Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 1

Nama : Nurul Azizah


Nim : 858680154
Mata Kuliah : Perkembangan peserta didik
Kerjakan soal-soal dibawah ini secara mandiri, jangan copy paste jawaban teman.
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik? Jelaskan dan
berikan contoh?
Jawaban:
Pertumbuhan peserta didik adalah proses perubahan progresif yang bersifat kuantitatif dan
yang terjadi pada aspek fisik.
Contoh pertumbuhan : munculnya gigi-gigi baru, bertambahnya tinggi badan, bertambahnya
panjang rambut.
Perkembangan peserta didik adalah proses perubahan progresif yang bersifat kualitatif
fungsional dan yang terjadi pada aspek fisik dan psikis.
Contoh perkembangan : munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, semakin meniningkatnya
kemampuan berbicara, berimajinasi, berpikir, berbicara.
2. Jelaskan fase-fase perkembangan peserta didik usia SD !
Jawaban:
Fase perkembangan yang berlangsung kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia
sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan
berhitung. Ada beberapa fase-perkembangan peserta didik didik usia SD yaitu:
a. Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan intlektual , atau
melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan intlektual atau kemampuan
kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung.
b. Perkembagan Bahasa
Usia sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan menguasai dan
mengenal pembendaharaan kata.
c. Perkembangan Sosial
Perkembangan anak anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya perluasan
hubungan di samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan teman sebayanya
atau teman sekelasnya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah bertambah luas.
d. Perkembangan Emosi
Menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan ungkapan secara kasar
tidaklah di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu anak mulai mengendalikan kontrol
ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu
dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar.
e. Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Senada dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan bahwa pendidikan
agama disekolah dasar, merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap agama dan
berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk mengembangkan sikap itu
pada masa remaja akan mudah dan anak sudah mempunyai perbekalan dalam menghadapi
goncangan yang terjadi pada masa remaja.
f. Perkembangan Motorik
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik
anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap gerakannya sudah selaras dengan
kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di tandai dengan aktivitas motorik yang lincah. Oleh
karena itu usia ini merupakan masa yang ideal untuk keterampilan yang berkaitan dengan
motorik seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik, berenang, atletik,dan main bola.
3. Bagaimana cara mengembangakan intelektual dan emosi anak usia SD supaya
maksimum?
Jawaban:
a. Mengembangkan Intelektual anak usia SD
1. Percakapan
Mengajak anak berbicara. Sebagai guru dan orang tua dapat mengajak anak berbicara
tentang segala sesuatu, terutama jika dapat menambahkan ekspresi wajah. Mengajak
anak mengobrol dapat membantu meningkatkan perbendaharaan kosakata anak dan
merangsang pertumbuhan otak. Salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan
emosional dan kognitif. yaitu memberikan perhatian kepada anak. Pembelajaran
seringkali termotivasi oleh faktor emosi. Percakapan yang membangkitkan serangkaian
emosi adalah cara terbaik untuk mengembangkan otak anak.
2. Bermain
Beri anak kesempatan untuk bermain  game memori, membuat objek dengan teka-teki,
lego, permainan strategi seperti catur ataupun membuat kerajinan tangan. Bermain dapat
membantu anak untuk konsentrasi dan kreatif. Hal ini akan membantu anak dalam
memecahkan masalah intelektual di kemudian hari. Bahkan dapat membantu anak
meningkatkan proses berpikir mereka.
3. Pernapasan
Menghirup udara segar, memasok oksigen ke otak dapat meningkatkan kemampuan
intelektual baik anak maupun orang dewasa. Orang tua dapat mengajarkan anak
bagaimana cara bernafas yang benar agar otak mereka dapat bekerja lebih baik.
Keterampilan dalam pernapasan juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
4.  Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
Menciptakan suasana kelas agar senantiasa damai dan kondusif merupakan faktor penting
yang mempengaruhi fokus belajar siswa. Suasana kelas yang tenang dan damai dapat
berasal dari pemahaman guru akan situasi sosial siswa. Seorang guru perlu menunjukkan
minat yang tulus dan tanpa syarat dalam membimbing siswa.

5. Memrikan pujian dan penghargaan atas kemampuan unik anak miliki


Memberikan pujian atau reward untuk meningkatkan motivasi intrinsik dari motivasi
ekstrinsik, yaitu seseorang harus melakukan suatu perbuatan, maka perbuatan itu timbul
dari kesadaran orang itu sendiri. Pemberian reward diharapkan dapat membangun suatu
hubungan yang positif antara guru dengan murid, karena reward adalah bagian dari rasa
sayang kepada sesama.
b. Mengembangkan emosi anak usia SD.
Berikut 5 cara mengembangkan emosi anak di SD.
1. Membacakan buku
Kebiasaan membacakan buku setiap menjelang tidur memiliki dampak positif. Tidak hanya
menambah wawasan akan bermacam nilai namun juga diyakini akan mempererat hubungan
antara orangtua dan anak. Hubungan positif ini selanjutnya mampu menciptakan emosi
positif. Melalui membacakan buku, kemampuan emosi anak semakin berkembang. Anak
lebih mampu untuk bersikap tenang saat mengalami suatu masalah. Ketika bertengkar
dengan teman, anak yang memiliki kemampuan emosi baik akan mampu mengungkapkan
isi hatinya dan mampu menghindarkan diri dari perilaku agresif.
2. Latih kesabaran
Dengan melatih anak untuk belajar sabar dengan terbiasa antre menunggu giliran. Hal
tersebut dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah. Namun ini tentu tidak lepas dari
peran orang tua sebagai model atau panutan. Sesungguhnya, anak tidak dapat mengantre
saat orang tua terlihat tidak terbiasa mengantre. Salah satu contoh sederhana adalah
mengantre ketika akan menggunakan kamar mandi di rumah.
3. Tumbuhkan tanggung jawab.
Orangtua dapat memupuk sikap tanggung jawab sejak dini melalui pembiasaan yang sudah
disepakati bersama. Misal, selepas bermain anak harus membereskan mainan atau merawat
mainannya sendiri. Dengan emosi positif, kecerdasan semakin berkembang. Sebaliknya,
emosi negatif mampu merusak kecerdasan anak.
4. Ajak peduli dan berbagi
Anak juga perlu dilatih untuk memiliki sikap peduli dan senang berbagi. Anak akan
memiliki kepedulian kepada sesama ketika ia hidup dalam lingkungan suka berbagi. Misal
ketika bermain anak mau berbagi mainan dengan teman atau mau berbagi makanan dengan
teman.
5. Melatih kepercayaan diri
Melatih kepercayaan diri sejak dini sangat penting karena akan sangat mempengaruhi
kecerdasan anak. Anak dengan rasa percaya diri tinggi akan mampu meningkatkan
kecerdasannya. Sebaliknya, anak yang cerdas akan mengalami hambatan dalam
perkembangan saat tidak memiliki rasa percaya diri.
4. Mengapa pada peserta didik usia Sd mempunyai kemampuan intelektual dan emosional
yang berbeda?
Jawaban:
Kemampuan intelektual dan emosional setiap anak selalu berbeda karena perkembangan anak
dipengaruhi oleh peran dari keluarga, teman sebaya, sekolah, lingkungan masyarakat dan budaya
lebih berpengaruh, oleh karena itu kita harus mengeksplorasi bagaimana faktor biologis yang
diwarisi dari orang tua bisa dibentuk, dimodifikasi, dan diarahkan sehingga anak kita bisa
menjadi anak yang hebat dan berprestasi.
5. Sebutkan dan jelaskan kebutuhan dasar Peserta Didik usia SD!
Jawaban:
Berikut ini akan dijelaskan Jenis-jenis kebutuhan anak usia SD, Kebutuhan anak usia SD dapat
diklasifikasikan menjadi 4 jenis, antara lain :
a. Kebutuhan Jasmaniah Pada Anak Usia SD.
Sesuai dengan perkembangan fisik anak usia SD yang bersifat individual, pada masa tumbuh
kembang tersebut, kebutuhan anak akan bervariasi misalnya seperti porsi makan dan
minuman meningkat dan juga membutuhkan makanan yang bergizi agar perkembangan fisik
dan intelektualnya tak terhambat. 
b. Kebutuhan Akan Kasih Sayang.
Pada anak usia SD terutama yang sudah duduk di kelas besar SD, sudah ingin memiliki
teman-teman tetap. Perkembangan tersebut sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan
menyayangi teman. Dan tidak hanya terhadap teman tapi juga terhadap benda. Pada anak-
anak yang duduk di kelas tinggi ( 4, 5 atau 6) mulai masuk pada masa bersosialisasi dan
meninggalkan keegoisannya, hingga dapat menerima orang tua dan guru sebagai suatu yang
wajar. Hingga mulai membutuhkan perlakuan yang objektif dari orang memegang otoritas
pada masa ini nakan sensitive dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan ketidakadilan,
sehingga guru dan orang tua harus bertindak bijaksana dan proporsional dalam memutuskan
suatu tindakan.
c. Kebutuhan Untuk Memiliki.
Pada masa usia di kelas rendah SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai
pusat perhatian. Namun, anak-anak kelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan
membandingkan dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki
masih dominan. Namun demikian pada masa ini, anak masih menggantungkan dirinya kepada
orang yang dirasa mempunyai keunggulan dan kekuatan bila berada di dalam kelompoknya,
atau tergantung pada pemegang otoritas yang di senangi seperti guru di kelas.
d. Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Kebutuhan ini mulai dominan pada anak-anak usaia tinggi di SD. Dimana anak mulai ingin
merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhikebutuhan
dengan sikap bersaing atau berusaha mewujudkan keinginannya. Salah satu kebutuhan yang
terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau need for
achievement. Hingga dapat di simpulkan kebutuhan kebutuhan yang berbeda dapat saling
mengisi terhadap setiap masing masing anak dan sejalan dengan perbedaan perkembangan
mereka.

Anda mungkin juga menyukai