Anda di halaman 1dari 24

HASIL LAPORAN OBSERVASI PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU : Defni Satria, S. KM, M.Pd

“ PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI TK -PG LAB FKIP UNRI”

Oleh Kelompok 4 :

1. Ayu Selvia
2. Mia Meilina
3. Dara Mahmudah
4. Fahriyah Annisyah
5. Natasya Billah
6. Yoel Adikasa
7. Meyla Astrina
8. Dhiva Rasya Ananda

JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2022

I
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. LAPORAN ini kami beri judul “PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK
DI TK-PG LAB FKIP UNRI’’

Penyusunan Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas PENGEMBANGAN


PESERTA DIDIK dari dosen pengampu, Selain itu, Laporan ini juga bertujuan
untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para
pembaca. Khususnya dalam hal upaya mensejahtrakan rakyat melalui pengetahuan
akan Pengembangan peserta didik pada anak usia dini.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Defni
Satria, S. KM, M.Pd , Tidak lupa bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung
penulisan Laporan ini kami juga mengucapkan terima kasih.

Terakhir, kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
kami, agar kedepannya bisa menulis Laporan dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai
penulis.

Pekanbaru, 12 September 2022

Penulis Kelompok 2

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. I

DAFTAR ISI ........................................................................................................... II


BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................III

1.1 Latar Belakang .................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................4

1.3 Tujuan ...............................................................................................................5


1.4 Manfaat ............................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................6


2.1 Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan ...................................................6

2.2 Kondisi Perkembangan pada anak usia dini...................................................7


2.1.1. Pengertian Perkembangan Intelektual

2.1.2 Perbedaan perkembangan emosi,perkembangan sosial,perkembangan


Bahasa,Perkembangan nilai moral.

2.3 Kondisi Pertumbuhan pada anak usia dini ......................................................9


2.4 Faktor yang mempengaruhi karakteristik pada anak………………………..

2.5 Permasalahan yang ada pada anak usia dini…………………………………


2.6 Bentuk Pengembangan bakat khusus pada anak usia dini…………………
2.7. Jenis-jenis kebutuhan Penyusunan diri pada anak……………………………

2.7 Solusi pada permasalahan yang ada di anak usia dini………………………


BAB 3 PENUTUP .................................................................................................11

3.1 Saran.................................................................................................................11
3.2 Simpulan ..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAK

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan secara etimologis berasal dari kata kembang yang artinyamaju,
menjadi lebih baik. Perkembangan secara termitologis adalah proses kualitatif
yang mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis dalam diri
seseorang dan berlangsung sepanjang hidup (Ikalor, 2013). Manusia dalam
perkembangannya ada beberapa tahapan yang harus dilalui, mulai dari masa
anak-anak, remaja hingga dewasa. Tahapan yang harus dilalui manusia dan
sangat berpengaruh terhadap manusia baik secara fisik maupun secara
psikologis adalah masa anak-anak, karena pada masa anak-anak ini adalah
sebagai pondasi dari kehidupan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas
(Halimah & Kawuryan, 2010).
Perkembangan anak pada usia dini atau yang disebut sebagai masa
emas“Golden Age” yang artinya perkembangan pada usia ini sangat
berpengaruh terhadap perkembangan pada periode berikutnya hingga anak
menjadi dewasa (Sulistiani, 2009). Usia 0-6 tahun adalah usia yang sangat
menentukan dalam pembentukan karakter baik sikap, perilaku, dan kepribadian
seorang anak di masa depan (Dorlina, 2011). Umumnya pada tahap ini anak
usia dini belajar mengenai berbagai hal termasuk dalam mengembangkan
kemampuan motorik, kognitif, bahasa, serta sosioemosional mereka.
Perkembangan sosial anak bermula dari semenjak bayi, sejalan dengan
pertumbuhan badannya (Mayar, 2013). Masa balita juga sebagai periode emas
bagi orangtua untuk mengembangkan potensi yang anak miliki secara optimal.
Masa balita hampir seluruh sel-sel otak berkembang pesat, tidak ada orang yang
paling berarti dalam kehidupan seorang balita selain orangtuanya yang dapat
memenuhi segala pertumbuhan dan perkembangannya. Orangtua mempunyai

1
peran yang sangatpenting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan
perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi
kebutuhan anak akan asuh, asih, asah melalui komunikasi yang baik dan benar,
akan mempengaruhi mutu kepribadian anak menuju manusia dewasa di
kemudian hari (BKKBN, 2014).
Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendidikan bapak, stimulasi
perkembangan dan faktor lingkungan dari anak (Ardita, Kadir, & Askar, 2012).
Anak perkembang dalam lingkungan yang beragam. Meadow menyatakan
bahwa lingkungan akan mempengaruhi anak dalam berbagai hal, antara lain
akan berpengaruh terhadap bagaimana seorang anak berkembang dan belajar
dari lingkungan (Martani, 2012).
Pendidikan pada anak usia dini merupakan suatu bentuk stimulasi yang pada
dasarnya adalah upaya intervensi yaitu menciptakan lingkungan sekitar anak
usia dini agar mampu menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak.
Intervensi merupakan sejumlah informasi yang diatur melalui pembelajaran
tertentu untuk pertumbuhan, perkembangan, maupun perubahan prilaku.
Mashar mengutip pendapat dari Foot et al yang menyatakan bahwa anak yang
mengalami hambatan ataupun problema perkembangan, tidak akan berkembang
secara optimal (Martani, 2012). Pendidikan anak pada usia dini telah menjadi
perhatian para orangtua, ahli pendidikan, dan pemerintah. Pendidikan pada usia
dini bermanfaat mengembangkan berbagai kompetensi anak usia dini termasuk
kompetensi sosial. Kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang untuk
berhubungan dengan orang lain. Kompetensi sosial pada anak usia dini terdiri
dari karakter individu, keterampilan sosial, hubungan dengan teman sebaya, dan
hubungan dengan orang dewasa (Siti, 2012). Banyak permasalahan yang
muncul pada perilaku anak usia dini. Permasalahan tentang perilaku yang
mencakup perkembangan sosial, emosi, dan moral ialah perilaku antisosial.
Perilaku antisosial ini saat ini sering kita jumpai dan ada pula yang terlihat pada
anak usia dini. Perilaku antisosial ini akan menjadi permasalahan yang komplek
pada anak dan akan berdampak pada perilaku agresif. Orangtua berharap bahwa

2
di Taman Kanak-kanak (TK) anak akan mendapatkan stimulasi yang memadai
bagi perkembangan anak. Lingkungan belajar diluar rumah atau di TK, anak
akan belajar dan mendapat stimulasi (Martani, 2012). Perkembangan anak di
TK-PG LAB FKIP UNRI terbilang cukup stabil dan cepat . Mengingat aktivitas
dan pembelajaran yang ada di Sekolah tersebut terbilang aktif dan kreatif dalam
menjalankan segala aktivitas nya. Untuk penjelasan lebihnya akan ada di bab
selanjutnya
1.2. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah Yang akan kami terapkan adalah:
1. Apa yang dimaksud pertumbuhan pada anak usia dini?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan pada anak?
3. Apa yang dimaksud dengan perkembangan intelektual
4. Bentuk- bentuk perbedaan perkembangan emosi,perkembangan
sosial,perkembangan Bahasa,perkembangan nilai moral
5. Bagaimana kondisi pertumbuhan anak usia dini?
6. Faktor apa saja yang mempengaruhi karakteristik anak?
7. Permasalahan apa saja yang ada pada anak usia dini?
8. Perkembangan bakat khusus pada anak usia dini?
9. Jenis-jenis kebutuhan penyesuaian diri pada anak
10. Apakah solusi dari Permasalahan Yang Ada?

1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui segala tentang perkembangan dan
pertumbuhan pada anak usia dini khususnya di TK-PG LAB FKIP UNRI.
1.4. Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menambah

khazanah keilmuan pada ilmu Perkembangan peserta didik, khususnya


cabang Anak usia dini

3
1.5.2 Manfaat Praktis:

Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi bagi seluruh


mahasiswa dan mahasiswi bahwasannya perkembangan dan pertumbuhan
pada anak itu sangat dibutuhkan di TK.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan pada anak


Pertumbuhan adalah perubahan yang dialami individu dalam aspek
jasmaniah atau fisik dan perubahan itu bersifat kuantitatif dan terbatas pada
perubahan individu dalam proses pematangan.
2.2 Pengertian Perkembangan pada anak
perkembangan merupakan suatu perubahan yang dialami individu secara
alamiah menuju suatu fase yang lebih sempurna dan terus berlanjut sampai
akhir hayat serta akan mengalami suatu penurunan pada masa tertentu.
Terdapat beberapa fase dan tugas perkembangan yang setiap fase atau
tahapan perkembangan kehidupan manusia berlangsung seiring dengan
kegiatan belajar. Berikut ini fase dan tugas perkembangan
menurut para ahli :
Fase dan tugas perkembangan menurut Buhler
1. Fase pertama (0- 1 tahun)
Masa menghayati berbagai objek diluar diri khususnya fungsi motorik

2. Fase kedua (2- 4 tahun)


Masa pengenalan diri pada dunia luar berdasarkan keadaan batinnya
bukan berdasarkan penglihatan objektif

3. Fase ketiga (5- 8 tahun)


Masa sosialisasi anak pada dunia luar secara objektif. Pada masa ini
terjadi interaksi sosial antara anak dengan lingkungannya. Inilah yang
membedakan kemampuan anak dalam mengemukakan suatu pendapat,
dimana anak dalam mengemukakan pendapat dia berani. Itu
terpengaruh karena interaksi sosialnya baik dan juga lingkungannya
mendukung

5
4. Fase keempat (9- 11 tahun)
Masa dimana rasa keingintahuan yang tinggi yang diwujudkan dengan
bereksperimen banyak bertanya dan melihat sesuatu hal dari segi
pandangnya sendiri.

5. Fase kelima (14- 19 tahun)


Masa mulai mencari jati dirinya yang sesungguhnya, dan sudah melihat
suatu hal dari segi subjektifitas selain dari objektifitas. Dan sudah mulai
belajar menghadapi masalahnya sendiri. Dan menilai sesuatu secara
sadar dari apa yang telah ia lihat dan yang menjadi persepsinya.

2.1.1. Perkembangan Intelektual

Perkembangan intelektual anak adalah tahapan di mana anak mempelajari dan


menerapkan pengalaman yang mereka peroleh seiring waktu. Dengan pengalaman,
waktu, ingatan, keterampilan memecahkan masalah, penalaran, dan kemampuan
berpikirnya, intelektual anak terus terasah dan berkembang

Batasan tentang masa anak cukup bervariasi, istilah anak usia dini adalah anak
yang dihitung antara usia 0-8 tahun. Namun, jika dilihat dari jenjang pendidikan
yang berlaku di Indonesia, maka yang termasuk dalam kelompok anak usia dini
adalah kelas SD (kelas 1-3), Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain dan anak
masa sebelumnya (masa bayi).

Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan yang


berfungsi kualitatif yang tidak melibatkan organ-organ tubuh. Pengembangan dapat
juga dilakukan sebagai urutan perubahan yang saling berkaitan antara aspek-aspek
fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh, anak
memperkenalkan cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan memberi
latihan oleh orang tuanya. Belajar belajar akan memudahkan dan mempercepat
proses belajar yang diberikan saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan
saat untuk memudahkan bentuk huruf yang diperoleh.

6
Perkembangan Anak Usia DiniDengan demikian anak akan mampu memegang
pensil dan membaca bentuk huruf. Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan
mampu mengembangkan hal-hal yang baru. Perkembangan akan terjadi karena
adanya proses belajar, sehingga anak memperoleh pengalaman baru dan menarik
perhatian baru.

Dalam masa perkembangan, anak diharapkan dapat menguasaikan kemampuan


sebagai berikut.

Belajar keterampilan fisik yang dibutuhkan dalam permainan. Anak-anak pada


masa ini senang sekali bermain, untuk itu diperlukan keterampilan-keterampilan
fisik seperti harus, melempar, menendang bola, berenang, atau mengendarai
sepeda.

Pengembangan sikap yang dikembangkan terhadap diri sendiri sebagai individu


yang sedang berkembang. Pada masa ini, anak dituntut untuk mengakui dan dapat
mempertahankan kepentingan dan kesejahteraan dirinya. Dapat menyelamatkan
kesehatan dan menyelamatkan diri, menyayangi diri sendiri, senang berolah raga
serta berekreasi untuk menjaga kesehatan diri.

Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini anak dituntut untuk mampu
bergaul, terlibat dan membina hubungan baik dengan teman sebaya, saling
menolong dan membentuk kepribadian sosial

Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar membaca, menulis


dan berhitung. Untuk melaksanakan tugasnya di sekolah dan perkembangan
belajarnya lebih lanjut, anak pada masa depan belajar ini menguasai kemampuan
membaca, menulis dan berhitung.

Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Agar


dapat menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai dengan lingkungannya, anak
dituntut memiliki konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari

7
Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. Pada masa ini anak dituntut telah
berhasil melakukan yang sesuai dengan moral dan dapat melakukan kontrol
terhadap perilakunya sesuai dengan moral.

Memiliki kemerdekaan pribadi. Secara berangsur-angsur pada masa ini anak


dituntut memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih, mengatur, dan
melakukan pekerjaan atau tergantung pada orang tua atau orang dewasa lain.

Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Anak diharapkan


memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga dan unit sosial yang ada di masyarakat.

Aspek Perkembangan Anak

1. Perkembangan motorik

Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang, perkembangan motorik


anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras
dengan kebutuhan atau minatnya. Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau
aktivitas. Anak-anak yang menyukai gerakan-motorik yang cukup gesit dan lincah.
Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan
yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis, berenang,
main bola atau atletik. Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu
faktor penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun
keterampilan. Dengan kata lain, perkembangan motorik sangat menunjang
keberhasilan belajar anak.

2.1.2. Perbedaan perkembangan emosi pada anak,perkembangan


sosial,perkembangan Bahasa, dan perkembangan nilai moral

➢ Perkembangan emosi pada anak usia dini di TK-PG LAB FKIP UNRI
Perkembangan emosi belum cukup stabil namun ada juga yang sudah
mengetahui mana yang baik dan buruknya contohnya saja pada usia 4-6
tahun mereka sudah diajarkan untuk berbagi permainan,mengantri
dibiasakan untuk disiplin waktu jadi emosi anak pada usia dini masih
terbilang labil atau bisa dibilang dapat berubah-rubah

8
➢ Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial yang ada pada anak usia dini berdasarkan observasi
mereka cukup mampu dalam hal bersosialisasi karena dilingkungan sekolah
mereka diajarkan untuk berbicara yang baik dan benar menggunakan kata
kata baku secukupnya contohnya mereka diajarkan untuk meminta tolong
jika perlu bantuan,izin untuk melakukan aktivitas lalu bekerja sama dengan
anak lainnya.
➢ Perkembangan Bahasa
Berdasarkan observasi perkembangan Bahasa pada anak usia dini cukup
terbilang mampu dalam berbicara ,kosa katanya cukup untuk dipahami
setelah memasuki lingkungan sekolah .Contohnya : ada anak yang belum
sama sekali bisa berbicara akibat kurangnya sosialisasinya namun ketika
diajarkan unttuk berbahasa yang baik dan benar dilingan TK-PG LAB FKIP
UNRI maka sedikit demi sedikit tutur Bahasa mereka dan kosa katanya
berbicara cukup baik dan benar.
➢ Perkembangan Nilai Moral
Perkembangan nilai moral pada anak tergantung usia contohnya pada anak
usia 4- 6 tahun mereka cukup dibilang memahami sopan santun atau etika
yang sudah diajarkan seperti baca doa sebelum makan,duduk dengan
rapi,berucap salam, bersalaman dengan gurunya saat pulang ataupun datang
dan kalua diumur 2-3 tahun mereka benar-benar harus diajarkan dahulu
beberapa hari baru memahami sedikit demi sedikit .
➢ Perkembangan Kognitif
Berdasarkan observasi perkembangan kognitif disekolah dnegan dirumah
pasti berbeda kalua di sekolah ditekankan untuk kritis belajarnya ,dan itu
memang berpikir sendiri terus adanya kolaborasi tentunya akan sangat
mempengaruhi dirinya. Kegiatan -kegiatan yang disediakan guru

9
2.3 Kondisi Pertumbuhan pada anak
Berikut ini tahapan pertumbuhan anak yang sebaiknya diperhatikan oleh
orangtua:
1. Aspek Kognitif
Menurut Piaget, anak usia 6-12 tahun berada dalam tahap Operasional
Konkret. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya
dengan benda-benda yang bersifat konkret. Pada tahap ini, ditandai
dengan tiga kemampuan baru yang akan dikuasai anak, yaitu kemampuan
mengelompokkan, menyusun, dan menghubungkan/menghitung angka
atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan angka, seperti
menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Di samping itu, pada
masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah yang
sederhana. Kemampuan kognitif pada masa ini merupakan dasar
diberikannya ilmu seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung).
Untuk mengembangkan daya nalarnya, anak dilatih untuk bisa
mengungkapkan pendapatnya terhadap berbagai hal, baik yang
dialaminya maupun peristiwa lain yang terjadi di sekitar.
2. Aspek Fisik
Perubahan fisik yang terjadi pada masa ini, akan berjalan lebih lambat
dibanding masa bayi dan masa awal kanak-kanak.
Pada awal periode (usia 6 tahun), anak terlihat masih seperti anak kecil.
Nanti, di akhir periode (usia 12 tahun), anak sudah berubah dan mulai
tampak seperti orang dewasa. Apalagi ada beberapa anak yang mengalami
pubertas di akhir periode ini. Pada masa usia sekolah, anak sudah siap
menerima pelajaran keterampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti
menulis, menggambar, melukis, mengetik komputer, melakukan aktivitas
olahraga seperti berenang, bermain bola, dll.
3. Aspek Bahasa
Kemampuan anak dalam mengenal dan menguasai perbendaharaan kata
mengalami perkembangan yang pesat pada usia anak sekolah. Sekitar

10
2.500 kata yang dikuasai oleh anak usia 6 tahun, akan meningkat menjadi
50 ribu kata yang bisa dikuasai saat nanti anak berusia 11-12 tahun.Seiring
dengan tingkat berpikir anak yang sudah lebih maju, anak akan banyak
bertanya soal waktu dan sebab akibat. Ditambah dengan adanya pelajaran
bahasa yang di dapat anak di sekolah, maka diharapkan pada periode ini
anak bisa memiliki keterampilan mengolah informasi yang diterima, serta
berpikir dan menyatakan gagasannya.
4. Aspek Sosio-Emosional
Menurut Erikson, anak usia 6-12 tahun akan memasuki tahap Industrial
vs Inferioritas. Kalau sebelumnya anak banyak berada di lingkungan
keluarga, pada tahap ini anak akan banyak keluar ke lingkungan sekolah.
Sehingga semua aspek memiliki peran bagi anak (orang tua harus selalu
mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima
kehadirannya). Tapi sayangnya, anak tidak selalu mendapatkan itu semua.
Sehingga orang tua harus paham tentang kondisi sekolah anak, teman satu
permainan. Seiring dengan lingkungan anak yang lebih luas, terdapat
kebutuhan anak untuk mendapatkan tempat dalam kelompok seumurnya
yang ingin ia capai. Selain itu, pada usia ini anak dituntut untuk dapat
merasakan bagaimana rasanya berhasil memenuhi tuntutan lingkungan.
Jika anak tidak dapat meraih sukses karena merasa tidak mampu
(inferioritas), maka anak akan mengembangkan sikap rendah diri.

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi karakteristik pada anak


1. Faktor Lingkungan
Lingkungan serta budaya yang berlaku di tempat anak tumbuh merupakan
salah satu faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan karakter
seorang anak. Faktor lain dalam perkembangan kepribadian masa kanak-
kanak ini termasuk kualitas pengasuhan yang diterima anak dari orang tua
mereka.
2. Faktor Genetik dan Gender

11
Faktor seperti genetik pada umumnya melekat pada anak sejak lahir.
Namun seiring dengan perkembangannya, hal-hal seperti umpan balik
dari orang tua, pengasuh, saudara kandung juga dapat mempengaruhi
perkembangan karakter anak. Perbedaan gender dan urutan kelahiran juga
dapat membuat anak memiliki kepribadian yang berbeda dengan saudara
kandungnya. Anak laki-laki akan mengalami interaksi yang berbeda
dengan orang sekitar dibanding saudara perempuannya.
3. Faktor Sosial
Sejumlah teori tentang perkembangan karakter pada masa kanak-kanak
menyatakan kondisi sosial juga dapat mempengaruhi kepribadian anak.
Lingkungan sosial turut meliputi lingkungan keluarga, saudara, hingga
teman sepermainan. Umpan balik dari lingkungan sosial juga kerap
dipengaruhi gender si anak. Anak perempuan dan anak laki-laki umumnya
diperlakukan berbeda oleh orang tua dan sekitar mereka, tergantung pada
gagasan masyarakat di lingkungan tersebut tentang peran gender yang
sesuai.
4. Faktor Orang Tua
Anak-anak umumnya akan menarik kesimpulan tentang dunia dan
tempatnya di dalamnya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang
mereka miliki, dan kesimpulan tersebut pada akhirnya dapat
mempengaruhi karakter anak. Dalam hal ini, orang tua biasanya menjadi
sumber utama yang membentuk pandangan anak terhadap dunia dan
mempengaruhi perkembangan karakternya. Disiplin dan kualitas interaksi
yang diberikan orang tua juga memberikan pengaruh yang kuat terhadap
pembentukan sifat anak. Terutama, anak-anak berumur sangat kecil yang
sangat sering mencoba dan meniru orang tua mereka atau pengasuh
mereka. Oleh karena itu, sifat dan kepribadian orang tua dapat menjadi
faktor yang kuat dalam mempengaruhi karakter anak. Kepribadian
biasanya didefinisikan sebagai kumpulan sifat dan karakter yang secara
bersama-sama berfungsi membentuk kepribadian individu yang unik.
Perkembangan karakter pada masa kanak-kanak ini biasanya dimulai

12
sekitar usia dua tahun, ketika anak mulai mengembangkan rasa percaya
diri. Kebanyakan ahli percaya bahwa karakter dan sifat dasar seorang anak
terbentuk sepenuhnya pada usia enam tahun. Rentang kemampuan
menyerap informasi secara sempurna ini juga jadi momen yang tepat
untuk para orang tua untuk menyisipkan bekal kemampuan yang esensial
seperti kemahiran menggunakan bahasa asing. Kini, tanpa perlu repot lagi,
para orang tua dapat mempercayakan proses belajar ini melalui berbagai
platform kursus bahasa asing online.

2.5 Permasalahan yang terjadi pada anak


Awal masuk :
1. Anak belum bisa mengendalikan emosi
2. Bersosialisasinya kurang dan masih bertahap karena yang
meratabelakangi adalah rumah,dimana anak-anak dirumah itu sendiri dan
ketika masuk di sekolah pasti bermain ketika bermain dia harus bergantian
dan ketika cuci tngan harus antri dan disiplin waktu.
3. Untuk anak 2-3 tahun kelambatan dalam bicara apalagi saat pandemic
respondnya lambat
4. Keterlambatan waktu karena orang tuanya tidak tepat mengantarkan ke
TK seharusnya dari pagi dan dampaknya adalah menangis terus
2.6 Perkembangan bakat khusus pada anak usia dini
Berdasarkan observasi rata-rata bakat khusus yang dimiliki anak adalah
mereka sudah memiliki minat baca yang tinggi dan sudah pandai dalam
membaca dan menulis serta sosialisasinya yang cukup bisa.

2.7 Jenis- Jenis kebutuhan penyesuian diri pada anak


1. Menunjukkan sikap berani dan waspada
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi lebih berani di
hadapan publik. Salah satu upayanya adalah dengan mengenalkan dunia
luar kepada anak sejak masih usia batita. Ketika anak sering bertemu
dengan orang asing dan lingkungan baru, maka sejak kecil, dirinya akan

13
belajar untuk beradaptasi dengan baik. Cara ini bisa menjadi langkah awal
dalam mengajarkan sikap penyesuaian diri selama berada di PAUD.
Selain mengupayakan dengan keberanian, anak juga harus diajarkan sikap
waspada. Terutama pada orang-orang asing yang tak pernah dijumpainya.
Masa usia PAUD termasuk masa ketik anak sudah paham berkomunikasi
dan bisa menghafal orang-orang di sekitarnya. Berikan instruksi untuk
tidak menerima pemberian atau ajakan dari orang yang tidak dikenalnya.

2. Memberikan penanaman sikap bertanggung jawab


Etika untuk mulai bertanggung jawab juga bisa menjadi langkah untuk
memulai kemandirian dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Anda
dapat mengajarkan tentang pentingnya membuang sampah pada
tempatnya, mengembalikan mainan yang dipakai di tempatnya, dan
sejenisnya. Penjelasan yang berskema sebab-akibat akan lebih mudah
diterima anak. Gunakan cara ini untuk menjelaskan sebuah kegiatan dan
dampaknya untuk diri sendiri.

3. Menanamkan perilaku santun dan menghormati orang lain


Bersikap santun dan menghormati orang lain merupakan salah satu
langkah baik dalam mengajarkan sikap penyesuaian diri untuk anak usia
PAUD. Bagaimana cara memulainya? Yakni dengan tidak semena-mena
dengan barang milik orang lain. Selain itu anak juga bisa diajarkan untuk
berinteraksi dengan baik dengan teman sebayanya. Penanaman etika dan
perilaku baik memang harus dicontohkan sejak dalam rumah. Sehingga
orang tua tidak bisa melepaskan tanggung jawab sepenuhnya kepada
PAUD atau TK yang memberikan pengajaran lainnya sebagai
pembelajaran. Hal-hal yang berkaitan dengan tata krama harus ditegakkan
dari keluarga inti sebelum ke ranah sosial lainnya.

4. Membiasakan untuk mengucapkan 4 kata ajaib

14
Attitude dan manners yang baik akan selalu bertumpu pada empat kata
ajaib untuk anak. Apa saja empat kata ajaib itu? Pertama, mengucapkan
permisi. Permisi adalah salah satu ungkapan pembuka yang harus
diajarkan sejak anak mulai bisa berbicara. Permisi adalah salah satu kata
yang dewasa ini amat jarang terdengar dari mulut seseorang. Hal ini
karena pembiasaan yang tidak lagi diteruskan oleh orang-orang zaman
sekarang.
Kata kedua adalah permintaan maaf. Kata maaf adalah salah satu hal yang
kini makin disamarkan dengan kata ‘baperan’ atau ‘sensitif’ pada orang
dewasa. Padahal, meminta maaf tidaklah sulit jika dibiasakan. Anak-anak
cenderung akan lebih banyak meniru kedua orang tuanya. Maka,
pembiasaan kata maaf ini menjadi penting agar anak bisa membiasakan
diri pada lingkup yang lebih luas.
Kata ketiga adalah permintaan tolong. Salah satu cara mengajarkan sikap
penyesuaian diri pada anak di usia emas yakni dengan membiasakan untuk
ucapkan tolong. Tanpa kata tolong, ucapan seseorang hanya akan
terdengar seperti memerintah bukan? Padahal hampir semua orang tidak
suka diperintah. Oleh karena itu, menyelipkan kata tolong dalam
pembiasaan sehari-hari akan membuat anak lebih menghargai orang lain
dan dirinya sendiri.
Kata ketiga adalah terima kasih. Hal ini menjadi sebuah bentuk
penghargaan atas apa yang dilakukan orang lain. Siapa pun akan senang
dengan ucapan terima kasih seseorang. Oleh karenanya, membiasakan
ucapkan terima kasih kepada anak juga akan membentuk pribadinya
menjadi lebih baik saat ia tumbuh dewasa.
Dengan modal pengetahuan dan cara mengajarkan sikap penyesuaian diri di
PAUD yang benar, anak-anak usia emas ini akan tumbuh jadi pribadi yang
bisa beradaptasi. Anak-anak yang tumbuh besar dengan cara beradaptasi yang
baik, dirinya akan lebih mudah membawa diri di lingkungan yang baru.
Mereka tak akan mudah takut dan lebih berani untuk mengekspresikan diri.
2.8. Solusi Permasalahan pada anak usia dini

15
1. Mengajarkan berbicara dengan baik lalu diberi pembelajaran yang
teratur dengan cara memberikan nyanyian
2. Karena beda usia beda solusi usia TK itu caranya gurunya selalu
bilang maaf,tolong,terima kasih.ketika ada anak yang susah
mengendalikan eemosi maka berucap maaf,tolong,terima kasih, maaf
silahkan duduk
3. Ketika saat ada kegiatan dan anak tersebut baik tanggapannya atau
bisa melakukan sesuatu yang bagus maka dihadiahkan dengan kata
kata pujian dan motivasi
4. Untuk anak yang 2-3 tahun membenarkan kata seperti mengulang kata
hingga bisa ,suka membaca buku cerita

16
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pada anak usia dini yang ada di TK-PG LAB FKIP UNRI terbilang cukup aktif
dan gemar membaca. Segala permasalahan yang ada semuanya dapat diatasi dengan
baik sebagaimana mestinya.

Perkembangan fisik paud formal ( TK ) 4-6 ada , setelah dia masuk perubahan nya
cepat . Stimulasi motoriknya masih kurang kelebihan banyak berlari , aktif , untuk
main harus jalan jauh dulu melatih motorik anak ank . Biasanya yg paling terlihat
ini anak anak pakai baju semester ini nanti pasti cepat berganti karena pertumbuhan
nya cepat . Untuk makanan jam 10 makan dibiasakan makan biasa nya yang ga
makan nasi ga makan sayur di sini dibiasakan makan tsb . Supaya energinya
bertambah setiap bulan ukur tinggi badan sampai lingkar kepala nya pun naik .
pertumbuhan otak nya cepat . Pengaruh perkembangan anak terstimulasi cepat .
Sosialisasi nya cepatt. Faktor pendorong nya aktif ,pertumbuhan cepat. Lebih cepat
dari pada di rumah .

Kognitif pasti beda kalau di sekolah lebih ditekankan untuk kritis belajarnya itu
memang berpikir sendiri terus kolaboratif (kolaborasi) tentunya akan
mempengaruhi dirinya . Kegiatan kegiatan yang disediakan guru pasti akan
mempengaruhi kognitif nya . B1 ,B2 udah disiapin untuk SD slah satunya mereka
bisa baca buku , bisa menulis .

Paud non formal ( play grub) 1 kelas

Umur 2-3 playgrup harapannya sudah memengang pensil dengan benar

Kelas : B1 tertinggi umurnya B 2 dan begitu seterusnya

Masalah yang sering terjadi : awal masuk 1. Anak belum bisa mengendalikan emosi
2. Bersosialisasi nya kurang dan masih bertahap karena yang merata belakang ngi
adalah di rumah . Karena anak anak kan sendiri sebab tinggal di rumah perumahan

17
mainnya apa apa sendiri nah ketika masuk di sekolah pasti bermain ketika bermain
dia harus gantian dan ketika cuci tangan harus antri

Play grub ( kelambatan dalam bicara apalagi saat pandemi) respondny lambat
Keterlambatan waktu karena orang tuanya tidak tepat mengantarkan ke TKnya
seharusnya dari pagi Dampaknya menangis terus Nak anak spinilay ada juga anak
anak kemampuan nya bagus untuk literasi nya bagus

Solusi ;: mengajarkan berbicara dengan baik lalu diberi pembelajaran yang teratur
dengan cara memberikan nyanyian

Usia 5-6 paling satu" anak anak

Solusinya karena beda usia beda solusi usia TK itu carany gurunya selalu bilang
maaf . Tolong . Terima kasih . Ketika ada anak yang susah mengendalikan emosi
maka berucap maaf . Tolong . Terima kasih . Maaf silahkan duduk.

Anak anak dibiasakan untuk antri . Main main untuk bergantian . Tapi tetap ada
motivasi dukungan dari pengajar . Ketika perilakunya baik di kasi effort seperti
hadiahnya dengan pujian bukan barang .

Sampai di rumah pun diterapkan dayli aktivity seperti aku bangun pagi , contoh
aku mandi pagi di beri buku gambar jika sudah melakukan maka diberi bintang

Untuk play grub solusiny guru selalu membenarkan kata seperti mengulang kata
hingga bisa .Suka membacakan buku cerita . informasi literasi ( play grub )

2-6 tahun . Usia TK

18
DAFTAR PUSTAKA

Apriastuti, D.A. (2013). Analisis Tingkat Pendidikan dan Pola Asuh Orang Tua
dengan Perkembangan Anak Usia 48-60 Bulan. Jurnal Ilmiah Kebidanan.Vol. 4.
No. 1 Juni 2013, hal 1-14.

Aquarisnawati, P., Dewi, M., & Windah, R. (2011). Motorik Halus Pada Anak Usia
Prasekolah Ditinjau Dari Bender Gestalt. Jurnal INSAN, Vol. 13 No. 03, Desember
2011, hal 149-156.

Sari, R.O. (2015). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perkembangan Motorik
Halus Anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita Suruhan Lor Kecamatan Bandung
Kabupatan Tulungagung. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol. II
No. 3 Desember 2015, hal : 170-177.

Unicef (2012). Ringkasan Kajian Pendidikan dan Perkembangan Anak Usia Dini.
Jurnal Pendidikan. Jakarta: Unicef

Yus, A (2011) Penilian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

19
Lampiran 1

20
Lampiran II

21

Anda mungkin juga menyukai