Anda di halaman 1dari 13

Evaluasi Pembelajaran SKI di

MTs/MA
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES

OLEH:
KELOMPOK 5
Mahridi :18.12.4504
Nani Handayani :18.12.4571
Norliyana :18.12.4579
Nur Khairur Rasyid :18.12.4581
Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan peserta
didik dalam proses belajar agar mencapai tujuan pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut
juga perlu adanya evaluasi yang harus dilakukan agar semua tujuan
pembelajaran tercapai dengan maksimal. Dalam evaluasi mutu hasil belajar
tersebut, penyusunan tes merupakansalah satu hal pokok yang dapat
menjadikan hasil belajar menjadi lebih maksimal. Karena dalam
penyusunan tes terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan, maka
evaluasi dalam penyusunan tes juga penting untuk dilakukan.
Dengan alat pengukur berupa tes tersebut, maka guru akan berhasil
mengetahui adanya perbedaan antar peserta didik. Suatu tes dapat disebut
valid jika tes tersebut benar-benar mampu menilai apa yang harus dinilai.
Tes tersebut,
Rumusan Masalah
Bagaimana bentuk evaluasi dengan tes uraian?
Bagaimana bentuk evaluasi dengan tes objektif?
Bagaimana bentuk evaluasi dengan tes lisan?
Bagaimana bentuk evaluasi dengan tes perbuatan?
Tujuan Masalah
Untuk mengetahui evaluasi dengan tes uraian
Untuk mengetahui evaluasi dengan tes objektif
Untuk mengetahui evaluasi dengan tes lisan
Untuk mengetahui evaluasi dengan tes perbuatan
A. Pengertian Tes Evaluasi
Tes berasal dari bahasa Latin testum yang berarti alat untuk
mengukur tanah. Dalam bahasa Prancis kuno, kata tes
berarti ukuran yang dipergunakan untuk membedakan antara
emas dengan perak serta logam lainnya. Testing adalah saat
pengambilan tes, testee adalah responden yang sedang
mengerjakan tes, sedangkan tester adalah subjek evaluasi
B. Langkah-Langkah Penyusunan Tes
Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi
persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti
langkah-langkah penyusunan tes, sax (1980) mengidentifikasi
langkah-langkah pengembangan tes ke dalam sembilan langkah
sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi (tabel spesifikasi) tes, yang memuat: materi
pokok yang akan di tes kan.
2. Menulis butir-butir soal dengan mendasarkan pada aspek-aspek
yang telah tercantum pada tabel spesifikasi (kisi-kisi) tersebut.
3. Melakukan telaah soal tes (analisis tes secara logis)
4. Melakukan uji coba soal
5. Analisis soal secara empiris
6. Memperbaiki atau merevisi tes
7. Merakit tes, dengan menyiapkan komponen-komponen
pendukung untuk penyelenggaraan tes, yang meliputi:
a) buku tes;
b) lembar jawaban tes
c) kunci jawaban tes dan
d) pedoman penilaian atau pedoman pemberian skor.
8. Melaksanakan tes dan
9. Menafsirkan hasil tes
1) Penilaian Kognitif
Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) adalah
kemampuan seseorang untuk mengingat ingat kembali
(recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide,
rumus-rumus, dan sebagainya
2) Pemahaman (comprehension)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
uatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata
n, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
lihatnya dari berbagai segi.
3) Penerapan (application)
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau
nggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode,
nsip-prinsip, rumus- rumus, teori-teori dan sebagainya,
am situasi yang baru dan kongkret
4) Analisis (analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan
suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil
dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau
faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.
5) Sintesis (syntesis)
Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari
proses berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang
memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis,
sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur
atau berbentuk pola baru
6) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah
kognitif dalam taksonomi Bloom
C. Bentuk Tes
1. Tes bentuk uraian adalah tes yang pertanyaannya
membutuhkan jawaban uraian, baik uraian secara bebas
maupun uraian secara terbatas .untuk mengukur kecakapan
murid untuk berfikir tinggi yang biasanya dituangkan dalam
bentuk pertanyaan yang menuntut:
a) Memecahkan masalah
b) Menganalisa masalah
c) Membandingkan
d) Menyatakan hubungan
e) Menarik kesimpulan dan sebagainya (Sutomo, 1995:80).
Tes uraian terbagi dua:
1) uraian terbatas (restricted respons items)
2) uraian bebas (extended respons items)
Contoh untuk masing-masing jenis tes ini dapat dilihat sebagai berikut:
1) Tes uraian dalam bentuk bebas atau terbuka.
Contoh: Coba sebutkan manfaat belajar penaksiran dalam kehidupan
seharihari dan berikan contohnya.
2) Tes uraian dalam bentuk uraian terbatas.
Contoh: Toni akan memasukkan 21 kelereng merah dan 28 kelereng biru
ke dalam kotak. Tiap kotak berisi kelereng merah yang sama banyak dan
kelerengn biru

2. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara
objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan dari tes bentuk esai. Tes objektif sering juga disebut tes
dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar
atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut tes objektif karena
penilaiannya objektif. Siapa pun yang mengoreksi jawaban tes objektif
hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti
Selanjutnya Arikunto (2009:165) mengemukakan beberapa jenis
tes objektif. Jenis-jenis tes objektif adalah sebagai berikut:
a) Tes Benar Salah (True-False)
b) Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
c) Menjodohkan (Matching Test)
d) Tes Isian (Completion Test)

3. Tes Lisan
Tes lisan merupakan sekumpulan item pertanyaan dan atau
pernyataan yang disusun secara terencana, diberikan oleh seorang
guru kepada para siswanya tanpa media tulis
Dari segi persiapan dan cara bertanya tes lisan dapat dibedakan
menjadi dua, yakni:
1) Tes lisan bebas: artinya, pendidik dalam memberikan soal
kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang
dipersiapkan secara tertulis
2) Tes lisan berpedoman: pendidik menggunakan pedoman tertulis
tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik

4. Tes Perbuatan
Tes perbuatan merupakan bentuk tes yang menuntut jawaban siswa
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan.
Bentuk tes perbuatan ini jarang digunakan pada mata kuliah formal.
Biasanya tes perbuatan ini digunakan dalam mata kuliah praktikum.
Praktikum merupakan mata kuliah praktek, di mana mahasiswa
dituntut untuk menguasai beberapa keterampilan yang telah
ditentukan.
Pada praktikum ibadah misalnya, bentuk tes perbuatan digunakan
untuk mengukur keterampilan dan perbuatan tertentu. Contohnya
menilai keterampilan (psikomotor) solat . yang benar. Dosen menilai
praktek salah satu gerakan solat, sujud misalnya, bagaimana gerakan
sujud itu dinilai, apakah sudah benar apa belum, atau ada kekurangan
yang mengganggu keabsahan solat.
Evaluasi non-tes, biasanya digunakan untuk mengetahui perubahan
tingkah laku atau sikap pada mahasiswa. Sebagaimana diketahui
bersama bahwa hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah atau domen,
yakni hasil pelajaran berupa pengetahuan teoritis (kognitif),
keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afeksi).
Dalam pembelajaran di Prodi MBS, bentuk evaluasi non-tes ini
biasanya di pakai untuk menilai sikap dan prilaku mahasiswa dalam
proses pembelajaran. Evaluasi ini sebagai bahan pertimbangan dalam
penentuan nilai akhir. Meskipun tidak sedikit dosen yang tidak
menggunakan bentuk evaluasi non tes ini. Penulis sendiri menggunakan
non-tes ini untuk menilai sikap dan prilaku mahasiswa dalam
pembelajaran. Misalnya kedisiplinan, biasanya penulis menggunakan
absen sebagai instrumennya. Selain itu, keaktifan dalam diskusi, penulis
selalu mencatat setiap mahasiswa yang ikut berbicara dalam jalannya
diskusi. Selain itu, juga mencatat dan memberi peringatan terhadap
mahasiswa yang dianggap bersikap tidak baik, misalnya dalam hal
penampilan dan berpakaian, bicara sendiri ketika proses pembelajaran,
sampai pada kesopanan dalam mengutarakan pendapat
SEKIAN TERIMA KASIH
MINTA RELA SANAK

Anda mungkin juga menyukai