Dosen Pengampu :
Junaidi, S.Psi., M.Psi. Psikologi
Disusun Oleh
Kelompok 5 :
1. PUTRI AULIA (2115471060)
2. PUTRI CHIKA SUMARTONO (2115471061)
3. SHERLI YONATA PRANSIKA (2115471068)
4. ASSYFA NUANSA SUKMA (2115471079)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahan–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Perkembangan. Tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan akademis serta meningkatkan rasa tanggung jawab seorang mahasiswa.
Kami menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu demi
terciptanya karya yang lebih baik dimasa-masa yang akan datang. Semoga dengan segala
keterbatasan yang ada pada kami, makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak.
Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1
BAB IV PEMBAHASAN
A. Produk kegiatan.......................................................................................10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara kodrati manusia selalu ingin mendidik keturunanya yang dilakukan pada setiap
tahapan umur. Baik tahapan janin, bayi, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa maupun usia
lanjut. Anak-anak memasuki tahapan dimana mereka sudah cukup mengerti dan memahami
sesuatu serta mampu memahami mana yang baik dan mana yang buruk.
Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya yang digunakan
dalam rangka mencapai kematangan ketika individu tersebut beranjak dewasa. Namun, emosi
anak-anak kadang kala labil sehingga harus diarahkan dan diolah sedemikian rupa agar tidak
terjerumus pada sesuatu yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain di sekitarnya.
Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah dimana mereka
akan berinteraksi ke dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai karakteristik yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dipelajari dan dipahami setiap karakter anak usia
sekolah agar dapat memberikan tugas dengan tepat yang dapat mengoptimalkan potensi
mereka yang sesuai dengan umur mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Ciri-ciri / Karakteristik Khas Anak Masa Sekolah ?
2. Bagaimana Kriteria Anak Matang Sekolah ?
3. Apa Saja Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah ?
4. Bagaimana Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah ?
5. Apa Tugas Perkembangan Pada Masa Anak Sekolah ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Ciri-ciri / Karakteristik Khas Anak Masa Sekolah.
2. Mengetahui Kriteria Anak Matang Sekolah.
3. Mengetahui Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah.
4. Mengetahui Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah.
5. Mengetahui Tugas Perkembangan Pada Masa Anak Sekolah.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah sarana berkomunikas dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup
semua cara untuk berkomunikasi , dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk
tulisan, lisan, isyarat atau, gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat bunyi, lambang,
gambar atau lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama
manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.
Dalam hal ini, Sis Heyster berpendapat bahwa ada tiga fungsi bahasa, yaitu:
a. Bahasa sebagai alat pernyataan isi jiwa.
b. Bahasa sebagai peresapan.
c. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pendapat. (Agus Sujanto, 1998: 27)
3. Perkembangan Emosi.
Emosi merupakan factor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam
hal ini termasuk perilaku belajar. Emosi yang positif seperti perasaan senang, bergairah,
bersemangat atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan
dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku,
aktif dalam berdiskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar.
Sebaliknya, apabila yang menyertai prose suatu emosi negative seperti merasa tidak
senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar akan mengalami hambatan, dalam arti
individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk belajarsehingga kemungkinan besar dia
akan mengalami kegagalan belajarnya. Mengingat hal tersebut,maka guru seyogyanya
mempunyai kepedulian untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan atau kondunsif
bagi terciptanya proses belajar- mengajar yang efektif. (Elfi Yuliani Rochmah, 2005: 170)
4. Perkembangan Sosial
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-
norma kelompok,tradisi dan moral (agama). Perkembangan sosial pada anak-anak Sekolah
Dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga dimulai
membentuk ikatan baru dengan membentuk ikatan baru (peer group) atau teman sekelas,
sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas.
Pada masa usia ini anak-anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan
diri pada orang-orang lain disamping keluarga. Meluasnya lingkungan social bagi anak
menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar pengawasan orang tua. Ia
bergaul dengan teman-teman. (Siti Rahayu, 2006: 183) Berkat perkemb angan sosial,
anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya.
5. Perkembangan Moral
Pada masa perkembangan ini Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar-
salah atau baik-buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya, mungkin anak
tidak mengerti konsep moral, tetapi lambat laun anak akan memahaminya. Usaha
menanamkan konsep moral sejak usia dini (prasekolah) merupakan hal yang seharusnya,
karena informasi yang diterima anak mengenai benar-salah atau baik-buruk akan menjadi
pedoman pada tingkah lakunya kemudian hari.
HASIL OBSERVASI
KELOMPOK 5 :
Anggota Kelompok :
1. Putri Aulia (2115471060)
2. Putri Chika Sumartono (2115471061)
3. Sherly Yonata Fransiska (2115471068)
4. Assyfa Nuansa Sukma (2115471079)
BIODATA ANAK
Nama : RA
Umur : 8 tahun
Sekolah : MI Diniyyah Putri Lampung
Alamat : Hajimena, Bandar Lampung
Tanggal Lahir : 04 Mei 2013
Bukti Wawancara :
Hasil Observasi :
BAB IV
PEMBAHASAN
PRODUK KEGIATAN
2. Kognitif
a) Mampu membaca
b) Mampu berhitung
c) Mampu mengingat
Metode :
a) Anak mulai diminta untuk membaca suatu tulisan yang ada di sekitarnya
b) Anak coba diminta menghitung jumlah teman-teman yang ada di kelasnya
c) Orang tua memberi contoh gambaran, lalu anak diminta untuk mencontoh
Keterangan :
a) Anak sudah mampu mengetahui huruf –huruf dari A-Z
b) Anak sudah mampu mengerjakan soal penjumlahan
c) Anak sudah mulai bisa mengganbar objek yang ada di sekelilingnya dan mulai bisa
mewarnai dengan rapi
3. Bahasa
a) Mampu berkomunikasi dengan baik
b) Mampu membaca dengan baik dan jelas
c) Mampu menceritakan pengalaman yang sudah dia alami
Metode :
a) Orang tua mengajak anak untuk berkomunikasi
b) Orang tua mencoba sesering mungkin meminta anak untuk membaca tulisan
c) Orang tua meminta anak menceritan apa saja kegiatan yang sudah dia lakukan hari ini
Keterangan :
a) Anak mulai mengerti bagaimana berbicara yang baik pada yang lebih tua
b) Anak sudah tidak terbata-bata lagi saat membaca
c) Anak sudah mulai sering bercerita tentang kegiatannya
4. Motorik
a) Mampu menggambar
b) Mampu bernyanyi
c) Mampu membereskan mainan yang sudah digunakan
d) Belajar untuk melakukan kegiatan secara mandiri
e) Memiliki teman bercerita
Metode :
a) Orang tua memberi contoh gambaran, lalu anak diminta untuk mencontoh gambaran
tersebut
b) Orang tua mencoba mengenalkan lagu anak-anak
c) Orang tua meminta anak untuk meletakkan mainan di tempat ia mengambil
d) Orang tua mencoba meminta anak untuk mulai mandi dan memakai pakaian sendiri
e) Orang tua menanyakan bagaimana hubungan anak dengan teman di sekolahnya
Keterangan :
a) Anak sudah mulai bisa menggambar dan mewarnai dengan cukup rapi
b) Anak mulai bersenandung dengan lagu yang sudah dia hafal
c) Anak sudah bisa merapikan kembali mainan yang sudah ia gunakan
d) Anak sudah bisa memilih pakaian yang ingin dia pakai
e) Karena anak usia ini mulai banyak berintraksi dan menghabiskan waktu dengan
teman-temannya
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anak yang berada di kelas awal sekolah dasar (SD) adalah anak yang berada pada
rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek
tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa
ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara
optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah
mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.
Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda
roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi mata dan tangan untuk
memegang pensil maupun gunting. Selain itu perkembangan anak dari sisi social, terutama
anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan
keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya,
mempunyai sahabat, telah mampu berbagi dan mandiri.
Pada periode anak usia ini sedang belajar di sekolah dasar (SD) waktunya untuk
mengembangkan kemampuan intelektualnya dan mendapat pelajaran tentang Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan social.
B. SARAN
Pendidik harus memahami berbagai karakteristik yang berbeda-beda dari setiap
peserta didik. Dengan mempelajari dan memahami setiap karakter peserta didik, Pendidik
diharapkan dapat memberikan pelayanan dan tugas dengan tepat yang dapat
mengoptimalkan potensi sesuai dengan umur mereka.
DAFTAR PUSTAKA
http://dianhusadaqsainia.blogspot.co.id/p/perkembangan-anak-pada-masa-sekolah.html
https://dindhut.wordpress.com/2014/03/09/makalah-perkembangan-anak-pada-usia-sekolah/
http://amarsuteja.blogspot.co.id/2012/10/psikologi-perkembangan-anak-sekolah.html
LAMPIRAN
1. Nur Kartika Sari 2115471059 (Kelompok 12) : Keterampilan apa aja sih yang harus
dimiliki seorang guru dan siswa yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran abad
21?
Jawaban :
Keterampilan dan kecakapan abad 21 mencakup kategori utama, yaitu :
Keterampilan belajar dan inovasi : berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif.
Keahlian literasi digital : literasi media baru dan literasi ICT.
( dijawab oleh Putri Chika Sumartono 2115471061 )
Cara mengatasinya :
Peran orang tua untuk mengatasi kecemasan pada anak sebagai berikut,
1. Memahami penyebabnya
Dengan melihat perilaku anak, orangtua mungkin bisa menerka apa yang
menjadi penyebab anak cemas. Namun untuk memastikannya, mungkin orangtua
barus membuat obrolan ringan. Tanyakan pada anak yang membuatnya cemas dan
catat hal tersebut. Ini dilakukan agar orangtua menjadi lebih mudah dengan menangani
kecemasan dan kekhawatiran yang terjadi pada anak.
2. Menunjukkan perhatian Orang Tua
Dengan menunjukkan perhatian, ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan
pada anak untuk mengatasi kecemasannya tapi juga memberikan dukungan serta
menunjukkan bahwa orang tua memahami perasannya. Berikan anak pemahaman bila
anak salah memahami sesuatu dan tunjukkan cara terbaik untuk mengatasinya.
Namun tetap libatkan anak untuk mengutarakan pendapatnya mengenai pemecahan
masalah. Keberadaan orang tua di sekitarnya juga memberikan kenyamanan pada anak
sehingga kecemasan atau kekhawatiran menjadi berkurang.
( dijawab oleh Putri Chika Sumartono 2115471061 )
9. Dina Resliana 2115471075 ( Kelompok 9 ) : dampak apa yang akan terjadi, ketika
anak usia sekolah terbiasa dimanja oleh orangtuanya?
Jawaban :
Anak-anak akan kesulitan menjadi pribadi yang mandiri
Mudah menyerah ketika dihadapkan pada masalah dan rintangan
Menjadi pribadi yang egois
Sulit berteman
Sulit mengembangkan kemampuannya
Selalu bergantung pada orang lain
Tidak menyukai kekalahan
Lebih tertarik pada cara instan
Kurang menghargai orang tuanya kelak
( dijawan oleh Assyfa Nuansa Sukma 2115471079 )