Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SOSIAL DAN EMOSIONAL PADA AUD

Diajukan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah metode pengembangan sosem
Dosen Pengampu Rina Syafrida S.Pd M.Pd

Disusun oleh :
Chandra Hikayat (1810631130002)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan
dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan


para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Karawang, 0ktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ ii


Daftar isi .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Alasan pentingnya sosial dan emosional untuk AUD………….…3
2.2 batasan kecerdasan sosial emosional pada AUD…………………3
2.3 Strategi pengembangan Kompetisi sosial dan emosional………4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 8


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk


penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada pelekatan dasar
ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus
dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta
beragama), bahasa dan komunikasi,sesuai dengan keunikan dan tahap-
tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Sosial emosional merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.


Pasalnya sebuah emosional akan muncul disebabkan oleh keadaan sosial
di mana seseorang berinteraksi. Emosi merupakan sebuah reaksi yang
ditimbulkan oleh sebuah keadaan yang mengarahkan pada perilaku positif
maupun negatif. Misalnya, seseorang anak merasa senang ketika di puji
dan ekspresi senang itu di tunjukkan oleh simbol senyum.

 perkembangan sosial emosional anak usia dini bisa di sebut juga


dengan proses perkembangan anak dalam berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya kepada orang tua, teman sebaya dan orang
dewasa. Serta proses perkembangan keadaan jiwa anak dalam
memberikan respon terhadap keadaan dilingkungannya yang sesuai
dengan aturan sosial yang diperoleh melalui mendengar, mengamati,
meniru dan dapat distimulasi melalui penguatan dan modeling.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa alasan pentingnya sosial emosi anak usia dini ?
2. Apa Batasan kecerdasan sosial emosional anak?
3. Apa strategi pengembangan kompetisi - kompetisi sosial dan
emosional pada anak?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui alasan pentingnya sosial emosi untuk anak usia dini
2. Mengetahui Batasan kecerdasan sosial emosional anak usia dini
3. Mengetaui strategi pengembangan kompetisi-kompoetisi sosial
dan emosional pada anak

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui alasan pentingnya sosial emosi anak usia dini
2. Pembaca Dapat mengetahui Batasan kecerdasan sosial dan
emosional untuk anak usia dini
3. Dapat mengetahui strategi pengembangan kompetisi-kompoetisi
sosial dan emosional pada anak
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pentingnya sosial emosi anak usia dini


Pentingnya pengembangan sosial emosional pada anak usia dini
ini mampu menjadi dasar pengenalan berbagai jenis emosi dan cara
menanggapinya. Terlebih jika di ulas kembali karena anak usia dini
berada pada masa pembentukan karakter yang tepat bahkan akan
melekat hingga dia dewasa. Anak diharap mampu menjadi insan yang
mengerti akan emosi yang  dia alami dan mampu di terima oleh
lingkungan sosial. Jika seorang anak tidak mampu mengenal emosi yang
dia miliki, maka anak tersebut akan sulit untuk bersosial dengan
lingkungan sekitar. Oleh karena itu muncullah berbagai permasalahan
yang akan menghambat proses tumbuh kembang anak.

Masalah-masalah yang muncul jika tidak dihadapi dengan benar


maka bisa berakibat fatal. Ironisnya banyak pengasuh terutama orangtua
tidak bisa mengidentifikasi kondisi psikis seorang anak. Orangtua
terkadang hanya menanggapi sebuah ekspresi yang diberikan seorang
anak tanpa mengamati penyebabnya. Anak lebih sering dilarang untuk
mengungkapkan ekspresi emosi yang sedang dia rasakan. Akibatnya,
anak hanya akan memendam emosinya.

2.2 Batasan kecerdasan sosial emosional AUD


Perkembangan berdasarkan sosial emosional anak usia dini bisa
disebut dengan masa Golden age. Di mana yang di dalamnya untuk
mengembangkan kecerdasan sosial emosional pada anak usia dini kita
sebagai guru orang tua harus dapat menyesuaikan stimulus apa yang
diberikan pada anak. Karena pada anak usia dini merupakan masa di
mana anak yang belum mengetahui apa saja potensi yang dimiliki oleh
anak. Oleh karena itu peran orang tua di rumah sangat penting, juga
peran guru dalam melakukan pembelajaran di sekolah karena anak usia
dini di masa ini masih membutuhkan bimbingan dari orang tua maupun
guru di sekitar anak. beberapa unsur penting dalam kecerdasan
emosional, yaitu terdiri dari :

1. Kecakapan pribadi ( mengelola diri sendiri )


Anak usia dini dalam mengelola dirinya sendiri yaitu dengan
melakukan pembiasaan yang dilakukannya sehari-hari. Anak bisa
melakukan sesuatunya dengan sendiri seperti anak bisa makan
sendiri, anak bisa memakai baju sendiri, anak bisa memakai sepatu
sendiri, dan lain-lain. Disini anak mampu melakukan kecakapan
pribadi (dirinya sendiri).
2. Kecakapan sosial ( menangani suatu hubungan )
Anak usia dini dalam melakukan kecakapan sosial yakni bisa
berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Anak
bisa bermain dengan teman-temannya di luar rumah dan
bagaimana anak bisa melakukan adaptasi dengan lingkungan yang
baru dalam kecakapan sosial anak.
3. Ketrampilan sosial ( kepandaian mengunggah tanggapan yang
dikehendaki pada orang lain)
Anak usia dini dalam melakukan ketrampilan sosial yakni anak
mampu merespon atau menanggapi sesuatu apa atau kegiatan apa
dilakukan oleh orang lain. Jadi, anak secara tidak langsung
tanggap dengan apa yang sudah diajarkan guru misalnya atau
orangtua terhadap anak usia dini.
4. Empati ( melibatkan perasaan orang lain)
Anak disini mampu mengetahui perbuatan atau perkataan yang
bisa menimbulkan perasaan dengan teman sebanyanya. Walaupun
itu perasaan senang, sedih, terharu , dan lain sebagainya
5. Mengungkapkan dan memahami perasaan
Anak disini mampu mengungkapan perasaan yang dimilki anak,
misalnya anak ingin tahu apa yang menimbulkan pertanyaan di
dalam hatinya, anak mampu mengungkapkannya dengan
melakukan pertanyaan terhadap guru atau orangtua.
6. Kemandirian
Anak mulai bisa mandiri, bisa melakukan sesuatu dengan
sendirinya tidak harus semua membutuhkan bantuan dari
oranglain,
7. Kemampuan menyesuaikan diri
Anak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru
misalnya atau juga teman yang baru. Semua sesuatu yang baru
dalam lingkungan sekitar anak.
8. Anak mampu setia terhadap kawan
misalnya ada temannya yang sedang membutuhkan bantuan, anak
bisa mmebantu teman tersebut.
9. Kesopanan

2.3 Strategi mengembangkan kompetensi-kompetensi sosial


emosional anak di dalam kelas

1. Membangun suasana kelas yang responsif

Binalah hubungan emosional yang kuat dan hangat di dalam kelas


akan memperkuat keterikatan anak dengan sekolah, minat mereka
belajar, kemampuan mereka untuk menahan diri dari prilaku merusak
ketenangan diri dan anak lain. Dengan memberikan kepercayaan kepada
anak misalnya apa yang anak ingin pelajari pada waktu tertentu berarti
memberikan kesempatan yang baik bagi mereka untuk mendapatkan
kepuasan dan tanggung jawab dalam mempengaruhi lingkungan kelas
mereka.

2. Mengembangkan masyarakat kelas yang aman dan terawat

Keterikatan emosional dengan guru, teman sebaya, dan sekolah


adalah hubungan penting bagi anak dalam mencapai keberhasilan
akademis. Bangunlah komunitas anak yang aman dan penuh kepedulian.
Jangan lewatkan satupun dari anak-anak itu dari perhatian dan
pengawasan. Dalam lingkungan belajar yang aman dan penuh perhatian
akan membuat kenyamanan bagi anak dalam mengekspresikan diri dan
menerima ekspresi anak lain. Para pendidik akan mencapai tujuan di atas
dengan mengkomunikasikan kepedulian dalam mengajar dan
menginspirasi mereka dalam mengidentifikasi kemampuan mereka dalam
belajar. yang berfungsi sebagai penyangga terhadap pengembangan
masalah-masalah sosial, emosional, fisik dan akademik. Menggunakan
pertemuan kelas, pendidik duduk ditengah lingkaran besar dapat
menumbuhkan rasa aman pada diri semua anak. Kegiatan seperti ini
menawarkan kesempatan bagi setiap anak untuk berbicara tanpa beban.
Guru dapat meminta tiap-tiap anak menceritakan kegitannya sehari-hari,
apa yang mereka pikirkan tentang tema dan topik yang sedang
dieksplorasi dalam pelajaran, atau bagaimana perasaan mereka tentang
kelas, sekolah, dan lingkungan. Meminta mereka untuk menceritakan
tentang diri mereka akan membantu anak lain untuk mengenalnya lebih
baik. Dan anak lain juga akan merasa aman dalam merespon apa yang
diceritakan

3. Menggunakan kerangka dan rencana pembelajaran yang


komprehensif

Memiliki kerangka atau rencana yang sesuai dengan perkembangan


dan kebutuhan anak adalah komponen kunci dari pengajaran yang efektif.
Memaksakan pembelajaran yang tidak sesuai dengan perkembangan
akan membuat anak tidak nyaman dalam belajar. Oleh sebab itu tujuan
dari desain pembelajaran yang disusun harus terintegrasi dan dapat
mengembangkan semua aspek kompetensi sosial emosional anak .
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Perkembangan sosial emosional pada anak usia dini sangatlah


penting, sebab perilaku emosi-sosial ada hubungannya dengan aktivitas
dalam kehidupannya. Semakin kuat emosi memberikan tekanan, akan
semakin kuat mengguncangkan keseimbangan tubuh untuk melakukan
aktivitas tertentu. Jika kegiatan sesuai dengan emosinya maka anak akan
senang melakukannya dan secara mental akan meningkatkan konsentrsai
pada aktivitasnya dan secara psikologis akan positif memberikan
sumbangan pada peningkatan motivasi dan minat pada pembelajaran
yang ditekuninya.

Berdasarkan ulasan di atas maka dapat disimpulkan


perkembangan sosial emosional anak usia dini adalah proses
perkembangan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
kepada orang tua, teman sebaya dan orang dewasa. Serta proses
perkembangan keadaan jiwa anak dalam memberikan respon terhadap
keadaan dilingkungannyan yang sesuai dengan aturan sosial yang
diperoleh melalui mendengar, mengamati, meniru dan dapat distimulasi
melalui penguatan dan modeling 

3.2  Saran
1. saran saya pembimbing baik guru maupun orang tua harus dapat
mengetaui sikap anak dalam hal sosial dan emosional agar anak dapat
terpantau dengan baik dalam lingkungan sekitarnya, termasuk saat
sedang berada di rumah maupun berada di sekolah.
2.Kami sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa dalam
penyusunan materi ini banyak sekali kekurangan. Untuk itu kami meminta
kepada para pembaca semuanya untuk memberikan saran dan
kritikannya supaya dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik
lagi.

DAFTAR PUSTAKA

ziadah, a. n. (2016). pentingnya aspek sosial dan emosional pada pada


anak usia dini. kompasiana.com.

sari, r. m. (2020). perkembangan sosial dan emosional anak usia dini.


kampusitahnews.

wulan, p. (2017). bagaimana perkembangan kecerdasan sosial emosional


pada anak usia dini. kompasiana.com.

Anda mungkin juga menyukai