Anda di halaman 1dari 28

DASAR-DASAR BK

BIMBINGAN DAN KONSELING


DI SD / SEDERAJAT

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA :DESI ESRA S SAGALA
NIM :1163311018
KELAS :A MANDIRI/2016
PRODI :PGSD

DOSEN PENGAMPU: RAFAEL LISINUS GINTING,S.Pd.,M.Pd

FIP
UNIMED
2016
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkatnya, Makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya.Adapun
tujuan penulisan Makalah ini agar menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari
sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.Meskipun ini
sifatnya sederhana semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
penulis pada khususnya.

Medan, Oktober 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................3
1.2 Tujuan................................................................................................3
1.3 Manfaat..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Anak Sekolah Dasar ...................................................5
2.2 Bidang Bimbingan dan Konseling di SD .........................................7
2.3 Jenis layanan dan Kegiatan Pendukung BK di SD .......................10
2.4 Pelaksanaan pelayanan,pengelolaan
dan pengembangan layanan BK di SD ..........................................19

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .....................................................................................26
3.2 Saran ...............................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................27

2
BAB I
PENDAHULUAN
      
1.1LATAR BELAKANG
Anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang berkembang, barang
kali tidak perlu lagi diragukan keberaniannya.Setiap anak sekolah dasar
sedang berada dalam perubahan fisik maupun mental mengarah yang lebih
baik.Tingkah laku mereka dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non
sosial meningkat. Anak memilki kemampuan tenggang rasa dan kerja sama
yang lebih tinggi, bahkan ada di antara mereka yang menampakan tingkah
laku mendekati tingkah laku anak remaja permulaan.
Adalima faktor yang menunjang perkembangan intelektual yaitu:
 Kedewasaan (maturation),
 Pengalaman fisik (physical experience),
 Penyalamanlogika matematika (logical mathematical experience),
 Transmisi sosial (social transmission),
 Proses keseimbangan (equilibriun) atau proses pengaturan sendiri
(self-regulation )
Anak usia sekolah dasar juga tertarik terhadap pencapaian hasil belajar.
Mereka mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap kemampuan dan
pencapaian yang baik dan relevan. Meskipun anak-anak membutuhkan
keseimbangan antara perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang dapat
mereka raih, namun perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan dapat
memaksa mereka berperasaan negatif terhadap dirinya sendiri, sehingga
menghambat mereka dalam belajar. Piaget mengidentifikasikan tahapan
perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu :
(a) tahap sensorik motor usia 0-2 tahun,
(b) tahap operasional usia 2-6 tahun,
(c) tahap opersional kongkrit usia 7-11 atau 12 tahun,
(d) tahap operasional formal usia 11 atau 12 tahun ke atas.

1.2TUJUAN
 Untuk mengetahui bagaimana karakteristik anak sekolah dasar
 Untuk mengetahui apa bidang bimbingan dan konseling di SD
 Untuk mengetahui jenis layanan dan kegiatan pendukung bk di SD

3
 Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan pengelolaan dan
pengembangan layanan BK di SD

1.3MANFAAT

 Mengerti serta mengetahui tentangbagaimana karakteristik anak


sekolah dasar
 Mengerti serta mengetahui tentang apa saja bidang bimbingan dan
knseling di SD
 Mengerti serta mengetahui jenis layanan dan kegiatan pendukung bk di
SD
 Mengerti serta mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan pelayanan
pengelolaan dan pengembangan layanan BK di SD

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KARAKTERISTIK ANAK SEKOLAH DASAR

Beberapa karakteristik anak sekolah dasar antara lain:

a) Senang bermain,
Maksudnya dalam usia yang masih dini anak cenderung untuk
ingin bermain dan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain karena
anak masih polos yang dia tahu hanya bermain,maka dari itu agar tidak
megalami masa kecil kurang bahagia anak tidak boleh dibatasi dalam
bermain.
Sebagai calon guru SD kita harus mengetahui karakter anak sehingga
dalam penerapan metode atau model pembelajaran bisa sesuai serta
mencapai sasaran, misalnya model pembelajran yang santai namun serius,
bermain sambil belajar, serta dalam menyusun jadwal pelajaran yang
berat(IPA, matematika dll.) dengan diselingi pelajaran yang ringan
(keterampilan, olahraga dll.)

b) Senang bergerak,
Anak senang bergerak maksudnya dalam masa pertumbuhan fisik
dan mental anak menjadi hiperaktif meloncat kesana kesini bahkan seperti
merasa tidak capek dan mereka tidak mau diam. Menurut pengamatan para
ahli anak duduk tenang paling lama sekitar 30 menit.
Oleh karena itu, kita sebagai calon guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak.
Mungkin dengan permaianan, olahraga dan lain sebagainya.

c) Senang bekerja dalam kelompok


Anak senang bekerja dalam kelompok maksudnya sebagai seorang
manusia,anak-anak juga mempunyai insting sebagai makhluk social yang
bersosialisasi dengan orang lain terutama teman sebayanya, terkadang
mereka membentuk suatu kelomppok tertentu untuk bermain. Dalam
kelompok tersebut anak dapat belajar memenuhi aturan
aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar menerima tanggung jawab,
belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai
olah raga, belajar keadilan dan demokrasi. Guru dapat membuat suatu
kelompok kecil misalnya 3-4 anak agar lebih mudah mengkoordinir
karena terdapat banyak perbedaan pendapat dan sifat dari anak-anak
tersebut dan mengurangi pertengkaran antar anak dalam satu kelompok.
Kemudian anak tersebut diberikan tugas untuk mengerjakannya bersama,
disini anak harus bertukar pendapat anak menjadi lebih menghargai
pendapat orang lain juga.

5
d) Senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung.
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki
tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar
menghubungkan konsep konsep baru dengan konsep-konsep lama. Jadi
dalam pemahaman anak SD semua materi atau pengetahuan yang
diperoleh harus dibuktikan dan dilaksanakan sendiri agar mereka bisa
paham dengan konsep awal yang diberikan. Berdasarkan pengalaman ini,
siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi
fungsi badan,peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya.
Dengan demikian kita sebagai calon guru hendaknya merancang
model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam
proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang
arah mata angin, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas,
kemudian menunjuk langsung setiap arah angin, bahkan dengan sedikit
menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angin saat
itu bertiup.

e) Anak cengeng
Pada umur anak SD, anak masih cengeng dan manja.Mereka selalu
ingin diperhatikan dan dituruti semua keinginannya mereka masih belum
mandiri dan harus selalu dibimbing.Di sini sebagai calon guru SD maka
kita harus membuat metode pembelajaran tutorial atau metode bimbingan
agar kita dapat selalu membimbing dan mengarahkan anak, membentuk
mental anak agar tidak cengeng.

f) Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain


Pada pendidikan dasar yaitu SD, anak susah dalam memahami apa
yang diberikan guru, disini guru harus dapat membuat atau menggunakan
metode yang tepat misalnya dengan cara metode ekperimen agar anak
dapat memahami pelajaran yang diberikan dengan menemukan sendiri inti
dari pelajaran yang diberikan sedangkan dengan ceramah yang dimana
guru Cuma berbicara didepan membuat anak malah tidak pmemahami isi
dari apa yang dibicarakan oleh gurunya.

g) Senang diperhatikan
Di dalam suatu interaksi social anak biasanya mencari perhatian
teman atau gurunya mereka senang apabila orang lain memperhatikannya,
dengan berbagai caradilakukan agar orang memperhatikannya. Di sini
peran guru untuk mengarahkan perasaan anak tersebut dengan
menggunakan metode tanya jawab misalnya, anak yang
ingin diperhatikan akan berusaha menjawab atau bertanya dengan guru
agar anak lain beserta guru memperhatikannya.

h) Senang meniru
Dalam kehidupan sehari hari anak mencari suatu figur yang sering
dia lihat dan dia temui. Mereka kemudian menirukan apa yang dilakukan
dan dikenakan orang yang ingin dia tiru tersebut. Dalam kehidupan nyata
banyak anak yang terpengaruhacara televisi dan menirukan adegan yang

6
dilakukan disitu, misalkan acara smack down yang dulu ditayangkan
sekarang sudah ditiadakan karena ada berita anak yang melakukan gerakan
dalam smack down pada temannya, yang akhirnya membuat temannya
terluka. Namun sekarang acara televisi sudah dipilah-pilah utuk siapa
acara itu ditonton
Sebagai calon guru kita hanya dapat mengarahkan orang tua agar
selalu mengawasi anaknya saat dirumah.Contoh lain yang biasanya ditiru
adalah seorang guru yang menjadi pusat perhatian dari anak didik tersebut.

2.2 BIDANG BIMBINGAN dan KONSELING DI SD


Materi bimbingan dan konseling di SD termuat ke dalam ke empat bidang
bimbingan yaitu, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan
bimbingan karier berikut penjelasan mengenai materi bimbingan tersebut:

1. Bidang Bimbingan Pribadi


Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat
dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik
dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.
Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:
 Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
 Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya
untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari.
 Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
 Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
 Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan
diri.
 Perencanaan serta penyelenggaraan hidup seh,baik secara rohaniah maupun
jasmaniah.

7
2. Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial
yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan
sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik memahami diri
kaitannya dengan interaksi dirinya dengan  lingkungan dan etika yang didasari dengan
budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu siswa
dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial
yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab.
Pokok-pokok materi yang dimuat dalam bimbingan ini adalah sebagai
berikut:
 Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah,
di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan
santun, serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
 Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman
sebaya.
 Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan
serta kesdaran untuk melaksanakannya.
 Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan  pendapat serta
berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.
 Orientasi tentang hidup berkeluarga.

3. Bidang Bimbingan Belajar


Bimbingan Belajar adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.Bidang ini bertujuan membantu
peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap
dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan program belajar di sekolah.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan

8
keterampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat
pendidikan yang lebih tinggi.
Pokok-pokok materi dalam bidang layanan ini adalah sebagai berikut:
 Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan
keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.
 Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun
kelompok.
 Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di SD.
 Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
 Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya
yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan
pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan pribadi.

4. Bidang Bimbingan Karier


Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karier.
Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat
menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan
mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya
serta dapat membaca peluang karir yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengenali dan mulai
mengarahkan diri untuk masa depan karier.

Pokok-pokok materi yang dimuat dalam bimbingan ini adalah sebagai berikut :
 Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umumnya secara sederhana.
 Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan
karier yang hendak dikembangkan.

9
 Orientasi dan informasi sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi,
khususnya dalam kaitannya dengan karier yang hendak dikembangkan.
Pemberian materi bimbingan karier untuk siswa-siswa SD pada umumnya
dimaksudkan untuk:
 Mengembangkn sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan.
 Membawa para siswa untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada.
 Menjawab berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan.
 Menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan.
        Untuk memilih pekerjaan atau karier di masa depan perlu kehati-hatian dan
pertimbangan yang matang.

2.3 JENIS LAYANAN dan KEGIATAN PENDUKUNG BK di SD


1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari,
untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan
yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada
setiap awal semester.
Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :
 Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah
 Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
 Organisaso dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan
hubungan sosial siswa.
 Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
 Peranan kegiatan bimbingan karir.
 Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis
masalah dan kesulitan siswa

Tujuan dan Fungsi Orientasi:


Layanan orientasi di SD di tunjukkan untuk siswa baru (bila perlu melalui
orang tua siswa) guna
 memberikan pemahaman dan memungkinkan penyesuaian diri (terutama
penyesuaian diri siswa) terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki.
 Dipermudahnya penyesuaian diri siswa terhadap pola kehidupan sosial,
kegiatan belajar, dan kegiatan di sekolah lain yang mendukung
keberhasilan siswa.

10
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan orientasi ialah
fungsi pemahaman dan pencegahan.

2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima
dan memahami berbagai informasi (seperti: informasi
diri,sosial,belajar,pergaulan,karier, pendidikan lanjutan).

Materi layanan informasi menyangkut :


 Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan
perkembangan pribadi.
 Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-
bentuk penyuluhan dan pengembangan.
 Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata krama, dan sopan santun.
 Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di
masyarakat.
 Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti dan program
tambahan.
 Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti UN, dll.
 Fasilitas penunjang/sumber belajar.

Tujuan dan Fungsi Layanan Informasi


Layanan informasi bertujuan untuk
 membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang
berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri.
 Merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota
keluarga dan masyarakat.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh jenis layanan informasi ialah fungsi
pemahaman dan pencegahan.

3. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan
kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

Materi umum Layanan Pembelajaran


Materi yang dapat diangkat melalui layanan pembelajaran, ada berbagai macam,
yaitu meliputi :
 Pengembangan siswa yang mengalami masalah belajar : tentang kemampuan,
motivasi, sikap dan kebiasaan belajar
 Pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.

11
 Pengembangan keterampilan belajar : membaca, mencatat ,bertanya jawab,
dan menulis.
 Pengajaran perbaikan
 Program pelayanan

Tujuan dan Fungsi Layanan Pembelajaran


Layanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa
memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan
belajarnya , serta tuntunan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan
perkembangan dirinya.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi
pemeliharaan dan pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran


Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,kegiatan
ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat.

Materi Umum Layanan Penempatan dan Penyaluran


Materi yang dapat diangkat melalui layanan penempatan dan penyaluran
ada berbagai macam, yaitu meliputi :
 Penempatan di dalam kelas : berdasarkan kondisi dan ciri pribadi dan
hubungan sosial siswa, serta “asas pemerintahan”.
 Penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar, berdasakan
kemampuan, dan kelompok “campuran”
 Penempatan dan penyaluran ke dalam program/kegiatan yang lebih luas.
Tujuan dan Fungsi Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada
posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan posisi duduk dalam kelas,
kelompok belajar, kegiatan ekstrakurikuler, program latihan, dan kegiatan-
kegiatan lainnya sesuai dengan kondisi fisik dan psikisya.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan
penempatan/penyaluran ialah fungsi pencegahan dan
perkembangan/pemeliharaan.
5. Layanan konseling perorangan

Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan


peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan)

12
dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang
dihadapinya dan perkembangan dirinya.
Materi Layanan Konseling Perorangan
Materi yang dapat diangkat melaui layanan koseling perorangan ada
berbagai macam, Yang pada dasarnya tidak terbatas. Layanan ini dilaksanakan
untuk segenap masalah siswa secara perorangan (dalam segenap bidang
bimbingan, yaitu bimbingan pribadi , sosial, belajar, dan karier).
Setiap siswa secara perorangan dapat membawa masalah yang dialaminya
kepada Guru Kelas atau pembimbing . Lebih lanjut, Guru Kelas atau pembimbing
akan melayani siswa dengan berbagai permasalahannya itu, seorang demi seorang,
tanpa membedakan pribadi siswa ataupun permasalahannya yang dihadapinya.

Tujuan dan Fungsi Layanan Konseling Perorangan


Layanan konseling perorangan bertujuan agar siswa mendapatkan layanan
langsung secara tatap muka dengan Guru Kelas atau pembimbing dalam rangka
pembahasan dan pengentasan permasalahannya.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan konseling
perorangan ialah fungsi pengentasan.

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan


sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai
individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.

Materi Umum Layanan Bimbingan Kelompok


Melalui dinamika dalam bimbingan kelompok dapat dibahas berbagai hal
yang amat beragam (dan tidak terbatas) yang berguna bagi siswa (dalam segenap
bidang bimbingan ). Materi tersebut antara lain meliputi :
 Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat.
 pemahaman tentang berbagai peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar
dan masyarakat.
 pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif ( untuk belajar dan
kegiatan sehari-hari, serta waktu senggang )
 pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, pemahaman hasil belajar,
timbul kegagalan belajar dan cara-cara penanggulangannya (termasuk
EBTA, EBTANAS )
 pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif
 pemahaman tentang dunia kerja dan pilihan jabatan serta perencanaan
masa depan (secara sederhana )
 pemahaman tentang pendidikan lanjutan

Tujuan dan Fungsi Layanan Bimbingan Kelompok

13
layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa
secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama dari
Guru Kelas) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu
maupun sebagai pelajar, angota keluarga dan masyrakat. Dengan demikian, selain
dapat menumbuhkan hubungan yang baik diantara anggota keluarga , kelompok,
kemampuan berkomunikasi antar individu, pemahaman berbagai situasi dan
kondisi lingkungan, juga dapat mengembangkan sikap dan tindakan nyata untuk
mencapai hal-hal yang diingankan sebagaimana terungkap didalam
kelompok.Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan bimbingan
kelompok ialah fungsi pemahaman dan pengembangan

7. Layanan Konseling Kelompok


Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinkan
peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika
kelompok.Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami
olehmasing-masing anggota kelompok.

Materi Umum Layanan Konseling Kelompok


Konseling kelompok merupakan konseling yang diselenggarakan dalam
kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi didalam
kelompok itu. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah perorangan
yang muncul didalam kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam
segenap bidang bimbingan (yaitu bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan
karier).

      Tujuan dan Fungsi Layanan Konseling Kelompok


Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh
kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui
dinamika kelompok.Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling
yang diselenggarakan dalam suasana kelompok.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan konseling kelompok
ialah fungsi pengentasan.
8. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta
didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang
berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

9. Layanan Konsultasi

14
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian
konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan
teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta
didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan
layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung
melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.

10. Layanan Mediasi


Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan
antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.

KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING

Semua jenis kegiatan pendukung dilaksanakan di SD dan secara langsung


dikaitkan pada keempat bidang bimbingan, serta disesuaikan dengan karakteristik
dan kebutuhan siswa SD. Hasil kegiatan pendukung dipakai untuk memperkuat
satu atau beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling.
Beberapa kegiatan pendukung bimbingan dan konseling meliputi kegiatan
pokok antara lain:

1. Aplikasi Instrumentasi
 Tujuan dan Fungsi Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi Instrumentasi bermaksud mengumpulkan data dan keterangan
tentang peserta didik (baik secara individual maupun kelompok).Tujuan utama
bimbingan yang diemban oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumentasi ialah
fungsi pemahaman.
 Materi Umum Aplikasi Instrumentasi
Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi instrumentasi
bimbingan dan konseling pada umumnya meliputi :

1)      Kondisi keluarga dan lingkungan


2)      Informasi karier dan pendidikan
3)      Sikap, kebiasaan, keterampilan, dan kemampuan belajar
4)      Kemampuan dan kondisi mental dan fisik siswa

15
5)      Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa

 Penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi

Untuk mengungkapkan dan mengumpulkan berbagai data dan keterangan


yang diperlukan dalam bimbingan dan konseling di manfaatkan sejumlah
instrument, baik yang berupa tes maupun non tes.
12
Penggunaan instrument standar tidak boleh dilakukan oleh sembarang
orang, melainkan oleh mereka yang telah memiliki kemampuan dan kewenangan
khusus untuk menyelenggarakan instrument yang dimaksudkan itu.

2. Himpunan Data
 Tujuan dan Fungsi Himpunan Data
Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai
aspeknya.Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh penyelenggaraan
himpunan data ialah fungsi pemahaman.
 Materi Umum Himpunan Data
Berbagai hal yang termuat di dalam himpunan data meliputi pokok-pokok
data/keterangan tentang :
1)      Identitas siswa dan keluarganya
2)      Hasil aplikasi intrumentasi
3)      Hasil belajar, karya tulis, dan rekaman kemampuan siswa
4)      Informasi pendidikan dan jabatan
5)      Laporan dan catatan khusus

 Penyelenggaraan Himpunan Data


Himpunan data dapat meliputi hasil wawancara, konferensi kasus,
kunjungan rumah, analisis hasil belajar, pengamatan, dan hasil upaya
pengumpulan bahan lainnya yang dianggap relevan dengan pelayanan bantuan
terhadap siswa.
Keseluruhan data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi:
a) Data Pribadi
Himpunan data pribadi dilakukan terpisah untuk setiap siswa. Karena
himpunan data pribadi bersifat berkelanjutan, maka harus ada kerja sama antar
guru kelas. himpunan data pribadi siswa memang perlu lengkap dan
menyeluruh, tetapi harus tetap sederhana, ringkas, dan bersifat seperlunya.

16
b) Data Kelompok
Data kelompok menyangkut aspek tertentu dari sekelompok siswa, seperti
gambaran dari sekelompok siswa, seperti gamabaran menyeluruh hasil belajar
siswa satu kelas, hasil sosiometri, laporan penyelenggaraan dan hasil
diskusi/belajar kelompok, penyelenggaraan dan isi bimbingan dan konseling
kelompok, dsb.
c) Data Umum
Untuk dapat menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling dengan
tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi, Guru Kelas wajib
mengembangkan pemahaman, prosedur dan teknik masing-masing layanan itu
melalui pendidikan prajabatan tenaga bimbingan dan konseling serta kegiatan
pengembangan lainnya yang diprogramkan secara tepat.
3. Konferensi Kasus

 Tujuan dan Fungsi Konferensi Kasus


Dalam konferensi kasus secara spesifik dibahas permasalahan yang
dialami oleh siswa tertentu dalam suatu forum diskusi yang dihadiri oleh
pihak-pihak terkait (seperti Guru Kelas, Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah,
orang tua dan tenaga ahli lainnya) yang diharapkan dapat memberikan data
dan keterangan lebih lanjut serta kemudahan –kemudahan bagi terentasannya
permasalahan tersebut. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh konferensi kasus ialah fungsi
pemahaman dan pengentasan.

 Materi Umum Konferensi Kasus


Materi pokok yang dibicarakan dalam konferensi kasus ialah segenap hal
yang menyangkut permasalahan (kasus) yang dialami oleh siswa yang
bersangkutan.Permasalahan didalami dan dianalisis berbagai seginya baik
rincian masalahnya, sebab-sebab dan sangkut-paut antara berbagai hal yang
ada didalamnya, maupun berbagai kemungkinan pemecahannya serta factor-
faktor penunjangannya.

 Penyelenggaraan Konferensi Kasus


Tidak semua masalah siswa perlu dikonferensi kasuskan. Guru kelas
menyelenggarakan konferensi kasus hanya apabila untuk penanganan suatu
masalah siswa diperlukan data/keterangan tambahan atau masukan dari pihak-
pihak tertentu.
Guru kelas sebagai penyelenggara pertemuan menjelaskan tujuan
konferensi kasus dan menguraikan secara garis besar kasus yang hendak
dibicarakan. Isi pembicaraan didalam konferensi kasus sama sekali tidak boleh
dibocorkan atau dibicarakan ditempat lain.

17
Dalam pertemuan itu Guru kelas mengarahkan pembicaraan sehingga
seluruh peserta dapat mengemukakan data/keterangan yang mereka ketahui
dan mengembangkan pikiran untuk memecahkan permasalahan siswa yang
kasusnya sedang dibicarakan. Hasil yang diharapkan dari konferensi kasus
yang sukses ialah apabila Guru kelas memperoleh data/keterangan tambahan
yang amat berarti bagi pemecahan masalah siswa dan terbangunnya komitmen
seluruh peserta pertemuan untuk menyokong upaya pengetasan masalah siswa.

4. Kunjungan Rumah

 Tujuan dan Fungsi Kunjungan Rumah


Kunjungan rumah mempunyai tujuan pokok, yaitu untuk memperoleh
berbagai keterangan (data) yang diperlukan dalam pemahaman lingkungan dan
permasalahan siswa, dalam rangka pembahasan dan pengetasan permasalahan
siswa.
Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh kegiatan kunjungan rumah
ialah fungsi pemahaman dan pengentasan.

 Materi Umum Kunjungan Rumah


Dengan kunjungan rumah akan diperolah berbagai data dan keterangan
tentang berbagai hal yang besar. Kemungkinan ada sangkut –pautnya dengan
permasalahan siswa. Data/keterangan ini meliputi :
 Kondisi rumah tangga dan orang tua
 Fasilitas belajar yang adadirumah
 Hubungan antar anggota keluarga
 Sikap dan kebiasaan anak (siswa)dirumah
 Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga lainnya terhadap anak
(siswa)
 Komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam perkembangan
anak dan pengetasan masalah anak (siswa)

 Penyelenggaraan Kunjungan Rumah


Untuk kunjungan rumah Guru kelas perlu mengadakan persiapan berupa :
(1)   Pembicaraan dengan siswa yang bersangkutan tentang rencana kunjungan
rumah
(2)   Rencana yang matang yang mencakup antara lain :
(a)    Waktu kunjungan
(b)   Isi kunjungan
(3)   Pemberitahuan kepada orang tua yang akan dikunjungi

Anggota keluarga diminta mengemukakan segala hal yang penting


berkenaan dengan masalah siswa, dan hal itu semua akan dirahasiakan oleh Guru
kelas.
Hasil yang diharapkan dari kunjungan rumah yang sukses ialah apabila Guru
Kelas memperoleh data/keterangan tambahan yang amat berarti bagi pemecahan
masalah siswa dan memperoleh komitmen yang kuat dari orang tua dan anggota
keluarga lainnya untuk memecahkan masalah tersebut.

18
5. Alih Tangan Kasus

 Tujuan dan Fungsi Alih Tangan Kasus


Guru kelas dapat mengalih tangankan permasalahan siswa kepada ahli-ahli
lain yang relevan, seperti Guru Pembimbing, konselor, dokter, psikiater, ahli
agama, dan lain-lain.Alih tangan kasus bertujuan mendapatkan penanganan yang
lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami siswa, dengan jalan
memindahkan penanganan kasus dari satu pihak kepada pihak yang lebih ahli
Fungsi Utama bimbingan yang diemban oleh kegiatan alih tangan ialah
fungsi pengetasan.

 Materi Umum Alih Tangan Kasus


Materi yang dialih tangankan ialah bagian dari permasalahan yang belum
tuntas ditangani oleh Guru Kelas .materi khusus itu perlu dialihtangankan karena
Guru Kelas tidak secar khusus membidangi materi itu, atau dengan kata lain,
materi diluar bidang keahlian ataupun kewenangan Guru Kelas.

 Penyelenggaraan Alih Tangan Kasus


Alih tangan kasus hanya dilakukan apabila Guru Kelas menjumpai
kenyataan bahwa sebagian atau keseluruhan inti permasalahan siswa berada diluar
kemampuan / kewenangan Guru Kelas.
Proses Alih tangan dimulai dengan pembicaraan dengan siswa yang bersangkutan
tentang perlunya mengalihtangan kan kasus itu (terutama siswa kelas tinggi)
selanjutnya dengan surat pengantar sebagaimana layaknya, kasus itu diantarkan
kealamat yang di tuju. Surat pengantar disertai dengan gambaran secara garis
besar materi khusus permasalahan yang dialihtangankan.

6. Operasionalisasi Dan Penggunaan Hasil Kegiatan Pendukung


Penyelenggaraan kegiatan pendukung perlu menerapkan secara tepat
prosedur dan teknik untuk setiap kegiatan itu.Demikian pula asas-asas dan kode
etik bimbingan harus melandasi setiap kegiatan. Kerjasama berbagai pihak, sesuai
dengan peranannya masing-masing, akan lebih menjamin suksesnya kegiatan
yang dimaksudkan.
Kegiatan pendukung berfungsi mendukung/ membantu penyelenggaraan
berbagai layanan bimbingan dan konseling.Dalam kaitan ini perlu diingatkan
bahwa pendukung menjadi kurang penting dan tidak perlu dilaksanakan.

2.4 PELAKSANAAN PELAYANAN, PENGELOLAAN DAN


PENGEMBANGAN LAYANAN BK di SD

19
A. PELAKSANAAN PELAYANAN BK di SD
Masing-masing layanan bimbingan.dan konseling menyangkut berbagai
materi yang termuat di dalam keempat bidang bimbingan, yaitu bimbingan
pribadi, sosial, belajar, dan karier.
 Pelaksanaan Layanan Orientasi dan Informasi
Layanan orientasi dan informasi yang diberikan kepada orang tua
diselenggarakan melalui pertemuan langsung antara para orang tua dengan Guru
Kelas, minimal pada setiap awal catur wulan pertama; sedangkan yang langsung
diberikan kepada siswa dapat dilakukan melalui berbagai cara dan/atau bentuk
kegiatan :
 Dalam kegiatan di luar kelas, seperti dalam upacara, ketika berbaris hendak
memasuki ruang kelas, ketika menyelenggarakan kegiatan ekstra-kurikuler,
dsb.
 Dalam kegiatan di kelas, seperti pengaturan duduk dengan tertib, berdoa
sebelum mulai pelajaran, mengikuti pelajaran, cara yang baik bertanya kepada
guru, menjawab pertanyaan kawan dan merespon secara baik jawaban kawan,
memakai alat belajar, dsb.
 Dalam penyelenggaraan mata pelajaran tertentu, seperti tata cara pergaulan
diinfusikandalam pelajaran PMP, Bahasa Indonesia; gambaran tentang
perlunya bekerja diinfusikan ke dalam pelajaran Bahasa Indonesia, IPS yang
menyangkut lingkungan sosial, Berhitung, dsb.
 Dalam kesempatan khusus yang sengaja diadakan olehguru, seperti penjelasan
tentang kegiatan belajar sehari-hari, pekerjaan rumah, tugas-tugas piket
harian, dsb.
 Dalam kesempatan insidentil kepada siswa tertentu tentang sesuatu hal yang
timbul waktu itu, seperti mengucapkan salam, cara memasuki ruangan,
kerapihan dan kebersihan pakaian, memakai kamar kecil, dsb. (Caracara dan
bentuk kegiatan tersebut dapat bervarasi dan dimodifikasi sesuai dengan
materi bimbingan yang diberikan dan kondisi yang ada pada waktu itu).
 Informasi berisi materi bimbingankarier dapat diberikanmelalui cerita baik
secara lisan maupun tulisan.
 Pelaksanaan Layanan Penempatan/Penyaluran

20
Layanan penempatan/penyaluran tersebut secaralangsung dilaksanakan oleh Guru
Kelas, baik untukkegiatan-kegiatan siswa di dalam kelas, maupun di
luarkelas.Penempatan/ penyaluran siswa pada satu posisi,kelompok atau kegiatan
tertentu tidak harus berlaku untukwaktuyang lama (misalnya selama satu cawu atau
lebih),melainkan sesuai dengan kepentingan dilakukannyapenempatan/penyaluran
tersebut.Sesuai dengankepentingannya penempatan/penyaluran itu sewaktu-waktu
dapat diubah/ditukar.
 Pelaksanaan Layanan Pembelajaran
Berbeda dari layanan orientasi dan informasi yang diberikan melalui
penjelasan atau uraian, maka layanan pembelajaran lebih berupa tindakan atau
upaya langsung dari Guru Kelas terhadap para siswanya, baik dalam bentuk
petunjuk, nasehat, ajakan, perintah, pemberian contoh ataupun latihan- latihan
tertentu. Para siswa diberi petunjuk, nasehat, perintah, ajakan, contoh-contoh
dan/atau latihan agar mereka benar-benar belajar sehingga pada diri siswa itu
secara perorangan tertanam sikap dan kebiasaan yang dimaksudkan dan tercapai
hasil belajar yang optimal, tidak hanya dalam kaitannya dengan mata pelajaran di
kelas yang bersangkutan tetapi juga hal-hal lain yang diperlukan dalam
pengembangan diri secara utuh.

B. PENGELOLAAN BK di SD
1. Tujuan Pengelolaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Tujuan bimbingan dan konseling adalah agar tercapai perkembangan yang


optimal pada individu yang di bimbing. Dengan perkataan lain agar individu
(siswa) dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai potensi atau
kapasitasnya dan agar individu dapat berkembang sesuai lingkungannya.

2. Fungsi Pengelolaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

 Fungsi Pencegahan

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan


untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga mereka terhindar
dari berbagai masalah yang didapat menghambat perkembangan.Berdasarkan
fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling harus tetap diberikan kepada setiap
siswa sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Fungsi ini dapat
diwujudkan oleh guru pembimbing atau konselor dengan merumuskan program
bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat menghambat

21
perkembangan siswa seperti kesulitan belajar, kekurangan informasi, masalh
sosial dan lain sebagianya dapat dihindari. Beberapa kegiatan atau layanan yang
ddapat diwujudkan berkenaan dengan fungsi ini yang bertujuan untuk mencegah
terhadap timbulnya masalah adalah:

1. Layanan Orientasi

Program ini diberikan kepada siswa baru agar merek mengenl lingkungan yang
baru secara lebig baik sehingga mereka terhindar dari berbagai maslah selama
mengikuti kegiatan belajar-mengajar (selama menjadi siswa di sekolah yang
bersangkutan).

2. Layanan Pengumpulan Data

Melalui rogram ini akan diperoleh data yang lebih lengkap dan akurat tentang
siswa, seingga bisa diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentng siswa.

3. Layana Kegaiatn Kelompok

Melalui program ini diharapkan siswa memperoleh pemahaman diri secara lebih
baik.

4. Layanan Bimbingan Karier

Program ini diberikan kepada siswa sebelum ia memangku karier tertentu kelak
setelah tamat sekolah.

 Fungsi Pemahaman

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan


dalam rangka memberikan pemahaman tentang diri klien atau siswa itu sendiri
dan oleh pihak-pihk yang membantunya (pembimbing).

1. Pemahaman tentang Klien

Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan.


Pemahaman tentang klien secara komprehensif yang mencangkup aspek-aspek di
atas, apabila dijabarkan meliputi: identitas individu yang mencangkup: nama,
jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, agama, orang tua, status adalam keluarga,
tempat tinggal; latar belakang pendidikan; statsus sosial ekonomi orang tua;
kemampuan yang mencangkup intelegensi, bakat minat, dan hobi; kesehatan;
kecenderungan sikap dan kebiasaan; cita-cita pendidikan dan pekerjaan; keadaan
ligkungan tempat tinggal; kedudukan dan prestasi yang pernah dicapainnya;
kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan; jurusan atau progrm studi yang diikuti;
nama pelajaran yang diambil; nilai atau prestasi yang menonjol yang pernah

22
dicapai, kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti; sikap dan kebiasaan belajar;
hubungan dengan teman sebaya dan lain-lain.

1. Pemahan tentang Masalah Klien

Dalam upaya membantu memecahkan maslaah siswa melalui pelayanan


bibmbingan dan konseling, maka pemahaman terhadap maslah siswa oleh
pembimbing (konselor) merupakan suatu keniscayaan.

2. Pemahaman tentang Lingkungan

Limgkungan bisa dikonsepkan segala sesuatu yang ada di sekitar individu


yang secara langsung mempengaruhi individu tersebut seperti keadaan rumah
tempat tinggal, keadaan sosio ekonomidan sosio emosional keluarga, keadaan
hubungan antar tetangga, teman sebaya dan lain sebagainyya.

 Fungsi Pengetasan

Apabila ada seorang siswa mengalami suatu permasalahan dan ia tidak


dapat memecahkannya sendiri lalu ia pergi ke pembimbing atau konselor, maka
yang diharapakan oleh siswa yang bersangkutan adalah teratasinya masalah yang
dihadapinya.

 Fungsi Pemeliharaan

Menurut Priyanto dan Erman Amti (1999) fungsi pemeliharaan berarti


memelihara segala sesuatu yang baik (positif) yang ada pada diri individu (siswa),
baik hal itu merupakan pembawaan yang telah dicapai selama ini.

 Fungsi Penyaluran

Setiap siswa hendaknya memperoleh kesempatan untuk mengembangkan


diri sesuai dengan keadaan pribadinya masing-masing yang meliputi bakat, minat,
kecakapan, cita-cita, dan lain sebagainya.

 Fungsi Penyesuaian

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu


terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya.Fungsi penyesuaian
mempunyai dua arah.Pertama,  bantuan kepada siswa agar dapat meneyesuaikan
diri terhapap lingkungan sekolah. Kedua, banuan dalam mengembangkan program
pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa.

 Fungsi Pengembangan

Siswa di sekolah merupakan individu yang sedang dlam proses


perkembangannya. Misalnya murid SD adalah sosok individu yang sedang
berkembang menuju usia SMP, siswa SMP adalah sosok individu yang sedang

23
berkembang menuju usia SMA dan seterusnya. Mereka memiliki potensi tertentu
untuk dikembangkan.

 Fungsi Perbaikan

Tiap-tiap individu atau siswa mwmiliki masalah.Bisa dipastikan tidak ada


individu apalagi siswa di sekolah yang tidak memiliki masalah.Akan tetapi
kompleksitas masalah yang dihadapi oleh siswa jelas berbeda.

 Fungsi Advokasi

Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah membantu


peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingn yang kurang
mendapatkan perhatian.

C. PENGEMBANGAN LAYANAN BK di SD
Tugas pokok guru di sekolah dasar dalam melaksanakan bimbingan adalah
menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi
pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksan
a.         Pengumpulan Data Siswa
Salah satu tujuan dari keseluruhan program bimbingan di SD adalah
identifikasi awal tentang identitas murid, kemampuan, keberbakatan dan
keterbatasan murid, serat kondisi social ekonomi orang tua murid.Kegiatan
pengumpulan data umumnya dilaksanakan pada setiap tahun ajaran baru.
b.        Layanan Orientasi dan Pemberian Informasi
Bagi murid kelas I SD pengalaman memasuki sekolah merupakan
pengalaman pertama sekolah yang sesungguhnya.Kesan pertama sangat penting,
karena mendasari sikap murid selanjutnyaterhadap sekolah.Layanan orientasi dan
pemberian informasi pada awal memasuki sekolah merupakan kegiatan yang yang
strategis. Dalam kegiatan ini murid diperkenalkan dengan guru-guru, kelas
tempatnya belajar, ruangan perpustakaan, ruangan UKS, WC, dan fasilitas sekolah
lainnya, tata tertib sekolah, cara belajar dan cara bergaul. Mengingat anak SD
masih kecil maka orang tua dilibatkan dalam kegiatan orientasi dan pemberian
informasi, agar orang tua menjelaskan kembali kepada anaknya dengan gaya
bahasa yang lebih bisa dipahami. Hal ini merupakan bentuk dari bimbingan

24
kepada orang tua agar lebih memahami serta meningkatkan bantuannya terhadap
perkembangan anaknya di sekolah.
c.         Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran yang perlu dikembangakan di SD
mencakup : layanan penempatan dan penyaluran khusus bagi kelas I, penempatan
dan penyaluran dalam kegiatan ekstrakulikuler, serta penempatan dalam kelas
unggulan.

1). Layanan Penempatan dan Penyaluran bagi Kelas I


Pengalaman prasekolah mempengaruhi kemampuan murid dalam belajar
di sekolah. Para siswa kelas I SD memiliki pengalaman prasekolah yang berbeda-
beda baik ketika di TK maupun di rumah.Kemampuan murid kelas I sangat
beragam.Ada murid yang telah menguasai kemampuan dasar dalam membaca,
menulis dan berhitung ada yang belum.Akibat keragaman kemampuan awal,
dalam pelajaran ada anak yang cepat menguasai ada pula anak yang lambat
menguasai, kelas menjadi ribut.

2). Layanan Penempatan dalam Kegiatan Ekstrakulikuler


Salah satu daya tarik SD bermutu, adalah karena banyak melaksanakan
ekstrakulikuler, seperti : olahraga, kesenian, bahasa inggris, computer, dan
pramuka. Banyaknya pilihan kegiatan ekstrakulikuler terkadang membingungkan
anak.Para murid umumnya ingin mengikuti semua kegiatan yang ditawarkan
sekolah.
3)      Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Kelas Unggulan
Siswa yang direkrur menjadi siswa kelas unggulan adalah kelas IV,
dengan pertimbangan bahwa siswa kelas IV telah mulai dapat berpikir rasional
baik pada SD Inti maupun SD Imbas. Cara mendapatkan siswa kelas unggulan,
dengan cara merekrut semua siswa yang memenuhi persyaratan yang berada di
lingkungan gugus tempat diselenggarakan kelas unggulan.

25
BAB III
PENUTUP

3.1KESIMPULAN
Anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang berkembang, barang kali
tidak perlu lagi diragukan keberaniannya.Setiap anak sekolah dasar sedang berada
dalam perubahan fisik maupun mental mengarah yang lebih baik.Tingkah laku
mereka dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat.

Beberapa karakteristik anak sekolah dasar antara lain:

 Senang bermain,
 Senang bergerak,
 Senang bekerja dalam kelompok
 Senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung.
 Anak cengeng
 Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
 Senang diperhatikan
 Senang meniru

Materi bimbingan dan konseling di SD ada empat bidang bimbingan yaitu,


bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier.

3.2SARAN
 Guru SD sebaiknya memiliki pemahaman tentang bakat dan kemampuan
anak, sehingga mampu menempatkan murid dalam kegiatan
ekstrakulikuler yang paling tepat
 Guru harus dapat dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar
yang akan diberikan kepada siswa dengan baik
 Guru harus bisa menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar
kehidupan siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari
lebih bermakna bagi anak.
 Siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
langsung baik secara individual maupun dalam kelompok.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://effandi0009.blogspot.co.id/2011/11/bidang-bimbingan-dan-konseling-di.html

http://evie4210.blogspot.co.id/
Deliati,khairuna.2015.Dasar-Dasar konseling.Medan : FKIP UMSU
Sukitman,Tri.2015.Bimbingan Konseling Berbasis pendidikan Karakter.Yogyakarta : Diva
Press
http://catatanmahligapratiwindyanti.blogspot.co.id/2013/10/jenis-jenis-layanan-
bimbingan-dan.html

http://desiniasr.blogspot.co.id/2012/12/pelaksanaan-pelayanan-bk-di-sd.html

http://latahzhan10.blogspot.co.id/2013/12/makalah-bimbingan-di-sd-manajemen-
dan.html

27

Anda mungkin juga menyukai