َ حْلَ ِْم ُد هلل الَ ذ ْي أ َْر َِس َل َرِ ُس ْولَهُ َرمْح َ ةً ِل ْل َع الَمِنْي َ َو َه َدانَا إِّىَل ص َر ُ ْ ِ ْ ِاَّل
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai
ُالض النْي َ اَ ْش َه ُد اَ ْن اَل الَ هَ ا اهلل َ ض ْوب َعلَْيه ْم َواَل ُ ت َعلَْيه ْم َغرْي الْ َم ْغ َ الَ ذيْ َن اَْن َع ْم pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS.
ص ِاد ُق الْ َو ْع ِد ااْل َِمنْي ِ اَللَّ ُه َّمَ ك احْل ُّق الْ ُمبِنْي ُ َواَ ْش َه ُد اَ َّن َس يِّ َدنَا حُمَ َّم ًد َار ُس ْو ُل اهلل
ِ
ُ اَلْ َمال As-Saba’[34]: 28).
حممد ىِف اْالَ ِخ ِريْ َن َو َعلَى ٍ حممد ىِف ااْل ََّولِ وص ل وس لِّم علَى س يِّ ِدنَا ٍ صل علَي س يِّ ِدنَا Prof KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, (2002: 519)
َ َ ْ َ َ ِّ َ َ َ نْي َ َ ِّ َ memandang ayat ini memiliki empat hal pokok yang harus dimengerti,
ِاضرو َن اَِّتقوااهلل تعاىَل ح َّق تقاتِِه واَل مَتُوت َّن ااَّل ِِ
ُ ْ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ْ ُ ِ َص ْحبِ ِه اَمْج َعِنْي َ اََّما َب ْع ُد َفيَا اَيُّ َها احْل َ اَله َو yaitu adanya utusan Allah dalam hal ini Rasulullah Muhammad
ص اَ ْع َمالَ هُ ِهِلَِّ)ى ق ال اهلل ِ
َ َص ْوا لَ هُ الْعبَ َاد َة َف َق ْد اَْفلَ َح َم ْن اَ ْخل
ِ ِ
ُ َواَْنتُ ْم ُم ْس ل ُم ْو َن َواَ ْخل
ﷺ, ada yang mengutus yakni Allah ﷻ., yang diutus kepada
mereka seluruhnya yakni alam, dan risalah, yaitu rahmat yang bersifat luas.
ِ مَل يل.الصم ُد
َح ٌدأ
َ ً ا و ف
ُ ك
ُ ه
ُ ل
َ نْ َ ْ َ ُ ْ َ َ ْ َ َّ ُ اللَّه.َح ٌد
ك
ُ ي مَل و . د
ْ ل
َ وي مَل و دْ َ قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ: تعاىل Menurutya bahwa Rasulullah Muhammad ﷺbukan sekadar
Hadirin jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh, membawa rahmat bagi seluruh alam namun justru kepribadian beliau lah
Pada kesempatan ini marilah kita perkuat keimanan dan ketakwaan yang menjadi rahmat. Begitu mulianya sifat Rasulullah Muhammad
kita kepada Allah ﷻdengan iman dan takwa yang sebenar-benarnya. sehingga Allah menyebutkan dengan pujian yang sangat agung.
Berusaha keras melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua Kemuliaan sifat Rasulullah tercermin dalam cara beliau berdakwah.
yang dilarang. Hadirin, as’adakumullâh, Memasuki bulan Rabi’ul Awal di Sehingga Islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada
tahun ini marilah kita mengingat peristiwa penting kelahiran manusia kemaslahatan dunia dan akhirat. Usman Abu Bakar dalam bukunya
sempurna pilihan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, yakni Nabi Paradigma dan Epistimologi Pendidikan Islam (2013: 65) memahami
Muhammad ﷺ. Mengingat dalam arti mempelajari sejarah pengertian rahmat pada diri Rasul adalah ajaran tentang persamaan,
perjuangannya dalam mendakwahkan agama Islam, meneladani kebaikan- persatuan dan kemuliaan umat manusia, hubungan sesama manusia,
kebaikan akhlaknya, dan mengikuti sunnah-sunnah serta memperbanyak hubungan sesama pemeluk agama, dan hubungan antar agama. Rasulullah
bacaan shalawat atasnya. Agar kita semua termasuk orang-orang yang mengajarkan untuk saling menghargai, saling menolong, menjaga
selalu mencintai dan dicintai oleh rasulillah ﷺdan akan persaudaraan, perdamaian, dan sebagaianya. Lebih dari itu, Rasulullah
mendapatkan syafaatnya di dunia sampai di akhirat kelak. Maka dari itu juga mengajarkan etika terhadap binatang. Sehingga dalam melakukan
pada kesempatan ini khatib mengangkat tema “Agar Dapat Mencintai dan sembelihan binatang pun diajarkan cara-cara yang maslahat dan tidak
Dicintai Rasulullah ﷺ.” menyakiti binatang.
Ma’asyiral muslminin wazumratal mu’minin hafidhakumullâh, Sidang Jumat hafidhakumullâh,
Bulan ini adalah bulan yang sangat mulia. Bulan di mana lahir Sebagaimana telah dijelaskan bahwa visi pendidikan Rasulullah
manusia pilihan Allah sebagai utusan di muka bumi, yakni Muhammad bin adalah terciptanya kedamaian dan keselamatan dunia dan akhirat.
Abdillah. Beliau bukan hanya diutus untuk kalangan bangsa Arab saja, Sepantasnya sebagai umatnya kita semua kaum muslimin bersyukur atas
namun seluruh manusia bahkan alam semesta. Sebagaimana dijelaskan diutusnya Rasulullah dan senantiasa mencintai beliau dengan sepenuh
dalam Al-Qur’an Surat as-Saba’ ayat 28: hati, dengan kecintaan yang sebenar-benarnya. Walaupun tidak ada aturan