Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MINI RISET (MR)

MK. PENGEMBANGAN NAM

PRODI S1 PGPAUD FIP

SKOR NILAI :

“ PERKEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA 4-6 TAHUN “

NAMA MAHASISWA :

ANGELINA VERONICA HUTASOIT NIM : 1203313016

NURUL HIKMAH PURBA NIM : 1203313007

SITI AISYAH NIM : 1203313012

WINDA WARDHANI NIM : 1203313015

DOSEN PENGAMPU : Ibu Dr. Nasriah, M.Pd.

Ibu Wan Nova Listia, S.Pd., M.Pd.

MATA KULIAH : PENGEMBANGAN NAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah Laporan Mini Riset Mata Kuliah pengembangan NAM telah
selesai disusun. Dalam penyusunan laporan laporan Mini Riset ini penyusun dibantu
dengan buku-buku yang dijadikan bahan sekaligus pedoman kritikan, untuk itu
penyusun menyampaikan banyak terima kasih.
Hasil Mini Riset ini tentu saja disusun dari berbagai sumber dan secara jujur
penyusun mengakui bahwa terdapat sejumlah keterangan yang dikutip.
Saya sangat berharap Mini Riset ini dapat berguna dalam
r a n g k a menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam Penulisan Mini Riset ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demiperbaikan tugas – tugas Ataupun Mini Riset yang akan saya buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga Mini Riset sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan Menyinggung perasaan dari sang
pembaca. Akhir kata saya ucapkan Terima Kasih.

MEDAN,11 APRIL 2021

KELOMPOK 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1


B. Rumusan masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
D. Manfaat..............................................................................................................1

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM......................................2

A. Esensi pengembangan nilai agama dan moral AUD........................................2

B. Pengembangan Nilai Agama Dan Moral AUD 4-6 tahun................................2

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH .......................................................................4

A. Perkembangan Nilai agama dan moral pada anak usia 4-6 tahun ................4

BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................5

A. Solusi dan pembahasan .................................................................................5

BAB V PENUTUP....................................................................................................7

A. Kesimpulan....................................................................................................7
B. Saran .............................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Di era globalisasi seperti sekarang ini tidak menutup kemungkinan anak akan dengan mudah
mendapat informasi dari luar melalui media apapun. Hal yang penting yang perlu diingat bahwa tidak
semua informasi yang diperoleh anak dari luar merupakan informasi yang baik dan tepat untuk
perkembangan anak. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang dialami individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang berlangsung secara
sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah). Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan sebagai pola perubahan yang dialami
setiap individu dimulai sejak masa konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang rentang
kehidupannya. Anak usia dini menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, ialah “anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Pendidikan anak usia dini
mengacu pada pendidikan yang diberikan kepada anak usia 0-6 tahun atau sampai dengan 8 tahun”.

Masa-masa usia dini (0-6 tahun) bisa dikatakan sebagai masa fundamental bagi kehidupan anak,
terutama pada aspek fisik, motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, nilai-nilai agama dan moral..
Oleh karena itu, pondasi awal penanaman nilai-nilai agama dan moral harus dimulai sedini mungkin.
Perkembangan nilai-nilai agama dan moral pada anak merupakan tahap awal berkembangnya
moralitas serta nilai religius, yaitu kemampuan untuk mengenal Tuhan melalui agama yang dianut,
membiasakan diri beribadah, memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dan
sebagainya), membedakan perilaku yang baik dan buruk, mengenal ritual dan hari besar agama serta
menghormati agama orang lain.

B. Rumusan masalah

Dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah strategi tutor dalam mengembangkan nilainilai agama
dan moral anak usia 4-6 tahun

C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
strategi tutor dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak usia 4-6 tahun

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai bahan masukan bagi anak usia dini agar dapat berprilaku sesuai nilai-nilai agama dan
moral
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti yang lain yang ingin
mengadakan penelitian di bidang yang sama

1
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM

A. Esensi pengembangan nilai agama dan moral AUD


Pengembangan nilai moral dalam program pendidikan TK dimasukkan dalam bidang
pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam
kehidupan sehari-hari anak di TK, sehingga aspek-aspek perkembangan tersebut diharapkan
berkembang secara optimal. Tujuan yang hendak dicapai dengan pengembangan nilai moral tersebut
dilakukan melalui pembiasaan dalam rangka mempersiapkan anak sedini mungkin mengembangkan
sikap dan perilaku yang didasari oleh nilai moral sehingga dapat hidup sesuai dengan norma-norma
yang dianut oleh masyarakat.
Pengembangan nilai moral ini berfungsi untuk mencapai beberapa hal:
1) Agar perilaku dan sikap anak didasari oleh nilai moral sehingga anak dapat hidup sesuai dengan
nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat
2) Membantu anak agar tumbuh menjadi pribadi yang matang dan mandiri
3) Melatih anak untuk dapat membedakan sikap dan perilaku yang baik dan yang tidak baik sehingga
dengan sadar berusaha menghindarkan diri dari perbuatan tercela
Pengembangan nilai keagamaan terhadap anak Usia Dini adalah suatu upaya pengembangan nilai-
nilai keagamaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 27/1990 Pasal 1 tentang Pendidikan Prasekolah, dinyatakan:
Eksistensi Taman Kanak-kanak sangat strategis untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani terutama jiwa keagamaan anak di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki
pendidikan dasar yang diselenggarakan di jalur pendidikan prasekolah atau di jalur pendidikan luar
sekolah. Keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini sangat strategis guna meletakkan dasar-dasar
keagamaan. Menumbuh kembangkannya, dan menjadi motivasi spiritual sehingga menjadi pondasi
yang kokoh dan sangat penting baik untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan sekolah Dasar
maupun sebagai modal awal yang baik guna menghadapi kehidupan yang akan datang.
B. Pengembangan Nilai Agama Dan Moral AUD 4-6 tahun
Pengembangan nilai moral agama erat kaitannya tentang budi pekerti seorang anak, sikap sopan
santun, kemauan melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Pembahasan filosofis
tentang budi pekerti khususnya dari segi pendidikan moral sebagaimana dikemukakan oleh Kilpatrick
(dalam Zuriah, 2011: 63) akan terus berkembang dengan berbagai pendapat dan aspek budi pekerti,
nilai moral dan keagamaan. Dalam lingkup perkembangan nilai-nilai Agama dan moral anak
diharapkan dapat membedakan prilaku baik dan buruk. Pendidikan seks yang keliru yang diperoleh
anak, serta anak-anak yang tidak memperoleh bimbingan dan arahan yang tepat dapat
mengembangkan persepsi yang keliru tentang alat kelamin, proses reproduksi, dan seksualitas.
Konsep pendidikan seks sebaiknya diberikan sejak dini.
2
Beberapa cara yang dilakukan orang tua untuk mengembangkan sikap nilai Moral-agama pada anak
adalah sebagai berikut; memberi contoh. Anak usia dini mempunyai sifat suka meniru, karena orang
tua lingkungan pertama yang ditemui anak, maka ia cenderung meniru apa yang diperbuat oleh orang
tuanya. Di sinilah peran orang tua untuk memberikan contoh yang baik bagi anak.
Pengembangan moral agama pada program Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting
keberadaannya, jika hal itu telah tertanam dan terpatri dengan baik dalam setiap insane sejak dini, hal
tersebut merupakan awal yang baik bagi pendidikan anak bangsa untuk menjalani pendidikan
selanjutnya (Yani, 2011:43). Pengembangan aspek nilai-nilai agama dan moral anak usia dini
dilakukan dengan kegiatan pembiasaan rutin dan keteladanan yang dilakukan oleh anak sehari-hari
membuat seorang pendidik harus merancang kegiatan pembelajaran yang lebih terprogram apalagi
menyangkut media dalam pembelajarannya. Ini sangat berpengaruh karena pembelajaran anak usia
dini masih dalam kondisi bermain yang perencanaannya meliputi hal-hal yang menarik dan
menyenangkan bagi anak. Media akan sangat menunjang perkembangan aspek perkembangan pada
anak.
Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Anak memiliki
karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun.
Menurut Brek (dalam Sujiono, 2013:6) pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan anak
sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Pendidikan anak
usia dini sangatlah penting untuk mengembangkan dan menstimulus potensi anak, dimana anak usia
dini berada dalam dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, baik fisik maupun
mental (Suyanto, 2005:5). Maka tepatlah bila usia dini dikatakan sebagai usia emas golden age),
dimana anak sangat berpotensi mempelajari banyak hal dengan cepat. Pada masa ini khususnya usia
4-6 tahun anak mengalami masa peka, dimana anak sensitif untuk menerima berbagai stimulus. Masa
peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan pshikis yang siap merespon stimulasi
yang diberikan oleh lingkungan sekitar anak.
Masa ini merupakan masa untuk meletakkan pondasi dasar dalam mengembangkan
kemampuan fisik dan motorik, kognitif, bahasa, sosio- emosional, moral serta nilai-nilai agama yang
mana tercantum dalam Permen 58 Tahun 2009 dijabarkan pada dua aspek bidang pengembangan,
yaitu: 1) bidang pengembangan prilaku atau pembiasaan yang meliputi: Moral, Agama,
Sosioemosional dan Kemandirian; 2) bidang kemampuan dasar, meliputi: Bahasa, kognitif, dan Fisik
Motorik. Pengembagan diberikan untuk persiapan memasuki pendidikan dasar (Suyanto, 2005: 15).
3

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

A. Perkembangan Nilai agama dan moral pada anak usia 4-6 tahun

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang dialami individu atau organisme


menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang berlangsung secara
sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun
psikis (rohaniah). Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan sebagai pola perubahan
yang dialami setiap individu dimulai sejak masa konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di
sepanjang rentang kehidupannya.
Anak usia dini menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, ialah “anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Pendidikan anak usia
dini mengacu pada pendidikan yang diberikan kepada anak usia 0-6 tahun atau sampai
dengan 8 tahun”. Sebenarnya, sejak anak masih ada dalam kandungan, pendidikan secara
tidak langsung sudah diberikan oleh ibunya antara lain berwujud pembiasaan, kedisiplinan,
kebersihan, keteraturan, kesehatan dan gizi, ketenangan serta kesabaran.
Menerapkan perkembangan nilai-nilai agama dan moral pada pembelajaran anak usia
dini bukanlah hal yang sederhana, karena dalam pembelajaran anak usia dini masih identik
dengan bermain. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang tepat dalam proses belajar-
mengajar. Cara penanaman nilai-nilai agama pada anak meliputi mengenalkan Tuhan,
mengenalkan ibadah kepada Allah SWT, dan menanamkan akhlak yang baik.
Pentingnya pengembangan nilai-nilai agama dan moral sejak dini pada dasarnya
diilhami oleh sebuah keprihatinan atas keadaan anak usia 4-6 tahun saat ini yang belum
sepenuhnya mencerminkan kepribadian yang bermoral (akhlak al-karimah), yakni santun
dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu
diperbaiki dalam sistem pendidikan kita, khususnya pada jenjang pendidikan yang paling
dasar (pra sekolah). Oleh karenanya, sebagai upaya awal perbaikan terhadap sistem
pendidikan di Indonesia maka sangat diperlukan adanya pengembangan nilai-nilai agama dan
moral sejak dini sebagai upaya pengokohan mental-spiritual anak.
Setiap masyarakat mempunyai ukuran-ukuran yang digunakan untuk menentukan
baik-buruk tingkah laku. Ukuran-ukuran itu dapat berupa tata cara, kebiasaan atau adat-
istiadat yang telah diterima oleh suatu masyarakat. Ukuran yang digunakan untuk
menentukan baik-buruk inilah yang biasanya disebut dengan istilah moral. Istilah moral ini
berkenaan dengan bagaimana seseorang seharusnya berperilaku dengan dunia sosialnya.
Berkaitan dengan aturan-aturan berperilaku tersebut, anak dituntut untuk mengetahui,
memahami, dan mengikutinya. Perubahan-perubahan dalam dalam hal pengetahuan,
pemahaman, dan penerapan aturan-aturan ini dipandang sebagai perkembangan moral
seseorang.

4
Membimbing anak dalam perkembangan nilai-nilai agama dan moral bukanlah tugas
yang sederhana, terlebih lagi bila dibandingkan dengan masa lalu ketika panduan dan batasan
mengenai aturan-aturan masyarakat lebih jelas dan mudah dipahami. Usia 4-6 tahun (masa
usia dini) adalah saat yang paling baik bagi pendidik PAUD untuk meletakkan dasar-dasar
pendidikan nilai-nilai agama dan moral kepada anak usia dini. Walaupun peran orang tua
sangatlah besar dalam membangun dasar moral dan agama bagi anak-anaknya, namun peran
pendidikPAUD juga tidaklah kecil dalam meletakkan dasar moral dan agama bagi seorang
anak, karena biasanya anak usia dini senang menuruti perintah pendidiknya. Dengan
diberikannya landasan pendidikan moral dan agama kepada anak usia dini, seorang anak akan
dapat belajar membedakan perilaku yang benar dan salah.
Dari uraian di atas, maka penulis akan mengidentifikasi permasalahan untuk meneliti
tentang “Strategi dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak usia 4-6 tahun”

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Solusi dan pembahasan
Adapun strategi dalam mengembangkan nilai-nilai agama dan moral anak usia 4-6
disajikan sebagai berikut:

1. Kegiatan strategi pengembangan nilai-nilai agama dan moral melalui kegiatan rutinitas,
kegiatan yang dilakukan oleh guru didalam strategi pengembangan moral agama melalui
kegiatan rutinitas bervariasi. Namun secara keseluruhan kegiatan berdoa sebelum dan
sesudah belajar merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh seluruh sekolah

2. Kegiatan Pengembangan Nilai-nilai Agama dan Moral melalui kegiatan terintegrasi, Maka
banyak sekali guru yang belum paham tentang apa strategi pengembangan nilai-nilai agama
dan moral melalui kegiatan terintegrasi. Kegiatan yang dilakukan guru diantaranya: memberi
dan membalas salam, berdoa sebelum dan sesusah belajar, berdoa sebelum dan sesudah
makan, sikap sopan santun dan mengucapkan terimakasih, nyanyian lagu islami. Adapun
kegiatan pengembangan nilai-nilai agama dan moral dengan cara menyisipkan dalam
kegiatan inti/ tematik. Seperti : menyisipkan nilai agama dan moraldalam materi kegiatan
sesuai tema, misal menerangkan tentang binatang ciptaan Tuhan YME, dan bagaimana kita
bersyukur dengan segala karunia yang telah Allah berikan, baru dilakukan oleh 25% guru.

3. Kegiatan Pengembangan Nilai-nilai Agama dan Moral melalui kegiatan khusus,


keseluruhan guru sudah tepat didalam strategi pengembangan nilai-nilai agama dan moral
melalui kegiatan khusus, misalnya: Mengahafal surat-surat pendek, menghafal doa sehari-
hari, membaca iqro, menulis huruf hijaiyah, praktek wudlu, praktek sholat dan manasik haji,
praktek sedekah, dan berkunjung ke tempat ibadah.

4. pelaksanaan strategi pengembangan nilai-nilai agama dan moral melalui kegiatan


terintegrasi, dapat disimpulkan hanya 35% guru yang memahami bagaimana pelaksanaan
strategi pengembangan nilai-nilai agama dan moral melalui kegiatan terintegrasi. Bentuk
kegiatan pengembangan yang diselipkan pada tema kegiatan pengembangan sehari-hari,
misalnya pengembangan pada tema panca indera, binatang ternak, tumbuh-tumbuhan, dll.

5. Metode Pengembangan nilai-nilai agama dan moral secara terintegrasi di kelas,


Keseluruhan guru telah menggunakan varian metode didalam pengembangan nilai-nilai
agama dan moral ini. melalui metode: bercerita, bernyanyi, sosio drama, karya wisata,
bercakap-cakap, proyek, praktek langsung

6. Media yang digunakan pada pengembangan nilai-nilai agama dan moral pada kegiatan
terintegrasi di kelas, seluruhnya menggunakan media didalam strategi pengembangan nilai-
nilai agama dan moral melalui kegiatan terintegrasi, namun yang paling banyak digunakan
media didalam pengembangan tersebut adalah media gambar.

7. Kegiatan pengembangan nilai-nilai agama dan moral terencana dan terprogram, hasil
wawancara 75% guru mengemukakan telah membuat perencanaan kegiatan pengembangan
berupa dokumen RKH secara terencana dan terprogram.

8. Pengembangan nilai-nilai keimanan secara terintegrasi dalam kegiatan inti, beberapa guru
sudah tepat mengembangkan nilai-nilai keimanan di kelas, misalnya bercerita alam semesta
dan isinya, penanaman rukun iman dan rukun islam. Penanaman nabi Muhammad SAW,
pemberian contoh perbuatan baik dan buruk, mengaitkan tema kegiatan dengan kekuasaan
Allah SWT, melalui kegiatan bernyanyi yang bernuansa keagamaan.

9. Pengembangan sikap (moral) secara terintegrasi dalam kegiatan inti, Sebagian guru (60%)
disetiap kelas di masing-masing sekolah mengembangkan sikap disiplin, sopan santun, sikap
duduk yang baik, hormat kepada guru, menjaga kebersihan, tanggung jawab, mengerjakan
tugas sampai selesai, menyimpan mainan ketempat semula, tidak mengganggu teman,
membuang sampah pada tempatnya, sikap hormat kepada teman dan guru.

10. Pengembangan nilai-nilai agama dan moral terprogram dan konsisten dilaksanakan secara
terintegrasi, hasil wawancara sebagian besar guru belum membuat perencanaan
pengembangan nilai-nilai agama dan moral secara terprogram dan konsisten.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil mengidentifikasi permasalahan nilai agama dan moral, bahwasanya terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai agama dan moral yaitu hubungan
harmonis dalam keluarga, masyarakat, lingkungan sosial,perkembangan nalar, dan peranan
media massa dan perkembangan teknologi modern. Dan perkembangan nilai agama dan
moral anak usia dini masih dikategorikan cukup baik, walaupun masih banyak sekali hal-hal
yang harus diperbaiki dan menjadi tugas dari segala pihak. Membimbing anak dalam
perkembangan nilai-nilai agama dan moral bukanlah tugas yang sederhana, terlebih lagi bila
dibandingkan dengan masa lalu ketika panduan dan batasan mengenai aturan-aturan
masyarakat lebih jelas dan mudah dipahami. Usia 4-6 tahun (masa usia dini) adalah saat yang
paling baik bagi pendidik PAUD untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai-nilai agama
dan moral kepada anak usia dini. Walaupun peran orang tua sangatlah besar dalam
membangun dasar moral dan agama bagi anak-anaknya, namun peran pendidikPAUD juga
tidaklah kecil dalam meletakkan dasar moral dan agama bagi seorang anak, karena biasanya
anak usia dini senang menuruti perintah pendidiknya

B. Saran

Dari makalah di atas sangat jauh dari sempurna, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran. Yang dimana sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah. Dan penulis
menyadari bahwa masih sangat banyak kesalahan dari segi bahasa utamanya dari segi sastra
bahasa, dan susunan kata. Demikian, demi kesempurnaan makalah ini

Anda mungkin juga menyukai