Nim : 5404420003
Alat evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk memudahkan seseorang dalam
melakukan tugas atau mencapai tujuan dengan lebih efisien dalam kegiatan evaluasi. Dalam
kegiatan evaluasi, peran alat evaluasi sangat menentukan untuk mencapai hasil yang lebih
baik berdasarkan situasi aktual yang dievaluasi. Ada dua teknik yang dapat digunakan, yaitu
tes dan nontes.Pembahasan kali ini akan memaparkan alat evaluasi berupa tes.
Menurut Arifin (2012:118) tes adalah “ suatu teknik atau cara yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan,
pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik
untuk mengukur aspek perilaku peserta didik”.
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh teknik tes, yaitu:
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi
mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik
setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan
dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah
dapat dicapai.
Menurut Suharsimi Arikunto ( 2012) tes yang baik apabila memenuhi 5 persyaratan yaitu:
1.Validitas merupakan ketepatan,kebenaran dan keabsahan dari tes tersebut. Dimana tes
dikatakan valid apabila alat ukur tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang akan
diukur.
2.Realibilitas adalah dapat dipercaya.Dalam hal ini tes yang dapat dipercaya adalah apabila
hasil-hasil pengukuran yang dilakukan secara berulang kali menggunakan tes tersebut
hasilnya sama atau sifatnya stabil.
3.Objektivitas adalah tidak adanya unsur pribadi. Dalam hal ini tes dapat dikatakan objektif
apabila dalam pelaksanaan tes tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi terutama dalam
sistem skornya.
5. Ekonomis adalah dalam pelaksanaan tes tersebut tidak memerlukan biaya yang banyak
atau mahal, tenaga yang banyak serta waktu yang lama.
Berdasarkan dari pengertian dan fungsi tes diatas, tes digolongkan menjadi 5 golongan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Tes Verbal.Yang mana tes dengan cara ini menggunakan bahasa sebagai alat untuk
melakukan tes. Tes verbal terdiri dari:
a) Tes lisan (Oral Test).Adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta
didik dalam bentuk lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan
kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan atau perintah yanag diberikan.
b) Tes tulis (Written Test).Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari
siswa secara tertulis. Tes tertulis diberikan kepada seorang atau
sekelompok peserta didik pada waktu, tempat, dan untuk soal tertentu.Tes
tertulis pada umumnya tidak bisa digunakan secara efektif untuk mengevaluasi
keterampilan psikomotorik siswa. Akan tetapi tes tertulis dapat mengevaluasi
prinsip-prinsip yang menyertai keterampilan termasuk keterampilan kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa sebagai alat untuk melaksanakan tes, tetapi
menggunakan gambar,memberikan tugas dan sebagainya, atau dengan tes ini tester
menghendaki adnya respon dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat,
melainkan berupa tindakan atau tingkah laku. Jadi, respon yang dikehendaki muncul dari
testee adalah berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.
1) Tes Terstandar (Standard Direct Test) Tes standar atau tes yang dibakukan
mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes
standar bisa membandingkan kemampuan murid dengan murid yang lain pada usia
atau level yang sama dan dalam kasus perbandingan ini dilakukan ditingkat nasional.
Biasanya tes ini dibuat oleh sekelompok(tim) yang ahli di bidang pembuatan tes.
2) Tes Buatan Guru (Teacher Made Test) Tes buatan guru cenderung difokuskan pada
tujuan instruksional untuk kelas tertentu. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat oleh
guru untuk kepentingan prestasi belajar.
Dengan demikian ,ciri khas tes uraian adalah jawaban terhadap soal tersebut tidak disediakan
oleh penyusun soal,tetapi harus disusun oleh peserta tes.Butir soal tipe uraian hanya terdiri
atas pertanyaan atau tugas dan jawaban sepenuhnya harus dipikirkan oleh peserta tes.Ciri-ciri
pertanyaanya di dahului dengan kata-kata seperti : Uraikan, jelaskan ,bandingkan,
mengapa,bagaimana, simpulkan dan sebagainya.
Ada tujuh langkah persiapan yang perlu dilakukan evaluator atau guru dalam hal memenuhi
tujuan dari tes esai ini,yaitu:
2) Tes Objektif (Objective Test) Yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa, sehingga
memberi kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan uraian.
Berdasarkan cara mengerjakan tes objektif, maka dikelompokkan menjadi:
a) Variasi, yang mana testee harus mensuplai jawabannya sehingga hampir tidak berbeda
dengan essay test. Misalnya bentuk:
(1) Menyatakan apakah pernyataan itu benar atau salah (true false)
(3) Menjodohkan dua rentetan kata-kata yang tersedia sesuai dengan jawaban yang benar
(matching test)
(4) Memilih diantara alternatif-alternatif jawaban yang disediakan untuk setiap soal (multiple
choice)
1) Tes Individual Yaitu suatu tes yang dalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang
cukup panjang.
2) Tes Kelompok Yaitu tes yang dilakukan terhapa beberapa murid dalam waktu yang
sama.
Teknik Evaluasi Tes Menurut Arifin (2012:124) menyatakan bahwa alat ukur dalam menilai
perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik, apabila dilihat dari bentuknya, teknik
evaluasi tes dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes bentuk objektif dan tes bentuk
essay.
Tes Objektif Menurut Sukardi (20012:117) yang dimaksud dengan tes objektif adalah tes
yang cara pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif yang dilakukan dengan cara
mencocokkan kunci jawaban dengan hasil jawaban testi. hal ini memungkinkan testi untuk
menjawab banyak pertanyaan dalam waktu yang relatif singkat. Sependapat dengan Slameto
(1999: 40) menjelaskan bahwa tes objektif adalah tes yang diberikan kepada peserta didik
dengan memilih beberapa kemungkinan jawaban yang telah tersedia dan memberi jawaban
singkat atau mengisi titik-titik ditempat yang tersedia.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan oleh para ahli diatas mengenai tes objektif, maka
penulis dapat jelaskan bahwa tes objektif merupakan suatu tes yang pada umumnya sudah
disediakan atau sudah diarahkan dengan menuntut kemampuan siswa dalam berfikir melalui
bahasa tertulis. Tes objektif digunakan untuk mengukur kemampuan yang menuntut proses
mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat, mengenal, memperhatikan, seperti yang
dikemukakan oleh Arifin (2012:135) yaitu tes objektif terdiri dari :
1) Tes objektif bentuk soal Jawaban Singkat (Short answer) dan Melengkapi
(Completion)
2) Tes objektif bentuk soal benar-salah (True-False, or Yes-No).
3) Tes objektif bentuk soal menjodohkan (Matching).
4) Tes objektif bentuk soal pilihan ganda (Multiple-Choice).
Berdasarkan bentuk tes objektif yang dikemukakan oleh para ahli tersebut maka penulis
membatasi tes objektif dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda. Alasannya penulis
menggunakan tes objektif pilihan ganda karena dalam penelitian memiliki kelebihan serta
menggunakan tes objektif pilihan ganda memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam
kemampuannya mengingat memahami serta evaluasi. Tes objektif ganda memiliki memiliki
kelebihan sebagaimana yang dikemukakan oleh Arifin (2012:143), yaitu :
Sedangkan kelemahan yang bisa terjadi pada tes objektif ini adalah sebagai berikut :
1. Membutuhkan persiapan yang lebih sulit daripada tes esai,karena butir soal atau item
tesnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan yang lain.
2. Butir-butir soal cenderung hanya mengungkap ingatan dan pengenalan kembali
saja,dan sukar untuk mengukur kemampuan berfikir yang tinggi seperti sintesis atau
kreativitas berpikir
4.Kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan tes lebih terbuka dan mudah
Refrensi
Mussardo, G. (2019). Teknik Evaluasi Tes dan Non Tes. Statistical Field Theor, 53(9), 1689–
1699.