Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMBELAJARAN SKI MI/SD

“PENTINGNYA PEMBELAJARAN SKI UNTUK ANAK USIA SD/MI”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pembelajaran SKI MI/SD”


Dosen Pengampu : Ibnu Aidil Putra, M. Pd

Disusun oleh Kelompok 1:


Hilya Ainaya (21210004)
Naila Ridho Putri (21210013)
Aufa Salsabila (21210017)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT DAARUL QUR’AN JAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Anak Usia SD/MI ........................................................... 2
B. Pentingnya Pembelajaran SKI Untuk Anak Usia SD/MI ..................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 8
DAFTAR ISI ................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap anak yang memasuki jenjang pendidikan memiliki karakteristik
sendiri, seperti halnya pada jenjang Sekolah Dasar. Karakteristik anak sekolah
dasar sendiri karena umurnya sendiri di bawah 15 tahun sehingga memiliki
kecenderungan seperti anak-anak. Pendidikan sendiri menjadi salah satu hal
penting untuk dilakukan oleh manusia sebagai bekal dan pedoman berpikir dan
bertindak. Dengan mendapatkan pendidikan bisa meningkatkan kualitas dari
manusia itu sendiri dan mampu menghasilkan suatu hal yang baru untuk
kehidupan. Untuk mendapatkan pendidikan maka seseorang harus menempuh
beberapa jenjang yang wajib yaitu Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas.
Sekolah dasar merupakan jenjang awal yang harus ditempuh oleh seseorang
dalam mendapatkan pendidikan dan memiliki 6 tingkatan untuk menyelesaikan
jenjangnya.
Dalam melakukan identifikasi karakter anak sekolah dasar perlu melihat
landasannya seperti Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Karakteristik anak diidentifikasi berdasarkan kelas yang ada di dalam
jenjang sekolah dasar yaitu kelas rendah (kelas 1,2,3) dan kelas tinggi (kelas 4,5,6).
Di masa kelas rendah karakteristiknya itu adanya hubungan kuat antara jasmani
dan prestasi, dan sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Di maasa
kelas tinggi anak lebih ingin tahu,realistis, mulai fokus terhadap prestasi dari nilai
dan tertuju untuk kehidupan sehari-hari. Tidak hanya melihat karakteristik anak
sekolah dasar diatas tetapi seorang guru harus bisa melihat perbedaan yang
memengaruhinya. Guru harus melihat perbedaan yang beragam dari siswa siswi
seperti budaya, sosial, lingkungan, ekonomi dan latar belakang keluarga.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Karakteristik Anak Usia SD/MI?
2. Seberapa Pentingnya Pembelajaran SKI Untuk Anak Usia SD/MI?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Karakteristik Anak Usia SD/MI
2. Untuk Mengetahui Pentingnya Pembelajaran SKI Untuk Anak Usia SD/MI

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Anak Usia SD/MI
Anak sekolah dasar adalah anak yang memiliki usia dari 7 sampai 12 tahun.
Pada usia ini menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan sangatlah muda,
bahkan menurut Inhelder (2010), usia sekolah dasar terdapat progresi
berkesinambungan dari gerakan dan refleks spontan ke kebiasaan yang diperoleh,
dan dari kebiasaan itu menuju kecerdasan.
Analoginya anak usia sekolah dasar adalah tunas yang akan tumbuh
menjadi pohon yang kokoh, maka budaya literasi harus diterapkan sejak usia
sekolah dasar, sehingga literasi bukan hanya menjadi kegiatan membaca, menulis
dan berdiskusi formalitas. Namun menjadi keterampilan (lifeskill) yang akan
diimplementasikan sepanjang masa.
Definisi karakteristik anak SD menurut Piaget (Dalam Desmita, 2011)
Anak usia sekolah dasar merupakan usia manusia aktif dan peniru yang ulung
serta tahap perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar berada pada tahap pra
operasional konkrit.
Menurut Smaldino dkk, ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam
menganalisis karakteristik anak sekolah dasar antara lain karakteristik umum,
kemampuan awal, motivasi dan gaya belajar.
1. Karakteristik umum
Karakteristik umum ini dasarnya mendeskripsikan kondisi dari siswa
siswi tersebut seperti usia, kelas, pekerjaan dan gender yang memengaruhi tingkat
keefektifan. Oleh sebab itu penting sekali melakukan tahapan analisis
karakteristik anak sekolah dasar dalam memperoleh minat dan bakat anak.
Dengan adanya tahapan tersebut maka guru bisa mengingat pertimbangan
yang ada seperti perkembangan fisik siswa siswi, perkembangan psikomotorik
dan perkembangan akademik.
➢ Perkembangan Fisik
Perkembangan ini meliputi empat aspek seperti perkembangan otot,
sistem saraf, kelenjar endokrin dan struktur fisik tubuh. Untuk mengikuti jenjang
SD, biasanya anak sudah berusia 7 tahun dan 13 tahun ketika selesai dari jenjang

2
SD. Di masa awal SD, belum mengembangkan otot dengan baik dan daya tahan
tubuh belum stabil tetapi koordinasi mata berkembang baik. Di masa tengah-akhir
SD, ketahanan tubuh mulai meningkat, kekuatan lebih meningkat bagi anak laki-
laki dan perempuan mengalami kematangan seksual.
➢ Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan ini meliputi kemampuan motorik kompleks dari
kemampuan berjalan dan memegang benda yaitu bermain dan bekerja sehingga
lebih terkoordinasi. Perkembangan psikomotorik anak sekolah dasar
dikelompokkan dalam empat kategori. Empat kategori tersebut adalah
keterampilan seperti bermain, menolong orang lain, menolong diri sendiri dan
keterampilan sekolah.
Keterampilan menolong diri sendiri anak bisa mandi, makan dan
berpakaian sendiri sedangkan keterampilan menolong orang lain anak merapihkan
tempat tidur, menyapu. Keterampilan bermain anak bisa berenang, bermain bola,
mengayuh sepeda sedangkan keterampilan sekolah anak bisa melukis, menari dan
menyanyi.
➢ Perkembangan Akademik
Perkembangan ini berdasarkan perkembangan kognitif yang berkaitan
dengan cara kerja otak seseorang berdasarkan kecakapan kognitif anak itu sendiri.
Empat kecakapan kognitif anak di masa SD adalah klasifikasi, reversibelitas,
asosiativitas, identitas dan seriasi yang dipengaruhi empat faktor.
Empat faktor yang memengaruhi perkembangan kognitif antara lain
lingkungan fisik, kematangan, pengaruh sosial dan proses equalibrasi atau proses
pengaturan diri. Dengan memperhatikan hal diatas, guru bisa memanfaatkan
media yang memberikan pengalaman untuk siswa secara nyata dan bisa diterima.
2. Kemampuan Awal
Faktor ini menggambarkan kompetensi aktual awal yang dimiliki oleh
anak sebelum melakukan proses belajar mengajar di sekolah. Proses belajar harus
bisa menjadi perantara dari kemampuan awal siswa dan kemampuan akhir dari
siswa. Karakteristik anak sekolah dasar dengan dipengaruhi faktor ini maka guru
menjadi tahu perlu atau tidaknya mengubah tujuan instruksional.

3
Kemampuan awal mencakup beberapa hal seperti taraf intelegensi,
kreativitas, kemampuan berbahasa, kecepatan belajar, kadar motivasi belajar juga
sikap dan minat. Taraf intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai prestasi
dan peranan pokoknya adalah berpikir atau sering dikenal dengan kemampuan
akademik. Daya kreativitas adalah cara berpikir dengan pola yang baru lebih
dalam menyelesaikan masalah sehingga akan membawa hasil.
Kemampuan berbahasa adalah kemampuan dalam menangkap inti bacaan,
pemahaman yang diperoleh dengan baik dan merumuskan suatu pengetahuan.
Terakhir ada kecepatan belajar yang merupakan kemampuan anak dalam
menyerap inti bahasan dan berkaitan dengan cara belajar anak. Sikap terhadap
tugas adalah kemampuan anak dalam menentukan cara dalam memperlakukan
sesuatu sehingga menganggap tugas yang diberikan suatu tanggung jawab.
Minat dalam belajar adalah kemampuan awal dalam menyukai dan
ketertarikan anak terhadap sesuatu sehingga guru mudah membantu siswa
mencapai tujuan. Perasaan dalam belajar adalah kondisi yang anak rasakan ketika
belajar sehingga guru harus mampu mempertimbangkan bentuk pembelajaran
untuk diterapkan. Kondisi mental dan fisik adalah kemampuan mengatur tempo
mental dan fisik anak ketika belajar sehingga guru bisa mempertimbangkan
kekuatan tersebut.
3. Gaya belajar
Faktor yang memengaruhi karakteristik anak sekolah dasar yang
menggambarkan tentang kecendrungan dalam memberi respon terhadap stimulan
yang diberikan. Gaya belajar adalah cara tentang individu melakukan persepsi,
berinteraksi dan merespon secara emosional dalam mempelajari suatu informasi
atau keterampilan.
Menurut Gregore dalam Butler, gaya belajar dibagi dalam empat kategori
yaitu concrete sequential, concrete random, abstract sequential dan abstract
random.
• Gaya belajar concrete sequential memiliki gaya belajar yang teratur dan
sistematis sehingga menjadi ciri khas yang memiliki gaya belajar ini.

4
• Gaya belajar concrete random memiliki gaya belajar yang coba-coba
sehingga menyukai metode permainan dan simulasi sehingga cepat
melakukan penarikan kesimpulan.
• Gaya belajar abstract sequential memiliki gaya belajar yang menyukai
membaca dan mendengarkan presentasi sehingga cepat memahami pesan dan
informasi.
• Gaya belajar abstract random memiliki gaya belajar yang dikemas dalam
bentuk media sehingga kemampuan memaknai pesan melalui media.
Selain itu, gaya belajar dikelompokkan berdasarkan kemampuan
memahami jenis seperti gaya belajar auditif, gaya belajar visual dan gaya belajar
kinestetik.
• Gaya belajar auditif akan lebih cepat memahami informasi yang disampaikan
melalui unsur suara seperti musik, ceramah.
• Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang menggunakan gambar untuk
memahami informasi yang disampaikan dengan cepat seperti menggambar
dan membaca.
• Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang melakukan suatu pekerjaan
yang spesifik untuk diselesaikan agar bisa memahami informasi yang
disampaikan. Dengan begitu, guru perlu menyediakan fasilitas terhadap gaya
belajar siswa ketika merancang dan melaksanakan program belajar mengajar.
Kecerdasan majemuk adalah suatu hal yang membedakan kecendrungan
belajar dan minat yang dimiliki seseorang dengan orang lain. Ada tujuh aspek
dalam kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan matematika logis, kecerdasan visual,
kecerdasan kinestetik tubuh, kecerdasan musikal atau ritmis.
Lalu ada kecerdasan interpersonal, kecerdasan verbal atau linguistik,
kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalistik. Dengan mengetahui
kecerdasan majemuk maka melatih anak dalam menyerap informasi
menggunakan metode maupun menentukan lingkungan selama proses belajar.
4. Motivasi
Faktor terakhir yang memengaruhi ketika menganalisis karakteristik anak
sekolah dasar adalah motivasi dimana akan memengaruhi keberhasilan individu
maupun program belajar. Motivasi diartikan sebagai kondisi yang dapat

5
mendorong individu dalam melakukan tindakan dalam mencapai tujuan atau
menghindarinya. Motivasi sendiri dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yang akan mendorong anak dalam
mengerjakan tugas. Motivasi intrinsik didorong oleh faktor pekerjaan yang
disukai oleh anak sedangkan motivasi ekstrinsik didorong oleh faktor eksternal
seperti imbalan/hadiah.

B. Pentingnya Pembelajaran SKI Untuk Anak Usia SD/MI


SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) merupakan salah satu mata pelajaran
PAI (Pendidikan Agama Islam) yang diajarkan di madrasah, baik dari jenjang
Madrasah Ibtidaiyah, tsanawiyah maupun Aliyah.
Sesuai dengan namanya, SKI membahas tentang sejarah dari kebudayaan
Islam itu sendiri. Dari zaman sebelum adanya Islam, proses masuknya Islam,
Islam pada masa Nabi sampai islam sekarang. Mempelajari sejarah sangat penting
bagi peserta didik, karena dengan mempelajari sejarah peserta didik akan
mengetahui bagaimana perkembangan kehidupan khususnya Islam di zaman dulu
yang kemudian diharapkan mampu mengambil hikmah dari peristiwa masa
lampau.
➢ Fungsi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, antara lain:
1. Mengenalkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perkembangan Islam.
2. Mengenalkan perubahan-perubahan kehidupan dan peradaban masyarakat
yang dibawa Islam.
3. Menanamkan nilai-nilai Iskam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
➢ Tujuan dari pembelajaran SKI itu sendiri adalah:
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan
ajaran, nilai-nilai, dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah
dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

6
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah sebagai bukti peradaban umat Islam masa lampau.
5. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak sekolah dasar adalah anak yang memiliki usia dari 7 sampai 12 tahun.
Pada usia ini menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan sangatlah muda,
bahkan menurut Inhelder (2010), usia sekolah dasar terdapat progresi
berkesinambungan dari gerakan dan refleks spontan ke kebiasaan yang diperoleh,
dan dari kebiasaan itu menuju kecerdasan.
Definisi karakteristik anak SD menurut Piaget (Dalam Desmita, 2011)
Anak usia sekolah dasar merupakan usia manusia aktif dan peniru yang ulung
serta tahap perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar berada pada tahap pra
operasional konkrit. Menurut Smaldino dkk, ada empat faktor yang harus
diperhatikan dalam menganalisis karakteristik anak sekolah dasar antara lain
karakteristik umum, kemampuan awal, motivasi dan gaya belajar.
➢ Tujuan dari pembelajaran SKI itu sendiri adalah:
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai, dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh
Rasulullah dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah sebagai bukti peradaban umat Islam masa lampau.
5. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
B. Saran
Alhamdulillah dengan segala nikmat-Nya kami mampu menyelesaikan
makalah Pembelajaran SKI MI/SD ini sebagai syarat tugas Pembelajaran SKI
MI/SD. Dengan ke tidak sempurnaan kami sebagai manusia, Kami berharap
makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai judul
“Pentingnya Pembelajaran SKI Untuk Anak Usia SD/MI”. Demi
penyempurnaan makalah, penulis membuka kritik dan saran dari pembaca agar
bisa menyempurnakan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA
Trianingsih, R. (2016). Pengantar praktik mendidik anak usia sekolah dasar. Al Ibtida:
Jurnal Pendidikan Guru MI, 3(2), 197-211.
Lestari, F., Maylita, F., Hidayah, N., & Junitawati, P. D. (2020). Memahami
Karakteristik Anak. Bayfa Cendekia Indonesia.
Rahayu, T. (2019). Karakteristik siswa sekolah dasar dan implikasinya terhadap
pembelajaran. Misbahul Ulum (Jurnal Institusi), 1(02 Desember), 109-121.
Solihin, R. (2021). Akidah Akhlak Dalam Perspektif Pembelajaran Di Madrasah
Ibtidaiyah. Penerbit Adab.
Fauziyah, S. (2012). Pendidikan SKI Di Madrasah Ibtidaiyah. Primary: Jurnal
Keilmuan dan Kependidikan Dasar, 4(1), 47-70.

Anda mungkin juga menyukai