Anda di halaman 1dari 10

Mata kuliah Dosen Pengampu

Materi PAI SMA/SMK Drs. H. Sofroyani,M.Pd.I

AKHLAK

Kelompok 11
Oleh:
Nama NPM
Ahmad Badaruddin : 18.12.4424
Nida Magfirah : 18.12.4572
Nur Khairur Rasyid : 18.12.4581

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MARTAPURA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Materi PAI
SMA/SMK tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan Makalah Berjudul “Akhlak” dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian
isi.Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah.Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa indonesia ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Martapura, 01 Desember 2021

Penulis,

Kelompok 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian akhlak, tinjauan para ahli ......................................................................
B. Macam-macam akhlak.............................................................................................
C. Akhlak karimah dan mazmumah dan dalil-dalilnya................................................
D. Urgensi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara……
E. Standarisasi prilaku mukmin sejati dalam kehidupan pribadi dan kelurga sesuai
dengan keadaan kontemporer indonesia .................................................................
BAB IIIPENUTUP............................................................................................................
A. Simpulan.................................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan akhlak merupakan permasalahan utama yang menjadi tantangan
manusia sepanjang sejarahnya. Sejarah bangsa-bangsa yang diabadikan dalam al qur‟an
baik kaum „Ad, Tsamud, Madyan maupun yang didapat dalam buku-buku sejarah
menunjukkan bahwa suatu bangsa akan kokoh apabila akhlaknya kokoh dan sebaliknya
suatu bangsa akan runtuh bila akhlaknya rusak.
Pendidikan akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral (akhlak) dan
keutamaan perangai, tabiat yang dimiliki dan harus dijadikan kebiasaan oleh anak sejak
kanak-kanak hingga ia menjadi mukallaf. Tidak diragukan bahwa keutamaan-keutamaan
moral, perangai dan tabiat merupakan salah satu buah iman yang mendalam, dan
perkembangan religius yang benar.
Realitanya, perilaku serta budi pekerti (akhlak) dari pelajar saat ini sangatlah
memprihatinkan, diantaranya mereka cenderung bertutur kata yang kurang baik,
bertingkah laku yang kurang sopan, dan tidak lagi patuh terhadap orang tua maupun
gurunya. Hal ini tentu saja dipengaruhi kondusif tidaknya pendidikan budi pekerti yang
mereka dapatkan, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlak, tinjauan para ahli
2. Sebutkan macam-macam akhlak
3. Jelaskan seperti apa akhlak karimah dan mazmumah dan dalil-dalilnya
4. Jelaskan Urgensi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
5. Jelaskan Bagaimana Standarisasi prilaku mukmin sejati dalam kehidupan pribadi
dan kelurga sesuai dengan keadaan kontemporer indonesia
D. Tujuan Penulisan
1. Supaya mengetahui pengertian akhlak, tinjauan para ahli, dan pembagiannya serta
dalil-dalilnya.
2. Supaya memahami Urgensi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
3. Supaya mengetahui juga Bagaimana Standarisasi prilaku mukmin sejati dalam
kehidupan pribadi dan kelurga sesuai dengan keadaan kontemporer indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak, Tinjauan Para Ahli
Kata akhlak secara etimologis berasal dari bahasa arab “akhlak“ yang merupakan bentuk
jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. 1 Secara
terminologis, Imam al-Ghazali menyatakna bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang menimbulakan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan.2
Menurut 'Abdullah Darra, akhlak adalah sesuatu kekuatan dalam kehendak yang
mantab, kekuatan dan kehendak berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilih pihak
yang benar (akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (akhlak yang jahat).3
Dengan demikian, akhlak adalah sumber sedangkan perilaku adalah merupakan
bentuknya. Berbeda lagi dengan etika, etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan aman
yang buruk.20 Etika menegaskan baik dan buruk di dalam masyarakat, jadi yang menetukan
masyarakat yang mana satu sama lain tidak sama.4
Dari pendapat para tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian akhlak adalah
suatu sikap atau kehendak manusia yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan atau
kebiasaan-kebiasaan dalam dirinya yang kemudian memotivasi dirinya untuk melakukan
perbuatan yang baik maupun yang buruk secara mudah tanpa memerlukan bimbingan
terlebih dahulu.
B. Macam-macam akhlak
Akhlak dapat dibagi berdasarkan sifatnya dan berdasarkan objeknya. Berdasarkan
sifatnya, akhlak terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Akhlak Mahmudah (Akhlak Terpuji)
b. Akhlak Mazmumah (Akhlak Tercela)
Berdasarkan objeknya, akhlak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu akhlak
terhadap Khaliq (Allah) dan Akhlak terhadap makhluk. Akhlak terhadap makhluk terbagi
menjadi beberapa bagian di antaranya yaitu, Akhlak terhadap Rasulullah, Akhlak
1
Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam (Ponorogo: STAIN Po Press, 2009), Hal 181.
2
Yanuhar Ilyas, Kuliah Akhlak (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offest, 2001), 1-2.
3
Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam, 182.
4
Rosihan Anwar, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia. 2010), 212.
terhadap keluarga, Akhlak terhadap diri sendiri, Akhlak terhadap orang lain atau
masyarakat dan akhlak terhadap lingkungan atau Akhlak kepada sesama manusia.
1. Akhlak terhadap Rasulullah Saw.
Akhlak terhadap Rasulullah Saw. di antaranya yaitu :
a. Mencintai dan memuliakan Rasulullah Saw.
b. Mengikuti dan mentaati Rasulullah Saw. ini merupakan salah satu bukti kecintaan
seorang hamba kepada Allah.
c. Menjadikan Rasulullah sebagai idola, suri tauladan dalam kehidupan, dan lain
sebagainya.5
2. Akhlak Kepada Keluarga
Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara
anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak kepada ibu
bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat
baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :
 Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara
bertutur kata sopan dan lemah lembut.
 Mentaati perintah.
 Meringankan beban, serta.
 Menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
3. Akhlak Kepada Diri Sendiri
 Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil
daripengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa
musibah.
 Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah,
sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan
memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.

5
Ilyas, Kuliah Akhlak, 65.
 Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang
tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa,
menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak
menyenangkan orang lain.
4. Akhlak Kepada Sesama Manusia
Berakhlak baik terhadap sesama pada hakikatnya merupakan wujud dari rasa
kasih sayang dan hasil dari keimanan yang benar, sebagaimana sabda Rasulullah saw,
“Mukmin yang paling sempurna imanya ialah yang paling baik akhlaknya. Dan yang
paling baik diantara kamu ialah mereka yang paling baik terhadap isterinya“. (HR.
Ahmad).
C. Akhlak karimah dan mazmumah dan dalil-dalilnya
1. Akhlak Mahmudah
Akhlak menjadi tolak ukur menilai seseorang, apakah seseorang itu berperilaku baik
atau tidak baik. Sehingga akhlak pun terbagi menjadi dua yaitu akhlak mahmudah atau
akhlak terpuji dan akhlak mazmumah atau akhlak tercela.

Imam al Ghazali berpendapat bahawa akhlak yang baik dapat dicapai melalui proses
mujahadah dan riadah dengan melawan hawa nafsu dan coba mempertingkatkan akhlak
diri sendiri.

Akhlak mahmudah merupakan akhlak terpuji atau akhlak baik. Contohnya, pemaaf,
sabar, tidak ingkar janji, husnudzan dan lain sebagainya. Akhlak yang membuat orang
tersebut menjadi mulia karena terpancar dari perilakunya yang baik, dari perkataannya
lemah lembut dan sopan santun serta akhlak mahmudah ini semuanya membawa
kebaikan dan tidak akan merugikan orang lain.

Setiap akhlak terpuji selalu ada tuntunan dalam al-Qur’an dan hadits nabi. Dari Imam
Malik berkata “setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak islam ialah malu”. Malu
merupakan dasar akhlak manusia, karena dengan memiliki rasa malu pada Allah swt,
akan takut untuk melakukan perbuatan-perbuatan tercela dan keji.

Diantara sekian banyak perilaku terpuji, berikut ini adalah beberapa diantaranya
yaitu:
a) Hikmah/bijaksana
Sikap hikmah ini akan melahirkan sifat baik hati, cerdik, pemurah, berprasangka baik,
dan pertimbangan baik.
b) 'Adl/adil
Sikap adil terdapat dua bentuk, yaitu:
- adil terhadap perseorangan, maksudnya suatu tindakan memberi hak kepada yang
berhak menerimanya. Seperti suatu keadaan dimana kita menggunakan hak sesuai
kebutuhannya, dan tanpa melewati batas. Atau ketika kita memberikan hak kepada
orang lain tanpa menguranginya sedikitpun.
- adil terhadap hal hal yang berhubungan dengan masyarakat dan pemerintahan
c) Syajaah/berani
Sikap keberanian ini melipuyi banyak aspek dalam kehidupan. Namum yang lebih
mendapat perhatian disini adalah keberanian dalam menguasai hawa nafsu dikala
marah, ketika menghadapi bahaya, yang membuat seseorang berbuat semestinya.
d) Iffah
Sikap ini adalah suatu keadaan yang muncul dari diri sendiri dalam mendidik
kemauan nafsu syahwat agar tunduk terhadap akal dan syariat.

2. Akhlak Mazmumah
Akhlak tercela atau akhlak buruk dalam bahasa Arab dikenali sebagai sifat-sifat
mazmumah, merupakan sifat-sifat yang bercanggah dengan ajaran al-Quran dan as-
Sunnah. Sebarang sifat dan akhlak yang tergolong dalam kategori akhlak buruk amat
dibenci dan dikeji dalam pandangan Islam. Akhlak atau sifat mazmumah contohnya
seperti berikut:

a) Riya : Beramal atau melakukan suatu perbuatan baik dengan niat ingin mendapat
pujian dari orang lain atau disebut dengan pamer
b) Ujub : Mengagumi diri sendiri
c) Sum’ah : Melakukan perbuatan atau berkata sesuatu agar di dengar orang lain
dengan maksud agar namanya dikenal.
d) Takabbur : Mengbanggakan diri sendiri karena merasa dirinya lebih baik dari yang
lain
e) Tamak: serakah atau rakus terhadap apa yang ingin dimiliki
f) Malas : enggan melakukan sesuatu
g) Fitnah: mengatakan sesuatu yang bukan sebenarnya. Memfitnah, merupakan salah
satu dosa yang sangat dilarang oleh agama karena fitnah itu lebih kejam dari
pembunuhan
h) Bakhil: tidak suka membagi atau memberi sesuatu yang dimiliki pada orang lain.

D. Urgensi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Anda mungkin juga menyukai