Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI AUD

TENTANG

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER ANAK

DOSEN PENGAMPU:

JULIA MUNAWARAH, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 01:

1. ASRI YANI
2. DEKA AISYAH
3. GALUH OCYAVIA CLAUDIA LIANITA
4. INTAN ADELIA
5. NOPITA ETPIANTI

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI INSTITUT AGAMA ISLAM
YASNI MUARA BUNGO TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami buat dengan waktu yang telah
ditentukan. Dan tak lupa juga kami ucapkan kepada pihak yang terkait dalam
pembuatan makalah.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kurang baik dalam segi tulisan maupun kata-kata, oleh karena itu kami mohon
saran dan kritiknya demi kesempurnaan makalah ini untuk kesempurnaan
terutama ilmu kami.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua
untuk kedepannya. Semoga Allah Subhanallahu wa ta’ala membalas kebaikan
kalian semua. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum WarahmatullahiWabarakatuh

Muara Bungo, 10 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini..........................................................3

B. Prinsip Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini.......................................4

C. Prinsip Pendidikan Anak usia Dini.................................................................5

D. Pengertian Pendidikan Karakter.....................................................................6

E. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter...............................................................7

F. Fungsi Pendidikan Karakter............................................................................7

G. Tujuan Pendidikan Karakter………………………………………………...8

BAB III PENUTUP................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karakter mayarakat Indonesia yang dulu terkenal dengan mayarakat
yang ramah, sopan, suka menolong, gotong-royong, jujur, empati, toleransi,
religius dan pekerja keras semakin lama semakin menurun. Perkembangan
teknologi yang sangat cepat yang mana internet merajai dunia dari berbagai
kalangan masyarakat, seseorang mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum
tentu benar, hal ini ditandai dengan sikap masyarakat yang individualis, tidak
peduli dengan orang lain, adanya pembunuhan, tawuran antar sekolah,
tawuran antar kelompok sepak bola, korupsi, bulliying, hal ini karena
kurangnya kesadaran akan toleransi, cinta damai, kerja sama dalam jiwa
mereka. Karakter individu saat dewasa tergantung pada bagaimana pendidikan
kepribadian individu tersebut sejak masih usia dini.
Pendidikan menjadi salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah
penurunnya karakter masyarakat. Karakter seseorang akan tertanam kuat jika
dimulai sejak usia dini. Jadi pendidikan anak usia dini merupakan pondasi awal
dalam membentuk kepribadian, karakter seseorang yang akan berpengaruh
terhadap kehidupannya sampai dewasa, hal ini bisa menjadi solusi untuk
menjawab permasalahan penurunan kualitas moral di masyarakat Anak usia dini,
dilihat dari rentang usia menurut undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nacional mengatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia
0- 6 tahun, sedangkan menurut para ahli anak usia dini adalah anak yang berusia
0-8 tahun Sunanih, (2017). Usia dini merupakan usia emas atau golden age yaitu
masa di mana kemampuan otak untuk menyerap informasi sangat tinggi, apapun
informasi yang diberikan akan berdampak kuat bagi anak pada masa kemudian
rentang waktu masa golde age, yaitu 0-2 tahun, 0-3 tahun, 0-5 tahun atau 0-8
tahun.
Pendidikan anak usia dini diawali dari lingkungan keluarga yaitu orangtua,
anak ibarat kertas putih yang masih suci, dan orangtualah yang berkewajiban

1
2

memberi warna kertas tersebut sesuai dengan keinginan orangtuanya, jika


orangtua yang mendidik anaknya dengan baik maka anak tersebut akan tumbuh
menjadi pribadi yang baik dan sebaliknya jika orangtua yang tidak mendidik
anaknya dengan baik maka anak tersebut akan menjadi pribadi yang tidak baik.
Pembentukan karakter anak usia dini akan berhasil jika dilaksanakan tidak hanya
dikeluarga tapi juga di lembaga PAUD dan masyarakat karena karakter itu
dibentuk melalui pengalaman kesehariannya yang berlangsung secara terus
menerus.
Pendidikan karakter pada anak usia dini merupakan usaha pembinaan
peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik
dalam menggali pemahaman, penanaman sikap dan perilaku menjadi suatu
kebiasaan sehingga nilai-nilai tersebut melekat dalam jiwa peserta didik hingga
dewasa.

B. Rumusan Malasah
1. Apa pengertian Anak usia dini ?
2. Bagaimana Prinsip Perkembangan anak usia dini?
3. Apa saja prinsip pendidikan anak usia dini ?
4. Apa Pengertian Karakter ?
5. Apa saja prinsip pendidikan karakter ?
6. Apa saja fungsi pendidikan karakter ?
7. Bagaimana saja tujuan pendidikan karakter ?

8. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pendidikan anak usia dini.
2. Agar memahami perkembangan anak usia
3. Untuk mengetahui pendidikan anak usia dini.
4. Agar memahami pengertian karakter.
5. Untuk mengetahui prinsip pendidikan karakter.
6. Agar memahami fungsi pendidikan karakter.
7. Memahami tujuan dari pendidikan karakter.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendidikan Anak usia dini


Menurut Tati Ariyanti mengemukakan Anak usia dini adalah kelompok
anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan unik. Anak
memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan
kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual
(SQ) atau kecerdasan agama atau religius (RQ), sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak.1
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
6
memasuki pendidikan lebih lanjut.2
Sedangkan Aidil Putra Berpendapat bahwa Pendidikan anak usia dini
adalah jenjang pendidikan dasar. Pendidikan pada masa ini merupakan suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan3
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
pendidikan anak usia dini pendidikan paling awal yang di akan ditempuh oleh
peseta didik dalam mengikuti pendidikan formal, pada fase ini peserta didik
lebih di bombing dan di bentuk baik karakter, kebiasaan anak yang
mencontohkan perilaku yang harus di terapkan baik di lingkuang rumah
maupun di lingkungan sekitar. Pendidikan anak usia dini sangat bermanfaat
1
Tati Ariyanti, “Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Tumbuh Kembang Anak”,
Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar, Vol. 8 No.1, Maret 2016. 50.
2
Tati Ariyanti, “Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Tumbuh Kembang Anak”,
Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar, Vol. 8 No.1, Maret 2016. 58.
3
Aidil Putra, “ Pendidikan Anak Pada Usia Dini”, ilmiah Pendidikan Agama Islam, Vol.
10 No.2. Desember 2018.193.
sekali bagi perkembangan koginitf, aperspektik maupun psikomotor anak,
intinya pendidikan anak usia dini ini membimbing anak ke ranah yang lebih ke
pembiasaan yang lebih baik.
B. Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini
Prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp &
Coople (dalam Siti Aisyah dkk, 2007:1.17-1.23) adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan aspek fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
2. Perkembangan fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, dan kognitif anak terjadi
dalam suatu urutan tertentu yang relatif dapat diramalkan.
3. Perkembangan berlangsung dalam rentang yang bervariasi antar anak dan
antar bidang pengembangan dari masing-masing fungsi.
4. Pengalaman awal anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap
perkembangan anak.
5. Perkembangan anak berlangsung ke arah yang makin kompleks, khusus,
terorganisasi dan terinternalisasi.
6. Perkembangan dan cara belajar anak terjadi dan dipengaruhi oleh konteks
7
sosial budaya yang majemuk.
7. Anak adalah pembelajar aktif, yang berusaha membangun pemahamannya
tentang lingkungan sekitar dari pengalaman fisik, sosial, dan pengetahuan
yang diperolehnya.
8. Perkembangan dan belajar merupakan interaksi kematangan biologis dan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
9. Bermain merupakan sarana penting bagi perkembangan sosial, emosional,
dan kognitif anak serta menggambarkan perkembangan anak.
10. Perkembangan akan mengalami percepatan bila anak berkesempatan untuk
mempraktikkan berbagai ketrampilan yang diperoleh dan memahami
tantangan setingkat lebih tinggi dari hal-hal yang dikuasainya.
11. Anak memiliki modalitas beragam (ada tipe visual, auditif kinestetik, atau
gabungan dari tipe-tipe itu) untuk mengetahui sesuatu sehingga dapat
belajar hal yang berbeda pula dalam memperlihatkan hal-hal yang
diketahuinya.
12. Kondisi terbaik anak untuk berkembang dan belajar ada dalam komunitas
yang menghargainya, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan aman secara fisik
dan fisiologis.
C. Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini
Terdapat sejumlah prinsip pembelajaran pada pendidikan anak usia dini,
adalah sebagai berikut:
1. Anak sebagai pembelajar aktif Pendidikan hendaknya mengarahkan anak
untuk menjadi pembelajar yang aktif. Pendidikan yang dirancang secara
kreatif akan menghasilakan pembelajar yang aktif.
2. Anak belajar melalui sensori dan panca indera. Anak belajar melalui sensori
dan panca indera menurut pandangan dasar Montessori yang meyakini
bahwa panca indera adalah pintu gerbang masuknya berbagai penegtahuan
ke dalaam otak manusia (anak), karena perannya yang sangat strategis maka
seluruh panca indera harus memperoleh kesempatan untuk berkembang
sesuai dengan fungsinya.
3. Anak membangun pengetahuan sendiri, Sejak lahir anak diberi berbagai
8
kemampuan. Dalam konsep ini anak dibiarkan belajar melalui pngalaman-
pengalaman dan pengetahuan yang dialaminya sejak anak lahir dan
pengetahuan yang telah anak dapat selama hidup. Konsep ini diberikan agar
anak dirangsang untuk menambah pengetahuan yang telah diberikan melalui
materi-materi yang disampikan oleh guru dengan caranya sendiri. Anak
diberikan fasilitas yang dapat menunjang untuk membangun
pengetahuannya sendiri.
4. Anak berpikir melalui benda konkret, Anak lebih mengingat suatu benda-
benda yang dapat dilihat, dipegang lebih membekas dan dapat diterima oleh
otak dalam sensasi dan memory (long term memory dalam bentuk simbol-
simbol)
D. Pengertian Pendidikan Karakter.
Berdasarkan análisis terhadap teori dan konsep pendidikan karakter yang
dijelaskan oleh ahli Rinja Efendi, dalam jurnal yang berjudul “Penanaman
Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini” maka konsep pendidikan karakter
yang dapat penulis simpulkan adalah usaha memberdayakan semua potensi
peserta didik pengetahuan, menanamkan sikap, kesadaran dan pembinaan
perilaku dengan pembiasaan-pembiasaan yang baik sehingga membentuk
karakter berbangsa dan bernegara yang kuat dan bermartabat sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
Menurut Harahap Putri Chita Ade menyebutkan pendidikan karakter
ialah penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik atau sekelompok orang
dan mendorong mereka untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan baik dalam
kehidupan sehari-hari seperti sopan santun, etika berbicara, sikap jujur,
bertanggung jawab, adil, religius, dan sebagainya. Karakter sangat erat
kaitannya dengan moral, perilaku, cara pandang, pola pikir, serta sikap yang
ditunjukkan oleh seseorang.4
Sedangkan pendapat Dwiyanto Djoko Pranowo Bahwa Pendidikan
karakter tidak semata-mata bersifat individual, melainkan juga memiliki
dimensi sosial structural.5
Pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan
secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,
4
tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa
pendidikan karakter proses awal dalam dunia pendidikan anak usia dalam
menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik agar bisa melakukan
4
Ade Chita Putri Harahap, “Character Building Pendidikan Karakter”, Jurnal Pendidikan dan
konseling, Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2019. 85.
5
Dwiyanto Djoko Pranowo, “Implementasi Pendidikan Karakter Kepedulian Dan Kerjasama
Pada Matakuliah Keterampilan Berbicara 3 Bahasa Prancis Dengan Metode Bermain Peran”,
Universitas Yogyakarta, Vol. 10 No. 2 Maret 2020.2.4.
kegiatan yang mencerminkan karakter yang di harapkan da tercapainya tujuan
pendidikan. Pendidikan karakter ini sangat penting sekali di tanamkan di
pendidikan anak usia dini karena fase-fase yang masih mudah di bentuk.
E. Prinsip Pendidikan Karakter
Zubaedi (dalam Ramdhani, 2014) menyatakan bahwa prinsip yang
digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter adalah:
1. Berkelanjutan, mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai
karakter merupakan proses yang tiada henti, dimulai dari awal peserta didik
sampai selesai dari satuan pendidikan, bahkan sampai terjun ke masyarakat;
2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah,
serta muatan local;
3. Nilai tidak sekedar diajarkan tetapi dikembangkan dan dilaksanakan.
Aktivitas belajat dilakukan untuk mengembangkan selutuh kemampuan
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik;
4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.
F. Fungsi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter berfungsi sebagai (Kemendiknas, 2010):
1. Wahana pengembangan, yaitu pengembangan potensi peserta didik untuk
menjadi berperilaku yang baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap
dan perilaku yang mencerminkan karakter;
2. Wahana perbaikan, yaitu memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk
lebih bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didi yang
lebih bermartabat;
3. Wahana penyaring yaitu untuk menyaring budaya-budaya bangsa sendiri
dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter.
6

5
G. Tujuan Pendidikan Karakter
Adapun tujuan pendidikan karakter adalah (Kemendiknas, 2010):

6?
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan Dan Konseling
Vol. 9, No. 1, Edisi Januari-Juni 2019
1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani arau afektif peserta didik sebagai
manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter;
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku (habituasi) peserta didik yang
terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa
yang religious;
3. Menanamkan jiwa-jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa;
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan;
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan, serta dengan
rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan. 7

BAB III
PENUTUP

7
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan Dan Konseling
Vol. 9, No. 1, Edisi Januari-Juni 2019
A. Kesimpulan
Pendidikan karakter anak usia dini merupakan usaha sadar untuk
mengembangkan potensi anak usia dini dengan cara menanamkan pengetahuan
merubah sikap dan tingkah laku menjadi menjadi anak yang memiliki watak,
sifat dan kepribadian yang kuat melalui pengajaran, pelatihan nilai karakter
yang ditanamkan anak usia dini diantaranya: religious, integritas, gotong
royong, mandiri, dan nasionalisme.
B. SARAN
Penulis berharap dapat menambah wawasan keilmuan dan menjadi
referensi khususnya mengenai “Konsep pendidikan karakter ana usia dini”.
Sehingga khususnya sebagai seorang guru dapat merealisasikan tentang konsep
karakter pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan karakteristik anak didik
dan kompetensi guru. Yang mana diharapkan dapat meningkatkan hasil
pembelajaran.

9 1
0
DAFTAR PUSTAKA
Ade Chita Putri Harahap, “Character Building Pendidikan Karakter”, Jurnal
Pendidikan dan konseling, Vol. 9 No. 1 Januari-Juni 2019. 85.
Aidil Putra, “ Pendidikan Anak Pada Usia Dini”, ilmiah Pendidikan Agama
Islam, Vol. 10 No.2. Desember 2018.193.

Dwiyanto Djoko Pranowo, “Implementasi Pendidikan Karakter Kepedulian Dan


Kerjasama Pada Matakuliah Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis
Dengan Metode Bermain Peran”, Universitas Yogyakarta, Vol. 10 No. 2
Maret 2020.2.4.

Tati Ariyanti, “Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Tumbuh Kembang
Anak”, Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar, Vol. 8 No.1, Maret 2016. 50.

Tati Ariyanti, “Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Tumbuh Kembang
Anak”, Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar, Vol. 8 No.1, Maret 2016. 58.

Anda mungkin juga menyukai