OLEH**
A. Pendahuluan
Alhamdulillah rabbil alamin. Puji syukur kepada Allah SWT karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya. Shalawat dan dalam kepada ruh junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW selaku nabi akhir zaman yang kita nantikan safaatnya diyaumil
akhir. Penulis juga berterima kasih kepada bapak Drs. H. Agus Salim Daulay,
M.Ag selaku Dosen Pembimbing pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
di Jurusan Tadris Bahasa Inggris dalam menyelesaikan makalah kelompok ini
dengan judul Masa Bersekolah.
Adapun garis-garis besar dalam yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian Masa Bersekolah
2. Perkembangan Fisik Motorik
3. Perkembangan Perasaan
4. Perkembangan Minat dan Kreativitas
5. Perkembangan Inteligensi
6. Perkembangan Berpikir Menurut Piaget
7. Perkembangan Sosial Kelompok
8. Perkembangan Kepribadian
Penulisan dalam Makalah ini menggunakan metode library research yaitu
metode penelusuran pustaka dan merujuk kepada buku-buku, kemudian
dituangkan dalam bentuk makalah ini.
*Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Perkembangan Peserta Didik, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Pada Jurusan TBI, Semester V,
dengan Dose Pengampu Drs. H. Agus Salim Daulay, M.Ag.
** Nama
Nim
Adapun
tujuan dalam penulisan
makalah
Akmal Mursalin
14 203
00005 ini selain untuk memenuhi tugas
Muhammad
Daud
203 00082
mata kuliah
perkembangan
peserta 14
didik
dan juga diharapkan dapat memperkaya
Rizky Hasian
14 203 00125
hazanah ilmu pengetahuan kita tentang masa bersekolah dan yang berkaitan
apabila ada kesalahan dalam penulisan ini saya berharap kepada bapak agar di
lebih teliti dalam pemeriksannya untuk dapat memperbaiki kedepannya.
B. Pengertian Masa Bersekolah
Masa usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah
menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mula
bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua
mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak
memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasA dan memperoleh keterampilan tertentu.
Selama usia sekolah, pertumbuhan dan perkembangan anak relative stabil
dibandingkan masa bayi atau remaja yang sedang mengalami pertumbuhan cepat.
Pertambahan berat badan setiap tahun rata-rata sekitar 7 pounds (3-3,5 kg) dan
pertambahan tinggi badan setiap tahun rata-rata sekitar 2,5 inches (6 cm).
Kecepatan pertumbuhan anak wanita dan laki-laki hamper sama pada usia 9
tahun. Selanjutnya, antara usia 10-12 tahun, pertumbuhan anak wanita mengalami
percepatan lebih dulu karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia
reproduksi. Sementara anak laki-laki bar dapat menyusul dua tahunn kemudian.
C. Perkembangan Fisik Motorik
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fiusik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum
memasuki masa remaja yang pertumbuhannya sangat cepat. Masa yang tenang
ini diperlukan oleh anak untuk belajar berbagai kemampuan akademik. Anak
lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta belajar berbagai keterampilan.
Kenaikan tinggi dan berat badan bervariasi antara anak satu dengan yang lain.
Peran kesehatan dan gizi sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak
2. Perkembangan Motorik
Seiring perkembangan
fisiknya
yang
beranjak
matang,
maka
proses
belajar, baik
dalam
bidang
pengetahuan
maupun
(menerima,
seperti
berpikir,
lingkungan
yang
lebih
memberikan
stimulasi
dalam
pengembangan kreativitas. Di kota-kota lebih banyak tempat-tempat, objekobjek, benda-beda, dan tantangan-tantangan yang mengundang setiap anak
untuk mengembangkan kemampuan kreatif.
f. Intelegensi
Untuk anak yang seusia, anak-anak yang cerdas menunjukan
kemampuan kreatif yang lebih dari pada anak-anak yang kurang cerdas.
Yang pertama cenderung memiliki ide-ide yang lebih baru ingin mengatasi
situasi konflik sosial dan mampu merumuskan lebih banyak alternatif
pemecahan terhadap konflik-konflik itu, juga beralasan bahwa anak-anak
yang cerdas pada akhirnya pantas dipilih sebagai pemimpin daripada anakanak seusianya.
F. Perkembangan Inteligensi
atau bilangan.
perhitungan
Kemampuan
(angka),
seoerti
yang
berkaitan
menambah,
dengan
mengurangi,
dasardiberikannya
berbagai
kecakapan
yang
dapat
dengan
melatih
anak
untuk
mengungkapkan
adalah
pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral
(agama).
Menurut Hurlock perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan
berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dengan berprilaku yang dapat
diterima secara sosial, memenuhi tuntutan yang diberikan oleh kelompok sosial,
dan memiliki sikap yang positif terhadap kelompok sosialnya.
Perkembangan sosial pada anak sekolah dasar ditandai dengan adanya
perluasan hubungan, disamping dengan keluarga juga dia mulai membentuk ikatan
baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak
hubungan sosialnya telah bertambah luas.
Semakin bertambah usia anak maka semakin kompleks perkembangan
sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang lain.
Maksud perkembangan sosial disni adalah pencapai kematangan dalam
hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan
diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral (agama). Perkembangan
sosial pada anak-anak sekolah dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan,
di samping dengan keluarga juga dia mulai membentuk ikatan baru dengan teman
sebaya (peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya
telah tembah luas.
6 Agus Dharma & Mickhael Andryanto, Pengantar Psikolog, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm. 101.
10
Kemampuan
abstraksi
anak
sering
menimbulkan
kemampuan
11
masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul
dengan baik7
I. Perkembangan Kepribadian
Kata kepribadian dalam bahasa asing disebut dengan kata personality. Kata
ini berasal dari kata latin, yaitu persona yang berarti topeng atau seorang
individu yang berbicara melalui sebuah topeng yang menyembunyikan
identitasnya dan memerankan tokoh lain dalam drama Sehingga kepribadian
seseorang adalah perangsang dari orang tua atau kesan yang ditimbulkan oleh
keseluruhan tingkah laku orang lain.8
Dalam perkembangan kepribadian, konsep diri dan sifat-sifat seseorang
merupakan hal atau komponen penting. konsep diri merupakan konsep, persepsi,
maupun gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri, atau sebagai bayangan dari
cermin diri. Konsep diri seseorang dipengaruhi dan ditentukan oleh peran dan
hubungannya dengan orang lain terhadap dirinya. Teori-Teori Pengembangan
Kepribadian ini berfokus pada berbagai aspek pengembangan psikologi
kepribadian, termasuk kognitif, perkembangan sosial dan moral.
Memahami karakteristik kepribadian peserta didik tidaklah mudah.
Sehingga antara pendidik dengan peserta didik sama-sama belajar. Dari proses
belajar tersebut, banyak pendapat-pendapat atau hasil penelitian tentang macammacam kepribadian peserta didik yang bertujuan agar terjadi kesinambungan
antara satu dengan yang lainnya. Jika dalam kehidupan atau ruang lingkup
pendidikan, salah satunya
pembelajaran agar sasaran dan ilmu yang disampaikan dapat maksimal saat
diterima masing-masing peserta didik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
memahami kepribadian peserta dapat dianggap modal atau langkah awal para
pendidik sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Karakteristik kepribadian sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran
karena pelajaran atau materi dapat dipahami oleh peserta didik saat peserta didik
7 Sunarto dan Hartono, A., Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.
133-135.
8 M. Bukhori, Psikologi Pendidikan. (Bandung: Jemars, 1982), hlm. 91.
12
dapat fokus terhadap apa yang sedang dibahas. Sebelum membuat peserta didik
fokus terhadap materi atau pelajaran yang pendidik berikan, langkah awal
pendidik adalah membuat peserta didik fokus kepada pendidik. Apabila para
pendidik telah berhasil membuat fokus para peserta didik kepada pendidik, maka
dengan mudahnya para pendidik melangsungkan kegiatan belajarnya. Berikut ini
adalah tipe-tpe kepibadian menurut masing-masing para ahli agar kita lebih
memahami kepribadian peserta didik sehingga saat proses kegiatan belajar dan
mengajar berlangsung dengan maksimal.
13
kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras. Orang dengan tipe
kepribadian ini cenderung tenang, cool, rasional, dan konsisten namun juga
lamban dan pemalu. Orang Koleris adalah mereka yang punya kadar cairan
empedu lebih banyak dalam tubuh. Karakteristik orang Koleris menurut Galen
adalah bersemangat, antusias, enerjik, dan passionate. Terakhir, orang
Melankolis adalah mereka yang punya kadar black bile lebih banyak dalam
tubuh.
4. Tipe Kepribadian Phlegmatis
Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang
perlu diredakan; rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan
tipe ini adalah kurang antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami
perasaan sangat khawatir, sedih dan gelisah.
Kepribadian dan Watak Manusia Menurut William Sheldon membagi tipe
kepribadian berdasarkan dominasi lapisan yang berada dalam tubuh seseorang.
Berdasarkan aspek ini, dia membagi tipe kepribadian menjadi tiga:
1. Ektomorph
Tipe orang yang berbadan kurus tinggi, karena lapisan badan bagian luar
yang dominan. Sifatnya antara lain suka menyendiri dan kurang bergaul dengan
lingkungan masyarakatnya.
2. Mesomorph
Tipe orang yang berbadan sedang, dikarenakan lapisan badan bagian
tengah yang dominan. Sifat orang tipe ini antara lain giat bekerja dan mampu
mengatasi sifat agresif.
3. Endomorph
Tipe orang yang memiliki bentuk badan gemuk, bulat, dan anggota tubuh
yang pendek karena lapisan badan bagian dalam yang dominan. Sifat yang
dimilikinya antara lain kurang cerdas, senang makan, suka dengan kemudahan,
dan tidak banyak mengambil resiko dalam kehidupan.
Perkembangan pola kepribadian, ada 3 faktor
yang
menentukan
14
1. Faktor bawaan, termasuk sifat-sifat yang diturunkan kepada anaknya, misalnya sifat
sabar anak dikarenakan orang tuanya juga memiliki sifat sabar, demikian juga
wawasan sosial anak dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya.
2. Pengalaman awal dalam lingkungan keluarga ketika anak masih kecil. Pengalaman
itu membentuk konsep diri primer yang sangat mempengaruhi perkembangan
kepribadian anak dalam mengadakan penyesuaian diri dan sosial pada
perkembangan kepribadian periode selanjutnya.
3. Pengalaman kehidupan selanjutnya dapat memperkuat konsep diri dan dasar
kepribadian yang sudah ada, atau karena pengalaman yang sangat kuat sehingga
mengubah konsep diri dan sifat-sifat yang sudah terbentuk pada diri seseorang.
J. Kesimpulan
Antara usia 7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan
operasianal
konkret,
anak-anak
menguasai
berbagi
konsep
mengenai
serangkain
tindakan.
Anak-anak
yang
perkembangan
perkembangan
perkembangan
pada
intelektual,
sosial,
masa
sekolah
meliputi
perkemankembangan
bahasa
perkembangan
emosi,
perkembangan
15
K. Daftar Pustaka
Agus Dharma & Mickhael Andryanto, Pengantar Psikolog, Jakarta: Erlangga,
2010.
Conny R Semiawan, Perkembangan dan Belajar Peserta Didik, Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1978.
Ingridwati Kurnia dkk, Perkembangan belajar Peserta Didik. Jakarta: Depdiknas,
2007.
Lyndon Saputra, Pengantar Psikologi, Batam: Interaksa, 2010.
M.Bukhori, Psikologi Pendidikan. Bandung: Jemars, 1982.
Sunarto dan Hartono, A., Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Syamsu Yusuf, Psikologi perkembangan Anak & Remaja, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009.
16