi masalahnya
yaitu:
1. Pentingnya pendidikan agama sejak usia dini.
2. Pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak sejak dini untuk memahami
pendidikan agama.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa
rumusan masalah yang teapt yaitu:
1. Bagaimana pengaruh pendidikan agama islam terhadap sikap dan perilaku anak sejak
dini ?
2. Bagaimana peran orang tua dalam mengajarkan agama kepada anak sejak dini ?

D. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan pembuata makalah ini yaitu untuk menjawab beberapa rumusan masalah
diatas. Sedangkan manfaatnya yaitu untuk mengetahui dan menambah wawasan yang lebih
luas lagi terkait rumusan masalah yang dimaksud.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Sejak Dini


Pendidikan agama islam merupakan pendidikan yang berkaitan dengan karakter, sikap,
akhlak, serta perilaku. Sebagaimana tujuan pendidikan agama islam adalah menumbuhkan
serta meningkatkan keimanan kepada Tuhan yang maha esa. Keimanan dalam artian bersikap
dan berperilaku sebagaimana yang telah diajarkan dalam Al-Qur’an.
Pentingnya pendidikan agama islam untuk anak sejak usia dini adalah untuk
membiasakan anak memiliki sikap dan akhlak mulia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
spiritual, baik bagi dirinya sendiri maupun dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ainiyah (2013) pendidikan agama merupakan salah satu
materi yang bertujuan meningkatkan akhlak mulia serta nilai-nilai spiritual dalam diri anak.
Oleh karena itu, pembiasaan pendidikan agama islam sejak dini merupakan langkah awal
untuk membiasakan dan menanamkan nilai-nilai spiritual keagamaan yang bertujuan agar
karakter anak sejak dini dapat terarah dan terbentuk, baik dalam sikap maupun perilakunya.
Semakin banyak pembelajaran agama kepada anak sejak dini maka akan semakin terasah dan
terbentuk karakter anak tersebut, memberikan efek positif kepada anak dalam bersikap dan
berperilaku sesuai dengan anjuran Al-Qur’an.

B. Peran Orang Tua Dalam Pembimbingan Pendidikan Agama Islam Sejak Dini
Pendidikan pertama bagi anak adalah pendidikan yang berasal dari orang tua. Sejatinya
orang tua (Ibu dan Bapak) adalah pendidik kodrati. Sebagaiman yang dijelaskan oleh
Syamsul (2015: 55), orang tua merupakan pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrati,
ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Tuhan pencipta berupa naluri orang tua. Karena naluri
ini timbul rasa kasih sayang para orang tua kepada anak-anak mereka, hingga secara moral,
keduanya merasa punya beban tanggung jawab untuk memelihara, mengawasi, melindungi,
dan membimbing keturunan mereka. Sebagai orang tua, tentu sangat berperan dalam segala
pendidikan yang berkaitan dalam keluarganya, termasuk mengajarkan pendidikan tentang
agama untuk melatih dan menanamkan sikap spiritual yang tentu berguna untuk anaknya.
Ada beberapa tanggung jawab pokok orang tua terhadap anaknya (Syahid, dkk. 2020:
Jurnal Pendidikan Islam), yaitu:
1. Menerima kehadiran anak sebagai amanah dari Allah
2. Mendidik anak dengan cara yang baik
3. Memberikan cinta dan kasih sayang kepada anak
4. Bersikap dermawan kepada anak
5. Tidak membeda-bedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan dan hal kasih
sayang dan hal pembagian harta
6. Mewaspadai sesuatu yang mungkin mempengaruhi pembentukan dan pembinaan
anak
7. Tidak menyumpahi anak
8. Menanamkan akhlak mulia kepada anak
Oleh karena itu, merupakan hal yang wajib untuk orang tua agar membimbing dan
mengarahkan anak untuk mengamalkan nilai-nilai keagamaan sejak dini. Dengan harapan
kelak anak dapat mengimplementasikan segala pengetahuan spiritualnya yang didapatkan
sejak dini untuk tetap selalu menjaga sikap dan perilaku baik untuk kebaikan diri sendiri
maupun untuk orang lain. Perilaku atau sikap yang baik mencerminkan bahwa pendidikan
agama sejak dini dinilai berhasil.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Sumber Data
Kajian yang penulis gunakan adalah penelitian berdasarkan buku-buku, jurnal sebagai
bahan pustaka sebagai pendukung teori.

B. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara dokumentasi, dimana memperoleh
kajian teori berdasarkan buku-buku, jurnal yang relevan, ataupun penelitian-penelitian yang
relevan terdahulu.

C. Teknik Analisis Data


Menurut Riduan (2015: 2), teknik analisis data adalah cara-cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Penulis menggunakan teknik analisa data kajian.
Kajian ini adalah kajian yang memanfaatkan buku atau dokumen untuk menarik
kesimpulan, baik kajian isi yang bersifat dedukatif maupun kajian isi yang bersifat induktif
(J. Moleong, 2013: 220).
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Pengaruh pendidikan agama islam terhadap sikap dan perilaku anak sejak dini
Pendidikan agama sangat erat kaitannya dengan perkembangan moral. Tingkah
laku manusia adakalanya bersumber pada agama, terutama anak usia dini untuk
memasuki pendidikan selanjutnya. Karena pendidikan agama dan moral adalah salah
satu pendidikan yang penting yang harus diajarkan dan dibiasakan sejak usia dini.
Yang pertama yaitu pendidikan agama. Pendidikan agama merupakan pendidikan
dasar untuk anak. Karena ditanamkan pendidikan agama sejak usia dini, maka
pendidikan umum yang lainnya juga akan mengikuti pendidikan agama. Di karenakan
pendidikan umum sudah tercakup didalam pendidikan agama. Tujuan diajarkannya
pendidikan agama kepada anak usia dini yaitu agar anak dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang memiliki karakter yang baik sejak usia dini.
Disamping pendidikan agama, terdapat pula pendidikan moral. Kata moral
mempunyai arti "kebiasaan". Jadi moral adalah pembiasaan memberikan pengajaran
tentang baik dan buruk sesuai seperti perilaku sikap, budi pekerti, perbuatan dan lain
sebagainya. Sehingga anak dapat menilai dan membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk. Di lembaga pendidikan anak usia dini, moral dan nilai-nilai agama di
tanamkan melalui pembiasaan. Salah satu perilaku yang ditanamkan pada anak usia
dini adalah berdoa sebelum dan setelah makan melakukan kegiatan. Dalam kegiatan
sehari-hari, guru atau pendidik banyak yang mengajarkan doa-doa tertentu dikelas,
seperti doa sebelum belajar, sebelum makan, setelah makan dan doa-doa dengan
menggunakan bahasa arab yang disertai artinya, sehingga anak hanya hafal apa yang
di ucapkan tanpa tahu maksud ucapannya. Beberapa doa tersebut secara rutin
dibiasakan pada anak dengan cara anak diminta mengucapkan doa-doa tersebut
dengan suara yang keras.
Melihat pembelajaran moral dan nilai-nilai agama melalui pembacaan doa tersebut
tampak bahwa anak belum tentu dapat menangkap makna atau nilai dari doa yang
diucapkan tersebut, karena bahasa yang dipergunakan adalah bahasa arab yang belum
dipahami oleh anak. Disamping itu, proses pembelajaran yang diterapkan kadang
kurang aplikatif karena ketika mengajarkan doa, anak diminta mengucapkan doa-doa
tersebut dengan suara keras dikelas.
B. Peran orang tua dalam mengajarkan agama kepada anak usia dini
Ada dua tahapan yang harus diperhatikan dalam mendidik anak sebelum masa
balighnya yaitu sebelum tamyiz dan sesudahnya. Pengertian tamyiz adalah anak yang
sudah bisa membedakan baik dan buruk dari segala yang dikerjakannya dalam
memberikan pendidikan pada anak hendaknya dimulai dari sebelum tamyiz.
Manusia dilahirkan dari rahim ibunya dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa
lalu Allah SWT memberikan mereka pendengaran, penglihatan dan hati. Maka
pemberian Allah yang agung itulah yang harus dimanfaatkan oleh manusia untuk
menggalih pengetahuan. Metode pendidikan anak sebelum tamyiz maupun
sesudahnya adalah dengan cara mendengar dan melihat. Karena pada usia dini
seorang anak memiliki ingatan yang sangat kuat terhadap hal-hal yang ia dengar dan
yang ia lihat. Dalam mendidik anak, orang tua harus mempunyai konsep, agar tujuan
pendidikan anak bisa tercapai, yaitu membentuk anak yang berkarakter atau berakhlak
al-karimah.
Kewajiban orang tua dan guru yang paling utama adalah memperkenalkan aspek
nilai agama dan moral. Al-Ghazali dalam konsep pendidikan anak menyatakan bahwa
pendidikan agama harus dimulai sejak usia dini. Karena dalam keadaan ini anak bisa
untuk menerima akidah-akidah agama semata-mata atas dasar iman, tanpa bertanya
dalil untuk menguatkannya, atau menutup kepastian dan penjelasan. Menurut Al-
Ghazali anak usia dini seharusnya dikenalkan dengan agama. Karena manusia
dilahirkan dengan membawa agama sebagaimana agama/kepercayaan yang dibawah
oleh kedua orang tuanya. Oleh sebab itu, seorang anak akan mengikuti agama kedua
orang tuanya. Konsep ini menjadikan orang tua pendidik yang utama yang menjadi
kekuatan dalam diri anak, agar anak tumbuh dan berkembang ke arah penyucian jiwa,
berakhlak mulia, bertakwa, dan diharapkan menyebarkan kebajikan ke seluruh umat
dunia.
Adapun beberapa konsep pendidikan anak yang sesuai dengan ajaran islam adalah:
1. Mengenalkan anak tentang tauhid
Tauhid dalam islam adalah menyatakan keesaan Allah. Tauhid merupakan
dasar islam yang paling agung dan menjadi landasan yang paling penting bagi
anak. Oleh karena itu mengenalkan dan mengajarkan tauhid kepada anak sejak
dini merupakan hal yang utama dan mutlak.
Sejak anak masih kecil hendaknya orang tua sudah membacakan dan
mengajarkan dua kalimat syahadat beserta maknanya kepada mereka. Hal ini
berguna untuk mengenalkan anak kepada Allah dan rasul-nya. Agar ketika besar
mereka memiliki pondasi yang kuat. Dengan pondasi tauhid yang kuat maka iman
seseorang tidak akan goyah dan tertipu dengan ekstasi keduniawian.
2. Mengajarkan anak akhlak yang baik
Pendidikan akhlak adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk
membimbing dan mengarahkan kehendak seseorang untuk mencapai tingkah laku
yang mulai dan menjadikannya sebagai kebiasaan. Akhlak adalah hal yang sangat
penting oleh karena itu, sudah seharusnya orang tua dan para guru mengajarkan
akhlak yang baik buat anak-anak mereka. Perlakuan orang tua dirumah sangat
berpengaruh terhadap tingkah laku anak disekolah. Hubungan antara anak dan
orang tua akan berdampak kepada pembinaan pribadi yang tenang, terbuka dan
mudah dididik.
3. Memberikan contoh yang baik
Anak cenderung meniru/mencontoh perilaku yang dilakukan oleh orang-orang
yang disekitarnya, terutama orang tua. Hal ini menuntut orang tua untuk bersikap
hati-hati dalam setiap perilaku. Jika orang berperilaku baik/memberi contoh yang
baik pada anaknya maka anak akan berperilaku baik, begitu pula sebaliknya.
Mempunyai anak yang sukses dunia dan akhirat adalah dambaan setiap orang
tua. Hal tersebut bisa berhasil jika memberikan pendidikan islam dengan contoh,
tidak hanya dengan perintah. Misalnya, ketika terdengar suara adzan maka
hendaknya orang tua mengajak anak sholat bersama secara berjamaah. Selain itu,
orang tua harus mendatangkan rasa cinta dalam beribadah, juga mengajarkan
bagaimana menghadirkan rasa khusu dalam beribadah.
Menurut beberapa ahli, anak dilahirkan membawa fitrah keagamaan. Fitrah itu
akan baru berfungsi di kemudian hari melalui proses bimbingan dan latihan
setelah berapa pada tahap kematangan. Adapun tahap perkembangan agama pada
anak melalui tiga fase, yaitu tingkat dongeng, tingkat kenyataan, dan tingkah
individu.
1. Tingkat dongeng
Tingkat yang pertama ini dimulai ketika anak berusia tiga sampai enam
tahun. Pada tingkatan ini konsep mengenai tuhan masih dipengaruhi oleh
fantasi dan emosi. Dalam benak anak Tuhan adalah sosok yang hebat dan
mempunyai kekuatan. Sehingga tidak sedikit dari mereka membandingkan
sosok Tuhan dengan tokoh-tokoh hebat yang mereka di televisi seperti
bathman, power rangers dan lain-lain.
2. Tingkat kenyataan
Pada tahapan ini, anak mulai memahami konsep Tuhan berdasarkan pada
realitas. Hal ini ditandai dengan pemahamannya tentang Tuhan sebagai sosok
yang kuat dan maha pencipta. Konsep ini muncul melalui lembaga-lembaga
keagamaan dan pengajaran agama dari orang dewasa. Pada tingkatan ini,
konsep keagamaan anak didasarkan atas dorongan emosional, sehingga ia
dapat melahirkan konsep Tuhan secara formalitas. Dari sinilah yang
menyebabkan anak bergairah mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang
dibuat oleh orang dewasa di lingkungan mereka.
3. Tingkat individu
Pada tingkatan yang terakhir ini, anak sudah memiliki sensitivitas
keberagaman yang tinggi sejalan dengan perkembangan usia mereka. Konsep
ini terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Konsep ketuhanan yang konvensional dan konservatif. Konsep ini
memiliki pemahaman bahwa orang yang taat pada agama dan berbuat
kebaikan akan masuk surga dan orang yang berbuat kejahatan akan masuk
neraka.
b. Konsep ketuhanan yang murni yang dinyatakan dalam pandangan yang
bersifat perorangan. Pada tahap ini, anak mempunyai keinginan untuk
lebih dekat dengan Tuhan. Seorang anak selalu menyertakan Tuhan dalam
semua urusan kehidupannya.
c. Konsep ketuhanan yang bersifat humanistik. Agama telah menjadi etos
humanis pada diri mereka dalam menghayati ajaran agama. Tahap ini
sudah mengakui pentingnya konsep keadilan. Seseorang yang melakukan
keburukan akan tertoreh dalam hatinya, Sehingga ia merasa sedih, gelisah,
malu karena telah melakukan hal buruk.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan agama islam merupakan pendidikan yang berkaitan dengan karakter,
sikap, akhlak, serta perilaku. Sebagaimana tujuan pendidikan agama islam adalah
menumbuhkan serta meningkatkan keimanan kepada Tuhan yang maha esa.
Keimanan dalam artian bersikap dan berperilaku sebagaimana yang telah diajarkan
dalam Al-Qur’an.
Pentingnya pendidikan agama islam untuk anak sejak usia dini adalah untuk
membiasakan anak memiliki sikap dan akhlak mulia yang menjunjung tinggi nilai-
nilai spiritual, baik bagi dirinya sendiri maupun dalam bersosialisasi dengan orang
lain. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ainiyah (2013) pendidikan agama merupakan
salah satu materi yang bertujuan meningkatkan akhlak mulia serta nilai-nilai spiritual
dalam diri anak.
Pendidikan pertama bagi anak adalah pendidikan yang berasal dari orang tua.
Sejatinya orang tua (Ibu dan Bapak) adalah pendidik kodrati. Sebagaiman yang
dijelaskan oleh Syamsul (2015: 55), orang tua merupakan pendidik bagi anak-
anaknya karena secara kodrati, ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Tuhan pencipta
berupa naluri orang tua. Karena naluri ini timbul rasa kasih sayang para orang tua
kepada anak-anak mereka, hingga secara moral, keduanya merasa punya beban
tanggung jawab untuk memelihara, mengawasi, melindungi, dan membimbing
keturunan mereka. Sebagai orang tua, tentu sangat berperan dalam segala pendidikan
yang berkaitan dalam keluarganya, termasuk mengajarkan pendidikan tentang agama
untuk melatih dan menanamkan sikap spiritual yang tentu berguna untuk anaknya.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Thoha, Chabib, dkk.1999. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Nizar, Samsul. 2001. Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta : Gaya
Media Pratama.

Ainiyah, Nur. 2013. Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam. Jurnal:
Universitas Negeri Semarang (Vol. 13 No. 1, Juni).

Syamsul Arifin, Bambang. 2015. Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia.

Syahid, dkk. 2020. Jurnal Pendidikan Islam. Al-Liqo (Vol. V No. 1)

Riduan. 2015. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
J. Moleong, Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Umroh, I. L. (2019). Peran orang tua dalam mendidik anak sejak usia dini secara islami di era
milenial 4.0. Ta'lim: Jurnal Studi Pendidikan Islam, 2(2), 208-225.
Kamalia, H. W., Hasani, S., & Pratama, G. J. (2020). PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI DI KB AR-
ROZZAAQ DESA TANJUNGKERTA TASIKMALAYA. WALADUNA: Jurnal
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(1), 1-16.

Anda mungkin juga menyukai