Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

( PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH )

Dosen Pengampu :
Junaidi, S.Psi., M.Psi. Psikologi

Disusun Oleh
Kelompok 5 :
1. PUTRI AULIA (2115471060)
2. PUTRI CHIKA SUMARTONO (2115471061)
3. SHERLI YONATA PRANSIKA (2115471068)
4. ASSYFA NUANSA SUKMA (2115471079)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN METRO


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahan–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi
Perkembangan. Tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan akademis serta meningkatkan rasa tanggung jawab seorang mahasiswa.

Kami menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu demi
terciptanya karya yang lebih baik dimasa-masa yang akan datang. Semoga dengan segala
keterbatasan yang ada pada kami, makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak.
Terima kasih.

Metro, 25 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Ciri-ciri / karakteristik khas anak usia sekolah........................................2
B. Kriteria anak matang sekolah...................................................................3
C. Tahap-tahap psikologi perkembangan anak usia sekolah........................3
D. Proses perubahan psikologi perkembangan anak usia sekolah................6
E. Tugas perkembangan pada anak usia sekolah.........................................6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Subjek kegiatan........................................................................................8
B. Tempat dan waktu kegiatan.....................................................................8

BAB IV PEMBAHASAN
A. Produk kegiatan.......................................................................................10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................12
B. Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara kodrati manusia selalu ingin mendidik keturunanya yang dilakukan pada setiap
tahapan umur. Baik tahapan janin, bayi, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa maupun usia
lanjut. Anak-anak memasuki tahapan dimana mereka sudah cukup mengerti dan memahami
sesuatu serta mampu memahami mana yang baik dan mana yang buruk.
Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya yang digunakan
dalam rangka mencapai kematangan ketika individu tersebut beranjak dewasa. Namun, emosi
anak-anak kadang kala labil sehingga harus diarahkan dan diolah sedemikian rupa agar tidak
terjerumus pada sesuatu yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain di sekitarnya.
Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah dimana mereka
akan berinteraksi ke dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai karakteristik yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dipelajari dan dipahami setiap karakter anak usia
sekolah agar dapat memberikan tugas dengan tepat yang dapat mengoptimalkan potensi
mereka yang sesuai dengan umur mereka.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Ciri-ciri / Karakteristik Khas Anak Masa Sekolah ?
2. Bagaimana Kriteria Anak Matang Sekolah ?
3. Apa Saja Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah ?
4. Bagaimana Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah ?
5. Apa Tugas Perkembangan Pada Masa Anak Sekolah ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Ciri-ciri / Karakteristik Khas Anak Masa Sekolah.
2. Mengetahui Kriteria Anak Matang Sekolah.
3. Mengetahui Tahap-tahap Psikologi Perkembangan Anak Sekolah.
4. Mengetahui Karakteristik Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah.
5. Mengetahui Tugas Perkembangan Pada Masa Anak Sekolah.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

A. CIRI-CIRI / KARAKTERISTIK KHAS ANAK MASA SEKOLAH


Ada yang berpendapat bahwa masa usia sekolah adalah masa matang untuk belajar
atau untuk sekolah. Disebut masa matang untuk belajar karena mereka sudah berusaha
mencapai sesuatu, sedangkan masa matang untuk bersekolah, karena mereka sudah
menginginnkan kecakapan-kecakapan baru, yang dapat diberikan oleh sekolah.
Proses pendidikan adalah merupakan salah satu aktivitas manusia. Fungsi motivasi
dalam proses pendidikan adalah membangkitkan dorongan untuk melakukan aktivitas dalam
pendidikan. Keaktifan dapat menghasilkan perubahan dalam kognitif, psikomotor dan afektif
siswa. Perubahan relatif konstan dan terbatas. Perumusan ini berlaku bagi setiap pembelajaran
dalam proses belajar-mengajar. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor
yang menunjang terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar tersebut. Faktor metode
mengajar akan berkaitan dengan model pembelajaran yang diterangkan.
Secara umum masa sekolah dasar terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kelas rendah
dan masa kelas tinggi. Masa kelas rendah yang berusia antara 6 atau 7 sampai 9 atau 10 tahun.
Sedangkan masa kelas tinggi berusia antara 9 atau 10 sampai 12 tahun. Sifat-sifat khas pada
masa kelas rendah Sekolah Dasar :
1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah.
2. Adanya sikap mematuhi peraturan-peraturan permainan tradisional.
3. Adanya kecenderungan memuji sendiri.
4. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain.
5. Tidak menganggap penting dalam menyelesaikan suatu soal.
6. Menghendaki nilai rapor yang baik.
Sifat-sifat khas pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar :
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis yang konkrit.
2. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
3. Ada kecenderungan berminat pada salah satu pelajaran.
4. Membutuhkan guru atau orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
5. Memandang nilai raport sebagai ukuran prestasi sekolah.
6. Gemar membentuk kelompok sebaya.
Masa sekolah diakhiri dengan masa Pueral, yaitu mempunyai karakteristik tersesuai
dan banyak menarik perhatian pendidik. Ada beberapa ciri yang menonjol seperti sifat yang
ekstravers, berkuasa, saing kompetisi, idealis. Dari segi lainnya akan menerima otoritas orang
tua dan guru dengan wajar. Aspek-aspek psikologis dan fisik yang penting dalam
perkembangan pada masa anak sekolah yaitu : Intelektual, kognitif, motorik, verbal dan
emosi.

B. KRITERIA ANAK MATANG SEKOLAH


Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan
bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku
individu. Akan tetapi, kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau
pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh
setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu. Kematangan merupakan suatu hasil dari
perubahan-perubahan tertentu dan penyesuaian struktur pada diri individu seperti adanya
kematangan jaringan-jaringan tubuh, saraf dan kelenjar-kelenjar yang disebut kematangan
biologis. Kematangan pada aspek meliputi keadaan berfikir, rasa, kemauan, dan lain-lain.
Kematangan sekolah merupakan kesiapan anak dalam memasuki masa-masa sekolah. Usia
anak yang matang sekolah yaitu sekitar umur 7 tahun. Kriteria / kategori kematangan sekolah
adalah :
1. Anak sudah dapat menangkap masalah-masalah yang bersifat abstrak seperti
matematika dan angka-angka.
2. Anak sudah dapat menggambar dengan lebih rapi.
3. Anak sudah dapat mandi sendiri, berpakaian sendiri, menyisir rambut sendiri,
mengikat tali sepatu serta menyisir rambut dengan benar.
4. Anak sudah lebih mampu mengendalikan tubuhnya untuk duduk dan mendengarkan
pelajaran daripada masa sebelumnya, walaupun mereka lebih senang melakukan
kegiatan fisik.

C. TAHAP-TAHAP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH


Masa anak sekolah diawali engan tercapainya kematangan bersekolah (S.C.Utami
Munandar, 1999: 1). Seorang anak dapat dikatakan matang untuk bersekolah apabila anak
telah mencapai kematangan (fisik, intelektual, noral, dan social Moh. Kasiram, tt: 75).
Tentang cepat atau lambatnya anak mencapai kematangan ini, banyak tergantung pada
keadaan anak (kesehatan fisik, sifat-sifatnya) dan opendidikan sebelumnya. Anak yang sakit-
sakitan anak yang dimanjakan, biasanya banyak kesulitan dalam memasuki dunia sekolah.
Banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa tenang atau masa latent, dimana apa yang
telah dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan akan berlangsung terus untuk masa-masa
selanjutnya. (Singgih dan Yulia Singgih, 2002: 13) Perkembangan yang terjadi pada periode
ini adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Mental Intelektual


Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu
mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun, atau mengasosiakan (menghubungkan
atau menghitung) angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan
perhitungan (angka) seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Disamping
itu, pada masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving)
yang sederhana.
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya
berbagai berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya.
Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti membaca, menulis dan
berhitung. Disamping itu, kepada anak diberikan juga pengetahuan-pengetahuan tentang
manusia, hewan, lingkungan alam.
Untuk mengembangkan daya nalarnya dengan melatih anak untuk mengembangkan
daya nalarnya dengan melatih anak untuk mengungkapkan pendapat, gagasan, atau
penilaiannya terhadap berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi
dilingkungannya. Misalnya yang berkaitan dengan materi pelajaran, tata tertib sekolah,
pergaulan yang baik dengan teman sebaya atau orang lain.

2. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah sarana berkomunikas dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup
semua cara untuk berkomunikasi , dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk
tulisan, lisan, isyarat atau, gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat bunyi, lambang,
gambar atau lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama
manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.
Dalam hal ini, Sis Heyster berpendapat bahwa ada tiga fungsi bahasa, yaitu:
a.      Bahasa sebagai alat pernyataan isi jiwa.
b.     Bahasa sebagai peresapan.
c.      Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pendapat. (Agus Sujanto, 1998: 27)

3. Perkembangan Emosi.
Emosi merupakan factor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam
hal ini termasuk perilaku belajar. Emosi yang positif seperti perasaan senang, bergairah,
bersemangat atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan
dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku,
aktif dalam berdiskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar.
Sebaliknya, apabila yang menyertai prose suatu emosi negative seperti merasa tidak
senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar akan mengalami hambatan, dalam arti
individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk belajarsehingga kemungkinan besar dia
akan mengalami kegagalan belajarnya. Mengingat hal tersebut,maka guru seyogyanya
mempunyai kepedulian untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan atau kondunsif
bagi terciptanya proses belajar- mengajar yang efektif. (Elfi Yuliani Rochmah, 2005: 170)

4. Perkembangan Sosial
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-
norma kelompok,tradisi dan moral (agama). Perkembangan sosial pada anak-anak Sekolah
Dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga dimulai
membentuk ikatan baru dengan membentuk ikatan baru (peer group) atau teman sekelas,
sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas.
Pada masa usia ini anak-anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan
diri pada orang-orang lain disamping keluarga. Meluasnya lingkungan social bagi anak
menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar pengawasan orang tua. Ia
bergaul dengan teman-teman. (Siti Rahayu, 2006: 183) Berkat perkemb            angan sosial,
anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya.

5. Perkembangan Moral
Pada masa perkembangan ini Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar-
salah atau baik-buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya, mungkin anak
tidak mengerti konsep moral, tetapi lambat laun anak akan memahaminya. Usaha
menanamkan konsep moral sejak usia dini (prasekolah) merupakan hal yang seharusnya,
karena informasi yang diterima anak mengenai benar-salah atau baik-buruk akan menjadi
pedoman pada tingkah lakunya kemudian hari.

6. Perkembangan Penghayatan Keagamaan


Periode ini merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan
periode sebelumnya. Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses
pembentukan atau pendidikan yang diterimanya. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan
agama disekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting. (Elfi Yuliani Rochmah,
2005: 175)

7. Perkembangan Fisik dan Motorik


Pada masa ini pertumbuhan fisik tidak seperti pada masa bayi dan kanak-kanak awal,
atau seperti pada masa remaja. Peningkatan tinggi badan setahun sekitar 5-6 cm, bentuk badan
mempengaruhi tinggi dan berat badan. Secara umum perkembangan fisik sejalan dengan
perkembangan mental. Terutama pada tahun-tahun pertama gizi dan kesehatan mempunyai
dampak yang besar terhadap perkembanga kecerdasan. Perbedaan antara jenis kelamin dalam
pertumbuhan fisik menjadi lebih nyata pada masa ini. (Elfi Yulaini Rochmah, 2005: 175)
Jans (1973) membicarakan mengenai arti seksualitas dan tingkah laku sesuai jenis kelamin
dalam masa kanak-kanak. Dia menganggap adanya tiga factor penting dalam timbulnya
tingkah laku tersebut, yaitu factor biologi, factor social dan factor kognitif. (F.J. Monks, 2006:
165)

D. KARAKTERISTIK PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH


Karakteristik psikologi perkembangan anak usia sekolah meliputi :
1. Ketangkasan meningkat, melompat tali dan bermain sepeda.
2. Mengetahui arah, bertindak menentang dan tidak sopan.
3. Mampu menguraikan obyek-obyek dengan gambar.
4. Mulai dapat membaca dengan lancar.
5. Cemas terhadap kegagalan.
6. Peningkatan minat pada bidang agama.
7. Malu dan sedih.
8. Kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat.
9. Mampu menggunakan peralatan rumah tangga.
10. Keterampilan lebih individual.
11. Ingin terlibat sesuatu kegiatan.
12. Menyukai kelompok dan model.
13. Mencari teman secara aktif.
14. Perubahan sifat.
15. Mampu melakukan aktifitas rumah tangga.
16. Adanya keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain.
17. Mulai tertarik dengan lawan jenis. (Siti Azizah Rahayu)

E. TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA ANAK SEKOLAH


Pada masa ini anak sudah semakin luas lingkungan pergaulannya. Anak sudah banyak
bergaul dengan orang-orang di luar rumah. Masyarakat mengharapkan agar anak menguasai
dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya agar diterima dengan baik oleh
lingkungannya.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa anak sekolah adalah :
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
2. Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat mengenai
diri sendiri.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita.
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung.
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
7. Mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai.
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok social dan lembaga.
9. Mencapai kebebasan pribadi.
Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas perkembangan ditentukan oleh lingkungan
keluarga, orang tua, orang-orang terdekat dalam keluarga dan guru di sekolah.
Tugas-tugas perkembangan yang dipaparkan diatas, merupakan gambaran perwujudan
kematangan biologis dan psikologis individu, ekspektasi masyarakat dan tuntutan budaya dan
agama. Penuntasan tugas-tugas perkembangan tersebut tidak selalu berjalan dengan mulus.
Untuk mencapai tugas-tugas perkembangan tersebut, beberapa upaya yang dapat dilakukan
oleh pihak sekolah, yaitu :
1. Menciptakan iklim religious yang dapat memfasilitasi perkembangan kesadaran
beragama, akhlak mulia, etika atau karakter peserta didik. Pihak sekolah perlu
menyediakan sarana dan prasarana peribadatan, memberikan contoh atau suri tauladan
dalam melaksanakan ibadah, dan berakhlak mulia, seperti menyangkut aspek
kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kejujuran, dan tanggung jawab.
2. Membangun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan keterampilan
social dan kematangan emosi peserta didik, seperti memelihara hubungan yang
harmonis antara kepala sekolah dengan guru-guru, guru dengan guru, siswa dengan
siswa. Guru bersikap ramah dan respek terhadap peserta didik, begitupun peserta didik
kepada guru.
3. Membangun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berpikir, nalar, dan
kemampuan mengambil keputusan yang baik. Penciptaan ilkim intelektual ini bias
berlangsung dalam proses pembelajaran di kelas (seperti guru menerapkan metode
pembelajaran yang variatif; menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan
multimedia atau memanfaatkan laboratorium secara efektif; memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, dan mengemukakan pendapat atau gagasan); dan
kegiatan kelompok-kelompok belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
4. Mengoptimalkan program bimbingan dan konselling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik, baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar/
akademik, maupun karier (sekolah lanjutan atau dunia kerja).
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

HASIL OBSERVASI

KELOMPOK 5 :
Anggota Kelompok :
1. Putri Aulia (2115471060)
2. Putri Chika Sumartono (2115471061)
3. Sherly Yonata Fransiska (2115471068)
4. Assyfa Nuansa Sukma (2115471079)

BIODATA ANAK
Nama : RA
Umur : 8 tahun
Sekolah : MI Diniyyah Putri Lampung
Alamat : Hajimena, Bandar Lampung
Tanggal Lahir : 04 Mei 2013

BIODATA ORANG TUA


Ayah : TN. F
Ibu : NY. F

TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN


Hari/Tanggal : 19 Februari 2022
Pukul : 18:40 WIB
Tempat : Ruang Tamu

Bukti Wawancara :
Hasil Observasi :
BAB IV
PEMBAHASAN

PRODUK KEGIATAN

1. Fisik : Kenaikan berat badan dan mengalami peningkatan tinggi badan.


 Metode : Orang tua perlan-pelan mulai menerapkan pola hidup sehat.
 Keterangan : Karena anak pada usia ini masih belum mengerti makanan yang sehat
dan tidak sehat.
 Tambahan : Maka dari itu orang tua harus mengetahui apa yang anak itu makan
sehari-hari.

2. Kognitif
a) Mampu membaca
b) Mampu berhitung
c) Mampu mengingat

 Metode :
a) Anak mulai diminta untuk membaca suatu tulisan yang ada di sekitarnya
b) Anak coba diminta menghitung jumlah teman-teman yang ada di kelasnya
c) Orang tua memberi contoh gambaran, lalu anak diminta untuk mencontoh

 Keterangan :
a) Anak sudah mampu mengetahui huruf –huruf dari A-Z
b) Anak sudah mampu mengerjakan soal penjumlahan
c) Anak sudah mulai bisa mengganbar objek yang ada di sekelilingnya dan mulai bisa
mewarnai dengan rapi

3. Bahasa
a) Mampu berkomunikasi dengan baik
b) Mampu membaca dengan baik dan jelas
c) Mampu menceritakan pengalaman yang sudah dia alami

 Metode :
a) Orang tua mengajak anak untuk berkomunikasi
b) Orang tua mencoba sesering mungkin meminta anak untuk membaca tulisan
c) Orang tua meminta anak menceritan apa saja kegiatan yang sudah dia lakukan hari ini

 Keterangan :
a) Anak mulai mengerti bagaimana berbicara yang baik pada yang lebih tua
b) Anak sudah tidak terbata-bata lagi saat membaca
c) Anak sudah mulai sering bercerita tentang kegiatannya

4. Motorik
a) Mampu menggambar
b) Mampu bernyanyi
c) Mampu membereskan mainan yang sudah digunakan
d) Belajar untuk melakukan kegiatan secara mandiri
e) Memiliki teman bercerita
 Metode :
a) Orang tua memberi contoh gambaran, lalu anak diminta untuk mencontoh gambaran
tersebut
b) Orang tua mencoba mengenalkan lagu anak-anak
c) Orang tua meminta anak untuk meletakkan mainan di tempat ia mengambil
d) Orang tua mencoba meminta anak untuk mulai mandi dan memakai pakaian sendiri
e) Orang tua menanyakan bagaimana hubungan anak dengan teman di sekolahnya

 Keterangan :
a) Anak sudah mulai bisa menggambar dan mewarnai dengan cukup rapi
b) Anak mulai bersenandung dengan lagu yang sudah dia hafal
c) Anak sudah bisa merapikan kembali mainan yang sudah ia gunakan
d) Anak sudah bisa memilih pakaian yang ingin dia pakai
e) Karena anak usia ini mulai banyak berintraksi dan menghabiskan waktu dengan
teman-temannya
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anak yang berada di kelas awal sekolah dasar (SD) adalah anak yang berada pada
rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek
tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa
ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara
optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah
mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.
Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda
roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi mata dan tangan untuk
memegang pensil maupun gunting. Selain itu perkembangan anak dari sisi social, terutama
anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan
keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya,
mempunyai sahabat, telah mampu berbagi dan mandiri.
Pada periode anak usia ini sedang belajar di sekolah dasar (SD) waktunya untuk
mengembangkan kemampuan intelektualnya dan mendapat pelajaran tentang Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan social.

B. SARAN
Pendidik harus memahami berbagai karakteristik yang berbeda-beda dari setiap
peserta didik. Dengan mempelajari dan memahami setiap karakter peserta didik, Pendidik
diharapkan dapat memberikan pelayanan dan tugas dengan tepat yang dapat
mengoptimalkan potensi sesuai dengan umur mereka.
DAFTAR PUSTAKA

http://dianhusadaqsainia.blogspot.co.id/p/perkembangan-anak-pada-masa-sekolah.html

https://dindhut.wordpress.com/2014/03/09/makalah-perkembangan-anak-pada-usia-sekolah/

http://amarsuteja.blogspot.co.id/2012/10/psikologi-perkembangan-anak-sekolah.html
LAMPIRAN

1. Nur Kartika Sari 2115471059 (Kelompok 12) : Keterampilan apa aja sih yang harus
dimiliki seorang guru dan siswa yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran abad
21?
Jawaban :
Keterampilan dan kecakapan abad 21 mencakup kategori utama, yaitu :
 Keterampilan belajar dan inovasi : berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif.
 Keahlian literasi digital : literasi media baru dan literasi ICT.
( dijawab oleh Putri Chika Sumartono 2115471061 )

2. Bapak Junaidi : Bagaimana orang tua menyikapi pembelajaran daring?


Jawaban :
Pada masa pembelajaran jarak jauh atau daring, sangat dibutuhkan partisipasi orang
tua agar pembelajaran ini dapat terlaksana dengan optimal. Dalam pembelajaran
daring, orang tua merupakan rekan kerja guru dalam mengajar anak-anak di rumah.
Oleh karena itu, orang tua harus berpartisipasi dalam menyampaikan kembali materi
pembelajaran serta membuat anak memahami konsep yang diberikan guru secara
online. Lalu orang tua akan membantu mereka dalam pengerjaan tugas jika terjadi
kesulitan. ( dijawab oleh Putri Chika Sumartono 2115471061 )

3. Arum Kurniasari 2115471074 ( Kelompok 3 ) : Kapankah perkembangan Bahasa


seorang anak dikatakan terhambat?
Jawaban :
Anak dikatakan mengalami keterlambatan bicara dan harus berkonsultasi dengan ahli,
bila sampai usia 12 bulan sama sekali belum mengeluarkan ocehan atau babbling,
sampai usia 18 bulan belum keluar kata pertama yang cukup jelas, padahal sudah
dirangsang dengan berbagai cara, terlihat kesulitan mengatakan beberapa kata.
( dijawab oleh Putri Aulia 2115471060 )

4. Senia Ardhelia Putri 2115471067 ( Kelompok 6 ) : Jadi kemarin kan saya


melakukan observasi pada seorang anak, anak tersebut sering mendapat banyak
tekanan dirumah contohnya seperti sering dimarahi oleh ibunya bahkan hingga
dipukul, dampaknya bagi perkembangan motoric halus dan kasar pada anak itu
bagaimana?
Jawaban :
Motorik halus itu sendiri artinya perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan
koordinasi mata tangan contohnya menggambar menulis sedangkan motorik kasar
perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan koordinasi antar anggota tubuh
seperti berjalan merangkak melompat atau berlari.
Nah kaitannya dengan pertanyaan nya apakah dampah motorik halus dan kasar pada
anak jika anak sering dimarahi oleh orang tua adalah perkembangan motorik nya
dapat terganggu yang tadinya ia aktif menjadi orang yang murung, yang tadinya suka
melakukan kegiatan menjadi takut untuk melakukan sesuatu, menjadi sosok pemarah
dikemudian hari anak jadi gemar berkelahi dan memukul, anak mengalami gangguan
mental dan depresi, anak menjadi penakut dan tidak percaya diri.
( dijawab oleh Assyfa Nuansa Sukma 2115471079 )
5. Desi Romadhona 2115471090 ( Kelompok 2 ) : Dalam proses perubahan psikologi
perkembangan usia sekolah, adakah dampak dari cemas terhadap kegagalan anak usia
sekolah dan bagaimana cara mengatasi nya?
Jawaban :
Ada, berikut hal-hal yang menjadi penyebab anak mudah cemas :
1. Merasa khawatir dengan prestasinya
2. Bertengkar dengan teman
3. Mengalami kekerasan (bullying)
4. Pindah rumah atau pindah sekolah
5. Kondisi tubuh yang dimiliki anak
6. Masalah dan perubahan keluarga

Cara mengatasinya :
Peran orang tua untuk mengatasi kecemasan pada anak sebagai berikut,
1. Memahami penyebabnya
Dengan melihat perilaku anak, orangtua mungkin bisa menerka apa yang
menjadi penyebab anak cemas. Namun untuk memastikannya, mungkin orangtua
barus membuat obrolan ringan. Tanyakan pada anak yang membuatnya cemas dan
catat hal tersebut. Ini dilakukan agar orangtua menjadi lebih mudah dengan menangani
kecemasan dan kekhawatiran yang terjadi pada anak.
2. Menunjukkan perhatian Orang Tua
Dengan menunjukkan perhatian, ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan
pada anak untuk mengatasi kecemasannya tapi juga memberikan dukungan serta
menunjukkan bahwa orang tua memahami perasannya. Berikan anak pemahaman bila
anak salah memahami sesuatu dan tunjukkan cara terbaik untuk mengatasinya.
Namun tetap libatkan anak untuk mengutarakan pendapatnya mengenai pemecahan
masalah. Keberadaan orang tua di sekitarnya juga memberikan kenyamanan pada anak
sehingga kecemasan atau kekhawatiran menjadi berkurang.
( dijawab oleh Putri Chika Sumartono 2115471061 )

6. Ni Komang Aguwita Purnama 2115471054 ( Kelompok 4 ) : Apakah objek anak


yang kelompok amati sudah memenuhi semua pertumbuhan pada anak seusianya?
Jawaban :
Sudah, anak sudah memenuhi semua pertumbuhan seperti menggambar, menghitung,
dan menulis namanya sendiri.
( dijawab oleh Sherli Yonata Pransika 2115471068 )

7. Rindi Yani 2115471064 ( Kelompok 10 ) : Faktor apa saja yang menghambat


perkembangan bahasa pada anak?
Jawaban :
1) Pola asuh orangtuaAnak yang sering diabaikan dapat memengaruhi kemampuanya
berbicara dan memahami bahasa.
2) Masalah ekonomi keluargaSebuah penelitian yang dilakukan oleh University of
British Coloumbia pada 2009 menunjukkan bahwa kecerdasan dan prestasi
akademik sangat ditentukan dengan latar belakang sosial ekonomi.
3) Gangguan psikologisBeberapa masalah psikologis memang akan membatasi
kemampuan si kecil untuk berbiara dan memahami bahasa.
4) Tidak pandai dalam bersosialisasiPengalaman sosial sangat penting dalam
kemampuan seseorang anak dalam memahami bahasa.
( dijawab oleh Sherli Yonata Pransika 2115471068 )
8. Widhi Ferdiana Sari 2115471098 ( kelompok 10 ) : Apa saja yang menjadi faktor
penghambat perkembangan sosial dan emosional anak?
Jawaban :
Faktor penghambat dalam perkembangan sosial emosional yaitu kurangnya pola
makan yang baik, sehingga dapat mengganggu perkembangan anak, tidak adanya
bimbingan belajar, rendahnya, motivasi belajar, dan rasa takut dan minder untuk
berada di sekitar temannya.
( dijawab oleh Putri Aulia 2115471060 )

9. Dina Resliana 2115471075 ( Kelompok 9 ) : dampak apa yang akan terjadi, ketika
anak usia sekolah terbiasa dimanja oleh orangtuanya?
Jawaban :
 Anak-anak akan kesulitan menjadi pribadi yang mandiri
 Mudah menyerah ketika dihadapkan pada masalah dan rintangan
 Menjadi pribadi yang egois
 Sulit berteman
 Sulit mengembangkan kemampuannya
 Selalu bergantung pada orang lain
 Tidak menyukai kekalahan
 Lebih tertarik pada cara instan
 Kurang menghargai orang tuanya kelak
( dijawan oleh Assyfa Nuansa Sukma 2115471079 )

10. Fitri Wulandari 2115471083 ( Kelompok 6 ) : Bagaimana dengan perkembangan


sosial emosional anak yang mendapat tekanan didalam rumah, dan dibatasi bergaul
dengan teman sebayanya?
Jawaban :
( dijawab oleh Senia Ardhelia Putri 2115471067 dari Kelompok 6 )
• anak akan lebih pemarah dikemudian hari
• anak akan sulit bersosialisasi dengan teman sebaya nya
• anak akan menjadi penakut atau sulit untuk percaya diri

( dijawab oleh Sunaeci 2115471077 dari Kelompok 11 )


Menurut saya pengaruhnya tidak berdampak saat sudah dewasa saja bisa jadi saat ini
juga sudah ada dampaknya, contohnya kaya dia gampang emosi kalo ada masalah
sama temen sebayanya kalo marah suka ngomong kasar/ jorok karna meniru perilaku
orang tuanya dirumah.

Anda mungkin juga menyukai